Anda di halaman 1dari 10

A.

Indonesia saat ini sudah menjadi negara yang


bertransformasi menuju negara maju.  Dengan salah satu negara
berpopulasi tinggi di dunia jumlah penduduk usia produktif (15
hingga 64 tahun) yang sangat besar. Dengan banyaknya usia
produktif dibandingkan usia non produktif menyebabkan
timbulnya bonus demografi. Menurut para ahli yang salah
satunya yaitu Wongboonsin (2003) menjelaskan bahwa Bonus
Demografi tersebut merupakan suatu keuntungan ekonomis
yang disebabkan menurunnya rasio ketergantungan jumlah
penduduk, sebagai hasil fertilitas jangka panjang. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang mendefenisikan
dari Bonus Demografi tersebut merupakan istilah peluang
(window of opportunity) yang dinikmati suatu negara sebagai
akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif. Bonus
demografi perlu diperhatikan siapa pun, termasuk generasi
milenial.

Melihat data yang dikeluarkan oleh Sensus Penduduk 2020


yang mencatat terdapat 270,2 juta jiwa di Indonesia. Total
penduduk Indonesia di dominasi oleh generasi Z dari kelahiran
1997 sampai 2012 sebesar 27,94 persen atau 74,93 juta jiwa,
sementara itu milenial dari kelahiran 1981 sampai 1996 sebesar
25,87 persen atau 69,38 juta jiwa dan generasi X dari kelahiran
1965 sampai 1980 sebesar 21,87 persen atau 58,65 juta jiwa.
Data tersebut sudah jelas menunjukkan bahwasannya Indonesia
memiliki generasi penerus yang sangat banyak dan
mendominasi jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Dengan
itu, perlunya membangun Sumber Daya Manusia (SDM) untuk
bisa bersaing di kancah internasional. Tidak dapat dipungkiri
bahwa SDM adalah faktor penting penentu daya saing suatu
negara, namun pengertian SDM tidak dalam artian jumlah, tapi
lebih pada kualitas. Inilah yang menjadi penjelas mengapa
negara-negara dengan SDM yang tersedia melimpah namun
tidak mempunyai daya saing yang tinggi, karena kualitasnya
yang masih rendah. Berdasarkan global competitiveness report
tahun 2019 oleh World Economic Forum,  peringkat daya saing
Indonesia berada pada tingkat 50 dari 141 negara. Hal ini
masih sedikit dibawah Malaysia dan Thailand. Serta Singapura
yang berada di peringkat pertama.

1
Penyebab dari rendahnya SDM yaitu kurangnya sarana dan
fasilitas yang disediakan oleh pemerintah sendiri terutama dari
segi pendidikan, serta kurangnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya sekolah bagi masa depan seorang anak. Karna
indikator dalam menentukan SDM dapat dilihat dari rata-rata
tingkat pendidikan anggota masyarakatnya dan juga kualitas
pendidikannya. Dalam ketertinggalan kualitas SDM kita
sekarang ini, kita juga dihadapkan untuk harus berjuang keras
menghadapi persaingan global yang sudah mulai intens. Kalau
kita tidak mampu bersaing maka akan tersingkir dengan
sendirinya. Pendidikan nasional di Indonesia yang
diselenggarakan melalui jalur formal, non-formal dan informal
menjadi harapan untuk peningkatan SDM. Untuk menjadi
Indonesia yang lebih maju diperlukan revitalisasi dan
penguatan karakter SDM yang kuat. Salah satu aspek yang
dapat dilakukan untuk mempersiapkan karakter SDM yang kuat
adalah melalui pendidikan.

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam


meningkatkan sumber daya manusia yang handal.  Pendidikan
adalah serangkaian proses belajar yang harus dilalui oleh
setiap orang untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
Bahkan, Pendidikan memerlukan SDM berkualitas untuk
melaksanakan perannya dalam melayani kebutuhan pendidikan
masayarakat. Kebutuhan pendidikan tersebut meliputi
kebutuhan yang bersifat praktis situasional maupun bersifat
prediktif antisipatif bagi transformasi sosial. SDM yang
berkualitas yang dibutuhkan diperoleh melalui proses,
sehingga dibutuhkan suatu program pendidikan dan pelatihan
untuk mempersiapkan dan pengembangan kualitas SDM yang
sesuai dengan transformasi sosial. Namun, ditengah proses
dibangunnya SDM berkualitas melalui pendidikan, dunia
dihadapi dengan kondisi penyebaran virus di berbagai negara.

Sebab, Pada 31 Desember 2019 muncul kasus serupa dengan


pneumonia yang tidak diketahui di Wuhan, China (Lee, 2020).
Kasus tersebut di akibatkan oleh virus corona atau yang
dikenal dengan COVID-19 (Corona Virus Desese-2019).
Karakteristik virus ini adalah kecepatan penyebaran yang
tinggi. Dengan itu, hampir sebagian besar negara yang terpapar
virus tersebut meliburkan dan memindahkan aktivitas belajar
siswa sekolah ke rumah. Siswa melakukan aktivitas belajar
dari rumah sebagai pengganti siswa tidak dapat belajar di

2
sekolah. Hal ini dilakukan sebagai jalan untuk memutus mata
rantai penyebaran Covid-19 dengan dikeluarkannya Peraturan
Pemerintah (PP) no. 2 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Sosial
Berskala Besar dalam rangka percepatan penanganan Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Keputusan Presiden
Republik Indonesia No. 11 Tahun 2020 tentang Penetapan
kadaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Desease 2020
(Covid-19) Sementara Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Menerbitkan dua surat edaran terkait pencegahan dan
penanganan virus tersebut, yang pertama surat edaran no. 2
tahun 2020 tentang penanganan dan pencegahan Covid-19
dilingkungan kemendikbud dan surat edaran no. 3 tahun 2020
tentang pencegahan covid 19 pada satuan pendidikan. Krisis
kesehatan yang diakibatkan oleh wabah COVID-19 telah
melahirkan pembelajaran yang berbasis online di seluruh
belahan dunia sampai saat ini hingga pandemi Covid-19
berakhir (Goldschmidt & Msn, 2020). Para elemen dalam
pembelajaran yang akan berlangsung secara online seperti guru
dan pendidik, diharuskan melakukan sebuah transmisi besar-
besaran yang sebelumnya memang belum pernah dilakukan dari
pendidikan tatap muka tradisional ke pendidikan berbasis
online atau jarak jauh.

Kondisi yang tidak terpikirkan sebelumnya, membuat siswa


berusaha adaptasi dengan sistem pembelajaran baru. Sistem
pembelajaran yang beralih ke online dengan berbasis
pembelajaran teknologi yang memungkinkan materi
pembelajaran yang dipersonalisasi sesuai kemampuan siswa
dinilai bisa menjadi solusi untuk mengatasi kesenjangan
pendidikan (learning gap) di Indonesia.

Meskipun adanya metode learning gap, di sisi lain terdapat


dampak sosial negatif berkepanjangan yang muncul pada siswa,
salah satunya adalah learning loss. Learning loss adalah
hilangnya pengetahuan dan kemampuan siswa, baik secara
spesifik atau umum dari berbagai faktor. Istilah ini mempunyai
arti sebagai kemunduran secara akademis yang berkaitan
dengan kesenjangan yang berkepanjangan atau proses
pendidikan yang berlangsung secara tidak baik. Dalam Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-
19, learning loss sebagai salah satu bentuk penurunan capaian
belajar. Selama pandemi, pendidikan berjalan secara daring di
mana terjadi kesenjangan akses dan kualitas pembelajaran. Hal

3
inilah yang menyebabkan munculnya  learning loss dan capaian
belajar siswa yang menurun. Hal ini sebagian besar disebabkan
oleh terganggunya proses pendidikan formal. Dalam setahun
ini, 75% sekolah di seluruh dunia, sempat bahkan masih belum
membuka kembali pembelajaran tatap muka

Hanya sekitar 28% yang menyatakan bahwa anak mereka


belajar dengan menggunakan media daring baik menggunakan
media konferensi belajar maupun menggunakan aplikasi
belajar online.

G a m b a r 1 : Persentase metode belajar online versus offline selama belajar dari rumah

Sebaliknya, penggunaan media belajar  offline dengan


menggunakan buku dan lembar kerja siswa adalah metode yang
dominan (66%) digunakan oleh guru. Sisanya, yaitu sekitar 6%
orang tua mengatakan tidak ada pembelajaran selama siswa
diminta belajar dari rumah.

Sebuah studi menemukan bahwa  pembelajaran tatap muka


secara langsung bisa menghasilkan pencapaian akademik yang
lebih baik dari pada saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Jika
tidak dilakukannya pembelajaran tatap muka memberikan
pengaruh yang kurang baik terhadap motivasi belajar.

Ketika biasanya dilakukan pembelajaran tatap muka, mereka


menganggap diperhatikan atau diawasi secara langsung dan
jelas, sehingga tingkat keinginan belajar relatif lebih terjaga.
Namun dengan kondisi yang seperti sekarang ini, kesadaran
akan keinginan belajar pun menurun. Pembelajaran tatap muka
dirasa lebih efektif karena akan lebih terkontrol melalui

4
afirmasi positif yang diberikan oleh tenaga pengajar, meski
semangat belajar terbilang fluktuatif

B. Berbagai permasalahan dan perubahan menyebabkan


terganggunya pendidikan siswa, dan berakhir pada
munculnya learning loss. Siswa mengalami kemunduran
kemampuan dalam proses belajar dan memahami informasi.
Selain itu, akibat dari perubahan sistem pengajaran berimbas
pada semangat dan motivasi untuk belajar menurun, terkikis
secara perlahan. Teknologi yang maju seperti sekarang
seharusnya dapat meningkatkan motivasi untuk belajar, namun
sayangnya keadaan pandemi seperti sekarang sangat
mempengaruhi motivasi dalam belajar bukannya mempengaruhi
menjadi lebih baik tetapi berpengaruh pada penurunan motivasi
belajar

Motivasi belajar adalah dorongan dalam diri seseorang untuk


belajar sesuai dengan keinginannya untuk mencapai suatu
tujuan. Adanya motivasi belajar akan menjamin kelangsungan
dari kegiatan belajar dan yang memberikan pada arah kegiatan
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar
itu dapat tercapai. Namun, dampak Covid-19 dapat kita rasakan
sebagai siswa karena pembelajaran yang seharusnya kita
lakukan secara tatap muka, dialihkan dengan melalui virtual
meeting seperti zoom meeting ataupun google meet.

Sebelum pembelajaran seperti ini kegiatan pembelajaran


sempat terhenti dan keadaan itu berpengaruh terhadap motivasi
para siswa dalam belajar. Motivasi belajar menurun drastis,
karena pada saat dirumah hampir semua orang yang dilakukan
hanya bermalas-malasan tidak diisi dengan kegiatan
bermanfaat ataupun sekedar belajar mandiri. Turunnya
motivasi belajar siswa akan berakibat juga pada penurunan
daya tarik literasi. Sebelumnya menurut fakta UNESCO
menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi
dunia, artinya minat baca sangat rendah. Menurut data
UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat
memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang
Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Dalam riset
dengan tajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang
dilakukan oleh Central Connecticut State University pada

5
tahun 2016 lalu, Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61
negara dengan tingkat literasi yang rendah.

Gambar 2: Peringkat literasi Indonesia

Sedangkan tingkat literasi pada peringkat yang pertama


ditempati oleh Negara Finlandia (hampir 100%). Data ini
menunjukkan bahwa Indonesia masih tertinggal jauh dari
Singapura maupun Malaysia dalam hal minat baca. Kondisi ini
sangat memprihatinkan, karena rendahnya tingkat minat baca
siswa membuktikan bahwa Indonesia belum optimal dalam
mengembangkan proses pendidikan.

Untuk mengoptimalkan proses pengembangan pendidikan di


perlukan solusi untuk meningkatkan daya literasi dan motivasi
siswa. Literasi sendiri dapat diartikan sebagai pengetahuan
atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu,
Literasi juga artinya adalah kemampuan individu dalam
mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup.
melalui kemampuan berbahasa yaitu yang mencakup
kemampuan dalam menulis, berbicara, menyimak, dan
kemampuan berpikir lainnya.

6
Untuk menanggapi permasalahan literasi di Indonesia,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek) membuat kebijakan mencanangkan
Kurikulum Merdeka yang sebelumnya disebut dengan
kurikulum prototype. Bahkan, literasi menjadi fokus
utama dalam pengembangan Kurikulum Merdeka tentu saja
selain keterampilan numerasi. Keterampilan  Literasi merujuk
pada kemampuan dan keterampilan seorang  dalam membaca,
menulis, menghitung dan memecahkan masalah pada keahlian
tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari hari.

Selain dari kebijakan pemerintah, terdapat opsi lain dengan


diadakannya gerakan sosialisasi yaitu “Pentingnya Literasi
Bagi Generasi Milenial” gerakan ini diikuti oleh setiap sekolah
tingkat pertama dan menengah. Sosialiasi ini menjelaskan
dampak negatif jika tidak adanya literasi bagi siswa. Dampak
negatif yang membuat banyak generasi yang pemalas, tidak
memiliki pengetahuan yang luas sehingga tidak dapat bersaing
dengan daerah lain maupun negara luar. Bahkan yang paling
sering adalah bahwa masyarakat Indonesia masih mudah
termakan oleh berita yang belum tentu kebenarannya kemudian
menyebarkannya atau bisa disebut juga dengan berita hoax.

Di opsi kedua, adanya kegiatan reading day yang diikuti oleh


siswa tingkat dasar yang dilaksanakannya di hari sabtu.
Kegiatan reading day dilakukan di masing-masing
perpustakaan sekolah. Namun sebelum itu, harus
memaksimalkan perpustakaan sekolah dengan melengkapi
buku-buku yang sesuai dengan ketertarikan siswa tingkat
dasar. Karna dari kebiasaan kecil melakukan kegiatan reading
day mudah menumbuhkan ilmu selain dari pelajaran sekolah.

Meningkatkan kegiatan literasi akan sangat berpengaruh pada


motivasi belajar siswa. Kebiasaan membaca, menulis hingga
menangkap informasi dapat meningkatkan siswa untuk lebih
tertarik dalam belajar. Namun,mengandalkan kemampuan
membaca dan menulis di era di mana informasi dapat diakses
dengan begitu mudah dan cepat tentu tidaklah cukup.
Masyarakat perlu kemampuan untuk mengolah setiap keping
informasi yang mereka peroleh dengan bijak dan cermat.

7
Bahkan, kemajuan sebuah bangsa pun ditentukan dari seberapa
tingkat literasi yang dimiliki masyarakatnya. Kemampuan
literasi ini yang nantinya akan menentukan peradaban dan
bagaimana kontribusi negara tersebut untuk memajukan dunia.

Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari masyarakat dalam


kehidupannya, tentang bagaimana mereka berperilaku dan
berpikir dapat dijadikan pedoman dalam menentukan seberapa
besar tingkat pendidikan yang mereka peroleh dan mereka
aplikasikan di kehidupan sehari-harinya. Karena semakin
tinggi tingkat pendidikan masyarakatnya maka kualitas
kehidupannya pun akan semakin baik. Kemampuan seseorang
dalam mempelajari dan mengelola informasi menjadi modal
penting bagi seseorang dalam meningkatkan pengetahuan,
mental, cara berpikir, dan budi pekertinya

8
DAFTAR PUSTAKA

Dikutip Pada Laman https://katadata.co.id/intan/berita/6221cc4f7f291/bonus-demografi-


dampak-dan-hambatannya Pada Hari Senin Tanggal 28-November-2020 Pukul 20.29 WIB

https://kependudukan.ukm.unej.ac.id/bonus-demofrafi-untuk-indonesia-keuntungan-atau-
kerugian/

https://www.its.ac.id/news/2022/11/05/siapkah-generasi-indonesia-2045-hadapi-bonus-
demografi/

https://www.bps.go.id/publication/2022/analisis-profil-penduduk-indonesia.html

http://hmjie.feb.ub.ac.id/e-weeks/

https://glints.com/id/lowongan/bonus-demografi-adalah/#.Y3x3L3ZBw2w

file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/16442-34785-1-SM.pdf

https://matabanua.co.id/2022/03/21/kualitas-sumber-daya-manusia-dan-bonus-
demografi-indonesia/

https://www.okezone.com/tren/read/2022/06/24/620/2617332/kualitas-sdm-ri-belum-
penuhi-kebutuhan-dunia-kerja-begini-kondisinyagara.

https://mediaindonesia.com/humaniora/470860/mendikbud-ristek-learning-loss-setara-
enam-bulan-belajar

https://theconversation.com/riset-dampak-covid-19-potret-gap-akses-online-belajar-
dari-rumah-dari-4-provinsi-136534

Dikutip Pada Laman https://ditsmp.kemdikbud.go.id/kurikulum-merdeka-sebagai-


upaya-pemulihan-pembelajaran/ Pada Hari Senin Tanggal 28-November-2020 Pukul
20.29 WIB

https://disdikkbb.org/news/learning-loss-dampak-pandemi-covid-19/

https://media.neliti.com/media/publications/96949-ID-daya-saing-sumber-daya-
manusia-indonesia.pdf

file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/16442-34785-1-SM.pdf

file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/1681-2951-1-SM.pdf

file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/1334-Article%20Text-2637-1-10-
20210715.pdf

file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/207-Article%20Text-1147-1-10-
20211122.pdf

9
file:///C:/Users/FARHAN%20ILHAM/Downloads/835-Article%20Text-1866-1-10-
20210427.pdf

file:///C:/Users/FARHAN%20ILHAM/Downloads/1209-4625-1-PB.pdf

file:///C:/Users/FARHAN%20ILHAM/Downloads/48469-Article%20Text-135725-1-
10-20210727.pdf

file:///C:/Users/FARHAN%20ILHAM/Downloads/Motivasi%20Belajar%20Menurun
%20Imbas%20Covid-19.pdf

file:///C:/Users/FARHAN%20ILHAM/Downloads/32685-75730-1-PB.pdf

file:///C:/Users/FARHAN%20ILHAM/Downloads/adminjurnal,
+3.+Aulia+Rahmanul+Arby+181-188.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai