PROPOSAL SKRIPSI
Disusun oleh :
RINRIN NURALIMAH
NPM : 117020046
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
2021
(Terakreditasi BAN-PT)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
Nero Kuningan) ini dapat diselesaikan. Penulisan proposal ini dimaksudkan untuk
yang telah mendukung dan membantu saya dalam proses penyusunan proposal
skripsi ini karena berkat doa dan dukungannya selama ini dapat diselesaikan tepat
waktu.
Peneliti menyadari bahwa dalam proses penyusunan proposal ini masih jauh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
A. JUDUL SKRIPSI...............................................................................................1
C. RUMUSAN MASALAH....................................................................................5
1. Kajian Pustaka..................................................................................................9
G. METODE PENELITIAN..................................................................................25
1. Jenis Penelitian..............................................................................................25
2. Operasional Variabel......................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................43
ii
A. JUDUL SKRIPSI
Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kelengkapan Produk Terhadap Keputusan
Pembelian (Studi Kasus Pada Apotek Nero Kuningan)
oleh litbang (R&D) dengan adanya penciptaan inovasi dan kompetensi teknologi .
Pemeran inovator utama dalam industri farmasi hanya ditemukan di lima Negara,
yaitu Amerika Serikat, Jerman, Swiss, Inggris dan Prancis, karena negara tersebut
tersebut mengalami pertumbuhan dengan pesat dari zaman Orde Baru setelah
1968. Adanya wabah COVID-19 yang sudah menyebar semenjak awal Maret lalu.
Hal ini tak hanya berefek pada industri farmasi di Indonesia. Sebagai pasar
1
diperkirakan akan menjadi negara dengan pertumbuhan sektor farmasi tercepat di
Namun dilansir dari Oxford Business Group (OBG), akibat adanya pandemi virus
melindungi negara, di sisi lain pada bulan Februari, Menteri Kesehatan Terawan
peluang untuk mendorong produksi farmasi dalam negeri. Hal ini dilihat dari
industri kimia, farmasi, dan obat tradisional melesat hingga 14,96 % pada kuartal
III/2020 secara tahunan. Namun, pelaku industri menilai angka tersebut tidak
sakit pada kuartal II/2020 terus berlanjut pada Juli-September 2020. "Tumbuh 9%
saja sudah tidak mungkin. Pertumbuhan kuartal III/2020, mungkin sekitar 7-8%.
2
Pertumbuhan double digit sudah tidak pernah dicapai lagi," kata Direktur
Menurut Hartini dalam Armada & Oetoro (2020:99), Apotek merupakan salah
derajat kesejahteraan yang optimal bagi masyarakat, selain itu juga sebagai salah
satu tempat pengabdian dan praktek profesi apoteker sesuai dengan peraturan
yang telah ditetapkan oleh Mentri Kesehatan RI yang memiliki tanggung jawab
ada di Jawa Barat adalah terbanyak yaitu 4.298 unit dan dengan semakin
bertambahnya juga jumlah apotek yang ada di Kabupaten Kuningan juga menjadi
ukuran bahwa tingkat persaingan semakin ketat, maka dari itu agar dapat
meningkatkan kualitas pelayanan dan kelengkapan produk pada apotek nya agar
terciptanya persepsi yang dapat menentukan sikap orang terhadap suatu keputusan
pembelian.
Berikut ini penulis sajikan data internal penjualan pada Apotek Nero selama 3
3
Tabel 1.1
Data Penjualan Obat Pada Apotek Nero
Tahun 2018 s/d 2020
Tahun
2018 2019 2020
Rp.156.045.876 Rp.127.512.300 Rp.94.295.050
Sumber : Data Internal Perusahaan
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa dalam tiga tahun Apotek
sebesar Rp.33.217.250.
membatalkan pembelian atau bahkan memilih membeli di tempat lain, dalam hal
karena adanya pencarian atau mencari solusi terbaik dari perspektif konsumen
atau pelanggan.
yang diterima melampaui harapan yang diinginkan konsumen, sebaliknya jika jasa
yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas pelayanan
4
akan dipersepsikan kurang baik. Pelayanan harus ditingkatkan untuk menjamin
mutu perusahaan sebaiknya tidak hanya berorientasi pada obat tetapi lebih
berorientasi kepada pasien, juga aspek penting yang harus diperhatikan untuk
tersedia dengan hal tersebut maka pelanggan akan merasa puas jika kebutuhannya
terpenuhi sesuai dengan harapan. Konsumen akan memberikan kesan yang baik
apotek tersebut kurang lengkap maka konsumen akan merasa enggan untuk
Berdasarkan latar belakang dan fenomena diatas, maka peneliti tertarik untuk
Nero Kuningan).
C. RUMUSAN MASALAH
5
D. TUJUAN PENELITIAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian :
Kuningan.
2. Kegunaan Penelitian
kepentingan, diantaranya :
a. Bagi Peneliti
6
b. Bagi pihak Perusahaan
konsumen.
Unit Analisis
Produk (X2), dan Keputusan Pembelian (Y). Lokasi yang menjadi objek
penelitian ini adalah Apotek Nero yang beralamat di Jl. Raya Jalaksana No.
7
Jadwal Penelitian
Tabe1 1.2
Jadwal Penelitian
1. Kajian Pustaka
a. Kualitas Pelayanan
sebagai berikut :
8
“Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
erat dengan produk, jasa, sumber daya manusia, serta proses dan
9
Definisi Kualitas Pelayanan menurut Christina (2012:290) dalam penelitian
mereka.”
Dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan adalah suatu aktivitas yang dapat
melengkapi suatu produk maupun jasa serta akan memberikan kenyamanan bagi
sarana komunikasi.
10
3. Ketanggapan (Responsiveness) yaitu keinginan para staff untuk membantu
pelanggan.
1. Berwujud (Tangibles)
2. Keandalan (Reliability)
a.Bila menjanjikan akan melakukan sesuatu pada waktu yang telah ditentukan,
masalah.
11
3. Ketanggapan (Responsiveness)
4. Kepastian (Assurance)
pelanggan.
5. Empati
pelanggan.
b. Kelengkapan Produk
12
Menurut Hermawan (2012:36) dalam buku Indrasari (2019:27)
(2019:32) adalah :
ketersediaan produk.”
untuk berbelanja.”
mendefinisikan :
13
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kelengkapan produk
merupakan tersedianya berbagai macam produk mulai dari merek, ukuran, dan
kualitas dengan lengkap untuk ditawarkan serta ketersediaan produk tersebut pada
saat di toko.
Dimensi Kelengkapan Produk menurut Kotler dan Keller (2007) dalam buku
1. Lebar
Mengacu pada berapa banyak lini produk yang berbeda dimiliki perusahaan
tersebut.
2. Kedalaman
3. Keluasan
14
3) Indikator Kelengkapan Produk
(2019:31), yaitu :
1. Lebar
2. Kedalaman
3. Keluasan
c. Keputusan Pembelian
15
Schiffman dan Kanuk (2008:485) dalam buku Indrasari (2019:70),
bahwa:
pembelian.
menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Tjiptono (2012:184),
yaitu :
1. Pilihan produk
2. Pilihan Merek
sebuah merek.
16
3. Pilihan Penyalur
4. Waktu pembelian
5. Jumlah pembelian
Menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Tjiptono (2012:184)
1. Pilihan Produk
a. Pengenalan kebutuhan
d. Kualitas produk
2. Pilihan Merek
a. Pencarian informasi
b. Kepercayaan merek
c. Popularitas merek
3. Pilihan Penyalur
a. Pengevaluasian alternatif
17
d. Persediaan barang yang lengkap
4. Waktu pembelian
5. Jumlah Pembelian
a. Banyaknya produk
Penelitian Terdahulu
Tabel 1.3
Penelitian Terdahulu
Di Kecamatan 3,25..
18
Yosowilangun
Kabupaten
Lumajang
2 Purwantoro Pengaruh Kuantitatif dan Hasil penelitiannya
independen berpengaruh
terhadap keputusan
19
3 Rosa Pengaruh Deskriptif Hasil penelitiannya
Uding Cisauk.
4 Danu Analisis Pendekatan Hasil penelitiannya
20
BM-41 gresik
Sumber : https://scholar.google.co.id
21
2. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1. Kerangka Pemikiran
independen (X) terhadap variabel dependen (Y), dalam penelitian ini Kualitas
Pelayanan (X1), dan Kelengkapan Produk (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
diberikan dan diharapkan, jika kualitas pelayanan yang diberikan tidak sesuai
yang sangat penting agar konsumen tidak mengurungkan niatnya ketika akan
dan suatu informasi tentang kasiat dari obat tersebut hal itu dapat di peroleh dari
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rofek
Hermanto, Kasno T.Kasim dan Noer Aisyah Barlian (2018:290) tentang Pengaruh
22
b. Hubungan Kelengkapan Produk terhadap Keputusan Pembelian
Setiap produk yang akan dibeli oleh konsumen akan memenuhi kebutuhan
atau memberi manfaat tertentu. Ciri khas dari suatu produk tidak hanya dari aspek
fisik atau tangible features tetapi juga aspek non fisik atau intangible features
misalnya jasa dan citra yang dapat dilihat. Hubungan antara kelengkapan produk
konsumen untuk melakukan pembelian. Sering kali jika produk kurang lengkap
akan membuat konsumen kecewa bahkan merasa tidak mau datang kembali untuk
tentang Pengaruh Pemilihan Tata Letak Produk, Harga dan Kelengkapan Produk
terhadap Keputusan Pembelian Pada Swalayan “Grace Mart” Bangun Jaya yang
berpengaruh pada konsumen ketika akan melakukan keputusan pembelian. Hal ini
berkaitan dengan kepuasan konsumen dalam berbelanja. Sering kali produk yang
Keputusan Pembelian
apabila konsumen itu sudah mendapatkan layanan dari pemberian jasa dan setelah
itu konsumen akan merasakan adanya rasa kepuasan dan ketidakpuasan, maka
23
dari itu konsep keputusan pembelian tidak lepas dari konsep kepuasan konsumen
dalam hal ini kualitas pelayanan dan kelengkapan produk menjadi salah satu
dan Kelengkapan Produk (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) dan penelitian
terdahulu maka dapat disusun kerangka pemikiran dalam penelitian ini sebagai
berikut :
pX1Y
Kualitas
Pelayanan (X1)
pX1X2Y
Keputusan
Pembelian (Y)
Kelengkapan
Produk (X2)
pX2Y
Gambar 2.1 Model Penelitian
Keterangan :
Keputusan Pembelian
24
2. Hipotesis
G. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Kualitas Pelayanan (X1) dan Kelengkapan Produk (X2) dan variabel dependen
25
pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
penelitian.
Microsoft office (Microsoft Excel) dan penggunaan SPSS 20 for windows sebagai
alat bantu, karena menggunakan pengolahan data statistik yang akan diperlukan
untuk pengujian dalam penelitian yaitu SPSS adalah perangkat lunak atau
2. Operasional Variabel
“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
kesimpulannya.”
26
variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kualitas
yang dipengaruhi atau yang yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Pada keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor :
Tabel 1.4
Operasional Variabel
27
Definisi Variabel Dimensi Indikator Instrumen Skala
Ukur
28
4. Kepastian i. Karyawan yang
(Assurance) terpercaya
j. Karyawan yang
selalu bersikap
sopan terhadap
para pelanggan
k. Karyawan yang
berpengalaman
luas sehingga
dapat menjawab
pertanyaan
pelanggan
5. Empati l. Karyawan yang
memberikan
perhatian
personal
m. Perusahaan
yang sungguh-
sungguh
memperhatikan
kepentingan
setiap
pelanggan
n. Karyawan yang
memaham
kebutuhan
spesifik para
pelanggan.
Kelengkapan 1. Lebar a. Variasi merek Kuesioner Skala
Produk (X2) produk Likert
adalah b. Bahan produk
Keberagaman yang beragam
produk yang
menyangkut
kedalaman, luas 2. Kedalaman c. Desain produk
dan kualitas yang beragam
produk yang d. Jenis produk
ditawarkan juga
ketersediaan 3. Keluasan e. Ketersediaan
produk serta produk yang
kelengkapan dijual
produk muali dari f. Ukuran produk
yang beragam
29
merek, ukuran dan 4. Konsistensi g. Variasi kualitas
kualitas serta bauran produk produk
ketersediaan h. Variasi produk
produk. yang dijual
Indrasari
(2019:32)
Keputusan 1. Pilihan produk a. Pengenalan Kuesioner Skala
Pembelian (Y) kebutuhan Likert
yaitu Proses b. Kebutuhan
pengambilan suatu produk
keputusan c. Keberagaman
membeli mengacu varian produk
pada tindakan d. Kualitas produk
konsistensi dan
2. Pilihan merek e. Pencarian
cara bijaksana
informasi
yang dapat dengan
f. Kepercayaan
cepat dilakukan
merek
untuk memenuhi
g. Popularitas
kebutuhan.
merek
Firmansyah 3. Pilihan Penyalur h. Pengevaluasian
(2019:203) alternatif
i. Faktor lokasi
yang dekat
j. Harga yang
murah
k. Persediaan
barang yang
lengkap
4. Waktu l. Pembelian
pembelian jangka pendek
m. Pembelian
jangka panjang
5. Jumlah n. Banyaknya
pembelian produk
o. Kebutuhan akan
produk
Sumber : Diolah dalam berbagai sumber
30
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli obat di Apotek
b. Sampel
(2019:143), yaitu :
dengan 500.
swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal
30.
sampel = 10 x 5 = 50.
31
Dikarenakan jumlah populasi yang tidak diketahui secara pasti jumlahnya,
maka penelitian ini menentukan jumlah sampelnya mengacu kepada rumus
Cochran (Sugiyono, 2019:136), yaitu :
Keterangan :
z = Harga dalam kurve normal untuk simpangan 5%, dengan nilai 1,96
Berdasarkan rumus diatas, maka jumlah sampel yang akan diteliti dihitung
sebagai berikut :
n = 96,04 = 97 orang
Dari hasil diatas yaitu 96,04 yang merupakan pecahan dan pada perhitungan
orang responden.
32
Menurut Sugiyono (2019:131) “Nonprobabillity sampling adalah teknik
berikut :
1. Studi Pustaka
Dalam hal ini peneliti mempelajari tentang literatur-literatur dan karya ilmiah
a. Data Primer
33
b. Data Sekunder
2. Wawancara
respondennya sedikit/kecil.”
3. Kuesioner (Angket)
4. Observasi
proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak
terlalu besar.”
34
5. Metode Analisis Data
a. Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang di uji benar-
Keterangan :
r = Nilai korelasi
n = Jumlah responden
b. Uji Realibilitas
atau serangkaian alat ukur. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila memberikan
adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran
pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah
2) One Shot atau pengukuran sekali saja: Disini pengukuran hanya sekali dan
Uji asumsi klasik adalah untuk menguji suatu model yang termasuk layak
atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinieritas dan
uji heterokedsitas. Tujuan uji asumsi klasik ini adalah agar dapat memperoleh
nilai paramater yang baik sehingga peneliti dapat diandalkan Pengolahan data
a. Uji Normalitas
normal. Data berdistribusi normal atau tidak normal dapat diketahui dengan
37
a. Nilai Signifikan (sig) atau nilai probabilitas < 0,05, data yang terdistribusi
secara normal.
b. Nilai Signifikan (sig) atau nilai probabilitas > 0,05, data terdistribusi secara
normal
pada sumbu diagonal dari grafik. Menurut Ghozali (2016:156), dasar pengambilan
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
b. Jika data menyebar jauh dari garis regresi dan/atau tidak mengikuti arah garis
b. Uji Multikolinieritas
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen.
c. Uji Heteroskedastisitas
Persamaan regresi berganda perlu juga di uji mengenai sama atau tidak
varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi lain, jika
3. Analisis Regresi
38
a. Analisis Linier Regresi Berganda
Y' = a + b1 X1 + b2 X2
Sumber : Sugiyono (2019:258)
Keterangan :
a = koefisien
X1 = Variabel independent
X2 = Variabel independent
b. Koefisien Determinasi
Pada model regresi linier berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi
determinasi totalnya (R2). Jika (R2) yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka
39
dapat dikatakan terdapat kontribusi yang kuat antara variabel bebas terhadap
variabel terikat.
Kd = r2×100%
Keterangan :
Kd = Koefisien Determinasi
r2 = Korelasi
4. Uji Hipotesis
bebas dan variabel terikat maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang
dependen , dilakukan terhadap uji hipotesis statistik yatu menguji uji T dan uji F.
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Apabila hasil uji
dependen.
40
Keterangan :
t = Distribusi t
n = Banyaknya sampel
Daerah Daerah
penolakan H0 Daerah penolakan H0
penerimaan H0
Gambar 1.3
Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji T
Sumber :Sugiyono (2019:248)
Kriteria Pengujiannya adalah sebagai berikut:
41
Fh =
Keterangan :
Daerah
Penolakan (Ho)
Daerah
Penerimaan (Ho)
Ftabe F hitun
l ggg
Gambar 1.4
Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji F
42
DAFTAR PUSTAKA
Ariana, L., Prihadyanti, D., Hartiningsih, Maulana, I., & Alamsyah, P. (2015).
Tecnogical Catch-up Industri Farmasi Indonesia. Jakarta: LIPI Press.
Armada, D., & Oetoro, I. (2020). Analisis pengaruh kualitas produk dan kualitas
pelayanan terhadap keputusan pembelian konsumen pada apotek BM-41
gresik. JOURNAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DR
SOETOMO VOLUME 25 EDITION 1 PAGE 98-121, 99.
Hermanto, R., Kasim, K. T., & Barlian, N. A. (2018). Pengaruh Harga Dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Obat Di Apotek
Hartono Farma Di Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang.
Progress Conference Vol. 1, No. 1, E-ISSN :2622-304X , P-ISSN : 2622-
3031, 283-291.
Lemana, R., & Juwardi. (2017). Pengaruh Kelengkapan Produk Dan Penetapan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Stidi Kasus Pada Toko
H. Uding Cisauk Tangerang). Journal Pemasaran Kompetitif Manajemen
Pemasaran no. ISSN (cetak) 2598-0823 Vol. 1 No.1 / Oktober, 1-19.
43
https://ekonomi.bisnis.com/read/20201105/257/1314155/gpfi-bps-berbeda-angka-
pertumbuhan-industri-farmasi-kala-pandemi , diakses pada 17 Januari
2021
https://www.knic.co.id/id/bagaimana-perkembangan-industri-farmasi-di-indonesia
44