Anda di halaman 1dari 8

[TUGAS ESSAY-KIR FOURSMA] I Gede Fiesta Udariana

PERAN AKTIF SISWA MENGISI KEMERDEKAAN

DI TENGAH PANDEMI

A. LATAR BELAKANG

Infeksi virus SARS-CoV-2 dikenal sebagai coronavirus disease (COVID-19). Pada

11 Maret 2020, Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus, World Health

Organization (WHO) menyatakan COVID-19 sebagai pandemi global. Artinya, ini

merupakan wabah yang berjangkit secara serempak dalam lingkup global. COVID-19 telah

menyebar dengan sangat cepat ke berbagai negara. Dalam data peta penyebaran, COVID-19

telah menyebar ke 157 negara. Beberapa negara di antara lainnya adalah Iran, Italia, Korea

Selatan, Singapura, dan Malaysia.  Pada tanggal 2 Maret 2020, Presiden Republik Indonesia,

Joko Widodo melalui akun Instagramnya telah mengumumkan bahwa dua warga negara

Indonesia telah positif terinfeksi COVID-19 setelah sebelumnya berinteraksi dengan warga

negara Jepang.

Permasalahan pandemi berdampak terhadap seluruh sektor, yaitu sektor ekonomi,

kesehatan, pendidikan, politik dan pertahanan keamanan. Pada dunia pendidikan menjadi

pertimbangan dan masalah besar untuk dapat menyelenggarakan pendidikan dengan bertatap

muka langsung. Berbagai pertimbangan dan kajian dilakukan karena pendidikan sebagai

investasi negara yang besar untuk dapat menciptakan tujuan sesuai dengan visi negara yaitu

SDM Unggul Indonesia Maju. Permasalahan pandemi merupakan tantangan pendidikan yang

menjadi musuh untuk dapat ditanggulangi dengan baik. Risiko pandemi menjadi hambatan

dalam menerapkan mekanisme pendidikan dengan tatap muka langsung. Pemahaman

masyarakat, siswa dan orang tua murid belum memiliki persepsi yang sama terhadap

pandemi ini. Penolakan dari orang tua terhadap pelaksanaan pendidikan dengan virtual jarak
1
[TUGAS ESSAY-KIR FOURSMA] I Gede Fiesta Udariana

jauh karena menjadi beban materiil dan non materiil yang lebih besar dari mekanisme

pendidikan tatap muka secara langsung. Perubahan standar pendidikan dari kebiasaan lama

menjadi kebiasaan baru (New Normal) membutuhkan sosialisasi dan adaptasi dari seluruh

komponen agar bisa diterima dari seluruh masyarakat baik penyelenggara pendidikan, murid

dan orang tua siswa.

Sebagai siswa yang merupakan tunas bangsa diharapkan tidak hanya terdiam dan

terbelenggu pasrah oleh adanya pandemi. Sisi kehidupan yang dilalui pada masa ini

merupakan salah satu hal dalam mengisi perjuangan yang mesti mendapatkan tanggapan serta

peran aktif siswa untuk dapat ikut berpartisipasi mengatasinya. Untuk dapat mempermudah

peran aktif siswa dalam membantu pelaksanaan pembangunan pendidikan yang berkarakter,

seorang siswa diharapkan dapat mengetahui mekanisme penularan pandemi covid-19 yang

dapat membahayakan kehidupan manusia. Penyebaran bahaya covid-19 dimasa pandemi jika

ditinjau dari bebrapa informasi bahwa prilaku yang tidak memperhatikan hal-hal di bawah

ini dapat menyebabkan risiko penularan yang lebih cepat:

1. Budaya tidak mencuci tangan

2. Aktivitas di luar rumah yang tidak menggunakan masker

3. Melakukan kegiatan berkerumun

4. Kurang berolahraga

5. Tidak disiplin mengkonsumsi makanan bergizi

Melihat potensi penyebaran dan risiko yang terjadi dari prilaku yang tidak patuh, bersama ini

kami ingin menyusun essay peran aktif siswa dalam mendukung kemerdekaan di masa

pandemi sebagai bentuk nyata kepedulian siswa dalam mendukung pembangunan bangsa.

2
[TUGAS ESSAY-KIR FOURSMA] I Gede Fiesta Udariana

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja permasalahan dan risiko dari pandemi covid-19?

2. Bagaimanakah peran siswa sebagai duta aktif kemerdekaan di era pandemi?

C. Tujuan

a. Tujuan Umum

Untuk memberikan gambaran peran aktif siswa dalam mengisi kemerdekaan di tengah

pandemi.

b. Tujuan Khusus

1. Untuk mengidentifikasi permasalahan dan risiko pandemi covid-19

2. Untuk dapat mengetahui peran siswa sebagai duta aktif kemerdekaan di era

pandemi

D. PEMBAHASAN

1. Identifikasi Permasalahan dan Risiko Pandemi Covid-19

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah resmi mengubah istilah social

distancing menjadi physical distancing. Hal ini dimaksudkan agar interaksi antar

masyarakat tetap berlangsung walaupun berjauhan fisik. Tentu hal ini lebih baik,

mengingat dalam konsep social distancing telah membatasi interaksi sosial

masyarakat. Dalam penerapan physical distancing masyarakat diminta agar tetap

terhubung menjalin interaksi sosial dengan cara yang lain. Interkasi langsung tanpa

memperhatikan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, disiplin cuci tangan,

jaga jarak, konsumsi makanan bergizi dan multivitamin serta berolahraga yang tertaur

potensi terpapar covid-19 yang mengganggu pernafasan dapat terjadi. Permasalahan

penyebaran virus Covid-19 tidak hanya terkait masalah kesehatan. Lebih dari itu

Covid-19 juga merupakan masalah sosial. Masalah sosial merupakan suatu kondisi

3
[TUGAS ESSAY-KIR FOURSMA] I Gede Fiesta Udariana

negatif yang dihadapi oleh masyarakat. Ada empat pertimbangan suatu masalah dapat

dikatakan sebagai masalah sosial. Pertama, bahwa masalah itu berpotensi memantik

api kerusakan di berbagai sektor, baik fisik maupun psikis individu atau pun

kelompok masyarakat. Kedua, masalah itu melanggar satu atau lebih nilai/standar

yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat. Ketiga, masalah itu terjadi dalam

keadaan yang terus menerus. Keempat, masalah tersebut membutuhkan suatu solusi

berdasarkan evaluasi dari berbagai pihak (Parillo, 2002).

Dalam menganalisis suatu permasalahan sosial ada beberapa perspektif yang

dapat dijadikan sebagai pisau analisa, seperti patologi sosial, disorganisasi sosial dan

konflik nilai. Ketiganya dapat kita gunakan dalam menganalisis permasalahan sosial

yang timbul oleh penyebaran virus Covid-19 ini. Patologi sosial memposisikan

masyarakat layaknya organisme hidup, sehingga bila salah satu bagian dari organisme

hidup tersebut sakit maka kemungkinan besar akan terjadi pula penyakit pada organ

lainnya. Berangkat dari perspektif tersebut, dengan adanya penyebaran virus Covid-

19 telah mengakibatkan banyak struktur-struktur sosial yang berkurang bahkan hilang

fungsinya. Misalnya kegiatan di sekolah, perguruan tinggi dan tempat ibadah

ditiadakan karena dinilai mengumpulkan orang dan berpotensi menyebarkan virus.

Kegiatan pendidikan di sekolah menjadi kendala karena dampak dari pandemi.

Kebiasaan pembelajaran yang dilakukan disekolah dengan berinteraksi langsung oleh

siswa dan guru mengharuskan pihak sekolah dan siswa menyiapkan diri dalam

mendukung proses pembelajaran secara virtual jarak jauh. Hal ini tentu akan merubah

pola kenyamanan dari siswa, guru dan sekolah. Siswa dituntut untuk menyiapkan

dirinya beradaptasi agar dapat lebih memahami penggunaan teknologi. Orang tua atau

wali menyiapkan perangkat seluler, laptop dan jaringan internet sebagai bentuk

4
[TUGAS ESSAY-KIR FOURSMA] I Gede Fiesta Udariana

kesiapan materiil pendukung proses belajar dan mengajar di sekolah. Para guru

dituntut lebih siap dalam memahami aplikasi teknologi untuk dapat memfasilitasi

siswa agar lebih mudah berkomunikasi dengan sistem yang lebih baik. Permasalahan

dan kendala dalam proses pelaksanaan kegiatan tentu akan bervariasi, karena hal ini

akan disesuaikan terhadap kemampuan ekonomi masyarakat dan kemampuan

psikologis serta ketersediaan sarana pendukung layanan jaringan internet di suatu

wilayah dalam mendukung komunikasi pembelajaran ini.

Penerimaan dan penolakan suatu kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah

melalui Dinas Pendidikan dan Olah Raga setempat dari masyarakat dan siswa

mungkin akan terjadi. Dampak ekonomi yang menurun di masa ekonomi ditambah

kebutuhan pendidikan yang dilakukan melalui daring (Dalam Jaringan) akan menjadi

masalah besar yang mesti dapat disosialisasikan secara bertahap agar dapat dipahami

oleh seluruh siswa dan masyarakat. Pendekatan persuasif sangat penting diterapkan

oleh sekolah melalui kegiatan untuk melibatkan aktif seluruh siswa agar dapat

menyadarkan orang tua atau wali untuk ikut mendukung bersama dalam memerangi

pandemi dengan tetap memegang teguh protokol kesehatan serta bersama- sama

membangun pondasi pendidikan yang kuat dalam menciptakan SDM Indonesia yang

unggul.

2. Peran Siswa Sebagai Duta Aktif Kemerdekaan di Era Pandemi

Sebagai seorang siswa yang selalu mengedepankan kepentingan Bangsa dan

Negara akan melakukan penilaian terhadap kebijakan yang telah ditetapkan serta

memberikan tanggapan atau reaksi dalam memberikan masukan positif untuk

pembangunan pendidikan. Kelemahan dari penerapan proses pembelajaran jarak jauh

di masa pandemi akan dikelola untuk dapat ditemukan solusi pemecahannya,

5
[TUGAS ESSAY-KIR FOURSMA] I Gede Fiesta Udariana

sedangkan kelebihan penerapan pembelajaran di era pandemi maka seorang siswa

akan mengambil peran sebagai penghubung serta sebagai promosi untuk dapat

dipahami oleh masyarakat, orang tua serta seluruh siswa yang lainnya sehingga proses

pembelajaran dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan tanpa terjadinya

penyebaran virus di era pandemi.

Potensi lain yang dapat dilakukan oleh siswa dalam memerangi pembangunan

pendidikan Bangsa di masa pandemi adalah dengan selalu aktif menyebarkan

informasi terkait risiko penyebaran pandemi Covd-19. Siswa juga dapat merasakan

betapa pentingnya pembelajaran jarak jauh dimasa pandemi secara virtual sehingga

globalisasi digital 4.0 berjalan sinergis dengan kebiasaan hidup “New Normal”, yang

dapat meningkatkan kompetensi dan persaingan pelajar Indonseia dengan pelajar dari

Negara lainnya.

Karya – karya digital sebagai bentuk informasi terkait pandemi, pendidikan

dan informasi penting bagi masyarakat dapat dijadikan sebagai potensi yang

diperankan oleh siswa, sehingga dapat memberikan nilai positif sebagai bukti

perjuangan siswa untuk kebanggaan masyarakat, Bangsa dan Negara. Video digital,

tutoril you tube, publikasi karya ilmiah, leaflet, informasi dan edukasi pendidikan

lainnya yang dibutuhkan masyarakat dan pelajar dapat diakses dengan mudah bila

siswa berperan aktif dalam menyiapkan bahan tersebut. Bahan digital yang dapat

disiapkan siswa dalam mendukung kemerdekaan di masa pandemi lebih cenderung

membahas tentang prilaku disiplin untuk budaya mencuci tangan, karena dengan

disiplin cuci tangan dapat membawa individu terhindar wabah serta negara menjadi

sehat. Bentuk penyebaran aktif untuk meningkatkan kepatuhan cuci tangan

masyarakat, maka siswa diharapkan dapat menjadi duta atau contoh dalam

menerapkan bagaimana langkah – langkah cuci tangan yang baik dan benar. Siswa

6
[TUGAS ESSAY-KIR FOURSMA] I Gede Fiesta Udariana

dapat berperan dengan memberikan contoh untuk selalu menggunakan masker bila

berada diluar rumah sehingga prilaku tersebut menjadi kebiasaan di era “New

Normal”.

Penyebaran virus pandemi melalui droplet dan beberapa kasus dengan

airbone penting diperlukannya penggunaan masker yang baik. Fungsi dan tujuan

penggunaan masker dapat disusun ke dalam bentuk poster dan disosialisasikan siswa

kepada masyarakat untuk dapat diterapkan dengan baik. Penyebaran Covid-19

sebagian besar ditemukan pada kluster kegiatan masyarakat yang berkerumun,

sehingga duta siswa lewat media sosial dapat disampaikan ke masyarakat terhadap

risiko penularan wabah dari kegiatan berkerumun. Pandemi Covid-19 akan dapat

menyebabkan penderita menjadi sakit karena daya tahan tubuh seseorang lemah

akibat kurangnya mengkonsumsi makanan bergizi dan vitamin serta aktivitas olah

raga yang terbatas. Peran edukasi siswa sangat penting diperlukan oleh masyarakat

dan keluarga sehingga angka kesakitan menjadi terkendali.

Pemahaman teknologi yang baik dari siswa akan dapat membangun proses

pembelajaran menjadi lebih baik sehingga pandemi yang ada tidak menjadi

penghalang dalam melakukan pembangunan kemerdekaan untuk mencapai Indonesia

Unggul dan Mandiri. Duta siswa dalam mengisi kemerdekaan sangat diperlukan

sehingga keselarasan dukungan siswa, orang tua, guru, sekolah dan pemerintah

menjadi seirama untuk menciptakan kehidupan masyarakat Indonesia yang cerdas dan

kuat.

E. KESIMPULAN

Berdasarkan dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

7
[TUGAS ESSAY-KIR FOURSMA] I Gede Fiesta Udariana

1. Permasalahan dan risiko dari pandemi Covid-19 yaitu permasalahan sosial, ekonomi,

politik, kesehatan, pendidikan yang beriko terhadap penolakan kebijakan pendidikan

dalam penerapan pendidikan jarak jauh dengan digital pada New Normal.

2. Peran Siswa Sebagai Duta Aktif Kemerdekaan di Era Pandemi dengan cara menyusun

media digital untuk dapat digunakan sebagai bahan sosialisasi dan edukasi serta siswa

dapat memberikan contoh aktif dalam merubah prilaku hidup masayarakat sehingga

dapat menciptakan masyarakat sehat Indonesia Maju.

Anda mungkin juga menyukai