Anda di halaman 1dari 19

PERAN KNOWLEDGE MANAGEMENT DAN SDM SEBAGAI BUSINESS PARTNER DALAM PERENCANAAN STRATEGIK DAN KINERJA ORGANISASI

(STUDI PADA RUMAH SAKIT DI BALI)

MAPPING JURNAL / HASIL-HASIL PENELITIAN TERDAHULU

No Judul/Peneliti , Variabel penelitian Model/teknik penelitian, hipotesis Hasil Penelitian Keterbatasan/peluang penelitian
Sumber , Tahun selanjutnya
1 Strategic planning and Strategic planning, dimensi: Teknik Analisis : Multidimensional model  Maksud penelitian ini adalah mengadakan Model sekarang perlu diuji dengan
business performance 1. Planning thoroughness penyelidikan hubungan antara strategic planning sampel yang lebih besar, dan juga
in the quoted UK hotel 2. Planning formality : dan kinerja perusahaan. memasukkan konten hubungan
sector: results of an 3. Planning sophistication  Hubungan planning dan performance positip. performance. Saran ini yaitu
exploratory study 4. Planning participation  Dimensi planning : thoroughness dan participation model final akan menjadi multi-
Paul A. Phillips, 1996 secara signifikan berhubungan dengan semua dimensional dengan tambahan
Business performance three variabel performance. Sebagaimana teridentifikasi beberapa konstruk, yang dapat
Int. J. Hospitality dimensions were used: hubungan positip antara planning dan performance, termasuk strategi organisasi, dan
Management Vol. 15 1. Eff ecti veness ada pilar sentral dalam penelitian ini, sebagain lingkungan. Selain itu, model perlu
No. 4, pp. 347-362,
 Occupancy percentage besar mendorong hubungan penting positip dan memasukkan beberapa variabel
1996
 Average room rate research questions : lebih signifikan ditemukan. konsteksual seperti size, vertical
 Growth in sales per room Adakah hubungan antara strategic planning (variabel  Hasil menunjukkan: planning thoroughness, integration, classification, and
2 . Effi c ie nc y independen) dan kinerja perusahaan (variabel dependen) sophistication, dan participation signifikan operating environment.
 Return on investment Kalau ada, apa arah hubungan tersebut berhubungan dengan keseluruhan business Pemasukkan dimensi lain
 Profit margin Apa pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan performance, sedangkan formality signifikan tersebut pada kerja empirik lebih
3 . A d a pt a b i l i t y berhubungan dengan kedua variabel adaptability. lanjut adalah untuk melaporkan
 Number of successful new  Dibuktikan bahwa tingkat planning thoroughness, variasi praktek perusahaan, dan
services/products introduced sophistication, participation, and formality yang memahami proses strategic
 Percentage of sales accounting tinggi berhubungan dengan tingkat berbagai planning kritis/penting yang
for new services/products dimensi business performance dipraktekkan.

2 The effectiveness of Variabel penelitian : Model / Teknik Analisis : Regresi Penelitian ini mempertimbangkan pengaruh Penelitian mendatang perlu
strategic planning: Variabel Independen : relative dari praktek management strategic meneliti kembali kontoversi hasil
competitiveness in the strategic planning practices : planning dan perubahan ekonomi pada kinerja penelitian ini.
variasi efisiensi relatif praktek Yij = aþX1i + X2j+X1iX2j+eij: perusahaan. Penelitian ini memfokuskan pada
Brazilian
administrasi (perencanaan sektor supermarket Brazilia selama priode
supermarket sector strategik ) yang dipakai. Yij = Kinerja supermarket i pada periode j 1988-1999.
Perubahan Kondisi ekonomi X1i = Paktek manajemen (perencanaan strategik) Hasil penelitian:
Tanabe (2004) ( GDP) tahun 1988 - 1999 supermarket i  Perubahan kondisi ekonomi (GDP) mempengaruhi
X2j = Kondisi ekonomi pada periode j kinerja perusahaan. Korelasi variasi GDP dan
Mario Tanabe, Claudio Variabel dependen: X1iX2j = interaksi perencanaan strategik dan kondisi ekonomi kinerja perusahaan positip. Hasil penelitian
Felisoni De Angelo, company performance : sales/m 2 menegaskan ada perbedaan signifikan kinerja di
Nicholas Alexander (area). Tujuan penelitian : antara perusahaan. Porsi total varian karakteristik
sales/employee a) Menilai apakah rata-rata kinerja supermarket, sama, dan tindakan perusahaan (praktek manajemen)
di bawah kondisi ekonomi berbeda. Kondisi ekonomi lebih besar dari pada yang perubahan ekonomi.
Journal of Retailing
memiliki pengaruh signifikan pada kinerja.  Namun, tidak terbukti bahwa manajemen dapat
and Consumer b) Membuktikan apakah rata-rata kinerja supermarket pada merubah skenario persaingan di pasar.
Services 11(2004) 5 periode analisis, adalah sama. dengan respek pada  Namun pengaruh interaksi tidak signifikan
159 praktek manajemen yang berbeda. Seharusnya praktek
dalam dua kasus yang dianalisis:
1
manajemen berbeda membawa perbedaan kinerja penjualan/area dan penjualan/karyawan.
dengan signifikan. Karena itu, tindakan administratif tidak
c) Membuktikan mana dari dua faktor di atas bertanggung mengambil keuntungan dari fluktuasi ekonomi,
jawab untuk porsi varian lebih besar. Hasil ini nampak menegaskan pernyataan
d) Memeriksa apakah variabel “interaksi antara faktor Baumol and Benhabib (1999) bahwa tidak
(ekonomi dan manajemen)” berkontribusi dengan mungkin menjalankan perencanaan yang
signifikan menjelaskan total varian. efektif. Kompleksitas organisasi (Thi!etart and
Forgues, 1993) menghasilkan kondisi jangka
panjang yang tidak dapat diprediksi
membuatnya tidak mungkin
mengimplementasikan strategi yang
mengubah posisi persaingan relatif organisasi.
Dengan demikian, pernyataan yang tegas
bahwa organisasi mampu mengubah bentuk
industri, mengambil keuntungan fitur
tertentu, tidak berlaku bagi sektor
supermarket di Brazil (Hamel and Prahalad,
1994, p. 24).
3 Effective strategic Hasil : Keterbatasan:
planning in public Variabel penelitian : Analytical techniques Perencanaan strategik merupakan peralatan Temuan ini terbatas dengan
transit systems 1. Strategic planning manajemen strategik yang penting yang kebutuhan legislative federal
effectiveness/ Keefektivan Factor analysis : confirmatory maximum likelihood factor memberikan agen pengangkutan public yang dipertimbangkan dan data
Kofi Obeng & Isaiah perencanaan stratgik diukur analysis method memenuhi permintaan pelangan utamanya yang digunakan. Dengan
Ugboro 2008 dengan 16 item dalam hubungan mobilitas dan aksesibilitas, dan tambahan, responden
2. strategic planning kebutuhan legislatip federal. terutama adalah posisi level
Model penelitian Karakteristik perencanaan strategik pada agen atas yang memiliki tanggung
Transportation design/rancangan
perencanaan strategik 7 item pengangkutan public ditemukan dalam penelitian jawab perencanaan strategik
Research Part E 44
seven ini adalah: dan respon mereka bisa
(2008) 420–439 1. Unit action plans must be consolidated into memperkenalkan beberapa
3. top management role/peran
pimpinan puncak : 5 item five a system-wide action plan. (action plans bias ke dalam hasil, khususnya
4. strategic planning process 14 dari unit harus dikonsoloidasikan dengan dimana perencanaan strategik
item sistem action plan yang luas adalah pendekatan top-down
5. legislative requirements : 2. Strategic planning must be more than a (dari atas ke bawah). Penelitian
strategic planning is lip/mulut service. Perencanaan strategik mendatang menggunakan
comprehensive (5 item), lebih dari pada hanya layanan di mulut sampel yang lebih luas
continuous (4 item) and saja. memasukkan karyawan non
cooperative (4) 3. Employees must understand established manajemen, dan
6. community impacts 7 item procedures for strategic planning. Para mempertimbangkan kebutuhan
karyawan harus memahami prosedur legislative lain dapat dengan
7. Keefektivan perencanaan perencanaan strategik yang dibangun. tepat menambah penelitian ini.
stratgik diukur dengan 16 item 4. Strategic planning must fit the
8. rancangan perencanaan management style of top management.
strategik 7 item Perencanaan strategik harus cocok dengan
9. peran pimpinan puncak : 5 gaya manajemen puncak
Tujuan penelitian:
item 5. Top management must be involved and
mengidentifikasi sistem perencanaan strategik yang
10. Proses perencanaan strategik committed/ melakukan,menjalankan to
meningkatkan kemampuan agen transit public merespon
14 item strategic planning. Manajemen puncak

2
11. Kebutuhan legislative: dengan efektif kebutuhan legislatif federal, dan memiliki harus dilibatkan dan menjalankan
perencanaan strategik yang dampak positip pada masyarakat. Ini memerlukan perencanaan strategik
komprehensif (5 item), penentuan hubungan antara karakteristik perencanaan 6. Strategic planning must be able to
berkelanjutan (4 item) dan strategik dan keefektivan perencanaan strategik. foresee/meramal future opportunities for
kooperatif (4) growth. Perencanaan strategik harus
12. dampak pada masyarakat 7 mampu meramal peluang pertumbuhan di
item masa depan
7. Strategic planning must be responsive to
customer demand. Perencanaan strategik
harus resposif terhadap permintaan
pelanggan.

4 Key success factors for lima dimensi yang mempengaruhi Teknik analisis : Deskriptif (exploratory research)  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: ke lima Penelitian ke depan dalam
strategy keberhasilan implementasi strategi dimensi yang dianalisis mendukung hipotesis asli. bidang ini dapat mengarahkan
implementation in perusahaan, yaitu: tidak ada model analisis, karena penelitiannya bersifat  Dimensi strategy formulation process ditentukan pada perbandingan, melalui
Latin America 1) strategy formulation process eksploratori oleh komponen berikut: explicit/jelas,tegas strategy; penggunaan kerangka
2) systematic execution permanent analysis of competitors, environment, konseptual yang sama (atau
Brenes, Esteban R. , 3) implementation control and Penelitian ini menghipotesiskan bahwa pengembangan secara and industry, with a long-term vision; strategy mirip), perilaku perusahaan yang
Mauricio Mena, follow-up sistematik ke lima dimensi yang disebut disini memberikan formulation through systematic, analytic process; berlokasi di wilayah lain di dunia
German E. Molina 4) CEO's leadership and suitable, perusahaan peningkatan kesempatan untuk berhasil degree of personnel involvement; participation yang sedang muncul.
motivated management and mengimplementasikan strategi dan dengan demikian from third parties (experts and consultants).
Journal of Business employees memperoleh keunggulan bersaing dengan cara lebih cepat, Hasil-hasil menunjukkan bahwa perusahan
Research 61 (2008) 5) corporate governance (board lebih efektif sebagiAn besar berhasil dalam
590 –598 and shareholders) leading the mengimplementasikan strategi mereka melihat
change cara formulasi strategi yang dilakukan.
Brenes, et al. (2008) (Pelaksanaan strategi dan dampaknya pada
keberhasilan inplementasi ditentukan oleh tingkat
penjajaran antara stuktur dan budaya organiasi,
kemampuan mendelegasikan pengambilan
keputusan dengan efektif, dan penjajaran antara
proses, sistem kerja dan sistem informasi.)
 Dimensi Strategy control and follow-up
This dimension comprises three components: peri-
odical follow-up by top management; setting of an
orderly priority arrangement for actions to be taken,
and a systematic process complete with control and
follow-up tools.
 Dimensi CEO's leadership and suitable,
motivated management and employees
ditentukan dengan mengevaluasi apakah ya atau
tidak: CEO mengarahkan/menuntun proses
implementasi . sebagian besar personelnya
termotivasi dan cocok dengan tugas yang
dibebankan, dan tim manajemen perusahaan
tepat mengimplementasi strategi.
 A board supporting the implementation,
the board must back/menyokong the process with

3
decisions in line with the predetermined strategy
and must monitor the implementation of actions
as planned.
 Penelitian ini juga membuktikan bahwa bagaimana
sulitnya perusahaan mencapai kinerja tanpa
mereka secara radikal menyesuaikan beberapa
praktek yang memudahkan pengimplementasian
strategi yang telah dipilih.

5 Strategic planning and Variabel penelitian : Teknik analisis : SEM Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur  Arah penelitian lebih lanjut
performance:  Strategic planning Model penelitian: skala besar dan menengah di UK. Respondennya yang ditunjukkan oleh
Extending the debate. - Mission statement CEOs, Managing Directors and General Managers penelitian adalah: bagaimana
- Analysis of competitor trends fleksibilitas itu bekerja bersama
Rudd, John M.; - Analysis of supplier trends Hasil penelitian membuktikan bahwa : dengan strategic planning
Gordon E. Greenley, - Analysis of market trends  Fleksibilitas memediasi hubungaan antara strategic untuk mempengaruhi kinerja.
Amanda T. Beatson, - Internal analysis planning dan kinerja . Beberapa isu dapat
Ian N. Lings - Long term, corporate level  Operational flexibility & Financial flexibility dimasukkan ke dalam model ,
strategies memediasi pengaruh strategic planning thd seperti anteseden strategic
Journal of Business - Medium term, business level financial performance planning yang mungkin
Research 61 (2008) 99 strategies  Structural flexibility & Technological flexibility, mempengaruhi keefektifan dari
– 108 - Short term, functional level memediasi pengaruh strategic planning pada non strategic planning.
H1a. Strategic planning has a direct and positive impact on
strategies financial performance
operational flexibility.
- barriers to strategy implementation
H1b. Operational flexibility has a direct and positive impact on
- Analysis of contingencies
financial performance. H1a, H1b, H2a, H2b, H3a, H3b, H4a and H4b are
- On-going evaluation and control
H1c. Operational flexibility mediates the relationship between supported, but H5 was not supported.
 Operational flexibility : Change
strategic planning and financial performance.
production with market demand;
H2a. Strategic planning has a direct and positive impact on
Change product mix
financial flexibility.
with market demand
H2b. Financial flexibility has a direct and positive impact on
 Financial flexibility : Fund resource
financial performance.
changes from within; Obtain funding
H2c. Financial flexibility mediates the relationship between
externally; Financially flexible
strategic planning and financial performance.
 Structural flexibility : Communicate
H3a. Strategic planning has a direct and positive impact on
between departments; Reduce
structural flexibility.
bureaucracy; Structurally flexible.
H3b. Structural flexibility has a direct and positive impact on
 Technological flexibility: Up to date non-financial performance.
computer system; Adaptable H3c. Structural flexibility mediates the relationship between
computer system; Add/reduce strategic planning and non-financial performance
computing capacity y H4a. Strategic planning has a direct and positive impact
 Financial performance technological flexibility.
 Non financial Performance H4b. Technological flexibility has a direct and positive impact
on non-financial performance.
H4c. Technological flexibility mediates the relationship be-
tween strategic planning and non-financial performance.

4
H5. Non-financial performance will exert/mendesak a direct and
positive impact on financial performance.
6 Strategic Planning, Variabel penelitian meliputi: Teknik analisis : Multiple Regression  Sektor industri yang diteliti: the food and  Responden dalam penelitian ini
Autonomous Actions  Strategic planning : household products ( industri dengan tingkat hanya eksekutif penjualan,
and - mission statements, Model analisis : kedinamisan dan kompleksitas rendah), computer salah satu anggota tim
Corporate - long-term goals, products, (industri dengan tingkat kedinamisan dan menejemen puncak.
Performance - action plans and kompleksitas tinggi) dan banking industries
- controls (industri dengan tingkat kedinamisan dan
Andersen, kompleksitas rata-rata).
Torben Juul - autonomous actions Hasil penelitian menunjukkan:
- organizational performance :  Strategic planning berasosiasi dengan kinerja
Long Range Planning - Economic performance : organisasi ( Economic performance
33 (2000) 184-200 return on assets Organizational innovation) pada semua
sales growth lingkungan industri yang diteliti.
- Organizational innovation :  Autonomous actions (dimana para manajer
new useful ideas, devices, systems, memiliki otoritas dalam membuat keputusan
policies, programmes, processes, tanpa persetujuan manajemen puncak, tidak
products and services. menunjukkan pengaruh signifikan pada industri
makanan dan perbankan, tetapi memiliki efek
positip signifikan pada industri computer.
7 Manajemen strategik, Variabel penelitian : Teknik analisis : SEM  Hasil penelitian membuktikan bahwa secara parsial  Model penelitian ini
intrapreneurship dan - Manajemen strategik penerapan manajemen strategik tidak berpengaruh diharapkan dapat
kinerja: Survai pada - analisis lingkungan signifikan pada kinerja. diaplikasikan pada sector
Koperasi Sekunder KP- - penyusunan strategi  Tetapi terbukti bahwa secara simultan penerapan usaha atau organisasi lain,
RI. - pelaksanaan strategi manajemen strategik dan intrapreneurship untuk menguji keberlakuan
- evaluasi strategi berpengaruh nyata pada kinerja koperasi sekunder model kausalitas yang
Zulfadil - Intrapreneuship KP-RI dibangun penelitian ini.
- diversifikasi  Jadi Penerapan Manajemen strategik
- inovasi mempengaruhi kinerja organisasi melalui variabel
Usahawan no.09.th
- Kinerja organisasi intrapreneurship.
XXXV, September 2006
profit

8 Knowledge Pemberdaya knowledge Sistem aplikasi Pengembangan standar luas


management- management: Penelitian ini mengkaji knowledge management industri EHCR adalah isu
enabled health care - the capabilities of a pemberdaya sistem manajemen perawatan penelitian utama yang baru-baru
management knowledge management, ini dilakukan oleh beberapa
kesehatan yang akan membantu
systems: capabilities, - the technical infrastructure, peneliti terkemuka. The Institute of
infrastructure, and - the decision support mengintegrasikan proses klinik, administrasi, Medicine mendefinisikan EHCR
decision-support architecture dan finansial pada perawatan kesehatan melalui sebagai catatat elektronik pasien
Health care management system. : arsitektur teknikal umum dan menyediakan yang terletak dalam sistem yang
Ranjit Bose* - clinical decision-making. dirancang untuk membantu para
- administrative decision-making. infrastruktur pendukung keputusan untuk pengguna melalui ketersediaan
Expert Systems with pengambilan keputusan klinik dan administratif. data yang lengkap dan akurat,
Applications 24 Karenanya, tujuan penelitian ini adalah peringatan dan kesiagaan praktisi,
(2003) 59–7 1 Clinical decision support systems
menyajikan dan menggambarkan kapabilitas
(CDSS) CDSS, terhubung dengan

5
knowledge medis, dan tujuan-
KM, infrastruktur teknis, dan arsitektur tujuan lainnya.
pendukung keputusan untuk sistem manajemen
Penempatan data klinik ke
perawatan kesehatan. dalam EHCR yang tidak berturut-
turut dari sumbernya
Pengambilan keputusan adalah aktivitas knowledge (information system, manual
intensif dengan knowledge sebagai bahan baku, entry, monitoring device, and so
produk setengah jadi, produk sampingan dan produk forth), pemeliharaan dan
pembangunannya dan kemudian
jadi (Holsapple, 2001). Rancangan EKW (enterprise
membuat EHCR tersedia bagi siapa
knowledge warehouse) dengan kemampuannya saja yang memerlukannya, adalah
menyediakan akses knowledge yang lebih baik bagi isu nyata untuk dilakukan dengan
pengambilan keputusan akan memungkinkan pengembangan standar yang
perusahaan mencapai kualitas perawatan pasien seragam.
lebih baik, resposif terhadap layanan konsumen Penelitian mendatang pada
dan menurunkan biaya perawatan kesehatan. isu kerahasiaan pribadi
knowledge perawatan kesehatan
meliputi catatan perawatan
kesehatan pasien adalah
mendasar untuk sistem
manajemen health care.

9 Designing a BSC knowledge-based system Karya ini menggambarkan rancangan BSCKBS Beberapa rekomendasi
knowledge-based Automated strategic planning. Teknik Analisis : The Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk strategic planning dan strategic berhubungan dengan karya dan
system for strategic Method management. riset mendatang dapat
planning: A balanced Kontribusi potensial dari karya ini adalah: membantu mengeksplorasi
scorecard pertama, karya ini menyediakan alat/cara yang BSCKBS, meliputi tidak hanya
perspective Model Analisis : Sistem aplikasi logis dan reliable untuk menggambarkan dan konsep arsitektur BSCKBS,
menerapkan strategic planning. Karya ini tetapi juga kemanfaatan
Hao-Chen Huang menggunakan metode AHP nonparametric utuk praktisnya.
2009 menganalisis strategi organisasi dan bobot Pertama, BSCKBS adalah
relatifnya. Dengan demikian, karya ini berbasis web dan
Expert Systems with mengusulkan penggunaan AHP untuk menggunakan Windows untuk
Applications 36 memprioritaskan semua ukuran dan strategi mengakses Internet. Sistem ini
(2009) 209–2 18 dalam BSCKBS. dirancang menggunakan HTML
Kedua, sistem ini dapat membantu dan ASP, dan dikelola dengan
menentukan bobot dari strategi spesifik. Access database.
Kecerdasan BSCKBS dapat membantu klien untuk Kedua, baru-baru ini, rule
dengan lebih efektif menjalankan strategic plan based reasoning (RBR), case-
untuk meningkatkan hasil bisnis. Lebih lanjut, based reasoning (CBR) and
kecerdasan BSCKBS adalah cocok untuk binis model based reasoning
permulaan, yang sudah mapan dan SBU (MBR) muncul sebagai
substansial. prtimbangan metodologi
komplementer dan penting

6
untuk aplikasi sistem inteligen.
Untuk pemecahan masalah
yang komplek, ini berguna
untuk mengintegrasikan RBR,
CBR dan MBR dalam
pengambilan keputusan. Ke
depan, BSCKBS sebaiknya
mengintegrasikan RBR, CBR and
MBR untuk strategic planning
dan strategy implementation.
Terakhir, direkomendasikan
bahwa pendekatan bagan
dalam karya ini direplikasi pada
industri dan perusahaan lain.
Penelitian mendatang
sebaiknya memfokuskan pada
memvalidasi/mensyahkan
BSCKBS yang diusulkan ini dan
menghubungkan tujuan
strategic dan pengukuran
kinerja, dan pada penerapan
BSCKBS pada perusahaan atau
organisasi lain untuk menguji
keefektivan strategic planning.

10 An empirical study on Variabel penelitian: Teknik analisis : multiple-regression analysis. Hasil : 


the correlation Knowledge management method,  Keseluruhan aspek knowledge
between the diukur dengan: Kerangka peneliti an: management berpengaruh signifikan pada kinerja
knowledge 1) knowledge obtaining pengembangan produk baru. Metode knowledge
management method 2) knowledge refining/menyaring management berperan signifikan pada keseluruhan
and new product 3) knowledge storing kinerja pengembangan produk baru,
development strategy 4) knowledge sharing. Hasil penelitian mendukung H1, semakin kuat
on product metode knowledge management semakin tinggi
performance in New product development strategy, kinerja pengembangan produk baru.
Taiwan’s industries meliputi :  Keseluruhan aspek knowledge
1) the enterprise new product management berpengaruh signifikan pada strategi
Pang-Lo Liu, Wen-Chin development orientation pengembangan produk baru. termasuk knowledge
Chen, Chih-Hung Tsai 2) new product development obtaining, knowledge refining, knowledge storing
market orientation dan knowledge sharing Hipotesis H2-1 - H2-4
Technovation 3) technological characteristic and mendukung H2
25 (2005) new product development  Keseluruhan aspek strategi
637–644 innovation level pengembangan produk baru menunjukkan
pengaruh positip signifikan pada kinerja
New product development Hypothesis H1. The relati on between the knowledge pengembangan produk baru meliputi orientasi
performance, meliputi : management method and new product development per- pengembangan produk baru, karakteristik pasar
1) the new product life cycle formance. dan karakteristik teknologi dan tingkat inovasi.
7
2) new product sales amount and H1-1 A stronger enterprise ability to obtain knowledge has a Hipotesis H3-1 - H3-3 dibuktikan H3.
profit positive correlation with new product development  Metode knowledge management dan
3) time to market for new product. performance. strategi pengembangan produk baru menunjukkan
H1-2 A stronger enterprise ability to refine knowledge has a pengaruh positip pada kinerja pengembangan
positive correlation with new product development produk baru. Sebagai kemungkinan lain, semakin
performance. kuat metode knowledge management semakin
H1-3 A stronger enterprise ability to store knowledge has lengkap strategi pengembangan produk baru dan
positive correlation with new product development semakin baik kinerja pengembangan produk baru.
performance. Metode knowledge management dan strategi
H1-4 A stronger enterprise ability to share knowledge has pengembangan produk baru berperan positip pada
positive correlation with new product development kinerja pengembangan produk baru.
performance.

Hypothesis H2. The relation between the knowledge


management method and new product development
strategy.
H2-1 A stronger enterprise ability to obtain knowledge has a
significant correlation with new product development
strategy.
H2-2 A stronger enterprise ability to refine knowledge has a
significant correlation with new product development
strategy.
H2-3 A stronger enterprise ability to store knowledge has a
significant correlation with new product development
strategy.
H2-4 A stronger enterprise ability to share knowledge has a
significant correlation with new product development
strategy.
Hypothesis H3. The relati on between new product
development strategy and new product development
performance.
H3-1 Difference in orientation for new product development will
significantly affect new product development
performance.
H3-2 The new product development market characteristic
orientation will significantly affect new product
development performance.
H3-3 The new product development technological charac-
teristics and innovation level will significantly affect new
product development performance.

11 Subsidiary marketing Variabel/konstruk: Teknik analisis : SEM Hypothesis 1, indicating that use of subsidiary market- 
knowledge and  Konstruk 1 : MNC use of related competencies has a direct effect on MNC
strategic development subsidiary marketing knowledge Model Penelitian : performance in terms of profitability and
of the multinational  Konstruk 2 , subsidiary impact on competitiveness.
corporation MNC technical development Hypothesis 2 was supported, meaning that the use of
 Konstruk 3 subsidiary impact on subsidiary marketing competence within the MNC
8
Holm, Ulf & D. Deo MNC market expansion positively affects technical development in other MNC
Sharma, 2006)  Konstuk 4: MNC units, in terms of creation of new products and
performance diukur dengan production processes.
Journal of profitability (Prof) and Hypothesis 3b, the subsidiary impact on MNC
International competitive power (Comp). technical development had a positive and
Management significant effect on MNC market expansion (factor
12 (2006) 47– 66 loading=0.51, t-value=5.76). Hence/karena itu, the
greater the subsidiary impact on MNC product and
production development, it also seems/nampaknya
to induce/mempengaruhi the MNC to expand its
operations through acquisitions in the subsidiary
country and through entry of new units on foreign
markets.
Third, in support of Hypothesis 4, the subsidiary
impact on MNC market expansion had a positive and
significant effect on MNC performance (factor
Hipotesis: loading =0.52, t-value=5.41).
Hypothesis 1. The more that MNC units use the distinct that Hypothesis 3a was insignificant. This result
marketing knowledge of a subsidiary, the greater its suggests that MNC use of subsidiary marketing
impact on MNC performance. knowledge will not affect market expansion
unless/kecuali kalau it drives capability development in
Hypothesis 2. The more that MNC units use the distinct technology within the MNC. Likewise/demikian juga,
marketing knowledge of a subsidiary, the greater its Hypothesis 3c was also insignificant; suggesting that
impact on MNC technical development. subsidiary impact on MNC performance is not
Hypothesis 3a. The more that MNC units use the distinct directly associated with technological development.
marketing knowledge of a subsidiary, the greater its However, indirectly, impact on MNC technical
impact on MNC foreign market expansion. development is associated with MNC performance via
Hypothesis 3b. The greater the subsidiary’s impact on MNC MNC market expansion.
technical development, the greater its impact on MNC  Penelitian ini membuktikan ada pengaruh langsung
foreign market expansion. dan tidak langsung penggunaan subsidiary
Hypothesis 3c. The greater the subsidiary impact on MNC marketing knowledge pada MNC performance
technical development, the lower its impact on MNC  Pengaruh langsung (positip) timbul karena
performance. subsidiary marketing competence diterapkan pada
Hypothesis 4. The greater the subsidiary’s impact on MNC sejumlah marketplaces sehingga diperoleh hasil
market expansion, the greater its impact on MNC yang lebih tinggi.
performance.  Pengaruh tidak langsung subsidiary
marketing knowledge pada MNC performance
adalah melalui pengembangan kapabilitas dalam
teknologi dan pengembangan pasar.
 Penggunaan subsidiary marketing
knowledge berpengaruh positip pada MNC
technical development ( pengembangan teknis
MNC)
 Ini menunjukkan bahwa kompetensi pasar
yang dikuasai oleh subsidiary luar negeri
membantu atau men-drive unit-unit lain dalam

9
MNC untuk menginovasi produk baru atau proses
produksi.

12 Organizational Variabel Penelitian : Teknik Analisis :SEM Hasil pengujian hipotesis: Penelitian ini hanya menyasar
knowledge and the Independent variables:  Hipotesis 1, internal information sources industri high-tech, penelitian
manufacturing  Internal sources of information (IS) berpengaruh positip pada internal mendatang disarankan
strategy process: 1. Managers’ opinions manufacturing knowledge. terbukti. menganalisis industri lain.
A resource-based 2. Manufacturing managers’ opinions  Hipotesis 2, internal information sources secara Penelitian mengkaji
view analysis 3. Manufacturing IT positip mempengaruhi external manufacturing knowledge, strategi dan kinerja.
 External sources of information (ES) knowledge terbukti. Penelitian mendatang bisa
Paiva ,Ely  alliances with suppliers  External information sources secara positip melibatkan karakteristik
Laureano,Aleda V.  alliances with customers mempengaruhi external dan internal lingkungan untuk memperoleh
Roth, & Jaime Evaldo  menggunakan IT untuk menerima manufacturing knowledge, terbukti. Hipotesis hasil penelitian yang lebih
Fensterseifer informasi dari klien 4 dan 5 terdukung. lengkap.
 Hipotesis 6, internal information sources secara
Journal of Operations Empat dependent variables: positip berhubungan dengan manufacturing cross-
Management 26  Internal knowledge (IK) functional orientation. (signifikan). Hipotesis 7
(2008) 115–132 1. Mengetahui bagaimana Hypothesis 1. Internal information sources are positively related to External information sources secara positip
mengeksplorasi sumber daya internal internal manufacturing knowledge (y1 1). berhubungan dengan manufacturing cross-
yang membawa CA functional orientation, tidak signifikan.
2. Mengetahui bagaimana menemukan Hypothesis 2. Internal information sources are posi-  Hipotesis 8, external manufacturing knowledge
integrasi yang lebih besar dengan tively related to external manufacturing knowledge (y21)
secara positip berhubungan dengan internal
bidang fungsional lain perusahaan
untuk memperkuat sumber daya Hypothesis 3. External information sources are positively related to manufacturing knowledge, terbukti . Juga
internalnya internal manufacturing knowledge (y12). internal and external knowledge menyajikan
3. Mengetahui dengan jelas tujuan ke koefisen positip dengan cross-functional
depan business unit (BU) Hypothesis 4. External information sources are posi- orientation
tively related to external manufacturing knowledge (y21)  Hipotesis 9 dan 10 secara parsial menegaskan,
 External knowledge (EK)
Dengan jelas memahami peluang koefisen regresi secara statistic tidak signifikan.
Hypothesis 5. External and internal information sources are
untuk dieksplorasi di pasar Demikian pula, Hipotesis 12, internal
positively related to each other. (021)
Mengetahui kinerja competitor utama manufacturing knowledge secara positip
Dengan jelas memehami ancaman berhubungan dengan resource-based
Hypothesis 6. Internal information sources are positively related to
yang ada di pasar
manufacturing cross-functional orientation (y31). orientation, secara parsial tidak signifikan. Disisi
Cross-functional orientation (CFO):
lain, external manufacturing knowledge secara
tingkat aktivitas berikut didasarkan Hypothesis 7. External information sources are positively related to positip berhubungan dengan resource-based
pada aktivitas lintas fungsional manufacturing cross-functional orientation (y32). orientation, koefisien secara statistic signifikan.
1. Keputusan-keputusan
berhubungan dengan strategi  Terakhir, Hipotesis 13, manufacturing cross-
Hypothesis 8. External manufacturing knowledge is positively related to
manufaktur, pemasaran dan R&D internal manufacturing knowledge (p12). functional orientation secara positip
2. Keputusan-keputusan berhubungan dengan resource-based
berhubungan dengan strategi Hypothesis 9. Internal manufacturing knowledge is positively related to orientation, terbukti.
pertumbuhan unit bisnis manufacturing cross-functional orientation (p31).  Terbukti bahwa knowledge (pengetahuan)
3. Keputusan produksi dan pelayanan sebagai sumber daya organisasi memberikan
berhubungan dengan strategi Hypothesis 10. External manufacturing knowledge is positively related to fungsi manufaktur mencari integrasi yang lebih
manufaktur, pemasaran dan R&D manufacturing cross-functional orientation (p32).
tinggi dengan bidang fungsi lain dibawah kondisi
 Resource-based orientation
Hypothesis 11. Internal manufacturing knowledge is positively related to lingkungan saat ini. Temuan ini menguatkan p
(RBO): tingkat bahwa formulasi
strategi manufaktur berhubungan resource-based orientation (p41). strategi manufaktur berkaitan dengan peran
dengan berikut: yang lebih proaktif manufaktur dalam keputusan
1. Menyediakan karakteristik produk Hypothesis 12. External manufacturing knowledge is positively related to strategik dan profil manajerial manufaktur baru.

10
yang bernilai bagi pelanggan resource-based orientation (p42).  Penelitian ini mengeksplorasi peran knowledge
2. Menemukan sumber-sumber manufaktur sebagai sumber daya strategik kunci.
kompetitif, yang tidak dimiliki para Hypothesis 13. Manufacturing cross-functional orientation is positively Temuan terpenting adalah peran sentral dari
pesaing related to resource-based orientation (p43).
knowledge pada proses tersebut. Melalui
3. Menciptakan sumber-sumber yang
tidak dengan mudah dapat ditiru oleh knowledge organisasi. manufaktur akan mampu
para pesaing mengembangkan aktivitas yang terintegrasi
dengan lebih tinggi dengan bidang lain dan
berikutnya ai atau menopang keunngulan
kompetitif yang lebih besar.

13 Peranan Knowledge Variabel Penelitian: Teknik analisis : PLS SEM Dalam penelitian ini dilakukan pengujian empirik Penelitian mendatang :
Management dalam  pengembangan manajemen pengaruh pengembangan manajemen pengetahuan dibutuhkan penelitian lanjutan
Internasionalisasi Jasa pengetahuan : Model penelitian : (knowledge management) pada institusi pendidikan yang secara spesifik
Pendidikan - fasilitas fisik, tinggi di Indonesia terhadap implementasi strategi mengindentifikasi tingkatan
Tinggi Indonesia - fasilitas komunikasi, internasionalisasi yang dijalankan. pengetahuan yang berkaitan
- lingkungan kondusif Hasil : dengan pola perilaku
Budiprasetyo, - penghargaan  adanya pengaruh tidak langsung dari manajemen dan implementasi
Benedictus Karno  perilaku manajemen pengelola pengembangan manajemen pengetahuan terhadap strategi internasionalisasi, agar
perguruan tinggi : implementasi internasionalisasi pendidikan tinggi dapat memberikan batasan-
The 2nd National - orientasi tugas di Indonesia, secara tidak langsung melalui perilaku batasan tertentu dalam
Conference UKWMS - kemampuan penyelenggaraan pengelola perguruan tinggi implementasi strategi
Surabaya, 6 - orientasi kompetisi  Temuan penelitian ini memberikan gambaran baru, internasionalisasi.
September 2008 - keberlangsungan institusi bahwa proses internasionalisasi pendidikan tinggi
- kesejahteraan institusi di Indonesia akan tergantung pada tingkatan
 implementasi internasionalisasi pengembangan manajemen pengetahuan dan
pendidikan tinggi: perilaku pengelolanya, dan hal tersebut
- mahasiswa internasional menunjukkan perbedaan antara industri jasa dan
- internasionalisasi kurikulum industri manufaktur.
- bahasa internasional
- kerjasama universitas asing
- pertukaran staf
- kerjasama penelitian
- kerjasama industri internasional
- pertukaran mahasiswa
- implementasi internasionalisasi
secara langsung

14 Linking organizational Variabel penelitian: Teknik Analisis : SEM Penelitian ini menguji kemungkinan peran mediasi Ketrbatasan utama adalah
culture, structure, Organizational effectiveness adopted Hypothesized model sbb: knowledge management dalam hubungan budaya responen hanya dari dalam
strategy, and from Lee and Choi (2003) which organisasi, struktur strategi dan keefektivan organisasi, hanya 36 dari 301
organizational encompass organizational members' organisasi.
perceptions of the degree of the perusahaan
effectiveness:
Mediating role of overall success, market share, Hipotesis 1,2, 5, dan 8 :
knowledge profitability, growth rate, and Knowledge management, culture, dan strategy Informan tunggal tidak
management innovativeness of the organization in memperlihatkan hubungan positip dengan mewakili dan informasi tentang

11
comparison with key competitors. keefektivan organisasil dan struktur organisasi fenomen tertentu yang diberikan
Wei Zheng , Baiyin Yang , memiliki hubungan negatip dengan keefektivan bisa melebihi atau kurang dari
Gary N. McLean 2009 organizational culture: diukur dari 4 organisasi. realitas yang ada.
dimensi yang membuat organiasi Hipotesis 4 memprediksi bahwa knowledge
Journal of Business kondusif: adaptability, consistency, management sepenuhnya memediasi hubungan
Research xxx (2009) xxx– involvement, and mission mengcu pada A major limitation is that the
antara budaya organisasi dan keefektivan organisasi.
xxx (Denison, 1990; Denison and Mishra, Analisis model struktual menunjukkan bahwa budaya respondents were mostly the only
1995; Denison and Neale, 1996; Fey organisasi memperlihatkan pengaruh langsung pada informant from their organizations.
and Denison, 2003) knowledge management. Terdapat juga hubungan Only 36 companies of the 301
signifikan antara knowledge management dan companies had multiple
Organizational structure was keefektivan organisasi. Kondisi tersebut untuk mediasi respondents (12%). The single
measured by centralization. A H1. Knowledge management (including knowledge generation, total didukung dengan fakta bahwa model alternative
knowledge sharing, and knowledge utilization) relates positively informants may not represent the
scale measuring centralization 1 hubungan langsung antara budaya organisasi dan
to organizational effectiveness. reality of their organizations as
was borrowed from Ferrell and keefektivan organisasi mendekati nol kalau
H2. Organizational culture (adaptability, consistency, mission, and knowledge management dimodel sebagai mediator. well as multiple informants
Skinner (1988). The scale involvement) relates positively with organizational Budaya organisasi memperlihatkan pengaruh because single informants may
measures how centralized an effectiveness. langsung pada knowledge management. Terdapat over-report or underreport certain
organization is based on H3. Organizational culture (adaptability, consistency, mission, and juga hubungan signifikan antara knowledge phenomena (Gold et al., 2001).
respondents' agreement with involvement) relates positively with knowledge management. management dan keefektivan organisasi. Kondisi
statements such as even quite
“ H4. Knowledge management fully mediates the relationship between tersebut untuk mediasi total didukung dengan fakta
small matters have to be organizational culture and organizational effectiveness. bahwa model alternative 1 hubungan langsung antara
referred to someone higher up H.5 Organizational structure (centralization) relates negatively to budaya organisasi dan keefektivan organisasi
organizational effectiveness.
for a final answer .” mendekati nol kalau knowledge management
H.6 Organizational structure (centralization) relates negatively to dimodel sebagai mediator.
knowledge management. Hipotesis 7 memprediksi bahwa knowledge
organization's strategy, STROBE H.7 Knowledge management partially mediates the relationship
management secara partial memediasi hubungan
(Strategic Orientation of Business between organizational structure and organizational struktur organisasi dan keefektivan organisasi.
Enterprise) framework : effectiveness. Temuan mendukung hipotesis tersebut. Struktur
analysis, defensiveness, futurity, H.8 Organizational strategy (analysis, defensiveness, futurity, and organisasi memiliki pengaruh kecil dan positip pada
and proactiveness. proactiveness) relates positively to organizational knowledge management, dan pengaruh kecil dan
effectiveness. negatip pada keefektivan organisasi, sedangkan
H.9 Organizational strategy (analysis, defensiveness, futurity, and knowledge management memiliki pengaruh positip
proactiveness) relates positively to knowledge pada keefektivan organisasi.
management. Arah dari pengaruh struktur pada keefektivan
H.10 Knowledge management partially mediates the organisasi dan knowledge management berbeda. Akan
relationship between organizational strategy and tetapi, hubungan bivariate antara struktur dan
organizational effectiveness. keefektivan organisasi dan antara struktur dan
knowledge management keduannya negatip.
Kemungkinan penjelasan adalah bahwa budaya dan
strategi bisa sepenuhnya mencatat pengaruh negatip
struktur pada knowledge management tetapi hanya
secara parsial untuk keefektivan organisasi. Dalam hal
ini, ini konsisten dengan hipotesis bahwa ada saluran
lain bagi struktur mempengaruhi.
Arah dari pengaruh struktur pada keefektivan
organisasi dan knowledge management berbeda. Akan
tetapi, hubungan bivariate antara struktur dan

12
keefektivan organisasi dan antara struktur dan
knowledge management keduannya negatip.
Kemungkinan penjelasan adalah bahwa budaya dan
strategi bisa sepenuhnya mencatat pengaruh negatip
struktur pada knowledge management tetapi hanya
secara parsial untuk keefektivan organisasi. Dalam hal
ini, ini konsisten dengan hipotesis bahwa ada saluran
lain bagi struktur mempengaruhi keefektivan
organisasi, berbeda dengan knowledge management.
Hipotesis 7 memprediksi bahwa knowledge
management secara parsial memediasi hubungan
antara strategi organisasi dan keefektivan organisasi.
Temuan mendukung hipotesis tersebut. Strategi
organisasi memiliki pengaruh positip pada
knowledge management dan pengaruh positip pada
keefektivan organisasi.
15 Knowledge management Variabel independen yaitu Model : Hasil: Keterbatasan peneliti an :
enablers in liner shipping knowledge management enablers  Terdapat hubungan positip signifikan knowledge  Untuk mengevaluasi
(pemberdaya atau faktor sukses management culture dengan organizations’ pemberdaya KM dan kinerja
Ching-Chiao Yang , Peter kunci), terdiri atas : innovativeness (H2a), financial (H2b) and perusahaan pada perusahaan
B. Marlow , Chin-Shan  information technology support customer service (H2c) performance. Ini pelayaran samudera besar.
Lu c, 2009  knowledge management culture mengimplikasikan bahwa manajer perusahaan Dimensi KM dapat termasuk
 organizational structure pelayaran secara antusias mendukung dan pemberdaya KM dan proses
menyediakan berbagai program untuk KM (Lee and Choi, 2003). Karena
Variabel dependen, yaitu mendorong karyawan menciptakan dan berbagi itu peneliti an mendatang
organizational performance: pengetahuan dapat meningkatkan dapat memasti kan anteseden
Transportation  organizational performance aspect organizational performance pada aspek dan hubungan konsekuen
Research Part E 45 of innovativeness innovativeness, financial and customer service, antara sumber daya,
(2009) 893–903  the organizational performance temuan ini konsisten dengan penelitian pemberdaya KM dan
aspect of financial performance sebelumnya Gold et al. (2001) and Lee and Choi kapabilitas proses KM dengan
 the organizational performance (2003). kinerja perusahaan.
aspect of customer service  Organizational structure memiliki pengaruh  Lagi pula, peneliti an terbatas
positip signifikan pada organizational menguji pemberdaya KM
Teknik analisis : Multiple regression analysis performance aspek innovativeness (H3a), dalam khususnya industri
Hipotesis: financial (H3b) and customer service (H3c) nasional di wilayah Taiwan.
H1a: information technology support has a positive effect on performance. Ini mengimplikasikan bahwa Akan tetapi, industri pelayaran
the organizational performance aspect of innovativeness perusahaan pelayaran samudera besar tidak samudera besar adalah bisnis
in liner shipping. hanya memiliki struktur fleksibel tetapi internasional, dan peneliti an
H1b: information technology support has a positive effect on memberikan sistem reward untuk menciptakan mendatang dapat menyediki
the organizational performance aspect of financial dan berbagi knowledge baru. mencakup skop yang sama
performance in liner shipping.  Information technology support terbukti karena termasuk bangsa lain
H1c: information technology support has a positive effect on berpengaruh positip signifikan. Karena itu, dalam peneliti an ini.
the organizational performance aspect of customer penerapan dan integrasi teknologi informasi  Terakhir, analisis dilakukan
service in liner shipping. dalam perusahaan dapat meningkatkan dalam peneliti an ini stati s,
H2a: knowledge management culture has a positive effect on keinovativan karyawan, produktivitas, dan seperti , evaluasi pemberdaya
the organizational performance aspect of innovativeness pengembangan pelayanan baru. Temuan ini KM dilakukan pada satu titi k
in liner shipping. konsisten dengan penelitian sebelumnya pada waktu. Riset longitudinal
13
H2b: knowledge management culture has a positive effect on KM (Gold et al., 2001; Chuang, 2004; Zaim et al., diperlukan untuk
the organizational performance aspect of financial 2007). Kajian mengharapkan bahwa dukungan menunjukkan persepsi
performance in liner shipping. teknologi informasi dapat berpengaruh pada pemberdaya KM bisa berubah
H2c: knowledge management culture has a positive effect organizational performance. seti ap waktu.
on the organizational performance aspect of customer  Akan tetapi, hasil menunjukkan pengaruh
service in liner shipping. information technology support pada kinerja
H3a: organizational structure has a positive effect on the organisasi aspek financial (H1b) dan customer
organizational performance aspect of innovativeness in service (H1c) tidak signifikan. Ini tidak
liner shipping. mengherankan karena information technology
H3b: organizational structure has a positive effect on the support mahal. Lagi pula, walaupun intranet,
organizational performance aspect of financial internet, atau videoconferencing dapat membantu
performance in liner shipping. kerja sama, teknologi ini memudahkan komunikasi
H3c: organizational structure has a positive effect on the tidak menggantikan kontak orang per orang untuk
organizational performance aspect of customer service transfer tacit ke tacit knowledge (Lee and Choi,
in liner shipping. 2003).
16 System perspective Teknik analisis : SEM  Hasil menunjukkan organizational learning Keterbatasan penelitian:
of knowledge Variabel penelitian: sebagai variabel mediasi antara KM dan inovasi Penelitian ini memiliki
management, knowledge management: Research framework. organisasi. Sebagai sistem, KM adalah input beberapa keterbatasan.
organizational  Knowledge Acquisition Khususnya, yaitu sumber
penting, dan organizational learning adalah
 Knowledge Conversion
learning, and  Knowledge Application kunci proses, kemudian inovasi organisasi tunggal, laporan diri, Penelitian
organizational adalah output penting/kritis. ini cenderung bias metode
innovation. Organizational learning  Hasil menunjukkan hubungan positip signifikan umum. Keterbatasan lain yaitu
 Management commitment antara knowledge management and menggunakan data cross-
Shu-Hsien Liao & Chi-  System perspective sectional dengan kuesioner.
organizational innovation. Knowledge
 Openness and experimentation
chuan Wu 2010  Knowledge transfer and integration management mempengaruhi organizational Generalisasi sampling, hanyak
learning secara positip. temuan menunjukkan melakukan konteks bangsa
Organizational innovation bahwa semakin besar KM dalam organisasi khusus perusahaan Taiwan.
Expert Systems with
semakin besar kapabilitas organizational learning. Penting untuk dicatat bahwa
Applications 37 (2010)  Behavior Innovation Knowledge management adalah sumber daya para pembaca harus berhati-hati
1096–1103  Product Innovation
 Process Innovation strategik kunci untuk organizational learning. kalau generalisasi hasil berbeda
 Market Innovation Penelitian ini berkontribusi bahwa knowledge konteks budaya. Sampel ralatif
 S t r a t e g i c I n n o va ti o n management berpengaruh langsung pada kecil, perlu ditingkan ukuran
organizational learning. sample.
 Terbukti hubungan organizational learning dengan Penelitian mendatang
H1: Knowledge management will affect organizational innova- organizational innovation. Bukti empirik ini seharusnya menyelidiki
tion positively. mengimplikasikan bahwa semakin tinggi orga- anteseden KM. dalam penelitian
H2 : Knowledge management will affect organizational learning nizational learning, semakin tinggi ini, dikaji tiga kapabilitas KM.
positively. organizational innovation. Penelitian mendatang,
H3 : Organizational learning will influence organizational inno-  .Kontiribusi teoritis utama adalah organizational knowledge transformation,
vation positively. learning memediasi hubungan knowledge knowledge protection, dan lain-
H4: Organizational learning will be a mediator between management dan organizational innovation. Bukti lain, dapat dikaji dalam konteks
knowledge management and organizational empirik menunjukkan bahwa hubungan antara KM. Selain itu, memasukkan
innovation. knowledge management dan organizational variabel moderator, seperti tipe
innovation adalah signifikan dengan pengaruh industri, tipe budaya, tipe
langsung lebih kecil daripada pengaruh tidak nasional, ke dalam model dapat
langsung. Penelitian ini berkontribusi bahwa dikaji. Selanjutnya, antar
organizational learning memicu hubungan hubungan OL dan inovasi
14
knowledge management dan organizational organisasi dapat diselidiki
innovation. dengan rinci/detail. Penelitian
mendatang sebaiknya
menggunakan data longitudinal.
17 A resource-based Penelitian ini memfokuskan pada Teknik analisis: Multple regression analysis  Analisis empirik ini membuktikan hubungan Keterbatasan ini menganjurkan
perspective on saling hubungan KM capability dan Model : positip dan significant antara social KM resource KM strategik unutk tambahan
knowledge competitive advantage. dan competitive advantage. penelitian. Walaupun analisis
management Variabel penelitian :  Penelitian ini menunjukkan hubungan positip menunjukkan bahwa kapabilitas
capability and  Structural KM antara human KM resource, structural KM KM superior mengarah untuk
competitive resource resource, and cultural KM resource dengan menahah keunggulan kompetitif,
advantage: an knowledge sharing, and competitive advantage. pemahaman mekanisme melalui
empirical investigation creation of new knowledge.  Terbukti hubungan Technical KM resource and mana itu dicapai , tidak dengan
 Cultural KM competitive advantage tidak signifikan. arti yang jelas. Maksud penelitian
Chuang,Shu-Hui resource ini adalah menyelidiki
 Human KM kemungkinan hubungan positip
Expert Systems with antara kapabilitas KM dan
resource
Applications 27 (2004)  Technical KM keunggulan kompetitif. Penelitian
459–465 yang lebih dengan teliti harus
resource:
dituntaskan untuk mengetahui
technical KM contributions to
dengan pasti anteseden dan
daily operations, abilities to
konsekuensi hubungan antara
retrieve and use knowledge.
kapabilitas KM dan CA
 Competitive
advantage :
innovativeness,
market positi on,
mass customizati on,
diffi culty in duplicati ng

18 Choi, Byounggu ; Variabel penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan
Simon K. Poon & Strategi KM dikatagorikan menjadi 2 Teknik analisis: sinergistik antara strategi KM dan pengaruhnya pada
Joseph G. Davis∗ dimensi kunci: Stage 1: KM Strategy Classification, menggunakan kinerja organisasi.
1) Fokus KM : strategi KM : tacit- Clustering analysis Hasil :
Effects of knowledge oriented. dan explicit-oriented. Stage 2 : Relationship Assessment : menggunakan Fokus KM, hasilnya menunjukkan :
management strategy 2) Sumber KM : Strategi KM Association analysis dan Complementarity analysis dengan - strategi KM explicit-oriented tinggi kemungkinan
on organizational internal orientation dan the supermodularity function lebih besar mencapai peningkatan kinerja
performance: A external orientation. - strategi KM tacit-oriented tinggi menghasilkan
complementarity Corporate performance : kemungknan rendah mencapai kinerja lebih tinggi
theory-based approach - overall success - organisasi yang mengintegrasikan strategi KM
The International - market share explicit-oriented dengan tacit-oriented
Journal of - growth rate kemungkinan lebih rendah dalam mencapai kinerja
Management - profitability tinggi
Science Omega 36 - Innovativeness Sumber KM, hasilnya:
(2008) 235–251 - strategi KM external-oriented akan
mengantarkan kemungkinan lebih ti nggi
pencapaian kinerja lebih baik .

15
- strategi internal-oriented menunjukkan
kemungkinan lebih tinggi untuk mencapai kinerja
lebih baik.
- organisasi yang menerapkan keduanya sumber
KM external-oriented and internal- oriented secara
simultan memperoleh tetap kemungkinan lebih
tinggi dalam mencapai kinerja tinggi
Mempertimbangkan fokus KM dan sumber KM
bersama-sama, diperoleh beberapa hasil menarik:
- strategi tacit-internal-oriented tinggi
menunjukkan kemungkinan lebih tinggi untuk
mencapai kinerja lebih baik
- strategi explicit-external-oriented menunjukkan
kemungkinan lebih rendah dalam mencapai kinerja
lebih tinggi
- strategi explicit-external-oriented bertindak
sebagai moderator dalam membantu pengaruh
strategi tacit-internal-oriented pada kinerja.
- mengkombinasi strategi explicit-external-oriented
tinggi dengan strategi tacit-internal-oriented
tinggi, kemungkinan tinggi mencapai kinerja lebih
tinggi.
- Kombinasi fokus KM dan sumber KM
menunjukkan hubungan komplementaritas,
Temuan ini menegaskan bahwa perusahaan dapat
mencapai benefit strategik dari KM melalui
memfokuskan keduanya strategi tacit-internal-
oriented dan strategi explicit-external-oriented.
Abraham Carmeli Variabel penelitian :  Regresi linear berganda  Maksud penelitian ini adalah untuk mencari cara Menggunakan persepsi dari
19  Dependent variables: yang lebih eksplisit dan langsung dari pengukuran pada observasi secara obyektif.
Scand. J. Mgmt. 20 - Financial performance (Self human capital spesifik organisasi dan untuk Menggunakan informan kunci
(2004) 375–392 income ratio; Collecting mencoba memahami pengaruh human capital untuk mengumpulkan data
efficiency ratio; Current ratio) demikian pada kinerja financial otoritas pada bidang manajemen
Strategic human  Independent variables pemerintah local di Israel. utamanya pendekatan utama,
capital and the - Strategic human capital , diukur  Hasil penelitiani menunjukkan bahwa bangunan bisa menghasilkan informasi
performance of dengan 4 dimensi yaitu: (1) the strategic human capital seharusnya yang bias akibat persepsi yang
public sector educational level, (2) the work memperhatikan specific educational background, salah. Namun arah penelitian
organizations experience, (3) the competency of job-specific experience and work specific adalah konsisten dengan
organization members,, and (4) experience dari organisasi. Selain itu human capital literatur human capital, bahwa
the value, uniqueness and seperti itu seharusnya juga bernilai, langka dan human capital organisasi yang
inimitability of the organizational tidak mudah ditiru. berbeda dengan pesaing adalah
workforce.  Pengembangan human capital seperti itu memiliki sumber utama keunggulan
 Control variables pengaruh positip pada kinerja organisasi. bersaing dan lebih
- Size meningkatkan kinerja
- Local government authority type orgnaisasi.
- Perceived environmental Celah penelitiannya yaitu
uncertainty penelitian mendatang diperlukan

16
untuk membuktikan aplikabilitas
model penelitian ini pada sektor
nonprofit yang lain.
20 Knowledge sharing Variabel Penelitian : Teknik Analisis : SEM  Hipotheses 3 dan 4 menyelidiki innovation Keterbatasan penelitian:
practices as a Organizational knowledge sharing Model penelitian : strategy dan top management knowledge  Varian potential common
facilitating factor for practices diukur dengan tujuh values pada organizational knowledge sharing method mungkin hasil dari
improving item, yaitu: practices. Hasil, innovation strategy dan top penggunaan data laporan
organizational 1. mentoring programs management knowledge values diri (self-report)
performance through 2. work teams menunjukkan hubungan kuat dengan  Penggunaan database
human capital: A 3. training and development organizational knowledge sharing practices. manager senior untuk
preliminary test programs Dengan demikian , Hipotesis 3 dan 4 survey ini bisa bias.karena
4. IT systems didukung. yang masuk database
I-Chieh Hsu 2008 5. knowledge-sharing mechanisms  Hipotesis 2 menguji jalur dari organizational hanya manager senior yang
6. incentive systems to encourage knowledge sharing practices ke organizational kinerja perusahaannya
knowledge sharing human capital. Analisis memperlihatkan bahwa baik.
1 Expert ystems with 7. the company disseminating organizational knowledge sharing practices  Data cross-sectional
Applications 35 lessons learned from past menunjukkan hubungan positip kuat dengan
(2008) 1316–1326 failure to its members organizational human capital. Hipotesis 2
Top management knowledge values, didukung. Model yang diusulkan mencatat 68%
diukur dengan enam item: variasi pada organizational human capital.
1. emphasizes knowledge sharing  Hipotesis 1 menguji jalur dari organizational
within the company, human capital ke organizational performance.
2. believes that its support is key Hypothesis 1. Organizational human capital is positively Analisis menyarankan bahwa organizational
to employee knowledge sharing associated with organizational performance. human menunjukkan hubungan kuat, positip
3. sees through the establishment Hypothesis 2. Organizational knowledge sharing practices dengan organizational performance.
of knowledge sharing mecha- are positively associated with organizational Hypothesis 1 didukung.
nisms human capital.  Implikasi praktis penelitian ini. pertama,
4. regards knowledge sharing Hypothesis 3. Organizations that pursue an organizational hubungan di antara anteseden organisasi,
policies and practices as strategy characterized by product innovation are organizational knowledge sharing practices,
contributing to company more likely to implement organizational knowledge organizational human capital and performance
performance, sharing practices. bisa memberikan panduan bagaimana perusahaan
5. profitability Hypothesis 4. Organizations with upper-level managers seharusnya mencapai CA dengan menggunakan
6. regards firm-specific knowledge that see knowledge as sources of competitive advantage knowledge sharing practices untuk
as a source of competitive are more likely to implement organizational knowledge mengembangan human capital. Kedua,
advantage sharing practices. Perusahaan diberitahu/dinasehatkan pentingnya
anteseden yang membawa keberhasilan
Human capital: knowledge sharing practices dalam
competencies of employees mengembangkan human capital. Ketiga, skala
organizational knowledge sharing practices
Organizational performance: menawarkan checklist kepada perusahaan untuk
- long-run profitability mengevaluasi sendiri menurut tingkat mana
- growth rate of revenues mereka menerapkan praktek yang cukup untuk
- employee satisfaction mengembangkan human capital organisasi.
- employee productivity
- goodwill
- product (or service) quality.
21 Pengaruh peran Peran SDM:  Regresi Linier berganda  Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara Keterbatasan penelitian:
17
Manajemen Sumber  Mitra strategic (strategic partner) simultan peran SDM sebagai mitra strategik, ahli  Sample kurang
Daya Manusia  Ahli administrative Persamaan regresi : administrasi, pekerja pejuang dan agen perubahan representative, mewakili
terhadap kinerja (administrative expert) berpengaruh pada kinerja organisasi. bidang bisnis BUMN
perusahaan:  Pejuang Pekerja (employee Y = A + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e  Tetapi secara parsial peran sebagai pekerja  Penelitian ini tidak
Persepsikan Manajer champhion) pejuang tidak berpengaruh nyata. membedakan jenis dan status
Menengah BUMN  Agen Perubahan (change agent) Y = Kinerja perusahaan BUMN (PT, PT Tbk dan Perum)
Kinerja Perusahaan: X1 = Mitra Strategik (strategic partner)  Penelitian ini hanya
Akmal  Kinerja organisasi dan Kinerja X2 = Ahli Administratif (administrative expert) menggunakan single source
pasar yang dipersepsikan X3 = Pejuang Pekerja (administrative expert) (single informant) untuk
Usahawan No. 07, Th X4 = Agen Perubahan (change agent) meneliti suatu fenomena
XXXV, Juli 2006 e = stochastic error term organisasi.
 Menggunakan middle
manager sebagai informan.
Peluang/arah penelitian
mendatang:
 Menerapkan model penelitian
ini pada bidang atau sektor
industri lain dengan multi
informan dalam hal ini
melibatkan manajemen di
semua level dalam hirarki
manajemen (top, middle dan
lower management)
22 Strategic human Variabel penelitian : Penelitian ini menggunaka analisis regresi Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh
resource practices Kinerja inovasi diukur dari dua mediasi kapasitas knowledge management antara
and innovation dimensi, yaitu : praktek SDM strategik dan kinerja inovasi. dari the
 administrative performance. knowledge-based view.
performance — The
 technical innovation Sampel : 146 Taiwanese firms listed in the
mediating role of
erformance. yearbook published by the China Credit Information
knowledge Praktek SDM strategik, dengan lima Service Incorporation.
management aspek: to innovation performance Hasil :
capacity  staffing Koefisien staffing, participation, dan performance
 training appraisal adalah positip dan signifikan pada
Chung-Jen Chen &  participation administrative innovation performance. Demikian
 performance appraisal pula, staffing, participation, and compensation
Jing-Wen Huang 2009
 compensation, memiliki pengaruh positip signifikan pada on
Kapasitas praktek knowledge technical innovation performance.
Journal of Business Hypothesis 1. Strategic human resource practi ces relate Temuan ini menunjukkan bahwa perusahaan akan
management :
Research 62 (2009) positively to innovation performance. mencapai tingkat kinerja inovasi yang lebih tinggi
 knowledge acquisition,
104 114 kalau mereka mengembangkan dengan baik
 knowledge sharing,

 knowledge application. Hypothesis 2. Strategic human resource practices relate praktek staffing, participation, performance
appraisal, and compensation. Karena itu hasil ini dengan
positively to knowledge management capacity.
moderat mendukung hipotesis 1 .
Pengaruh praktek SDM strategik pada kapasitas
Hypothesis 3. Knowledge management capacity relates posi- knowledge management.
tively to innovation performance. Koefisien staffing dan participation positip dan
signifikan pada knowledge acquisition, sharing, and

18
application . Demikian pula, training berpengaruh
Hypothesis 4. Knowledge management capacity mediates the positip dan signifikan pada acquisition dan
application. Koeffisien compensation positip dan
relationship between strategic human resource practices and
signifikan pada knowledge sharing dan
innovation performance. application.
Temuan ini menunjukkan bahwa perusahaan akan
mencapai tingkat kapasitas knowledge management
lebih tinggi kalau mereka mencoba menarik dan
memilih "premium workers" menginvestasikan lebih
banyak pada program training, memberikan para
karyawan lebih banyak kesempatan berpartisipasi, dan
meluruskan sistem kompensasi untuk mendorong
karyawan mengkontribusi pengatahuan dan keahlian
mereka. Karena itu, hasil ini cukup mendukung
Hipotesis 2
Positip dan signifikan koeffisien knowledge
acquisition, sharing dan application untuk
administrative and technical innovation performance,
menganjurkan bahwa perusahaan akan memperoleh
kinerja inovasi lebih baik kalau perusahaan
mengembangkan dengan baik kapasitas knowledge
management dalam acquisition, sharing, and
application.

19

Anda mungkin juga menyukai