Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH PANDEMI COVID-19 DALAM SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA

NAMA KELOMPOK :1.ALIYA NAMIRA (02)

2.ANDIAH GUSTI (03)

3.FAIQ FIKI SA’ADAH (08)

4.HENI LUTFIANA (13)

5.RAFA SALFANA PUTRI (22)

6.SYAFARINA MIRA S (28)


BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Daring adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk
mendukung belajar mengajar dengan media jaringan computer lain. pembelajaran
daring merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembelajaran.
Dengan pembelajaran daring siswa memiliki keleluasaan waktu belajar, dapat belajar
dimanapun dan kapanpun.Keaktifan peserta didik dalam belajar daring sangat
menentukan hasil belajar yag mereka peroleh. Semakin aktif peserta didik, maka
semakin banyak pengetahuan atau kecakapan yang akan diperoleh. Tetapi jika
peserta didik kurang aktif, maka semakin dikit pegetahuan yang mereka peroleh.
Dalam pembelajaran daring guru tidak dibatasi oleh aturan dalam memilih dan
menggunakan media pembelajaran online yang akan digunakan. Artinya adalah
media yang digunakan oleh guru dapat digunakan oleh siswa sehingga komunikasi
dalam pembelajaran dapat digunakan oleh siswa sehingga komunikasi dalam
pembelajaran dapat dilakukan dengan baik. pembelajaran secara online dapat
menggunakan media teknologi digital seprti google classroom, video conference, live
chat, zoom maupun melalui watshap group.Dengan pembelajaran daring ini siswa
mempunyai keleluasaan pada waktu belajar sehingga dapat belajar kapan saja dan
dimana saja. Oleh karena itu untuk mendukung hal tersebut diperlukan guru
professional.mengajar, membimbing, dan mengarahkan, menilai dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan melalui jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Ada beberapa kendala yang dialami siswa selama
pembelajaran daring diterapkan yaitu penguasaan teknologi masih kurang,
tambahan biaya kuota internet, komunikasi dan sosialisasi antara guru dan siswa
terbatasi. Kendala lainnya yaitu kesulitan mencari jaringan internet, beberapa anak
yang tidak memiliki handphone, ada beberapa orang tua yang kurang paham
menggunakan gadget atau handphone, dan guru tidak bisa memantau secara
langsung proses perkembangan anak selama pembelajaran daring. kendala yang
dialami oleh peserta didik dalam pembelajaran daring selama pandemi covid-19 yaitu
fasilitas yang kurang memadai, perlunya adaptasi dengan belajar daring, serta
banyak peserta didik yang mengalami kejenuhan karena hanya belajar dirumah saja,
orang tua juga merasa terbebani karena pengeluaran biaya bertambah untuk
membeli kuota internet. Bimbingan Belajar Sebagai Upaya Membantu Pembelajaran
Peserta Didik kurang mendukung ketika melakukan tatap muka melalui aplikasi
zoom, siswa yang kurang paham menggunakan aplikasi zoom sehingga jika ada
pemberian tugas pada saat mengerjakannya pasti ada beberapa sebagian siswa
yang dibantu oleh orang tuanya.Selama pembelajaran daring diterapkan hasil
belajar siswa pada masa covid-19 yaitu kurang efektif diterapkan pada anak sekolah
dasar karena beberapa factor penghubung belajar belum terpenuhi dalam kegiatan
pembelajaran daring dan membuat guru menjadi terhambat dalam menyampaikan
materi pembelajaran. takan bahwa hasil belajar siswa menunjukkan tidak semua
siswa dapat menjalani pembelajaran online dan hasil belajar tidak semua tercapai
karna disebabkan adanya berbagai faktor hambatan siswa untuk melaksanakan
pembelajaran daring. Maka berdasarkan latar belakang diatas, solusinya yaitu perlu
dilakukan penelitian untuk mengungkapkan bagaimana pengaruh pembelajaran
daring terhadap hasil belajar siswa. Karya ilmiah ini berjudul “Pengaruh
Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19”.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
a) Bagaimana system pembelajaran berbasis online pada masa pandemi
Covid-19 di SMA N 1 baturaden.
b) Bagaimana kolaborasi sekolah dan orang tua dalam bentuk pendampingan pada
sistem pembelajaran berbasis online pada masa pandemi Covid-19 di SMA
N 1 Baturaden.
c) Bagaimana ketuntasan hasil belajar berbasis online pada masa pandemi
Covid-19 di SMA N 1 Baturaden.

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari karya ilmiah ini
dapat dipaparkan sebagai berikut :
a) Untuk menganalisis sistem pembelajaran berbasis online pada masa
pandemi Covid-19 di SMA N 1 Baturaden.
b) Untuk menganalisis kolaborasi sekolah dan orang tua dalam bentuk
pendampingan dalam proses pembelajaran berbasis online pada masa
pandemi Covid-19 di SMA N 1 Baturaden.
c) Untuk menganalisis ketuntasan hasil belajan berbasis online pada masa
pandemi Covid-19 di SMA N 1 Baturaden.

D. Manfaat
Karya ilmiah ini diharapkan dapat meberikan manfaat bagi pembaca dalam
meningkatkan apresiasi terhadap pendidikan di Indonesia,khususnya pengaruh
pembelajaran daring teradap covid-19, sebagai aktivitas siswa untuk memahami
pebelajaran daring dalam dunia pendidikan.selanjutnya untuk menambah wawasan
yang bersifat ilmiah,dapat dijadikan panduan agar mengikuti proses pembelajaran
secara aktif dan pempersiapkan secara daring secara maksiamal dan menekan
kendala-kendala yang ada.
Karya ilmiah dapat memberikan informasi bagi pembaca tentang sejauh mana
keefektifan belajar secara daring dalam situasi covid-19 sehingga mengetahui
perbedaan apakah pembelajaran lebih enak dilakukan secara tatap muka atau daring.

E. Metodelogi
Metode Penelitian
Metode yang dipakai di dalam penelitan ini adalah menggunakan pendekatan
fenomeologis, yang mengandalkan data berupa teks dari hasil-hasil penelitian
sebelumnya (Creswell, 2016). Penelitian ini membutuhkan data berupa informasi
mengenai sejauh mana pengaruh dari pandemi covid-19 ini terhadap masyarakat
khususnya di bidang pendidikan baik dari sisi positif maupun dari sisi negatif.
Pendekatan ini dipilih karena ingin membuat suatu antisipasi dan kajian strategi
berdasarkan hasil-hasil penelitian yang ada agar dapat mengambil makna dari
kejadian
pandemi yang terjadi saat ini. Dari hasil kajian ini dapat memberi gambaran tentang
dampak pandemi covid-19 khususnya terhadap sektor pendidikan dan pada
gilirannya
dapat menjadi masukan bagi pengambilan kebijakan demi perkembangan dunia
pendidikan pasca pandemi covid-19.
BAB II.

Tinjauan Pustaka

A.Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di

dalam dan di luar sekolah (baik formal maupun nonformal), berlangsung seumur hidup.

Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Pendidikan memengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang, makin mudah

orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi, maka seseorang akan

cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa.

Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat

tentang kesehatan.
BAB III.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Saat ini dunia digegerkan oleh wabah Virus Corona atau Covid-19, tak terkecuali Indonesia.

Covid-19 adalah suatu wabah yang dapat menyebabkan penyakit menular berupa infeksi

pada saluran pernapasan manusia yang disebabkan oleh virus. Wabah Covid-19 sudah

melanda dunia dan Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena wabah Covid-19

tersebut pada tanggal 2 Maret 2020. Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, salah satunya

adalah negara Indonesia memberikan dampak yang terlihat nyata dalam berbagai bidang

yaitu di antaranya ekonomi, sosial, pariwisata, dan pedidikan. Pelaksanaan pendidikan di

Indonesia dalam masa pandemi Covid-19 mengalami beberapa perubahan yang terlihat

nyata.

Dengan adanya pandemi virus Covid-19 pemerintah membuat beberapa kebijakan untuk
menghentikan penyebaran virus ini, seperti melakukan lockdown di daerah yang sudah
termasuk ke dalam zona merah penyebaran virus Covid-19, atau physical distancing untuk
menghindari virus secara kontak fisik. Pemerintah Republik Indonesia juga menetapkan
berbagai protokol kesehatan. Protokol tersebut dilaksanakan di seluruh Indonesia oleh
pemerintah dengan dipandu secara terpusat oleh Kementrian Kesehatan RI (2020).

Pemerintah Indonesia telah mengambil sejumlah kebijakan untuk memutus rantai penularan
Covid-19. Kebijakan utamanya adalah memprioritaskan kesehatan dan keselamatan rakyat.
Bekerja, beribadah dan belajar dari rumah.

UNESCO menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 mengancam 577.305.660 pelajar dari


pendidikan pra-sekolah dasar hingga menengah atas dan 86.034.287 pelajar dari
pendidikan tinggi di seluruh dunia. Seperti kebijakan yang diambil berbagai negara yang
terdampak penyakit covid-19, Indonesia meliburkan seluruh aktivitas pendidikan. Hal
tersebut membuat pemerintah dan lembaga terkait menghadirkan alternatif proses
pendidikan bagi peserta didik dengan belajar mengajar jarak jauh atau belajar online atau
belajar dari rumah dengan pendampingan orang tua.John Dewey (1958) berpendapat
bahwa :Pendidikan adalah proses yang tanpa akhir (education is the proses without end),
dan pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental baik
menyangkut daya pikir daya intelektual maupun emosional perasaan yang diarahkan
kepada tabiat manusia dan kepada sesamanya. Oleh karena itu, proses belajar menjadi
kunci untuk keberhasilan pendidikan agar proses belajar menjadi berkualitas membutuhkan
tata layanan yang berkualitas (Sagala, Syaiful. 2013).

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan harus berjalan dalam
keadaan apapun. Untuk mengurangi angka penyebaran Covid-19 dan kegiatan pendidikan
dapat berjalan seperti biasanya maka pemerintah melakukan beberapa upaya untuk
mengurangi angka tersebut yang salah satunya diterapkan dalam sistem pendidikan di
Indonesia. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan sistem online atau
sistem dalam jaringan (daring) sejak bulan Maret 2020. Sistem pembelajaran tersebut
dilakukan tanpa tatap muka secara langsung, melainkan dilakukan dengan sistem
pembelajaran jarak jauh. Dengan sistem pembelajaran jarak jauh, peserta didik tidak
diharuskan atau diwajibkan untuk datang ke sekolah maupun kampus untuk melaksanakan
pembelajaran. Banyak sarana yang pada akhirnya diterapkan oleh tenaga pendidik untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara jarak jauh. Sarana pembelajaran jarak jauh
tersebut tidak dapat dihindari dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Sarana pembelajaran tersebut di antaranya aplikasi google meet, aplikasi zoom, google
classroom, youtube, televisi, maupun media sosial whatsapp. Di mana semua sarana
tersebut dihasilkan dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin
maju.

Namun, dengan sistem pembelajaran jarak jauh tidak menutup kemungkinan akan timbulnya
beberapa masalah-masalah dalam berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini, tentunya peserta didik maupun tenaga pendidik
dari semua kalangan diharuskan memiliki akses jaringan internet yang baik. Namun, banyak
daerah-daerah yang memiliki akses internet kurang baik atau tidak lancar sehingga menjadi
salah satu kendala berlangsungnya kegiatan belajar mengajar dengan baik. Selain itu, tidak
sedikit peserta didik yang tidak mendapatkan hasil pembelajaran secara maksimal. Baik dari
materi pelajaran maupun penugasan-penugasan yang diberikan oleh tenaga pendidik
selama pandemi Covid-19 ini berlangsung.
Sistem pembelajaran online ini banyak mengundang keresahan dan banyak menimbulkan
masalah baru. Untuk tetap bisa melakukan pembelajan online ini tentu kita harus memiliki
fasilitas yang maksimal bukan? Contohnya seperti kuota internet yang mencukupi, jaringan
yang memadai, dan gawai yang mendukung.

Bagaimana jika para pelajar tidak dapat memiliki semua fasilitas tersebut? Tentu para
pelajar tidak akan maksimal dalam menerima materi. Di luar sana ada beberapa pelajar
yang keluarganya berasal dari kalangan menengah kebawah. Tentu mereka akan
mengalami kesulitan, apalagi di masa pandemi Covid-19 karena banyak para pekerja yang
terkena PHK. Demi terpenuhinya pendidikan anak para orangtua rela menjual harta
bendanya bahkan meminjam dengan tetangga.Adanya sistem pembelajaran online, tentu
waktu yang digunakan untuk belajar tidak sama dengan ketika belajar di kelas. Waktu yang
digunakan lebih singkat, jadi para pengajar mengalami kendala dalam menyampaikan
materi. Juga terkait dengan kemampuan berteknologi. Masih banyak para pengajar yang
belum bisa memahami tentang cara berteknologi yang semakin canggih.

Di samping itu para pengajar pun juga mengalami kesulitan yang serupa dengan pelajar.
Masalah jaringan, kurangnya pelatihan, dan kurangnya kesadaran dinyatakan sebagai
tantangan utama yang dihadapi oleh pengajar. Kurangnya kesadaran dinyatakan sebagai
alasan paling penting oleh mereka yang tidak mengadopsi pembelajaran daring diikuti oleh
kurangnya minat dan keraguan tentang kegunaan pembelajaran daring. Kurang kehadiran,
kurangnya sentuhan pribadi, dan kurangnya interaksi karena masalah konektivitas
ditemukan menjadi kelemahan signifikan dari pembelajaran daring (Arora & Srinivasan,
2020).

Dan masalah yang terpenting adalah para pengajar sulit untuk mengajarkan etika atau nilai
moral karena tidak bisa bertatap secara langsung. Dengan demikian, baik pelajar maupun
pengajar sama-sama mengalami kesulitan selama proses pembelajaran jarak jauh.
Diharapkan semoga pandemi virus Covid-19 ini cepat berakhir sehingga sistem pendidikan
di Indonesia kembali pulih. Dan para penerus bangsa bisa melanjutkan pendidikannya
dengan nyaman. Sehingga bisa membuat masa depan negara Indonesia menjadi lebih baik.
Namun, di samping beberapa kendala yang muncul terdapat beberapa hikmah yang dapat
diperoleh dari pandemi Covid-19 tanpa kita sadari. Dengan sistem pembelajaran yang
dilaksanakan secara jarak jauh, di mana peserta didik banyak melakukan kegiatan di rumah
sehingga dapat mempermudah para orang tua untuk memonitoring anak-anaknya. Selain
itu, dari sisi kreativitas baik dari tenaga pendidik maupun peserta didik dalam sistem
pembelajaran jarak jauh dituntut untuk berlaku kreatif. Sebagai contoh tidak sedikit tenaga
pendidik membuat materi pembelajaran yang disajikan dalam bentuk video-video
pembelajaran. Selain itu, tidak jarang pula pesera didik yang mendapatkan penugasan
pembuatan video pembelajaran yang menarik.

Pada dasarnya pandemi Covid-19 memberikan dampak-dampak yang dapat melemahkan


aktivitas manusia pada umumnya. Tidak dapat dipungkiri pada awalnya banyak masyarakat
yang beranggapan bahwa masa pandemi Covid-19 adalah masa yang menyulitkan umat
manusia. Namun, tanpa kita sadari banyak sisi-sisi positif yang dapat kita petik dari pandemi
Covid-19 yang sedang melanda dunia hingga hari ini. Dampak yang dirasakan memang
sungguh nyata dan dapat dirasakan oleh setiap orang. Namun, masyarakat tidak bisa
menjadikan pandemi Covid-19 sebagai sebab untuk tidak melaksanakan kegiatan terutama
dalam bidang pendidikan. Selain itu dampak lain dirasakan oleh peserta didik dari belajar
dari rumah adalah beban pelajaran terlalu banyak. Pada saat yang sama peserta didik
dituntut untuk dapat mencermati dan mempelajari materi pelajaran sendiri dengan cepat.
Kalaupun diberikan ruang bertanya kepada guru melalui pesan aplikasi WhatsApp itu
dirasakan tidak cukup waktu. Dan, yang paling mudah diamati oleh orang tua peserta didik,
belajar mengajar dari rumah juga membuat peserta didik menjadi gampang bosan karena
tidak bisa berinteraksi langsung dengan guru dan teman-temannya.

Karena itu, dengan belajar dari rumah, orang tua dituntut untuk memaksimalkan perannya
dalam mendampingi putra-putrinya. Terutama jika mereka masih usia pra-sekolah dasar dan
sekolah dasar. Karena di usianya sifat mereka unik, energik, aktif, manja dan egosentris
(keakuan) tinggi. Di sinilah orang tua seyogyanya dapat menyelami karakter putra-putrinya
sehingga pendampingan proses pembelajaran dari rumah berlangsung dengan baik dan
menyenangkan.

Pembelajaran di rumah memungkinkan sebagian orang tua stress dalam mendampingi anak
apabila kurang memahami karakter anak. Orang tua merasa bahwa anak susah diatur,
maunya main saja, malas belajar. Selain menghadapi perilaku anak dalam mendampingi
belajar di rumah, orang tua juga dituntut dapat menjelaskan banyak hal terkait dengan
materi pelajaran, sementara tidak semua orang tua siap untuk itu. Belum lagi jika anaknya
banyak dan orang tua harus bekerja untuk mencari nafkah, orang tua menjadi lebih pusing.

Tak jarang ditemukan orang tua memberikan pendampingan belajar kepada putra-putrinya
dengan cara keras, mengancam, memaksakan kehendak, atau bahkan dengan memukul
jika anak tidak menurut. Jika hal ini terjadi setiap hari maka ini akan menjadi momok bagi
anak dalam belajar, meskipun tujuan orang tua baik supaya anak disiplin dan pandai. Pola
asuh yang demikian akan membentuk anak menjadi penakut, pemalu, pendiam, gemar
melanggar aturan, pendendam dan kurang memiliki inisiatif.

Oleh sebab itu orang tua harus berhati-hati dalam melakukan pendekatan selama
mendampingi anak belajar di rumah. Orang tua seyogyanya dapat memperlakukan anak
dengan kasih sayang, sabar, menerima anak apa adanya, tidak menghakimi, tidak
memaksakan kehendak, memberikan kebebasan dan menghargai, serta toleransi putra-
putrinya. Dengan demikian tidak akan ditemui momok pendidikan yang menakutkan
sebaliknya akan tercipta suasana belajar yang menyenangkan selama belajar di rumah.

Dari kota wuhan cina, virus mematikan menyebar hampir ke seluruh Negara di dunia,
tercatat yang pa

ling banyak korban meninggal dan juga terinfeksi virus yang dikenal dengan nama corona
ini, adalah negara Italia, Spanyol, Iran, Amerika, dll., Cepatnya penularan dan sulit
terditeksinya penularan ini sehingga dengan cepat menyerang manusia, aibatnya
korbanpun berjatuhan hanya dalam kurun waktu dua minggu saja sejak terjadinya pertama
kali tanggal 31 Desember 2019.

Terjadinya kontak langsung dengan pasien, menimbulkan terjadinya penyebaran dengan


cepat, kurangnya alat pelindung diri atau dikenal dengna nama APD menjadi penyebab lain
dari banyaknya korban yang meninggal dunia. Penyebaran virus corona terjadi melalui
kontak langsung dengan pasien, obat penawar yang masih belum ditemukan oleh para ahli ,
sehingga mempersulit penghentian penyebaran virus ini.

Sulitnya penanganan virus corona, sehingga banyak pemimpin negara menentukan langah
langkah dalam menghentikan penyebarannya bahkan harus menentukan kebijakan yang
sangat sulit, tetapi harus dilakukan oleh pemerintahan di masing masing Negara, salah satu
kebijakan yang sangat berpengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan terebut yaitu
pembatasan interaksi social, dimana pembatasan ini tentu akan berpengaruh beasar
tehadap laju perekonomian, tersendatnya kebutuhan kebutuhan utama masyarakat,
menimbulkan efek banyaknya perusahaan perusahaan yang pekerjanya dirumahkan
sehingga otomatis terjadinya pengangguran, dengan tingkat kebutuhan ekonomi yang tinggi
tetapi penghasil yang tidak ada, tidak mungkin negara membayar semua kebutuhan
masyarakatnya yang begitu banyak seperti Indonesia.

Dibidang pendidikan juga terdampak yang sangat besar , sebab demi menghentikan
penyebaran corona ini semua siswa dan gurunya belajar dari rumah, yang mendadak
dilakukan tanpa persiapan sama sekali. Ketidak siapan semua unsur dalam pendidikan
menjadi kendala yang besar juga, adanya perubahan cara belajar mengajar dari tatap muka
atau luring (luar jaringan) menjadi daring (dalam jaringan) membutuhkan kesiapan dari
semua unsur, dimulai dari pemerintah, sekolah, guru, siswa dan orang tua, diakui memang
pemerintah melonggarkan sistem penilaian pendidikan disesuaikan dengan keadaan darurat
asalkan pembelajaran tetap dapat berlangsung tanpa harus di bebani dengan pencapaian
kompetensi. Sehingga banyak para guru menggunakan dari dengan memanfaatkan
teknologi yang ada.

Dari hasil survey dan analisis yang dilakukan penulis melalui kegiatan monev PJJ di sekolah
binaan, diperoleh beberapa faktor utama yang menjadi kendala dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan teknologi t diantaranya adalah: 1) penguasaan
teknologi, 2) keterbatasan sarana prasarana, 3) jaringan internet, 4) pembiayaan.

Minggu pertama di bulan maret saat pertama diberlakukannya pembelajaran jarak jauh
terdapat permasalahan yang sangat umum ditemukan yaitu penguasaan teknologi baik dari
pihak sekolah, guru, siswa dan orang tua. Alat komunikasi android atau gawai, atau telpon
pintar yang sudah umum digunakan baru dimanfaatkan untuk hiburan saja sedangkan saat
di lakukan PJJ seperti saat pandemic ini kemampuan penguasaaan teknologi itulah yang
terpenting apa dan bagaimana memanftkan berbagai kemudahan yang di miliki oleh android
tersebut, sehingga serempak semua sibuk belajar, mencari bagaimana menggunakan
apalikasi, atau aplikasi apa, sehingga dapat mempermudah pertemuan lewat alat teknologi
tersebut dalam pelaksanaan belajar , dan pemantauan siswa.
Timbul kesulitan sarana prasarana setelah PJJ di berlakukan, pembelajaran daring harus
memiliki sarana yang memadai, banyak yang memiliki telpon tetapi tidak support internet
atau aplikasi palikasi yang diperlukan sehingga baik sekolah, guru dan sisiwa memerlukan
sarana dan prasarana yang benar benar support. Sedangkan kenyataannya untuk
memenuhi kebutuhan pokoknya saja sangat sulit di[enuhi dalam situasi seperti saat ini.

Kebutuhan jaringan internet, banyak sekolah, guru dan sisiwa yang sulit mendapatkan
jaringan internet yang stabil bahkan ada yang masih belum terjangkau oleh jaringan
tersebut, letak geografis tempat tinggal guru dan siswa berada pada posisi yang susah
mendapatkan jaringan internet walaupun ada, sering tidak stabail sehingga menjadi kendala
yang tidak bisa dipisahkan dari pembelajaran moda daring yang kini banyak di pilih oleh
sekolah sekolah.

Pembiayaan, tentu saja sangat melekat pada kesemua rangkaian kendala tersebut sebab
dalam pengadaan sarana prasarana, pembiayaan menjadi utama, kuota yang menjadi
kebutuhan primer membebankan pembiayaan keluarga, banyak guru , orang tua yang tidak
siap dengan penambahan biaya baru untuk pengadaan kuota sehingga menghambat
terlaksananya kelancaran PJJ. Pembelajaran daring bukanlah hal baru sebenarnya , sejak
sebelumnya guru sudah banyak juga yang menggunkan metode dengan menggunakan
daring tetapi masalahnya bukan itu, masalahnya terletak pada penambahan biaya yang
mendadak dan kondisi tidak ada usaha, sehingga corona ini benar benar memberikan
pengaruh yang sangat negative terhadap dunia pendidikan.

Pembelajaran dengan menggunakan teknologi di zaman sekarang memang tidak dapat


dipisahkan dari kehidupan, kemajuan teknologi memang memiliki pengaruh negative dan
pengaruh positif, seperti pada saat pandemic corona ini, teknologi sangat diperlukan, literasi
teknologi menjadi penting dikuasai oleh semua unsur. Terutama dalam pemanfaatan
teknologi sebab disana banyak sekali sumber belajar yang bisa dimanfaatkan oleh si
pembelajar sehingga model masalah belajar sudah tersedia di dalam teknologi tersebut.

Mejadi mudah bagi orang tua dalam mendidik anak tentang materi pelajaran asalkan orang
tua turut terlibat dalam proses penggunaan alat teknologi itu sebab dari sana orang tua
banyak memetik pembelajaran baik materi pembelajaran, pemanfaatan teknologi maupun
tentang kemajuan dan kemunduran pengetahuan anak mereka.

Pendidikan menjadi tanggung jawab orang tua maka jelas yang harus banyak terlibat adalah
orang tua, dari mulai penguasaan teknologi, pengadaan sarana prasarana, kuota internet
dan pendampingan putra putrinya selama proses pendidikan menggunakan moda daring.

Penyadaran guru dalam pembelajaran moda daring ini bahwa kehadiran guru bukan
mentransfer ilmu pengerathuan yang mereka miliki tetapi para guru menjadi fasilitator dalam
pembelajaran, kehadiran mesin bukan menjadi saingan guru dalam mengajar tetapi guru
harus menguasai teknologi sehingga teknolohgi dan guru menjadi partner yang sangat
efektif dalam membuat inovasi inovasi pembelajaran.

Setelah sekian lama orang tua mendampingi putra putrinya selama belajar dari rumah
merasa pentingnya kehadiran guru, penyadaran sisiwa yang merasa penting adanya sosok
guru yang mendampingi mereka belajar, dan penyadaran banyak lagi tentang pentingnya
kehadiran guru dalam situasi apapun, saat ini teknologi bisa menggabtikan guru tetapi
teknologi tidak memiliki rasa yang hanya dimiliki oleh manusia (guru), sehingga dari hasil
survey tergambar mereka membutuhklan guru. Belajar luring melalui tatap muka menjadi
pilihan mereka kalau tidak terjadi pandemic seperti saat ciorona menyerang kita sekarang
ini.

Sekolah dalam hal ini pemerintah harus berisap siap akan adanya perubahan paradigm
belajar, sebab yang semula banyak kegiatan sekolah yang dianggap penting dan tidak bisa
di lewatkan maka dalam kondisi pandemic ini banyak yang diberhentikan seperti Ujian
Nasional, lalu pemerintah juga harus mempersiapkan sarana yang menunjang pembelajaran
yang tidak bisa dilepaskan dari kemajuan teknologi, pemerintah harus mulai dan terus
terusan melatih guru untuk menguasai teknologi sehingga kelak banyak bermunculan
inovasi inovasi dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru, atau mungkin pemerintah
harus bersiap siap menentukan arah kebijakan, misalnya pembelajaran dengan
menggunakan moda daring/ luring terus diterapkan tetapi pada sekolah sekolah tertentu,
dan tidak ada kesan di ada adakan seperti UNBK,
Perubahan paradigma pasti akan terjadi, yang pasti akan ada pengaruhnya baik negative
maupun positifnya, maka kita semua khususnya unsur-unsur pendidikan harus bersiap
tetapi ingat kita adalah manusia makhluk social dimana interaksi social tidak bisa
dipisahkan.
BAB. IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Pendemi covid 19 bukan hanya mengubah kehidupan di bidang ekonomi saja tetapi juga
mengubah keadaan pendidikan di indonesia, banyak sekali kesulitan yang di alami dunia
pendidikan selama pandemi seperti teknologi, psikologis dan keuangan. Namun pemerintah
telah memberikan solusi dengan melaksanakan pembelajaran daring atau jarak jauh, namun
peran guru orang tua dan pemerintah sangat di perlukan agar program tersebut bisa
berjalan lancar.

B.Saran

1. Guru diharapkan dapat:

a. Menciptakan metode belajar mengajar yang dapat memudahkan siswa

SMA dalam memahami materi pembelajaran daring. Kondisi sulit

memahami materi pembelajaran adalah salahsatu sumber stres akademik

yang beresiko dapat menurunkan motivasi pada siswa SMA.

b. Mempertimbangkan jumlah dan tingkat kesulitan tugas siswa dengan

mengacu kepada kemampuan akademik siswa selama pembelajaran

daring. Tugas yang sulit untuk dikerjakan dapat menjadi sumber stres

akademik yang dapat menurunkan motivasi pada siswa SMA.

2. Bagi siswa SMA yang mengikuti pembelajaran daring, peneliti

menyarankan untuk meningkatkan kemampuan mengelola stres akademik.

Siswa dapat meluangkan waktu untuk beristirahat, membentuk lingkungan

yang positif, serta siswa dapat berdiskusi mengenai permasalahan akademik

yang dihadapi kepada orang terdekat. Hal ini penting dilakukan untuk

menurunkan stres akademik yang memengaruhi motivasi pada siswa.


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai