Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nida Fadhilah Aolia

NIM : 2101952
Pendidikan Teknik Arsitektur-B

Pendidikan di Indonesia pada masa pandemi


Di awal tahun 2020, dunia kedatangan virus Corona yang sangat mematikan. Yang
dimulai dari Cina, dengan cepat corona menjadi pandemi yang menyebabkan dampak
besar bagi seluruh dunia dalam segala aspek, terutama Pendidikan. Dengan adanya
pandemi Covid-19 ini pemerintah memberikan kebijakan untuk membatasi aktivitas di
luar rumah dan tetap berada dirumah apabila tidak memiliki kepentingan diluar. Adapun
hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran terinfeksi virus corona adalah
dengan menerapkan 3M yang dianjurkan pemerintah yaitu menjaga jarak, memakai
masker, dan mencuci tangan menggunakan sabun di air yang mengalir. Diharapkan
dengan dilaksanakannya 3M ini dapat mengurangi penyebaran virus corona di sekitar
masyarakat.
Pada masa pandemi Covid-19, pembelajaran di Indonesia dilakukan secara jarak jauh
(daring) demi mencegah penyebaran virus. Pandemi ini membawa dampak yang cukup
berpengaruh dalam dunia Pendidikan.Hal ini sduah pasti menghambat proses
pembelajaran yang sudah ditetapkan kurikulum. Pembelajaran daring merupakan sistem
pembelajaran yang dilakukan dengan bertatap muka secara tidak langsung, tetapi
menggunakan platform yang dapat membantu proses belajar mengajar yang dilakukan
meskipun jarak jauh. Tujuan dari adanya pembelajaran daring ialah memberikan
layanan pembelajaran bermutu dalam jaringan yang bersifat masif dan terbuka untuk
menjangkau peminat ruang belajar agar lebih banyak dan lebih luas.
Pembelajaran daring ini pun memiliki kelebihan dan kelemahan masing masing.
Kelebihan dalam pembelajaran daring ini dirasa lebih santai dan praktis. Praktis dalam
hal pemberian tugas dan pelaporan tugas setiap saat. Kemudian pembelajaran daring ini
pun dapat dilaksanakan kapanpun dan dimanapun mengingat pembelajaran daring yang
dilakukan secara online. Selain itu penyampaian informasi atau terkait materi
pembelajaran lebih cepat dan mudah dijangkau oleh peserta didik. Para peserta didik
dapat mengaksesnya dengan mudah. Selanjutnya para orangtua peserta didik dapat
langsung memantau ataupun mendampingi anak-anak mereka pada saat pembelajaran
berlangsung. Dan yang penting guru dan peserta didik mendapatkan pengalaman baru
dengan adanya pembelajaran daring.
Pembelajaran daring juga memberikan hal yang baru dan berkesan tentunya bagi guru
maupun peserta didik diantaranya peserta didik dapat diawasi langsung oleh orang tua
mereka pada saat pembelajaran berlangsung, munculnya kreativitas tanpa batas, guru
menjadi inovatif dalam menyampaikan materi pembelajaran dan meningkatakan
pemahaman guru terhadap teknologi yang ada. Keberhasilan guru dalam melakukan
pembelajaran daring pada situasi pandemi Covid-19 ini adalah kemampuan guru dalam
berinovasi merancang, dan meramu materi, metode pembelajaran, dan aplikasi apa yang
sesuai dengan materi dan metode. Kreatifitas merupakan kunci sukses dari seorang guru
untuk dapat memotivasi siswanya tetap semangat dalam belajar secara daring (online)
dan tidak menjadi beban psikis (Harnani, 2020).
Baik siswa maupun guru dituntut untuk cepat beradaptasi dengan perubahan proses
pembelajaran secara jarak jauh ini. Guru harus bisa menyesuaikan proses pembelajaran
yang didesainya. Banyak pilihan dan variasi media pembelajaran jarak jauh, dari
menggunakan media sosial sampai melalui video call seperti aplikasi Zoom Meeting.
Masih beruntung jika proses pembelajaran masih dapat dilakukan secara daring.
Beberapa daerah dengan keterbatasan sarana dan prasarana dan jauh dari jangkauan
internet akan sangat menyulitkan. Menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk
menyesuaikan proses pembelajaran dengan kondisi yang ada.
Keterbatasan koneksi internet pun menjadi hambatan saat pembelajaran daring.
Akibatnya para peserta didik terkadang terhambat dalam pengumpulan tugas karena
kendala susah sinyal. Kemudian, keterbatasan kuota internet pun menjadi penghambat
pembelajaran daring. Tidak sedikit terkadang para peserta didik menghabiskan banyak
kuota internet pada saat pembelajaran daring berlangsung. Kuota yang dibeli untuk
kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang tidak
siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet (Evayanti, 2020).
Tantangan berikutnya adalah bagaimana cara yang tepat supaya pembelajaran jarak jauh
ini bisa dilaksanakan secara optimal dan efisien. Ada hal yang meringankan beban guru
yang tertuang dalam Surat Edaran Mendikbud No 4 / 2020. Dalam surat edaran tersebut,
guru diberi kelonggaran agar tidak terbebani untuk menuntaskan seluruh capaian
kurikulum. Guru diberi ruang yang sangat luas untuk bereksplorasi memaksimalkan
bentuk pembelajaran yang dipilihnya. Guru dapat dengan bebas dan leluasa memilih
pembelajaran sesuai dengan kondisi yang ada. Meski demikian, jangan sampai
kebebasan ini mengorbankan nasib masa depan siswa. Untuk itu diperlukan langkah –
langkah antisipatif terbagi menjadi 3 waktu : jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang.
Setelah pandemi ini usai, diperlukan langkah perbaikan pembelajaran untuk
menyempurnakan kurikulum. Alternatifnya dengan memprogramkan mengulang materi
pembelajaran untuk mengejar ketertinggalan. Hal ini dapat dicapai dengan dukungan
sekolah serta persetujuan dinas pendidikan. Program ini belum dapat ditentukan kapan 
dimulai karena pandemi covid19 belum dapat diprediksi kapan akan berakhir. Namun
demikian sekolah dan dinas pendidikan dapat mulai memikirkan untuk mempersiapkan
jangka menengah ini.
Dengan atau tanpa persiapan, bencana dapat terjadi sewaktu – waktu. Selama ini
langkah mitigasi bencana lebih ditekankan untuk mengantisipasi bencana alam.
Bencana wabah seperti covid19 memang jarang tersentuh. Instansi terkait perlu
memikirkan upaya mitigasi manakala proses pembelajaran tidak dapat dilaksanakan
secara langsung di sekolah dalam rentang waktu yang cukupa lama. Mungkin saja tidak
hanya mitigasi korban jiwa, namun juga bagaimana hak siswa untuk memperoleh
pembelajaran tetap dapat diberikan. Dalam jangka panjang, Kemendikbud dan
kementerian/instansi terkait perlu membuat SOP dan langkah antisipatif sehingga
sekolah tidak gagap ketika dihadapkan pada situasi tidak menentu seperti pandemi
covid19 ini.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pandemi virus Corona atau Covid-
19 ini memberikan dampak yang serius salah satunya pada bidang pendidikan. Sistem
pembelajaran yang dilaksanakan secara daring atau online dari rumah memiliki
kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Kegiatan belajar dan mengajar yang
sudah terbiasa bertatap muka secara langsung menjadi tantangan baru saat kegiatan
belajar dan mengajar dilaksanakan secara online. Dalam hal ini peran guru dituntut
untuk dapat berinovasi dalam menyampaikan materi pembelajaran. Guru dapat
memanfaatkan platform yang ada untuk menunjang pembelajaran. Pembelajaran yang
dilakukan secara daring tidak menjadi alasan untuk kita untuk tidak mendapatkan
pendidikan. Pendidikan adalah hal yang penting dan setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan. Meskipun dalam kondisi yang serba terbatas karena pademi
Covid-19 ini tetapi pembelajaran masih dapat dilakukan secara daring atau online.
Adanya pembelajaran daring ini membuat siswa lebih mandiri dan percaya diri karena
pembelajaran yang lebih mengarah pada student centered sehingga mereka lebih berani
dalam mengemukakan pendapat mereka.
Pembelajaran online memberikan kemudahan dalam memberikan transfer informasi
pada berbagai situasi dan kondisi. Ragam manfaat dari kemudahan pembelajaran
online didukung berbagai platform mulai dari diskusi hingga tatap muka secara
virtual. Namun,
hal ini perlu di evaluasi dan disesuaikan dengan kondisi setempat, mengingat
kemampuan orang tua memberikan fasilitas pembelajaran online berbeda. Kuncinya
adalah memaksimalkan kemampuan peserta didik belajar dalam kondisi pandemi
seperti ini.

Anda mungkin juga menyukai