Tangerang Selatan
Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas akhir semester pada
mata kuliah Pemrosesan Data Elektronik
Dosen Pengampu : Abdul Muis Sobri M. Kom
Disusun Oleh :
MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Pengaruh Proses Belajar
Mengajar dan Kapabilitas Secara Daring diSMPN 10 TANGSEL”dengan tepat
waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam tdiak lupa selalu
kita haturkan untuk junjungan nabi kita Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafaatnya diakhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini agar makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Peneliti
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Tujuan Penulisan.................................................................................................5
C. Metode Penelitian.................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
A. Profil Responden..................................................................................................6
1. Jenis Kelamin.....................................................................................................6
2. Instansi Mahasiswa............................................................................................6
3. Asal Daerah........................................................................................................7
B. Deskripsi Variabel Penelitan...............................................................................8
1. Proses Belajar Mengajar.................................................................................8
2. Kapabilitas (Kompetensi Dosen)...................................................................12
3. Sarana dan Prasarana...................................................................................17
PENGUJIAN..................................................................................................................22
A. Uji Validitas........................................................................................................22
B. Uji Reabilitas......................................................................................................23
C. Uji Normalitas....................................................................................................23
D. Uji Linearitas......................................................................................................23
E. Uji Korelasi.........................................................................................................24
a. Korelasi Matrix..............................................................................................24
b. Korelasi Patrial...............................................................................................25
F. Uji Regresi..........................................................................................................26
a. Regresi Linear................................................................................................26
b. Uji Regresi Berganda.....................................................................................28
BAB III...........................................................................................................................29
A. Kesimpulan.........................................................................................................29
B. Saran...................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................30
LAMPIRAN...................................................................................................................31
3
BAB I
A. Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui dan kita rasakan sekarang bahwa kita berada
ditengah wabah Covid-19. Penyakit yang sangat membahayakan dan kita
harus melakukan jaga jarak (physychal distancing) untuk memanimalisir
penyebaran dari covid-19. Hal ini berdampak terhadap perubahan keadaan,
yang mana sudah beberapa bulan hampir semua kegiatan diutamakan berasal
dari rumah masing-masing seperti belajar dari rumah, kerja dari rumah, dan
kegiatan lain yang dilakukan melalui daring atau online. Hal ini menyebabkan
pemerintah memutuskan untuk melakukan perubahan kebiasaan dari yang
biasanya siswa belajar di sekolah namun sekarang harus dirumahkan, dan
melakukan pembelajaran melalui daring seperti zoom, google meet, dan
aplikasi penunjang lainnya yang dapat membantu proses kegiatan belajar
mengajar. Tentulah transformasi keadaan ini bukanlah hal yang mudah dengan
segala keterbatasan yang ada.
Kondisi pandemi Covid-19 ini mengakibatkan perubahan yang luar biasa,
termasuk dalam bidang pendidikan. Seolah seluruh jenjang pendidikan
‘dipaksa’ bertransformasi untuk beradatapsi secara tiba-tiba dratis untuk
melakukan pembelajaran dari rumah melalui media daring (online). Ini tentu
bukanlah hal yang mudah, karena belum sepenuhnya siap. Problematika dunia
pendidikan yaitu belum seragamnya proses pembelajaran, baik standar
maupun kualitas capaian pembelajaran yang diinginkan. Berbagai aplikasi
media pembelajaran pun sudah tersedia, baik pemerintah maupun swasta.
Pemerintah mengeluarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 9/2018 tentang pemanfaatan Rumah Belajar. Pihak swasta pun
menyuguhkan bimbingan belajar online seperti ruang guru, Zenius, Klassku,
Kahoot, dan lainnya. Akses- akses tersebut dapat digunakan dan dimanfaatkan
untuk pengembangan pengetahuan dan wawasan. Sangat diperlukan
peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Keberhasilan
pembangunan negara salah satu tolak ukurnya adalah keberhasilan pendidikan.
Melalui pendidikan, akan melahirkan generasi penerus yang cerdas intelektual
maupun emosional, terampil, dan mandiri untuk mencapai pembangunan
bangsa ini.Namun muncul polemik masyarakat pada metamorfosa di masa
pandemi Covid-19.
Hal ini tentu dirasa berat oleh pendidik dan peserta didik. Terutama bagi
pendidik, dituntut kreatif dalam penyampaian materi melalui media
pembelajaran daring. Ini perlu disesuaikan juga dengan jenjang pendidikan
dalam kebutuhannya. Dampaknya akan menimbulkan tekanan fisikmaupun
psikis (mental). Pola pikir yang positif dapat membantu menerapkan media
pembelajaran daring, sehingga menghasilkan capaian pembelajaran yang tetap
berkualitas. Belajar di rumah dengan menggunakan media daring
4
mengharapkan orangtua sebagai role model dalam pendampingan belajar
anak, dihadapi perubahan sikap. Masa pandemi Covid-19 ini bisa dikatakan
sebagai sebuah peluang dalam dunia pendidikan, baik pemanfaatan teknologi
seiring dengan industri 4.0, maupun orangtua sebagai mentor. Harapannya,
pascapandemi Covid-19, kita menjadi terbiasa dengan sistem saat ini sebagai
budaya pembelajaran dalam pendidikan.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan atau pembuatan mini Skripsi ini bertujuan untuk
memenuhi Tugas UAS Pemrosesan Data Elektronik” serta dijadikan sebagai
bahan pembelajaran untuk pembuatan skripsi yang akan datang.
C. Metode Penelitian
Dalam mencari informasi tentang “Pengaruh Proses Belajar Mengajar
Secara Daring DiSMPN 10 Tangsel” peneliti menggunakan satu metode
penelitian, yaitu:
1. Angket
Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kuantitatif,
Metode ini dilaksanakan dengan melakukan penyebaran angket secara
personal melalui akun akun social media yang peneliti miliki. Angket
tersebut sebar guna mengetahui Jawaban daripada responden mengenai
proses belajar mengajar dan kapabilitas, angket itu sendiri dibagikan
terkhusus kepada mahasiswa yang melakukan pembelajaran secara daring.
A.
5
BAB II
A. Profil Responden
Dari hasil pengolahan kuisioner diperoleh profil responden yang menjadi
sampel dalam penelitian ini:
1. Jenis Kelamin
Adapun jenis kelamin responden terdiri dari dua yaitu laki-laki dan
perempuan. Setelah kuisioner disebarkan 30 responden maka dilakukanlah
identifikasi terhadap responden yang menjadi sampel sebagai berikut.
Dapat dilihat pada tabel berikut bahwa jenis kelamin didominasi oleh
perempuan sebanyak 19 orang atau 63,3% sedangkan Laki-laki sebanyak
11 orang atau 36,7%. Profil responden menurut jenis kelamin dapat dilihat
pada tabel berikut:
2. Instansi Siswa/i
Adapun Intansi Siswa/i atau asal daerah yang terdiri dari 4 kelas
Setelah kuisioner disebarkan kepada 30 responden maka dilakukanlah
identifikasi terhadap responden yang menjadi sampel sebagai berikut.
Dapat dilihat pada tabel berikut bahwa Instansi Siswa/i didominasi oleh
kelas A sebanyak 26 orang atau 86,7%, Kelas B sebanyak 2 orang atau
6,7%, Kelas C sebanyak 1 orang atau 3,3%, dan Kelas D sebanyak 1
orang atau 3,3%. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
6
KELAS D 1 3,3
Jumlah 30 100
7
B. Deskripsi Variabel Penelitan
1. Proses Belajar Mengajar
a. Pelaksanaan Pembelajaran daring dapat diakses secara mudah
Dari 30 Responden yang menjadi sampel, memiliki berbagai
macam preferensi terhadap pelaksanaan pembelajaran daring dapat
diakses secara mudah, dikarenakan perbedaan hambatan atau
kemudahan dalam mengakses pembelajaran yang dilakukan secara
daring. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya responden Setuju
sebanyak 14 orang atau 46,7%, Tidak Setuju sebanyak 6 orang atau
20,0%, Sangat Setuju sebanyak 5 orang atau 16,7% dan Ragu-ragu
sebanyak 5 orang atau 16,7%.
Valid Frekuensi Persentase
b.
Sangat Setuju 5 16,7
Setuju 14 46,7
Ragu-ragu 5 16,7
Tidak Setuju 6 20,0
Jumlah 30 100
Pelaksanaan Pembelajaran daring tepat waktu dan sesuai dengan
jadwal
Dari 30 Responden yang menjadi sampel, memiliki berbagai
macam preferensi terhadap pelaksanaan pembelajaran daring tepat
waktu dan sesuai dengan jadwal, dikarenakan tidak selalu pelaksanaan
pembelajaran daring tepat waktu dan sesuai dengan jadwal, bahkan
pelaksanaan pembelajaran daring memiliki waktu yang lebih fleksibel
dibandingkan tatap muka langsung. Hal ini ditunjukkan dengan
banyaknya responden Setuju sebanyak 14 orang atau 46,7%, Ragu-
ragu sebanyak 8 orang atau 26,7%, Tidak Setuju sebanyak 5 orang
atau 16,7% dan Sangat Setuju sebanyak 3 orang atau 10,0%.
Valid Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 3 10,0
c.
Setuju 14 46,7
Ragu-ragu 8 26,7
Tidak Setuju 5 16,7
Jumlah 30 100
Pembelajaran secara daring menambah pemahaman teori dan
keterampilan
Dari 30 Responden yang menjadi sampel, memiliki berbagai
macam preferensi terhadap pembelajaran secara daring menambah
8
teori dan keterampilan, dikarenakan dalam pembelajaran dengan
sistem daring memiliki tidak sedikit hambatan termasuk dalam hal
keterampilan karena berbagai keterbatasan walaupun tidak selalu
buruk. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya responden Ragu-ragu
sebanyak 12 orang atau 40,0%, Tidak Setuju sebanyak 10 orang atau
33,3%, Setuju sebanyak 5 orang atau 16,7% dan Sangat Tidak Setuju
sebanyak 2 orang atau 6,7%, dan Sangat Setuju sebanyak 1 orang atau
3,3%.
Valid Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 1 3,3
d.
Setuju 5 16,7
Ragu-ragu 12 40,0
Tidak Setuju 10 33,3
Sangat Tidak Setuju 2 6,7
Jumlah 30 100
Materi yang disajikan secara daring sesuai dengan Jadwal
Pembelajaran
Dari 30 Responden yang menjadi sampel, memiliki berbagai
macam preferensi terhadap materi yang disajikan secara daring sesuai
dengan Jadwal Pembelajaran, dikarenakan jadwal pembelajaran
merupakan perencanaan yang sangat diperlukan. Hal ini ditunjukkan
dengan banyaknya responden setuju sebanyak 23 orang atau 76,7%,
Tidak Setuju sebanyak 3 orang atau 10,0%, Sangat Setuju sebanyak 3
orang atau 10,0% dan Tidak Setuju sebanyak 1 orang atau 3,3%.
Valid Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 3 10,0
e.
Setuju 23 76,7
Ragu-ragu 3 10,0
Tidak Setuju 1 3,3
Jumlah 30 100
Kemudahan dalam mengirimkan tugas
Dari 30 Responden yang menjadi sampel, memiliki berbagai
macam preferensi terhadap kemudahan dalam mengirimkan tugas,
dikarenakan di era 4.0 seperti ini teknologi dan informatika sudah
semakin mengajami kemajuan jadi memudahkan peserta didik dalam
mengumpulkan tugas walau pembelajaran dilakukan secara daring. Hal
ini ditunjukkan dengan banyaknya responden setuju sebanyak 15 orang
atau 50,0%, Ragu-ragu sebanyak 8 orang atau 26,7%, Sangat Setuju
9
sebanyak 4 orang atau 13,3% dan Tidak Setuju sebanyak 2 orang atau
6,7%, dan Sangat Tidak Setuju 1 orang atau 3,3%.
Valid Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 4 13,3
f.
Setuju 15 50,0
Ragu-ragu 8 26,7
Tidak Setuju 2 6,7
Sangat Tidak Setuju 1 3,3
Jumlah 30 100
Materi yang diberikan oleh guru mudah dipahami
Dari 30 Responden yang menjadi sampel, memiliki berbagai
macam preferensi terhadap materi yang diberikan oleh guru mudah
dipahami, dikarenakan terdapat beberapa guru yang hanya
memberikan tugas tanpa ada penjelasan atau pemaparan materi,
walaupun tidak menutup kemungkinan terdapat guruyang sangat
memanfaaatkan kemajuan teknologi dalam memaparkan materi. Hal
ini ditunjukkan dengan banyaknya responden Ragu-ragu sebanyak 13
orang atau 43,3%, Tidak setuju sebanyak 10 orang atau 33,3%, Sangat
Tidak Setuju sebanyak 5 orang atau 16,7% dan Setuju sebanyak 1
orang atau 3,3%, dan Sangat Setuju 1 orang atau 3,3%.
Valid Frekuensi Persentase
g. Sangat Setuju 1 3,3
Setuju 1 3,3
Ragu-ragu 13 43,3
Tidak Setuju 10 33,3
Sangat Tidak Setuju 5 16,7
Jumlah 30 100
pembelajaran dengan sistem daring lebih efisien di bandingkan
dengan tatap muka langsung
Dari 30 Responden yang menjadi sampel, memiliki berbagai
macam preferensi terhadap pembelajaran dengan sistem daring lebih
efisien dibandingan dengan tatap muka langsung, dikarenakan terdapat
lebih banyak kemudahan dan lebih efisien pembelajaraan dengan tatap
muka langsung karena pembelajaran dengan sistem daring memiliki
banyak hambatan, seperti kendala internet. Hal ini ditunjukkan dengan
banyaknya responden Tidak Setuju sebanyak 10 orang atau 33,3%,
Sangat Tidak setuju sebanyak 9 orang atau 30,0%, Ragu-ragu
sebanyak 6 orang atau 20,0% dan Setuju sebanyak 4 orang atau 13,3%,
dan Sangat Setuju 1 orang atau 3,3%.
Valid Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 1 3,3
Setuju 4 13,3
Ragu-ragu 6 20,0
10
Tidak Setuju 10 33,3
Sangat Tidak Setuju 9 30,0
Jumlah 30 100
h. Pembelajaran secara online berpengaruh terhadap peningkatan
prestasi belajar
Dari 30 Responden yang menjadi sampel, memiliki berbagai
macam preferensi terhadap pembelajaran secara online berpengaruh
terhadap peningkatan prestasi belajar, dikarenakan banyak pesserta
didik yang lebih memahami pembelajaran dengan tatap muka
dibandingkan daring, dan hal ini menjadi pengaruh juga terhadap
peningkatan prestasi belajar peserta didik. Hal ini ditunjukkan dengan
banyaknya responden Setuju sebanyak 10 orang atau 33,3%, Sangat
Setuju sebanyak 6 orang atau 20,0%, Tidak Setuju sebanyak 6 orang
atau 20,0% Ragu-ragu sebanyak 5 orang atau 16,7%, dan Sangat
Tidak Setuju 3 orang atau 10,0%.
Valid Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 6 20,0
Setuju 10 33,3
Ragu-ragu 5 16,7
Tidak Setuju 6 20,0
Sangat Tidak Setuju 3 10,0
Jumlah 30 100
11
j. Pembelajaran jarak jauh sangat membutuhkan motivasi belajar
yang baik
Dari 30 Responden yang menjadi sampel, memiliki berbagai
macam preferensi terhadap pembelajaran jarak jauh sangat
membutuhkan motivasi belajar yang baik, dikarenakan pembelajaran
menggunakan metode daring dalam jangka waktu yang lama bukanlah
hal yang mudah dan membutuhkan motivasi agar prestasi belajar
pesrta didik tidak menurun. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya
responden Sangat Setuju sebanyak 15 orang atau 50,0%, Setuju
sebanyak 12 orang atau 40,0%, Ragu-ragu sebanyak 2 orang atau 6,7%
, dan Setuju sebanyak 1 orang atau 3,3%
.
Valid Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 15 50,0
Setuju 12 40,0
Ragu-ragu 2 6,7
Tidak Setuju 1 3,3
Jumlah 30 100
12
penjelasan arahan dan tujuan dalam pembelajaran sangat
dibutuhkan guna meluruskan jika terdapat pandangan pesrta didik
yang tidak semestinya. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya
responden Setuju sebanyak 12 orang atau 40,0%, Ragu-ragu
sebanyak 10 orang atau 33,3%, Tidak Setuju sebanyak 5 orang atau
16,7%, dan Sangat Setuju sebanyak 3 orang atau 10,0%.
Valid Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 3 10,0
Setuju 12 40,0
Ragu-ragu 10 33,3
Tidak Setuju 5 16,7
Jumlah 30 100
13
Valid Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 7 23,3
Setuju 16 53,3
Ragu-ragu 6 20,0
Tidak Setuju 1 3,3
Jumlah 30 100
d.Tingkat
pemahaman secara umum lumayan tinggi terhadap mata pelajaran yang
disajikan secara daring
Dari 30 Responden yang menjadi sampel, memiliki
berbagai macam preferensi terhadap tingkat pemahaman secara
umum lumayan tinggi terhadap mata pelajaran yang disajikan
secara daring, dikarenakan bukan hal yang mudah untuk
memahami pembelajaran yang disajikan secara daring. Hal ini
ditunjukkan dengan banyaknya responden Tidak Setuju sebanyak
12 orang atau 40,0%, Ragu-ragu sebanyak 11 orang atau 36,7%,
Sangat tidak setuju sebanyak 3 orang atau 10,0%, Setuju sebanyak
3 orang atau 10,0%, dan Sangat Setuju sebanyak 1 orang atau
3,3%.
Valid Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 1 3,3
Setuju 3 10,0
Ragu-ragu 11 36,7
Tidak Setuju 12 40,0
Sangat Tidak Setuju 3 10,0
Jumlah 30 100
14
F. guru sering memberikan tambahan diujung presentasi
Dari 30 Responden yang menjadi sampel, memiliki
berbagai macam preferensi terhadap guru yang sering memberikan
tambahan di ujung presentasi, dikarenakan pemberian penambahan
sebenernya sangat diperlukan oleh peserta didik untuk memberikan
tambahan wawasan atas materi yang disampaikan. Hal ini
ditunjukkan dengan banyaknya responden Setuju sebanyak 16
orang atau 53,3%, Sangat Setuju sebanyak 8 orang atau 26,7%,
Ragu-ragu sebanyak 5 orang atau 16,7%, dan Tidak Setuju
sebanyak 1 orang atau 3,3.
Valid Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 8 26,7
Setuju 16 53,3
Ragu-ragu 5 16,7
Tidak Setuju 1 3,3
Jumlah 30 100
G. Guru sering membantu menjawab pertanyaan Peserta didik
Dari 30 Responden yang menjadi sampel, memiliki
berbagai macam preferensi terhadap guru yang sering membantu
menjawab pertanyaan muridnya, dikarenakan tidak semua guru
yang membantu memberikan jawaban atas pertanyaan muridnya
walupun pada dasarnya sangat dibutuhkan oleh muridnya sebagai
tambahan. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya responden Setuju
sebanyak 17 orang atau 56,7%, Sangat Setuju sebanyak 6 orang
atau 20,0%, Ragu-ragu sebanyak 6 orang atau 20,0%, dan Tidak
Setuju sebanyak 1 orang atau 3,3.
Sangat Setuju 6 20,0
Setuju 17 56,7
Ragu-ragu 6 20,0
Tidak Setuju 1 3,3
Jumlah 30 100
H. Pemberian tugas yang diberikan dosen dapat memberikan nilai tambah
untuk pesrta didik
Dari 30 Responden yang menjadi sampel, memiliki
berbagai macam preferensi terhadap pemberian tugas yang
diberikan gurudapat memberikan nilai tambah untuk muridnya,
dikarenakan hal ini dapat memeberikan semangat dan membuat
peserta didik lain untuk turut aktif dalam pembelajaran karena akan
mendapat reward dari pemberian tugas yang diberikangurun. Hal
ini ditunjukkan dengan banyaknya responden Setuju sebanyak 17
15
orang atau 56,7%, Sangat Setuju sebanyak 5 orang atau 16,7%,
Ragu-ragu sebanyak 8 orang atau 26,7%.
Valid Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 5 16,7
Setuju 17 56,7
Ragu-ragu 8 26,7
Jumlah 30 100
17
d. Internet merupakan hal yang paling penting dalam kegiatan
PJJ
Dari 30 Responden yang menjadi sampel, memiliki
berbagai macam preferensi terhadap internet merupakan hal yang
paling penting dalam kegiatan PJJ, dikarenakan dalam
pembelajaran jarak jauh seperti ini internet adalah hal yang paling
dibutuhkan, karena berbagai aplikasi penunjang pembelajaran
daring ini membutuhkan internet. Hal ini ditunjukkan dengan
banyaknya responden Sangat Setuju sebanyak 23 orang atau
76,7%, dan Setuju sebanyak 7 orang atau 33,3%.
Valid Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 23 76,7
Setuju 7 23,3
Jumlah 30 100
19
perbedaan setiap sekolah dalam penyediaan layanan e-learning
kepada siswa jadi terdapat berbagai keberagaman pendapat dari
pihak pesrta didik. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya
responden Tidak setuju sebanyak 13 orang atau 43,3%, Ragu-ragu
sebanyak 7 orang atau 23,3%, Sangat Tidak Setuju sebanyak 5
orang atau 16,7%, Setuju sebanyak 5 orang atau 16,7%, dan Sangat
Setuju sebanyak 1 orang atau 3,3%.
Valid Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 1 3,3
Setuju 4 13,3
Ragu-ragu 7 23,3
Tidak Setuju 13 43,3
Sangat Tidak Setuju 5 16,7
Jumlah 30 100
20
PENGUJIAN
A. Uji Validitas
21
22
B. Uji Reabilitas
Untuk melakukan uji reabilitas instrument penelitian maka digunakan uji
alpha, ridwan dan menyebutkan bahwa uji alpa cronbach digunakan untuk
menganalisis reabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran. Reabilitas
instrumen dianggap handal jika memeiliki koefisien reabilitas >0,5 (lebih
besar atau sama dengan 0,5)
C. Uji Normalitas
Pengujian normalitas ini dilakukan untuk menguji apakah data penelitian
berasal dari populasi yang sebenanrnya normal. Pengujian data berdistribusi
normal jika nilai Arsymp sig (2-tailed) yang dihasilkan lebih besar dari nilai
Alpha yaitu sebesar 0.05. Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada
tabel berikut dibawah ini :
No Variabel Asymp SIG Keterangan
(2-tailed)
1 Proses Belajar Mengajar 0,085 Normal
D. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengukur derajat keeratan hubungan
memprediksi besarnya arah hubungan itu, serta memprediksi besarnya
variabel dependen jika nilai variabel independen diketahui.
23
24
Keterangan Sig Kesimpulan
Dari hasil uji yang dilakukan dapat dilihat bahwa nilai sig
0,244 yang berarti lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara variabel Nilai proses belajar
dengan sarana dan Prasarana adalah Linier.
Dari hasil uji yang dilakukan dapat dilihat bahwa nilai sig
0,879 yang berarti lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara variabel Nilai kapabilitas
dengan sarana dan prasarana adalah Linier.
E. Uji Korelasi
a. Korelasi Matrix
Pengujian Korelasi Matrix, dilakukan menggunakan Uji
Korelasi Matarix dan dapat dikatakan aberhubungan Jika N=30/df=28
dalam taraf sig 5% = 0,361 dan taraf 1% = 0,463. Hasil Uji korelasi
matrix adalah sebagai berikut :
1. R hitung proses belajar mengajar ft kapabilitas = 0,669 > 0,361
(5%)/ 0,463 (1%); SIG 0,000 < 0,005; Terdapat 2 Bintang
(**)=> Berkolerasi Signifikan.
2. R hitung proses belajar mengajar ft sarana dan prasarana =
0,680 > 0,361 (5%)/0,463 (1%); SIG 0,000 < 0,005 Terdapat 2
Bintang (**)=> Berkolerasi Signifikan.
25
3. R hitung kapabilitas ft sarana dan prasarana = 0,649 < 0,361
(5%)/0,463 (1%); SIG 0,000 > 0,005; Terdapat 2 bintang (**)
=> Berkolerasi Signifikan.
Correlations
Proses Sarana
belajar dan
mengajar Kapabilitas prasarana
N 30 30 30
Kapabilitas Pearson Correlation .669** 1 .649**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 30 30 30
Sarana dan Prasarana Pearson Correlation .680 **
.649 **
1
N 30 30 30
b. Korelasi Patrial
Correlations
Proses
Belajar Sarana dan
Control Variables Mengajar Kapabilitas Prasarana
-none- a
Proses Correlation 1.000 .669 .680
Belajar Significance (2-tailed) . .000 .000
Mengajar df 0 28 28
df 28 0 28
26
df 28 28 0
a. S Proses Correlation 1.000 .409
ar Belajar Significance (2-tailed) . .028
an Mengajar df 0 27
a
Kapabilitas Correlation .409 1.000
da
Significance (2-tailed) .028 .
n
df
Pr
as
ar 27 0
an
a
F. Uji Regresi
a. Regresi Linear
1. Variabel X1 dan Y
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Proses
belajar .552 .112 .680 4.909 .000
mengajar
27
adalah Proses Belajar Mengajar. Dari persamaan tersebut dapat
dianalisis beberapa hal, antara lain:
a. Nilai konstanta sebesar 8.617 menunjukan bahwa jika tidak ada
variabel proses belajar mengajar (X1). Sarana dan prasarana
8.617.
b. Nilai koefisien sebesar 0.552 menunjukan bahwa jika nilai
variabel proses beelajar mengajar (X1) sebesar 1, maka sarana
dan prasarana akan bertambah 0.552
Berdasarkan nilai signifikansi, pada tabel uji regresi diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0.011 yang berarti lebih kecil dari tingkat alpha
(0.000 < 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa proses belajar
mengajar (X1) berpengaruh terhadap variabel sarana dan prasarana
(Y).
2. Variabel X2 dan Y
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
28
Berdasarkan nilai signifikansi, pada tabel uji regresi diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0.17 yang berarti lebih besar dari tingkat alpha
(0.001 < 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kapabilitas
(X2) tidak berpengaruh terhadap variabel Sarana dan prasarana (Y).
b. Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity St
Proses
belajar .361 .144 .445 2.509 .018 .552
mengajar
29
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengaruh proses belajar mengajar secara daring sudah dianggap
cukup memadai, dari segi kapabilitas maupun sarana dan prasarana yang
ada pada saat ini dan dari pihak pemerintah ataupun lembaga pendidikan
sudah mampu melayani dan memiliki kinerja degan baik hal ini dibuktikan
dengan jawaban responden yang sudah mengisi angket tersebut. Dalam
segi sarana dan prasarana atau fasilitas yang ada pada jaman seperti
sekarang ini sudah dianggap layak dan memadai karena responden merasa
pembelajaran secara daring ini tidak terlalu buruk namun tidak juga baik
untuk prestasi belajar jika dilaksanakan dalam jangka waktu yang lama.
B. Saran
Dengan terpenuhinya proses belajar mengajar, diharapkan pihak
pemerintah dan sekolah tetap mengawal dan membimbing jalannya
pembelajaran secara daring baik dalam pemberian kuota gratis secara
berkala atau cara lainnya yang dapat membantu dan memudahkan pesrta
didik dalam menuntut ilmu.
30
DAFTAR PUSTAKA
31
LAMPIRAN
Kuisioner PenelitiAn
Berikut ini adalah daftar pertanyaan dan pernyataan tentang persepsi siswa/i
tentang pembelajaran daring.
* Required
1.
EmAil Address *
2.
NAmA
3.
Jenis KelAmin *
Laki-laki
Perempuan
4.
InstAnsi *
32
5.
AsAl DAerAh (contoh: DKI JAkArtA) *
1.
PelAksAnAAn PerkuliAhAn dAring dApAt diAkses secArA mudAh *
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
2.
PelAksAnAAn pembelajaran dAring tepAt wAktu dAn sesuAi dengAn jAdwAl *
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
3.
Pembelajaran secArA dAring menAmbAh pemAhAmAn teori dAn keterAmpilAn *
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
33
4.
MAteri yAng disAjikAn secArA dAring sesuAi dengAnjadwal pelajaran *
5.
KemudAhAn dAlAm mengirimkAn tugAS *
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
6.
MAteri yAng diberikAn oleh guru mudAh dipAhAmi *
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
7.
Pembelajaraan dengAn sistem dAring lebih efisien di bAndingkAn dengAn tAtAp mukA lAngsung *
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
34
8.
PembelAjArAn secArA online berpengAruh terhAdAp peningkAtAn prestASi belAjAr *
9.
KuAlitAS yAng dihASilkAn pembelAjArAn online seimbAng dengAn pembelAjArAn secArA offline *
10.
PembelAjArAn jArAk jAuh sAngAt membutuhkAn motivASi belAjAr yAng bAik *
1.
Guru selAlu menemAni ketikA pembelAjArAn secArA dAring hinggA SelesAi *
35
2.
Guru menjelASkAn ArAh dAn tujuAn dAlAm setiAp pembelAjArAn secArA dAring *
3.
Guru memberikAn kesempAtAn peserta didik untuk bertAnyA dAn berdiskusi *
6.
guru menilAi keAktifAn dAn Attitude AndA SelAmA pembelajaraan secArA dAring *
36
Sangat setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
7.
guru sering memberikAn tAmbAhAn diujung presentASi *
9.
PemberiAn tugAS yAng diberikAn guru dApAt memberikAn nilAi tAmbAh untuk peserta didik *
37
Sangat Tidak Setuju
1.
MAteri pAdA pembelAjArAn dAring tersediA dengAn bAik *
2.
SAyA memiliki perAngkAt/perAlAtAn untuk melAkukAn PJJ di rumAh seperti lAptop/pc *
38
5.
PemilihAn e-leArning yAng bAik dApAt meningkAtkAn prestASi belAjAr *
39
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
10.
e-leArning mempermudAh peserta didikdAlAm kegiAtAn PJJ *
40