LAPORAN PRAKTIKUM
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biokimia
Dosen Pengampu:
Drs. H. Yusuf Hilmi Adisendjaja, M.Sc.
Drs. Suhara, M.Pd.
oleh:
Kelompok 7
Kelas B
Cita Rahmadyas Putri
1306812
Dini Lestari
1305317
1306100
1304190
2014
A. Uji Kelarutan Asam Amino
1. Tujuan Praktikum
Membedakan jenis-jenis asam amino
2. Teori
Asam amino adalah senyawa organik yang memiliki gugus
fungsional karboksil (-COOH) dan amina (NH2). Gugus karboksil ini
memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Asam
amino pembentuk protein akan saling berikatan dengan ikatan peptida,
sehingga dalam satu molekul dipeptida mengandung satu ikatan peptida.
Rumus umum asam amino
Secara umum, pada asam amino sebuah atom C mengikat empat
gugus yaitu, gugus karboksil, gugus amina, satu buah atom hidrogen dan
satu gugus sisa (rantai samping, gugus R). Rantai samping pada asam
amino (gugus R) yang berbeda-beda pada asam amino menentukan
struktur, ukuran, muatan elektrik dan sifat kelarutan dalam air.
3. Prinsip
Asam amino polar akan larut pada pelarut polar, sedangkan asam
amino non-polar akan larut pada pelarut non-polar. Asam amino yang
bersifat hidrofobik : Alanin, Isoleusin, Leusin, Metionin, Fenilalanin,
Prolin, Triptofan, Tirosin, Valin. Asam amino yang bersifat hidrofilik :
Arginin, Asparagin, Asam Aspartat, Sistein, Asam Glutamat, Glutamin,
Glisin, Histidin, Lisin, Serin,Treonin.
4. Alat dan Bahan
a. Alat :
1) Tabung reaksi sebanyak delapan buah
2) Gelas ukur
3) Spatula
4) Kertas label
5) Pipet tetes
b. Bahan
1) HCl (0,1 mol/L)
2) NaOH (0,1mol/L)
3) Etanol
4) Klorofrom
5) Larutan (NH4)2SO4
6) Larutan NaCl jenuh
As.
Glisin
amino
Asam
glutamat
Histidin
-alanin
-alanin
Triptofan
Lisin
Aquade
HCl
NaOH
Etanol
Klorofrom
(NH4)2SO4
NaCl
s
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Keterangan:
+ = menandakan larutnya asam amino
- = tidak larutnya asam amino
7. Diskusi
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang
mengikat empat gugus, yaitu gugus amina (NH2), gugus karboksil
(COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R) atau disebut juga
gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan
asam amino lainnya.
Pada umumnya, asam amino larut dalam air dan tidak larut dalam
pelarut organik non polar seperti eter, aseton dan kloroform. Sifat asam
amino ini berbeda dengan asam karboksilat maupun dengan sifat amina.
Asam karboksilat alifatik maupun aromatik yang terdiri dari beberapa
atom karbon, umumnya kurang larut dalam air tetapi larut dalam pelarut
organik. Demikian pula amina, pada umumnya tidak larut dalam air, tetapi
larut dalam pelarut organik.
Lisin merupakan asam amino dengan gugus R positif yang bersifat
polar dan bersifat basa, sehingga larut dalam air. Dari percobaan yang
telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa yang termasuk amino polar
(hidrofilik) adalah asam glutamat, histidin, dan lisin, sedangkan asam
amino nonpolar (hidrofobik) adalah -alanin, -alanin, glisin, dan
triptofan.
8. Jawaban Pertanyaan
Pertanyaan:
a. Termasuk golongan asam amino yang manakah asam amino di atas?
Jawab:
b. Tuliskan rumus bangunnya?
c. Tuliskan kesimpulan anda sesuai dengan hasil percobaan diatas!
Jawaban:
Asam amino non polar terdiri dari : Glisin, Triptofan, -alanin dan
-alanin. Asam amino bermuatan negatif/asidik terdiri dari : Asam
Glutamat. Asam amino bermuatan positif/basik terdiri dari : Lisin dan
Histidin
Asam Amino
Asam Glutamat
Rumus Bangun
Non-Polar (Hidrofobik)
Struktur Glisin
Histidin
Struktur Histidin
Lisin
Struktur Lisin
Triptofan
Non-Polar (Hidrofobik)
Struktur Triptofan
-alanin
Non-Polar (Hidrofobik)
Struktur -alanin
-alanin
Non-Polar (Hidrofobik)
Struktur -alanin
B. Uji Nihidrin
1. Tujuan
Untuk mendeteksi adanya -asam amino
2. Teori
Menurut Novita (2009) uji ninhidrin adalah uji umum
untuk protein dan asam amino. Ninhidrin dapat mengubah
asam amino menjadi suatu aldehida. Ninhidrin dilakukan
dengan menambahkan beberapa tetes larutan ninhidrin
yang terlihat tidak warna kedalam sampel, kemudian
dipanaskan beberapa menit. Adanya protein ditandai
dengan
adanya
perubahan
warna
ungu.
Sedangkan
5) Alat tulis
b. Bahan
1)
2)
3)
4)
5)
Triptofan
Lisin
-alanin
-alanin
Glisin
6)
7)
8)
9)
Histidin
Tirosin
Asam Glutamat
Larutan Ninhidrin
5. Cara Kerja
a. Memasukkan larutan yang akan diuji ke dalam tabung reaksi yang
berbeda-beda masing-masing sebanyak 2 mL.
b. Menambahkan lima tetes Ninhidrin ke dalam masing-masing larutan
asam amino yang kemudian dididihkan selama dua menit.
c. Melakukan pengamatan pada perubahan warna yang terjadi.
6. Hasil Pengamatan
7. Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji Ninhidrin
8.
9.
Asam
Amino
Keadaan
sebelum
reaksi
12. Triptofa
n
13. Bening
16. Lisin
17. Bening
20. -alanin
21. Bening
24. -alanin
25. Bening
28. Glisin
29. Bening
32. Histidin
33. Bening
36. Tirosin
37. Keruh
40. Asam
Glutam
at
41. Bening
11. Hasil
penguji
an
15. +
19. +
23. +
27. 31. +
35. +
39. -
43. +
44.
Keterangan:
45. + = Adanya reaksi positif, menunjukkan asam amino bereaksi
dengan ninhidrin
46. - = Tidak terjadi reaksi, menunjukkan asam amino tidak larut
bereaksi dengan ninhidrin
47. Diskusi
48.
Bedasarkan
percobaan
yang
telah
kami
lakukan
adalah -alanin, Histidin, Glisin dan Asam glutamat, karena asam aminoasam amino ini berubah warna menjadi warna ungu sesudah bereaksi
dengan larutan ninhidrin. Triftopan juga termasuk -asam amino karena
warnanya berubah menjadi warna kuning.
49.
Pada dasarnya Uji Ninhidrin berfungsi untuk menguji
adanya gugus asam amino bebas dan dapat pula menunjukkan
konsentrasinya seiring kepekatan warna yang muncul (Hart, dkk. dalam
Rochim, 2012). Uji ini dilakukan dengan cara menambahkan reagen
ninhidrin pada sampel, kemudian dipanaskan. Reaksi positif dari uji ini
adalah adanya perubahan warna sampel menjadi biru atau hijau (Rochim,
2012). Asam amino bereaksi dengan ninhidrin membentuk aldehida
dengan satu atom C lebih rendah dan melepaskan molekul NH3 dan CO2.
Ninhidrin yang telah bereaksi akan membentuk hidrindantin. Hasil positif
ditandai dengan terbentuknya kompleks berwarna biru/keunguan yang
disebabkan oleh molekul ninhidrin+hidrindantin yang yang bereaksi
dengan NH3 setelah asam amino tersebut dioksidasi (Panji, 2013). Reaksi
yang terjadi antara ninhidrin dan -asam amino ditunjukkan oleh Gambar
1.
50.
51.
(Panji, 2013)
C. Uji Xantoprotein
1. Tujuan
52.
Untuk mengidentifikasi bahan uji yang mengandung
asam amino yang memiliki cincin aromatik.
2. Teori
53. Xanthoprotein ini adalah pereaksi protein yang
menunjukkan adanya inti benzene (cincin fenil). Untuk
Awalnya
larutan
asam
nitrat
pekat
yang
5. Cara Kerja
a. Memasukan larutan yang akan di uji kedalam tabung
reaksi yang berbeda masing-masing 0,5 ml. Fenol
digunakan juga sebagai pembanding.
b. Lalu, ke dalam setiap tabung ditambahkan HNO 3 pekat
dengan jumlah yang kira-kira sama. Dipanaskan dengan
hati-hati, lalu didinginkan dengan air ledeng. Perubahan
warna yang terjadi diamati.
c. NaOH diteteskan kedalam tabung hingga menjadi basa
(larutan diteteskan pada kertas lakmus merah untuk
mengetahui larutan sudah basa atau belum). Perubahan
yang terjadi diamati.
6. Hasil Pengamatan
6) Tabel 3. Hasil Pengamatan Uji Xantoprotein
7)
9)
11)
13)
15)
17)
19)
21)
23)
8)
Hasil
10)
12)
14)
16)
18)
20)
22)
24)
Pengujian
+
+
+
25)
Keterangan:
26) + = Terjadi reaksi
27) - = Tidak terjadi reaksi
7. Diskusi
28)
29)
ditunjukkan
dengan
adanya
radikal
lima
tetes,
kemudian
dipanaskan
pada
7. Diskusi
50)
35)
Hasil Pengujian
37)
39)
41)
+
43)
45)
47)
49)
-
dihasilkan
warna
putih.
Glisin
dan
-alanin
pada
tirosin
menghasilkan
warna
merah.
unsur-unsur
penyusun
protein.
2. Teori
52)
53)
Dengan
adanya
proses
pembakaran,
57) Sebel
um
59) Albumin
60) Putih
62) Kertas
Lakmus
63) Merah
66) Putih
68) Tabung
Reaksi
69) Kerin
g
58) Sesu
dah
61) Hang
us
64) Biru
67) Hita
m
70) Basa
h
6. Diskusi
a. Albumin yang awalnya putih menjadi berwarna hitam
atau hangus menunjukkan adanya unsur karbon sesuai
dengan reaksi pembakaran hidro karbon tidak sempurna
sebagai berikut:
71) CxHy + O2 C(s) + CO2(g) + H2O(l) + CO2(g)
72)
C(karbon) yang terbentuk merupakan jelaga
atau lebih dikenal sebagai arang.
b. NH3 bersifat basa hingga mengubah kertas lakmus
menjadi biru, menunjukkan bahwa protein mengandung
unsur N dan H.
c. Dari reaksi berikut:
73) Pb(CH3COO)2 + H2S PbS(s) + 2 CH3COOH(
74)
PbS yang terbentuk berwujud padat sehingga menyebabkan
kertas saring berwarna hitam, menunjukan protein mengandung unsur
S.
d. Dinding tabung menjadi basah karena ada uap air, hal
ini menunjukk bahwa protein mengandung unsur H dan
O.
7. Jawaban Pertanyaan
75)
Pertanyaan:
a. Unsur-unsur apa saja yang ditunjukan oleh setiap perubahan di atas?
b. Jika lakmus dan kertas saring berubah, sebutkan alasan saudara dan
sebutkan reaksinya!
c. Buat kesimpulan dari hasil percobaan di atas!
76)
Jawaban:
85)
Ter
86)
Pel
92) Akuades
98) HCl
104) NaOH
110) Etanol 70
%
116) Larutan
NaCl
122)
(N
128)
Na
134)
Eta
87)
Alb
88)
Gel
89)
Cas
90)
Pept
93)
+
99)
+
105)
+
111)
94)
95)
100)
117)
+
118)
101)
+
107)
+
113)
+
119)
+
96)
+
102)
+
108)
+
114)
123)
+
124)
125)
+
126)
+
129)
+
130)
131)
+
132)
+
135)
136)
137)
+
138)
106)
112)
120)
+
7. Diskusi
139) Dari praktikum yang dilakukan, dapat diamati bahwa:
a. Albumin larut pada pelarut akuades, HCl, NaOH, Larutan NaCl,
(NH4)2SO4, NaCl jenuh. Sedangkan pada Etanol tidak larut.
b. Gelatin tidak larut pada semua pelarut.
c. Casein larut pada semua pelarut kecuali akuades/ air suling.
d. Pepton larut pada pelarut akuades, HCl, NaOH, Larutan NaCl,
(NH4)2SO4, NaCl jenuh. Sedangkan pada Etanol tidak larut.
140) Casein dapat larut pada etanol yang dikenal sebagai larutan
non polat dikarenakan etanol berantai pendek, rantai pendek ini yang
menyebabkan etanol bersifat polat.
G. UJI BIURET
1. Tujuan
141)
2. Teori
142) Biuret adalah senyawa dengan dua ikatan
peptida yang terbentuk pada pemanasan dua molekul
urea. Ion Cu2+ dari pereaksi Biuret dalam suasana basa
akan
berekasi
dengan
polipeptida
atau
ikatan-ikatan
6. Hasil Pengamatan
145)
146)
166)
147)
Protein
150)
151)
Album
in
154)
155)
Gelatin
158)
159)
Casein
162)
163)
Pepton
148)
Indik
a
t
o
r
w
a
r
n
a
149)
(Ung
u
)
152)
++++
153)
(Ung
u
)
156)
++
157)
(Ung
u
)
160)
+++
161)
(Ung
u
)
164)
+
165)
(Jing
g
a
)
semakin pekat
7. Diskusi
167)
170)
Abidin,
Zhainal.
Tersedia
http://ojoguyu.blogspot.com/2013/04/dasar-teori-uji-protein_9.html.
di:
[11
Oktober 2014].
171) Arbianto, Purwo. 1993. Biokimia Konsep-Konsep Dasar.
172)
Bandung: ITB.
Hasan, Novriyani. 2012. Praktikum Biokimia. [online]. Diunduh dari:
Jakarta: UI.
Riawan. 2007 . Kimia Organic. Binarupa Aksara : Jakarta
Suhara. 2008. Dasar-Dasar Biokimia. Bandung: Prisma Press.
Sutresna, Nana. 2008. Kimia untuk Kelas IX Semester 1. Bandung: PT
Grafindo Media Pratama.
179)
180)