Anda di halaman 1dari 17

Kebijakan Sistem Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi di SD Negeri

Pandawanan Kecamatan Amuntai Utara


Kabupaten Hulu Sungai Utara

Dosen Pengampu :
Ni Made Musiyani Anjasmari, M.AP

HALAMAN JUDUL
Disusun Oleh :
Kelompok 1

1. Abd. Hadi Saputra (202207375)


2. Anjani (202207380)
3. Azizatul Ulya (202207382)
4. Elfinah (202207384)
5. Fitria Mutmainah (202207386)
6. Hami Azizah (202207388)

YAYASAN BAKTI MUSLIMIN SEKOLAH TINGGI ILMU


ADMINISTRASI (STIA) AMUNTAI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Efektivitas Sistem
Pembelajaran Online Pada Masa Pandemi di SD Negeri Pandawanan Kecamatan
Amuntai Utara Kabupaten Hulu Sungai Utara" dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kebijakan
Publik. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ni Made Musiyani
Anjasmari, M.AP. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Kebijakan Publik.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Amuntai, 24 September 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2
C. Manfaat Penelitian........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4
A. Tingkat Kesiapan Sekolah Dalam Melaksanakan Sistem Pembelajaran Daring di SD
Negeri Pandawanan......................................................................................................4
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengajar Secara Daring di SD
Negeri Pandawanan......................................................................................................8
BAB III PENUTUP..............................................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pandemi Covid-19 merupakan sebuah musibah besar yang terjadi


hampir di seluruh dunia. Penyebaran wabah ini berjalan dengan sangat cepat
sehingga menyebabkan krisis kesehatan dan ekonomi. Di Indonesia, Covid-
19 mulai menyebar pada Maret tahun 2020. Penyebaran Covid-19 pada
awalnya sangat berdampak pada kegiatan sosial ekonomi masyarakat
sehingga pemerintah di beberapa daerah membuat kebijakan untuk
melakukan pembatasan wilayah bagi warga yang hendak keluar masuk daerah
(lockdown) dan pemerintah juga melakukan pembatasan interaksi sosial
(sosial distancing) untuk menghambat dan memutus rantai penyebaran
Covid-19.
Seiring berjalannya waktu, pandemi Covid-19 ini juga mulai
berdampak pada sektor pendidikan Indonesia. Pemerintah Indonesia terpaksa
membuat keputusan mendadak pada Maret 2020 untuk meliburkan dan
memindahkan proses pembelajaran di sekolah menjadi belajar di rumah
(Kemendikbud, 2020). Melalui Surat Edaran Kementerian Pendidikan dalam
Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) pada 24 Maret
2020. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia resmi
memberlakukan proses belajar dari rumah melalui Pembelajaran Jarak Jauh.
Ketentuan lebih lanjut dijelaskan pada Surat Edaran Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease
(Covid-19). Surat edaran ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan
pemerintah untuk mengatur dan mengelola proses pembelajaran di sekolah-
sekolah di masing-masing daerah.
Pelaksanaan pendidikan di Indonesia karena adanya pandemi
dilaksanakan secara daring. Hal ini menyebabkan pembelajaran belum dapat
terlaksana secara merata dan terukur, mengingat kondisi geografi di Indonesia
yang berbeda-beda, serta kemampuan masyarakatnya juga berbeda-beda
sehingga pembelajaran secara daring sebenarnya dirasa belum siap. Tidak
dapat dipungkiri bahwa di desa-desa terpencil terdapat pula anak usia sekolah
yang mengalami kesulitan karena infrastruktur informasi dan teknologi yang
masih sangat terbatas. Proses pembelajaran yang dilaksankan di sekolah
merupakan sebuah kebijakan publik adanya instruksi pembelajaran secara
daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) tentu menjadi permasalahan besar
bagi masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut, dunia pendidikan tentu
membutuhkan pemulihan dan sumber daya yang tepat untuk mengatasi
permasalahan tersebut. PJJ dimaksudkan untuk menghindari kontak sosial
sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.
Pemaduan penggunaan sumber belajar tradisional (offline) dan online
merupakan suatu keputusan demokratis untuk menjembatani arus penyebaran
covid-19 dengan sumber belajar elektronik (e-learning) (Yaumi, 2018).
Namun keputusan ini belum terlalu efektif untuk di terapkan khususnya di SD
Negeri Pandawanan banyak yang menjadi kendala terutama keterbatasan
aksesibilitas internet, perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software), serta pembiayaan sering kali menjadi hambatan dalam
memaksimalkan sumber-sumber belajar online. Selain itu, masih banyak dari
kalangan guru dan siswa yang belum memahami cara menggunakan teknologi
atau aplikasi-aplikasi pembelajaran online seperti zoom, google meet dan
google classroom.
Pembelajaran daring yang tidak bisa lepas dari koneksi jaringan
internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh berbagai pihak (baik
guru maupun siswa) apalagi jika bertempat tinggal di daerah yang memiliki
jaringan seluler yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih jauh dari
jangkauan sinyal internet. Selain itu, materi pembelajaran yang diberikan juga
sangat terbatas karena waktu yang terbatas dan pembelajaran belum bisa
dipahami sepenuhnya oleh siswa. Penggunaan pembelajaran daring di rumah
tidak efektif karena banyak siswa yang belum mengetahui konsep
pembelajaran daring dengan memberikan banyak tugas yang membuat siswa
kewalahan untuk mengerjakan tugas. Belum lagi kesibukan orang tua siswa di
rumah yang menyebabkan sulit untuk meluangkan waktu untuk mengajar
anaknya di rumah, serta kemampuan orang tua yang berbeda-beda baik dari
segi pendidikan maupun dari segi sarana dan prasarana yang tersedia
membuat pembelajaran online terkendala. Hal inilah yang menyebabkan
pembelajaran online kurang efektif untuk diterapkan di SD Negeri
Pandawanan Kecamatan Amuntai Utara Kabupaten Hulu Sungai Utara.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kesiapan sekolah dalam melaksanakan pembelajaran daring di


SD Negeri Pandawanan Kecamatan Amuntai Utara Kabupaten Hulu Sungai
Utara?
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan alternatif apa
yang dapat digunakan pada sistem pembelajaran di masa pandemi Covid-19
Bagi Murid dan Guru SD Negeri Pandawanan Kecamatan Amuntai Utara
Kabupaten Hulu Sungai Utara?
C. Manfaat Penelitian

1. Untuk mengetahui kesiapan sekolah dalam melaksanakan pembelajaran


daring di SD Negeri Pandawanan Kecamatan Amuntai Utara Kabupaten
Hulu Sungai Utara.
2. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran
dan alternatif apa yang dapat digunakan pada sistem pembelajaran di masa
pandemi Covid-19 bagi murid dan guru SD Negeri Pandawanan Kecamatan
Amuntai Utara Kabupaten Hulu Sungai Utara.
3.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tingkat Kesiapan Sekolah Dalam Melaksanakan Sistem Pembelajaran

Daring di SD Negeri Pandawanan

Berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran daring, kesiapan sekolah


merupakan aspek penting untuk dinilai demi keberhasilan penerapan
pembelajaran daring selama masa pandemi. Suatu kebijakan dituntut untuk
menghasilkan suatu hal yang sesuai dengan kebutuhan dan penyelesaian
masalah secara sebaik-baiknya. Namun, penetapan aturan pembelajaran daring
yang cukup mendadak menyebabkan kesiapan mayoritas instansi pendidikan
tidak maksimal bahkan hampir tidak ada sama sekali. Berikut hasil penelitian
berdasarkan empat indikator yang terdiri dari kesiapan peserta didik, kesiapan
guru, dan dukungan infrastuktur.
a. Kesiapan Peserta Didik
Kesiapan peserta didik sebagai subjek dalam pendidikan yang
harus diperhatikan dan dibimbing dalam pencapaian tujuan pembelajaran
merupakan aspek penting dalam pembelajaran. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kesiapan peserta didik sangat dipengaruhi oleh
dukungan orang tua karena dalam penerapannya peserta didik masih
memerlukan pengawasan dan pendampingan oleh orang tua dalam
memahami materi yang diberikan oleh guru. Namun, seiring dengan
diperpanjangnya kebijakan pembelajaran daring tersebut, orang tua
semakin merasa terbebani karena orang tua memiliki keterbatasan
pengetahuan sehingga masih memerlukan bantuan platform online seperti
youtube dan google. keterbatasan waktu yang diberikan kepada anak, dan
keterbatasan tenaga karena orang tua memiliki pekerjaan lain yang harus
diselesaikan.
Lebih lanjut, pihak Pengawas Sekolah Dasar mengungkapkan
bahwa yang menjadi kendala kesiapan peserta didik adalah kurangnya
perangkat yang dimiliki siswa. Jika melihat kondisi di lapangan, masih ada
siswa yang harus melakukan pembelajaran dengan cara berkelompok atau
menumpang melalui perangkat yang dimiliki oleh temannya agar tetap
dapat mengikuti proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Selain
itu, target kurikulum, target daya serap dan analisis nilai siswa pada
pembelajaran daring dinilai sangat kurang dan bahkan ketinggalan. Hal
tersebut disebabkan karena pada saat pembelajaran daring terlalu banyak
waktu yang disita namun tidak sebanding dengan target penyelesaian
pembelajaran pada setiap tema/subtema yang diberikan kepada siswa.
b. Kesiapan Guru
Secara umum, dalam melaksanakan tugasnya guru harus memiliki
kemampuan dan penguasaan materi yang berkaitan di bidang yang akan
disampaikan agar peserta didik mampu memahami apa yang menjadi
fokus penyampaian guru. Dalam menerapkan kebijakan pembelajaran
daring, guru harus bergerak secara aktif dan kreatif membentuk proses
pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kesiapa guru terlihat dari sikap antusias dan
keaktifannya dalam memberikan pembelajaran. Guru telah memiliki
perangkat yang memadai dan menunjang penerapan kebijakan
pembelajaran daring berupa handphone/android. Tingkat antusiasme guru
dinilai lebih tinggi dibandingkan degan peserta didik. Namun, terdapat
kendala lain selain kesiapan bahan ajar yaitu terkait kemampuan dalam
bidang IT.
Pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar merupakan jenjang dasar
yang membentuk nilai-nilai moral dan pengetahuan yang akan digunakan
sebagai bekal ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, interaksi guru
dan siswa seharusnya tidak hanya terbatas pada pemberian informasi
mengenai tugas tanpa adanya interaksi lebih dari kedua belah pihak.
Selain itu, kebijakan pembelajaran daring ini juga berdampak pada
pembelajaran praktek berupa susahnya menggunakan alat peraga kepada
murid.
c.
d. Dukungan infrastruktur
Pengertian terkait infrastruktur termuat dalam Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015, infrastruktur adalah fasilitas
teknis, fisik, sistem, perangkat keras, dan lunak yang diperlukan untuk
melakukan pelayanan kepada masyarakat dan mendukung jaringan
struktur agar pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat dapat berjalan
dengan baik. Infrastruktur merupakan segala bentuk yang berkaitan
dengan penunjang proses pembelajaran, baik dalam bentuk perangkat,
alat, fasilitas dan lain sebagainya. Infrastruktur ini digunakan dalam
proses pembelajaran demi mewujudkan keberhasilan kebijakan
pembelajaran daring yang dilaksanakan di rumah selama pandemi covid-
19.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor infrastruktur dapat
dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti lokasi dan kondisi sekolah,
kesediaan perangkat oleh sekolah, maupun fasilitas sekolah yang dapat
digunakan seperti buku maupun bantuan biaya kuota untuk peserta didik,
guru dan seluruh perangkat sekolah. Melalui sumber data yang
digunakan oleh peneliti terdapat perbandingan kondisi pendukung
infrastruktur setiap sekolah. Masing-masing sekolah memiliki kebijakan
tersendiri dalam mendukung terciptanya kondisi pembelajaran yang
efektif. Selain memanfaatkan kuota dari Kemendikbud, masing-masing
guru maupun murid juga menggunakan kouta internet pribadi.

N Pertanyaan Jawaban
O
1 Bagaimana proses Saat pandemi pembelajaran tidak dapat
pembelajaran pada saat dilakukan sama seperti sebelum
pandemi di SD Negeri datangnya pandemi. Sebelum adanya
Pandawanan Kec. pandemi pembelajaran dilakukan dari
Amuntai Utara Kab. jam 7.30 sampai jam 13.00 WITA, tapi
Hulu Sungai Utara? saat adanya pandemi proses
pembelajaran sedikit terganggu karena
adanya perintah atau instruksi dari
dinas untuk melakukan pembelajaran
daring yg membuat kami merasa
sedikit kesulitan atas kebijakan itu.
Sehingga proses pembelajaran di
lakukan dengan 2 cara, yg pertama
dengan cara belajar kelompok tapi
tidak di dalam sekolah melainkan
diluar sekolah, kemudian yg ke dua
melalui daring.
2 Bagaimana sistem Pembelajaran dilakukan dengan cara
pembelajaran saat ada sembunyi-sembunyi, maksudnya
tugas kelompok,apakah sembunyi-sembunyi disini adalah
lewat aplikasi atau apa dilakukan masih dengan cara tatap
muka tapi di tempat-tempat yg
berbeda-beda diluar sekolah untuk
menghindari kerumunan. Contohnya
seperti di musholla dan dirumah guru-
guru. Kenapa kami melakukan
pembelajaran yg sembunyi-sembunyi
seperti itu karena untuk memudahkan
murid atau siswa dalam memahami
materi yg guru-guru sampaikan, karena
kalau di rumah belum tentu murid
memperhatikan pembelajaran dengan
baik dan benar.
3 Selama pandemi Ya, alhamdulillah beberapa kali murid
apakah SD Negeri disini mendapatkan bantuan kuota dari
Pandawanan ini ? pemerintah untuk melakukan
pembelajaran.
Tabel 1.1 Wawancara dengan Guru Mengenai Kesiapan Sekolah

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengajar Secara

Daring di SD Negeri Pandawanan

a. Kesulitan dalam Pemahaman Materi


Hasil observasi menunjukkan bahwa guru hanya sedikit
memberikan penjelasan terkait dengan materi yang disampaikan, yang
selanjutnya siswa diminta untuk memahami penjelasan materi dan tugas-
tugas yang diberikan oleh guru. Siswa pun jarang mencari informasi
mengenai materi pelajaran yang diberikan hanya bertanya mengenai tugas
yang tidak dipahami pada grup kelas daring. Sejalan dengan hasil
observasi yang dilakukan bahwa memang materi pelajaran yang diberikan
tidak dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, tidak adanya alat peraga
yang memudahkan siswa untuk memahami materi pelajaran tertentu.

NO Pertanyaan untuk murid Jawaban murid


1 Menurut kalian Menurut kami sedikit sulit.
pembelajaran online
yang dilakukan saat
pandemi waktu itu
mudah atau sulit ?
2 Kenapa menurut kalian Karena kami kurang memahami materi
sulit ? yg di berikan secara online dan juga
karena jaringan yang kurang stabil.
Tapi pada saat pembelajaran yang di
lakukan dengan cara sembunyi-
sembunyi tadi dapat memudahkan kami
dalam memahami materi.
3 Dalam mengerjakan Kebanyakannya masing-masing ka, tapi
tugas yang diberikan bisa juga dibantu orang tua.
oleh guru, apakah kalian
mengerjakan sendiri atau
dibantu orang tua ?
Tabel 1.2 Wawancara dengan Murid Mengenai Kesulitan Pemahaman Materi

b. Terkendala Sinyal Saat Pembelajaran Daring.


Berdasarkan pendapat guru kelas dan murid dapat diketahui bahwa
penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa ketika belajar daring di era
pandemi karena terkendala sinyal. Menurut guru kelas saat pembelajaran
daring berlangsung, banyak koneksi internet dari siswa yang kurang stabil.
Ketidakstabilan koneksi internet tersebut membuat guru lebih memilih
hanya mengirimkan materi/bahan ajar ke siswa saja tanpa menjelaskan ke
siswanya. Hal ini akan berdampak pada pemahaman siswa terhadap
materi.

NO Pertanyaan Jawaban
1. Selain pembelajaran yang Untuk di SD Negeri Pandawanan
dilakukan diluar sekolah sendiri kami jarang sekali
apakah juga menggunakan menggunakan aplikasi Whasapp
media online seperti karena seperti yang di ketahui bahwa
WhatsApp group atau ada di desa Pandawanan sendiri
aplikasi lainnya? mempunyai masalah kendala jaringan
yang tidak stabil seperti sekolah-
sekolah yang berada di luar desa
Pandawanan. Jadi, biasanya yang
guru-guru gunakan hanya melalui
SMS untuk memberikan sedikit
materi pelajaran dan tugas/pr untuk si
murid.
2. Menurut Bapak apakah Menurut saya sendiri pembelajaran yg
pembelajaran yang dilakukan secara online ini memang
dilakukan secara online kurang efektif. Karena yang pertama
efektif? seperti yang sudah saya sebutkan tadi
bahwa jaringan kurang stabil, yang
kedua yaitu sulitnya untuk
menggunakan alat-alat untuk
menunjang pembelajaran, dan yang
ketiga adalah murid-murid
kemungkinan besar kurang
memahami materi jika pembelajaran
dilakukan secara online.
Tabel 1.3 Wawancara dengan Guru Mengenai Kesulitan Jaringan Seluler

c. Keterbatasan Fasilitas Penunjang Belajar


Berdasarkan pendapat guru kelas dapat diketahui bahwa penyebab
kesulitan yang dialami siswa ketika belajar daring di era pandemi adalah
siswa belum memiliki handphone sendiri. Sebagian besar handphone yang
digunakan untuk belajar daring adalah handphone milik orang tua atau
milik saudaranya. Padahal banyak orang tua dari siswa yang bekerja
maupun juga saudara yang memiliki kegiatan lain. Hal ini membuat para
siswa kesulitan untuk melakukan pembelajaran daring karena harus
menunggu orang tua/saudaranya ada di rumah.

No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah kalian Khalis: Saya menggunakan handphone
memiliki handphone milik kakak saya.
sendiri atau Nafisa: Saya menggunakan handphone
menggunakan milik sendiri.
handphone milik
orangtua?
Tabel 1.4 Wawancara dengan Murid Mengenai Fasilitas Penunjang Belajar

d. Keterbatasan Kuota Internet.


Menurut guru kelas. Pembelajaran daring membutuhkan kuota
internet yang cukup besar. Siswa harus memiliki kuota ketika sedang
belajar daring, sehingga akan membebani siswa untuk selalu membeli
kuota agar dapat melakukan pembelajaran daring. Padahal kondisi
ekonomi setiap siswa berbeda-beda.
Pemaduan penggunaan sumber belajar tradisional (offline) dan
online adalah suatu keputusan demokratis untuk menjembatani arus
penyebaran covid – 19 dengan sumber sumber belajar elektronik (e-
learning) (Yaumi, 2018). Namun hal ini merupakan keputusan yang belum
terlalu efektif untuk di terapkan khususnya di SD Negeri Pandawanan
banyak yang menjadi kendala terutama keterbatasan asksesibilitas internet,
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), serta
pembiayaan sering menjadi hambatan dalam memaksimalkan sumber-
sumber belajar online. Selain itu, masih banyak dari kalangan guru dan
siswa yang belum memahami cara menggunakan teknologi atau aplikasi-
aplikasi pembelajaran online seperti Zoom, Google Meet, dan Google
Classroom. Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari koneksi jaringan
internet menjadi salah satu kendala yang di hadapi oleh berbagai pihak
( baik guru maupun siswa) apalagi apabila tinggal di daerah ini jaringan
seluler yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih jauh dari
jangkauan sinyal seluler. Hal ini menjadi permasalahan untuk mengikuti
pembelajaran daring, materi yang di berikan juga sangat terbatas karena
waktu yang terbatas dan pelajaran belum bisa di pahami sepenuhnya oleh
siswa.
Penggunaan Pembelajaran daring di rumah tidak efektif lantaran
banyak siswa yang belum tau konsep mengenai pembelajaran daring
dengan memberikan banyak tugas yang membuat siswa kewalahan untuk
mengerjakan tugas. Membuat pembelajaran belum dapat dilaksanakan
seefektif yang diharapkan. Belum lagi kesibukan orang tua siswa di
rumah yang menyebabkan sulit untuk meluangkan waktu untuk mengajar
anaknya di rumah, serta kemampuan orang tua yang berbeda-beda baik
dari segi pendidikan maupun dari segi sarana dan prasarana yang tersedia
membuat pembelajaran online terkendala. Hal inilah yang menyebabkan
pembelajaran online belum efektif untuk diterapkan di SDN Negeri
Pandawanan Kec. Amuntai Utara, Kab. Hulu sungai Utara.
Adapun hal yang dapat dilakukan agar pembelajaran tetap berjalan
meskipun banyak kendala yaitu dilakukan dengan tatap muka di luar
sekolah dan di rumah seperti di mushola, tetapi dengan mematuhi
protokol kesehatan seperti mencuci tangan, dan jaga jarak antar siswa
serta memakai masker sebelum memulai pembelajaran, tetap membatasi
jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran.

No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah di SD Negeri Ya, kami mendapatkan bantuan kuota
Pandawanan dari pemerintah akan tetapi tidak
mendapatkan kuota dapat digunakan karena keterbatasan
bantuan internet dari sinyal.
Kemendikbud?
Tabel 1.5 Wawancara dengan Guru Mengenai Bantuan Kuota Internat dari
Kemendikbud
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Asikin Noor. Wawancara dengan guru SD Negeri Pandawanan . Desa


Pandawanan. 26 September 2022
Khalis Muhammad, & Nafisa. Wawancara dengan murid SD Negerei
Pandawanan. Desa Pandawanan. 26 Spetember 2022
Asrul, Rahmawati. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Kegiatan Pengajaran
Bagi Guru dan Siswa di SD Negeri 1 Wunggoloko.
Haryaningsih, Patriani, dan Andriani (2022). Implementasi Kebijakan
Pembelajaran Daring di Kota Pontianak. Jurnal Konseling dan
Pendidikan. 10(1), 135-142.
Kesi (2020). Perubahan Landskap Pendidikan dengan PJJ (Pembelajaran Jarak
Jauh) Pasca Pandemi Covid-19. Prosiding Seminar Nasional
Pascasarjana UNNES
Mesra, Kuntarto. (2021). Faktor-Faktor yang Mempengrauhi Minat Belajar Siswa
di Masa Pandemi.Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan.7(3), 177-183.
Nurdiana, Maldun, dan Haslindah. (2022). Kebijakan Pembelajaran Daring
Sebagai Upaya Study From Home (SFH) Selama Masa Pandemi
Covid-19 di Lingkup Sekolah Dasar Kabupaten Luwu Utara. Journal
of Public Service, Public Police, and Administration, 1(1), 70-79.
Putri, Kuntarto, dan Alirmansyah. (2021). Analisis Kesulitan Belajar Siswa
Dalam Pembelajaran Daring di Era Pandemi (Studi Kasus Pada Siswa
Kelas III Sekolah Dasar). Jurnal Pendidikan Dasar Islam. 8(1), 91-
108.
Putria, Maula, dan Uswatun, (2020). Analisis Proses Pembelajaran Dalam
Jaringan (Daring) Masa Pandemi Covid-19 Pada Guru Sekolah Dasar.
Jurnal Basicedu. 4(4), 861-870.

Anda mungkin juga menyukai