Anda di halaman 1dari 5

PDGK4303

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)

Perspektif Global
PDGK4303
No. Soal Skor
1. Globalisasi membawa pengaruh dalam berbagai lini kehidupan baik yang negatif
maupun positif, termasuk di dalamnya adalah dunia pendidikan. Untuk menunjang
dan menghadang globalisasi, maka perlu adanya strategi dalam pendidikan.
Pendidikan sebagai sebuah sistem untuk proses perubahan individu memiliki nilai
penting di dalam kehidupan setiap manusia. Untuk mewujudkan perubahan yang
mampu menjangkau semua aspek dalam diri manusia dibutuhkan kurikulum yang
mampu rnenunjangnya. Kurikulum perlu didesain agar proses kehidupan yang ada
mendapat porsi yang imbang, antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

Pertanyaan:
Berdasarkan keadaan tersebut, maka bagaimanakah sebaiknya desain kurikulum
yang sesuai dengan keadaan di Indonesia? Buatlah analisis mengenai metode
pembelajaran yang dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran dalam
menghadapi era globalisasi!

Jawab :
Desain kurikulum yang harus dimiliki Indonesia dalam kondisi sekarang ini harus di
desain dengan mempertimbangkan kemampuan peserta didik dan para pendidik dari
segala penjuru negeri. Tidak hanya mendesain kurikulum berdasarkan kemampuan
di perkotaan yang kita sendiri sudah tau bahwa pendidikan dikota sudah cukup
maju, namun juga harus memperhatikan di pedesaan dengan segala keterbatasan
ada. Agar pendidikan tidak tertinggal di beberapa tempat.

Untuk metode pembelajaran yang dapat digunakan di era globalisasi saat ini dapat
disesuaikan dengan kemampuan di tempat pelaksanaan pendidikan jika memadai
menggunakan metode yang lebih canggih dengan bantuan media elektronik maka
dapat dijalan. Namun jika tidak memadai dapat menggunakan metode konvensional
namun dengan bantuan media yang dapat di akses di internet dan tidak terlalu sulit
diikuti namun memberikan hasil yang maksimal dalam neningkatkan pendidikan di
era globalisasi.

1 dari 1
PDGK4303

2. Pandemi corona virus disease (covid-19) mengakibatkan terjadinya perubahan


kebijakan secara mendasar dalam dunia pendidikan di tanah air. Surat edaran
Mendikbud No 04 Tahun 2020 menyatakan bahwa pada masa pandemic covid-19,
siswa belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh. Kegiatan
pembelajaran dapat dilakukan melalui Learning Management System, E-Learning,
Google Classroom, E-mail, sampai dengan Whattshapp Group. Untuk dapat bertemu
wajah di dunia maya, maka guru dan siswa dapat menggunakan aplikasi zoom
meeting, google meet dan aplikasi lainnya sebagai media pembantu dalam
menyampaikan materi pembelajaran. Namun demikian, tidak adanya kuota dan
inftrastruktur yang memadai membuat seluruh stakeholders pendidikan harus
berfikir keras untuk menyampaikan materi pelajaran pada masa pandemi covid-19.

Pertanyaan:
Berdasarkan keadaan tersebut, maka:
a. Analisis bagaimana pemerataan perkembangan alat komunikasi yang dapat
digunakan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di Indonesia!
b. Analisis dampak positif dan negatif dari perbedaan perkembangan
komunikasi tersebut bagi pembelajaran di era covid-19 pandemi!

Jawab :
a. Pemerataan perkembangan alat komunikasi yang dapat digunakan dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran sudah cukup merata, dengan tuntutan
keadaan saat ini memaksakan perkembangan alat komunikasi harus diikuti oleh
semua aspek pendidikan, bukan hanya peserta didik namun juga para pendidik
juga harus mengikuti perkembangan alat komunikasi saat ini untuk menunjang
pendidikan dimasa sekarang.

b. Dampak positif perkembangan komunikasi bagi pembelajaran adalah

1. Akses informasi pembelajaran semakin mudah


2. Banyak pemebelajaran baru yang diperoleh
3. Pemebelajaran tidak hanya mendapat sumber dari buku cetak saja
4. Semua hal yang membantu peningkatan pendidikan dapat di akses
5. Pembelajaran jadi lebih menarik

Dampak negative
1. Penggunaannya sering disalahgunakan
2. Banyak hal yang tidak membentu pembelajaran jadi ikut diakses
3. Banyak hal yang salah mengartikan perkembangan komunikasi

2 dari 1
PDGK4303

3. Panduan penyelenggaraan pembelajaran pada semester genap tahun ajaran dan tahun
akademik 2020/2021 di masa pandemi covid-19 memberikan prinsip kebijakan
pendidikan dengan mengutamakan: 1) kesehatan dan keselamatan peserta didik,
pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat, 2) tumbuh kembang
peserta didik dan kondisi psikososial dalam rangka pemenuhan layanan pendidikan
selama masa pandemi covid-19. Berdasarkan hal tersebut, maka kebijakan
pembelajaran tatap muka dimulai dengan pemberian izin oleh pemerintah
daerah/kanwil/kantor kemenag, dan tetap dilanjukan dengan izin berjenjang dari
satuan pendidikan dan orang tua. Pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan
tetap hanya diperbolehkan untuk satuan pendidikan yang telah memenuhi daftar
periksa dan mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Dengan demikian, perlu
partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan dalam mempersiapkan transisi
pembelajaran tatap muka pada persekolahan. Karena realitas dilapangan, banyak
satuan pendidikan yang tidak memenuhi kriteria protokol kesehatan tetap ingin
melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka dengan berbagai asumsi.
Ketidaksesuaian kondisi tersebut, membuat dilema orang tua murid untuk
memutuskan akan mengizinkan anaknya untuk sekolah dengan tatap muka atau tetap
menggunakan pembelajaran daring sampai dengan covid-19 ini selesai.

Pertanyaan:
Berdasarkan fenomena yang terjadi, maka:
a. Evaluasi isu tentang pembelajaran tatap muka bagi satuan pendidikan yang
tidak memenuhi standar protokol kesehatan covid-19!
b. Evaluasi masalah global tentang kesiapan infrastruktur dan SDM tenaga
medis di Indonesia sebagai garda terdepan dalam menangani masalah covid-19!

Jawab :
a. Evaluasi untuk satuan pendidikan yang tetap melakukan PTM walaupun belum
mematuhi standar protocol kehatan
1. Pihak dinas pendidikan harus menindak tegas para Kepala Sekolah dan guru
yang sekolahnya tetap melakukan PTM walaupun tidak memenuhi standar
protocol kesehatan
2. Meningatkan kepada sekolah bahwa ketika standar protokol kesehatan tidak
dipatuhi maka bukan hanya semakin menambah korban paparan covid-19
namun juga memperlambat proses PTM kembali normal.
3. Perlu ditambahkan para pengawa sekolah untuk memeriksa standar prokes
yang dilakukan sekolah yang melaksanakan PTM

b. Awal mula pandemi covid-19 kesiapan infrastuktur kehatan kta memang belum
siap namun pemerintah terus menerus melakukan pembeharuan dan peningkatan
infrakstruktur agar semakin memadai untuk penanganan Covid-19. Untuk SDM
tenaga medis perlu diberikan asupan nurtrisi lebih lagi kepada mereka untuk
tetap sehat dan kuat untuk menjadi garda terdepan penangan covid-19 ini.
Karena jika semakin banyak tenaga medis yang gugur maka kemungkinan besar
kita terhindar atau sembuh juga akan mengecil. Maka perlu diperhatikan lebih
lagi untuk para tim medis.
4. Nina adalah siswa kelas lima yang berasal dari keluarga dengan kemampuan
ekonomi lemah. Karena ketidakmampuan orang tuanya dalam memberikan fasilitas
3 dari 1
PDGK4303

pendidikan, akhirnya Nina jarang mengganti seragam sekolah dalam setiap


tahunnya, pada saat teman kelas yang lainnya mengganti seragam sekolah. Nina pun
selalu menggunakan tas yang sudah tidak layak pakai karena tidak ada lagi tas yang
bisa dia gunakan. Setiap jam istirahat datang, Nina selalu duduk di kelas karena
tidak memiliki uang untuk jajan ke kantin dan tidak membawa bekal dari rumah.

Melihat keadaan yang demikian, Pak Budi yang merupakan wali kelas enam
berinisiatif untuk membantu Nina memberikan makanan dan membelikan tas serta
seragam untuk digunakan Nina setiap hari nya dengan menggalang dana dari teman-
teman kelas enam secara sukarela sesuai keikhlasan masing-masing.

Dalam rangka menilai aspek keterampilan sosial siswa kelas enam, Pak Budi juga
membuatkan lembar penilaian observasi siswa sebagai acuan dalam memberikan
skor nilai dan pollow up atau pembinaan terkait aspek sosial siswa. Selanjutnya,
setelah siswa kelas enam memberikan makanan, tas dan seragam untuk Nina, Pak
Budi meminta seluruh siswa untuk mempresentasikan kegiatan yang sudah
dilakukan bersama di depan kelas.

Pertanyaan:
Dari kasus tersebut, buatlah instrumen evaluasi untuk menilai dan mengukur aspek
keterampilan sosial siswa pada saat melakukan observasi dan diskusi di depan
kelas tentang tugas yang sudah diberikan oleh Pak Budi tersebut disertai kategori
nilai dan perhitungan hasil evaluasi nya dengan menggunakan rumus!

Jawab :

Lembar Observasi Keterampilan Sosial

Mata Pelajaran : ........................... Pokok Bahasan : .............................


Kelas : ……….………… Hari/Tanggal : …………………..
Semester : ……….………… Pertemuan ke- : …………………..

Rekapan Observasi Keterampilan Siswa


No Nama Siswa Jumlah Skor Nilai Huruf
1 Putra
2 Sucipta
3 Sudirman
4 Riani
5 Wijaya
6 Suardi
7 Purnama

Rubrik Penilaian
Rubrik Penilaian Keterampilan
No Keterampilan Aspek Kriteria Penilaian (rubrik)
penilaian
4 dari 1
PDGK4303

1 Mengkomunikasi Presentasi  Penyajiannya lugas


kan hasil  Menguasai materi dan mampu menjawab
diskusi pertanyaan
 Bersikap terbuka terhadap kritik dan
saran

Berikan:
skor 3 jika tiga kriteria terpenuhi,
skor 2 jika dua kriteria yang terpenuhi,
skor 1 jika hanya satu kriteria yang terpenuhi

Kriteria Penilaian

Skor Total

5 dari 1

Anda mungkin juga menyukai