Definisi Singkat Kebijakan PublikKebijakan publik adalah sebuah proses perumusan terhadap masalah
yang terjadi dalamkehidupan bernegara yang dilakukan dengan kompleks, analitis, dan yang tidak
kalahpentingnya adalah bersifat politis. Adakalanya, proses yang terjadi di itumempunyai
kekuatan atau kepentingan yang akan menghasilkan kebijakan tesebut.berikut adalah beberapa
pendekatan yang berkadiasebuah dengan kebijakan yang jelasdalam studi kebijaksanaan
1. Pendekatan Kelompok
Anggapan dasar dari pendekatan ini, mengangap bahwa interaksi dan perjuangan antara kelompok-
kelompok merupakan kenyataan dari kehidupan politik. Dalam pandangan kelompok, individu akan
mempunyai arti penting hanya bila is merupakan partisan dalam atau wakil kelompok-kelompok
tertentu. Implementasi pendekatan kelompok ini akan menyebabkan hubungan-hubungan antara
kelompokkelompok dengan birokrasi cenderung semakin erat dan lebih baik bila kedua kekuataan itu
mempunyai struktur-strutktur fungsional yang paralel.
Kelemahan dari pendekaan ini adalah terlalu meremehkan peranan bebas dan kreatif yang dilaksanakan
oleh para pejabat pemerintah dalam proses pembuatan kebijakan publik. Hal ini disebabkan oleh
perhatiaannya yang terlalu berlebih terhadap peran kelompok-kelompok dalam sistem politik.
Harold Laswell mengemukakan tujuh kategori analisis fungsional yang dapat digunakan sebagai dasar
bagi pembahasan teori fungsional yaitu :
a. Intelegensi, bagaimana informasi tentang masalah kebijakan yang mendapat perhatian dari para
pembuat keputusan-keputusan kebijakan dikumpulkan dan diproses.
b. Rekomendasi, bagaimana rekomendasi untuk mengatasi masalah tertentu dibuat dan dikembangkan.
c. Preskripsi, bagaimana peraturan-peraturan umum dipergunakan atau diterapkan dan oleh siapa?
d. Permohonan (invocation), siapa yang menentukan?
g. Terminasi, bagaimana peraturan atau undang-undang semula dihentikan atau dilanjutkan dalam
bentuk yang berubah atau dimodifikasi?
3. Pendekatan Kelembagaan
Dalam pandangan ini, suatu kebijakan tidak menjadi suatu kebijakan publik sebelum kebijakan tersebut
diterapkan dan dilaksanakan oleh suatu lembaga pemerintah. Kelemahan dari pendekatan ini adalah
bahwa pendekatan lembaga dalam ilmu politik tidak mcncurahkan perhatian yang banyak pada
hubungan antar struktur lembaga-lembaga pemerintah dan substansi kebijakan publik.
Pendekatan ini menekankan pada peran warga negara dalam perkembangan kebijakan publik. Dengan
keikutsertaan warga negara dalam masalah-masalah
masyarakat, maka Para warga negara akan memperoleh pengetahuan dan pemahaman,
mengembangkan rasa tanggung jawab sosial yang penuh, dan menjangkau perspektif mereka di luar
batas-batas kehidupan pribadi.
5. Pendekatan Psikologis
Pendekatan ini memberikan perhatian pada hubungan antar pribadi dan faktor-faktor kejiwaan yang
mempengaruhi tingkah laku orang-orang yang terlibat dalam proses pelaksanaan kebijakan. Individu-
individu dianggap sebagai peserta yang sangat penting dan memainkan peran penting dalam
pembentukan kebijakan.
A.1
Dalam analisis kebijakan publik terdapat model-model untuk mengkaji kebijakan publik. Penggunaan
model ini sangat besar manfaatnya. Kebijakan publik proses merupakan yang kompleks. Model hadir
untuk mengantisipasi dan memahami realitas yang kompleks tersebut.
Ada beberapa kriteria penggunaan model yang baik menurut Thomas Dye. Pertama, modelnya
tidak boleh terlalu sederhana tetapi juga tidak boleh terlalu rumit. Model yang terlalu sederhana akan
mendorong terjadinya pengertian yang salah. Sedangkan model yang terlalu kompleks justru akan
membingungkan. Kedua, Model seharusnya mengarahkan perhatian pada apa yang signifikan mengenai
kebijakan publik. Ketiga, model yang baik seharusnya berhubungan dengan dunia nyata dan
menjembatani pemahaman yang lebih besar pada situasi atau proses kebijakan yang spesifik. Keempat,
model harus mengomunikasikan konsep yang dapat dipahami bersama. Kelima, model sebaiknya
menyarankan sejumlah hubungan yang dapat diuji, dapat diamati, diukur dan dipasang. Keenam, model
seharusnya menyarankan penjelasan bagi kebijakan publik.
Menurut Lester dan Stewart, model kebijakan yang paling baik adalah model elitis dan model pluralis.
Model elitis merupakan model yang cukup baik untuk menjelaskan pembentukan entitas publik yang
berlangsung di negara-negara dengan sistem otoriter. Teori elit mengatakan bahwa kebijakan publik
merupakan produk elit (sekelompok individu yang sangat kuat yang mendominasi kekuasaan bagi
kepentingan mereka), yang mencerminkan nilai-nilai mereka untuk memperkuat kepentingan-
kepentingan mereka. Menurut Thomas Dye, hal ini dikarenakan rakyat memiliki perilaku yang apatis,
dan tidak memiliki informasi yang baik mengenai kebijakan publik. Sehingga dalam hal ini kebijakan-
kebijakan publik bukan berasal dari tuntutan-tuntutan masyarakat luas, akan tetapi dari kepentingan
kelompok elit. Model yang kedua yaitu Model Pluralis. Model ini tekanan pada peran subsistem-
subsistem yang berada dalam sistem demokrasi,
Di samping model dalam menganalisis kebijakan publik, terdapat pula pendekatan-pendekatan
yang dapat digunakan. Pendekatan tersebut antara lain Pendekatan Kelompok, Pendekatan Proses
Fungsional, Pendekatan Institusionalisme, Pendekatan Peran Serta Warganegara dan Pendekatan
Psikologis. Sedangkan menurut Lester dan Stewart, ada 9 pendekatan lainnya yang dapat digunakan
sebagai pendekatan alternatif yaitu Pendekatan Proses, Pendekatan Substantif, Pendekatan Logical-
Positivist, Pendekatan Ekonometrik, Pendekatan Fenomologik (postpositivist), Pendekatan Partisipatori,
Pendekatan Normatif atau Preskriptif, Pendekatan Ideologik dan Pendekatan Historis .
https://annisamardiana.wordpress.com/2012/10/28/model-dan-pendekatan-dalam-analisis-kebijakan-
publik/#:~:text=Di%20samping%20model%20dalam%20menganalisa,Serta%20Warganegara%20dan
%20Pendekatan%20Psikologis.