Anda di halaman 1dari 28

Manajemen Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) Dimasa Pandemi

Covid-19 Pada Anak Usia Dini Di KB Muslimat NU Nurul Huda


Ambokembang Kecamatan Kedungwuni

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh:

Karimah Tri Larasati


NIM. 2024116043

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PEKALONGAN
2021
MANAJEMEN PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN (DARING)
DIMASA PANDEMI COVID-19 PADA ANAK USIA DINI DI KB
MUSLIMAT NU NURUL HUDA AMBOKEMBANG KECAMATAN
KEDUNGWUNI

A. Latar Belakang Masalah


Era revolusi industri menjadi isu akhir-akhir ini, bahkan menjadi
isu internasional. Era dimana keterampilan dan kepemimpinan seseorang
menjadi kemampuan untuk bertahan dalam Era Transformasi Teknologi
yang begitu cepat. Era yang mempengaruhi seluruh sudut kehidupan
termasuk pendidikan. Kemajuan pendidikan menjadi tolak ukur atau ujung
tombak kemajuan bangsa, karena lewat pendidikan kita dapat
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia. Dunia pendidikan harus
senantiasa mengikuti perkembangan teknologi guna meningkatkan mutu
pendidikan, baik itu teknologi informasi maupun komunikasi dalam proses
pembelajaran.1 Perkembangan teknologi yang cepat dan canggih dapat
merubah sistem pendidikan, dimana proses pembelajaran tidak lagi
menggunakan sistem tatap muka secara langsung, tetapi menggunakan
proses pembelajaran dalam jaringan (daring).
Saat ini ancaman wabah virus Covid-19 tengah melanda seluruh
dunia, khususnya Indonesia. Pandemi corona virus atau biasa disebut
Covid-19 merupakan virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Hubei
China mulai akhir tahun 2019 hingga saat ini tahun 2021 dan telah
mewabah di seluruh dunia salah satunya di Indonesia. Syndrom pernafasan
akut berat corona virus 2 (Sars Cov 2). Sejak pertama kali ditemukan
kasus positif Covid-19 pada senin 2 Maret 2020 di Indonesia yang
langsung diumumkan oleh Presiden Joko Widodo. Berbagai kebijakan
pemerintah diambil guna mencegah penyebaran virus Covid-19. Berbagai
kebijakan yang diambil antara lain seperti penutupan tempat-tempat umum
salah satunya fasilitas pendidikan dari tingkat PAUD sampai tingkat
1
https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/teknologi -pendidikan-era-digital-dan-tantangan-
indonesia-mwnghadapi-dinamika-peradaban-milenium-sebagai-era robotic, diakses pada tanggal
21 Maret 2021, Pukul 08.47 WIB

1
perguruan tinggi, kemudian anjuran social distancing, physical distancing,
memakai masker, dan anjuran mencuci tangan dengan sabun serta pola
hidup yang sehat.2
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
menerbitkan surat edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang pencegahan
Covid-19 di lingkungan Kemendikbud dan Surat Edaran Nomor 3 Tahun
2020 tentang Pencegahan Covid-19 Pada satuan Pendidikan. Sedangkan
pada tingkat Kabupaten terdapat Surat Edaran Bupati Pekalongan Nomor
420.1/2284 tentang Penundaan Pembelajaran Tatap Muka.3 Melalui
evaluasi dan pertimbangan di tingkat Kabupaten serta sesuai dengan surat
Gubernur Jawa Tengah tanggal 16 Desember 2020 nomor 443/0007480
tentang antisipasi peningkatan Covid-19, maka pembelajaran tatap muka
dijenjang PAUD, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi ditunda sampai
akhir semester genap tahun pelajaran 2020/2021 oleh satgas penanganan
Covid-19 Kabupaten Pekalongan.4
Himbauan dari Pemerintah sesuai dengan protokol kesehatan yang
dianjurkan tentang antisipasi penularan Covid-19, maka seluruh kegiatan
pembelajaran di sekolah harus ditiadakan dan anak-anak belajar dari
rumah (BDR). Dengan adanya himbauan ini guru, anak-anak didik, dan
semua pihak yang terkait agar mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan
oleh Pemerintah, serta sebagai seorang guru harus tetap memantau dan
memberikan kegiatan kepada murid melalui pembelajaran dalam jaringan
(daring).5 Tentu hal ini akan memberikan sebuah tantangan baru bagi
setiap tenaga pendidik di Indonesia terkhusus untuk guru Pendidikan Anak
Usia Dini, yang selama ini belum pernah menggunakan sistem

2
https://suteki.co.id/pandemi-covid-19-mengancam-keberlangsungan-dunia-pendidikan,
diakses pada tanggal 21 Maret 2021, Pukul 09.06 WIB
3
Surat Edaran Bupati Pekalongan, Nomor 420.1/2284, Penundaan Pembelajaran Tatap
Muka, Kabupaten Pekalongan
4
Surat Gubernur Jawa Tengah, Nomor 443/0007480, Antisipasi Peningkatan Covid-19,
Semarang
5
Cipta Pramana, Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dimasa Pandemi
Covid-19, (Semarang: Alumnus Universitas Tarumanagara: Jurnal Pasca Sarjana Universitas
Negeri Semarang, No. 2. Julu 2020), hlm. 123

2
pemebelajaran dalam jaringan untuk kegiatan belajar mengajar. Hal ini,
pastinya sangat dibutuhkan bantuan dari peran orang tua/wali murid dalam
mensukseskan jalannya pembelajaran dalam jaringan agar bisa tercapai
tujuan yang diinginkan.
Yang akan menjadi pertanyaan, bagaimana metode pembelajaran
dalam jaringan ini dapat dijalankan secara efisien dan efektif dijenjang
Pendidikan Anak Usia Dini?, dan bagaimana manajemen dalam
pembelajaran daring tersebut?. Karena musim pandemi saat ini adalah hal
yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mengharuskan para Guru
PAUD untuk menghentikan pembelajaran tatap muka di sekolah secara
total. Setelah diberlakukannya libur tatap muka pada masa pandemi
Covid-19 di lingkungan sekolah dari jenjang PAUD sampai jenjang
Perguruan Tinggi, maka seluruh satuan pendidikan memberlakukan proses
pembelajaran jarak jauh demi menjaga dan memutus penularan virus
Covid-19. Semua kebiasaan berubah, dan guru harus tetap berinovasi demi
berjalannya pembelajaran agar anak tetap bisa belajar dan tetap
mendapatkan ilmu akademiknya. Semua anak di Indonesia memiliki hak
yang sama dalam mendapatkan ilmu dan mengikuti kegiatan belajar
mengajar di masa pandemi virus corona karena mereka bagian dari wajib
belajar. Dengan adanya teknologi yang semakin canggih, para guru dan
para orang tua/wali murid yang pintar IT dapat membantu anak-anak
dalam mengikuti pembelajaran dalam jaringan ini agar terpenuhi haknya
secara maksimal.6
Setelah BDR dan WFH diterapkan dan dunia pendidikan diliburkan
sejak awal semester genap tahun ajaran 2020/2021 penelitian akan
dilakukan melalui wawancara langsung Kepala Sekolah dan dewan guru
serta orang tua KB Muslimat NU Nurul Huda Ambokembang. Peneliti
mengambil penelitian di lembaga ini karena dalam lembaga ini
pelaksanaan pembelajaran daringnya sudah efektif dan efisien dan sudah
memenuhi tujuan pembelajaran, bisa dibuktikan ketika pembelajaran

6
Cipta Pramana, Ibid. hlm 124

3
daring dilakukan ada kerja sama yang baik antara orang tua/wali murid
dengan anak didik dan antara guru dengan orang tua/wali murid memiliki
komunikasi yang baik, sehingga menghasilkan hasil karya yang
memuaskan dan tercapainya tujuan pembelajaran pada anak didik tersebut.
Bisa dilihat juga dari segi penggunaan aplikasi pendukung daring yaitu
Whatsapp, sudah semua orang tua/wali murid menggunakannya. Selain
itu, fasilitas dan sarana prasarana yang memadai serta lembaga ini pun
menerapkan pembelajaran dalam jaringan selama masa pandemi Covid-
19.7
Berdasarkan deskripsi latar belakang di atas, peneliti tertarik
melakukan penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran dalam jaringan.
Dalam hal ini peneliti akan melakukan penelitian tentang MANAJEMEN
PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN (DARING) DIMASA
PANDEMI COVID 19 PADA ANAK USIA DINI DI KB MUSLIMAT
NU NURUL HUDA AMBOKEMBANG KECAMATAN
KEDUNGWUNI.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana manajemen pembelajaran dalam jaringan di KB Muslimat NU
Nurul Huda Ambokembang Kecamatan Kedungwuni?
2. Apa saja faktor penghambat dan faktor pendukung pembelajaran dalam
jaringan di KB Muslimat NU Nurul Huda Ambokembang Kecamatan
Kedungwuni?

C. Tujuan Penelitian
7
Wawancara dengan Ibu Masruroh (Guru Kelas) dan Ibu Oktaviani Hargiyanti (Orang
Tua Siswa), di KB Muslimat NU Nurul Huda Ambokembang, 5 Maret 2021 Pukul 11.00 WIB

4
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Bagaimana manajemen pembelajaran dalam jaringan di
KB Muslimat NU Nurul Huda Ambokembang Kecamatan Kedungwuni.
2. Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung pembelajaran
dalam jaringan di KB Muslimat NU Nurul Huda Ambokembang
Kecamatan Kedungwuni.
D. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik
dari segi pengetahuan serta dapat dijadikan bahan kajian bagi para
pembaca, khususnya dalam Penerapan Pembelajaran Dalam Jaringan
(daring) untuk Anak Usia Dini yang tepat dan maksimal.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Peserta Didik
Untuk memberikan dan meningkatkan pengetahuan serta semangat
mengikuti Pembelajaran dalam jaringan (daring).
b. Bagi Pendidik
Untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas pendidik dalam
memberikan pembelajaran yang efisien dalam pembelajaran daring.
c. Bagi Peneliti
Dalam penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan wawasan
dan pengetahuan yang berkaitan dengan penerapan pembelajaran
dalam jaringan selama pandemi Covid-19.

E. Tinjauan Pustaka

5
1. Deskripsi Teori
a. Manajemen Pembelajaran
1.) Pengertian manajemen pembelajaran
Manajemen merupakan suatu proses yang khas yang
dijalankan untuk mencapai suatu tujuan yang efektif dan efisien
dengan menggunakan semua sumber daya yang ada. 8
pengertian pembelajaran yaitu penerapan kurikulum yang
dimana guru dituntut harus bisa menciptakan dan
menumbuhkan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
Pengertian manajemen pembelajaran adalah suatu upaya
untuk mengatur dan mengelola suatu aktivitas pembelajaran
berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dalam
pembelajaran agar mencapai rencana pembelajaran yang telah
diprogramkan. Guru harus menguasai konsep dan prinsip
pembelajaran, harus mampu dalam pemilihan dan penggunaan
metode, media pembelajaran, serta strategi dan pendekatan
pembelajaran.9
2.) Tujuan Manajemen Pembelajaran
a.) Efektif
Kata efektif dapat di artikan bahwa suatu progam
pendidikan yang dilaksanakan melalui penggunaan metode
yang sesuai serta melibatkan seluruh komponen lembaga,
sehingga misi lembaga tersebut secara terarah dapat
tercapai.
b.) Efisien
Kata efisien didalam managemen PAUD di
hubungkan dengan makna efektif, maka bisa diartikan
merupakan bentuk terwujudnya seluruh program PAUD
8
Syafarudin, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2005), hlm.
41
9
Syafarudin, Ibid. hlm.145

6
dengan tepat dan tercapainya tujuan kelembagaan dengan
memaksimalkan sumber daya yang ada.10
3.) Fungsi manajemen pembelajaran
Untuk mencapai tujuannya, harus didukung oleh beberapa
fungsi manajemen pembelajaran. Beberapa fungsi manajemen
yaitu:
a.) Perencanaan (Planning)
Perencanaan atau planning yaitu hal-hal yang terkait
dalam kegiatan awal dalam sebuah pembelajaran.
Perencanaan merupakan penetapan segenap aktivitas dan
sember daya dalam upaya mencapai suatu tujuan.11
Fungsi perencanaan antara lain menentukan tujuan
atau kerangka tindakan dalam pencapaian suatu tujuan
tertentu. Proses suatu perencanaan dimulai dari penetapan
tujuan yang akan dicapai melalui analisis komponen-
komponen yang dibutuhkan serta dokumen yang lengkap,
kemudian menetapkan langkah-langkah yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan
merupakan fungsi yang sentral dan sangat penting dalam
pencapaian pembelajaran dan harus berorientasi pada masa
depan. Perencanaan itu dapat bermanfaat bagi guru sebagai
acuan terhadap diri sendiri agar dapat memperbaiki cara
mengajarnya dan berguna sebagai pegangan dalam proses
belajar mengajar bagi guru itu sendiri.12

b.) Pengorganisasian (Organizing)

10
Thorik Aziz, Managemen Pendidikan Anak Usia Dini, (Pamekasan: Duta Media
Publishing, 2019), hlm. 2-3
11
Mudjahid AK, dkk, Perencanaan Madrasah Mandiri, (Jakarta: Puslitbang Pendidikan
Agama dan Keagamaan, 2003), hlm. 1
12
B. Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997),
hlm. 28

7
Fungsi pengorganisasian meliputi penetapan fungsi,
hubungan dan struktur. Yang tidak kalah penting dalam
pengorganisasian adalah pembagian tugas, dan tanggung
jawab harus disesuaikan dengan bakat, minat, pengalaman,
dan kepribadian guru, siswa serta semua pihak yang terkait
yang dibutuhkan dalam pencapaian tujuan
pengorganisasian.13
Dapat disimpulkan pengertian pengorganisasian
dalam pembelajaran yaitu kegiatan seorang guru untuk
memimpin pembelajajaran, memotivasi, dan mendorong
siswanya agar bisa tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
c.) Pelaksanaan (Actuating)
Dari seluruh rangkaian proses manajemen,
pelaksanaan merupakan fungsi yang paling utama. Didalam
fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih mengacu
pada aspek-aspek yang bersifat abstrak. Sedangkan dalam
fungsi pelaksanaan lebih menekankan pada kegiatan yang
berhubungan langsung dengan kegitan pembelajarannya.
Pelaksanaan (Actuating) merupakan penerapan dari apa
yang telah direncanakan dalam fungsi perencanaan dan
yang sudah disiapkan dalam fungsi pengorganisasian.14
Pelaksanaan merupakan upaya untuk pencapaian
tujuan dari perencanaan, dengan melalui berbagai
pengarahan agar dapat melaksanakan kegiatan
pembelajaran secara optimal desuai dengan tugas, dan
tanggung jawabnya masing-masing.

d.) Pengawasan (Controlling)


13
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2001), hlm. 2
14
Wibowo, Manajemen Perubahan, (Jakarta: Raja Grafinso Persada, 2006), hlm. 13

8
Fungsi pengawasan meliputi penentuan standar,
supervisi dan mengukur pelaksanaan terhadap standar
dengan pemberian keyakinan bahwa tujuan pembelajaran
akan tercapai. Pengawasan erat kaitannya dengan
perencanaan, karena melalui pengawasan efektivitas
manajemen pembelajaran dapat diukur.15
Dengan demikian fungsi pengawasan dalam
pembelajaran adalah kegiatan seorang guru untuk
menentukan apakah fungsinya dalam merencanakan,
mengorganisasikan dan melaksanakan suatu pembelajaran
tercapai sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan atau
tidak.
b. Pembelajaran Daring
pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan
dengan jarak jauh tanpa tatap muka secara langsung dengan
bantuan alat elektronik atau gadget seperti dekstop, laptop, atau
smartphone. Dalam pembelajaran daring ada beberapa aspek yang
perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran daring yaitu
perencanaan, pengukuran kebutuhan peserta didik, sistem
pendukung, kompetensi pengajar, desain, materi dan evaluasi hasil
belajar siswa.
Aspek-aspek dalam pembelajaran dalam jaringan yang
mencakup siswa, pendidik, dan teknologi serta keterlibatan orang
tua/wali murid. Karena dalam pembelajaran daring orang tua/wali
murid merupakan faktor pendukung dalam tercapainya
pembelajaran daring yang efektif dan efisien, karena anak usia dini
masih belum bisa belajar secara mandiri terlebih dalam masa
pandemi covid-19.16

15
Nanang Fattah, Ibid. hlm. 2
16
Yuli Tri Andini dan Melia Dwi Widayanti, Pelaksanaan Pembelajaran Daring Pada
Masa Pandemi Covid-19 Di TK Bias Yogyakarta, Tarbiyatuna : Kajian Pendidikan Islam Vol. 4
No.2 Tahun 2020 hlm. 3

9
Pelaksanaan pembelajaran daring juga harus dilakukan
secara sistematis, dimulai dari menetapkan Kompetensi Inti (KI)
dan Kompetensi Dasar (KD). Penentuannya juga harus sesuai
dengan kurikulum 2013 yakni harus memenuhi seluruh aspek
perkembangan anak usia dini yang terdiri dari enak aspek antara
lain Nilai Agama Moral (NAM), Fisik-Motorik (FM), Kognitif
(KOG), Bahasa (BHS), Sosial Emosional (SOSEM) dan Seni.
Serta, materi pembelajaran juga harus disesuaikan dengan kondisi
pada masa pandemi.17
c. Anak Usia Dini
Anak usia dini merupakan individu yang sedang mengalami
proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Anak usia dini
berada dalam proses perkembangan (development), sebagai proses
perubahan yang dialami oleh semua manusia secara individual
yang berlangsung selama individu tersebut hidup, mulai dari masa
konsepsi sampai meninggal dunia.18
Anak usia dini memiliki rentang usia yang sangat berharga
dari usia-usia selanjutnya dimana perkembangan kecerdasannya
yang sangat luar biasa. Proses perkembangan manusia secara
menyeluruh sudah dimulai sejak ia masih menjadi janin dalam
kandungan ibunya dan memasuki usia emas (the golden age)
sampai usia enam tahun. Pada anak usia 0-6 tahun merupakan
masa peka bagi anak sehingga para ahli menyebutnya The golden
age, karena pada anak usia tersebut kecerdasannya mengalami
perkembangan yang sangat signifikan. Karena pada masa ini
terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap
menerima stimulus yang diperoleh dari lingkungannya.19
17
Ambarwati Mahendra, Pelaksanaan Pmbelajaran Jarak Jauh Masa Pandemi Covid-
19 : Studi Kasus Di RA Nurul Huda 01 Sumberejo Kecamatan Pabelan, Skripsi (Pabelan: IAIN
Salatiga, 2020), hlm. 8
18
H.E Mulyasa, Manajemen PAUD, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2012),
hlm. 16
19
H.E Mulyasa, Ibid. hlm. 34

10
Secara umum anak usia dini dapat dikelompokkan dalam
pembagian usia (0-1 tahun), (2-3 tahun), dan (4-6 tahun) dengan
karakteristik masing-masing sesuai dengan usianya sebagai
berikut:
1.) Usia 0-1 Tahun
Berikut berbagai karakteristik anak usia 0-1 tahun:
a.) Mulai Belajar keterampilan motorik mulai dari berguling,
merangkak, duduk, berdiri kemudian berjalan.
b.) Mulai Belajar keterampilan menggunakan pancaindra,
misalnya melihat, mengamati, meraba, mendengar,
mencium, dan mengecap dengan memasukkan setiap benda
ke mulutnya.
c.) Mulai belajar komunikasi sosial, bayi yang baru lahir sudah
siap melakukan komunikasi sosial dengan lingkungan
sekitarnya. Komunikasi yang responsif dari orang dewasa
di sejelilingnya dapat menstimulus respons verbal dan
nonverbal pada bayi.
2.) Usia 2-3 Tahun
Beberapa karakteristik pada anak usia 2-3 tahun antara lain:
a.) Benda-benda yang ada di sekitarnya sudah bisa
dieksploratif dengan sangat aktif oleh si anak, ia memiliki
kemampuan dan kekuatan observasi yang tajam dan
keinginan belajar yang luar biasa.
b.) Kemampuan berbahasa mulai berkembang. Bisa dimulai
dengan berceloteh, kemudian beberapa kata dan kalimat
yang belum jelas maknanya.
c.) Mempelajari dalam mengembangkan emosi, emosi yang ia
pelajari diperoleh dari keadaan lingkungan sekitar, bukan
bawaan dari lahir.20
3.) Usia 4-6 Tahun

20
H. E. Mulyasa, Ibid. hlm. 22-23

11
Berikut karakteristik pada anak usia 4-6 tahun yaitu:
a.) Dalam perkembangan fisiknya anak sangat aktif dalam
melakukan berbagai kegiatan. Hal tersebut saat bermanfaat
bagi perkembangan motorik halus maupun kasar. Seperti,
meremas, menggambar, memanjat, melompat, dan berlari.
b.) Dalam aspek perkembangan bahasa juga semakin baik.
Anak sudah mampu memahami apa yang dibicarakan orang
lain dan mampu mengemukakan pendapatnya dalam
batasan-batasan tertentu. Seperti, meniru, menjawab dan
mengulang pembicaraan.
c.) Dari segi perkembangan kognitif (daya fikir) sangat pesat.
Dapat dibuktikan dari rasa ingin tahu anak yang sangat
besar terhadap lingkungannya, hal tersebut dapat dilihat
dari pertanyaan anak tentang hal-hal sekitar kepada orang
dewasa.
d.) Dalam hal bermain anak masih bersifat individu, bukan
permainan sosial, walaupun aktivitasnya dilakukan secara
bersama.21
2. Penelitian Yang Relevan
Berdasarkan pada penelaahan yang telah dilakukan, penelitian
yang membahas tentang Penerapan Pembelajaran Dalam Jaringan Pada
Anak Usia Dini ditemukan beberapa penelitian yang relevan. Namun
pada penelitian-penelitian yang sudah ada terdapat beberapa perbedaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini.
Adapun penelitian yang memiliki keterkaitan dengan skripsi-
skripsi dan jurnal-jurnal berikut ini: Skripsipertama berjudul “Proses
Pembelajaran di Rumah Untuk Anak Usia Dini Masa Pandemi Wabah
Covid-19 di Dusun Bendil Desa Jiwut Kecamatan Nglegok Kabupaten
Blitar” yang disusun oleh Vivin Putri Amalia mahasiswi IAIN
Tulungagung. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian

21
H.E Mulyasa, Ibid. hlm. 23

12
kualitatif deskriptif. Data yang dikumpulkan menggunakan teksik
observasi partisipatif, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini
menyimpulkan bahwa pembelajaran dilakukan secara daring, dan tentu
saja kendala yang harus dihadapi seperti sinyal internet yang buruk dan
kebosanan pada anak itu sendiri, kemudian dapat diambil solusi dari
kendala-kendala tersebut yaitu berupa pemberian hadiah apabila si
anak selesai melaksanakan tugas yang diberikan gurunya agar
lebihsemangat dalam belajar sambil bermain.22 Persamaan dengan
penelitian tersebut dengan penelitian yang akan diteliti adalah kendala-
kendala pembelajaran daring dan bagaimana penerapannya pada anak
usia dini. Sedangkan perbedaannya adalah objek dari penelitian
tersebut mengacu pada Anak Usia Dini secara umum, sedangkan pada
penelitian yang akan diteliti mengambil objek yang lebih khusus yaitu
anak usia 2-3 tahun di jenjang Pendidikan Kelompok Bermain (KB),
serta pada tempat yang akan diteliti, jika pada penelitian tersebut
tempatnya anak usia dini dari sebuah Dusun bernama Bendil, desa
Jiwut Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar, sedangkan pada
penelitian yang akan di ambil bertempat di lembaga yakni KB
Muslimat NU Nurul Huda Ambokembang.
Skripsi kedua berjudul “Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh
Masa Pandemi Covid-19 : Studi Kasus di RA Nurul Huda 01
Sumberejo Kecamatan Pabelan Tahun 2020” yang disusun oleh
Ambarwati Mahendra mahasiswi IAIN Salatiga. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan
datanya menggunakan wawancara dan dokumentasi. Kesimpulan pada
penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran darurat di RA Nurul
Huda Sumberejo 01 yaitu diawali dengan adanya rapat virtual bersama
kementrian agama bersama IGRA Kabupaten Semarang guna
membahas pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi
22
Vivin Putri Amalia, Proses Pembelajaran di Rumah Untuk Anak Usia Dini Masa
Pandemi Wabah Covid-19 di Dusun Bendil Desa Jiwut Kecamatang Nglegok Kabupaten Blitar,
Skripsi (Blitar: IAIN Tulungagung, 2020), hlm. 88-89

13
Covid-19. Kemudian ada beberapa faktor penghambat pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh berupa faktor internal (guru), faktor eksternal
orang tua/wali murid, alat penunjang handphone, android dan kuota
internet.23 Persamaan dengan penelitian yang akan diteliti yaitu sama-
sama membahas pembelajaran daring. Perbedaannya yaitu pada usia
dan rentang pendidikan yang menjadi objek penelitian, pada penelitian
tersebut objek nya anak di RA Nurul Huda yang berusia 4-6 tahun
yang terdiri dari Kelompok A dan Kelompok B, sedangkan pada
penelitian yang akan diteliti objeknya berupa anak usia dini di KB
Muslimat NU Nurul Huda yang berusia 2-3 tahun, serta tempat
penelitian pada penelitian tersebut bertempat di RA Nurul Huda 01
Sumberejo Kecamatan Pabelan, sedangkan pada penelitian yang akan
diteliti bertempat di KB Muslimat NU Nurul Huda Ambokembang.
Skripsi ketiga berjudul “Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Daring
Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Sekolah Dasar” yang disusun oleh
Dewi Fatimah mahasiswi Universitas Jambi. Metode penelitian pada
penelitian tersebut menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik
pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi. Dalam penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran daring menggunakan media aplikasi Whatsapp dan
Zoom. Dalam pelaksanaan pembelajarannya guru menggunakan media
berupa video, penggunaan media pembelajaran dengan media video
bertujuan untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi.
Guru juga menggunakan metode penugasan untuk mengukur sejauh
mana pemahaman peserta didik. Kemudian dalam mengevaluasi guru
menggunakan media Whatsapp, untuk mengirim kembali tugas murid
yang telah dikoreksi.24Persamaan antara penelitian tersebut dengan
penelitian yang akan diteliti adalah membahas pembelajaran daring,
23
Ambarwati Mahendra, Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh Masa Pandemi Covid-19
: Studi Kasus di RA Nurul Huda 01 Sumberejo Kecamatan Pabelan, Skripsi (Pabelan: IAIN
Salatiga, 2020), hlm. 79-80
24
Dewi Fatimah, Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi
Covid-19 Di Sekolah Dasar, skripsi (Jambi, Universitas Jambi, 2021), hlm. 58

14
pelaksanaan pembelajaran daring dan penerapannya. Sedangkan
perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan diteliti
adalah objek pada penelitian tersebut merupakan anak sekolah dasar
kelas V, sedangkan pada penelitian yang akan diteliti objek yang
diambil merupakan anak usia 2-3 tahun di jenjang pendidikan KB.
Jurnal pertama berjudul “Pelaksanaan Pembelajaran Daring Pada
Masa Pandemi Covid-19 Di TK Bias Yogyakarta” yang disusun oleh
Yuli Tri Andini dan Melia Dwi Widayanti. Dalam jurnal ini
menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan
datanya menggunakan observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini
menyimpulkan bahwa dalam melaksanakan pembelajaran daring harus
memenuhi beberapa aspek yaitu kemudahan dalam membuat perangkat
pembelajaran, tema harus menarik dan sederhana. Dalam penelitian ini
pembelajaran daring menggunakan aplikasi whatsapp dan zoom.
Proses evaluasi dilaksanakan dengan mengamati respon dan perilaku
anak selama dalam pembelajaran daring dan juga dibantu dengan
kegiatan home visit bagi anak yang tidak dapat mengikuti
pembelajaran daring.25Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian
yang akan diteliti adalah membahas pembelajaran daring dan meneliti
di sebuah lembaga pendidikan. Sedangkan perbedaannya adalah dalam
penelitian tersebut subjek yang akan diteliti adalah anak usia 4-5
tahun, sedangkan dalam penelitian yang akan diteliti adalah anak usia
2-3 tahun.
Jurnal kedua berjudul “Strategi Pembelajaran Pendidikan Anak
Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19” yang disusun oleh Eko
Suhendro. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik
wawancara. Data primer diambil melalui wawancara sedangkan data
sekunder diambil dari data yang dipublikasikan seperti artikel cetak

25
Yuli Tri Andini dan Melia Dwi Widayanti, Pelaksanaan Pembelajaran Daring Pada
Masa Pandemi Covid-19 Di TK Bias Yogyakarta, Vol. 4, No. 2 Tahun 2020, hlm. 10

15
maupun online, jurnal-jurnal dan buku. Dalam penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa strategi pembelajaran yang dilakukan pada saat
pandemi covid-19 adalah dilakukan dengan jarak jauh dengan metode
daring dan luring. Metode pembelajaran daring menggunakan jaringan
online dengan bantuan aplikasi whatsapp grup. Sedangkan
pembelajaran luring dilakukan dengan metode kunjungan dari rumah
ke rumah.26Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan
diteliti yaitu membahas pembelajaran anak usia dini pada masa
pandemi covid-19. Subjek penelitian/ responden pada penelitian
tersebut juga mengambil responden guru, orang tua/wali murid dan
anak usia dini. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang
akan diteliti adalah dalam penelitian tersebut tidak hanya membahas
pembelajaran daring saja, tetapi juga membahas luring dan
pembelajaran dari rumah pada masa pandemi covid-19. Ini
pembahasan dalam penelitian tersebut membahas strategi
pembelajaran sedangkan dalam penelitian yang akan diteliti membahas
manajemen pembelajaran.
3. Kerangka Berfikir
Masa Pandemi Covid-19 saat ini adalah hal yang belum pernah
terjadi sebelumnya, yang mengharuskan guru untuk menghentikan
proses pembelajaran tatap muka seperti biasanya. Guru ditantang
untuk menggantikan proses pembelajaran tatap muka dengan
pembelajaran dalam jaringan, yang tentunya menjadi tantangan baru
didunia pendidikan, bagaimana caranya agar pembelajarannya bisa
efektif dan efisien. Tidak hanya jenjang PAUD saja, semua jenjang
pendidikan sampai perguruan tinggi terkena dampaknya.
Peraturan dari Pemerintah sesuai dengan protokol kesehatan yang
dianjurkan demi mengantisipasi penyebaran covid-19, maka seluruh
kegiatan belajar mengajar dihentikan dan anak-anak dihimbau untuk

26
Eko Suhendro, Strategi Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini di Masa Pandemi
Covid-19, Golden Age, Vol. 5, No. 3 Tahun 2020, hlm. 7

16
belajar di rumah (BDR). Dengan adanya peraturan dari Pemerintah
guru dituntut agar tetap melakukan pembelajaran melalui metode
pembelajaran dalam jaringan (daring). Guru dituntut untuk berinovasi
dalam proses pembelajarannya, agar tujuan murid dalam belajar bisa
tercapai secara maksimal. Khususnya pada jenjang pendidikan anak
usia dini (PAUD) perlunya kerja sama yang baik antara guru dan orang
tua/wali murid, serta dukungan orang tua dengan mendampingi
anaknya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran daring.
Adapun dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien
didalam prosesnya harus ada manajemen pembelajarannya. Proses
manajemen pembelajaran merupakan suatu proses dalam pengelolaan
pembelajaran yang tidak terlepaskan dari beberapa tahapannya, seperti
perencanaan pembelajaran, dimana dalam perencanaan harus disusun
sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan, meliputi perencanaan
pembelajaran dalam satu semester, mingguan dan harian. Kemudian
tahap pelaksanaan pembelajaran. Didalam pelaksanaan pembelajaran
tentunya harus dilaksanakan secara interaktif, menyenangkan, dan
memotivasi agar muncul ketertarikan anak didik untuk mengikutinya.
Tahapan yang terakhir evaluasi pembelajaran. Tahapan tentang
penilaian terhadap kinerja siswa selama perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran. Evaluasi dilakukan sesuai dengan prosedur penilaian
dan aturan yang berlaku.
Selain manajemen pembelajaran, ada juga faktor penghambat dan
faktor pendukung yang tidak bisa terpisahkan dari proses pembelajaran
daring. Faktor penghambat dalam pembelajaran daring bisa berupa
jaringan internet dan kurang aktifnya orang tua siswa dalam proses
pembelajaran. Selain faktor penghambat ada juga faktor pendukung.
Faktor pendukung dalam pembelajaran daring berupa pembaharuan
jaringan internet di sekolah, penggunaan aplikasi yang atraktif dan
inovatif, seperti penggunaan powerpoint dalam menjelaskan tugas dan
materi, dan aplikasi whatsapp untuk mengirim file powerpointnya.

17
Adapun diantara manajemen pembelajaran daring dengan faktor
penghambat dan faktor pendukungtidak dapat terpisahkan dan saling
terkait satu sama lain. Tentunya diharapkan dalam proses pembelajaran
daring bisa tercapai secara efektif dan efisien. Kerangka berfikir dalam
penelitian ini memiliki objek kajian tentang manajemen pembelajaran
daring masa pandemi covid-19 pada anak usia dini, dimana penulis
pertama kali akan mengidentifikasi tentang manajemen pembelajaran
daring di KB Muslimat NU Nurul Huda. Setelah itu, peneliti akan
mencoba melihat faktor-faktor apa saja yang menghambat dan
mendukung pembelajaran daring di KB Muslimat NU Nurul Huda
Ambokembang Kecamatan Kedungwuni, dan bagaimana agar tujuan
pembelajarannya bisa tercapai secara efektif dan efisien.Untuk lebih
memudahkan dalam memahami kerangka berfikir pada penelitian ini,
maka dapat dilihat pada bagan berikut ini:

Pembelajaran Daring Masa


Pandemi Covid-19

Manajemen Pembelajaran

Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi


Pembelajaran 18
Pembelajaran Pembelajaran
Faktor Faktor
Penghambat Pendukung

Pembelajaran yang Efektif


dan Efisien

Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir


F. Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.27Metode
penelitian yang digunakan peneliti adalah:
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kualitatifyang bertujuan untuk memberikan penjelasan
mengenai suatu fenomena serta menemukan suatu teori terkait suatu
fenomena.28
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan
menggunakan penelitian lapangan (field research)yaitu penelitian yang
dilakukan di tempat terjadinya gejala-gejala yang diteliti, data-data
yang diperoleh dari hasil pengamatan baik secara langsung maupun
tidak langsung.29
Pendekatan penelitian kualitatif ini bersifat deskriptif. Penelitian
deskriptif adalah pendekatan yang dilakukan untuk menyelidiki
keadaan dan kondisi, yang hasilnya menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

27
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2016), hlm. 2
28
M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 25
29
Bungaran Antonius Simanjuntak dan Soedjito Sosrodihardjo, Metode Penelitian Sosial
(Edisi Revisi), (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014), hlm. 13

19
diamati.30Penelitian deskriptif yang penulis lakukan adalah berupaya
untuk menggambarkan bagaimana manajemen pembelajaran dalam
jaringan (daring) masa pandemi covid-19 pada anak usia dini di KB
Muslimat NU Nurul Huda Ambokembang Kecamatan Kedungwuni.
2. Sumber Data
Sumber data adalah sumber dimana data diperoleh.31Sumber data
terdiri dari dua macam yaitu sumber data primer dan sumber data
sekunder:
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah sumber referensi utama yang
menjadi pokok penelitian.32 Dan dalam penelitian ini yang menjadi
sumber data primer adalah catatan yang dilakukan ketika observasi
dan wawancara langsung kepada anak, guru dan wali murid di
lapangan.
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder yaitu bahan pustaka yang berkaitan
dengan informasi tentang bahan primer, berfungsi sebagai
penunjang terhadap bahan primer seperti buku yang berkaitan
dengan pembelajaran daring anak usia dini.33Dan dalam penelitian
ini yang menjadi sumber data sekunder adalah dokumentasi
tentang kegiatan pembelajaran daring di KB Muslimat NU Nurul
Huda Ambokembang yang digunakan untuk melengkapi sumber
data primer.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada
3, yaitu sebagai berikut:
a. Observasi (Pengamatan)

30
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rhineka
Cipta, 1998), hlm. 12
31
Suharsimi Arikunto,Ibid. hlm. 114
32
Johni Dimyati, Metodologi Penelitian Pendidikan & Aplikasinya pada PAUD, (Jakarta:
Kencana, 2013), hlm 39
33
Johni Dimyati, Ibid. hlm. 40

20
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, berupa
sebuah teknik pengumpulan data yang mewajibkan peneliti untuk
turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan
sesuatu yang akan diteliti, bisa berupa benda, kegiatan ataupun
peristiwa. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data,
observasi dapat dibedakan menjadi participant observation
(observasi berperan serta) dan non participant observation
(observasi tanpa berperan serta).34
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode
observasi partisipasi pasif yaitu observasi yang ketika peneliti
datang ke tempat kegiatan pengamatan tetapi tidak ikut terlibat
dalam kegiatan tersebut.
b. Wawancara
Wawancara adalah metode dengan cara pertemuan dua
orang atau lebih untuk bertukar informasi ide melalui tanya jawab
sehingga dapat dikontribusikan makna dalam suatu topik tertentu.35
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode
wawancara untuk mengetahui secara mendalam hal-hal yang
berkaitan dengan penerapan pembelajaran daring di KB Muslimat
NU Nurul Huda Ambokembang Kedungwuni.

c. Dokumentasi
Pengertian dokumentasi itu sendiri yaitu mencari data
mengenai hal-hal yang berupa catatan, gambar, transkip, buku,
majalah atau karya-karya monumental dari
seseorang.36Dokumentasi pada umumnya meliputi fotografi, memo,

34
M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Ibid. hlm. 165-166
35
Sugiyono, Ibid. hlm. 145
36
Sugiyono, Ibid. hlm. 240

21
diary, rekaman dan foto yang diambil ketika kajian kasus yang
dijadikan sumber data pokok.37
Metode dokumentasi dijadikan peneliti sebagai alat untuk
mengumpulkan data yang berisi dokumentasi tentang bagaimana
penerapan pembelajaran dalam jaringan yang dilaksanakan di KB
Muslimat NU Nurul Huda Ambokembang. Peneliti
mendokumentasikan seluruh kegiatan pembelajaran dimasa
pandemi covid-19, baik melalui dokumentasi yang sudah ada
maupun dokumentasi yang lain sebagai penunjang penelitian.
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data penelitian ini dimulai dari lapangan, yakni
dengan terjun ke lapangan. Proses pengumpulan data menurut Miles
and Huberman dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Reduksi data adalah teknik merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, dan memfokuskan pada hal-hal yang penting dengan
mencari tema dan polanya serta membuang hal atau data yang
tidak digunakan.
b. Penyajian data (Data Display), setelah data dikumpulkan dan
direduksi kemudian data disajikan, dapat dilakukan dalam bentuk
uraian singkat dengan teks yang bersifat naratif. Penyajian data
berupa data lengkap yang peneliti temukan secara langsung
maupun tidak langsung.38 Data itu disajikan sesuai dengan fakta di
lapangan, melalui jawaban pertanyaan dari narasumber,
hasilobservasi yang akan dilakukan dan dokumentasi-dokumentasi
kegiatan.
c. Kesimpulan dan verifikasi (verification), yang berisi jawaban dari
pertanyaan yang ada di rumusan masalah. Kesimpulan dari
penelitian ini berupa deskripsi atau gambaran mengenai

37
M. Junaedi Ghony dan Fauzan Alniansur, Ibid. hlm. 199
38
Sugiyono, Ibid. hlm. 247-249

22
manajemen pembelajaran dalam jaringan di KB Muslimat NU
Nurul Huda Ambokembang.39
Selanjutnya model analisis data menurut Miles and
Huberman dapat ditunjukkan pada gambar 2. berikut ini:40
PengumpulanData
Penyajian Data

Reduksi Data
Kesimpulan dan Verifikasi

Gambar 2. Model Analisis Data Interaktif Menurut Miles and


Huberman
G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pengkajian dan pemahaman terhadap persoalan
yang ada, maka disususn materi pembahasan secara sistematis dalam lima
bab yang saling terkait. Adapun sistematika dalam penulisan skripsi ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagian awal skripsi
Bagian awal skripsi terdiri dari: halaman sampul luar, halaman
judul (sampul dalam), halaman surat pernyataan keaslian, nota
pembimbing, halamn pengesahan, pedoman transliterasi, halaman
persembahan, halaman moto, abstrak, kata pengantar dan daftar isi.
2. Bagian inti
a. Bab I. Pendahuluan yang meliputi: Latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan
pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.

39
Sugiyono, Ibid. hlm. 252
40
Sugiyono, Ibid. hlm. 247

23
b. Bab II. Landasan teori yang berisi uraian: deskripsi teori yang
membahas teori tentang manajemen pembelajaran dalam jaringan
masa pandemi covid-19 pada anak usia dini di KB Muslimat NU
Nurul Huda Ambokembang, kemudian penelitian yang relevan
sebagai landasan untuk analisis hasil penelitian dari tinjauan
pembelajaran dalam jaringan masa pandemi covid-19 pada anak
usia dini. Terakhir kerangka berfikir.
c. Bab III. Metode penelitian yang meliputi: jenis penelitian, sumber
data (lokasi, subyek dan obyek penelitian), teknik pengumpulan
data (observasi, wawancara, dan dokumentasi), dan teknik analisis
data.
d. Bab IV. Analisis hasil penelitian berisi tentang sejarah berdirinya
KB Muslimat NU Nurul Huda Ambokembang, visi misi, struktur
kepengurusan, daftar nama pendidik dan peserta didik, sarana dan
prasarana pembelajaran, program kegiatan sekolah di KB Muslimat
NU Nurul Huda Ambokembang, deskripsi kegiatan pendidikan,
dan deskripsi tentang manajemen pembelajaran dalam jaringan
(daring) yang diterapkan selama masa darurat Covid-19.
e. Bab V. Penutup, dalam bab ini akan disajikan kesimpulan, dan
saran-saran yang merupakan rangkaian dari keseluruhan hasil
penelitian secara singkat.
3. Bagian akhir
Kemudian bagian paling akhir berisi tentang daftar pustaka,
lampiran-lampiran.

24
DAFTAR PUSTAKA

AK, Mujahid, dkk. 2003. Perencanaan Madrasah Mandiri. Jakarta: Puslitbang


Pendidikan Agama dan Keagamaan.

Amalia, Vivin Putri. 2020. Proses Pembelajaran di Rumah Untuk Anak Usia Dini
Masa Pandemi Wbah Covid-19 di Dusun Bendil Desa Jiwut Kecamatan
Nglegok Kabupaten Blitar. Blitar: IAIN Tulungagung.

Andini, Yuli Tri dan Melia Dwi Widayanti. 2020. Pelaksanaan Pembelajaran
Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 di TK Bias Yogyakarta.
Tarbiyatuna : Kajian Pendidikan Islam Vol.4 No.2.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rhineka Cipta.

Aziz, Thorik. 2019. Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini. Pamekasan: Duta
Media Publishing.

Dimyati, Johni. 2013. Metdodologi Penelitian Pendidikan & Aplikasinya pada


PAUD. Jakarta: Kencana.

Fatimah, Dewi. 2021. Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Daring Pada Masa


Pandemi Covid-19 di Sekolah Dasar. Jambi: Universitas Jambi.

Fattah, Nanang. 2001. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Ghony, M. Djunaidi dan Fauzan Almanshur. 2012. Metodologi Penelitian


Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/teknologi-pendidikan-era-digital-dan-
tantangan-indonesia-menghadapi-dinamika-peradaban-milenium-
sebagai-era robotic, diakses pada tanggal 21 Maret 2021.

https://suteki.co.id/pandemi-covid-19-mengancam-keberlangsungan-dunia-
pendidikan, diakses pada tanggal 21 Maret 2021.

25
Mahendra, Ambarwati. 2020. Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh Masa
Pandemi Covid-19 : Studi Kasus di RA Nurul Huda 01 Sumberejo
Kecamatan Pabelan. Pabelan: IAIN Salatiga.

Mulyasa, H.E. 2012. Manajemen PAUD. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Pramana, Cipta. 2020. Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di


Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pasca Sarjana Universitas Negeri
Semarang Vol. 2 No. 2.

Purwanto, Agus, dkk. 2020. Studi Eksploratif Dampak Pandemi Covid-19


terhadap Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. Edupsycouns Vol.2
No. 1.

Simanjuntak, Bungaran Antonius dan Soedjito Sosrodihardjo. 2014. Metode


Penelitian Sosial (Edisi Revisi). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.

Subroto, B. Suryo. 1997. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka


Cipta.

Sugiyono. 2016. Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhendro, Eko. 2020. Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini di Masa Pandemi
Covid-19. Golden Age Vol.5 No.3.

Sujiono, Yuliani Nurani. 2013. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: PT. Indeks.

Surat Edaran Bupati Pekalongan Nomor 420.1/2284 “tentang Penundaan


Pemebelajaran Tatap Muka.” Kabupaten Pekalongan.

Surat Gubernur Jawa Tengah Nomor 443/0007480 “tentang Antisipasi


Peningkatan Covid-19.” Semarang.

Syafarudin. 2005. Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Press

26
Wawancara dengan Ibu Masruroh (Guru Kelas) dan Ibu Oktaviani Hargiyanti
(Orang Tua Siswa), di KB Muslimat NU Nurul Huda Ambokembang, 5
Maret 2021 Pukul 11.00 WIB

Wibowo. 2006. Manajemen Perubahan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Wiyani, Novan Ardy. 2013. Bina Karakter Anak Usia Dini. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.

27

Anda mungkin juga menyukai