Anda di halaman 1dari 4

PERPANJANGAN PPKM

Cerita awal Corona di Indonesia dimulai dengan dua kasus Corona di Depok, Jawa
Barat. Menteri Kesehatan RI saat itu, Terawan Agus Putranto menjelaskan kasus ini bermula
ketika satu di antara dua warga itu kontak dekat dengan WN Jepang yang ternyata terbukti
positif COVID-19 saat melakukan pemeriksaan di Malaysia. sudah terhitung kurang lebih 19
bulan sejak pertama kali virus corona diberitakan telah memasuki Indonesia sejak minggu ke-
3 januari 2020, satu tahun lebih telah terlewat tetapi virus corona masih saja menghantui
seluruh dunia, tetapi pemerintah tidak diam saja, Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah
bekerja sama melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 membuat empat
strategi yang akan secara konsisten dilakukan untuk menguatkan kebijakan physical
distancing atau jaga jarak dan juga menerapkan 3 M, sebagai strategi dasar demi mengatasi
pandemi Virus Corona COVID-19, strategi pertama sebagai penguatan strategi dasar itu
adalah dengan gerakan masker untuk semua yang mengampanyekan kewajiban memakai
masker saat berada di ruang publik atau di luar rumah, Strategi kedua adalah penelusuran
kontak (tracing) dari kasus positif yang dirawat dengan menggunakan rapid test atau tes
cepat. Di antaranya adalah pada orang terdekat, tenaga kesehatan yang merawat pasien
COVID-19, serta pada masyarakat di daerah yang ditemukan kasus banyak, Strategi ketiga
adalah edukasi dan penyiapan isolasi secara mandiri pada sebagian hasil tracing yang
menunjukan hasil tes positif dari rapid tes atau negatif dengan gejala untuk melakukan isolasi
mandiri, Strategi keempat adalah isolasi Rumah Sakit yang dilakukan kala isolasi mandiri
tidak mungkin dilakukan, seperti karena ada tanda klinis yang butuh layanan definitif di
Rumah Sakit.

Pemerintah melakukan berbagai pencegahan hingga vaksin telah dilakukan oleh


pemerintah, dari protokol menjaga jarak hingga memakai masker berlapis, lalu pemerintah
membuat peraturan (PPKM) darurat mulai dari PPKM mikro dan PPKM darurat, sebelum
nama PPKM di usulkan oleh presiden PSBB adalah istilah yang pertama kali digunakan di
Indonesia, tak banyak dampak atau impact terhadap keadaan warga yang terjangkit virus
corona, dan kita masih dapat melihat berita terkait kenaikan dan keturunan penyebaran virus
Corona ini, peringatan tentang protokol terus bergema, hingga saat ini.

Begitu banyak dampak dari virus corona ini lalu Apa saja dampaknya dan penyebaran
pada virus ini terhadap kita sebagai warga negara Indonesia?, terlebih para pelajar dan
mahasiswa?, Sekolah atau kuliah daring kini pun tidak asing di telinga kita, “online” pun
menjadi bahasa sehari hari kita, demi mencegah meluasnya penyebaran virus Corona, maka
pemerintah memberlakukan proses belajar mengajar secara daring, dan ini sangat berdampak
besar bagi guru terlebih para siswa, karena proses belajar mengajar secara online merupakan
hal yang baru bagi mayoritas siswa, sehingga di awal mereka hanya bergembira atas tidak
repotnya mereka harus pulang pergi ke sekolah.

Hal positif dari sekolah online yakni mahasiswa sebagai komunitas belajar yang jauh
lebih mandiri mengekspresikan pendapat, sikap dan perilaku mereka lebih produktif. kita
menjalani aktivitas akademik dengan menunjukkan keragaman adaptasi sesuai beberapa
faktor yang mempengaruhi ruang belajar dan pembelajaran yang dijalani. Rangkaian
perkuliahan pada saat ini melalui berbagai aplikasi berbasis digital, kompetensi mahasiswa
secara otomatis mengalami peningkatan dalam kompetensi IT yang lebih mapan karena
tuntutan rangkaian aktivitas yang didominasi dengan media digital. Bahkan keterampilan
dalam memproduksi dan mentransfer pengetahuan yang dimiliki dalam bentuk karya ilmiah
berbasis digital. Bentuk karya tersebut sangat beragam, di antaranya berupa; video
pembelajaran berbasis keprodian yang dipublikasikan pada media sosial dengan akun pribadi
maupun akun komunitas belajar. Gambaran lain menunjukkan bahwa kita dapat tetap
produktif dalam karya tertulis meskipun pembimbingan dalam bentuk konsultasi online
dengan memanfaatkan berbagai macam media elektronik dan jalur akses komunikasi yang
representatif pada masa pandemi

Kita pun jangan melupakan fakta bahwa di balik semua itu, ada kualitas pembelajaran
yang harus dikorbankan, dengan tidak bertemunya pengajar dengan siswa secara langsung,
secara tidak langsung siswa pun berada dalam lingkungan yang belum tentu merasa bahwa
dia berada di lingkungan pendidikan, dengan dimulainya sekolah daring banyak juga siswa
siswa yang belum memiliki perangkat yang kurang memadai, yang mengakibatkan para
orangtua yang berada dalam posisi ekonomi menengah kebawah untuk bekerja lebih demi
memenuhi kebutuhan anaknya dalam bersekolah online, disamping perangkat banyak juga
hal pendukung lainnya dari segi teknologi yang bahkan orangtua pun belum memahaminya,
akan lebih buruk lagi jika siswa berada di tempat yang kurang dapat sinyal yang mencukupi
untuk melakukan meeting.

Pembelajaran “daring” sebagai pilihan tunggal dalam kondisi pencegahan penyebaran


covid 19 memberi warna khusus pada masa perjuangan melawan virus ini. Bahkan bentuk
pembelajaran ini juga dapat dimaknai pembatasan akses pendidikan. Pendidikan yang lumrah
berlangsung dengan interaksi langsung antar unsur (pendidik dan tenaga kependidikan dan
peserta didik) beralih menjadi pembelajaran interaksi tidak langsung. Pembatasan interaksi
langsung dalam pendidikan terkadang terjadi pada situasi tertentu namun tidak dalam rangka
pembatasan sosial seperti yang masyarakat jalani sebagai upaya pencegahan penyebaran
virus. Hal ini sangat berpengaruh pada masa adaptasi akibat perubahan mekanisme dan
sistem pembelajaran tersebut.

Dan itu semua mengeluarkan tenaga dan biaya yang lebih dari sekolah luring atau
sekolah offline, tetapi ini merupakan jalan keluar yang terbaik dari pemerintah dalam
menghadapi pandemi ini, yang seharusnya bukanlah suatu “hal” jika berlangsung selama
beberapa bulan, tetapi lain hal jika proses belajar mengajar secara daring ini terus
berlangsung hingga tiada akhir, dengan minimnya pengetahuan yang sampai pada siswa
karena kurangnya perhatian pada pembelajaran dari siswa yang disebabkan oleh rasa bosan
dan malas, akan mengakibatkan banyak tenaga, biaya, dan waktu yang terbuang sia - sia,
entah itu di pihak guru maupun siswa.

Dari lockdown pada Maret 2020 di kota kota besar di Indonesia, hingga PSBB dan
PPKM yang ber-level di hari ini, sekolah masih belum bisa melihat titik cerah, tidak hingga
waktu dimana sekolah bisa memulai sebagian aktifitasnya secara offline, dan itu hanya untuk
membuktikan bahwa dampak sekolah online sangat merugikan bagi pendidikan anak.

Maka dengan itu semua sudah menjadi hal yang pasti bahwa proses belajar mengajar
sangat diperlukan bagi siswa maupun guru di saat ini, setelah pemerintah melonggarkan
peraturan PPKM Darurat, sekolah pun mulai melakukan inisiasi dalam melaksanakan proses
belajar tatap muka terbatas.
Proses pendidikan jauh lebih terasa jika dilaksanakan secara luring atau tatap muka,
karena proses pendidikan bukan hanya masalah transfer ilmu dari pengajar ke murid, akan
tetapitapi lebih dari itu, proses pendidikan itu meliputi bagaimana para siswa berperilaku dan
bertindak, yang mana ini merupakan sesuatu yang sangat sulit bahkan mustahil dilakukan
pada saat sekolah daring, karena berbedanya tempat saat pengajar dan murid berada dalam
proses pendidikan, guru pun sulit untuk melihat bagaimana dan apa saja yang murid lakukan.

Maka perlu pertimbangan yang sangatlah matang dan terarah untuk melaksanakan
pembelajaran tatap muka (OFFLINE) karena begitu banyak dampak yang akan di terima oleh
semua pihak.

Daftar Pustaka
http://inspirasi.bpsdm.jabarprov.go.id/index.php/inspirasi/article/view/198
https://jurnal.hukumonline.com/berita/baca/lt602399fd3fc10/ppkm-berbasis-mikro-andalkan-
partisipasi-seluruh-masyarakat

Anda mungkin juga menyukai