UJI KARBOHIDRAT
II. TUJUAN
Untuk mengetahui beberapa uji kualitatif karbohidrat
VI. PEMBAHASAN
Percobaan uji iodium ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan
karbohidrat, yang secara spesifik dapat digunakan untuk memisahkan antara
polisakarida, monosakarida dan disakarida. Iodium memberikan warna
kompleks dengan polisakarida, tidak memberikan warna pada monosakarida
maupun disakarida. Amilum atau pati memberikan warna biru pada iodium,
sedangkan glikogen dan tepung yang sudah dihidrolisis sebagian
(eritrodekstrin) memberikan warna merah sampai coklat dengan iodium.
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, iodium yang dicampurkan
dengan pati menghasilkan larutan yang berwarna biru, dengan demikian uji
positif mengandung karbohidrat dan termasuk polisakarida. Larutan berubah
warna menjadi biru disebabkan karena dalam larutan pati terdapat unit-unit
glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan
konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini menyebabkan pati dapat
membentuk kompleks dengan molekul iodium yang dapat masuk ke dalam
spiralnya, sehingga menyebabkan warna biru tua pada kompleks tersebut.
Hasil percobaan selanjutnya yaitu larutan warna biru pada pati yang telah
ditambahkan iodium kemudian dipanaskan, terjadi perubahan warna dari biru
menjadi bening dan terdapat sedikit endapan berwarna biru pada dasar tabung,
kemudian setelah larutan didinginkan terjadi perubahan warna menjadi biru
kembali.
Pati dalam suasana asam bila dipanaskan dapat terhidrolisis menjadi
senyawa yang lebih sederhana yang akan memberikan warna biru sampai tidak
berwarna. Jika amilosa direaksikan dengan iodium maka akan berwarna biru,
sedangkan jika amilopektin direaksikan dengan iodium akan memberikan
warna ungu kehitaman. Perubahan warna menjadi bening disebabkan karena
adanya pemutusan ikatan iodium dengan glukosa tadi atau terjadi penguraian
ion (pelepasan iodium dari amilum) karena adanya perubahan suhu yang
tinggi. Larutan bewarna biru setelah didinginkan menunjukkan bahwa ikatan
antara iodium dan amilum berupa ikatan semu karena dapat putus saat
dipanaskan dan terbentuk kembali pada saat didinginkan. Adapun endapan
yang muncul di dasar tabung ini disebabkan karena proses hidrolisis pati yang
tidak sempurna. Endapan ini merupakan sisa dari butir-butir amilum.
Percobaan pada tabung kedua yaitu, sampel pati yang dicampurkan
dengan iodium juga menghasilkan larutan berwarna biru yang membuktikan
adanya karbohidrat golongan polisakarida pada sampel. Larutan berwarna biru
tersebut kemudian ditetesi dengan natrium thiosulfat (Na2S2O3) sampai larutan
berwarna bening. Fungsi penambahan Na2S2O3 adalah untuk memberikan
suasana basa pada uji iodium. Adapun reaksi yang terjadi antara iodium dan
Na2S2O3 adalah sebagai berikut,
I2 + Na2S2O3 NaI + Na2 S4O6
Pada pengujian larutan pati dan iodium‚ Na2S2O3 menghalangi
terjadinya reaksi antara pati dengan iodium. Hal ini disebabkan karena iodium
bereaksi dengan basa sehingga tidak mengalami reaksi dengan pati dan
menyebabkan tidak adanya perubahan warna yang terjadi.
VII. KESIMPULAN
Uji iodium dapat digunakan untuk pengujian secara kualitatif adanya
kandungan karbohidat yang memberikan warna kompleks pada polisakarida
seperti larutan pati dengan iodium yang dapat membentuk kompleks berwarna
biru.
DAFTAR PUSTAKA