Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi


mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek pendidikan termasuk
kurikulum. Semula penyelenggaraan pendidikan diatur sepenuhnya oleh Pemerintah
kemudian Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota diberi kewenangan untuk mengelola
penyelenggaraan pendidikan. Dalam kaitan ini, sekolah sebagai lembaga pendidikan melalui
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) telah diberi kewenangan untuk mengelola pendidikan.
Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan kurikulum
sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara
kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.
Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
1. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah, dan peserta didik.
2. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c)
peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah
dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja;
(g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika
perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan
dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau
kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah.
Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan bahwa:

1
1. Kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi dengan maksud agar memungkinkan
penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan
potensi yang ada di daerah serta peserta didik; dan
2. Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan. Kurikulum
operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan diwujudkan
dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Selanjutnya mekanisme penyusunan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Ciburial 01
Tahun Pelajaran 2022/2023 disusun menurut tahapan sebagai berikut : (1) proses penyusunan
draf kurikulum melibatkan stokeholder pendidikan melalui kegiatan workshop; (2) draf
kurikulum divalidasi oleh Pengawas Sekolah sebagai pihak yang memahami dan mengusai
substansi kurikulum; (3) sebelum dilaksanakan kurikulum tersebut harus mendapatkan
pengesahan dari pejabat berwenang di Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung; (4) setelah itu
baru kurikulum disosialisasikan melalui berbagai metode kepada stokeholder pendidikan; (5)
setelah disosialisasikan kurikulum dilaksanakan; (6) kemudian selama perjalanan kurikulum
kepala sekolah atau pengawas sekolah wajib untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi
terhadap pelaksanaan kurikulum.
Begitu pun aspek tantangan dan ancaman merupakan faktor eksternal yang dimiliki
oleh Sekolah Dasar Negeri Arcamanik 01 perlu disikapi secara bijaksana untuk dikelola
menjadi sebuah peluang kemudian dimanfaatkan secara maksimal untuk mewujudkan konsep
sekolah yang benar-benar memperhatikan kepentingan orang tua, masyarakat, peserta didik,
dan stokeholder pendidikan yang lain.
Di samping faktor internal dan eksternal yang nampak di Sekolah Dasar Negeri
Ciburial 01 perlu pula dijadikan pertimbangan oleh pihak sekolah yang berkenaan dengan
tantangan internal lainnya yang terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat
dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia
produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun
dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai
puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu
tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia
usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia
yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

2
Di samping itu, terdapat juga berupa tantangan eksternal antara lain terkait dengan
arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan
pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat
dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern
seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian
Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN
Free Trade Area (AFTA).
Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia,
pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.
Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics
and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak
tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan
dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara
lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam
kurikulum Indonesia.
Selanjutnya yang menjadi tantangan eksternal bagi Sekolah Dasar Negeri Ciburial
01 tahun pelajaran 2022/2023 yaitu dengan adanya wabah penyebaran Corona Virus Disease
(Covid-19). Sekolah Dasar Negeri Arcamanik 01 berkomitmen untuk memutus rantai
penyebaran Virus Corona dengan memperhatikan protokol kesehatan dalam berbagai
aktivitas pendidikan. Komitmen ini penting dilaksanakan secara serius dengan maksud untuk
memberikan jaminan kesehatan bagi warga sekolah. Sebagimana yang dijelaskan dalam
Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 bahwa Berkenaan dengan penyebaran
Coronavirus Disease (Covid-19) yang semakin meningkat maka kesehatan lahir dan batin
siswa, guru, kepala sekolah dan seluruh warga sekolah menjadi pertimbangan utama dalam
pelaksanaan kebijakan pendidikan.
Pembelajaran selama masa pandemi Covid-19 setiap institusi pun dituntut untuk
memberikan inovasi terbaru untuk membentuk proses pembelajaran yang sangat efektif ini
dan menemukan model pembelajaran terbaru yang pas untuk peserta didik. Di sekolah SDN
Ciburial 01 Tahun Pelajaran 2022/2023 pembelajaran pada masa pandemi covid-19
menggunakan metode pembelajaran diantaranya :

3
a. Project Based Learning
Project based learning ini memiliki tujuan utama untuk memberikan pelatihan kepada
pelajar untuk lebih bisa berkolaborasi, gotong royong, dan empati dengan sesame, dengan
membentuk kelompok belajar kecil dalam mengerjakan projek, eksperimen, dan inovasi.
Tentunya juga harus memerhatikan protokol kesehatan yang berlaku.
b. Daring Method
Daring yang dimaksud para siswa untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di rumah
dengan baik. Seperti halnya membuat konten dengan memanfaatkan barang-barang di
sekitar rumah maupun mengerjakan seluruh kegiatan belajar melalui sistem online
menggunakan Hp melalui Aplikasi WhatsApp atau Zoom meeting.
c. Luring Method
Luring yang dimaksud pada model pembelajaran yang dilakukan di luar jaringan. Dalam
artian, pembelajaran yang satu ini dilakukan secara tatap muka dengan memperhatikan
zonasi dan protokol kesehatan yang berlaku. Diantaranya dengan model Guru kunjung
dan orang tua kunjung.
Guru kunjung yaitu dengan cara mengumpulkan siswa di satu titik dengan jumlah
siswa maksimal 5 orang dalam memberikan materi pembelajaran agar menghindari
kerumunan dengan memperhatikan zonasi dan protokol Kesehatan. Sedangkan orang tua
kunjung yaitu orang tua siswa datang ke sekolah untuk mengambil materi pembelajaran
(modul) dan orang tua datang lagi ke sekolah untuk mengembalikan/menyerahkan hasil
kegiatan pembelajaran siswa selama di rumah ke guru.
Setelah dua tahun lebih berlangsung Pembelajaran selama masa pandemi Covid-
19 sangat berdampak terhadap hasil pembelajaran/pemahaman siswa, terjadi
krisis belajar yang telah lama kita hadapi, dan menjadi semakin parah karena pandemi ini.
Krisis ini ditandai oleh rendahnya hasil belajar peserta didik, bahkan dalam hal yang
mendasar seperti literasi membaca dan numerasi (Learning Loss). Dengan kondisi tersebut
diharuskan adanya perubahan atau penyesuaian dari kurikulum sebagai acuan dalam proses
pembelajaran di sekolah.
Kurikulum harus selalu berubah agar sesuai dengan perkembangan zaman, apalagi
masa sekarang ini Ilmu Pengetahuan dan teknologi informasi telah berkembang dan
pembelajaran akan membosankan tanpa adanya perubahan bukankah tugas kita untuk

4
menyiapkan para peserta didik kita menghadapi zaman yang baru, zaman yang sama sekali
berbeda dengan zaman kita dahulu. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai
dengan zamannya, dan terus dikembangakan atau diadaptasi sesuai dengan konteks dan
karaktersistik peserta didik demi membangun kompetensi sesuai dengan kebutuhan mereka
kini dana masa depan.

Kurikulum Merdeka Belajar” adalah model kurikulum yang saat ini sedang


disosialiasikan dan dianimasikan oleh pemerintah ke seluruh satuan pendidikan yang ada di
Indonesia, mulai dari SD, SMP, SMP, bahkan sampai ke Perguruan Tinggi (PT). Kurikulum
Merdeka lebih berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta
didik pada fasenya. Proses pembelajaran diharapkan menjadi lebih mendalam, bermakna,
tidak terburu-buru, dan menyenangkan. Konsep Merdeka Belajar ala Nadiem Makarim
terdorong karena keinginannya menciptakan suasana belajar yang bahagia tanpa dibebani
dengan pencapaian skor atau nilai tertentu.

Kurikulum Merdeka Belajar merupakan pengembangan dan penerapan


dari kurikulum darurat yang diluncurkan untuk merespon dampak dari pandemi Covid-19.
Pengertian Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan supaya siswa dan
mahasiswa bisa memilih pelajaran yang diminati

SD Negeri Ciburial 01 dalam pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka


mengambil langkah yang pertama yaitu Merdeka Belajar , menerapkan beberapa bagian dan
prinsip kurikulum merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang
diterapkan ( Kurikulum tahun 2013, Kurikulum Darurat ). Supaya terarah sesuai dengan
ketentuan pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar, maka kepala sekolah dan guru
menerapkan komponen atau prinsip dengan langkah –langkah sebagai berikut :

a. Unduh dan pasang (install) Platform Merdeka Mengajar pada gawai Android atau
akses melalui laman https://guru.kemdikbud.go.id/
b. Melakukan login dengan akun belajar.id
c. Menyaksikan video implementasi kurikulum merdeka per jenjang melalui fitur
video inspirasi atau melalui laman https://guru.kemdikbud.go.id/video-inspirasi/
d. tihan mandiri kurikulum merdeka di Platform Merdeka Mengajar
atau melalui laman: https://guru.kemdikbud.go.id/

5
e. Mempelajari asesmen dan perangkat ajar kurikulum merdeka di Platform Merdeka
Mengajar atau melalui laman: https://guru.kemdikbud.go.id/
f. Mengikuti sesi berbagi praktik baik kurikulum merdeka di Platform Merdeka
Mengajar pada fitur Bukti Karya Saya atau melalui laman:
https://guru.kemdikbud.go.id/
g. Mengikuti komunitas belajar kurikulum merdeka di Platform Merdeka Mengajar
atau melalui laman: https://guru.kemdikbud.go.id/
h. Bergabung dengan kanal telegram implementasi kurikulum merdeka di laman
https://t.me/mandiribelajarkm 2

B. Landasan Kurikulum
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4496) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor
13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan
lembaran Negara Nomor 5670).
1. Landasan Filosofi
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum Sekolah
Dasar Negeri Ciburial 01 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia
yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk
membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi
kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah
rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa.
Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas
utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa
depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang
memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi
yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya
bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa
masa kini.

6
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa
yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna
yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan
psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam
interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa
kini.

c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan


kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah
pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum
memiliki nama matapelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik. 4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk
membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism
and social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud
untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir
reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis lebih baik.
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Ciburial 01 mengacu kepada Kurikulum 2013
dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan rancangan dan proses

7
pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan
negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional.
Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan
karena berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu
pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus.
Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai
dengan jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan akan mampu memberikan
kontribusi secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan
(knowledge-based society).
3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Ciburial 01 mengacu kepada Kurikulum 2013
dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi pendidikan yang bersumbu
pada perkembangan peserta didik beserta konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai
dalam konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus
didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan
psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan
dan jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum
untuk jenjang pendidikan dasar khususnya SD. Oleh karena itu pendidikan di SD yang
selama ini sangat menonjolkan kurikulum dan pembelajaran berbasis mata pelajaran,
perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang bersifat tematik-terpadu. Konsep
kurikulum tematik-terpadu mencerminkan pertimbangan psikopedagogis anak usia
sekolah yang sangat memerlukan penanganan kurikuler yang sesuai dengan
perkembangannya.
4. Landasan Teoritis
a. Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Ciburial 01 mengacu kepada Kurikulum 2013
dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based
education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based
curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional
sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,

8
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam
mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan,
dan bertindak.
b. Kurikulum Sekolah Sekolah Dasar Negeri Ciburial 01 mengacu kepada
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan
pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar
langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung
individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar
seluruh peserta didik
5. Landasan Yuridis
a. Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan;
c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57
Tahun 2014 Tentang Kurikulum Sekolah Dasar:
d. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler;
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63
Tahun 2014 Tentang Kepramukaan;
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79
Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal;
h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111
Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling;

9
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 Tentang
Penilaian oleh Satuan Pendidikan;
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 Tentang
Pendidikan Budi Pekerti;
k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2015 Tentang
Pencegahan Tindak Kekerasan;
l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan;
m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 Tentang
Standar Isi;
n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses;
o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 Tentang
Standar Penilaian;
p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 Tentang
Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru;
q. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2018 Tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar oleh
Pemerintah;
r. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 Tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar;
s. Keputusan Bersama Mendikbud, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri
Dalam Negeri Nomor 03/KB/2021; Nomor 384 Tahun 2021;
HK.01.08/Menkes/4242/2021 dan Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran dimasa Pandemi Coronavirus Disease 19
( COVID -19 ) pada Tahun Akademik 2022/2023 ; dan
t. Siaran Pers Nomor : 57 / HUMAS PMK / III /2021, tentang Pemerintah
Umumkan Pembelajaran Tatap Muka ( PTM ) dimulai Juli Menko PMP : Anak-
anak Lebih Optimal.
u. Surat edaran kepala dinas Pendidikan Kab. Bandung nomor 4225/2005-Disdik
tahun 2021 tentang Layanan Pendidikan di Satuan Pendidikan pada Masa Darurat
Covid-19 di Kab. Bandung.

10
v. PP No 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah
dirubah dengan PP No.4 tahun 2022
w. Permendibudristek nomor 5 tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan
pada Pendidikan Anak Usia Dini, jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah
s. Permendibudristek nomor 7 tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak
Usia Dini, jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
t. Permendibudristek nomor 16 tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan
Abak Usia Dini, jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
u. Permendikbudristek Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum
Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran, khususnya Implementasi Kurikulum
Merdeka yang akan berlaku pada tahun ajaran 2022/2023

x. Keputusan Kepala BSKAP No.009/H/2022 Tahun 2022 tentang Dimensi,


Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
y. SE Menristek No.1919/BI.B5/GT.01.03/2022 Tentang Pelaksanaan IKM
z. SE Kepala Dinas Pendidikan Kab.Bandung No. 800/0454/Disdik 2022

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum

Tujuan Pengembangan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Ciburial 01 tahun


pelajaran 2022/2023 Masa penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) yaitu ini untuk
memberikan acuan kepada kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya yang ada
di sekolah dalam megembangkan program-program yang akan dilaksanakan. Selain itu,
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Ciburial 01 disusun antara lain agar dapat memberi
kesempatan peserta didik untuk :
1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2. Belajar untuk memahami dan menghayati,
3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan

11
D. Acuan Konseptual
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta
didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan
iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan
kerukunan interumat dan antarumat beragama.
3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta
didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional
untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan
harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan,
dan keterampilan) brkembang secara optimal. Sejlan dgn itu, kurikulum disusun dgn
memprhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkt prkembangan kecerdasan;
intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
Kurikulum diarahkan kpada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga negara
memperoleh pendidikan bermutu.
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan

12
Kompetensi peserta didik yg diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat
keputusan, memecahkan masalah yg kompleks scara lintas bidang keilmuan, berpikir
kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan brkolaborasi, menggunakn pengtahuan
ksempatan scara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga
negara.
7. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja.
Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang
tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
8. Perkembangan Ipteks
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap perkembangan
Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan Ipteks.
9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum
perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat
dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat
dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
11. Dinamika Perkembangan Global

13
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu
maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan
mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dgn
bangsa lain.
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan
apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.

E. Prinsip Pengembangan Kurikulum


1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Ciburial 01 tahun pelajaran 2022/2023 pada masa
penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) dikembangkan berdasarkan prinsip
bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada
peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Ciburial 01 tahun pelajaran 2022/2023 pada masa
penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) dikembangkan dengan memperhatikan
kebutuhan nasional sesuai tujuan pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial

14
ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib dan
muatan local.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Kurikulum
Sekolah Dasar Negeri Ciburial 01 tahun pelajaran 2022/2023 pada masa penyebaran
Corona Virus Disease (Covid-19) dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk
mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Ciburial 01 tahun pelajaran
2022/2023 pada masa penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) dilakukan
dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi
pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara hard skills dan soft skills pada
setiap kelas antarmata pelajaran, dan memperhatikan kesinambungan hard skills dan
soft skills antarkelas
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan,
dan keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Ciburial 01 tahun pelajaran 2022/2023 pada masa
penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) diarahkan pada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang
hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan
yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Ciburial 01 tahun pelajaran 2022/2023 pada masa
penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) dikembangkan dengan memperhatikan

15
kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan daerah saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI

F. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum


1. Pelaksanaan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Ciburial 01 tahun pelajaran 2022/2023
pada masa penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) didasarkan pada potensi,
perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna
bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan
yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara
bebas,dinamis dan menyenangkan
2. Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Ciburial 01 tahun pelajaran 2022/2023 pada masa
penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) dilaksanakan dengan menegakkan
kelima pilar belajar, yaitu: (a)belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, (b)belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk
mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan
berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri,
melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
3. Pelaksanaan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Ciburial 01 tahun pelajaran 2021/2023
pada masa penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) memungkinkan peserta
didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan
sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap
memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi
ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral
4. Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Ciburial 01 tahun pelajaran 2022/2023 pada masa
penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) dilaksanakan dalam suasana hubungan
peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan
hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung
tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat
dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).

16
5. Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Ciburial 01 tahun pelajaran 2022-2023 pada masa
penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang
memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan
prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di
masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber
belajar, contoh dan teladan).
6. Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Ciburial 01 tahun pelajaran 2022-2023 pada masa
penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) dilaksanakan dengan mendayagunakan
kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan
dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal
7. Kurikulum Sekolah Dasar Negeri Ciburial 01 tahun pelajaran 2022/2023 pada masa
penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) yang mencakup seluruh komponen
kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan
dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai
antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

G. Protokol Kesehatan Corona Virus Disease (Covid-19)


Protokol kesehatan masa penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) untuk
memutus rantai penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) pada New Normal tahun
pelajaran 2022/2023 dilaksanakan dengan maksud untuk memberikan jaminan keshatan bagi
warga sekolah. Sebagimana yang dijelaskan dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 4
Tahun 2020 bahwa Berkenaan dengan penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) yang
semakin meningkat maka kesehatan lahir dan batin siswa, guru, kepala sekolah dan seluruh
warga sekolah menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan.
Untuk itu, Sekolah Dasar Negeri Ciburial 01 tahun pelajaran 2022/2023 melakukan
langkah persiapan dan pelaksanaan serta di setiap langkah dilakukan monitoring dan evaluasi
dengan melibatkan Pengawas Sekolah Pembina.

1. Persiapan yang dilaksanakan sebagai berikut.


 Sekolah membentuk tim penegak protokoler kesehatan

17
 Sekolah melakukan koordinasi dengan Puskesmas setempat
 Sekolah melakukan sosialisasi Belajar New Normal kepada
stokeholder pendidikan dan/ atau orang tua peserta didik secara daring
 Sekolah menyiapkan spanduk dan/atau pamplet protocol kesehatan
pencegahan Covid-19
 Sekolah mendata zona tempat dan riwayat kesehatan tinggal guru dan
tenaga kependidikan
 Sekolah mengatur pembatasan jumlah peserta didik setiap kelas
 Sekolah menyusun dokumen perencanaan pembelajaran
 Sekolah menyusun tata tertib proses pembelajaran
 Sekolah menyusun jadwal pengaturan jam pembelajaran
 Sekolah membersihkan setiap ruangan kelas dengan Disinfectan
 Sekolah membersihkan semua ruangan yang terdapat di sekolah
dengan Disinfectan
 Sekolah mempungsikan ruangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
 Sekolah membersihkan setiap sudut halaman sekolah
 Sekolah memperbaiki saluran air dari genangan air
 Sekolah menyiapkan cairan Hand Sanitizer untuk setiap ruangan
 Sekolah menyiapkan cairan Disinfectan untuk setiap ruangan
 Sekolah menyiapkan tempat cuci tangan dan sabun yang mencukupi
untuk setiap ruangan
 Sekolah menyiapkan alat pengukur suhu tubuh yang mencukupi
 Monitoring dan evaluasi

2. Pelaksanaan yang dilaksanakan sebagai berikut.


 Guru dan tenaga kependidikan hadir di sekolah minimal 15 menit sebelum
pembelajaran dimulai
 Guru dan tenaga kependidikan ketika masuk lingkungan sekolah mengecek
suhu tubuh
 Guru sebelum memulai pembelajaran mengecek kebersihan ruangan kelas

18
 Guru, tenaga kependidikan dan peserta didik setiap hari memakai masker
 Guru, tenaga kependidikan dan peserta didik ketika masuk lingkungan sekolah
mengecek kondisi suhu tubuh
 Guru tidak berkeliling/ tidak mobile pada proses pembelajaran
 Guru dan tenaga kependikan tetap menjaga jarak 1,5 meter dengan peserta
didik ketika berkomunikas dalam proses pembelajaran
 Guru kelas tidak berpindah kelas
 Peserta didik mencuci tangan dan/ atau menggunakan Hand Sanitizer sebelum
masuk kelas
 Peserta didik membawa bekal makan/ minum dari rumah
 Pengantar atau penjemput peserta didik berhenti di lokasi yang telah
ditentukan
 Pengantar atau penjemput peserta didik tidak berada di lingkungan sekolah
 Setiap meja diisi oleh 1 (satu) orang peserta didik
 Kantin atau warung sekolah ditutup
 Tidak terdapat pedagang keliling di lingkungan sekolah
 Monitoring dan evaluasi

19

Anda mungkin juga menyukai