TUGAS 2
UNIVERSITAS TERBUKA
1. “Efektivitas Pembelajaran Daring di Masa Pandemi COVID-19”
Saat ini Corona menjadi pembicaraan yang hangat. Di belahan bumi manapun,
corona masih mendominasi ruang publik. Dalam waktu singkat saja, namanya menjadi trending
topik, dibicarakan di sana-sini, dan diberitakan secara masif di media cetak maupun elektronik.
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV-2) yang lebih dikenal dengan
nama virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menyebabkan penyakit menular ke
manusia. Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru
ditemukan. Walaupun lebih banyak menyerang ke lansia, virus ini sebenarnya bisa juga
menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Virus corona ini bisa
menyebabkan ganguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga
kematian. Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China
pada akhir Desember 2019. Virus ini menular sangat cepat dan telah menyebar hampir ke
semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan saja. Sehingga WHO
pada tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi global. Hal tersebut
membuat beberapa negara menetapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam
rangka mencegah penyebaran virus corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.Karena Indonesia
sedang melakukan PSBB, maka semua kegiatan yang dilakukan di luar rumah harus dihentikan
sampai pandemi ini mereda. Beberapa pemerintah daerah memutuskan menerapkan kebijakan
untuk meliburkan siswa dan mulai menerapkan metode belajar dengan sistem daring (dalam
jaringan) atau online. Kebijakan pemerintah ini mulai efektif diberlakukan di beberapa wilayah
provinsi di Indonesia pada hari Senin, 16 Maret 2020 yang juga diikuti oleh wilayah-wilayah
provinsi lainnya. Tetapi hal tersebut tidak berlaku bagi beberapa sekolah di tiap-tiap daerah.
Sekolah-sekolah tersebut tidak siap dengan sistem pembelajaran daring, dimana membutuhkan
media pembelajaran seperti handphone, laptop, atau komputer.
2. Industri kecil atau biasanya dikenal dengan Usaha Kecil Menengah (UKM)
memainkan peran yang sangat penting dalam pembangunan dan kemajuan ekonomi di
Indonesia seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk yang terus meningkat. Apalagi
dalam waktu dekat akan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Maka dari itu
untuk dapat mempertahankan eksistensi industri kecil itu sendiri dibutuhkan suatu strategi
oleh pelaku usaha dalam mempertahankan kualitas suatu produk yang dihasilkan. Di ASEAN,
kontribusi UKM Indonesia terhadap rantai pasok produksi global hanya sedikit lebih tinggi
dibandingkan dengan Brunei, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Kontribusi tertinggi sektor UKM
terhadap rantai pasok produksi global mencapai 2,7 persen. Padahal, ASEAN berkontribusi
9,3 persen terhadap rantai pasok produksi global pada periode 2009-2003.
Prospek bisnis UKM dalam era perdagangan bebas dan otonomi daerah sangat
tergantung pada upaya yang ditempuh oleh pemerintah dalam mengembangkan bisnis
UKM. Salah satu upaya kunci yang perlu dilakukan adalah bagaimana mengembangkan iklim
usaha yang kondusif bagi UKM. Untuk mencapai iklim usaha yang kondusif ini, diperlukan
penciptaan lingkungan kebijakan yang kondusif bagi UKM. Kebijakan yang kondusif
dimaksud dapat diartikan sebagai lingkungan kebijakan yang transparan dan tidak
membebani UKM secara finansial bicara berlebihan. Ini berarti berbagai campur tangan
pemerintah yang berlebihan, baik pada tingkat pusat maupun daerah harus dihapuskan,
khususnya penghapusan berbagai peraturan dan persyaratan administratif yang rumit dan
menghambat kegiatan UKM. Namun pada saat ini UKM lebih berkembang lagi yang tadinya
hanya usaha kecili-kecilan menjadi industri yang masih dalam tahapan kecil menengah yang
kita kenal sekarang dengan sebutan IKM (industri kecil menengah) yang mana di Bea Cukai
sedang gencar-gencarnya mendorong IKM (industri kecil menengah) agar dapat
mengembangkan industri nya untuk lebih maju dengan cara memberikan fasilitas
kemudahan untuk impor bahan baku yang dibebaskan Bea Masuk dan bahan baku tersebut
nanti nya di proses menjadi bahan jadi yang seluruhnya nanti akan di ekspor oleh pengusaha
IKM tersebut. Contohnya:Bisnis rumahan membuat kue dan Membuat masker kain.
3. “menjaga kelestarian lingkungan”
Seperti Ibu dan Bapak ketahui, pengembangan dan pemberdayaan masyarakat ke arah yang lebih baik
menutut dibukanya kebebasan warga. Biarkan mereka berpikir dan berpendapat bebas terhadap semua
masalah yang terjadi disekeliling mereka. Termasuk dalam menentukan cara menyelesaikan persoalan
yang ada.
Hadirin sekalian,
Jika menjaga kebersihan dimulai dari diri kita sendiri tentu banyak orang yang melihat dan meniru, mulai
dari anak-anak kita, orang-orang dekat, maka kita pun akan mendapat manfaatnya. Oleh karena itu mari
ajarkan sedini mungkin kepada anak-anak tentang betapa pentingnya menjaga kebersihan.
Dengan memberikan contoh yang baik terhadap kebersihan kepada anak-anak, semoga mereka bisa
mandiri atau terbiasa mengatasi hal-hal terjadi yang sulit untuk diselesaikan, seperti diketahui di masa
sekarang ini banyak orang yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya bahkan
membiarkannya menjadi semakin kotor.
Demikianlah pidato hari ini yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat dan dapat diterapkan, saya
ucapkan terimakasih atas perhatiannya hari ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
4.