PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI

SINTESA ASPIRIN
Disusun Oleh :
1. DYAH AYU MULYAPATMASARI
2. TARIDATIN NUGRAHENI
3. YOAN YULISTA HARTIVA
4. IZZATUR RAHMI
5. WULAN TRI HANDAYANI
6. PIR RIZKI

LABORATORIUM AGROINDUSTRI DAN TANAMAN OBAT

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2017
TUJUAN
DASAR TEORI
ALAT
BAHAN
PROSEDUR PERCOBAAN
 HASIL & PEMBAHASAN
NO PERLAKUAN HASIL
1 Dimasukkan 1,4 gram asam salisilat Terbentuk krilstal
ke dalam erlenmeyer putih

Sintesa aspirin berdasarkan reaksi asetilasi

antara asam salisilat dengan anhidra asetat
menggunakan asam pospas sebagai katalisator.
Asam salisilat :
BM 138,12 gr/mol
Densitas 1,443 gr/ml
Titik didih 211 C
Titik lebur 158-161C
NO PERLAKUAN HASIL
2 Ditambah 3 ml anhidra asetat Asam salisilat tidak
larut sempurna

Anhidra asetat digunakan karena

asam asetat tidak mengandung air
Sehingga mudah menyerap air
Mencegah dan menghindari terjadinya hidolisis

BM 102.09 gr/mol
Densitas 1,082 gr/ml
Titik didih 138-142 C
Titik lebur -73C
NO PERLAKUAN HASIL
3 Ditambah 5 tetes asam popast 85%, Asam salisilat larut
Dipanaskan diatas penangas air sempurna

Asam pospat digunakan

katalisator
Mempercepat sintesa dan reaksi
Menurunkan energi aktivasi
Alternatif : penggunaan asam lain
(H2SO4) -> kuat, sangat korosif

Pemanasan bertujuan untuk :

Mempercepat kelarutan asam salisilat
Menghilangkan pengotor-> meningkatkan kemurnian
Mempercepat laju reaksi -> mempercepat gerak kinetik
(tumbukan) antar molekul
NO PERLAKUAN HASIL
4 Ditambah 2 ml air Larutan berwarna
putih susu
5 Ditambah 10 ml air Larutan berwarna
putih susu,
Mulai terdapat
kristal

Penambahan 2 ml air:
Segera dalam keadaan panas
Bertujuan agar terjadi dekomposisi (penguraian)
kelebihan anhidra asetat
Menyebabkan campuran mengalami reaksi dan
mendidih seketika
Erlenmeyer diangkat dan dipindahkan pada suhu kamar

Penambahan 10 ml air:
Mulai terjadi pembentukan kristal
Menghidrolisis kelebihan asam pada kristal aspirin
 NO PERLAKUAN HASIL
6 Dimasukkan erlenmeyer ke wadah Terbentuk kristal
berisi es
7 Kristal disaring dengan kertas Berbentuk kristal
saring, putih
Dikeringkan dengan sinar matahari

Pendinginan bertujuan untuk:

Reaksi / proses Kristalisasi berjalan sempurna
Pada suhu rendah (dingin) -> molekul aspirin dalam larutan
bergerak melambat dan akhirnya terkumpul membentuk
endapan melalui proses nukleasi

Penyaringan :
Kertas saring
Dengan corong Buchner
Keuntungan : proses penyaringan sekaligus pengeringan
Kristal menjadi lebih cepat kering -> kondisi lingkungan
(sinar matahari) yang tidak stabil, berawan, mendung
 NO PERLAKUAN HASIL
8 Rekristalisasi dengan campuran n- Terbentuk kristal
heksan dan etil asetat murni aspirin

Rekristalisasi
Adalah proses pemurnian zat padat dengan
melarutkan senyawa pengotor dalam pelarut
yang sesuai kemudian direkristalisasi kembali
Pelarut : n-heksan dan etil asetat (non polar) ->
aspirin yang non polar
Keunggulan : peralatan sederhana
Mekanisme reaksi

Video mekanisme
reaksi
No Perlakuan Hasil
9 Bobot kristal basah 4,143 gram
10 Bobot kertas saring 2,5789 gram
11 Bobot kristal kering 2,5789 1,0834
= 1,4955 gram
12 rendemen 82,26%
PERHITUNGAN
No Perlakuan Hasil

13 Uji titik leleh 131-169 c

pengujian: titik leleh :

Menggunakan alat melting point
Menurut dirjen POM (1979), titik
leleh asspirin (asam asetil salisilat)
: 141-144 C
Range yang cukup besar pada titik
leleh aspirin hasil sintesa : lama,
kemurnian rendah.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA