Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ANALISIS RESIKO TERHADAP

PEMBELAJARAN ONLINE
KEWIRAUSAHAAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : Arthur Jonathan Simanjuntak

NPM : 1802010010

PRODI : MATEMATIKA (MIPA)

GRUP : 1 (SATU)
BAB 1

PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN

Pandemi COVID-19 di Indonesia mulai terjadi pada bulan Maret 2020. COVID-
19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2
(serever acute resipiratory syndrome coronavirus 2 atau SARSCoV -2). Penyebaran virus Sars-
Cov-19 di Indonesia memberikan dampak besar terhadap pendidikan, salah satunya di
perguruan tinggi. Menteri Pendidikan melalui Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020
tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19),
menghendaki agar seluruh peserta didik bisa mendapatkan layanan pendidikan yang optimal
namun tetap mengutamakan protokol kesehatan guna memutus rantai Covid-19 semaksimal
mungkin. Proses perkuliahan yang semula bersifat konvensional (tatap muka di kelas) harus
bertransformasi menjadi perkuliahan daring (online) yang dapat dilakukan tanpa terbatas tempat
dan waktu. Pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah bagi para tenaga pendidik
merupakan perubahan yang harus dilakukan oleh dosen untuk tetap mengajar mahasiswa.
Program belajar secara daring merupakan alternatif yang digunakan saat ini oleh setiap
universitas untuk melaksanakan proses belajar mengajar walaupun tidak dengan tatap muka.
Perubahan proses belajar dari tatap muka menjadi proses belajar secara daring merupakan suatu
keputusan yang harus dilakukan oleh univeritas agar tujuan pendidikan dapat dilaksanakan
secara efektif dan efesien.

Saat ini, teknologi informasi telah mengubah proses berpikir secara praktis dan efisien
pada masyarakat kita khususnya dan dunia pada umumnya. Kita semua saat ini dihadapkan pada
ambang gerbang transisi yang berbasis teknologi, dimana kecepatan penyampaian dan
menangkap suatu informasi menjadi sangat penting dalam rangka memajukan pendidikan.
Berbagai penelitian baik di dalam maupun di luar negeri menunjukkan bahwa pemanfaatan
bahan ajar yang dikemas dalam bentuk media berbasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Tidak bisa dipungkiri jika pendidikan nasional masih
jauh dari perkembangan teknologi jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, seperti
Malaysia dan Brunei Darusalam. Pendidikan Nasionel masih merancang untuk berbasis internet.
Aktivitas-aktivitas akademik yang berkaitan dengan sistem e-learning dapat memberikan
kemudahan pengaksesan materi perkuliahan bagi mahasiswa. Selain itu, mahasiswa dapat
melakukan download dan upload tugas, melakukan post terhadap forum diskusi, dan mengakses
kuis. E-learning dalam perguruan tinggi dapat membantu pihak perguruan tinggi tersebut
memberikan informasi berupa pengumuman-pengumuman yang berkaitan dengan proses
perkuliahan yang berlangsung.
E-learning ini juga memberikan dampak positif terhadap dosen yang memberikan ajaran
perkuliahan yang berlangsung sesuai dengan penetapan jadwal perkuliahan. Setiap dosen dapat
mengetahui seberapa jauh pemahaman mahasiswa terhadap perkuliahan yang diberikan. Selain
itu, e-learning membantu pengaksesan dosen dalam mengidentifikasikan fitur-fitur mana yang
dapat digunakan untuk memberikan tugas dan kuis kepada mahasiswa. Dosen juga dapat
menerima feedback dari mahasiswa secara langsung dan dosen dapat memberikan tanggapan
kepada mahasiswa tanpa terhalang oleh batasan lokasi dan waktu. Selain dampak positif yang
dihasilkan dari penerapan e-learning atau sistem pembelajaran berbasis elektronik dalam
perguruan tinggi, maka selalu terdapat risiko yang nantinya dapat memberikan dampak negatif.
Adapun kemungkinan risiko-risiko yang dapat terjadi selama proses perkuliahan berlangsung
dalam e-learning, seperti terjadinya down server karena banyak mahasiswa yang melakukan
pengaksesan e-learning secara bersamaan dan terdapat keterbatasan sumber daya dalam
penanganan dan pemeliharaan e-learning. Selain itu, e-learning juga terdapat keterbatasan
kapasitas terhadap file yang bisa di-upload dan penyimpanan data mahasiswa dalam sistem e-
learning. Ada kemungkinan terdapat keterbatasan fitur-fitur dalam e-learning yang memiliki
tingkat kompleksitas yang berbeda-beda. Hal ini dapat menyebabkan dosen dan mahasiswa bisa
kesulitan menggunakan e-learning. Dengan adanya kemungkinan risiko-risiko yang muncul
selama proses implementasi e-learning, maka diperlukan manajemen risiko dalam perguruan
tinggi untuk mengelola dan meminimalkan risiko tersebut. Oleh karena itu, diperlukan adanya
tindakan pengendalian maupun pengawasan sistem pembelajaran yang berbasiskan elektronik
yang dilakukan secara teratur.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Resiko dampak pembelajaran online?
2. Keputusan apa yang dapat mengurangi dampak terhadap penurunan kualitas
pendidikan akibat pandemi yang terjadi sekarang ini?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa resiko dampak pembelajaran online.
2. Untuk mengetahui keputusan yang dapat mengurangi dampak terhadap penurunan
BAB 2

PEMBAHASAN
1. RESIKO DAMPAK PEMBELAJARAN ONLINE

Institusi pendidikan dinilai sebagai salah satu sektor yang cepat menanggapi
gelombang penyebaran virus corona. Institusi pendidikan membuat reaksi cepat karena dinilai
potensial meningkatkan penyebaran. Sekolah-sekolah dengan basis jumlah murid yang cukup
banyak sangat berpengaruh terhadap proses penyebaran Covid-19. Selain sekolah-sekolah,
universitas-universitas pun ditutup untuk sementara. Perkuliahan dialihkan ke rumah. Semuanya
pun berlangsung dari rumah. Proses belajar-mengajar tergangu mengingat metode distribusi
pengetahuan dirasa kurang optimal dan memadai. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pun
menerapkan kebijakan sistem belajar dari rumah. . Kita tidak bisa menyangkal bahwa efektivitas
kegiatan belajar dengan pantuan jarak jauh oleh para pendidik dan bimbingan langsung dari
orangtua hanya berlangsung di pekan awal. Berada di rumah selama pandemi diharapkan tetap
produkif dalam belajar. Akan tetapi, kadang-kadang orang justru merasa bebas-merdeka untuk
belajar. Belajar dari rumah adalah sebuah tameng yang dipakai untuk menahan tuduhan bahwa
selama Covid-19 sistem pendidikan vakum.
Setiap penggunaan sistem dan teknologi informasi selalu terdapat risiko yang muncul
sebagai bentuk ancaman dan ketidakpastian yang dapat memberikan dampak negatif dalam suatu
perusahaan atau perguruan tinggi. Tingkat probabilitas atau peluang terjadinya risiko dalam
suatu organisasi berbeda-beda tergantung dari faktor-faktor pemicu munculnya risiko tersebut,
seperti pengetahuan para pakar dan data-data histori dari setiap aktivitas yang telah selesai
dilakukan. Risiko dapat terjadi pada pengelolaan aset dalam suatu organisasi karena aset bisa
mengalami kerusakan ataupun kesalahan penggunaan aset tersebut oleh pihak terkait. Selain itu,
terdapat faktor-faktor internal dalam suatu perguruan tinggi yang dapat memunculkan berbagai
risiko sehingga penggunaan e-learning yang memengaruhi hubungan antara dosen dengan
mahasiswa. Tingkat pengetahuan dan pengalaman yang terdapat masing-masing dosen sebagai
pihak pengajar dan penyampaian materi perkuliahan kepada mahasiswa bisa memunculkan
kesalahpahaman penyampaian informasi kepada mahasiswa.

Salah satu ciri utama dari pembelajaran mahasiswa yang sangat menonjol adalah adanya
kemampuan dan kemauan dalam proses belajar dengan mengarahkan sendiri proses
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan yang dia inginkan. Beberapa dosen menggunakan
pembelajaran mealaui e-learning ini, sedangkan beberapa dosen lainnya menggunakan
pembelajaran online mengguakan aplikasi seperti Zoom, Google Classroom, WhatApp, dan
aplikasi lainnya. Pelaksanaan pembelajaran online untuk mengantisipasi apabila dosen tidak
dapat tatap muka dengan mahasiswa dan untuk menghadapi masalah seperti pandemi COVID-19
yang menggemparkan seluruh dunia sehingga menyebabkan seluruh aktivitas-manusia dibatasi.
Seluruh bahan ajar, penugasan, konsultasi, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya disampaikan
melalui internet. Model pembelajaran ini memanfaatkan teknologi terutama dalam membantu
dosen dan mahasiswa terutama pada pengelolaan kegiatan pembelajaran. Dengan teknologi
informasi ini dapat berperan sebagai media yang menyediakan antara mahasiswa dan dosen,
sumber belajar dan sarana untuk meng-efesiensikan evaluasi pembelajaran.
Dampak positif dari sistem belajar online:

1. Waktu belajar lebih singkat

Materi dapat diakses oleh pelajar dimana pun dan kapan pun. Dengan pembelajaran daring para
pelajar dapat membuka materi dan mempelajari nya dengan mudah, hal ini di dukung oleh teknologi.
Materi pembelajaran atau mengikuti video tatap muka, maka para pelajar memiliki waktu yang lebih
cepat untuk belajar, apalagi belajarnya hanya di rumah, sehingga tidak perlu menghabiskan banyak
waktu untuk pergi ke kampus atau sekolah seperti biasa. Selain itu, para pelajar tidak memerlukan
waktu lagi untuk menunggu pengajar yang kadang datangnya "ngaret" sehingga memerlukan banyak
waktu yang terbuang.

2. Pendidikan Indonesia lebih maju

Dengan adanya sistem belajar seperti ini setidaknya pendidikan Indonesia lebih maju walaupun
sedikit. Salah satu kemajuannya, yaitu pendidikan Indonesia sudah bisa memanfaatkan teknologi yang
ada dan cara belajar pendidikan di Indonesia lebih bervariatif dengan adanya belajar online.
3. Siswa bisa mengembangkan diri

Belajar online yang tidak memakan waktu banyak dapat membuat pelajar bisa mengembangkan
diri pada hal lain, seperti membaca, menulis atau menggambar. Dengan begitu para pelajar tidak hanya
sekadar belajar saja, atau mencari ilmu saja, tapi bisa mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki.

4. Dapat menghemat biaya yang seharusnya keluar

Sejatinya dalam proses pembelajaran tatap muka Mahasiswa mengeluarkan biaya yang cukup
banyak seperti biaya perjalanan menuju kampus, biaya kost serta biaya hidup selama kegiatan
perkuliahaan tatap muka bagi mahasiswa yang bertempat tinggal jauh dari rumah orangtuanya

Begitulah dampak positif pada pembelajaran daring di masa pandemi ini. Selain dampak positif proses
pembelajaran online juga memiliki dampak negatif diantaranya sebagai berikut:

1. Ancaman putus sekolah

Anak berisiko putus sekolah lantaran terpaksa bekerja demi membantu perekonomian
keluarga.

2. Penurunan capaian belajar

Dinas Pendidikan menemukan adanya perbedaan akses dan kualitas selama Pembelajaran
Jarak Jauh. Tidak hanya kualitas dan akses, jenjang pendidikan juga punya permasalahan-
permasalahan yang spesifik.

3. Kurangnya interaksi sosial dengan mahasiswa dan pelajar lainnya

Dalam proses pembelajaran jarak jauh ini mahasiswa maupun pelajar kegiatan interaksi
sosialnya terbatas dengan hanya melihat wajah dan mmuka hanya melalui monitor handphone
maupun komputer atau laptop.
Tantangan tersendiri untuk dunia pendidikan supaya pembelajaran dapat terus berjalan di
tengah pandemi covid 19 ini. Salah satu jalan keluar untuk menangani masalah tersebut adalah
pembelajaran dilakukan secara daring. Pembelajaran daring ialah pembelajaran yang dilakukan
dengan jarak jauh dengan bantuan internet. Dalam pembelajaran daring dibutuhkan sarana dan
prasarana, berupa laptop, komputer, smartphone, dan bantuan jaringan internet. Selain sarana dan
prasarana, seorang dosen juga harus mampu menyesuaikan dengan keadaan mahasiswa.
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa banyak mahasiswa yang menggunakan laptop
dan smartphone dalam pembelajaran. Kemampuan laptop dan telepon pintar untuk mengakses
internet memungkinkan pelajar untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan
dalam bentuk konferensi video maupun yang dilaksanakan dalam kelas-kelas online
menggunakan layanan aplikasiaplikasi pembelajaran yang tersedia secara online.

Namun pembelajaran daring juga memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya adalah
ketersediaan jaringan internet. Beberapa mengaku kesulitan untuk mengikuti pembelajaran
online karena tidak semua wilayah mendapatkan jaringan internet dengan akses lancar. Hal
tersebut membuat mereka kesulitan ketika akan mengumpulkan tugas. Selain tantangan
mengenai layanan internet, tantangan lainnya adalah kendala biaya. Untuk mengikuti
pembelajaran online , para mahasiswa harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli kuota
internet. Apalagi ketika pembelajaran dilakukan melalui video conference akan menghabiskan
kuota internet sangat banyak.
Hal lain yang harus diperhatikan dalam penggunaan smartphone guna menunjang
pembelajaran daring adalah adanya kecanduan penggunaan smartphone. Beberapa penelitian
menunjukkan adanya indikasi kecanduan gadget akibat penggunaan yang berlebihan. Sehingga
hal tersebut dapat menimbulkan kekhawatiran akan efek negatif pada penggunaan gadget dan
media sosial seperti kemungkinan terpapar informasi yang salah dan tidak perhatian selama
belajar akibat bermain media sosial. Selain itu, orang yang kecanduan gadget cenderung
memiliki masalah sosial dan akademik.

2.KEPUTUSAN YANG DAPAT MENGURANGI DAMPAK KUALITAS PENDIDIKAN

Kita tidak bisa menuntut kualitas terhadap target kurikulum di masa pandemi. Karena
yang menjadi tujuan utama adalah menjaga keselamatan dan kesehatan peserta didik, keluarga
dan mahasiswa. Banyak kendala yang dihadapi dosen dan mahasiswa selama pembelajaran jarak
jauh seperti sekarang ini. Ada beberapa kendala dosen dalam mengajar :

1. Dosen kesulitan mengelola pembelajaran jarak jauh dan cenderung fokus pada
penuntasan materi.
2. Waktu pembelajaran berkurang sehingga dosen tidak mungkin memenuhi beban jam
mengajar.
3. Dosen kesulitan berkomunikasi dengan mahasiswa dikarenakan jaringan internet yang
tidak stabil.

Dan ada juga beberapa kendala mahasiswa dalam belajar daring yaitu :

1. Mahasiswa kesulitan konsentrasi belajar dari rumah dan mengeluhkan beratnya


penugasan soal dari dosen.
2. Tidak stabilnya jaringan internet .
3. Kuota internet yang terbatas .
4. Peningkatan rasa stress dan jenuh akibat isolasi berkelanjutan berpotensi menimbulkan
rasa cemas dan depresi bagi mahasiswa.

Maka solusi yang tepat (inisiatif) yaitu dengan penyediaan kuota gratis dari pemerintah.

Prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi COVID-19

 Kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan
masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran.
 Tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial juga menjadi pertimbangan
dalam pemenuhan layanan pendidikan selama masa pandemi COVID-19.
Untuk membantu mahasiswa yang paling terdampak pandemi dan berpotensi paling
tertinggal, dosen perlu melakukan asesmen diagnostik. Asesmen dilakukan di semua kelas secara
berkala untuk mendiagnosis kondisi kognitif dan non-kognitif siswa sebagai dampak
pembelajaran jarak jauh.

Tujuan asesmen non-kognitif : Non-kognitif ditujukan untuk mengukur aspek psikologis dan
kondisi emosional.

 Kesejahteraan psikologi dan sosial emosi mahasiswa.


 Aktivitas selama belajar dari rumah.
 Kondisi keluarga mahasiswa.

Tujuan asesmen kognitif : Kognitif ditujukan untuk menguji kemampuan dan capaian
pembelajaran.

 Identifikasi capaian kompetensi mahasiswa.


 Hasil asesmen menjadi dasar pilihan strategi pembelajaran.
Diperlukan kerja sama secara menyeluruh dari semua pihak untuk kesuksesan
pembelajaran di masa pandemi COVID-19.

1. Dosen

Dosen terus meningkatkan kapasitas untuk melakukan pembelajaran interaktif.

2. Universitas

Universitas memfasilitasi kegiatan belajar mengajar dengan metode yang paling tepat.

3. Pemerintah

Pemerintah pusat dan daerah bekerja sama menyusun dan menerapkan kebijakan yang
berpihak pada mahasiswa.

4. Layanan Kesehatan

Layanan kesehatan memantau dan mengevaluasi risiko di daerah demi mengutamakan


kesehatan mahasiswa.

5. Masyarakat Sipil

Lembaga sosial dan masyarakat bersama-sama membantu mendukung kegiatan


mahasiswa.

Adapun kelebihan dalam pembelajaran online, salah satunya adalah meningkatkan kadar
interaksi antara mahasiswa dengan dosen/guru, pembelajaran dapat dilakukan dimana dan kapan
saja , Menjangkau peserta didik (mahasiswa) dalam cakupan yang luas, dan mempermudah
penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran. Model pembelajaran ini memanfaatkan
teknologi terutama dalam membantu dosen dan mahasiswa terutama pada pengelolaan kegiatan
pembelajaran. Dengan teknologi informasi ini dapat berperan sebagai media yang menyediakan
antara mahasiswa dan dosen, sumber belajar dan sarana untuk meng-efesiensikan evaluasi
pembelajaran.

Keuntungan penggunaan pembelajaran online adalah pembelajaran bersifat mandiri dan


interaktivitas yang tinggi, mampu meningkatkan tingkat ingatan, memberikan lebih banyak
pengalaman belajar, dengan teks, audio, video dan animasi yang semuanya digunakan untuk
menyampaikan informasi, dan juga memberikan kemudahan menyampaikan, memperbarui isi,
mengunduh, para siswa juga bisa mengirim email kepada siswa lain, mengirim komentar pada
forum diskusi, memakai ruang chat.
PENUTUP

KESIMPULAN

Penetapan Covid-19 sebagai darurat kesehatan internasional mendapat taggapan dari


berbagai pihak termasuk dari dunia pendidikan. Untuk mencegah penyebaran Covid-19 di
lingkugan kampus, maka banyak perguruan tinggi yang mengeluarkan kebijakan bekerja dan
belajar dari rumah. Dosen diminta untuk merancang pembelajaran yang dapat diikuti oleh
mahasiswa dari rumah masing-masing. Akibatnya terjadi pergeseran proses pembelajaran dari
yang tadinya dilaksanakan secara tatap muka dalam ruang kelas menjadi pembelajaran online
yang bisa diikuti dari mana saja. Pembelajaran online yang dilakukan selama masa Pandemi
Covid-19 juga memaksa dosen dan mahasiswa untuk lebih banyak memanfaatkan teknologi
modern dalam proses belajar. Dosen dan mahasiswa dituntut untuk mampu menggunakan gawai
seperti telepon pintar, komputer tablet dan laptop untuk mendukung pembelajaran. Untuk
memudahkan penyampaian materi dan penugasan, banyak dosen yang menggunakan aplikasi
seperti Google Classroom, Zoom, dan lainnya. Komunikasi antara dosen degan mahasiswa
dalam konteks pembelajaran dilakukan melalui fitur aplikasi pesan seperti email dan WhatsApp.

Himbauan agar mahasiswa belajar dari rumah selama Pandemi Covid-19 secara
megejutkan mampu meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa. Lingkungan pembelajaran
online memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk merencanakan dan melaksanakan
pembelajarannya. Terbatasnya interaksi dengan dosen maupun dengan rekan sebaya membuat
mahasiswa lebih mandiri dalam mengatur waktu belajar, mengerjakan dan mengumpulkan tugas,
serta mencari sumber belajar selain bahan ajar yang diberikan dosen untuk menunjang
pemahaman mereka mengenai materi yang dikuliahkan.

Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa memiliki sarana dan prasarana untuk


melaksanakan pembelajaran daring. Pembelajaran daring efektif untuk mengatasi pembelajaran
yang memungkinan dosen dan mahasiswa berinteraksi dalam kelas virtual yang dapat diakses
dimana saja dan kapan saja. Pembelajaran daring dapat membuat mahasiswa belajar mandiri dan
motivasinya meningkat. Namun, ada kelemahan pembelajaran daring mahasiswa tidak terawasi
dengan baik selama proses pembelajaran daring. Lemah sinyal internet dan mahalnya biaya
kuato menjadi tantangan tersendiri pembelajaran daring. Akan tetapi pembelajaran daring dapat
menekan penyebaran Covid-19 di perguruan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai