SMP/MTs SEDERAJAT
VIRTUAL BISA MEMENGARUHI GENERASI BANGSA?
Disusun Oleh:
Guru Pendamping:
Jubaidah, S.Pd
Baru saja kita telah melakukan pembelajaran secara daring melalui media
zoom/g-meet. Pendidikan dengan jarak jauh memiliki tujuan agar meningkatkan
mutu pendidikan dan juga relevansi pendidikan serta meningkatkan pemerataan
akses dan perluasan pendidikan. Saat ini pun kita juga masih berada di era
pandemi, bahkan terdapat virus baru pada saat ini. Sekarang virus semakin
merebak, maka dari itu siswa harus kembali belajar secara virtual. Persoalannya
adalah cara kerja pendidikan berubah namun metodologisnya tetap sama. Pandemi
Covid-19 dianggap atas berubahnya sistem pendidikan saat ini. Sistem
pembelajaran daring yang tak dilandasi orientasi yang kuat dan menyebabkan
kebijakan sekolah online dianggap mengganggu, sesuatu yang tidak biasa
dilakukan, dan sebagainya.
Pendahuluan
Pandemi Covid-19 di Indonesia mulai terjadi pada bulan Maret 2020,
dimulai dengan adanya korban positif di kota Depok. Setelah itu peningkatan
kasus pun terjadi di seluruh wilayah Jabodetabek sehingga menjadi kawasan zona
merah. Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat dunia mendefinisikan makna
hidup, tujuan pembelajaran dan hakikat kemanusiaan. Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan Surat Edaran dari Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 36962/MPK.A/HK/2020, tertanda 17 Maret
2020. Jika selama ini manusia-manusia dipaksa hidup dalam situasi serba cepat,
pekerjaan tanpa henti, dan kejaran target pertumbuhan ekonomi dalam sistem
kompetisi. Namun, persebaran virus Corona (Covid-19) yang menjadi krisis besar
manusia modern, memaksa kita untuk sejenak bernafas, berhenti dari pusaran
sistem, serta melihat kembali kehidupan, keluarga, dan lingkungan sosial dalam
arti yang sebenarnya. Manusia dipaksa ‘berhenti’ dari rutinitasnya, untuk
memaknai apa yang sebenarnya dicari dari kehidupan.
Indonesia punya tantangan besar dalam penanganan Covid-19. Dari semua
aspek yang menjadi tantangan saat ini. Aspek pendidikan adalah salah satu aspek
yang esensial untuk didiskusikan. Perbedaan dalam sistem pendidikan terutama
sangat dirasakan oleh para siswa. Tidak semua siswa sudah terbiasa menggunakan
teknologi dalam kehidupan sehari-harinya. Di sekolah pun mereka harus
bergantian dalam menggunakan perangkat teknologi pendukung pembelajaran
karena keterbatasan sarana yang dimiliki oleh sekolah/madrasah bahkan mungkin
mereka tidak dikenalkan teknologi dalam pembelajaran. Keterbatasan sarana dan
prasarana kepemilikan perangkat pendukung teknologi juga menjadi masalah
tersendiri. Bukan rahasia umum bahwa kesejahteran guru masih sangat rendah,
jadi jangankan untuk memenuhi hal-hal tersebut, untuk memenuhi kebutuhan
pokok keluarganya saja masih banyak guru yang kesulitan.
Pada saat pembelajaran secara daring, semangat siswa menurun. Hal ini
dikarenakan dengan adanya disrupsi atau gangguan dalam kegiatan belajar
mengajar. Contohnya seperti malas mengerjakan tugas, susah bangun pagi, tidak
memperhatikan guru, keterbatasan fasilitas seperti gawai/jaringan, dan materi
yang tidak tersampaikan secara maksimal. Akibatnya, pelajar dapat mengalami
penurunan motivasi belajar, peningkatan tekanan akibat belajar secara
independent, meninggalkan rutinitas sehari-hari, dan konsekuensi peningkatan
angka Drop Out (DO) bagi siswa.
4. Menurut Survei
Sepertinya banyak yang berpikir bahwa sehat itu hanya ketika tidak ada
penyakit secara fisik, padahal menurut WHO, sehat itu tidak hanya secara fisik
tapi juga mental dan sosial. Sedangkan, menurut Undang-Undang Kesehatan Jiwa,
seseorang dikatakan sehat jiwa jika dapat berkebang secara fisik, mental, sosial,
dan spiritual sehingga individu tersebut menyadari kemampuan dirinya salah
satunya dalam menghadapi tekanan seperti di masa Covid-19.
Penutup
Kesimpulan
Jadi, setiap sistem pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Pada saat era
pandemi seperti saat ini, pastinya kita harus meminimalisir penyebaran virus.
Menurut pendapat saya, pembelajaran virtual bagus adanya, tetapi jika terlalu
lama akan menurunkan semangat siswa/siswi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Narda Chaterine, Rahel. 2022. Nadiem Terbitkan Diskresi PTM Terbatas, Daerah
PPKM Level 2 Gelar PTM 50 Persen.
https://nasional.kompas.com/read/2022/02/03/13331261/nadiem-terbitkan-
diskresi-ptm-terbatas-daerah-ppkm-level-2-gelar-ptm-50. (diakses tanggal
20 Februari 2022)
BIODATA PESERTA
Kabupaten : Paser
Nomor Hp : 083140804579