PELATIHAN DASAR

AGENDA 1
 SELAMAT DATANG
PESERTA LATSAR CPNS

WAWASAN
KEBANGSAAN
&
NILAI - NILAI BELA
NEGARA
633.C
 DATA PRIBADI
Nama : Drs. Muhammad Winarno, MM.
TTL : Yogyakarta, 10-04-1962
NIP : 196204101987031004
Jabatan : Widyaiswara Ahli Madya
Gol/Pangkat : IV-b / Pembina Tk. I Kenalan dulu
yuk

mwinarnopusbang@gmail.com
Winarno muhammad Kesan
pembelajaran
081280580675 MOOC
 AGENDA WAWASAN
KEBANGSAAN

1. NILAI-NILAI BELA NEGARA

2. JENIS DAN HIERARKI PERATURAN PERUNDANG -

UNDANGAN
3. KERUKUNAN DALAM BERAGAMA,MENJAGA
PERSATUAN

4. MEMBINA RASA NASIONALISME

5. STRUKTUR KELEMBAGAAN NEGARA

1. NILAI-NILAI BELA GLOBALISASI
TRIBALISASI
NEGARA SEJARAH KEBANGSAAN
 TANTANGAN WANUS DI ABAD KE 21
GLOBALISASI
GLOBALISASI SEBAGAI GERAKAN INTEGRASI
DUNIA TELAH TENJADI PERJUANGAN UMAT
MANUSIA SEJAK ZAMAN PURBA. UPAYA
MENYATUKAN DUNIA DIMULAI DENGAN
TINDAKAN MENYATUKAN DUNIA SECARA
FISIK, DENGAN JALAN PENAKLUKAN
WILAYAH UNTUK DIJADIKAN JAJAHANNYA,
ANTARA LAIN SEPERTI YANG DILAKUKAN
OLEH INGGRIS DENGAN SEMBOYANNYA
“BRITAIN RULES THE WAVE” (BRITANIA
MENGUASAI SAMUDERA). NAMUN
DEMIKIAN, PENGUASAAN DUNIA SECARA
FISIK KINI BERALIH KEPADA CARA YANG
LAIN.
TRIBALISASI
SUATU GERAKAN UNTUK MEMBENTUK
KELOMPOK-KELOMPOK PRIMORDIAL
DENGAN HARAPAN DAPAT MENGATASI
GLOBALISASI. BENTUK-BENTUK GERAKAN
TRIBALIASI TERSEBUT MISALNYA
OTONOMI DAERAH YANG BERLEBIHAN,
DESENTRALISASI YANG MENGARAH PADA
TERBENTUKNYA DAERAH KHUSUS,
GERAKAN DAERAH YANG MENCARI
DASAR NEGARA SELAIN PANCASILA, DAN
SEBAGAINYA.
Apa yang berubah dari
Undang undang Nomor
10/2004 menjadi Undang 2. JENIS DAN HIERARKI
undang Nomor 12/2011? PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
UNDANG-UNDANG
NO.12/2011
BENTUK KETAATAN WARGA
NEGARA PADA PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
.
JENIS & HIERARKI (Ps. 7)

UU NO. 10/2004 digantikan UU No. 12/2011

Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:

a. UUDNRI Tahun 1945; a. UUD NRI Tahun 1945;

b. UU/ Perppu; b. Ketetapan MPR;
c. Peraturan Pemerintah; c. UU/ Perppu;
d. Peraturan Presiden; d. Peraturan Pemerintah;
e. Perda, yang meliputi: e. Peraturan Presiden;
• Perda provinsi; f. Perda Provinsi; dan
• Perda kabupaten/kota; g. Perda Kabupaten/Kota
• Peraturan Desa/
peraturan yang
setingkat,
3. KERUKUNAN KERUKUNAN DALAM
DALAM BERAGAMA DAN
BERBUDAYA
BERAGAMA
PENTINGNYA
PERSATUAN DAN
KESATUAN BANGSA
 PEMBINAAN KERUKUNAN,
MENJAGA PERSATUAN DAN KESATUAN
BANGSA
 Kerukunan Dalam Berbudaya
MEMILIKI RASA & MENCINTAI TANAH AIR
KONTRIBUSI PNS DLM SHG TUMBUH JIWA NASIONALISME &
MEWUJUDKAN PATRIOTISME YG TINGGI > DAYA SAING
KERUKUNAN BERBUDAYA NASIONAL
HARUS DI DASARI
MEMILIKI RASA BANGGA THDP BUDAYA
BANGSA, MENGHORMATI
KEANEKARAGAMAN > DITUNJUKAN DLM
PMBERIAN PLAYANAN PUBLIK

SIKAP SADAR MEMILIKI SEMANGAT GOTONG ROYONG

BERBANGSA & KEBERSAMAAN SERTA MEWUJUDKAN
& RASA KEADILAN SOSIAL SBG PEJABAT
PUBLIK
BERNEGARA

WASPADA THDP PENGARUH BUDAYA

ASING YG DPT MENGANCAM MASA DEPAN
& KEDAULATAN BANGSA
Kerukunan Dalam Beragama
FUNGSI ASN, SBG PEREKAT DAN TINDAKAN
PEMERSATU BANGSA, ASN MEMILIKI NYATA
PERAN UTK MWUJUDKAN KERUKUNAN
DLM BERAGAMA

1. PELAYANAN TERBAIK KPD MASYARAKAT

MEMBUAT DAN MELAKSANAKAN
TANPA MEMBEDA-BEDAKN
KEBIJAKAN UTK TERCIPTANYA
KERUKUNAN DLM BERAGAMA AGAMA & KEYAKINAN.
2. MENGHORMATI REKAN KERJA
DAN MITRA KERJA YG
BERBEDA AGAMA.
MENJADI TELADAN KERUKUNAN 3. MENGEMBANGKAN SIKAP
BERAGAMA DITENGAH-TENGAH TOLERANSI DAN TENGGANG
MASYARAKAT RASA.
4. SALING MENGINGATKAN DAN
MENASIHATI DLM KEBAIKAN.
TERDEPAN DLM MEMBENDUNG 5. TDK MEMAKSAKAN AJARAN
PAHAM-PAHAM YG DPT MERUSAK AGAMA DAN KEYAKINAN KPD
KERUKUNAN DAN KEHARMONISAN
UMAT BERAGAMA ORANG LAIN YG TDK
SEAGAMA.
MAKNA & PENTINGNYA PERSATUAN & KESATUAN BANGSA

DPT MEWUJUDKAN SIFAT

KEKELUARGAAN, JIWA GOTONG ROYONG,
MUSYAWARAH.

PRINSIP-PRINSIP PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

1. PRINSIP BHINNEKA TUNGGAL IKA
2. PRINSIP NASIONALISME INDONESIA
3. PRINSIP KEBEBASAN DAN BERTANGGUNGJAWAB (Memiliki
kebebasan dan Tgng jwb thdp diri, sesama & hubungan Tuhan YME)
4. PRINSIP WAWASAN NUSANTARA (Merasa Senasib
sepenanggungan, Sebangsa dan setanah air)
5. PRINSIP PERSATUAN PEMBANGUNAN UTK MEWUJUDKAN
CITA-CITA REFORMASI (Mengisi Kemerdekaan dan melanjutkan
Pembangunan)
 PENGAMALAN NILAI-NILAI PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

• MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN BANGSA & NEGARA

1
• BERIKAN LAYANAN TERBAIK KPD SELURUH LAPISAN MASY

2
• BERUSAHA MENINGKATKAN SEMANGAT KEKELUARGAAN, GOTONG ROYONG DAN
MUSYAWARAH
3
• MELAKSANAKAN DAN BERKONTRIBUSI DLM PEMBANGUNAN YG MERATA SERTA
BERKEADILAN BAGI SLRH RAKYAT INDONESIA
4
• MEMBERIKAN KONTRIBUSI DLM RANGKA MEMPERKUAT SISTEM HANKAM
5
• MENGHINDARI PERBEDAAN SARA

6
 4.MEMBINA RASA
NASIONALISME
b. PERBUATAN YANG
DAPAT MENIMBULKAN
PERPECAHAN

a. PRINSIP BHINEKA
TUNGGAL IKA

c. EMPAT HAL YANG HARUS DIHINDARI :

SUKUISME,CHAUVINISME,EKSTRIMISME,
PROVINSIALISME
 BHINEKA TUNGGAL IKA SBG LANDASAN
KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
1. SEMBOYAN NASIONAL BHINEKA TUNGGAL IKA
- WALAUPUN BERBEDA BEDA TETAP SATU TUJUAN
- KERAGAMAN MRPKN TAKDIR DAN ANUGERAH YG
DIBERIKAN ALLAH YMK KPD BANGSA INDONESIA
(PEMBUKAAN UUD NRI THN1945 ALINEA III)

MULTIKULTURALISME BANGSA INDONESIA?

2. MULTIKULTURALISME BANGSA INDONESIA
PAHAM MULTIKULTURAL SBG SUATU TALI PENGIKAT YG
MENGAKOMODIR SEGALA BENTUK PERBEDAAN, SARA DLM
SUATU KERANGKA NASIONAL YAITU NKRI.

MAKNA PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA ?

3. MAKNA PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA
PENYATUAN JIWA ANTAR MANUSIA INDONESIA SATU SAMA
LAIN YG DIBINGKAI DLM SEBUAH NKRI.
 Hakekat 4 Konsensus Dasar Bangsa
dalam Persatuan dan Kesatuan
PUTUSAN MK NOMOR 100/PUU-XI/ 2014
TGL 3 APRIL 2014 TTG 4 PILAR KBS
KBBI : Konsensus/kon·sen·sus/ /konsénsus/ n kesepakatan
MENJADI kata / permufakatan bersama
4 KONSENSUS DASAR BANGS
(mengenai pendpt, pendirian, dan sbgnya) yg dicapai melalui
kebulatan suara

UUD NRI
TH. 1945

NEGARA KESATUAN BHINNEKA

REPUBLIK INDONESIA TUNGGALIKA
PANCASILA UUD NRI
1945
PNS DILARANG MELAKUKAN PERBUATAN YG DPT
MENIMBULKAN PERPECAHAN, ANTARA LAIN :

 EGOISME
 EKSTRIMISME
 FEODALISME
 SUKUISME
 PROFINSIALISME
 TDK TAAT KEBIJAKAN,
PERATURAN DAN PERUNDANG-
UNDANGAN
 ACUH TAK ACUH, TDK PERDULI
THDP LINGKUNGAN
 FANATISME YG BERLEBIH-
LEBIHAN
 5. STRUKTUR KELEMBAGAAN

MANAJEMEN PEMERINTAHAN NEGARA

UUD 1945 SBG LANDASAN KEHIDUPAN
BERBANGSA & BERNEGARA

1. UUD NRI THN 1945 SBG HUKUM DASAR TERTULIS

SBG PEDOMAN PENYELENGGARAAN NEGARA.

2. UUD NRI 1945 DLM HIERARKI PERATURAN PERUNDANG

UNDANGAN DI INDONESIA
BERKEDUDUKAN SBG HUKUM DASAR DLM PERATURAN
PERUNDANG UNDANGAN DI INDONESIA.

3. UUD NRI 1945 SBG ALAT KONTROL TERHADAP

PENYELENGGARAAN NEGARA
- MENGATUR SEDEMIKIAN RUPA MENGENAI BENTUK DAN
PEMERINTAHANNYA, SUSUNAN ORGANISASI NEGARA DLM
MENJALANKAN PEMERINTAHAN BERDSRKN HARAPAN,
KEBUTUHAN DN KEHENDAK RAKYAT.
- NEGARA INDONESIA ADALAH NEGARA HUKUM (KONSTITUSI
MENJADI LANDASAN BERBANGSA DN BERNEGARA)
Definisi Definisi Definisi

Kapan Isu Menjadi Kontemporer?

SEBUTKAN ISU KONTEMPORER APA SAJA YANG

SAUDARA KETAHUI…
 Pada saat suatu
kondisi/situasi/keadaan yang
apabila tidak diantisipasi, akan
menimbulkan kerugian yang
lebih besar atau sebaliknya,
dalam hal tidak dimanfaatkan,
akan menghilangkan peluang
untuk meningkatkan layanan
kepada masyarakat dalam
jangka panjang
 ISU KONTEMPORER, diantaranya :

2. TERORISME
DAN 3. MONEY
1.NARKOBA RADIKALISME LOUNDRING 4.PROXY WAR 5.KORUPSI
 Teknik Analisa Isu Kontemporer

Teknik Tapisan Teknik Analisis

Teknik tapisan dengan
menetapkan rentang penilaian
(1-5) pada kriteria; Aktual,
Kekhalayakan, Problematik,
dan Kelayakan (AKPL)
Alat bantu tapisan lainnya
misalnya menggunakan kriteria
Urgency Seriousness Growth
(USG)
selanjutnya dilakukan analisis
secara mendalam isu yang
telah memenuhi kriteria APKL
atau USG atau teknik tapisan
lainnya dengan menggunakan
alat bantu dengan teknik
berpikir kritis, misalnya
menggunakan system berpikir
mind mapping, fishbone,
SWOT, tabel frekuensi,
analisis kesenjangan.
Teknik Tapisan Isu
Kriteria isu :

1.Aktual
Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
2.Kekhalayakan
Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
3.Problematik
Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan
segera solusinya.
4.Kelayakan
Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
Teknik Tapisan Isu
Teknik analisis yang digunakan :
URGENCY
Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
SERIOUSNESS
Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
GROWTH
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
sebagaiamana mestinya.
Pemilihan Isu
No. Pokok Bahasan Isu Identifikasi Isu USG (Urgent, Seriously, Growth) Total Isu terpilih
(dari USG)
U S G

Setiap isu dinilai dengan memberikan skor antara 1-5.

1 = sangat tidak urgent
5 = sangat urgent.
 MENILAI KUALITAS ISSU
1. Kriteria: Aktual, Kekhalayakan, Problematik, Kelayakan
No. Isu Aktual Kekhalayakan Problematik Kelayakan Memenuhi/
tidak
memenuhi
v v v v memenuhi
v - v v Tidak
memenuhi

2. Kriteria: Urgensi, Seriuosness, Growth

No. Isu Urgensi Seriousness Growth Jumlah Prioritas
5 5 5 15 I
4 5 4 13 III
5 5 4 14 II
27
 4 Langkah Penting
menganalisis ISU

Lakukan
Identifikasi & Rumuskan Buat Kriteria
Penilaian &
Deskripsikan Isu Isu Penilaian Pemilihan

Contoh Kriteria Penilaian untuk Indikator AKTUAL

Nilai Kriteria Makna Kriteria
5 Sangat Aktual Benar-benar terjadi dengan fakta dan data yang lengkap
serta sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
4 Aktual Benar-benar terjadi dengan fakta dan data yang kurang
lengkap serta sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
3 Cukup Aktual Belum tentu terjadi namun sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat.
2 Kurang Aktual Belum tentu terjadi dan tidak sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat.
1 Tidak Aktual Tidak terjadi dan tidak dibicarakan dalam masyarakat.
BAGAN IDENTIFIKASI KEGIATAN
TUSI IDENTIFIKASI ISU DIAGNOSA ORGANISASI/
AGENDA 3 RASIONAL

ISU-ISU

PILIH ISU USG/APKL

ISU TERPILIH (≥ 1 ISU)

ANALISIS AKAR MASALAH FISHBONE/CAUSAL MAP,

DLL/RASIONAL
MENGEMBANGKAN/MENCARI GAGASAN
OPTIONAL SOLUSI

GAGASAN

MASUK TABEL IDENTIFIKASI KEGIATAN

29
Isu terpilih dicari akar masalahnya

Susetyaningsih
KAITAN MATA PELATIHAN DENGAN ISSU

31
 BAGAIMANA KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA?

KEMAMPUAN
AWAL BELA
NEGARA RENCANA AKSI
BELA NEGARA
 ATHG PADA
NEGARA

Kewaspadaan Dini adalah :

kemampuan yang dikembangkan Kesiapsiagaan BN
untuk mendukung sinergisme
penyelenggaraan pertahanan
militer dan pertahanan nirmiliter KEWASPADAAN
secara optimal, sehingga terwujud
kepekaan, kesiagaan, dan antisipasi
setiap warga negara dalam
menghadapi potensi ancaman.
Inputan bagi Pembuat Kebijakan
dan Pengambil Keputusan
AKSI ATAU TINDAKAN
Kewaspadaan Dini Nirmiliter :
Unsur Utama pertahanan nirmiliter
dilaksanakan oleh K/L sebagai leading
DINI sector, sesuai dengan sifat dan bentuk
ancaman yang dihadapi.
Mengembangkan
Sikap :
Kewaspadaan Dini Bagi CPNS : o Sensitif
KESADARAN LAPOR CEPAT, thd setiap
potensi ancaman, baik di lingkungan
o Peduli
Deteksi Dini dan o Responsif
pekerjaan maupun pemukiman baik
Pencegahan Dini lisan (langsung) maupun tulisan kepada
aparat/pejabat terkait sesuai dgn Kemampuan Dasar
potensi ancaman yg ditemukan. Intelejen
Pengetahuan Mekanisme o C
Penyampaian Informasi :
o Atasan
o FKDM (Provinsi s/d Desa/Kel.)
o Kominda
Latsar angkatan 2 UT (Provinsi & Kab/Kota) 33
o
CONTOH FORMAT LAPORAN NERACA PENILAIAN
Laporan Informasi
INFORMASI INFORMASI
Kepercayaan terhadap Sumber-Sumber
Keterangan :
A = Dipercaya sepenuhnya.
B = Biasanya dapat dipercaya.
C = Agak dapat dipercaya.
D = Biasanya tidak dapat dipercaya.
E = Kepercayaannya tak dapat dinilai.

Kebenaran Isi Bahan Keterangan :

1 = Kebenarannya ditegaskan oleh sumber lain.
2 = Sangat mungkin benar.
3 = Mungkin benar.
4 = Kebenarannya meragukan.
5 = Tidak mungkin benar.
6 = Kebenarannya tidak dapat dinilai.

Latsar angkatan 2 UT 34
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta UUD 1945
dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 DASAR HUKUM-PENGERTIAN
RUANG LINGKUP
Definisi :
Sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik UU No. 3 Tahun
Pertahanan Negara
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang- 2002
Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara.

Rumusan 5 Nilai Bela Negara :

1) Cinta Tanah Air;
2) Kesadaran Berbangsa dan Bernegara; Permenhan No. Pedoman Pembinaan
3) Yakin akan Pancasila sebagai Ideologi Negara; 32 Tahun 2016 Kesadaran Bela Negara
4) Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara; dan
5) Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara.
Rumusan 6 Nilai Bela Negara :
1) Rasa Cinta Tanah Air;
2) Sadar Berbangsa dan Bernegara;
3) Setia kepada Pancasila Sebagai Ideologi Negara; Inpres No. 7 Rencana Aksi Nasional Bela
4) Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara; Tahun 2018 Negara Tahun 2018-2019
5) Mempunyai Kemampuan Awal Bela Negara; dan WANTANNAS
6) Mempunyai Semangat untuk Mewujudkan
Negara yang Berdaulat, Adil dan Makmur.
 Format Rencana Aksi Bela Negara
Kelompok : …..
Peserta Pelatihan Dasar CPNS Pusdiklat Tahun 2021
Angkatan : ….
Nilai Bela Negara : 1…..
2….
Anggota :
Pendamping :
Tempat :

No Nilai Bela Negara Indikator Sikap dan Aksi Tempat Waktu Penanggung Bukti Paraf
Perilaku Jawab Mendamping
1 Nilai Bela Negara 1. Indikator 1 1. Aksi 1
2. Aksi 2
2. Indikator 2 1. Aksi 1
2. Aksi 2
3. Indikator 3 1. Aksi 1
2. Aksi 2

Latsar 2020 36
TERIMA KASIH
https://www.youtube.com/watch?v=6NZET2Rkoak