Anda di halaman 1dari 2

Dampak Baik dan Buruk Pembelajaran di Masa Pandemi bagi

Siswa

Oleh: Auliya Rahma Abadi

Pertengahan bulan Desember 2019, dunia seolah diguncang dengan adanya berita
mengenai penyebaran virus, diduga berasal dari negara Tiongkok. Menurut WHO
(World Health Organization) virus ini dinamakan Covid 19. Karena virus ini tersebar
luas dan memasuki Indonesia, pemerintah memutuskan untuk semuanya tetap berada
di rumah. Semenjak diberlakukannya peraturan Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus
Disease (Covid-19), akhir bulan maret 2020 sekolah dilakukan secara DARING (Dalam
Jaringan).

Pandemi ini bukan hanya berdampak pada pendidikan saja. Tetapi, berdampak juga
pada kehidupan sosial, ekonomi, kesehatan, politik, juga pertahanan dan keamanan.
Sebagai pelajar hal ini berdampak besar bagi sistem pembelajaran yang berbeda dari
biasanya. Mulai dari metode pembelajaran guru, cara bersosialisasi secara online,
memahami berbagai materi dari guru, dan mengatur ulang jadwal belajar.

Pembelajaran secara daring dilakukan serentak baik dari SD, SMP, SMA, dan Kuliah. Hal
ini membawa dampak positif dan negatifnya tersendiri. Dilihat dari dampak positifnya,
siswa lebih kreatif dengan keterbatasan ini. Mau tak mau siswa dituntut menjadi
seorang yang kreativitas dalam mengaplikasikan berbagai teknologi yang tersedia.
Bahkan pemerintah juga memberikan fasilitas berupa kuota belajar yang dikirim setiap
bulannya untuk mendukung kegiatan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Selain itu, jaringan
koneksi siswa jauh lebih luas seperti memiliki teman online baik dari media sosial atau
mendapatkan berbagai informasi dari webinar yang diadakan oleh berbagai organisasi.

Di sisi lain kegiatan PJJ memiliki dampak negatifnya. Baik dari segi mental atau pun
fisiknya. Seperti tekanan yang berlebihan karena materi yang disampaikan kurang
dimengerti walaupun video pembelajaran bisa diulang kembali. Kesehatan mental yang
menurun karena terlalu sering di rumah dan jarang bersosialisasi membuat kehilangan
beberapa fokus untuk tetap mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesehatan fisik juga
terganggu, seperti sakit karena kurang olahraga, kesehatan mata terganggu karena
terlalu lama menatap layar komputer atau ponsel, dan rentan terkena penyakit lainnya.
Namun, terlepas dari baik dan buruknya kegiatan pendidikan di masa pandemi, ini
langkah paling tepat yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengurangi dampak
penyebaran virus lebih luas. Pendidikan di Indonesia masih perlu ditingkatkan lagi
kualitasnya. Terlebih dalam kebiasaan membaca yang sangat berdampak pada kondisi
yang akan datang. Jaman sekarang memang selalu dituntut untuk menjadi kreativitas,
independen, mandiri, juga harus terbiasa dengan tantangan yang tak terduga. Namun,
jangan melupakan hakikat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai