Anda di halaman 1dari 7

RESIMEN SISWA SECAPA TNI ANGKATAN DARAT

BATALYON SISWA - 2

PERAN ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN DARING PADA


MASA PANDEMIC COVID - 19

NAMA CAPA : ISKAR


NO CAPA : 1022
TON / KI / YON :4/D/2
MATA KULIAH : METODE PEMECAHAN PERSOALAN
MATERI :
PERTEMUAN KE :2
NAMA GUMIL : MAYOR INF ROKID MUALIM
RESIMEN SISWA SECAPA TNI ANGKATAN DARAT
BATALYON SISWA - 2

PERAN ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN DARING PADA


MASA PANDEMIC COVID – 19

Pendahuluan
Perjuangan melawan pandemi COVID-19 belumlah usai. Hingga akhir April 2021,
COVID-19 telah menginfeksi setidaknya 1,69 juta jiwa penduduk di Indonesia. Meski
demikian, kita layak untuk optimis mengingat kasus harian yang mulai menunjukkan
penurunan memasuki Maret 2021. Tren yang sangat positif ini dipengaruhi oleh
keputusan pemerintah yang menerapkan kebijakan PPKM (Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Mikro berbasis komunitas di level terkecil.
Keputusan ini ternyata berhasil membuahkan dampak yang positif karena
melibatkan masyarakat secara langsung dalam penanganan pandemi COVID-19.
Namun penurunan kasus harian saja tidak cukup. Indonesia harus mampu
mengendalikan penyebaran COVID-19 hingga positivity rate harian turun di bawah
5%. Saat ini, positivity rate harian di Indonesia berfluktuasi di kisaran 10-12%.
Dengan penularan yang masih terus terjadi hingga saat ini, kesadaran masyarakat
dalam menerapkan protokol kesehatan dan mendukung program vaksinasi harus
terus dijaga.

Indonesia telah melaksanakan program vaksinasi nasional sejak Januari 2021,


ditandai dengan Presiden Joko Widodo sebagai penerima vaksin pertama di
Indonesia. Tujuan dari program vaksinasi COVID-19 ini adalah memvaksin
setidaknya 70% populasi penduduk di Indonesia untuk mewujudkan kondisi
kekebalan komunitas atau lebih dikenal dengan herd imunity. Diperkirakan,
Indonesia akan mencapai kondisi tersebut pada Maret 2022. Yang perlu diingat
adalah masyarakat harus tetap patuh protokol kesehatan agar terhindar dari
penyebaran mutasi virus SARS-CoV-2 yang mungkin saja terjadi.

Pada masa Pandemi Covid – 19 ini pembelajaran di Indonesia atau bahkan


hampir diseluruh dunia pasti mengalami gangguan. Mulai dari gangguan teknis
pembelajaran sampai gangguan pada psikologis guru dan peserta didik.Nah,
gangguan-gangguan ini tentu saja menimbulkan permasalahan baru dalam
kehidupan. Tak terkecuali dengan dunia pembelajaran di sekolah, semua kalang
kabut sehingga terkesan tak siap menerima perubahan mendadak  ini. Virus corona
datang  tiba-tiba saja tak diundang menyeruak menjangkiti manusia. Termasuk
menjangkiti dunia pendidikan di Indonesia.

Pembahasan
Virus corona yang dengan cepat menyebar, membuat perubahan aktivitas dari
berbagai sektor kehidupan manusia saat ini. Hal ini mensiasati akan tertularnya virus
tersebut, dan mengikuti himbauan dari pemerintah. Salah satu bidang yang menjadi
perhatian khusus adalah pendidikan. Proses pendidikan pada masa pandemi
mengharuskan pembelajaran dari rumah atau biasa disebut daring. Berbagai
polemik akan hal ini menjadi suatu permasalahan yang baru.
Menanggapi hal tersebut, pemerintah mengambil kebijakan akan hal ini dengan
mengganti pembelajaran dengan cara daring. Diharapakan dengan kebijakan itu
berbagai lembaga pendidikan untu merubah sistim pembelajaran, sehingga
meminimalkan penyebaran wabah tersebut. Hal yang sama juga dilakukan oleh
berbagai negara yang terpapar wabah ini, kebijakan lockdown atau karantina
dilakukan sebagai usaha meminimalisisr interaksi yang melibatkan banyak orang
sehingga adanya akses pada penyebaran virus corona. adanya virus corona ini awal
mulanya begitu berdampak pada aspek ekonomi yang semakin rendah, namun kini
dampaknya dirasakan juga oleh dunia pendidikan. Kebijakan yang dilakukan oleh
berbagi negara termasuk Indonesia dengan memberlakukan pembelajaran daring,
mengahruskan pemerintah dan lembaga terkait harus membuat sebuah proses
pembelajaran yang inovatif agar peserta seluruh kalangan sisiwa dan mahaisswa
tetap dapat melakukan proses pembelajaran dengan baik.
Berkaitan dengan hal itu pembelajaran daring adalah alternatif yang dilakukan
dalam permasalahan pembelajaran pada saat pandemi covid-19. Berbagai
kemudahan proses pembelajaran ini, tidak lepas dari adanya kesulitan pula. Seperti
halnya peran orang tua sangat penting agar anak dapat tetap semangat, dan tidak
merasa tertekan. Bahkan proses pembelajaran di rumah tetap menyenangkan.
Adanya pembelajaran daring tentu terdapat berbagai kendala, mulai dari kuota
internet, sinyal yang jelek, kurang efektif, dan sebagainya. pembelajaran daring tak
lepas dari peran orang tua untuk mengawasi anaknya masing-masing. Orang yang
sibuk bekerja, kurang perhatian atau susah dalam membimbing anaknya,
merupakan masalah baru pada pembelajaran saat ini. Peran serta orang tua
memberikan pengaruh yang besar, karena para orang tua dituntut mampu
mengawasi anaknya pada saat pembelajaran.
Pada dasarnya setiap anak memiliki potensi yang tidak terbatas. Tetapi ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi apakah mereka pada akhirnya
memenuhi potensi itu. Para ahli percaya bahwa peran orangtua dalam kehidupan
anak memiliki dampak yang luas. Keterlibatan orangtua sangat penting bagi anak
untuk berprestasi di sekolah. Beberapa orangtu berpikir bahwa itu adalah peran guru
untuk mengajar, bukan peran mereka. Tetapi kepercayaan seperti itu tidak
merugikan orangtua dan anak-anak. Anak-anak tidak memulai dan berhenti belajar
hanya selama hari sekolah. Mereka selalu terbiasa dengan belajar, di rumah,
dengan teman, dan melalui pengaruh lain.
Sebagian orang tua berpendapat bahwa pendidikan adalah suatu hal yang
utama, atau bisa dikatan hal yang penting. Semakin berkembangnya zaman
masyarakat menyadari akan pentingnya pendidikan. Sehingga dengan keadaan
pandemi seperti ini, orang tua tetap berusaha memberikan yang terbaik bagi
anaknya. Oleh karena itu peran orang tua menjadi sangat penting dalam tercapainya
tujuan belajar, hal itu dengan cara meberi bimbingan yang terbaik pada saat
pembelajaran berlangsung. Selain hal itu bimbingan dalam setiap harinya juga tidak
kalah penting untuk dilakukan. Berikan pendidikan karakter kepada anak sejak dini
tentu akan sangat berdampak besar bagi perkembangannya. Sudah diterapkannya
pendidikan karakter setiap harinya, tentu anak akan menjadi lebih bersemangat
dalam belajar meskipun dilakukan di rumah. Tingkat kepercayaan diri mengikuti
proses belajar. Sehingga kecerdasan anak meningkat dan hasil belajar dapat sesuai
dengan yang diharapkan.
Proses pembelajaran yang dilakukan secara daring yang disiapkan oleh guru
melalui Whatsapp, Google Clasroom, Email, Zoom atau aplikasi yang lainya dan
sesuai arahan Kemendikbud harus dapat terlaksana. Pada hal ini orang tua
diharuskan memastikan anak tersebut melaksanakan proses pembelajaran dengan
baik di rumahnya. Proses ini juga dapat membatasi kegiatan di luar rumah,
berkoordinasi dengan guru mata pelajaran, memberikan edukasi kepada siswa
menerapkan pola hidup bersih sehat (PHBS) di rumah dan lain sebagainya. kegiatan
pembelajaran di rumah, dapat dilakukan dengan guru memberikan bahan materi
untui dipelajarai, dan terdapat berbagai tugas yang harus diselesaikan. Jika da
beebrapa hal yang kurang dipahami dapat dikonsultasikan oleh guru tersebut.
Kegiatan ini dilakuakn dengan menggunakan media belajar online yang telah
disepakati sebelumnya (Wardhani, 50:2020).
Selama wabah corona menjangkit hampir di seluruh dunia pembelajaran secara
dalam jaringan (daring) dianggap menjadi solusi kegiatan belajar mengajar. Meski
berbagai instansi pendidikan telah menyepakati, cara ini menuai banyak kontroversi
di masyarakat. Bagi tenaga pengajar, sistem pembelajaran daring hanya efektif
untuk penugasan. Mereka menganggap untuk membuat siswa memahami materi,
cara daring dinilai sulit.
Selain itu, kemampuan teknologi dan ekonomi setiap siswa berbeda-beda. Tidak
semua siswa memiliki fasilitas yang menunjang kegiatan belajar jarak jauh ini.
Koneksi lemah, alat penunjang yang tidak mumpuni, dan kuota internet yang mahal
menjadi hambatan nyata. Ini juga berlaku bagi para pendidik atau guru yang
mengemban tugas negara. Meskipun begitu, pembelajaran harus terus berlanjut.
Setiap sekolah termasuk para stafnya tak kehilangan akal untuk mencari solusi
segala kekurangan di tengah mewabahnya pandemi.
Para guru memiliki cara masing-masing dalam menyikapi kekurangan ini, untuk
mengakali pembelajaran di tengah pandemi ini kebijakan merombak jadwal mata
pelajaran diberlakukan demi menunjang kenyamanan dan kemampuan para siswa
setiap harinya. Mata pelajaran yang diberikan dalam satu hari hanya ada beberapa
jenis saja. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kejenuhan dalam belajar, selain itu
juga dapat menjadi solusi efektif agar peserta didik memiliki waktu lebih lama
dengan gurunya.Harapannya adalah agar para siswa bisa memahami materi lebih
baik lagi, meskipun dalam kasus ini dapat menyita banyak kuota internet bagi siswa
maupun guru.Meskipun begitu bukan hal baru namanya jika tidak menemui banyak
masalah. jika kegiatan pembelajaran daring ini tidak efektif seperti kegiatan belajar
mengajar secara luar jaringan (luring). Menurutnya, di dalam kelas dengan proses
belajar secara tatap muka saja masih banyak yang bingung dan bertanya berulang-
ulang apalagi jika harus melalui daring.
Pada kenyataannya internet sering lemah dan smartphone para siswa yang
kadang tidak mumpuni.  Memang beberapa materi harus dijelaskan secara
langsung, jelasnya. Seperti itu pula yang saya rasakan dalam proses pembelajaran
bahasa Indonesia khususnya kali ini dengan materi debat. Pada materi ini idealnya
para siswa saling bersemuka dan berkomunikasi dengan suara untuk melaksanakan
proses debatnya. Hal ini tentu membutuhkan kuota internet yang lumayan banyak,
sementara tidak semua orang tua siswa adalah orang yang mampu. Seperti yang
kita tahu bahwa kuota internet begitu mahal, apalagi melihat faktor ekonomi di
tengah pandemi ini sungguh dapat membuat krisis tiap rumah tangga bahkan
perusahaan besar.Nah berdasarkan beberapa pengalaman mengajar secara daring
selama ini, sistem pembelajaran memang efektif tapi menurut pendapat saya hanya
efektif untuk memberi penugasan saja. Melihat banyaknya faktor yang dialami oleh
para guru maupun siswa. Selain itu tugas yang diberikan kepada siswa seringkali
menumpuk dan membuat para siswa dapat menjadi stres.
Dari beberapa kasus yang disampaikan diatas mungkin bapak ibu juga
mengalaminya, tetapi ada juga kelebihan dari model daring yang kita lakukan
sekarang ini contohnya, Pembelajaran Secara Daring tidak ada kebutuhan fisik
seperti ruang kelas. Guru dan murid dipermudah karena bisa belajar dan mengajar
di mana saja dan kapan saja meskipun dalam jarak yang jauh. Bagi murid lebih
luwes dan dinamis mengatur waktu. Murid dapat belajar kapan saja. Tentu saja hal
tersebut bisa menguntungkan bagi murid yang tidak tidak memungkinkan dan tidak
punya banyak waktu untuk datang ke kelas secara fisik.Selain itu, Pembelajaran
daring atau sistem online internet membuat para murid untuk belajar mandiri. Murid
dapat mengatur sendiri dalam melaksanakan tugas pembelajaran.
Beberapa upaya untuk mengatasi kendala pembelajaran daring antara lain :
Kelola waktu dengan baik. Atur waktu belajar Anda agar Anda tidak mengulur-ulur
waktu dalam mengerjakan tugas. Biasakan fokus dan mengerjakan tugas di awal
waktu. Komitmen pengerjaan tugas tentunya akan lebih mudah dilakukan jika pihak
sekolah atau perguruan tinggi menetapkan batas waktu pengerjaan tugas kepada
peserta didik; Tempat yang nyaman merupakan salah satu kunci agar belajar tetap
fokus lho. Anda bisa mencari tempat seperti sudut rumah yang nyaman untuk
belajar. Anda bisa mendekor area meja belajar sekreatif mungkin untuk menambah
semangat belajar Anda; Persiapkan perangkat yang anda butuhkan, baik itu
laptop, smartphone, komputer maupun saklar listik untuk mengisi daya perangkat
Anda agar tidak kehabisan daya di tengah-tengah fokus belajar. Pastikan juga
perangkat Anda terhubung dengan jaringan internet yang baik agar Anda dapat
mengakses platform pembelajaran daring yang Anda butuhkan tanpa kendala;
Meskipun Anda belajar dengan jarak jauh dari pengajar, bukan berarti Anda bebas
bersantai dan menunda tugas yang diberikan lho. Tetap jaga komunikasi dengan
pengajar dan teman belajar. Jika dibutuhkan, Anda juga bisa mengadakan grup chat
khusus untuk membahas tugas yang diberikan. Selain itu, Anda juga bisa
melaporkan tugas setiap harinya kepada pengajar; Di saat pandemi COVID-19 ini,
kebersihan merupakan salah satu hal yang penting. Rajin mencuci tangan dengan
sabun dan tidak lupa membersihkan perangkat belajar Anda
baik smartphone maupun laptop secara berkala.
Sebenarnya masih banyak kelebihan dam kekurangan diantara pembelajaran
daring, online dan pembelajaran tradisional, tatap muka. Hal yang paling penting
adalah kesadaran bersama mulai dari guru, peserta didik, orang tua dan masyarakat
untuk terus semangat belajar dan memotivasi diri untuk berubah menjadi lebih
baik.dan untuk pemerintah pusat, Provinsi dan kabupaten terima kasih atas semua
yang diberikan kepada kita semua.sebagai masukan untuk semuanya kita harus
bersinergi, menghadapi pandemi ini bersama – sama.

Penutup
Kesimpulan : Pandemi covid-19 membuat dunia pendidikan harus bertindak cepat,
salah satunya dengan pembelajaran daring. Agar pembelajaran tetap berjalan dan
memutus mata rantai penyebaran virus. Peran serta orang tua tidak bisa lepas akan
hal ini sehingga dibutuhkannya motivaasi terhadap anak untuk bisa tetap
bersemangat sekolah walapun secara daring. orang tua dituntut mampu
membimbing anak di rumah, begitupun dengan siswa. Siswa dituntut untuk
memahami materi yang disampaikan dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru.
Saran : Peran serta Orang tua sangat penting dalam memberikan dukungan dan
bimbingan terhadap usaha belajar anak. Kompetensi dan keterampilan harus terus
diperkaya, didukung oleh kebijakan sekolah yang mendorong guru terus belajar.
Pihak terkait juga perlu mengevaluasi pembelajaran daring tersebut agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Diperlukannya kordinasi yang baik
juga antara orang tua dan guru. Langkah terakhir yaitu diadakannya evaluasi agar
hasil belajar anak meningkat. Berbagai kendala yang dihadapi orang tua pada
pembelajaran daring diantaranya: sinyal internet yang terkadang susah; kuota yang
mahal; kurang bisa penuh dalam mendampingi anaknya; Orang tua kurang
memahami materi, sehingga tidak bisa maksimal dalam mengajari anak; tidak
adanya hanphone, sehinga perlu bertanya kepada temannya secara langsung.

Referensi
a. https://smanlenteng.sch.id/opini-guru/pengalaman-pembelajaran-dalam-
masa-pandemic-covid-.
b. https://covid19.go.id/storage/app/media/Materi%20Edukasi/2021/Juni/FINAL-
Pengendalian%20Covid%20buku%202.
c. http://www.wantiknas.go.id/id/berita/tips-belajar-daring-di-tengah-masa-
pembatasan-sosial-berskala-besar
d. file:///C:/Users/ASUS/Downloads/editorsnpasca,
+Etika+Widi+Utami+0202519002+
(+hasil+revisi+Pemakalah_Kendala+dan+Peran+Orang+Tua+dalam+pembel
ajaran+daring+pada+masa+covid-.pdf

Bandung, 13 Oktober 2022


Penulis
ttd
ISKAR
No Capa 1022

Anda mungkin juga menyukai