Anda di halaman 1dari 30

1

PRAKATA

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kepada


Allah SWT yang penulis panjatkan. Penulis dapat
menyelesaikan tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah
konsentrasi Ekonomi Sektor Publik di program S1
Ekonomi Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas
Islam Indonesia. Dalam buku ini penulis menuslikan buku
tentang Implementasi Kebijakan Kemendikbud Selama
Pandemi Covid-19 dengan studi kasus di SD Aisiyah
Fullday Pandes-Klaten. Buku Implementasi Kebijakan
Pemerintah ini penulis selesaikan dalam waktu yang
singkat,dengan waktu yang singkat ini penulis
menyelesaikan dengan maksimal.

Walaupun dalam penulisan buku ini penulis masih


banyak kekurangan, namun dengan ini penulis berharap
agar yang membaca bisa mengambil isi atau makna dari
buku ini. Oleh karena itu penulis membutuhkan kritik dan
saran untuk masukan kedepannya agar penulis bisa
menciptakan buku dengan lebih baik lagi.

2
DAFTAR ISI

PRAKATA ...................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................... 3
Analisis Implementasi Kebijakan KEMENDIKBUD Selama
Pandemi COVID-19 .................................................................... 4-5
A. Analisis Fondasi SD Aisiyah Fullday Pandes, Klaten ......... 5
1) Kekuatan (strenght)......................................................... 5
2) Kelemahan (weakness) ................................................. 5-6
3) Peluang (opportunities) ................................................... 6
4) Ancaman (threats) ........................................................ 6-7
B. Analisis Strategi Organisasi SD Aisiyah Full Day Pandes,
Klaten ....................................................................................... 7
1) Misi SD Aisiyah ........................................................... 7-8
2) Ketercapaian Strategi dan Sumber Daya ...................... 8-9
C. Tujuan Organisasi ......................................................... 10-11
D. Penghimpunan Data dari Perspektif .................................. 11
1) Customers ................................................................ 11-12
2) Employee ................................................................. 12-13
2) Organization Capacity ................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 15
LAMPIRAN .................................................................................. 16
A. Identitas Penulis............................................................ 16-19
B. Foto Survei ........................................................................ 20
C. Data mentah hasil wawancara ...................................... 20-30

3
Analisis Implementasi Kebijakan KEMENDIKBUD
Selama Pandemi COVID-19
Sebelum menganalisis telah melakukan survei
dengan menggunakan metode wawancara dimana
mengambil tiga responden dari SD Aisiyah Fullday
Pandes di daerah Klaten. Tujuan melakukan survei ini
untuk mengetahui bagaimana implementasi pemerintah
dalam ekonomi sektor publik pada organisasi publik
khususnya di Sekolah Dasar pada masa pandemi saat ini.
Seperti yang diketahui dalam SE dari KEMENDIKBUD
nomor 5 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran
Corona Virus Disease (COVID-19) bahwa dalam rangka
pemenuhan hak peserta didik dalam mendapatkan layanan
pendidikan selama masa pandemi Covid-19, maka
pemerintah memutuskan untuk menyelenggarakan
pembelajaran jarak jauh (PJJ) sebagaimana tercantum
dalam SE no 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran covid.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


(Kemendikbud) telah melakukan penyesuaian kebijakan
pendidikan, serta menyediakan inisiatif dan solusi di masa
pandemi Covid-19. Salah satunya adalah relaksasi dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS), di mana satuan
pendidikan diberi kewenangan untuk mengalokasikan
dana BOS untuk penyediaan pulsa kuota internet bagi
guru dan siswa. Kali ini Kemendikbud berhasil

4
mendapatkan dana tambahan untuk memfasilitasi
kebutuhan kuota siswa, guru, mahasiswa dan dosen. Hal
ini sebagai jawaban atas kecemasan masyarakat di tengah
kesulitan ekonomi akibat terdampak pandemi.

Rencananya, dari total Rp7,2 triliun akan


diberikan subsidi kuota internet selama empat bulan,
terhitung dari bulan September-Desember 2020. Siswa
akan mendapat 35 GB/bulan, guru akan mendapat 42
GB/bulan, mahasiswa dan dosen 50GB/bulan.
(Kemendikbud, 2020)

A. Analisis Fondasi SD Aisiyah Fullday Pandes, Klaten


1) Kekuatan (strenght)
a. SD Aisiyah memberlakukan pemotongan
pembayaran SPP
b. SD Aisiyah mengadakan subisidi kuota yang
berasal dari KEMENDIKBUD
c. Dalam pembelajaran daring SD Aisiyah
mendorong guru untuk berkreatifitas dalam
mengajar
d. SD Aisiyah memberikan saran untuk orang
tua murid agar ikut serta untuk memantau
atau mengulas pelajaran anak-anaknya yang
dipelajari di sekolahan
2) Kelemahan (weakness)
a. Dalam pembelajaran daring jaringan tidak
stabil
5
b. Siswa yang tidak memiliki perangkat pribadi
dan akhirnya siswa tidak mengikuti
pembelajaran
c. Pihak guru mengalami kewalahan karena
harus berkreatifitas dalam mengajar. (M
As’Ad Asyikin-17423138)
3) Peluang (opportunities)
a. Banyak aplikasi yang digunakan untuk
belajar daring yang akhirnya bisa
meningkatkan dalam penggunaan teknologi
b. Lebih banyak metode pembelajaran yang
bisa diaplikasikan
c. Dapat menumbuhkan inovasi dari kreasi
dari guru serta siswanya. (M As’Ad
Asyikin-17423138)
4) Ancaman (threats)
a. Menyebabkan terganggunya psikis siswa,
guru, bahkan orang tua siswa juga terkena
dampaknya
b. Keluhan siswa yang merasa bosan akhirnya
tidak bersemangat
c. Siswa dan guru lelah dalam memantau
gadget setiap saat
d. Siswa jadi kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru melalui
pembelajaran daring dan akhirnya tidak
fokus

6
e. Pembelajaran daring bisa mengurangi jiwa
siswa dalam bersosialiasi karena belajar dari
rumah tanpa bertemu dengan teman-
temannya (M As’Ad Asyikin-17423138).

B. Analisis Strategi Organisasi SD Aisiyah Full


Day Pandes, Klaten
1) Misi SD Aisiyah
Menurut kebijakan pemerintah,
pembelajaran dari rumah harus dilaksanakan
secara maksimal dengan tujuan memberikan hak
pendidikan anak. Dengan demikian SD Aisiyah
Full Day Pandes Klaten menerapkan metode ini
mulai bulan maret 2020 hingga saat ini. Namun
saat ini, sekolah SD Aisiyah mendapat perintah
dari dinas pendidikan setempat untuk melakukan
uji tatap muka dengan tetap memperhatikan dan
menerapkan protokol kesehatan secara ketat
(Nurul Kharismawati-17423137).
Dengan diterapkannya pembelajaran jarak
jauh, siswa dan guru SD Aisiyah Full Day
pandes juga mendapatkan bantuan kuota
pendidikan dari pemerintah guna memperlancar
jalannya pendidikan. Selain kuota terdapat
keluhan lain dari orang tua wali murid bahwa
banyak yang dirumahkan selama pandemi ini
sehingga merasa terbebani jika harus membayar
SPP secara utuh, dengan demikian pihak sekolah

7
memberikan keringanan biaya pendidikan
berupa pemotongan biaya pendidikan sebesar
50% , diharapkan dengan potongan biaya
pendidikan ini orang tua tetap mampu
memberikan pendampingan anak selama belajar
di rumah (Nurul Kharismawati-17423137).
Pembelajaran semasa daring juga tidak
boleh memberatkan dan membebani siswa, dan
harus disampaikan secara menyenangkan, agar
siswa tidak bosan dan tertekan. Dengan begitu
imunitas siswa tetap terjaga sehingga tidak
mudah terserang virus. Salah satu yang dapat
dilakukkan oleh guru saat mengajar agar siswa
tidak bosan adalah dengan melakukan virtual
trip, yaitu mengunjungi tempat-tempat bermain
atau taman hiburan melalui video online (Umi
Isroatun-17423132).
2) Ketercapaian Strategi dan Sumber Daya
Untuk mencapai strategi dan sumber daya
yang dibutuhkan guna mencapai implementasi
kebijakan publik adalah seorang guru yang
berperan penting dalam dunia pendidikan,
dengan demikian kualitas guru haruslah
ditingkatkan supaya peserta didik mendapatkan
hak hak nya dalam dunia pendidikan apalagi
ketika kondisinya pandemi seperti ini. Hal ini
tentunya menjadi tugas bagi pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah. Dengan

8
ditingkatkannya kualitas SDM maka kualitas
pendidikan di Indonesia pun akan meningkat.
Selain itu disaat pandemi ini guru harus melek
teknologi supaya dapat menyampaikan materi
kepada peserta didik dengan baik dan materi
yang disampaikan bisa dimengerti siswanya
(Ainaya Jilan-17423136).
Tidak hanya guru saja, orang tua dari
peserta didik juga memiliki andil yang besar
bagi pendidikan anak-anaknya, tertama pada
masa pandemi dan diberlakukannya belajar dari
rumah. Orang tua harus membersamai anak
ketika belajar dengan tujuan tercapainya
pemahaman anak terhadap materi yang
diberikan. Tentu saja harus diiringi dengan
kegiatan lain supaya belajar tidak menjadi hal
yang membosankan bagi anak-anak (Ainaya
Jilan-17423136).
Namun dengan adanya pandemi ini bisa
terciptanya hal positif dimana yang selama ini
orangtua kurang memerhatikan keadaan
anaknya yang masih sekolah, selain itu juga
mendorong sekolah dalam membentuk
gebrakan baru untuk meningkatkan skill
kreatifitas guru-gurunya agar pembelajaran
daring ini bisa lebih bewarna dan sekolah bisa
melakukan (Ainaya Jilan-17423136).

9
C. Tujuan Organisasi
Tujuan dari pemerintah harus bergerak
cepat untuk menghentikan penyebaran ini, salah
satunya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
(KEMENDIKBUD). Kemendikbud harus
mengambil langkah untuk melakukan
pembelajaran jarak jauh mulai dari jenjang TK
hingga perguruan tinggi dengan tujuan
terputusnya rantai penyebaran virus ini. Tak hanya
itu, kurikulum darurat juga harus segera dibuat
dan dirilis supaya roda pendidikan tak berhenti.
Tak hanya pemerintah, pihak sekolah dan
perguruan tinggi juga harus mengambil langkah
cepat dalam membuat konsep pembelajaran
dengan mengimbangi kurikulum darurat yang
telah dibuat oleh pemerintah (Umi Isroatun-
17423132).
Tujuan yang lain dalam Pembelajaran
online atau dalam jaringan ini interaksi akademik
antara siswa dan guru tidak terbatas karna dapat
dilakukan selama 24 jam, sehingga ini bisa
meningkatkan kualitas belajar siswa. Guru bisa
melihat postingan siswa dan memberikan
feedback tugas dari siswa, sehingga interaksi bisa
dilakukan secara luas dan intensif. Walaupun
setelah dilakukkan pembelajaran online atau
dalam jaringan memang tidak sepenuhnya
memecahkan masalah dalam pembelajaran,

10
namun setidaknya melalui pembelajaran ini
terdapat beberapa manfaat yang diperoleh oleh
guru, siswa maupun walimurid. (Umi Isroatun-
17423132).

D. Penghimpunan Data dari Perspektif


1) Customers
Menurut pendapat wali murid SD Aisiyah
Full Day Pandes, responden kurang setuju
dengan adanya kebijakan pemerintah tentang
pemberlakuan belajar dari rumah selama
adanya pandemi Covid-19 dengan alasan
jaringan yang kurang mendukung dan karena
memiliki 2 anak sekolah sehingga perlu
kesabaran ekstra dalam memahamkan materi
yang diajarkan guru kepada anak. Maka murid
dan orang tua sangat antusias dengan adanya
kabar jika pada bulan januari mulai belajar ke
sekolah kembali (Nurul Kharismawati-
17423137).
Menurut pengakuan orang tua, tak hanya
psikis anak yang terganggu karena harus
biasanya rumah hanyalah tempat bermain
sedangkan sekarang rumah adalah tempat
belajar setiap hari, jadi mungkin orang tua
harus memberikan suasana baru dalam belajar
supaya anak tidak bosan. Namun setelah 2
bulan berjalnnya belajar secara daring, orang

11
tua sedikit menyerah dan akhirnya kembali
memasukan anak ke sebuah bimbel supaya
anak tetap memahami materi yang diberikan.
Subsidi kuota dari pemerintah dan potongan
biaya SPP yang diberikan sekolah sangat
membantu perekonomian keluarga di masa
pandemi. Sebenarnya potongan biaya yang
diberikan sekolah juga akan dikembalikan ke
anak, dengan bentuk makanan ringan. Karena
anak lebih suka belajar sambil makan
makanan ringan (Nurul Kharismawati-
17423137)..

2) Employee
Menurut pihak guru, kebijakan pemerintah
ini sudah tepat, karena pada dasarnya imun
pada anak anak lebih lemah daripada orang
dewasa dan lebih mudah terpapar virus,
dengan demikian untuk mengurangi
penyebaran pemerintah telah mengambil
langkah yang tepat. Namun tetap ada kendala
yang dihadapi guru, terutama masalah
teknologi, yang mana guru guru yang sudah
memasuki usia tua sedikit kesulitan dalam
menggunakan aplikasi pembelajaran karena
belum pernah menggunakan sebelumnya
(Umi Isroatun-17423132).

12
Selain itu guru juga dituntut lebih kreatif
dalam memberikan materi supaya anak tidak
bosan dengan pembelajaran yang hanya
dilakukan didepan layar. Misalnya membuat
video yang disisipkan ice breaking, atau video
kosakata dengan lagu, dll. Selain kendala
tersebut, salah satunya ada pada keterbatasan
perangkat yang dimiliki murid. Biasanya anak
belum diberikan HP pribadi, dan HP milik
orang tua dibawa untuk bekerja, dengan
demikian anak akan belajar setelah orang tua
pulang kerja yang mana terkadang tidak bisa
mengumpulkan tugas tepat waktu, tidak
mengikuti pertemuan virtual, dll. Maka dari
itu, jika bulan Januari sekolah kembali tatap
muka, kami sangat menerima keputusan ini
dengan tetap menerapkan protokol kesehatan
yang ketat (Umi Isroatun-17423132).
Untuk kuota bantuan dari pemerintah,
sebenarnya sudah cukup untuk memberikan
materi pembelajaran melalui whatsapp, zoom,
bahkan classroom. Karena selain adanya kuota
dari pemerintah, pihak sekolah juga
memberikan uang tambahan untuk kuota bagi
guru guna menunjang berjalannya KBM
secara efektif (M As’Ad Asyikin-17423138)

13
3. Organization Capacity
Kebijakan pemerintah mengenai belajar dari
rumah dinilai sangat tepat dengan keadaan saat ini
dan pihak sekolah sangat mendukung kebijakan
belajar dari rumah. Namun KBM secara virtual
dinilai kurang efekif karena terkadang orang tua
tidak sabar dalam memberikan arahan kepada
anak , dan anak biasanya lebih mendengarkan kata
dari guru daripada orang tua terutama dalam hal
belajar. Dan jika pemerintah menurunkan perintah
untuk kembali tatap muka pada bulan januari,
maka SD Aisiyah Full Day Pandes akan sangat
terbuka dengan keputusan tersebut (Ainaya Jilan-
17423136).
Setingkat SD yang tidak bisa diberikan banyak
materi dan tugas secara daring, maka bantuan
kuota dari kemendikbud bahkan berlebihan dan
tidak digunakan. Namun untuk guru sangat
membantu karena perlu melakukan mencari
materi, membuat video, menilai tugas, dll. Dan
biaya potongan yang diberikan diharapkan dapat
mengurangi beban orang tua, dan untuk pihak
sekolahan sama sekali tidak merasa dirugikan
karena telah memperhitungkan secara matang.

14
DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud, P. W. (2020, Agustus 29). Kementrian


Pendidikan dan Kebudayaan. Dipetik Desember 15,
2020, dari kemendikbud:

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/08/kemendikb
ud-alokasikan-rp89-triliun-untuk-subsidi-kuota-
internet-dan-tunjangan-profesi-pendidik

15
LAMPIRAN

A. Identitas Penulis

Nama : Umi Isroatun Dimyati


TTL : Kuantan Singingi, 18 November 1998

Alamat : Jalan Teratai, Desa Sungai Sirih F4 Jalur


3 RT/RW 008/003 Kecamatan Singingi,
Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi
Riau
Email : 17423132@students.uii.ac.id
Riwayat Pendidikan

- SDN 009 Sungai sirih


- SMP-SMA Babussalam Pekanbaru
- Universitas Islam Indonesia (Ekonomi Islam-
Fakultas Ilmu Agama Islam)

16
Nama : Ainaya Jilan Maulida Hidayat
TTL : Jakarta, 16 Juli 1999

Alamat : Ksat. Amjiatak Rt 13 / Rw 03 No.


38 Kelapa Dua, Kec. Cimanggis,
Kota Depok. Jawa Barat
Email : 17423136@students.uii.ac.id
Riwayat Pendidikan

- SD Islam Pondok Duta


- SMP Islam Terpadu Al-Qalam
- SMA Islam Terpadu Nururrahman
- Universitas Islam Indonesia (Ekonomi Islam –
Fakultas Ilmu Agama Islam)

17
Nama : Nurul Kharismawati
TTL : Klaten, 06 Desember 1997

Alamat :Dk. Tobong,rt/rw 04/20, Krakitan,


Bayat, Klaten, Jawa Tengah
Prodi / Fak :Ekonomi Islam/Ilmu Agama Islam
Email : 17423137@students.uii.ac.id
Riwayat pendidikan

- SD Muhammadiyah Tonggalan (2007-2010)

- Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3


(2011-2016)

- Universitas Islam Indonesia (2017-sekarang)

18
Nama : Muhammad as’ad asyikin nur

TTL : ujung pandang, 12 oktober 1998

Alamat : jl, dg tata raya no 15

Prodi / Fak : Ekonomi Islam / Ilmu Agama Islam

Email : 17423138@students.uii.ac.id

Riwayat pendidikan

- SD INP hartaco indah (2007-2010)


- MTs-MAs nahdlatul ulum (2011-2016)
- Universitas Islam Indonesia (2017-sekarang)

19
B. Foto Survei

C. Data mentah hasil wawancara


Responden :
- Responden 1 Dewi (Guru TU)
- Responden 2 Dwi Nur Rachmawati (Guru PAI)
- Responden 3 Fitri (wali murid)
A. Kebijakan Belajar Daring
1. Kesulitan selama belajar daring
- Responden 1: kesulitan selama belajar daring
seperti jaringan internet yang kadang kadang
lemot sehingga membuat pembelajaran
pembelajaran tidak efektif , lalu juga masalah
waktu karena wali santri di SD Aisyiyah Full
Day sebagian besar bekerja sehingga
kesulitan membagi waktu antara bekerja dan
mendampingi santri saat belajar daring, serta

20
KBM menjadi tidak efektif karena terkadang
wali santri tidak sabar untuk memberikan
arahan kepada anaknya.
Responden 2 : Kendala yang paling terlihat
pasti jaringan yang kurang stabil. Jadi ketika
jadwal mengirim video Materi terlambat.
Apalagi musim hujan ini, jaringan semakin
susah. Jadi ya harus sama sama maklum
antara murid dan guru. Kendala lain,
biasanya di rumah yang ada hp hanya orang
tua dan orang tua harus bekerja diluar rumah,
jadi murid terhambat juga untuk mendapatkan
materi.
Responden 3 : Kendala yang pertama ya pasti
jaringan yang kurang stabil. Kuota ada, tapi
kalo jaringan tidak mendukung ya sama saja.
Jadi kadang kalo ada jadwal zoom nda bisa
ikut. Apalagi musim hujan ini, makin susah
jaringan nya. Selain itu ya karena karena anak
saya 2, kelas 1 sama kelas 6. Ayah kerja di
luar, saya di rumah sambil jaga toko, Jadi kalo
bosan ngerjakan tugas dari sekolah dan saya
lagi di toko, pasti langsung kabur main ke
rumah teman, atau langsung sepedaan.

2. Pendapat tentang kebijakan ini


Responden 1 : untuk kebijakan belajar daring
saya setuju, karena dengan adanya daring
mungkin metode belajar nya juga lebih menarik
21
dan bervariasi sehingga membuat anak tidak
jenuh. lalu dalam penyampaian materi melalui
daring juga bersifat interaktif sehingga
membuat santri mampu berinteraksi dengan
komputer sebagai media belajarnya selama
daring.
Responden 2 : Kalau dari saya saya setuju
dengan belajar dari rumah. Karena guru
dituntut untuk semakin kreatif dan secara tidak
langsung mengenakan teknologi kepada murid.
Dan dengan adanya kebijakan ini diharapkan
dapat mengurangi penyebaran virus Covid-19
seperti yang diharapkan pemerintah.

Responden 3 : Kalau dari saya, saya kurang


setuju, atau bisa dibilang tidak setuju dengan
belajar dari rumah. Karena yang stress nda
cuma anak, orang tua pun ikut stress. Apalagi
kalo ngerjain bhs arab, matematika. Wes orang
tua angkat tangan, kerjakan sebisanya aja.

3. Selama belajar daring psikis anak terganggu


tidak? atau orangtua /guru jg ikut merasakan?
Responden 1 : Untuk psikis anak mungkin juga
bisa terganggu karena anak lama lama juga bisa
bosan karena hanya melihat vidio materi yang
diberikan guru, belajar mandiri dari buku lalu
mengerjakan soal lalu zoom setiap akhir pekan,
serta anak anak juga mungkin bisa rindu

22
dengan teman teman nya karena sudah lama
tidak berjumpa sehingga dapat membuat psikis
anak terganggu. Untuk orang tua mungkin juga
merasakan ya karena juga sudah lama belajar
dirumah sehingga orang tua juga bosan
mendampingi anaknya belajar, karena anak
biasanya akan lebih nurut kepada guru daripada
orang tua. Untuk guru mungkin juga merasakan
dikarenakan selalu dituntun untuk selalu kreatif
dalam memberikan bahan ajar kepada anak,
karena anak juga akan bosan jika hanya
diberikan bahan ajar yang begitu begitu saja.
Responden 2 : Saya yakin sebagian murid
terganggu psikis nya, karena yang bisanya main
gadget hanya di hari libur, sekarang harus
didepan gadget lebih lama untuk belajar, dan
pastinya waktu bermain semakin berkurang
juga. Untuk guru mungkin juga merasakan
karena dituntut untuk membuat video
pembelajaran yang kreatif sehingga tidak
membosankan murid.
Responden 3 : Kalo saya sangat merasakan,
saya yakin anak juga merasakan. Mungkin kalo
di rumah cuma seminggu dua minggu masih
aman. Tapi kalo udah hampir 1 tahun ya sudah
stress. Karena saya dan anak saya sama sama
belum bisa memahami materi yang diberikan
melalui video, karena selama ini kan langsung

23
tanya ke guru kalo may chatt kadang sungkan.
Jadi ya satu satu nya jalan saya les kan anak
saya ke yang labih paham.

4. Apakah dengan daring ada dampak positif yg


rasakan oleh guru ataupun anak? Contoh nya
apa?
Responden 1 : dampak positif yang didapat guru
ada ya misalnya guru menjadi dapat lebih
mengembangkan kreatifitas nya dalam
memberikan bahan ajar seperti yang biasanya
hanya tatap muka biasa dikelas sekarang jadi
lebih kreatif dengan memberikan bahan ajar
seperti vidio serta juga lebih efisien dalam hal
waktu. Dampak positif yg didapat anak juga anak
karena anak dapat lebih belajar dalam hal daring
dengan zoom lewat alat elektronik misalnya
seperti yang biasa hanya belajar tatap muka
dikelas sekarang dapat belajar online lewat zoom
bersama teman teman.
Responden 2 : Dampak Positif nya bagi guru
mungkin jiwa kreativitas guru semakin muncul
terutama dalam memberikan bahan ajar kepada
murid. Dan pastinya bisa dikerjakan secara
bersamaan dengan pekerjaan dirumah apalagi
mayoritas guru adalah perempuan dan sudah
berkeluarga.
Responden 3 : Dampak Positif mungkin orang
tua malah ikut mereview pelajaran ya. Kalo
24
untuk anak mungkin lebih tepat waktu,
belajarnya juga teratur jam jam nya. Dan tugas
tugas nya pun semakin meningkatkan daya
kreatif anak.

5. Ada info jika bulan januari sekolah akan kembali


masuk, bagaimana pendapat ibu wali murid dan
guru terkait kebijakan ini? setuju atau tidak dan
apa alasannya?
Responden 1 : untuk kebijakan ini apabila januari
sudah mulai masuk, kalau saya setuju ya. karena
wali santri sudah banyak yg mengeluh karena
tidak mampu mendampingi anaknya untuk
belajar, dan mungkin anak anak juga sudah bosan
belajar dirumah sehingga rindu untuk belajar
bersama disekolah.
Responden 2 : Kalau dari saya setuju dengan tetap
menetapkan protokol kesehatan. Karena sudah
banyak keluhan dari wali murid karena sudah
kewalahan mendampingi anak anaknya belajar
dari rumah, dan pastinya anak anak juga sudah
bosan dengan video video Materi dan ingin belajar
bersama teman temannya.
Responden 3 : Sangat setuju. Karena saya sudah
stress ngurus belajar 2 anak di rumah. Kalau di
sekolah kan ada guru yang mengontrol. Dan anak
anak lebih mudah nurut ke guru daripada orang
tua.

25
6. Bagaimana pendapat orang tua / guru tentang
percobaan pembelajaran tatap muka yang dilakukan
oleh sekolah?
Responden 1 : untuk percobaan pembelajaran tatap
muka menurut pendapat saya di SD Aisyiyah Full Day
mungkin sudah bisa dilakukan tetapi tetap sesuai
dengan protokal kesehatan yang telah di tentukan oleh
pemerintah , karena juga sudah banyak wali santri yang
mengharapkan anaknya untuk cepat cepat belajar di
sekolah lagi seperti biasa, karena di SD Aisyiyah Full
Day sekarang juga sedang melaksanakan uji coba tatap
muka dan alhamdulillah berjalan denga lancar.
Responden 2 : Saya setuju dengan adanya percobaan
ini, supaya jika awal tahun dimulai sekolah tatap muka,
maka murid, orang tua, serta guru tidak kagat. Dan
alhamdulillah percobaan ini berjalan dengan lancar.
Responden 3 : Saya setuju dengan adanya percobaan
ini, walaupun seminggu cuma 2 kali tapi paling nda
anak bahagia bisa pake seragam lagi ketemu temen
temen lagi, ya meskipun di sekolah tidak diberi jam
istirahat dengan alasan mengurangi kontak fisik.

B. Subsidi Kuota
1. Dengan adanya subsidi kuota dari pemerintah,
apakah 5gb kuota utama membantu untuk memberi /
mengerjakan tugas?
Responden 1 : kalo menurut saya tidak ya , karena di
SD Ayiyah Full Day sebagian besar gurunya
menggunakan metode vidio untuk materi dan drive
26
thru untuk latihan soal, sehingga tidak banyak
menggunakan kuota.
Responden 2 : Menurut saya membantu karena
materi ajar hanya diberikan dalam bentuk video di
drive dan classroom. Sedangkan untuk zoom hanya
dilakukan ketika akhir pekan bersama wali kelas
masing masing.
Responden 3 : Menurut saya membantu kalau hanya
untuk belajar dari classroom. Tapi kurang juga kalau
materi harus cari di google, youtube dll. Karena
kadang video guru membosankan dan materi di buku
juga kurang penjelasannya.

2. Berguna kah adanya subsidi kuota?


Responden 1 : untuk subsidi kuota tersebut mungkin
juga berguna seperti untuk melakukan zoom setiap
akhir pekan. tetapi tidak semuanya, karena ada
beberapa guru yang tidak menggunakan metode
tersebut.
Responden 2 : Menurut saya berguna adanya subsidi
kuota dari pemerintah. Karena selain dari pemerintah
sekolah juga memberikan tambahan uang kuota
kepada guru setiap bulannya.
Responden 3 : Menurut saya berguna adanya subsidi
kuota dari pemerintah. Karena selain dari pemerintah
sekolah juga memberikan potongan SPP yang bisa
dialokasikan untuk kuota.

27
3. Ada yg diharapkan guru dan orang tua dari
pemerintah selain subsidi kuota? subsidi apalagi
kah yang diharapkan untuk menunjang belajar
daring?
Responden 1 : yang diharapkan guru dan orang tua
mungkin menurut saya sampai sekarang cukup ya,
karena belum ada kritik dan masukan juga dari wali
santri, karena untuk wali santri sendiri sudah
mendapat kuota setiap bulannya dan juga potongan
untuk biaya spp juga. untuk guru setiap bulannya
sudah mendapat bantuan kuota dari pemerintah juga
serta mendapat tambahan uang kuota juga dari
sekolah
Responden 2 : Menurut saya untuk saat ini sudah
cukup membantu baik bagi guru maupun murid. Hal
ini dapat dilihat karena tidak ada keluhan dari wali
murid terkait kuota. Mungkin saat ini pemerintah
lebih menyiapkan kesiapan sekolah untuk kembali
sekolah tatap muka.
Responden 3 : Menurut saya untuk saat ini sudah
cukup membantu. Mungkin yang diperlukan
persiapan tatap muka kalau tahun depan masuk
sekolah kembali.

28
C. Pemotongan Biaya
1. Berapa potongan spp yang didapat?
Responden 1 : untuk potongan spp yang didapat
setiap anak adalah 50%. yang normalnya 300rb
menjadi 150rb/anak.
Responden 2 : Potongan SPP murid 50%.
Responden 3 : Potongan SPP murid 50%.

2. Apakah potongan tersebut membantu mengurangi


beban biaya pendidikan?
Responden 1 : potongan tersebut sangat membantu
orang tua untuk mengurangi beban biaya
pendidikan karena di masa pandemi ini mungkin
juga banyak yang terkena dampak seperti di wfh kan
oleh perusahaanny. atau mungkin seperti pedagang
dimasa pandemi sekarang ini juga berkurang
konsumennya.
Responden 2 : Menurut saya sangat membantu
orang tua, karena pasti banyak yang penghasilan
orang tua terpangkas karena adanya wabah ini.
Karena hampir di semua sektor pekerjaan
mengalami kerugian, maka pendapatan pun pasti
menurun.
Responden 3 : Alhamdulillah sangat membantu.
Karena kalo anak sekolah kan ada biaya snack,
makan, dll tapi sekarang dirumah persediaan snack
pasti harus lebih banyak. Karena anak anak susah

29
belajar kalo perut kosong dan tidak ngunyah
makanan.

3. Dengan adanya pemotongan, apa sekolah merasa


dirugikan atau tidak?
Responden 1 : untuk adanya pemotongan sekolah tidak
merasa dirugikan karena pasti juga sudah
diperhitungkan dengan baik, dan juga karena sekolah
juga memikirkan wali santri yang ekonominya
berdampak akibat adanya pandemi ini.
Responden 2 : Menurut saya sekolah seharusnya sudah
memperhitungkan dengan baik sehingga tidak
mungkin merasa dirugikan.
Responden 3 : Kalo menurut saya sekolah pasti sudah
memperhitungkan potongan yang diberikan supaya
tidak sama sama dirugikan. Karena kan sekolah juga
butuh uang untuk menggaji guru dll

30

Anda mungkin juga menyukai