Anda di halaman 1dari 10

PENDIDIKAN PANDEMIK

NAMA : AYU PRAMUDYA NIRMALA


NOMOR PENDAFTARAN : 20100139
TAHUN ANGKATAN : 2020

UNIVERSITAS NAHDHATUL ULAMA SURABAYA


SURABAYA
2020
PENDIDIKAN PANDEMIK

NAMA : AYU PRAMUDYA NIRMALA


NOMOR PENDAFTARAN : 20100139
TAHUN ANGKATAN : 2020

UNIVERSITAS NAHDHATUL ULAMA SURABAYA


SURABAYA
2020
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengertian pendidikan dapat artikan dengan pengetahuan dan sebaliknya
pengertian pendidikan juga dapat artikan melalui pengetahuan umum. Pendidikan
sukses memiliki kaitan yang kuat terhadap proses pembelajaran. Proses pembelajaran
merupakan alat kebijakan publik terbaik sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan
kemampuan. Siswa menganggap bahwa sekolah adalah kegiatan yang sangat
menyenangkan dan dapat mengeksplorasi bakat masing-masing. Sekolah secara
keseluruhan adalah media interaksi antar siswa dan guru untuk meningkatkan
kemampuan intelegensi, kemampuan ( Rizqon, 2020 ).

Pendidikan biasanya diartikan suatu proses pembelajaran pengetahuan,


kemampuan serta keterampilan yang dilihat dari kebiasaan setiap orang, yang
menjadi bahan warisan dari orang sebelumnya hingga sekarang. Guru adalah poros
utama di bidang pendidikan. Keadaan saat pandemik Covid-19 ini maka pendidikan
beralih menggunakan pembelajaran daring. Pembelajaran daring merupakan
pembelajaran yang menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas,
fleksbilitas, dan kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi
pembelajaran. Penggunaan internet dan teknologi multimedia mampu merombak cara
pnyampaian pengetahuan dan dapat menjadi alternative pembelajaran. Pembelajaran
daring adalah pembelajaran yang mampu mempertemukan mahasiswa dan dosen
untuk melaksanakan interaksi pembelajaran dengan bantuan internet ( Kuntarto,
2017).

Kerja keras para guru dan dosen selama pandemik ini sungguh patut diapresiasi.
Di tengah pembatasan sosial akibat wabah covid-19, kita harus tetap semangat
mengejar dan mengajar ilmu pengetahuan. Penggunaan teknologi mobile mempunyai
sumbangan terbesar dalam pendidikan, termasuk di dalamnya adalah pencapaian
tujuan pembelajaran jarak jauh. Berbagai media yang dapat digunakan secara virtual
google classroom, edmodo, dan schoolpgy ( Korucu dan Alkan, 2011 ).
B. Data pengantar

Guru memiliki peranan penting dalam dunia Pendidikan ini. Guru adalah pihak
yang paling dekat berhubungan dengan siswa siswi dalam pelaksanaan pendidikan
sehari-hari, dan menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan.
Di sisi lain Pembelajaran daring juga memiliki kelebihan mampu menumbuhkan
kemandirian belajar. Penggunaan aplikasi online mampu meningkatkan kemandirian
belajar. Pembelajaran daring lebih bersifat berpusatpada siswa yang menyebabkan
mereka mampu memunculkan tanggung jawab dan otonomi dalam belajar ( Oknisih,
N dan Suyoto, S., 2019 ).

Pembelajaran daring juga memiliki tantangan khusus, lokasi mahasiswa dan


dosen yang terpisah saat melaksanakan pembelajaran menyebabkan dosen tidak dapat
mengawasi secara langsung kegiatan mahasiswa selama proses pembelajaran. Tidak
ada jaminanbahwa mahsiswa sungguh-sungguh dalam mendengarkan ulasan dari
dosen. Mahasiswa juga tidak sedikit yang mengalami kesulitan memahami materi
perkuliahan yang diberikan secara daring. Bahan ajar biasa disampaikandalam bentuk
baacan yang tidak mudah dipahami secara menyeluruh (Sadikin, dkk, 2020).

Konsep sekolah di rumah (home schooling) tidak pernah menjadi arus utama
dalam wacana pendidikan indonesia. Penerapan pembelajaran online (online learning)
selama ini juga terbatas pada Universitas Terbuka, program kuliah bagi karyawan di
sejumlah universitas dan kursus-kursus tambahan (online courses). Kebijakan
physical distancing untuk memutus penyebaran wabah, memaksa perubahan dari
pendidikan formal di bangku sekolah menjadi belajar dari rumah, dengan sistem
online, dalam skala nasional. Bahkan, ujian nasional tahun ini terpaksa ditiadakan.
Sikap kita dalam menghadapi dunia yang sedang pandemic ini khususnya di bidang
pendidikan yaitu mengikuti pembelajaran serta menambah ilmu dengan cara belajar
sendiri.
C. Tujuan
1. Mengetahui makna pendidikan
2. Mengetahui pendidikan dikala pandemik
3. Mengetahui kasih sayang seorang guru
4. Mengetahui kekurangan dan kelebihan masing-masing metode pembelajaran
5. Mengetahui bahwa tugas utama siswa ataupun mahasiswa tetap sama
walaupun dengan metode pembelajaran online atau daring maupun ofline

D. Manfaat
1. Mengenal lebih dalam makna dunia Pendidikan
2. Mengenal lebih dalam kasih saying yang guru berikan ke kita
3. Mengatasi Pendidikan dikala pandemik
PEMBAHASAN

Pandemi virus COVID-19 merupakan musibah yang memilukan di seluruh


penduduk bumi. Seluruh segmen kehidupan manusia di bumi terguncang dan
terganggu, tanpa kecuali pendidikan. Banyak negara memutuskan menutup sekolah,
perguruan tinggi maupun universitas, termasuk Indonesia. Krisis ini benar-benar
datang tiba-tiba, pemerintah di belahan bumi manapun termasuk Indonesia harus
mengambil keputusan yang pahit menutup sekolah untuk mengurangi kontak orang-
orang secara ketat dan untuk menyelamatkan hidup atau tetap harus membuka
sekolah dalam rangka survive para pekerja dalam menjaga keberlangsungan ekonomi.
Hal tersebut sesuai dengan data dari (kementrian pendidikan dan kebudayaan) yaitu
lebih dari 120 negara telah memberlakukan pembatasan interaksi sosial melalui
penutupan sekolah yang berdampak pada 1, 6 juta siswa di seluruh dunia dan
Indonesia telah menutup semua sekolah sejak awal bulan maret sehingga 60 juta
siswa tidak dapatbersekolah

Sistem pembelajaran online tersebut berpotensi membuat kesenjangan sosial


ekonomi yang selama ini terjadi, menjadi makin melebar saat pandemi. Kemenaker
pada tanggal 20 April 2020 mencatat sudah lebih dari 2 juta buruh dan pekerja
formal-informal yang dirumahkan atau diPHK. Orangtua banyak kesulitan untuk
menyediakan kesempatan pendidikan yang optimal bagi anak-anak mereka. Situasi
ini bisa dikatakan lebih buruk, orangtua malah bisa berhadapan pada pilihan dilematis
yaitu memberi makan keluarga atau membiayai pendidikan anak. Ini berpotensi
membuat angka putus sekolah meningkat. Sejak kebijakan belajar dari rumah
diterapkan secara nasional mulai tanggal 16 Maret 2020, muncul indikasi naiknya
angka putus sekolah di berbagai tempat. Mulai dari Papua, Maluku Utara, hingga
Jakarta. Ini daerah-daerah yang tergolong zona merah dalam penyebaran wabah.
Angka putus sekolah dari kawasan perdesaan juga diperkirakan akan naik dan jauh
lebih tinggi. Situasi jangka panjangnya yaitu anak-anak yang putus sekolah ini
memiliki kemungkinan lebih besar untuk menganggur, baik secara tertutup atau
terbuka. Ini bukan hanya secara akumulatif akan menurunkan produktivitas nasional,
tapi membuat mereka terjebak da- mereka terjebak dalam lingkaran tidak berujung
(vicious circle) kemiskinan struktural. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Ali Murfi,
dkk (2020) bahwa pandemic covid-19 ini sekarang mengancam dan berpontensi besar
membuat hasil pendidikan lebih buruk. Pandemi telah memiliki dampak besar pada
pendidikan dengan menutup sekolah hampir di seluruh dunia.

Persaingan tidak terjadi di dunia Pendidikan saja akan tetapi dipasar kerja
sangat gaduh dan berhimpit dengan para pekerja yang juga sudah mengalami Putus
Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaan dimana mereka dulu bekerja. Adapun jika
mereka adalah lulusan baru Universitas maka mereka mau tidak mau akan menerima
upah lebih rendah dan mereka akan mempunyai efek dalam persaingan karier
(Bobonis & Morrow, 2014). Lulusan universitas yang awalnya memprediksi dirinya
akan mendapatkan pekerjaan dan upah yang memadai akan tetapi kenyataan di
Indonesia ini disebabkan karena covid-19 mengakibatkan mereka harus berpikir
ulang tentang pendidikan yang ditempuh dan mendapatkan upah yang diharapkan.

Sekolah sebagai tempat lembaga penyelenggara pendidikan harus bersiaga


memfasilitasi perubahan apapun menyangkut pendidikan siswa siswanya. Pendidikan
tingkah laku harus menjadi pijakan kuat ditengah perkembangan teknologi dan arus
percepatan informasi serta disaat pandemic seperti saat ini. Menurut Surahman (1977:
755) menjelaskan bahwa perilaku didefinisikan sebagai tanggapan atau reaksi
individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Rangsangan dari stimulus inilah yang
dapat mengubah perilaku individu, baik itu merupakan respon positif yang berarti
menjalankan apa yang dilakukan stimulus atau respon negatif yang berarti sudah
memahami namun tidak menjalankannya. Sementara menurut Nana Syaodih
Sukmadinata (2007: 41) mengatakan bahwa perilaku atau kegiatan individu
menyangkut hal-hal yang dia sadari dan juga yang dia tidak sadari.
PENUTUP

A. Simpulan
1. Pendidikan sangat penting, meski saat pandemic terjadi
2. Pandemic seperti ini menyebabkan perubahan pada sikap anak-anak
3. Pandemic menyebabkan orang-orang sulit bersosialisasi dan kehilangan
pekerjaan.

B. Saran

Semoga pandemik ini cepat selesai agar kita menjalani hidup seperti biasa.
Sehingga, sifat anak anak, perilaku anak anak tidak menurun.
DAFTAR PUSTAKA

Ali Murfi., Irwan F., Atika., dan Nora S., J. 2020. Kepemimpinan Sekolah dalam
Situasi Krisis Covid-19 di Indonesia. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. 5(1)
: 119-136.

Bobonis, G. J., & Morrow, P. M. (2014). Labor coercion and the accumulation of
human capital. Journal of Development Economics, 108, 32–53.

Kuntarto, E. 2017. Keefektifan Model Pembelajaran Daring dalam Perkuliahan


Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Indonesian Language Education and
Literature. 3(1) : 99-110

Korucu, A., T., dan Alkan, A. 2011. Differences between m-learning (mobile
learning) and elearning basic terminology and usage of m-learning in
education. Procedia-social and behavioral sciences.

Oknisih, N., dan Suyoto, S. 2019.Penggunaan Aplen (Aplikasi Online) sebagai Upaya
Kemandirian belajar siswa. In Seminar Nasional Pendidikan Dasar. Vol 1
No.01.

Rizqon, H, S, A. 2020. Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia: Sekolah,


Keterampilan, dan Proses pemmbelajaran. Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i.
7(5) : 395-405.

Sadikin, A., Johar, A., dan Suryani, L. 2020. Pengembangan Multimedia Interaktif
Biologi Berbasis Website dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 Edubiotik.
Junal Pendidikan, Biologi, dan Terapan. 5(1):18-28.

Unicef. 2020. Agenda Tindakan Untuk Mengatasi Tantangan Sosial Ekonomi.


Jakarta.

https://doi.org/10.1016/j.jdeveco.2014.01.004

Anda mungkin juga menyukai