STUDI KAWASAN

HUKUM PERDATA ISLAM

MIFTAHUL HUDA
 FENOMENA PEMBARUAN
HUKUM KELUARGA

MERUPAKAN SUATU KENISCAYAAN PASCA

BERDIRINYA NEGARA BANGSA (NATION STATE)
DI BEBERAPA WILAYAH YANG
MASYARAKATNYA BERAGAMA ISLAM
 BENTUK PEMBARUAN
DALAM HUKUM KELUARGA
1. DALAM BENTUK PERUNDANG-UNDANGAN
2. DEKRIT RAJA ATAU PRESIDEN (SEPERTI
YAMAN SELATAN 1942 ATAUPUN SYIRIA 1953)
3. PEMBARUAN DALAM BENTUK KETETAPAN
HAKIM (Mansur ah al Qadhi al Qudha) seperti
Sudan.
4. ADA PEMBARUAN SETAHAP DEMI SETAHAP
DENGAN ATURAN TERTENTU DAN
SETERUSNYA.
 TUJUAN MELAKUKAN
PEMBARUAN HUKUM
KELUARGA

1. UNIFIKASI HUKUM (SELURUH WARGA DARI

LATAR BELAKANG AGAMA, DARI DUA ALIRAN
KONTRAS, MEMADUKAN ANTAR MADHAB SUNI,
MEMADUKAN SATU MADHAB)
2. PENINGKATAN STATUS WANITA
3. MERESPON KEBUTUHAN RUANG DAN WAKTU
 METODE
PEMBARUAN HUKUM KELUARGA
1. TALFIQ, MENGGABUNGKAN DUA MADHAB
PENDAPAT LEBIH
2. TAHYIR, MEMILIH/MENYELEKSI SALAH SATU
PENDAPAT IMAM/MADHAB SESUAI
KEBUTUHAN
3. SIYASAH SYARIYAH
4. REINTERPRETASI TEKS ) NASH
MENYESUAIKAN ILLAT)
Eksplorasi Beberapa Perspektif/Metodis
Hukum Keluarga di Negara Musim Modern

 Normatif Berbasis Teks Qur’an dan Sunnah

 Sentuhan Warisan Barat: Hukum Administratif
 Sentuhan Kearifan Tradisi dan Budaya
 Penafsiran Ulang atas Teks Normatif
 Politik Hukum Islam (Siyasah Syar’iyyah)
 Pengembangan Aspek Metodis HI: Maslahah
 Sentuhan Sosiologis atas HI Indonesia
 Sentuhan modern: HAM dan gender mainstream
 BEBERAPA MATERI
PEMBARUAN HUKUM KELUARGA
1. batasan umur minimal boleh kawin,
2. peran wali dalam perkawinan,
3. keharusan pendaftaran dan pencatatan perkawinan,
4. kemampuan ekonomi dalam perkawinan, maskawin dan biaya
perkawinan,
5. masalah poligami dan hak isteri dalam poligami,
6. nafkah keluarga,
7. hak talak dan cerai di muka peradilan,
8. hak-hak dan kewajiban para pihak karena perceraian,
9. masa kehamilan dan implikasinya,
10. hak dan tanggung jawab pemeliharaan anak setelah perceraian,
11. hak waris keluarga dekat termasuk anak dari anak yang telah mati
dulu,
12. wasiat bagi ahli waris, dan
13. Mahar perkawinan.
 PERIODESASI PEMBARUAN

1. TAHUN 1900-1950
2. TAHUN 1950-1976
3. TAHUN 1977-SAAT INI
 RESPON NEGARA MUSLIM

1. MENOLAK MENTAH MENTAH

2. MENERIMA APA ADANYA
3. MENERIMA SEBAGIAN
 KENAPA RESPON NEGARA
MUSLIM BERBEDA

1. BEDA LETAK GEOGRAFIS ( SEMENAJUNG

ARABIA, AFRIKA UTARA, ASIA BARAT, ASIA
TENGAH, ASIA TENGGARA).
2. SEJARAH SOSIAL MASYARAKAT YG MENDIAMI
WILAYAH TERSEBUT (JAUH DEKAT DG PUSAT
ISLAM, RELASI DG PERADABAN LAIN
3. POLA PENERIMAAN (SEBERAPA ADA
PERUBAHAN) DALAM KONTEKS NEGARA
BANGSA (NATION STATE) ALAM MODERN
 Mohon Masukan,
Saran, & Koreksinya