Anda di halaman 1dari 5

SOSIALISASI MAHASISWA DALAM MASA PANDEMI

Wasilatul Habibah

0702032083

Ilmu Al-Qur’an Tafsir

Email: wasilatulhabibah2@gmail.com

PENDAHULUAN

Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebut dengan Corona
Virus Desease 2019 dan penyakit ini menyerang pernafasan manusia. Covid-19 ini telah
ditetapkan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO) sejak tanggal 11 maret
2020 (Sohrabi et,al, 2020). Covid-19 ini telah tersebar ke seluruh dunia termasuk indonesia yang
jumlah pasiennya semakin meningkat setiap harinya. Dalam keadaan seperti ini dibutuhkan
upaya pencegahan melalui sosialisasi kepada seluruh masyarakat dan pemberian edukasi. Dalam
hal ini selain satuan gagasan (satgas) covid-19 juga dapat melibatkan mahasiswa untuk
membantu upaya pencegahan covid-19 ini.

PEMBAHASAAN

Pengertian Sosialisasi

Sosialisasi merupakan proses aktivitas belajar dari seseorang untuk menjadi anggota
masyarakat (Sutaryo, 2005). Adapun menurut Zanden sosialisasi merupakan proses interaksi
sosial yang mana seorang individu mengenal cara berfikir, berperasaan dan bertingkah laku yang
akan membuatnya berperan dalam suatu lingkungan masyarakat (Zanden, 1979). Dari dua
pendapat mengenai pengertian sosialisasi tersebut dapat disimpulkan bahwa sosialisasi
merupakan suatu proses seseorang bagaimana ia bersikap dan bertindak sebagai anggota
masyarakat. Setiap harinya seseorang pasti melakukan suatu proses sosialisasi atau berinteraksi
dengan sesama baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung dapat di lakukan
dengan tatap muka melalui suatu acara baik resmi maupun tidak resmi. Secara tidak langsung
dapat di lakukan dengan melalui media elektronik seperti video, poster, maupun media-media
cetak dan internet lainnya. (Setiawan, 2017).
Sikap Sosialisasi Mahasiswa Dalam Masa Pandemi

Penyakit covid-19 yang tak kunjung usai menyerang tubuh manusia terhitung sejak Maret
2020 hingga saat ini telah mengubah kehidupan dunia. Ada beberapa kebijakan yang diterapkan
oleh pemerintah indonesia mulai dari penerapan social distancing, Physical distancing,
pembatasan selektif, hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dengan tujuan untuk
memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini. Keterbatasan untuk berinteraksi langsung antara
seseorang dengan orang lainnya, hal ini sulit di lakukan oleh banyak orang karena pada
hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang butuh untuk melakukan interaksi (berupa
sentuhan) dengan manusia lainnya seperti teman, keluarga, kerabat dsb. Maka dari itu, banyak
diantara mereka yang mencari celah untuk berinteraksi langsung atau bersosialisasi dengan
orang-orang yang di cintai.

Masa pandemi ini telah banyak mengubah kehidupan yang mencakup semua bidang. Salah
satunya dalam bidang pendidikan dimana pembelajaran yang dilakukan secara daring, pelajar
tidak dapat berinteraksi langsung dengan guru/dosen dan mereka juga tidak dapat berinteraksi
langsung satu sama lain. Pembelajaran daring ini dilakukan dengan menggunakan media
pembelajaran yang disebut dengan E-learning sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar
sehingga kegiatan belajar mengajar ini tetap terlaksana dan target-target pencapaian dalam
pembelajaran tetap bisa tercapai. E-learning dapat diartikan sebagai kegiatan belajar yang
disampaikan melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar sesuai
dengan kebutuhannya. (Kamarga, 2000). Mentri pendidikan mengeluarkan surat edaran nomor 3
tahun 2020 tentang pencegahan Corona Virus Disease (COVID-19) pada satuan pendidikan yang
menyatakan bahwa meliburkan sekolah dan perguruan tinggi. (Kemendikbud, 2020). Hal ini
menjadi tantangan bagi pelajar termasuk mahasiswa dalam bersosialisasi di masa pandemi ini.

Mahasiswa dapat melakukan tindakan pencegahan covid-19 ini di mulai dari diri sendiri, lalu
keluarga, serta lingkungan disekitarnya dengan tetap di rumah saja dan keluar jika ada
kepentingan yang mendesak. Karena mahasiswa merupakan pelajar yang memiliki peran penting
di masyarakat, mereka tidak hanya sebagai pelajar namun juga sebagai penggerak perubahan ke
arah yang lebih baik lagi. Peran mahasiswa juga sebagai agen perubahan (Agent of Change) dan
agen kontrol sosial (Agent of Social Control) hingga saat ini masih sangat efektif dalam
memposisikan peran pemuda indonesia dalam masyarakat. (Suharyanto, Armansyah, dan taufik,
2016). Dan sebagai kaum intelektual sudah seharusnya mahasiswa memberi contoh yang baik
bagi orang-orang disekitarnya dan juga masyarakat luas.

Maka dari itu di masa pandemi ini mahasiswa juga harus tetap aktif dalam kegiatan-kegiatan
kemahasiswaan misal, aktif didalam kelas meskipun pembelajaran secara daring/online, tetap
aktif di dalam organinasi kampus salah satunya dengan mengikuti kajian-kajian atau program-
program yang diadakan oleh organisasi tersebut baik melalui via zoom, gmeet ataupun grup chat
whatsapp bahkan dengan tatap muka namun tetap mengikuti protokol kesehatan dan jaga jarak
(social distancing).

Dalam masa pandemi ini mahasiswa dapat membuat gerakan-gerakan dalam melakukan
sosialisasi dan juga edukasi masyarakat yang berkaitan dengan masalah covid-19 ini. Misal
mengadakan kegiatan bakti sosial atau menggalang bantuan sosial untuk masyarakat yang
terdampak ekonominya di masa pandemi ini. Mengadakan sosialiasi penggunaan masker dan
cuci tangan yang baik dan benar, mengadakan sosialisasi jaga jarak (social distancing),
mengadakan kegiatan edukasi masyarakat seperti webinar, kajian-kajian secara online baik
melalui via zoom maupun gmeet. Mahasiswa dapat menjadi narasumber dalam kegiatan edukasi
masyarakat tersebut. Mahasiswa juga dapat memanfaatkan media sosial untuk mengajak dan
memberi pemahaman terhadap masyarakat akan pentingnya kesehatan terutama di masa pandemi
ini dengan cara menjaga kesehatan tubuh, rajin berolahraga, menjaga pola makan sehari-hari,
menjaga jarak fisik dan juga mematuhi protokol kesehatan. Edukasi melalui media sosial
dianggap efektif karena dapat menjangkau banyak orang dan penyampaian informasi memiliki
waktu cukup lama sehingga penyampaian informasi tercapai dengan baik. Mahasiswa juga dapat
menjadi relawan atau membantu satuan gagasan (satgas) Covid-19 dengan menyalurkan bahan-
bahan makanan, masker, vitamin, mendampingi dan membantu satgas covid-19 saat vaksinasi
dsb.

Kegiatan edukasi melalui sosialisasi ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran


masyarakat untuk memiliki rencana kedepan dan memiliki bayangan untuk bertindak lebih lanjut
sehingga dapat terus disipin dalam kehidupan adaptasi kebiasaan baru. karena tak sedikit di
antara mereka yang kurang paham mengenai covid-19. Mahasiswa harus mampu memberi
informasi kepada masyarakat mengenai permasalahan covid-19 agar masyarakat memahami
persoalan tersebut dan mengerti apa-apa yang harus dilakukan saat masa pandemi ini.
KESIMPULAN

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, salin ketergantungan
dan saling membutuhkan satu sama lain. Sejak munculnya wabah virus corona kehidupan mulai
berubah, semua kegiatan sehari-hari dilakukan di rumah saja dan keluar jika ada kepentingan
yang mendesak. Manusia harus beradaptasi dengan kebiasaan baru ini. Peran mahasiswa sangat
dibutuhkan dimasa pandemi ini karena mahasiswa merupakan kaum yang diterima oleh semua
lapisan masyarakat dan dapat membantu masyarakat untuk menghadapi masalah covid-19 ini
dengan cara mengadakan kegiatan-kegiatan sosialisasi dan edukasi masyarakat untuk
menumbuhkan kesadaran masyarakat dan memberi pemahaman tentang apa-apa yang harus
dilakukan dimasa pandemi ini.
DAFTAR PUSTAKA

Khaeruman, Badri, et al. "Pandemi Covid-19 dan kondisi darurat: Kajian hadis tematik." UIN Sunan
Gunung Djati Bandung (2020).

Wijaya, Reni, Mustika Lukman, and Dorris Yadewani. "DAMPAK PANDEMI COVID19 TERHADAP
PEMANFAATAN E LEARNING." JURNAL DIMENSI 9.2 (2020): 307-322.

Herdiana, Dian. "Sosialisasi Kebijakan Publik: Pengertian dan Konsep Dasar." JURNAL ILMIAH
WAWASAN INSAN AKADEMIK 1 (2018): 13-26.

Arumsari, Cucu, Eko Yulianto, and Euis Nur'Afifah. "SOSIALISASI DALAM RANGKA MEMELIHARA
KESADARAN WARGA PADA KESEHATAN DI MASA PANDEMI COVID-19." BERNAS: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat 2.1: 272-276.

Tanis, Hibur. "Pentingnya Pendidikan Character Building dalam Membentuk Kepribadian


Mahasiswa." Humaniora 4.2 (2013): 1212-1219.

Anwar, Sahipul, Sahidup Kudadiri, and Candra Wijaya. "Peran Mahasiswa Perguruan Tinggi Islam Aceh
Tenggara sebagai Agents of Social Change." Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial Dan Budaya (Journal
of Social and Cultural Anthropology) 4.2: 179-187.

Anda mungkin juga menyukai