Anda di halaman 1dari 17

PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE DARING DI TPQ AL-

FALAQ DESA KARANGAN BALONG PONOROGO

Teguh Pradana Putra, Khairil Umami, M.S.I

Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Email: samtunap@gmail.com, khairilumami@iainponorogo.ac.id

Abstrak

Pembelajaran, metode daring merupakan pembelajaran dengan menggunakan internet dan


memanfaatkan aplikasi contohnya zoom meeting dan google meet. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif dengan
tahapan pelaksanaan program adalah 1) Observasi, 2) perencanaan kegiatan, 3) penyusunan
jadwal kegiatan 4) pelaksanaan pendampingan dan 5) tahap evaluasi. Penelitian ini dilakukan di
Desa Karangan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo Jawa Timur. Pendampingan
pembelajaran dengan metode daring ini di terapkan untuk mempermudah santri dalam belajar dan
membantu orangtua yang mengalami kesulitan dalam memahami bagaimana memanfaatkan
media internet untuk pembelajaran di TPQ AL-FALAQ.

Kata Kunci: Pembelajaran, Metode, Daring, TPQ, Internet

Abstract

online learning method is learning by using the internet and utilizing applications for example
zoom meeting and google meet. The method used in this research uses a qualitative descreptive
approach with the following stages of implementation: 1)observation, 2) activity planning, 3)
preparation of activity schedule, 4) implementation of assistance and 5) evaluation stage. This
research was conducted in the village of Karangan district Ponorogo East Java. Learning
assistance with this online method is applied to make it easier for students to learn and help
parents who have difficulty in understanding how to use internet media for learning at TPQ

Keywords: Learning, Method, Online, TPQ , Internet.

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang terdampak COVID-19. Wabah yang
menyerang hampir seluruh negara yang ada di dunia, wabah yang menjadikan masyarakat harus
banyak beradaptasi dengan kebiasaaan hidup baru yang sebelumnya belum pernah di bayangkan
akan di alami oleh seluruh masyarakat dunia. Virus ini bermula di akhir tahun 2019 yang mana
sebelumnya dunia sedang baik–baik saja. Covid-19 pertama kali ada di Wuhan China dan
sekarang covid-19 juga ada di Indonesia. Data terakhir pada 12 Agustus 2021 di situs resmi
Covid di paparkan data global menyatakan bahwa sebayak 223 negara terdampak Covid-19
dengan 203.944.144terkonfirmasi dan jumlah meninggal 4.312.902 sedangkan untuk data di
Indonesia positif 3.774.155, sembuh 3.247.715, meninggal 113.664.1 Dari data yang didapat
masyarakat yang sembuh akibat Covid-19 lebih banyak dari pada yang terkonfirmasi terinfeksi
Covid-19.

Sampai saat ini sudah hampir menyentuh 2 tahun Indonesia berjuang untuk
menanggulangi Covid-19. Dari awal Covid-19 ada di Indonesia pemerintah banyak mengambil
kebijakan - kebijakan secara mendadak selama wabah COVID-19 ini berlangsung. Pemerintahan
di Indonesia juga mengalami hal yang serupa, selama wabah ini ada di Indonesia pemerintah
memutuskan untuk mengadakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat)
keputusan ini di ambil dan di tetapkan oleh pemerintahguna menaggulangi penyebaran yang
akhirnya berimbas di banyak sektor masyarakat terkena dampaknya dari segi pendidikan, normal
sekolah dilakukan secara langsung dengan tatap muka akhirnya harus di buat kebijakan sekolah
dari rumah. Kebijakan di terbitkan oleh kemendikbud dalam Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020
tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-
19.2

Selama pandemi berlangsung banyak kebiasaan di sektor masyarakat yang akhirya harus
tergeser. Salah satu yang terkena dampak pandemi adalah sektor pendidikan. Pendidikan yang
menjadi akar kehidupan masyarakat harus banyak mengalami perubahan, mulai dari kegiatan
pembelajaran yang biasa terjadi secara langsung bertatap muka antara guru dan santri akhirnya
harus berubah menjadi pembelajaran secara daring atau pembelajaran dari rumah. Ketetapan ini

1
https://www.tribunnews.com/corona/2021/08/12/update-corona-global-12-agustus-2021-kasus-aktif-covid-19-
indonesia-terbanyak-no-8-di-dunia diakses pada tanggal 12 Agustus 2021 Pukul 16:30

2
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/05/se-sesjen-pedoman-penyelenggaraan-belajar-dari-rumah-dalam-
masa-darurat-penyebaran-covid19. Diakses pada tanggal 12 Agustus 2021 pukul 18:00
tidak hanya untuk pendidikan formal saja melainkan pendidikan non formal juga terkena imbas
dan harus mematuhi aturan yang sudah di tetapkan pemerintah. Hal ini sudah pasti dilakukan
untuk menghindari kontak langsung antara satu individu dengan individu yang lain dan
mengurangi terjadinya berkerumun agar tidak mengakibatkan penularan virus Covid-19 hal ini
juga menjadi salah satu upaya untuk meminimalisir jumlah penyebaran virus Covid-19 yang
semakin hari semakin banyak korban – korban yang terinfeksi virus Covid-19. Pembelajaran
daring selama pandemi Covid-19 berjalan kurang efektif dan sering menimbulkan kesenjangan
pada daerah-daerah yang tertinggal seperti daerah yang tidak terjangkau jaringan internet bahkan
jaringan listrik.3

Menteri pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan surat edaran Nomor:


36962/MPK.A/HK/2020 tertanggal 17 Maret 2020 pembelajaran secara daring (learning from
home) dan bekerja dari rumah (work from home) dalam rangka pencegahan penyebaran corona
virus disease (Covid-19). Sehingga seluruh sekolah memberhentikan sementara proses belajar
mengajar secara tatap muka. Hal ini bertujuan agar tidak meluasnya penularan Covid-19.4

Belajar online adalah salah satu kegunaan internet yang disediakan pemerintah. Dari hasil
penelitian telah didapatkan hasil bahwa 80,4% responden menilai media dengan belajar online
(daring) lebih memudahkan kegiatan belajar dibanding dengan media offline. 5 Dalam data yang
di dapat ini ada juga sebagian orang yang berpendapat degan bahwa dengan menggunakan media
online atau penerapan pembelajaran secara daring dapat lebih mempermudah dalam proses
belajar bisa jadi hal ini di dukung karena dengan menggunakan internet masyarakat mudah
mengakses apa saja yang mereka ingin carai. Sebagai contoh santri yang mengikuti pembelajaran
secara online dapat lebih mudah mengakses materi yang tidak mereka ketahui saat sedang di
terangkan guru dan menambah wawasan mereka dengan hasil dari apa yang mereka cari di
internet. Tentu saja hal ini dalam lingkup positif dan dalam pengawasan. Sedangkan jika santri
mengikuti pembelajaran secara offline tidak semua sekolah memperbolehkan santrinya membawa

3
Setiawan, A. R. (2020). Lembar Kegiatan Literasi Saintifik untuk Pembelajaran Jarak Jauh Topik Penyakit
Coronavirus 2019(COVID19). edukatif : jurnal ilmu pendidikan, 28-37
4
https://lldikti5.kemdikbud.go.id/home/detailpost/surat-edaran-direktur-jenderal-pendidikan-tinggi-
kemdikbud-tentang-masa-belajar-penyelenggaraan-program-pendidikan, diakses pada tanggal 12 Agustus
2021 pukul 18:20

5
Chabibie, M. H., & Hakim, W. (2016).Pengaruh Penerimaan Teknologi dengan Kebergunaan Web.Ultimacomm:
Jurnal Ilmu Komunikasi, hlm. 56-58
alat komunikasi seperti handphone dan ada juga sekolah yang tidak memperbolehkan santrinya
dalam membawa laptop yang akhirnya saat pembelajara offline berlangsung santri hanya bisa
mengakses materi melalui buku paket yang di dapat dari sekolah dan materi yang di terangkan
oleh guru dalam proses pembelajaran itu berlangsung. Seperti yang sudah di paparkan di atas
bahwa ketetapan ini di jalankan dan ditetapkan untuk seluruh sekolah di Indonesia tidak
terkecuali sekolah yang ada di pedesaan. Salah satu yang terdampak adalah TPQ AL-FALAQ
yang ada di Desa Karangan, desa ini terletak di Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo Jawa
Timur.

Di desa ini terdapat TPQ AL-FALAQ yang menerapkan pembelajaran secara daring, hal
ini sudah pasti jelas dilakukan untuk meminimalisir meningkatnya masyarakat yang terinveksi
Covid-19 apalagi anak – anak yang susah untuk di kasih tahu dan senang bermain. Penerapan
pembelajaran secara daring di anggap paling baik di lakukan untuk kebaikan bersama. Awal mula
penerapan sekolah secara daring ini cukup membuat banyak kewalahan karena banyaknya
kendala yang harus di hadapi proses belajar dan pembelajaran ini berlangsung. Salah satu
dampak yang paling sering di rasakan selama proses belajar dan pembelajaran berlangsung
adalah mengenai koneksi internet yang sering kurang stabil sehingga mengakibatkan dalam
proses belajar dan pembelajaran antara santri dan guru terhambat dan banyak santri juga yang
akhirnya ketinggalan pelajaran karena kondisi ini, serta tidak semua santri bisa mencerna
pelajaran dengan cepat dan tanggap. Pembalajaran secara daring ini memang cukup menjadikan
santri maupun santri merasa kewalahan akibat kebijakan yang di tetapkan pemerintah ini, namun
di lain sisi juga menjadi salah satu kontribusi pendidikan dalam dunia kesehatan untuk
meminimalisir penyebaran virus Covid-19.

Berdasarkan data Dapodik Kemendikud pada tahun 2020 terdapat 46.272 atau 18%
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah tidak ada akses internet dan 8.281 Satuan Pendidikan
atau 3% belum terpasang listrik. Disamping itu mengacu kepada hasil survei yang dilakukan
oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada tahun 2020 bahwa terdiri dari 40,2%
satuan pendidikan tidak memberikan bantuan fasilitas kepada guru. Kondisi ini mengakibatkan
pelaksanaan pembelajaran dalam jaringan tidak berjalan sebagaimana mestinya. 6 Dari data di

6
https://www.scribd.com/presentation/468870750/PERMASALAHAN-BELAJAR-SELAMA-COVID-19-ppt.
Diakses pada tanggal 12 Agustus 2021 pukul 20:00
dapat banyak yang merasakan bagaimana pembelajaran secara daring ini di lakukan dalam
pembelajaran di sekolah maupun di satuan pendidik.

Pembelajaran daring learning sendiri dapat dipahami sebagai pendidikan formal yang di
selenggarakan oleh sekolah yang peserta didik dan instrukturnya (guru) berada di lokasi terpisah
sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya daan
berbagai sumber daya yang diperlukan didalamnya. Pembelajaran daring dapat dilakukan dari
mana dan kapan saja tergantung pada ketersediaan alat pendukung yang digunakan. 7 Metode
daring adalah metode yang dipilih dan digunakan dalam pembelajaran yang mana metode ini
merupakan metode pembelajaran jarak jauh atau tidak dilaksanakan secara tatap muka langsung.
Metode ini bisa dikatakn pembaharuan dalam dunia pendidikan karena lebih modern dan
memanfaatkan sumber daya yang ada.

Pembelajaran dengan menggunakan metode daring memberikan dampak negatif dan


positif dalam pelaksanaannya dalam segi positif memang pembelajaran ini lefih efisien secara
waktu karena bisa dilakukan di rumah masing – masing dan dengan keadaan yang tidak harus
sama seperti di sekolah yang mewajibkan santrinya untuk berpakaian rapi memakai sepatu,
membawa tas beserta dengan alat tulis dan pelengkap lainnya, namun dengan pembelajaran di
rumah santri tidak harus memakai seragam, walaupun ada juga sebagaian sekolah yang
mengharuskan santrinya memakai seragam akan tetapi mereka tidak harus beratribut lengkap
seperti memakai sepatu pada saat di sekolah. Jika di lihat dari sisi negatif pembelajaran dari
rumah atau secara daring santri lebih sedikit bersosialisasi dengan teman kelas dan teman sekolah
lainnya, hal ini juga mempengaruhi bagaimana sikap mereka. Pembelajatan secara daring ini juga
menjadikan santri malas untuk sekolah karena mereka merasa capek saat melihat layar monitor
yang terus menerus belum lagi saat terkendala sinyal internet.

Salah satu model pembelajaran efektif di tengah situasi pandemi adalah pembelajaran
daring. Dalam pembelajaran daring peserta didik dan guru dapat berinteraksi melalui
aplikasi seperti classroom, video converence, telepon atau live chat, zoom ataupun
penggunaan whatsapp group.8 Dan metode ini pula yang dipilih dan di terapkan dalam
pembelajaran selama masa pandemi. meskipun ditengah banyaknya pihak – pihak yang merasa
7
Ardhi dan Muhkamad. (2016). Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Web untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Santri pada Standar Kompetensi Menggunakan Alat – alat Ukur. Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XV.
Nomor. 2.
kesulitan untuk menerapkan metode ini. Metode daring di lakukan dengan memanfaatkan
aplikasi yang bisa memberikan layanan untuk bertatap muka secara virtual seperti zoom meting,
google meet dan juga wa sebagai aplikasi yang dimanfaatkan untuk mengirim bahan ajar yang
akan digunakan nantinya. Selama pembalajaran secara daring dilakukan di rumah yang menjadi
poin penting pendukung pembelajaran selama di rumah adalah orang tua wali santri yang di
harapkan dapat mendampingi anaknya selama pembelajaran daring berlangsung, akan tetapi tidak
semua wali santri atau orang tua dapat mendampingi anak mereka selama pembelajaran
berlangsung. Banyak dari para orang tua atau wali santri yang merasa keberatan dalam
mendampingi anakanya belajar dengan menggunakan metode daring, banyak alasan yang di
alami mulai dari orang tua yang sibuk dengan pekerjaan mereka atau bahkan ada juga sebagian
orang tua yang tidak faham dengan bagaimana cara menggunakan internet dengan baik dan
memanfaatkan aplikasi yang ada untuk menunjang pembelajaran anak mereka, ada pula orang tua
yang sampai merasa emosi jika harus mendampingi anak mereka belajar karena susahnya anak –
anak belajar jika di dampingi orang tua akibat dari anak – anak yang lebih nakal jika belajar di
dampingi secara langsung dengan orang tua mereka. Dan ada pula orang tua yang tidak faham
bagaimana materi yang sedang anak mereka pelajari.

Gaya belajar dikelompokan menjadi 3, yaitu gaya belajar visual, gaya belajar audio dan
gaya belajar kinestetik.9 Gaya belajar dan minat santri ini erat kaitannya dengan metode daring
yang digunakan untuk pembelajaran selama masih pandemi berlangsung dan di Indobesia
metode ini hampir digunakan selama kurang lebih 1.5 tahun. Berhasil atau tidaknya metode
daring dalam pembelajaran juga bisa di lihat disini, bisa dilihat dari bagaimana gaya belajar dari
setiap santri jika santri memiliki minat dalam visual gaya belajar dengan menggunaka metode
daring sangat cocok digunakan untuk anak dengan minat ini karena yang sudah kita ketahui
minat dalam bentuuk visual dalam metode daring menyajikan gambar – gambar untuk maeri yang
digunakan dan dalam menggunakan metode zoom menggunakan visual di dalamnya, yang
artinya ada kemungkinan metde daring ini memang cocok di gunakan tapi juga tidak menutup

8
Mansyur, A. R. (2020). Dampak covid-19 terhadap dinamika pembelajaran di indonesia. Education and learning
journal, 1(2), 113-123.

9
Bobbi De Porter dan Mike Hernacki, Quantum Learning, Kaifa, Bandung, Cet. XVII, 2014, hal. 111
kemungkinan kalau metode ini harus banyak mengalami perbaikan sesuai dengan kebutuhan
yang dibutuhkan anak didik nantinya apalagi di zaman sekarang yang mengharuskan kita banyak
beradaptasi dan mudah menerima hal – hal baru yang dengan gampangnya masuk di kehidupan.

Dari latar belakang diatas peneliti ingin melakukan penelitian dan penulisan artikel
mengenai bagaimana Pendampingan Pembelajaran Dengan Metode Daring Di TPQ AL-FALAQ
Desa Kecamatan Karangan Balong Kabupaten Ponorogo Jawa Timur kegiatan ini juga
merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan mahasantri. Pembahasan ini dipilih
untuk mengetahui keefektifitasan metode daring dalam pembelajaran selama pandemi dan untuk
mengetahui bagaimana pendampingan pembelajaran selama masa pandemi ini berlangsung.

METODE
Asset Based Community Development (ABCD)
Penelitian ini menggunakan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD).
Pendekatan ABCD ini berbasis pada asset yang dimiliki oleh perkumpulan masyarakat.
Perkumpulan masyarakat yang terletak di Desa Karangan Kecamatan Balong Kabupaten
Ponorogo merupakan asset yang sangat berharga bagi kesejahteraan masyarakat sekitar, terutama
anak-anak dalam aspek pendidikan khususnya pendidikan agama yang pada masa pandemi saat
ini sangat tidak terpantau. Asset perkumpulan ini, mempunyai potensi yang bisa berkembang dan
mengembalikan keaktifan program belajar mengajar ditengh masa pandemi covid-19. Potensi
tersebut diantaranya adalah mengembalikan semangat belajar anak-anak.

Berdasarkan observasi awal tersebut peneliti memutuskan untuk mengadakan


pendampingan pembelajaran dengan metode daring guna untuk membantu anak-anak dalam
memahami al-Qur’an serta ilmu-ilmu agama lainnya. Dalam metode ABCD memiliki lima
langkah kunci untuk melakukan proses riset pendampingan.

Teknik-Teknik Pendampingan
Metode dan alat untuk memobilisasi asset pemberdayaan masyarakat melalui Asset Based
Community Development (ABCD), antara lain:

1. Penemuan Apresiantif (Appreciantive Inqury)


Appreciantive Inqury adalah cara yang positif untuk melakukan perubahan organisasi
berdasarkan asumsi yang sederhana yaitu bahwa setiap organisasi memiliki sesuatu yang
dapay bekerja dengan baik, sesuatu yang menjadikan organisasi hidup, efektif dan berhasil,
serta menghubungkan organisasi tersebut dengan komunitas dan stakeholder nya dengan cara
sehat. Proses penemuan apresiantif terdiri dari 4 tahap yaitu:
a. Discovery: proses pencarian yang mendalam tentang hal-hal positif, hal-hal terbaik yang
pernah dicapai, dan pengalaman-pengalaman keberhasilan dimasa lalu. Proses ini dilakukan
dengan wawancara apresiantif.
b. Dream: setiap orang mengekplorasi harapan dan impian mereka baik untuk diri mereka
sendiri maupun untuk organisasi.
c. Design: merumuskan strategi, proses, dan sistem.
d. Destiny: mengimplementasikan berbagai hal yang sudah dirumuskan pada tahap design.
2. Pemetaan Komunitas (Community Maping)
Pemetaan Komunitas adalah pendekatan atau cara memperluas akses ke pengetahuan lokal.
Pemetaan komunitas bertujuan agar komunitas dapat belajar memahami dan mengindentifikasi
kekuatan yang sudah mereka miliki sebagai bagian dari kelompok.
3. Penelusuran Wilayah (Transet)
Penelusuran wilayah adalah garis imajiner sepanjang suatu area tertentu untuk menangkap
keragaman sebanyak mungkin. Dengan berjalan sepanjang garis itu dan mendokumentasikan
hasil pengamatan, penilaian terhadap berbagai aset dan peluang dapat dilakukan.
4. Pemetaan Asosiasi dan Institusi
Asosiasi merupakan proses interaksi yang mendasari terbentuknya lembaga-lembaga sosial
yang terbentuk karena memenuhi faktor-faktor kesadaran akan kondisi yang sama, adanya
relasi sosial, dan orientasi pada tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan intitusi adalah norma
atau aturan mengenai suatu aktivitas masyarakat yang khusus yang sifatnya mengikat dan
relatif lama serta memiliki ciri-ciri tertentu yaitu simbol, nilai, aturan main, dan tujuan.
5. Pemetaan Aset Individu (Individual Inventory Skill)
Metode/alat yang dapat digunakan untuk melakukan pemetaan individual aset antara lain
kuisioner, interview dan focus group discussion.
6. Sirkulasi Keuangan (Leaky Bucket)
Sirkulasi keuangan adalah alat yang berguna untuk mempermudah warga atau komunitas
untuk mengenal berbagai perputaran aset ekonomi lokal yang mereka miliki.
7. Skala Prioritas (Low Hanging Fruit)
Skala priotitas adalah salah satu cara atau tindakan yang cukup mudah untuk diambil dan
dilakukan untuk menentukan manakah salah satu mimpi mereka bisa direalisasikan dengan
menggunakan potensi masyarakat itu sendiri tanpa ada bantuan dari pihak luar.

Tahap Pelaksanaan Asset Based Community Development (ABCD) di Lapangan


Tahap pelaksanaan Asset Based Community Development (ABCD) adalah suatu
kerangka kerja atau panduan tentang apa yang mungkin dilakukan, tapi bukan apa yang
harus dilakukan. Berikur adalah tahapan pelaksanaan pengabdian masyarakat dengan
pendekatan ABCD :
1. Inkulturasi (Perkenalan)
Inkulturasi biasanya dilakukan pada minggu pertama kegiatan. Tahap inkulturasi ingin
mengungkap bahwa komunitas sudah memahami maksud dan tujuan kegiatan yang akan
dilakukan serta memiliki pemahaman bahwa kelompok komunitas lokal yang akan bergerak
mengembangkan komunitasnya. Pada tahap ini seluruh aktifitas yang dilakukan selalu terkait
dengan proses komunikasi.
2. Discovery (Mengungkapkan Informasi)
Discovery dapat dilakukan setelah inkulturasi selesai. Tahap discovery ditujukan untuk
partisipasi yang inklusif, antusiasme dan semangat atas perwujudan kompetensi yang ada,
gagasan kreatif, indikator tak terduga atau petunjuk tentang bagaimana sesuatu dapat
dilakukan. Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan dapat berupa kegiatan pemetaan aset. Aset
dapat berupa kisah sukses, sejarah komunitas, asosiasi, institusi bahkan warga komunitas mitra
merupakan aset yang utama.
3. Design (Mengetahui Aset dan Mengidentifikasi Peluang)
Pada tahap ini, tujuan penggolongan dan mobilisasi aset adalah untuk langsung
membentuk jalan menuju pencapaian visi atau gambaran masa depan. Hasil pada tahapan ini
harusnya adalah suatu rencana kerja yang didasarkan pada apa yang bisa langsung dilakukan
di awal berdasarkan aset yang dimiliki, dan bukan apa yang bisa dilakukan oleh lembaga dari
luar.
4. Define (Mendukung Keterlaksanaan Program Kerja)
Bila komunitas sudah bisa membayangkan dunianya dengan cara berbeda dan berbagi visi
masa depannya, akan ada berbagi jenis kegiatan dengan cakupan yang luas yang dilakukan
oleh kelompok dan anggota dengan menggunakan aset mereka untuk mencapai beragam
bagian dari mimpi mereka.
5. Reflection (Refleksi)
Dalam kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM), tahap ini merupakan tahap
terakhir yang harus dilalui sehingga setelah program KPM usai, komunitas sudah memiliki
arah pandangan program kerja kedepan untuk mewujudkan mimpi mereka. Setelah sampai
pada tahapan refleksi dan evaluasi terhadap pelaksanaan program kegiatan maka langkah
selanjutnya adalah perumusan rencana tindak lanjut (RTL) untuk penyempurnaan kegiatan dan
untuk dasar perbaikan kegiatan selanjutnya. RTL memiliki fungsi yang sangat penting dalam
suatu progra, kegiatan. RTL akan berfungsi memberikan kejelasan arah tindakan selanjutnya,
dan juga sebagai bukti keberlanjutan suatu program.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Pelaksanaan Pengabdian
Tindakan pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah melakuka observasi awal di Taman
Pendidikan Al-Qur'an Karangan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo. Di TPQ AL-FALAQ
tersebut terdapat aset yang berkesinambungan dan memerlukan tindak lanjut.

Aset-aset tersebut adalah anak-anak, terutama para santri yang mengalami kesulitan
dalam proses belajar tentang pandemi covid-19. Dari data yang diperoleh peneliti memutuskan
untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi santri agar berjalan dengan baik dan
sebagaimana mestinya.

Gambaran Kegiatan Pengabdian

Pembelajaran daring ini termasuk metode yang baru saja di terapkan akibat dari adanya
virus Covid-19 yang menyerang hampir seluruh masyarat di dunia yang pada akhirnya dalam
dunia pendidikan menerapkan metode yang dinamakan dengan metode daring untuk membantu
keberlangsungan pembelajaran dalam sistem pendidikan di Indonesia. Tentu saja dalam sistem
pendidikan di Indonesia metode daring tidak hanya di terapkan dalam sekolah formal melainkan
juga Non Formal, seperti yang terpapar di atas mengenai santri di TPQ AL-FALAQ Desa
Karangan Balong Ponorogo yang juga menerapkan metode daring dalam pelaksanaan
pembelajaran.

Walaupun sudah jelas terpampang nyata dalam proses pembelajaran juga mengalami
banyak kendala yang harus di hadapi apalagi pembelajaran di TPQ AL-FALAQ membutuhkan
banyak praktek agar santri mampu memahaminya. TPQ AL-FALAQ Desa Karangan Balong
Ponorogo ini dalam pelaksanaan pembelajaran biasanya santri di mintak untuk membaca bagian
dari Al-Qur’an yang kemudian nantinya santri juga di minta untuk membaca dengan benar
makharijul huruf dari setiap bacaan dengan artikulasi yang benar dan cara yang benar juga.
Sedangkan jika menggunakan metode daring santri sering mengalami kendala dalam sinyal
internet. Yang akhirnya mengakibatkan santri juga merasa kesusahan apabila ada bacaan yang
tidak dimengerti atau pelafalan dan santri juga jadi tidak tau dimana letak kesalahan pada saat
melafalkan. Posisi guru dalam pelaksanaan metode daring juga tidak enak karena guru sering
kesusahan dalam penyampaian materi yang harus di praktekkan oleh santri yang pada akhirnya
apa yang di sampaikan oleh guru kepada santri tidak sampai dan tidak tuntas di ajarkan.

Disini peran orang tua di perlukan dalam pendampingan pembelajaran dengan


menggunakan metode daring. Dengan adanya keterlibatan orang tua maka akan membantu anak
dalam perkembangan literasi, intelektual, motivasi dan prestasi.10 Menurut Akbar dalam Wiwin
Yulianingsih, dkk (2021:1141) dan dijurnal yang sama di jelaskan ‘’dengan adanya keterlibatan
orangtua anak akan mendapatkan pengalaman – pengalaman yang akan terinternalisasi menjadi
kepribadian anak. Sedangkan ketidak terlibatan orang tua akan sangat bertentangan dengan
pendapat sebelumnya bahwa mereka akan mengalami kesusahan dalam belajar dan tidak
mengerti arah mana yang akan mereka pilih dalam pembelajaran.

Dalam data lain juga memaparkan mengenai pembelajaran daring tentulah


memberikan tantangan kepada guru, karena model pembelajaran ini memerlukan
kreativitas dan keterampilan guru dalam penggunaan teknologi.11 Tantangan yang harus di

10
Wiwin Yulianingsih, Dkk. Keterlibatan Orangtua dalam Pendampingan Belajar Anak selama Masa Pandemi
Covid-19 , Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Hlm 1141
11
Mansyur, A. R. (2020). Dampak covid-19 terhadap dinamika pembelajaran di indonesia. Education and learning
journal, 1(2), 113-123.
hadapi oleh guru dan santri ini juga harus di hadapi oleh orang tua tentu saja orang tuan menjadi
pokok penting dalam pelaksanaannya dan orang tua juga menjadi berfikir lagi mengenai
bagaiman mengatur waktu untuk mendampingi pembelajaran anak mereka selama pembelajaran
daring dilakukan belum lagi orang tua di haruskan mengerti bagaimana materi yang akan di cerna
oleh anak mereka selama proses pembelajaran berlangsung.

Seperti yang banyak orang ketahui bahwa pendidikan yang pertama di dapat oleh anak
adalah pendidikan orang tua atau biasa orang menyebut bahwa ibu adalah madrasah pertama
untuk anak – anaknya, metode daring ini ikut membuktikan bahwa memang peran dari ibu dan
ayah disini sangat di perluhkan. Menurut Gutman & Mcloyd dalam Risqiyah, Santika Lya Diah
Pramesti (2021:28) keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama, manajemen
orang tua dalam memberikan pendidikan anak di dalam rumah, di sekolah dan dimasyarakat
menjadi tujuan keberhasilan akademis anak. Meskipun demikian banyak juga orang tua yang
kurang faham dengan internet dan kurang sabar mengajarkan langsung anak nereka dengan
materi yang di dapat memilih opsi kedua untuk mengikut sertakan anak mereka les atau privat
untuk memenuhi pendampingan kebutuhan belajar anak mereka kepuusan ini juga bukan
keputusan yang salah karena banyak anak – anak yang mengikuti privat kepada ahlinya langsung
bahkan lebih cepat tanggap dan out put nya mereka leboh mahir dalam menguasai materi yang
seharusnya di dapat di tempat mereka belajar seperti sekolah maupun TPQ AL-FALAQ.

Dari banyaknya masalah dari kendala selama pembelajaran daring ini dilakukan peneliti
bekerjasama dengan guru membuat suatu program pendampingan untuk para santri belajar,
pendampingan ini di terapkan mulai dari santri yang masih iqro’ atau pun santri yang sudah bisa
membaca Al-Qur’an. Pendampingan ini nantinya akan di kelompokkan menjadi beberapa
kelompok dan di masing – masing kelompok di dampingi oleh guru yang sudah di jadwalkan,
dengan maksud agar mempermudah santri belajar iqro’ dan membaca Al-Qur’an. Pendampingan
berlangsung dari tanggal 6 Juli 2021- 5 Agustus 2021, guru dari kelas iqro’ menerapkan metode
pembelajaran dengan memusatkan satu titik temu di salah satu rumah santri yang sudah di gilir
untuk di jadikan tempat mereka belajar dan mengikuti kelas TPQ AL-FALAQ yang di lakukan
setiap hari, penerapan ini di pilih karena santri yang masih iqro’ banyak yang masih belum bisa
naik sepeda ontel untuk datang langsung ke rumah guru dan mereka harus di antarkan dengan
orang tua mereka Serta untuk santri kelas iqro’ masih dalam proses melatih bacaan makharijul
huruf mereka yang tepat dan bagus seperti apa.

Dan untuk kelas Al-Qur’an santri di haruskan datang ke rumah pengajar mereka setiap
seminggu 3 kali untuk melakukan pembelajaran. Untuk kelas Al-Qur’an mulai lancar membaca
Al-Qur’an sehingga mereka tidak begitu susah dalam mengikuti metode daring. Santri – santri
kelas iqro’ – Al-Qur’an mengikuti tetap mengikuti pembelajaran secara daring setiap hari senin,
rabu dan kamis dan selebihnya mereka langsung bertemu dengan guru mereka. Walaupun
keputusan yang di ambil dari pihak ketua TPQ AL-FALAQ mengalami pertentangan karena anak
– anak memiliki 2 jadwal yang berbeda namun setelah di jabarkan mengenai keputusan yang di
ambil akhirnya pra santri dan orangtua bisa menerima dengan senang hati.

Hasil Kegiatan

Pengabdian ini berjalan sejak usulan pengabdian diterima. Pada masa pandemi saat ini
semua aspek mengalami perubahan yang sangat signifikan, semua kegiatan masyarakat dibatasi
dan sangat terbatas karena anjuran dari pemerintah. Begitu pula yang terjadi pada anak-anak di
desa Karangan Balong Ponorogo, kegaiatan belajar mengajar sementara diberhentikan, dan
digantikan dengan proses pembelajaran secara daring atau melalui alat komunikasi seperti
handphone.

Proses belajar mengajar dengan metode daring ini merupakan solusi dari pemerintah agar
anak-anak dimasa pandemi saat ini agar tetap belajar dan menutut ilmu meskipun dengan
keterbatasan dan berbagai kesulitannya. Dalam pengabdian ini ada dua faktor yang mendukung
jalannya pengabdian ini yakni faktor internal dan ekternal. Faktor internal yaitu semangat dan
kemauan guru-guru TPQ AL-FALAQ dalam mengajar para santri, menyediakan saran prasana,
serta para orangtua yang juga membantu mesukseskan pengabdian ini. Sedangkan faktor
eksternal kemauan anak-anak untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dan dukungan penuh
dari para tua untuk semangat menuntut ilmu.

Hasil palaksanaan kegiatan pengabdian terdiri dari beberapa komponen, antara lain:

1. Berhasilnya memenuhi target jumlah peserta pengabdian


Jumlah santri-santri di TPQ AL-FALAQ Desa Karangan Balong Ponorogo berjumlah 15 anak
dnegan perincian 10 anak masih dalam tahap iqro’ dan 5 anak tahap al-Qur’an . Dalam
pengabdian ini yang hadir rata-rata sebanyak 10 anak. Dengan ini, keberhasilan target jumlah
peserta pengabdian dapat dikatakan sangat baik, karena lebih dari 75% anak hadir dan
mengikuti pembelajaran dengan semangat.
2. Tercapainya target minat peserta pengabdian
Awal pengabdian terdapat rasa ragu dikarenakan anak-anak terlanjut malas untuk belajar.
Tetapi, dikarenakan pengabdian ini mencari cara yang seru dan menyenangkan dalam proses
belajar, hasilnya mereka sangat bersemangat untuk belajar. Bahkan, pada hari minggu pun
mereka meminta untuk tetap masuk. Melihat minat peserta mengikuti pengabdian ini, dapat
dikatakan mencapai target.
3. Kemampuan peserta dalam memahami materi
Waktu proses belajar mengajar ini hanya 1 jam, tetapi mereka mengikuti materi dan berusaha
memahami materi dengan sangat baik. Tahap awal, disampaikan dahulu materi, lalu mereka
mulai mempraktekannya. Dalam praktek tersebut, hampir 70% peserta dapat melakukannya
dengan baik Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa mereka mampu memahami materi
dengan baik.
4. Tercapainya tujuan pengabdian
Pengabdian ini bertujuan untuk membangun semangat belajar anak-anak yang mengalami
kebosanan dan kemalasan dalam belajar. Tujuan ini tercapai dengan sangat baik dan
maksimal. dan anak-anak pun semangat untuk mengikuti kegiatan belajar pula. Aset tersebut
berjalan dengan baik dan lancar, bahkan terdapat penambahan jumlah anak di TPQ AL-
FALAQ Desa Karangan Balong Ponorogo.

Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan

Berdasarkan hasil kegiatan dan evaluasi pelaksanaan dapat diidentifikasikan ke dua faktor
yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat dalam melaksanakan program pengabdian
masyarakat, meliputi:

1. Faktor Pendukung
a. Peran orang tua, dan juga guru- guru sangat antusias dalam membimbing para santri dalam
belajar
b. Dukungan dari masyarakat desa karangan karena diadakannya kegiatan pengabdian
masyrakat ini.
c. Sarana prasana yang sudah tersedia di TPQ AL-FALAQ
2. Faktor Penghambat
a. Durasi disetiap pertemuannya dikurangi yang sebelumnya 1 jam menjadi setengah jam
saja
b. Ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung masih ada anak-anak yang bermain-main
sendiri
c. Pada saat metode daring via gmeet masih ada anak yang tidak bisa mengikutinya

Kesimpulan

Metode daring adalah metode yang dipilih dan digunakan dalam pembelajaran yang
mana metode ini merupakan metode pembelajaran jarak jauh atau tidak dilaksanakan secara tatap
muka langsung. Metode ini bisa dikatakn pembaharuan dalam dunia pendidikan karena lebih
modern dan memanfaatkan sumber daya yang ada. Metode daring diterapkan dalam
pembelajaran di TPQ AL-FALAQ Desa Karangan Balong Ponorogo, kegiatan ini di ikuti hampir
seluruh santri TPQ AL-FALAQ yang berjumlah 15 orang. Dan selama proses pelaksanaanya
banyak kendala yang dihadapi terutama mengenai jaringan internet yang susah dan kadang
trouble. Di TPQ AL-FALAQ ini diadakan kegiatan pendampingan pembelajaran dengan metode
daring dan metode pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan yang lengkap, dan
menerapkan jadwal pendampingan yang telah disusun, salah satu alasan yang menjadikan
landasan keputusan yang mereka ambil yaitu mengenai penerapan pembelajaran daring kurang
efektif dalam meningkatkan dan praktek dalam cara membaca bacaan setiap huruf hijaiyah
terutama untuk santri – santri yang masih iqro’.

Daftar Pustaka
Aminullah, dkk. 2021. Proses pembelajaran selama masa pandemi Covid-19 (Studi Pelaksanaan
PLP Dasar). Universitas muhammadiyah enrekang

Covid.co

Chabibie, M. H., & Hakim, W. (2016).Pengaruh Penerimaan Teknologi dengan Kebergunaan


Web.Ultimacomm: Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(1), 37-59.

Dewi, W. A. F. (2020). Dampak Covid-19 terhadap implementasi pembelajaran daring di


Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 55-61.
Kemendikbud
Khasanah, Dian Ratu Ayu Uswatun. 2020. Pendidikan Dalam Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Sinestesia

Mansyur, A. R. (2020). Dampak covid-19 terhadap dinamika pembelajaran di indonesia.


Education and learning journal, 1(2), 113-123.
Pangondian, R. A., Santosa, P. I., & Nugroho, E. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kesuksesan Pembelajaran Daring Dalam Revolusi Industri 4.0. In Seminar Nasional Teknologi
Komputer & Sains (SAINTEKS) (Vol. 1, No. 1).

Pohan, albert efendi. 2020. Konsep pembelajaran daring berbasis pendekatan ilmiah. Cv. Sarnu
untung.

Risqiyah & Santika Lya Diah Pramesti. 2021. Upaya Meningkatkan Kualitas Dan Kreativits
Belajar Melalui Program Bimbingan Belajar Di Masa Pandemi Covid 19. Institut Agama Islam
Negeri Pekalongan. Jurnal Pengabdian Masyarakat

Wiwin Yulianingsih, dkk. 2021. keterlibatan orangtua dalam pendampingan belajar anak selama
masa pandemi Covid -19. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini

Anda mungkin juga menyukai