BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang
dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk
menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 merupakan
sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter,
peserta didik dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta
memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan yang diterapkan sejak 2006 lalu. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran
wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau
jenjang pendidikan.
Di dalam Penjelasan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada Bagian Umum dijelaskan bahwa pembaruan pendidikan memerlukan strategi
tertentu, dan salah satu strategi pem-bangunan pendidikan nasional ini adalah pengembangan
dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi.”
Pasal 35 Undang-undang Nomor Nomor 20 Tahun 2003 juga mengatur bahwa Standar
nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.” Selanjutnya di dalam
penjelasan Pasal 35 dinyatakan bahwa “kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
standar nasional yanga telah disepakati.”
Pada hakikatnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada Pasal 1 Ayat (1) menyebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengem-bangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran tersebut
diperlukan suatu kurikulum yang dijadikan sebagai pedoman bagi para pendidik dalam
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam
Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
2
mengenal kata berhenti, dalam kondisi apapaun tanpa menganal ruang dan waktu. Namun
dalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan secara normal seperti
biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap mendapatkan layanan pendidikan dan
pembelajaran.
Pada masa darurat Covid-19, sekolah telah menyiapkan sejumlah strategi dan program
guna mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran di tengah kondisi darurat sesuai dengan
kondisi dan kreatifitas serta kemampuan sekolah. Mulai menugaskan peserta didik belajar
dari rumah dengan bimbingan dari guru dan orang tua hingga bentuk-bentuk lain yang
membuat keberadaan peserta didik tetap terlayanan pada kebutuhan belajaranya sesuai
dengan batas kemampuan yang ada. Kegiatan pembelajaran tidak hanya dilaksanakan
sepenuhnya di sekolah, tetapi peserta didik dapat belajar dari rumah. Kegiatan pembelajaran
yang semula lebih banyak dilaksanakan secara tatap muka antara guru dengan peserta didik
di kelas, kini berubah menjadi pembelajaran jarak jauh secara daring (dalam jaringan) dan
luring (luar jaringan). Upaya-upaya tersebut dalam rangka mengoptimalkan layanan
pendidikan di sekolah di masa darurat
Dari hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, diketahui bahwa belum semua
sekolah dapat menjalankan kegiatan pembelajaran jarak jauh secara online/daring (dalam
jaringan) secara penuh, dan sebagian besar menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh
secara luring (luar jaringan). Beberapa kendala ditemukan antara lain; keterbatasan SDM,
keterbatasan sarana berupa laptop atau HP yang dimiliki peserta didik, kesulitan akses
internet dan keterbatasan kuota internet peserta didik yang disediakan orang tuanya, dan
sebagainya. Selain itu pelaksanaan pembelajaran jarak jauh selama masa darurat Covid-19
antara satu sekolah dengan sekolah yang lainnya sangat bervariasi, sesuai dengan persepsi
dan kesiapan masing-masing sekolah.
Implementasi Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 pada Sekolah, terutama
jenjang Sekolah Dasar menuntut adanya perubahan paradigma pada perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Kegiatan pembelajaran
tidak hanya dilaksanakan sepenuhnya di sekolah, tetapi peserta didik dapat belajar dari
rumah. Kegiatan pembelajaran yang semula lebih banyak dilaksanakan secara tatap muka
antara guru dengan peserta didik di kelas, kini berubah menjadi pembelajaran jarak jauh
secara daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan). Kegiatan belajar dari rumah
menuntut adanya kolaborasi, partisipasi dan komunikasi aktif antara guru, orang tua dan
peserta didik menjadi satu kesatuan yang saling mendukung, dengan prinsip bahwa semua
4
kita adalah guru, semua kita adalah murid dan semua tempat adalah kelas, nampaknya
menjadi oase ditengah dahaga akan prestasi anak bangsa.
Belajar dari rumah tidak sekedar memenuhi tuntutan kompetensi (KI-KD) pada
kurikulum, tetapi lebih ditekankan pada pengembangan karakter, akhlak mulia, ubudiyah dan
kemandirian peserta didik. Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi
pelajaran dan memberi tugas kepada peserta didik, agar terwujud pembelajaran yang
bermakna, inspiratif dan menyenangkan agar peserta didik tidak mengalami kebosanan
belajar dari rumah.
Berdasarkan latar belakang tersebut, agar kegiatan pembelajaran pada masa darurat
berjalan dengan baik dan optimal, maka SD Negeri 1 Sidorejo telah menyusun Kurikulum
Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19, sebagai acuan sekolah dalam menyelenggarakan
pembelajaran di masa darurat pada Tahun Pelajaran 2021/2022.
Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 pada SD Negeri 1 Sidorejo ini
disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum (TPK) sekolah dengan melibatkan unsur; guru,
konselor, komite sekolah, Kepala Sekolah, praktisi pendidikan, pengawas pembina dan unsur
stakeholder lainnya.
20. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Pencegahan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Pada Satuan Pendidikan.
21. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19).
22. Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran
pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19
Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 disusun sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran pada masa darurat pandemi untuk mencapai tujuan
pendidikan di dengan mempertimbangkan antara lain:
1. Pada masa darurat pandemi, seluruh peserta didik harus tetap mendapatkan layanan
pendidikan dan pembelajaran dari sekolah. Kegiatan pembelajaran tidak hanya
mengandalkan tatap muka antara guru dengan peserta didik, tetapi peserta didik dapat
melakukan belajar dari rumah dengan bimbingan/pemantauan oleh guru dan orang tua;
2. Kegiatan pembelajaran wajib mempertimbangkan terjaganya kesehatan, keamanan,dan
keselamatan civitas akademika baik pada aspek fisik maupun psikologi;
3. Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 hanya diterapkan pada masa darurat.
Bila kondisi sudah normal, maka kegiatan pembelajaran harus kembali dilaksanakan
secara normal seperti biasanya.
maka dalam pelaksanaan kurikulum 2013 kegiatan inti dimulai dengan peserta didik
mengamati fenomena atau fakta tertentu. Oleh karena itu guru selalu memulai dengan
menyajikan alat bantu pembelajaran untuk mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik
dan dengan alat bantu itu guru membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik dengan
bertanya.
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber;
Pembelajaran berbasis sistem lingkungan. Dalam kegiatan pembelajaran membuka
peluang kepada peserta didik sumber belajar seperti informasi dari buku peserta
didik, internet, koran, majalah, referensi dari perpustakaan yang telah disiapkan. Pada
metode proyek, pemecahan masalah, atau inkuiri peserta didik dapat memanfaatkan
sumber belajar di luar kelas. Dianjurkan pula untuk materi tertentu peserta didik
memanfaatkan sumber belajar di sekitar lingkungan masyarakat. Tentu dengan
pendekatan ini pembelajaran tidak cukup dengan pelaksanaan tatap muka dalam kelas.
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan
pendekatan ilmiah;
Pergeseran ini membuat guru tidak hanya menggunakan sumber belajar tertulis sebagai
satu-satunya sumber belajar peserta didik dan hasil belajar peserta didik hanya dalam
bentuk teks. Hasil belajar dapat diperluas dalam bentuk teks, disain program, mind
maping, gambar, diagram, tabel, kemampuan berkomunikasi, kemampuan
mempraktikan sesuatu yang dapat dilihat dari lisannya, tulisannya, geraknya, atau
karyanya.
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
Pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi dari aktivitas dalam proses
belajar. Yang dikembangkan dan dinilai adalah sikap, pengetahuan, dan
keterampilannya.
5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
Mata pelajaran dalam pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen sistem yang
terpadu.
Semua materi pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang terpadu untuk menghasilkan
kompetensi lulusan. Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran bersama-sama,
menentukan karya peserta didik bersama-sama, serta menentukan karya utama pada tiap
mata pelajaran bersama-sama, agar beban belajar peserta didik dapat diatur sehingga
tugas yang banyak, aktivitas yang banyak, serta penggunaan waktu yang banyak tidak
8
peserta didik, kembangkan kolaborasi, dan biarkan peserta didik tumbuh menurut
potensinya masing-masing dalam kolobarasi kelompoknya.
Demikian materi tentang prinsip pembelajaran yang disarikan dari materi pelatihan
implementasi Kurikulum 2013.
BAB II
A. Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
B. Visi Sekolah
" Berdasarkan Visi Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur “TERCIPTANYA
KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG MAMPU MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR ( BASIS
NEEDS ) BAGI SLURUH LAPISAN MASYARAKAT KABUATEN LAMPUNG TIMUR, SERTA
MEMILIKI DAYA SAING YANG TINGGI DIBIDANG EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, ILMU
PNGETAHUAN AN TEKNOLOGI” serta mengacu pada Visi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Lampung Timur “MEWUJUKAN APARATUR PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH YANG PROFESIONAL, PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA YANG
BERKUALITAS UNTUK MENCIPTAKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG KOMPETITIP,
BERIPTEK DAN BERIMTAK, MENUJU MASYARAKAT MADANI DI BUMEI TUAH BEBADAN ”,
serta seiring dengan Visi Koordinator Wilayah Kecamatan SEKAMPUNG UDIK
“TERSELENGGARANYA LAYANAN PRIMA PENDIDIKAN UNTUK MEMBENTUK INSAN
KECAMATAN SEKAMPUNG UDIK CERDAS, TRAMPIL, DAN AKHLAK MULIA SERTA
BERWAWASAN IMTAQ DAN IMTEK, maka Visi Sekolah Dasar Negeri 1 Sidorejo adalah
” CERDAS ,INOVATIF BERAHKLAK MULIA,BERBUDAYA DAN BERKARAKTER
BANGSA”
C. Misi Sekolah
Mengacu pada visi sekolah di atas, maka misi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut
:
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara inovatif efektif,mendorong dan
membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan
secara optimal.
Menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruh warga sekolah dibidang ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
12
Menumbuhkan penghayatan dan keyakinan terhadap ajaran agama yang dianut dan
budaya bangsa,sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
Menerapkan management partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan
Komite Sekolah.
Peningkatan mutu pendidikan yang berbasis sekolah dan berkarakter bangsa.
D. Tujuan Sekolah
Sejalan dengan Tujuan Pendidikan Dasar dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak, serta ketrampilan
untuk hidup mandiri dan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut, maka tujuan yang ingin
dicapai oleh SD Negeri 1 Sidorejo adalah sebagai berikut :
1. Terbanyak dalam penyaluran siswa untuk memasuki SMP yang berkualitas
2. Terbaik dalam tenaga kependidikan yang profesional
3. Terbaik dalam penguasan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal
untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi
4. Terbaik dalam mengembangkan inovasi pembelajaran yang berkualitas dengan
melaksanakan ICT
5. Terpenuhinya fasilitas pembelajaran sehingga memudahkan penyerapan materi
pembelajaran.
6. Terbaik dalam peningkatan mutu kelembagaan dan manajemen melalui implementasi
MBS
7. Terbaik dalam disiplin, budi pekerti dan kepedulian sosial
13
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi dalam bentuk mata pelajaran, posisi
konten atau mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten atau mata pelajaran dalam
semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu.
Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten
dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran.
Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang
akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem
pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum adalah juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum
mengenai posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran, apakah mereka
harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum
terdiri atas sejumlah mata pelajaran dan beban belajar.
Tabel 1
Struktur Kurikulum
Alokasi Waktu Belajar
No Mata Pelajaran Perminggu
I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5 6 5 5 5
3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya 2 2 2 2 2 2
2 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4
3 Bahasa Lampung 2 2 2 2 2 2
4 Bahasa Inggris - - - 2 2 2
5 Pendidikan Anti Korupsi 1 1 1 1 1 1
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 31 33 35 39 39 39
Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas I, II, dan III di atas dapat diterapkan dalam
pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni,
budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni
Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta
14
permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan juga
terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan
menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan
antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia
perkembangan psikologis peserta didik.
Di kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki
Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan
IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai
tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata
pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain kegiatan
intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula
kegiatan ekstrakurikuler SD Negeri 1 Sidorejo antara lain Pramuka (Wajib), Usaha
Kesehatan Sekolah, Seni Tari, dan Drumband.
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni
Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, Bahas Inggris dan
pendidikan anti korupsi adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan
oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan
peserta didik pada satuan pendidikan tersebut
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum 2013 SD Negeri SD Negeri 1 Sidorejo meliputi sejumlah mata
pelajaran yang kedalamanya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan
pendidikan. Muatan Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal serta
kegiatan pengembangan diri yang tidak termasuk kepada struktur kurikulum dan diberikan
diluar tatap muka. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri
termasuk ke dalam isi kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar Nasional Pendidikan
menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan
diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai dengan Satandar
15
Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi dasar dam
kompensi inti.
1. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta
didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada
mata pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat
satuan pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada ciri
khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada kondisi
yang tersedia di sekolah. Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran
wajib dan pilihan pada setiap satuan pendidikan.
1. Pendidikan Agama Islam
Tujuan:
a. Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta
didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT;
b. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil,
etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial
serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
2. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya.
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
16
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.
7. Seni Budaya dan Prakarya
Tujuan:
a. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.
b. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya.
c. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.
d. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam tingkat
lokal, regional, maupun global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya dan
prakarya dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan
Nomor 37 Tahun 2018.
8. Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan
Tujuan:
a. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat
melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
b. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih
baik.
c. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
d. Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-
nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
e. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis.
f. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri,
orang lain dan lingkungan.
g. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang
bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna,
pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahrga, dan Kesehatan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.
9. Bahasa lampung
Tujuan :
19
2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
20
a. Pembiasaan Rutin
21
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun di sekolah.
Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutin di SD Negeri 1
Sidorejo adalah sebagai berikut:
1) Sholat berjamaah
2) Upacara bendera setiap hari senin
3) Berdoa sebelum dan sesudah belajar
4) Pengajian setiap hari Jum’at dan menyimak bacaan surat pendek dalam Al
Qur’an
5) Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk kelas.
6) Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar
7) Membaca buku di perpustakaan.
b. Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat kelas
maupun tingkat sekolah.
8 (delapan) Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat
1) Pekan Kreatifitas dan olahraga
2) Peringatan Hari Besar Nasional
3) Karyawisata, darmawisata, study tour
4) Pekan Olahraga antar kelas
5) Bina Olimpiade MIPA
c. Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi oleh ruang.
1) Membiasakan memberi salam.
2) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya.
3) Membiasakan antri.
4) Membiasakan membantu teman yang kena musibah.
5) Berdiskusi dengan baik dan benar.
6) Kerja bakti.
3. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih
mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lain
kepada peserta didiknya.
a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
b. Mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah
22
3. Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama
satu semester. Beban belajar di SD Negeri 1 sidorejo kelas I, II, dan III masing-masing
31, 33, 35 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 39 jam setiap minggu.
Jam belajar SD Negeri 1 Sidorejoadalah 35 menit. Dengan adanya tambahan jam belajar
dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk
mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi peserta didik aktif. Proses
pembelajaran peserta didik aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses
pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk
mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi.
Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik
peserta didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan
apa yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya.
Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses
dan hasil belajar.
23
Tabel 2 :
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan SD Negeri .1 Sidorejo
Minggu
Satu jam Jumlah jam
Efektif
Kela pembelajaran pembelajara Waktu pembelajaran Per
persemester
s tatap n Per Tahun
Tahun
muka/menit Minggu
Ajaran
1116 jam pembelajaran
1 35 31 36
(39060 menit)
1188 jam pembelajaran
2 35 33 36
(41580 menit)
1260 jam pembelajaran
3 35 35 36
(44100 menit)
1404 jam pembelajaran
4 35 39 36
(49140 menit)
1404 jam pembelajaran
5 35 39 36
(49140 menit)
1287 jam pembelajaran
6 35 39 33
(42471 menit)
Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur maksimum
40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 3 jam pelajaran Untuk tatap muka 60 %.
Contoh perhitungan pemberian tugas.
3 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56 menit jadi
untuk pemberian tugas hanya 56 menit per minggu.
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara dengan satu jam
tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan dua jam tatap muka.
Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan jenis
pengembangan yang di pilih.
4. Penilaian
Sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
24
peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio,
ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/sekolah.
5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil
belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antar 0% s.d 100%. Kriteria ideal
ketuntasan belajar untuk masing-masing indikator adalah 65%.
Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber
daya pendukung dalam menyelenggarakan pembelajaran.
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusakan peningkatan kriteria
ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan belajar ideal.
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas, esensial
intake peserta didik, dan saran prasarana.
Adapun Standar Hasil Belajar/SKBM SD Negeri 1 Sidorejo Tahun Pelajaran 2021/2022
adalah sebagai berikut:
Tabel 3 :
Standar Hasil Belajar/SKBM Per Kelas
No Mata Pelajaran
Angka
Kelompok A Kelas
I II III IV V VI
1 Pendidikan Agama 76 76 76 77 77 77
Pendidikan Kewarga 72 71 72 71
2 75 72
negaraan
3 Bahasa Indonesia 72 70 70 71 70 74
4. Matematika 68 68 68 68 69 68
5. Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 71
Ilmu Pengetahuan 70 68
6. 70
Sosial
Kelompok B
Seni Budaya dan 70 72 72 72
1. 75 75
Keterampilan
Pendidikan Jasmani, 72 73 73 73
2. 70 75
Olahraga
25
No Mata Pelajaran
Angka
3. Bahasa lampung 65 65 65 70 70 67
4. Bahasa Inggris 70 70 70
5. Pendidikan anti Korupsi 70 70 70 70 70 70
2) Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP. 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan
lulus dari satuan pendidikan dasar setelah:
1. Peserta didik menyelesaikan seluruh program pembelajaran
dengan kriteria ketuntasan belajar minimal pada semua Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Inti (KI) dan Indikator semua mata pelajaran.
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok kewarga negaraan dan kepribaduian, kelompok mata pelajaran
estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani olahraga dan kesehatan.
3. Persentasi kehadiran minimal 75%
4. Lulus Ujian Sekolah.
BAB IV
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
A. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi
Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu,
gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatujenjang
sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang
seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element)
kompetensi dasar. Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait
yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti
2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan
dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif.
Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara
tidak langsung(indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan
(Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
Tabel 4 :
Kompetensi Inti Kelas I, II, dan III
KOMPETENSI INTI KELAS I DAN
KOMPETENSI INTI KELAS III
KELAS II
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama 1. Menerima
yang dianutnya. dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya
Tabel 5 :
Kompetensi Inti Kelas IV, V, dan VI
KOMPETENSI INTI KELAS IV KOMPETENSI INTI KELAS V DAN VI
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan 1. Menerima, menghargai, dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya. ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,
jawab, santun, peduli, dan percaya diri tanggung jawab, santun, peduli, percaya
dalam berinteraksi dengan keluarga, diri, dan cinta tanah air dalam
teman, tetangga, dan guru. berinteraksi dengan keluarga, teman,
tetangga, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan 3. Memahami pengetahuan faktual dan
cara mengamati [mendengar, melihat, konseptual dengan cara mengamati dan
membaca] dan menanya berdasarkan rasa mencoba [mendengar, melihat,
ingin tahu tentang dirinya, makhluk membaca] serta menanya berdasarkan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan rasa ingin tahu secara kritis tentang
benda-benda yang dijumpainya di rumah, dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
sekolah, dan tempat bermain. kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
bahasa yang jelas, logis, dan sistematis, konseptual dalam bahasa yang jelas,
dalam karya yang estetis dalam gerakan logis, dan sistematis, dalam karya yang
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam estetis dalam gerakan yang
tindakan yang mencerminkan perilaku mencerminkan anak sehat, dan dalam
anak beriman dan berakhlak mulia. tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi
yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti
yang harus dikuasai peserta didik.
Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari
konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan
29
berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan
perenialisme.
Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai
disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial,
progresif atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik
seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata
pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi
esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran
tercantum pada Lampiran Permendikbud Nomor 37 tahun 2018 yang mencakup: Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan
Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta Daftar Tema dan Alokasi
Waktunya.
30
BAB V
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU,
PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK
Tabel 6.
Tema-Tema di Sekolah Dasar
KELAS I KELAS IV
1. Diriku 1. Indahnya Kebersamaan
2. Kegemaranku 2. Selalu Berhemat Energi
3. Kegiatanku 3. Peduli Terhadap Makhluk Hidup
4. Keluargaku 4. Berbagai Pekerjaan.
5. Pengalamanku 5. Pahlawanku
6. Lingkungan Bersih dan Sehat 6. Indahnya Negeriku
7. Benda, Binatang dan Tanaman di Sekitar 7. Cita-citaku
8. Peristiwa alam 8. Tempat Tinggalku
9. Makanan Sehat dan Bergizi
KELAS II KELAS V
1. Benda-benda di Lingkungan Sekitarku
1. Hidup Rukun
2. Peristiwa dalam Kehidupan
2. Bermain di Lingkunganku
3. Kerukunan dalam bermasyarakat
3. Tugasku Sehari-hari
4. Sehat itu Penting
4. Aku dan Sekolahku
5. Bangga sebagai Bangsa Indonesia
5. Hidup Bersih dan Sehat
6. Organ Tubuh Manusia dan Hewan
6. Air, Bumi, dan Matahari
7. Sejarah Peradaban Indonesia
7. Merawat Hewan dan Tumbuhan
8. Ekosistem
8. Keselamatan di Rumah dan Perjalanan
9. Lingkungan Sahabat Kita
KELAS III KELAS VI
1. Perkembangbiakan Hewan Dan 1. Selamatkan Mahluk Hidup
Tumbuhan 2. Persatuan Dalam Perbedaan
2. Perkembangan Teknologi 3. Tokoh dan Penemuan
3. Perubahan Di Alam 4. Globalisasi
4. Peduli Lingkungan Sosial 5. Wirausaha
5. Permainan Tradisional 6. Menuju Masyarakat Sehat
6. Indahnya Persahabatan 7. Kepemimpinan
7. Energi Dan Perubahanya 8. Bumiku
8. Bumi dan Alam Semesta 9. Menjelajah Angkasa Luar
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 7:
Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, Melatih kesungguhan,
melihat (tanpa atau dengan alat) ketelitian, mencari informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang Mengembangkan kreativitas,
informasi yang tidak dipahami dari apa rasa ingin tahu, kemampuan
yang diamati atau pertanyaan untuk merumuskan pertanyaan
mendapatkan informasi tambahan untuk membentuk pikiran
tentang apa yang diamati (dimulai dari kritis yang perlu untuk hidup
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan cerdas dan belajar sepanjang
yang bersifat hipotetik) hayat
Mengumpulkan Melakukan eksperimen Mengembangkan sikap
informasi/ Membaca sumber lain selain buku teliti, jujur, sopan,
eksperimen teks menghargai pendapat orang
Mengamati objek/ kejadian/aktivitas lain, kemampuan
wawancara dengan narasumber berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai
cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan
belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/ Mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap
jujur, teliti, disiplin, taat
dikumpulkan baik terbatas dari hasil
mengolah
kegiatan mengumpulkan/eksperimen aturan, kerja keras,
informasi
mau pun hasil dari kegiatan kemampuan menerapkan
mengamati dan kegiatanprosedur dan kemampuan
mengumpulkan informasi. berpikir induktif serta
deduktif dalam
Pengolahan informasi yang
menyimpulkan.
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan.
Mengkomunikasik Menyampaikan hasil pengamatan, Mengembangkan sikap
an kesimpulan berdasarkan hasil analisis jujur, teliti, toleransi,
secara lisan, tertulis, atau media lainnya kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan
33
1. Penilaian Sikap
a. Observasi
b. Penilaian Diri
c. Penilaian Antarteman
d. Jurnal Catatan Guru
2. Penilaian Pengetahuan
a. Tes Tulis
b. Tes Lisan
c. Penugasan
3. Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Kinerja
b. Penilaian Proyek
c. Penilaian Portofolio
34
BAB VI
KALENDER PENDIDIKAN
f. Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
g. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih
panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
h. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara
khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran
efektif.
i. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan
jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota
Hari
Semester Bulan Tidak
Minggu Libur Efektif Jumlah
Efektif
Januari 2022 5 1 0 25 31
Februari 2022 4 1 0 23 28
Maret 2022 4 1 6 20 31
II April 2022 4 1 5 20 30
Mei 2022 5 9 6 11 31
Juni 2022 4 11 3 12 30
BAB VII
PEMBELAJARAN PADA MASA DARURAT COVID-19
Tabel 9 :
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka
Masa Darurat Pandemi covid -19
Keseluruhan SD Negeri .1 Sidorejo
Minggu
Satu jam Jumlah jam
Efektif
Kela pembelajaran pembelajara Waktu pembelajaran
persemester
s tatap n Per Per Tahun
Tahun
muka/menit Minggu
Ajaran
1116 jam
1 20 31 36 pembelajaran
(22.320menit)
1188 jam
2 20 33 36 pembelajaran
(23760 menit)
1260 jam
3 20 35 36 pembelajaran
(25200menit)
1404 jam
4 20 39 36 pembelajaran
(28080 menit)
1404 jam
5 20 39 36 pembelajaran
(28080 menit)
1287 jam
6 20 39 33 pembelajaran
(25740 menit)
5.
1.
1. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran SD Negeri 1 Sidorejo pada masa darurat tetap
berpedoman pada Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2021/2022 berjalan
yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Lampung .
Bila kondisi darurat sedang berlangsung dan ditetapkan sebagai masa
darurat oleh pemerintah maka proses pembelajaran di sekolah mengikuti
mekanisme kurikulum darurat yang ditetapkan pada Dinas Pendidikan
setempat. Kegiatan pembelajaran bukan untuk mencapai ketuntasan
kompetensi dasar (KD) kurikulum semata, namum lebih menititikberatkan
pada penguatan karakter, praktek ibadah, peduli pada lingkungan dan
kesalehan sosial lainnya.
Kegiatan pembelajaran masa darurat melibatkan guru, orang tua, peserta
didik dan lingkungan sekitar. Kegiatan pembelajaran harus dapat
mengembangkan kompetensi peserta didik pada aspek sikap, aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan.
Kegiatan pembelajaran di SD Negeri 1 Sidorejo selama masa
kedaruratan diarahkan pada budaya menumbuhkembangkan kompetensi
literasi bahasa, literasi matematik, literasi sains, literasi media, literasi
teknologi dan literasi visual. Kegiatan pembelajaran yang dirancang guru
harus dapat merangsang tumbuhnya 4C (Critical thinking, Collaborative,
Creativity dan Communicative) pada diri peserta didik.
Kegiatan pembelajaran pada masa kedaruratan wajib
mempertimbangkan terjaganya kesehatan, keamanan, dan keselamatan civitas
akademika baik pada aspek fisik maupun psikologi warga sekolah.
2. Prinsip Pembelajaran Pada Masa Darurat
a. Pembelajaran dilakukan Tatap Muka terbatas dan dengan Daring (dalam
jaringan) secara online.
b. Pembelajaran berlangsung di rumah dan di lingkungan sekitar sesuai
dengan kondisi masing-masing peserta didik.
c. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah, berbasis
kompetensi, keterampilan aplikatif, dan terpadu.
40
tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan demikian walau pada
masa darurat Covid-19 proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas
pribadi meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Adapun pembelajaran yang dilaksanakan di SD Negeri 1 Sidorejo.
berdasarkan informasi dari gugus tugas Covid-19 Koordinator Wilayah
Dinas Pendidikan Kecamatan Sekampung udik dan Dinas Pendidikan dan
Kebudyaan Kabupaten Lampung Timur. yang menyatakan bahwa letak
wilayah berada pada zona merah sehingga proses pembelajaran dilakukan
secara daring.
Apabila dalam pelaksanaan yang secara kondisi mengarah ke masa
transisi untuk menuju New Normal, maka proses Pendidikan pada jenjang
satuan akan mengikuti arahan dan petunjuk dari gugus tugas Covid-19 sesuai
kewenangannya.
BAB VIII
LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
PADA MASA DARURAT COVID-19
BAB IX
PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN PENILAIAN
MASA DARURAT COVID-19
a. Prinsip Pengawasan
Pengawasan dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan guna
peningkatan mutu secara berkelanjutan.
b. Sistem dan Entitas Pengawasan
Sistem pengawasan internal dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas, dan
dinas pendidikan dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.
c. Kepala Sekolah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
melakukan pengawasan dalam rangka peningkatan mutu.
d. Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan pengawasan dalam bentuk
supervisi akademik dan supervise manajerial.
2. Proses Pengawasan
a. Pemantauan
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Pemantauan dilakukan
melalui antara lain, diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan,
perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
b. Supervisi
Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui
antara lain, pemberian contoh pembelajaran di kelas, diskusi, konsultasi,
atau pelatihan.
c. Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran
disusun dalam bentuk laporan untuk kepentingan tindak lanjut
pengembangan keprofesionalan pendidik secara berkelanjutan.
47
d. Tindak Lanjut
Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk:
1. Penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja
yang memenuhi atau melampaui standar; dan
2. Pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti program
pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.
48
BAB VII
PENUTUP
Kurikulum Sekolah 2013 Masa Pandemi Covid-19 ini disusun sebagai acuan bagi
Kepala Sekolah, Guru, Peserta didik, Orang Tua dan seluruh stekholders dalam
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran pada masa darurat Covid-19.
Pimpinan Ssekolah, Pengawas, serta Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan
Kecamatan wajib memfasilitasi, memotivasi, dan mendampingi guru untuk optimal
mewujudkan kreativitas dan inovasinya dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang
bermakna pada kehidupan peserta didik.
Komitmen seluruh stekholders sekolah menjadi prasyarat yang wajib diwujudkan
dalam mengimplementasikan kurikulum masa darurat Covid-19 di masing-masing
sekolah agar menghasilkan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik
Dalam implementasinya, menyadari akan banyak hal kekurangan, oleh karenanya
efektifitas keterlaksanaan kurikulum ini sangat membutuhkan dukungan berbagai pihak
yang terlibat, diharapkan semua pihak yang terlibat di dalam implementasinya dapat
bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Akhirnya semoga segala usaha baik kita mendapat bimbingan dan Ridho Allah
SWT. Amiin
Ditetapkan di : Sidorejo
Pada Tanggal : 12 Juli 2021
Kepala Sekolah
WAYAN
ARTAWAN,SPd.M.Pd.
NIP.197611091998031005
49
LAMPIRAN
50
A. SEMESTER I
JULI 2021 Agustus 2021 September 2021
Minggu 4 11 18 25 Mingg 1 8 15 22 29 Mingg 5 12 19 26
Senin 5 12 19 26 u u
Senin 2 9 16 23 30 Senin 6 13 20 27
Selasa 6 13 20 27
Selasa 3 10 17 24 31 Selasa 7 14 21 28
Rabu 7 14 21 28
Rabu 4 11 18 25 Rabu 1 8 15 22 29
Kamis 1 8 15 22 29
Jum’at Kamis 5 12 19 26 Kamis 2 9 16 23 30
2 9 16 23 30
Sabtu Jum’at 6 13 20 27 Jum’at 3 10 17 24
3 10 17 24 31
12 Juli Awal Tahun Ajaran Sabtu 7 14 21 28 Sabtu 4 11 18 25
12-14 Juli Kegiatan awal masuk Sekolah 17 Agustus HUT RI Ke 75
20 juli Hari Raya IdulAdha 10 Agustus Tahun Baru Islam 1442 Hijriyah 27-30 September Perkiraan PTS 1