Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

DAMPAK COVID-19 TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA


Oleh

Nama : Yulisma H Nuna


Nim : 411417039
Kelas :D
Prodi : Pendidikan Matematika

PRODI S1 PENDIDIKAN METEMATIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020/2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dampak Covid-19 dalam dunia pendidikan telah diakui oleh organisasi
pendidikan UNESCO. Hampir 300 juta siswa terganggu kegiatan sekolah mereka di
seluruh dunia dan mengancam mereka dimasa depan. Dampak yang paling ditakuti
adalah efek jangka panjang. Karena siswa akan secara otomatis merasakan keterlambatan
dalam proses pendidikan terutama dalam pendidikan Matematika yang sedang berjalan.
Hal ini dapat menyebabkan lambatnya pertumbuhan kedewasaan mereka di asa depan.
Apalagi jika Covid-19 tidak segera berakhir. Kebijakan keterlambatan sekolah di
Indonesia yang terkena virus dapat secara otomatis mengganggu hak setiap warga untuk
mendapatkan setiap layanan pendidikan yang layak.
Pemerintah pusat hingga pemerintah daerah mengeluarkan kebijakan untuk
meliburkan seluruh lembaga pendidikan. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya
pencegahan meluasnya penularan virus corona (covid-19). Hingga saat ini di Indonesia di
beberapa sekolah sampai kampus baik swasta maupun negeri mulai menerapkan
kebijakan kegiatan belajar mengajar dari jarak jauh atau pembelajaran berbasis online
dengan memanfaatkan aplikasi pembelajaran online. Tapi ironosnya sejauh ini apakah
pernah terbesit pertanyaan dalam seberapa besar dampak covid-19 terhadap dunia
pendidikan di Indonesia khususnya dalam pembelajaran Matematika ? Efektifkah
langkah belajar dari rumah yang sudah berjalan selama ini ? bagaimana kunci sukses
pembelajaran daring khusunya dalam belajar Matematika saat pandemik Covid-19 ini?
Pembelajaran Matematika secara daring atau online learning tidak bisa dipastikan
berjalan lancar karena pembelajaran secara online ini sangat bergantung dengan koneksi
jaringan internet yang menghubungkan antarperangkat guru dan siswa. kendala ketika
belajar matematika secara daring adalah pola kebiasaan cara belajar mengajar siswa dan
guru yang sudah terbiasa belajar secara konvensional. Guru masih belum terbiasa
mengajar dengan memanfaatkan media daring kompleks yang harus dikemas secara
efektif, mudah diakses dan dipahami oleh siswa.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembelajaran Matematika secara daring ?
2. Apakah dampak dalam pembelajaran daring khusunya dalam belajar matematika?

1.3. Tujuan Pembahasan


1. Mengetahui bagaimana pembelajaran daring dalam belajar matematika
2. Mengetahui dampak dalam pembelajaran daring khususnya dalam belajar matematika
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pembelajaran Matematika


Pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi antara siswa, guru dan lingkungan
belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap
dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk
membantu peserta didik agar dapat berjalan dengan baik. Dari proses pembelajaran itu akan
terjadi sebuah kegiatan timbal balik antara guru dengan siswa untuk menuju tujuan yang lebih
baik.
Menurut Sugihartono (2007:74) Belajar merupakan proses yang dilakukan seseorang
untuk mendapatkan perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Hamzah mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses yang menghasilkan perubahan
tingkah laku yang dilakukan dengan sengaja untuk memperoleh pengetahuan, kecakapan, dan
pengalaman baru kearah yang lebih baik.
Menurut (Martini, 2014:177) Matematika adalah suatu bidang studi yang perlu dipelajari
karena hakikat matematika adalah pemahaman terhadap pola perubahan yang terjadi didalam
dunia nyata dan didalam pikiran manusia serta keterkaitan antara pola-pola tersebut secara
holistik. Menurut Ruseffendi (Heruman, 2014:1) matematika adalah bahasa simbol, ilmu
deduktif yang tidak pembuktian secara induktif, ilmu tentang keteraturan, dan struktur yang
terorganisasi, mulai dari unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat dan akhirnya ke
dalil. Adapun komponen matematika adalah sebagai berikut.
(1) Konsep angka; (2) menghitung; (3) korespondensi satu-satu; (4)
pola dan hubungan-hubungannya; (5) geometri dan kepekaan spatial; (6) pengukuran; dan (7)
pengumpulan, organisasi, dan representasi data.

2.2. Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) pada Masa Pandemi Covid-19


Menurut pendapat bafadal (2005:11) pembelajaran dapat diartikan sebagai “segala usaha
atas proses belajar mengajar dalam rangka tercapainya/terciptanya proses belajar mengajar yang
efektif dan efisien”.
Pandemik Covid-19 telah memaksa pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk
mengubah tata cara dalam berinteraksi dan dalam proses sosial ekonomi. Krisis kesehatan ini
telah membawa dampak sosial ekonomi terutama kelompok rentan, termasyuk penyandang
sabilitas. Bagi peyandang sabilitas, pandemi ini semakin menyudutkan mereka. Pada kondisi
sebelum pandemi, penyandang sabilitas sudah dihadapkan dengan berbagai bentuk diskriminasi
dan hambatan dalam beraktivitas diruang publik dan mendapat layanan publik. Pandemi ini
memberi banyak tantangan bagi penyandang disabilitas, diantaranya kesulitan mendapat
informasi dan mengakses fasilitas seperti pekerjaan dan pendidikan terutama dalam pendidikan
pembelajaran matematika.
Pembelajaran secara online dari rumah benar-benar sangat dirsakan berat bagi guru atau
dosen, para siswa atau mahasiswa bahkan orang tua. Semua masyarakat dipaksa untuk
bertransformasi dan beradaptasi pada kondisi pandemik ini. Banyak cara yang dapat dilakukan
untuk setidaknya mengurangi dampak dibidang pendidikan, yakni melalui strategi pembelajaran
jarak jauh.
Dari tantang itu, guru ataupun dosen harus berani melangkah sebagai agen perubahan
(agen of change) untuk menjadikan pembelajaran daring sebagai kesempatan mentransformasi
pendidikan. Melihat kondisi saat ini yang tidak memungkinkan proses kegiatan belajar mengajar
(KBM) didalam kelas. Guru ataupun dosen dituntut untuk senantiasa berperan aktif serta eksis,
dan beraktivitas yang tinggi dengan menciptakan hal-hal yang baru dalam dunia pendidikan
sesuai dengan zaman yang selalu berkembang. Keahlian dan kepribadian yang dimiliki guru
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan berperan sekaligus menjadi batu lonjatan
bagi peserya didik untuk meraih keberhasilannya dimasa yang akan datang. Oleh karena itu,
gagasan inovasi pendidikan oleh soorang pendidik sangatlah diperlukan dan sangat bermanfaat.
Dengan berbagai dukungan elemen terkait supaya tidak terjadi ketertinggalan zaman pada sektor
pendidikan.
Matematika sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan dilembaga pendidikan formal.
Merupakan salah satu bagian penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Pelajaran
matematika sendiri adalah pelajaran yang berbuhungan dengan berbagai konsep. Konsep adalah
ide abstrak yang dengannya kita dapat mengelompokkan objek-objek kedalam contoh dan bukan
contoh. Konsep-konsep dalam matematika memiliki keterkaitan satu dengan yang lain. Saling
keterkaitannya antar konsep materi satu dengan yang lainnya merupakan bukti akan pentingnya
pemahaman konsep matematika.

2.3. Dampak dari Pembelajaran Daring Terhadap Pembelajaran Matematika


Dalam keadaan normal saja banyak ketimpangan yang terjadi antar daerah. Kementerian
pendidikan dibawah kepemimpinan menteri Nadiem Makarim, mendengungkan semangat
peningkatan produktivitas bagi siswa untuk mengangkat peluang kerja ketika menjadi sebuah
lulusan sekolah. Namun dengan hadirnya wabah Covid-19 yang sangat mendadak, maka dunia
pendidikan Indonesia perlu mengikuti alur yang sekiranya dapat menolong sebuah sekolah dalam
keadaan darurat. Sekolah perlu memaksakan diri menggunakan media daring. Namun
penggunaan teknologi bukan tidak ada masalah, banyak varians masalah yang menghambat
terlaksananya efektivitas pembelajaran dengan metode daring diantaranya :
1. Keterbatasan penguasaan teknologi informasi oleh guru dan siswa
Kondisi guru di Indonesia tidak seluruhnya paham penggunaan teknologi, ini bisa dilihat
dari guru-guru yang lahir tahun sebelum 1980-an. Kendala teknologi informasi
membatasi mereka dalam menggunakan media daring. Begitu juga dengan siswa yang
kondisinya hampir sama dengan guru-guru yang dimaksud dengan pemahaman
penggunaan teknologi.
2. Sarana dan Prasarana yang Kurang Memadai
Perangkat pendukung teknologi jelas mahal. Banyak didaerah Indonesia yang guru pun
masih dalam kondisi ekonominya yang mengkhawatirkan. Kesejahteraan guru maupun
murid yang membatasi mereka dari serba terbatas dalam menikmati sarana dan prasarana
teknologi informasi yang sangat diperlukan dengan musibah Covid-19 ini.
3. Akses internet yang terbatas
Jaringan internet yang benar-benar masih belum merata dipelosok negeri. Tidak semua
lembaga pendidikan baik sekolah dasar maupun sekolah menengah dapat menikmati
internet. Jika adapun jaringan internet kondisinya masih belum mampu mengkover media
daring.
4. Kurang siapnya penyediaan anggaran
Biaya juga sesuatu yang menghambat karena aspek kesejahteraan guru dan murid masih
jauh dari harapan. Ketika mereka menggunakan kuota internet untuk memenuhi
kebutuhan media daring, ketika menteri pendidikan memberi semangat produktivitas
harus melaju, namun disisi lain kecakapan dan kemampuan finansial guru dan siswa
belum melaju kearah yang sama.
5. Memberatkan siswa atau mahasiswa karena tugas yang menumpuk
6. Kesulitan dalam memahami materi
Ada kerugian mendasar bagi murid ketika terjadi penutupan sekolah ataupun kampus.
Banyak ujian yang mestinya dilakukan oleh murid pada kondisi normal, sekarang dengan
mendadak karena dampak covid-19, maka ujian dibatalkan ataupun ditunda. Penilaian internal
bagi sekolah barangkali dianggap kurang urgent tetapi bagi keluarga murid informasi penilaian
sangat penting. Ada yang menganggap hilangnya informasi penilaian murid sangatlah berarti
bagi keberlangsungan masa depan murid. Misalkan saja target-target skill maupun keahlian
tertentu murid yang mestinya tahun ini mendapatkan penilaian sehingga berdampak tratment
untuk tahun yang akan datang, maka pupus sudah bagi murid yang telah mampu menguasai
banyak keterampilan ditahun ini tetapi tidak memperoleh penilaian yang semestinya.
Adapun dampak lainnya mengenai lulusan universitas ataupun pendidikan menengah
yang mencari pekerjaan tahun ini mengalami gangguan yang hebat karena pandemi Covid-19.
Para mahasiswa maupun siswa yang tahun ini lulus mengalami gangguan pengajaran dibagian
akhir studi mereka. Dampak langsung yang dialami oleh mereka adalah gangguan utama dalam
penialain akhir yang mestinya mereka dapatkan. Namun dengan kondisi apapun mereka tetap
lulus dalam kondisi resesi global yang memilukan ini.
Dalam jurnal penelitian yang berjudul “Dampak Pandemik Covid-19 pada Kesiapan
Pembelajaran Tadris Matematika IAN Metro Lampung” bahwa mahasiswa memberikan respon
sebanyak 63,5% tidak menyukai pembelajaran daring. Pembelajaran daring dianggap
memberatkan karena tugas yang bertumpuk. Sebanyak 32,5% merespon bahwa mereka mungkin
menyukai pembelajaran daring. Mereka tidak yakin menyukai atau tidak. Mahasiswa sebanyak
5% menyatakan menyukai pembelajaran daring. Penulis melakukan wawancara terhadap
beberapa mahasiswa. Menurut mahasiswa 1 sistem pembelajaran daring yang sudah
dilaksanakan dirasa efektif. Pembelajaran ini dirasa menyenangkan meskipun terdapat suatu
kendala dalam menggunakan aplikasi, seperti hilangnya sinyal disebabkan lingkungan rumah
yang mungkin dengan koneksi internet yang lamban. Dengan begitu dosen harus mengulang
materi yang kurang jelas sampai siswa paham. Kendala lain dari pembelajaran yaitu sulitnya
mengirim tugas yang telah diselesaikan dan beberapa kegiatan yang memang harus dilakukan
dirumah memang benar-benar menjadi penghambat dalam pembelajaran daring ini.
Dalam sebuah wawantara, tanggaapan mahasiswa 2 cukup memberikan penjelasan bahwa kuliah
daring-daring benar-benar menyulitkan. Kendala kondisi internet lagi-lagi menjadi sumber
kesulitan mahasiswa mengikuti kuliah daring. Lokal area yang berbeda menjadi salah satu faktor
lambannya koneksi internet.
Mahasiswa mengharapkan pembelajaran dibuat lebih santai dan menarik namun tetap mengacu
pada pembelajaran sehingga mahasiswa dapat memahami secara perlahan materi yang
disampaikan oleh dosen sehingga pembelajaran tidak terkesan menegangkan.
Banyak mahasiswa mengeluhkan sulitnya menjalani kuliah daring yang memang dilaksanakan
tanpa adanya latihan. Hal ini disebabkan oleh persiapan pembelajaran daring yang kurang
maksimal. Koneksi internet, keadaan ekonomi, dan faktor lainnya yang dikeluhkan. Masa
pandemi dengan menggunakan pembelajaran daring sebagai solusi belajar ini menyebabkan
kuota internet menjadi lebih banyak sekali dibutuhkan daripada sebelumnya.
Pembelajaran daring membuat mahasiswa mengalami kesulitan terutama dalam memahami
materi. Pembelajaran daring memiliki tantangan sendiri dibandingkan pembelajaran secara
langsung yang sudah memiliki tantangan yang masih perlu diselesaikan. Pembelajaran daring
merupakan salah satu solusi pembelajaran ditengah pandemi Covid-19 yang kian hari makin
bertambah kasusnya.
BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran matematika berbasis


kuliah/belajar daring memiliki kendala bahwa sulitnya mangakses koneksi internet. Hal ini di
rasakan oleh para mahasiswa dan siswa yang mengikuti kuliah daring.

.
DAFTAR PUSTAKA

Hamzah dan Mohamad, Nurdin. 2012. Belajar dengan Pendekatan Pailkem.


Jakarta: Bumi Aksara

Rizqon Halal Syah Aji. (2020). Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia:
Sekolah, Keterampilan, dan Proses Pembelajaran. Jurnal Sosial & Budaya Syar-i
FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (online), Vol. 7 No. 5 (2020),
(http://journal.uinjkt.ac.id, (diakses 2 oktober 2020)

Selvi Loviana, Waskita Niki Baskara. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 Pada
Kesiapan Pembelajaran Tadris Matematika IAIN Metro Lampung. Jurnal
Pendidikan Matematika STKIP-PGRI Bandar Lampung, (online), Vol. 1 No. 2 p-
ISSN: 2685-2519 e-ISSN: 2715-6028, (http://metrouniv.ac.id, diakses 25
september 2020)

Anda mungkin juga menyukai