Anda di halaman 1dari 3

TERPENOID

terpenoid mempunyai kerangka karbon yang di bangun oleh dua atom atau
lebih unit C5 yang disebut isopren, unit unit isopren biasanya saling berkaitan
dengan teratur, dimana kepala dari unit satu berkaitan dengan ekor unit yang
lain, kepala adalah merupakan ujung terdekat kecabang metil dan ekor merupakan
ujung yang lain seperti yang ditunjukan pada gambar berikut:

Berdasarkan jumlah atom karbon atau unit isopren yang membentuk


senyawa terpen/ terpenoid dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Fessenden &
Fessenden, 1992):

Tabel 2.1. Klasifikasi Senyawa Terpenoid


MONOTERPENOID

Monoterpen (C10) dan seskuiterpen (C15) merupakan komponen utama dari

minyak atsiri. Monoterpenoid merupakan senyawa terpenoid yang paling


sederhana, terbentuk dari dua unit isopren Monoterpen mempunyai sifat-sifat
berupa cairan tidak berwarna, tidak larut dalam air, dapat disuling dengan uap air,
dapat berinteraksi dengan lemak/minyak berbau harum. Minyak bunga dan biji
banyak mengandung monoterpen. Monoterpena mempunyai titik didih berkisar
antara 140 - 180C. Berdasarkan kerangka karbonnya monoterpen dapat dibagi
menjadi tiga golongan, yaitu asiklik, monosiklik, dan bisiklik. Asiklik misalnya
mirsen, monosiklik misalnya limonen, dan bisiklik misalnya pinen, (Robinson.,
1995).

Monoterpen seperti limonen dan -pinene, juga alkohol terpen seperti


linalool, geraniol dan sitronellol merupakan komponen-komponen utama dalam
minyak atsiri dari bunga dan tumbuhan.

Struktur monoterpen dapat berupa senyawa dengan rantai terbuka seperti


geraniol, nerol, linalol, sitral, sitronella, cis-o-simena, mirsena.
Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. ITB

Anda mungkin juga menyukai