Anda di halaman 1dari 6

Pusat Penelitian Bidang KESEJAHTERAAN SOSIAL

Badan Keahlian DPR RI


Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. XII, No. 7/I/Puslit/April/2020

TANTANGAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN BELAJAR DARI RUMAH


DALAM MASA DARURAT COVID-19
Fieka Nurul Arifa
13 Abstrak
Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) yang telah menyebar ke berbagai
negara termasuk Indonesia mengharuskan berbagai sektor untuk segera
mengambil sikap dalam mencegah penularan yang lebih luas, termasuk sektor
pendidikan. Berkaitan dengan hal tersebut Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan mengambil sikap tegas melalui beberapa surat edaran berkaitan
tentang kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19. Tulisan
ini mengkaji pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat Covid-19
berkaitan dengan kebijakan pembelajaran dari rumah. Proses belajar dari rumah
melalui pendidikan jarak jauh merupakan solusi yang dalam pelaksanaannya
belum optimal secara keseluruhan. Terdapat berbagai hambatan, baik dari sisi
sumber daya manusia, pengaturan penyelenggaraan, kurikulum, maupun
sarana belajar. Komisi X DPR RI perlu mendorong sinergitas berbagai sektor
terkait serta melakukan pengawasan agar pelaksanaan kebijakan belajar dari
rumah dapat berjalan secara optimal.

Pendahuluan Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan


Dalam rangka mencegah dalam Masa Darurat Penyebaran
meluasnya penularan Covid-19 Coronavirus Disease (Covid-19) yang
pada warga sekolah khususnya dan antara lain memuat arahan tentang
masyarakat luas pada umumya, proses belajar dari rumah.
Kementerian Pendidikan dan Sekolah, di mana setiap hari
Kebudayaan (Kemendikbud) terjadi aktivitas berkumpul dan
menerbitkan beberapa surat berinteraksi antara guru dan siswa
edaran terkait pencegahan dan dapat menjadi sarana penyebaran
penanganan Covid-19. Pertama, Covid-19. Guna melindungi warga
Surat Edaran Nomor 2 Tahun sekolah dari paparan Covid-19,
2020 tentang Pencegahan berbagai wilayah menetapkan
PUSLIT BKD dan Penanganan Covid-19 di kebijakan belajar dari rumah.
Lingkungan Kemendikbud. Kedua, Kebijakan tersebut menyasar
Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 seluruh jenjang pendidikan mulai
tentang Pencegahan Covid-19 pada dari jenjang prasekolah hingga
Satuan Pendidikan. Ketiga, Surat pendidikan tinggi, baik negeri
Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang maupun swasta. Kebijakan belajar
di rumah dilaksanakan dengan tetap menghadapi kendala, Tetapi
melibatkan pendidik dan peserta tidak demikian bagi sekolah yang
didik melalui Pembelajaran Jarak belum pernah melaksanakan PJJ
Jauh (PJJ). Tulisan ini mengkaji sebelumnya, terutama di daerah
pelaksanaan kebijakan belajar dengan fasilitas yang terbatas baik
dari rumah dalam masa darurat sisi peranti maupun jaringan.
penyebaran Covid-19. Lembaga pendidikan misalnya
Universitas Terbuka (UT), menggunakan
Proses Belajar dari Rumah elearning sebagai sarana pendidikan
Secara global, berdasarkan data di mana sudah siap dari sisi sumber
UNESCO tanggal 19 Maret 2020, 112 daya manusia, memiliki kurikulum
negara telah menerapkan kebijakan yang matang, serta dilengkapi
belajar dari rumah, antara lain fasilitas untuk mengakses sumber
Malaysia, Thailand, Jerman, Austria, belajar dan sarana komunikasi yang
Meksiko, Afrika Selatan, Yaman, dan efektif antara mahasiswa dan tutor.
Namun, masih banyak lembaga
14
Zambia. Dari 112 negara tersebut,
101 negara menerapkan kebijakan pendidikan terutama yang berada
belajar dari rumah secara nasional. di daerah tertinggal, jauh dari siap
Sementara 11 negara lainnya, akibat berbagai keterbatasan.
termasuk Indonesia, menerapkan Sebagian besar proses PJJ
belajar di rumah di wilayah-wilayah saat ini masih memanfaatkan
tertentu (bebas.kompas.id, 31 Maret fasilitas grup Whatsapp dalam
2020). Di Indonesia, kebijakan belajar perangkat smart phone. Guru
dari rumah telah dilaksanakan oleh maupun dosen memberikan tugas
sekitar 28,6 juta siswa dari jenjang kepada para peserta didik melalui
SD sampai dengan SMA/SMK di grup Whatsapp, baik melalui grup
berbagai provinsi. Per 18 Maret orang tua siswa maupun grup kelas
2020, sebanyak 276 perguruan tinggi masing-masing. Waktu belajar
negeri dan swasta di Indonesia telah sesuai dengan jadwal mata pelajaran
menerapkan kuliah daring (bebas. harian. Materi belajar dipelajari
kompas.id, 31 Maret 2020). secara mandiri kemudian dilanjutkan
Di beberapa daerah proses dengan mengerjakan tugas harian.
pembelajaran dari rumah telah Diskusi terkait materi yang dipelajari
berlangsung sejak 16 Maret dilakukan melalui grup tersebut.
2020 dan diperpanjang dengan Untuk mengadakan tatap muka
mempertimbangkan situasi di virtual dapat menggunakan aplikasi
masing-masing daerah. Dari sisi Google Classroom, Zoom, atau media
sumber daya manusia, pendidik lainnya. Dengan fitur ini, guru bisa
maupun peserta didik ada yang memantau kehadiran dan keaktifan
memang sudah siap. Tetapi banyak peserta didik.
pula yang terpaksa harus siap
menghadapi pembelajaran yang Tantangan Proses Belajar dari
biasanya dilaksanakan secara tatap Rumah
muka berubah menjadi sistem belajar Proses pembelajaran dari rumah
jarak jauh secara daring. Bagi sekolah melalui PJJ idealnya tetap dapat
yang telah terbiasa menggunakan mengakomodasi kebutuhan belajar
perangkat teknologi dalam kegiatan siswa untuk mengembangkan bakat
belajar mengajar tentu tidak banyak dan minat sesuai dengan jenjang
pendidikannya. Untuk mewujudkan Ketiga, jam belajar masih kaku. Keempat,
hal tersebut diperlukan kesiapan keterbatasan kuota untuk mengkuti
pendidik, kurikulum yang sesuai, pembelajaran daring. Dan kelima,
ketersediaan sumber belajar, serta sebagian siswa tidak mempunyai
dukungan peranti dan jaringan yang gawai pribadi sehingga kesulitan
stabil sehingga komunikasi antar dalam mengikuti ujian daring.
peserta didik dan pendidik dapat Keluhan juga dialami oleh
efektif. Kondisi PJJ saat ini belum mahasiswa dalam memahami materi
dapat disebut ideal sebab masih perkuliahan. Berdasarkan survei
terdapat berbagai hambatan yang Pusat Inovasi dan Kajian Akademik
dihadapi. Hambatan tersebut sekaligus UGM terhadap 3.353 mahasiswa
menjadi tantangan dalam pelaksanaan yang mengikuti pembelajaran daring
PJJ mengingat pelaksanaan PJJ dalam masa darurat Covid-19,
merupakan keharusan agar kegiatan sebanyak 66,9% mahasiswa merasa
15 pendidikan tetap dapat terselenggara
di tengah darurat pandemi Covid-19
memahami materi perkuliahan
dengan baik, sedangkan sisanya
yang terjadi saat ini. mengaku kurang atau sangat kurang
Hambatan yang dihadapi dalam memahami dengan baik (vice.
pelaksanaan PJJ antara lain berkaitan com, 30 Maret 2010). Kurangnya
dengan kesiapan sumber daya manusia, pemahaman mahasiswa terhadap
kurang jelasnya arahan pemerintah materi perkuliahan salah satunya
daerah, belum adanya kurikulum disebabkan oleh kurang siapnya
yang tepat, dan keterbatasan sarana dosen dalam mengelola PJJ sehingga
dan prasarana, khususnya dukungan berpengaruh terhadap capaian
teknologi dan jaringan internet. pembelajaran.
Kesiapan sumber daya manusia Plt. Kepala Pusat Data dan
meliputi pendidik (guru dan dosen), Teknologi Informasi Kemendikbud,
peserta didik, dan dukungan orang Gogot Suharwoto mengatakan dinas
tua merupakan bagian terpenting pendidikan mempunyai andil kuat
dalam pelaksanaan PJJ. terkait pembelajaran yang belum
Banyak keluhan baik dari maksimal. Menurutnya, arahan dari
pendidik, peserta didik, maupun dinas pendidikan terhadap sekolah
orang tua terkait pelaksanaan belajar terkait pembelajaran di rumah belum
dari rumah. Banyak pendidik yang jelas (cnnindonesia.com, 31 Maret
mengeluhkan terbatasnya ketersediaan 2020). Surat edaran kepala dinas
sarana teknologi, kemampuan pendidikan dinilai masih kurang detil
pengoperasian maupun keterbatasan dan spesifik menjelaskan mengenai
jaringan internet di beberapa daerah. tugas guru, orang tua, dan siswa
Di sisi lain, Sejak 16 Maret sampai sehingga berpengaruh terhadap
9 April 2020, Komisi Perlindungan kesiapan pelaksanaan pembelajaran.
Anak Indonesia (KPAI) menerima Dari sisi akses, tantangan
sekitar 213 pengaduan PJJ baik dari bagi pemerintah adalah ketika
orang tua maupun siswa (Kompas, PJJ dilaksanakan di wilayah yang
14 April 2020). Pengaduan tersebut aksesibilitas, infrastruktur, dan
berkaitan dengan: pertama, penugasan literasi digitalnya masih rendah.
yang terlalu berat dengan waktu Berdasarkan hasil survei Nasional
yang singkat. Kedua, banyak tugas Penetrasi Pengguna Internet 2018
merangkum dan menyalin dari buku. APJII, sebaran data menunjukkan
bahwa lebih dari separuh pengguna Keempat, bukti atau produk aktivitas
internet di indonesia berada di belajar dari rumah diberi umpan balik
wilayah Jawa (55,7%), diikuti yang bersifat kualitatif dan berguna
Sumatera (21,6%), Sulawesi-Maluku- dari guru, tanpa diharuskan memberi
Papua (10,9%), Kalimantan (6,6%), skor/nilai kuantitatif.
serta Bali dan Nusa Tenggara sebesar Plt. Dirjen PAUD Dikdasmen
5,2% (bebas.kompas.id, 30 Maret Kemendikbud, Harris Iskandar
2020). Salah satu kesulitan yang menjelaskan bahwa guru tidak
dihadapi dalam proses belajar dari harus terpaku pada pembelajaran
rumah adalah keterbatasan internet daring dan pemberian tugas
baik dari ketersediaan jaringan (cnnindonesia.com, 31 Maret 2020).
maupun kuota untuk mengakses Guru diharapkan kreatif dan inovatif
pembelajaran daring. dalam mengeksplor kegiatan belajar
yang menyenangkan, terutama
Upaya Peningkatan Kualitas karena keterbatasan teknologi 16
Proses Belajar dari Rumah dan koneksi internet. Sebagai
Menanggapi berbagai keluhan contoh pembelajaran melalui
terkait kendala akses internet maupun projek pembuatan hand sanitizer
aktivitas belajar yang memberatkan berbahan rempah tradisional yang
pendidik maupun peserta didik, dapat langsung digunakan siswa.
Kemendikbud mengimbau untuk Sejalan dengan hal tersebut, dinas
mewujudkan pendidikan bermakna pendidikan dan pimpinan perguruan
yang tidak hanya fokus pada capaian tinggi diharapkan memberikan
aspek akademik atau kognitif. Secara pedoman atau prosedur teknis
lebih jelas aturan mengenai proses pelaksanaan pembelajaran daring
belajar dari rumah diatur dalam sesuai dengan kondisi setempat
Surat Edaran Mendikbud No. 4 sehingga implementasinya tidak
Tahun 2020 tentang Pelaksanaan menjadi beban tambahan (Media
Kebijakan Pendidikan dalam Masa Indonesia, 6 April 2020).
Darurat Penyebaran Coronavirus Guna mengatasi keterbatasan
Disease (Covid-2019). Poin 2 surat akses internet, pembelajaran tanpa
edaran tersebut menjelaskan proses internet dapat dilakukan untuk kondisi
belajar dari rumah dilaksanakan tertentu yang tidak memungkinkan
dengan ketentuan: pertama, menggunakan internet. Namun
dilaksanakan untuk memberikan demikian, Kemendikbud terus
pengalaman belajar yang bermakna memperbesar dukungan mitra
bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan swasta guna menyukseskan PJJ
menuntaskan seluruh capaian dengan memanfaatkan platform
kurikulum untuk kenaikan kelas teknologi selama masa darurat
maupun kelulusan. Kedua, difokuskan Covid-19 (kompas.com, 30 Maret
pada pendidikan kecakapan hidup, 2020; kemdikbud.go.id, 30 Maret
antara lain mengenai pandemi 2020). Dalam hal ini Ditjen Dikti
Covid-19. Ketiga, aktivitas dan tugas mendukung dan memfasilitasi
pembelajaran dapat bervariasi pelaksanaan pembelajaran daring
antarsiswa, sesuai minat dan lebih luas, bekerja sama dengan
kondisi masing-masing, termasuk Kominfo dan provider layanan
mempertimbangkan kesenjangan telekomunikasi. Berkat upaya
akses/fasilitas belajar di rumah. tersebut masyarakat dapat mengakses
beragam konten belajar jarak jauh hanya dalam situasi darurat tetapi
melalui berbagai platform seperti juga untuk peningkatan kualitas
Rumah Belajar, Kelas Pintar, Quipper pendidikan di tengah pesatnya
School, Ruang Guru, dan Zenius perkembangan teknologi.
untuk jenjang PAUD dan Dikdasmen
serta Sistem Pembelajaran dalam Penutup
Jaringan (SPADA) untuk jenjang Proses belajar dari rumah
Pendidikan Tinggi. yang dilaksanakan saat ini belum
Sebagai bentuk dukungan, dapat disebut sebagai kondisi belajar
Komisi X DPR RI mendorong yang ideal, melainkan kondisi
prioritas Rumah Belajar untuk dapat darurat yang harus dilaksanakan.
bekerja sama dengan Lembaga Masih terdapat berbagai kendala
Penyiaran Publik (LPP) TVRI dan sehingga semua pembelajaran dapat
RRI agar sistem pembelajaran optimal. Pemerintah bekerja sama
17 berbasis IT ini bisa menjangkau
wilayah Indonesia secara lebih
dengan berbagai sektor terkait
melakukan berbagai upaya untuk
merata. Merespon upaya tersebut, dapat mengatasi hambatan yang
mulai Senin, 13 April 2020 LPP TVRI terjadi dalam PJJ, baik dari sisi
menayangkan konten program regulasi, peningkatan kesiapan
belajar dari rumah yang rencananya pendidik, serta perluasan jaringan
akan berjalan hingga tiga bulan ke dan akses sumber belajar, agar
depan. dapat berjalan secara efektif. Namun
Dalam rangka peningkatan demikian, upaya tersebut perlu terus
kualitas PJJ secara keberlanjutan ditingkatkan agar optimalisasi PJJ
beberapa hal penting yang harus tidak hanya untuk kondisi darurat
diupayakan, antara lain, pertama, seperti saat ini tetapi juga untuk
lembaga pendidikan harus mulai dilaksanakan dalam situasi normal
meningkatkan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan belajar.
pendukung pembelajaran daring Komisi X DPR RI melalui fungsi
seperti infrastruktur, Learning pengawasan perlu mendorong
Management System (LMS), dan sinergitas berbagai sektor terkait
repositori yang memadai. Kedua, agar upaya peningkatan kualitas
peningkatan kapasitas pendidik pendidikan, baik dalam masa darurat
yang mendukung pelaksanaan PJJ, Covid-19 maupun penyelenggaraan
misalnya peningkatan kompetensi pendidikan keberlanjutan di masa
dalam menyiapkan media dan depan dapat dioptimalkan.
konektivitas serta pengelolaan
pembelajaran secara daring. Ketiga, Referensi
perluasan dukungan platform “Akses Ponsel Terbatas, Nadiem
teknologi secara berkesinambungan Sebut Guru 'Terpaksa' Kreatif”,
untuk mendukung PJJ. Dukungan 24 Maret 2020, https://www.
berbagai platform teknologi untuk cnnindonesia.com/nasion
kegiatan pembelajaran diharapkan al/20200324150150-20-486501/
dapat terus berlanjut hingga setelah akses-ponsel-terbatas-nadiem-
masa darurat Covid-19 telah berakhir. sebut-guru-terpaksa-kreatif,
Beberapa upaya tersebut dilakukan diakses 31 Maret 2020.
untuk mempersiapkan agar PJJ dapat “Belajar di Rumah, Kenapa Tidak?”,
terlaksana secara optimal, bukan Media Indonesia, 6 April 2020, hal. 9.
"Bila Belajar di Rumah Diperpanjang, “Suka Duka Belajar di Rumah”, 26
Nadiem: Tak Harus Online dan Maret 2020, https://bebas.kompas.
Akademis", 25 Maret 2020, id/baca/riset/2020/03/26/suka-
https:www.kompas.com/edu/ duka-belajar-di-rumah/, diakses
read/2020/03/25/154226271/ 31 Maret 2020.
bila-belajar-di-rumah- "Wabah Corona, Nadiem: Tak Semua
diperpanjang-nadiem- Pembelajaran Online dari Sekolah
tak-harus-online-dan- akan Optimal", 27 Maret 2020,
akademis?page=all, diakses 30 https://www.kompas.com/edu/
Maret 2020. read/2020/03/27/080000471/
“Kemendikbud Bekerja Sama dengan wabah-corona-nadiem--tak-
Operator Telekomunikasi semua-pembelajaran-online-dari-
Sukseskan Pembelajaran di sekolah-akan-optimal, diakses 30
Rumah”, 26 Maret 2020, https:// Maret 2020.
www.kemdikbud.go.id/main /
blog/2020/03/kemendikbud-
“Warna-Warni Curhatan Guru dan
Dosen yang Kini Terpaksa
18
bekerja-sama-dengan-operator- Mengajar Lewat Dunia Maya”, 24
telekomunikasi-sukseskan- Maret 2020, https://www.vice.
pembelajaran-di-rumah, diakses com/id_id/article/pke8ak/suka-
30 Maret 2020. duka-belajar-jarak-jauh-karena-
“Siswa Masih Terbebani”, Kompas, corona-buat-guru-dan-dosen-di-
14 April 2020, hal. 5. indonesia, diakses 30 Maret 2020.

Fieka Nurul Arifa


fieka.arifa@dpr.go.id

Fieka Nurul Arifa, M.Pd., menyelesaikan pendidikan S1 Pendidikan Matematika Universitas


Muhammadiyah Purworejo tahun 2011 dan S2 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta  pada tahun 2014. Saat ini menjabat sebagai Peneliti
Pertama Kepakaran Pendidikan pada Pusat Penelitian-Badan Keahlian DPR RI. Beberapa
karya ilmiah yang telah dipublikasikan antara lain: “Pemerataan Kualitas Pendidikan di
Daerah Kepulauan”(2018), “Mitigasi Bencana pada Sektor Pendidikan Formal”(2018),
“Pencegahan Kekerasan melalui Pendidikan Karakter”(2019), "Peningkatan Kualitas
Hidup Manusia melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Indonesia
Pintar (PIP)" (2019), dan "Peningkatan Kualitas Pendidikan: Program Pendidikan Profesi
Guru Pra Jabatan dalam Pemenuhan Kebutuhan Guru Profesional di Indonesia" (2019).

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.

Anda mungkin juga menyukai