BAB V

HARMONISASI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DAN WARGA NEGARA

DALAM DEMOKRASI YANG BERSUMBU PADA KEDAULATAN RAKYAT
DAN MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT, S4, S7, KU 7,8,10

OLEH

DOMINIKUS RATO
EDDY MULYONO

KEMENTERIAN RISET, PENDIDIKAN TINGGI DAN TEKHNOLOGI

UNIERSITAS JEMBER

BS-MKU
2019
 KONTRAK PERKULIAHAN

1) KOMITMEN WAKTU:
A) PERKULIAHAN DIMULAI :
B) KETRLAMBATAN: MAX = 15 MENIT
C) LEBIH DARI 15 MENIT : < 20 MENIT = SANKSI, DENDA. > 20
MENIT TIDAK DIAKUI KEHADIRANNYA
2) METODE : STUDENT CENTRE LEARNING. MAHASISWA
HARUS LEBIH AKTIF (STUDY GROUP).
3) EVALUASI: A) UTS: 30 %. B) UAS: 30 %. C) TUGAS: 20%
D) TUGAS : - TUGAS MANDIRI, TUGAS KELOMPOK, DAN
PRESENTASI KELOMPOK. QUIS: 10%. LAIN-LAIN: 10%
 PENGERTIAN
• HARMONISASI: UPAYA UNTUK SELALU DALAM KEADAAN HARMONI. HARMONI ADALAH KONDISI (ALAM DAN SOSIAL)
YANG SELALU DALAM KEADAAN KESELARASAN, KESERASIAN, DAN KESEIMBANGAN ANTARA 2 (DUA) ATAU LEBIH
REALITAS YANG SALING BERTENTANGAN, NAMUN TIDAK DAPAT DIPISAHKAN. KEADAAN INI BERAKAR PADA FALSAFAH
MONODUALISME, DWITUNGGALISME, DAN BINARI-OPOSISI ATAU BHINNEKA TUNGGAL IKA.

• HAK DAN KEWAJIBAN: SETIAP WARGA NEGARA MEMPUNYAI HAK DAN KEWAJIBAN. HAK ADALAH KEWENANGAN YANG
DIBERIKAN OLEH HUKUM KEPADA SESEORANG (SUBJEK HUKUM) UNTUK MELAKUKAN ATAU TIDAK MELAKUKAN ATAS
SESUATU OBJEK DENGAN MEMPERHATIKAN KEWAJIBAN. KEWAJIBAN ADALAH TANGGUNGJAWAB YANG DIBERIKAN
OLEH HUKUM KEPADA SESEORANG (SUBJEK HUKUM) YANG WAJIB DILAKSANAKANSEBAGAI IMBALAN DARI HAK.
HARMONI ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN INI AKAN MENIMBULKAN KEADILAN.

• NEGARA DAN WARGA NEGARA: NEGARA ADALAH ORGANISASI POLITIK YANG DIBANGUN OLEH SUATU MASYARAKAT
ATAS DASAR KESAMAAN KEPENTINGAN, MENDIAMI SUATU WILAYAH, MEMPUNYAI PEMERINTAH YANG BERDAULAT,
YANG DIDASARKAN PADA HUKUM . WARGA NEGARA ADALAH PENDUDUK SUATU NEGARA YANG MEMPUNYAI HAK
DAN KEWAJIBAN BERDASARKAN HUKUM.

• DEMOKRASI: SUATU CARA (POLA) DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKATKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA DARI
RAKYAT, OLEH RAKYAT DAN UNTUK RAKYAT.

• KEDAULATAN RAKYAT: KEKUASAAN TERTINGGI YANG DIPEGANG OLEH RAKYAT SUATU NEGARA.

• MUSYAWARAH UNTUK MENCAPAI MUFAKAT: SALAH SATU CARA (METODE) DALAM DEMOKRASI YANG
MENGUTAMAKAN HARMONI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGSARA.
 LANDASAN TEORI

1. TEORI PERJANJIAN SOSIAL: TEORI PERJANJIAN SOSIAL INI MENYATAKAN

BAHWA NEGARA DIBANGUN BERDASARKAN PERJANJIAN SOSIAL ANTARA
NEGARA DAN WARGA NEGARA. BERDASARKAN PERJANJIAN ITULAH TIMBUL
HAK DAN KEWAJIBAN. SEHINGGA HAKNYA WARGA NEGARA MENJADI
KEWAJIBAN NEGARA, SEBALIKNYA HAK NEGARA MENJADI KEWAJIBAN
WARGA NEGARA. HARMONI ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN ITU TIMBUL
‘KEADILAN.’
2. TEORI KEDAULATAN RAKYAT: TEORI INI MENYATAKAN BAHWA KEKUASAAN
TERTINGGI DARI SEBUAH NEGARA BERADA DI TANGAN RAKYAT.
BERDASARKAN KEKUASAAN ITU RAKYAT MEMBENTUK, MELAKSANAKAN
DAN MENEGAKKAN HUKUM. JADI, HUKUM ADALAH EKSPRESI (PERWUJUDAN)
KEDAULATAN RAKYAT.
3. TEORI KEDAULATAN HUKUM: TEORI INI MENYATAKAN BAHWA PELAKSANAAN
KEDAULATAN RAKYAT DILAKSANAKAN BERDASARKAN HUKUM. HAL ITU
UNTUK MENGHINDARI PENUMPUKAN KEKUASAAN PADA TANGAN 1 (SATU)
ORANG YANG BERKUASA SECARA OTORITER (SEWENANG-WENANG).
4. TEORI HARMONI: KESELARASAN, KESERASIAN DAN KESEIMBANGAN ANTARA
DUA RERALITAS YANG SALING BERTENTANGAN NAMUN TIDAK DAPAT
DIHILANGKAN SALAH SATUNYA. KEHILANGAN SALAH SATU AKAN
BERAKIBAT DOMINASI DAN EKSPLOITASI SATU TERHADAP YANG LAINNYA.
 KONSEP DASAR HARMONISASI
1. MONODUALISME, DWITUNGGALISME, BHINNEKA TUNGGAL IKA DALAH REALITAS
DALAM CARA PANDANG BANGSA INDONESIA YANG MEYAKINI BAHWA ALAM SEMESTA
INI BERPASAG –PASANGAN TETAPI BERLAWANAN AKAN TETAPI SELALU HARMONI.
KONDISI YANG DEMIKIAN INI DISEBUT BINARIOPOSISI
2. KESELARASAN: KONSEP DALAM SUARA/MUSIK YANG TERDIRI DARI BERBAGAI JENIS
DAN NADA YANG DIMAINKAN SEDEMIKIAN RUPA BERDASARKAN NADA DASAR
TERTENTU. JIKA LARASNYA SAMA, MAKA MUSIK INI AKAN MENIMBULKAN SUARA
YANG MERDU
3. KESERASIAN: KONSEP DALAM LUKISAN YANG TERDIRI DARI BERBAGAI WARNA YANG
DILETAKAN DIATAS WARNA DASAR TERTENTU SEDEMIKIAN RUPA. JIKA WARNA-
WARNA INI DISUSUN SERASI, MAKA HAL ITU AKAN MENIMBULKAN KEINDAHAN.
4. KESEIMBANGAN: KONSEP DALAM TIMBANGAN YANG TERDIRI DARI DUA BAGIAN
YANG SALING BERLAWANAN DAN DITIMBANG SEDEMIKIAN RUPA. JIKA KEDUA SISI
YANG SALING BERLAWANAN INI SEIMBANG, MAKA AKAN MENIMBULKAN KEADILAN.

5. DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA, KONSEP HARMONI DALAM HUKUM SELALU

DILAKUKAN AGAR ADA KESELARASAN, KESERASIAN, DAN KESEIMBANGAN.
 KONSEP HARMONI ANTARA PROKLAMASI, PANCASILA, DAN
KONSTITUSI
1) DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA PERLU DIPAHAMI
HARMONISASI ANTARA PROKLAMASI, PANCASILA, DAN KONSTITUSI UNTUK
MEMAHAMI POLA PIKIR TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA DAN WARGA
NEGARA YANG TERKANDUNG DI DALAMNYA

2) PANCASILA MERUPAKAN SUMBER DARI SEGALA SUMBER HUKUM SECARA MATERIEL

3) PROKLAMASI MERUPAKAN SUMBER DARI SEGALA SUMBER HUKUM SECARA FORMAL

4) UUD NRI TAHUN 1945 MERUPAKAN SUMBER HUKUM FORMAL KETATANEGARAAN

INDONESIA

5) KETIGA SUMBER HUKUM INI SALING TERKAIT SECARA FUNGSIONAL, SEHINGGA MPR
TIDAK BERKEHENDAK MENGAMANDEMEN PEMBUKAAN (PREAMBULE) UUD NRI
TAHUN 1945.
 MANFAAT KONSEP HARMONISASI
1) HARMONI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA
MERUPAKAN HAL YANG SANGAT FUNDAMENTAL, BUKAN KARENA DIWAJIBKAN
OLEH HUKUM, MELAINKAN HARMONISASI DALAM KEHIDUPAN MERUPAKAN
KONSEP DASAR YANG LAHIR DARI NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA DAN FALSAFAH
BANGSA INDONESIA.

2) KONSEP HARMONI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN

BERNEGARA MERUPAKAN KEBUTUHAN POKOK BUKAN HANYA KEHIDUPAN
MATERIEL MELAINKAN JUGA KEROHANIAN

3) KONSEP HARMONI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN

BERNEGARA MERUPAKAN ADALAH CIRIKHAS BANGSA INDONESIA YANG MAMPU
MEMBEDAKANNYA DENGAN BANGSA-BANGSA LAIN DI DUNIA

4) KONSEP HARMONI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN

BERNEGARA MEMBERI DASAR HARMONI DI DALAM KEHIDUPAN BERHUKUM.
 MAKNA HARMONI DAN METODENYA

1) MAKNA HARMONI BAGI KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA

MERUPAKAN HAK DASAR SEKALIGUS KEWAJIBAN DASAR MASYARAKAT, BANGSA DAN
NEGARA INDONESIA UNTUK MELAKSANAKAN, MEMPERTAHANKAN DAN
MELESTARIKANNYA.

2) HUKUM MERUPAKAN INSTRUMEN UNTUK MELAKSANAKAN, MEMPERTAHANKAN DAN

MELESTARIKAN KEHIDUPAN YANG DEMIKIAN ITU.
3) MAKNA DASAR DARI HAL-HAL INI ADALAH MEMPERTAHANKAN INTEGRASI SOSIAL DAN
DENGAN DEMIKIAN KEBERLANGSUNGAN BANGSA DAN NEGARA NKRI INI DAPAT
DIPERTAHANKAN

4) HARMONISASI SEBAGAIMANA DIKEMUKAKAN DIATAS WAJIB DIAWALI DENGAN

HARMONISASI ANTAR UNSUR DASAR DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA
DAN BERNEGARA, YAITU PROKLAMASI, PANCASILA DAN PEMBUKAAN UUD NRI TAHUN
1945.

5) UNTUK MEMAHAMI HAL INI, PERHATIKAN GAMBAR BERIKUT:

HUBUNGAN HARMONI ANTARA: PROKLAMASI – PANCASILA –
PEMBUKAAN UUD NRI TAHUN 1945
• HUBUNGAN FUNGSIONAL:
• SEGI TIGA SAMA SISI : SEMUA SISI SAMA PANJANG = SAMA

PROKLAMASI 17
AGUSTUS 1945

6
1
2 5

4 PEMBUKAAN UUD NRI

PANCASILA TAHUN 1945
3
 PENJELASAN
1. HUBUNGAN ANTARA: PROKLAMASI – PANCASILA
- Proklamasi merupakan titik kulminasi perjuangan
bangsa Indonesia untuk: membebaskan,
menyelamatkan, mengembalikan, memfungsikan
kembali nilai-nilai Pancasila yang disalahgunakan,
dikuburkan, dimatikan (tidak digunakan) selama masa
penjajahan.

2. HUBUNGAN ANTARA: PANCASILA – PROKLAMASI

- Nilai-nilai yang terkandung dalam Sila-sila Pancasila:
menyemangati, mendasari, melandasi, memandu para
pahlawan ketika berperang melawan penjajah hingga
mencapai kemerdekaan.
3. HUBUNGAN ANTARA: PANCASILA – PEMBUKAAN UUD NRI
TAHUN 1945
- Nilai-nilai Pancasila: menjiwai, menyemangati,
mendasari, melandasi, memandu Bangsa dan Negara
Indonesia dalam pelaksanaan ‘Pembangunan Nasional’
untuk mencapai “Tujuan Nasional.” Tujuan Nasional itu
terdapat dalam “Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.
4. HUBUNGAN ANTARA: PEMBUKAAN UUD NRI TAHUN 1945
– PANCASILA
- Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 merupakan “Dasar
Hukum” bagi Pancasila, sebab Pancasila terdapat dalam
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 (Alinea IV)
5. HUBUNGAN ANTARA: PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945 – PEMBUKAAN UUD NRI
TAHUN 1945

- Menurut Bung Karno, Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan “Jembatan Emas”

dan di seberang jembatan kita Bangsa Indonesia melakukan ‘Pembangunan
Nasional’ untuk mencapai “Tujuan Nasional.” Tujuan Nasional terdapat dalam
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 (Alinea IV).

6. HUBUNGAN ANTARA: PEMBUKAAN UUD NRI TAHUN 1945 – PROKLAMASI 17

AGUSTUS 1945
- Pembukaan UUD NRI merupakan “Dasar Hukum” bagi Proklamasi, sebab
Proklamasi terdapat di dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 (Alinea III)

JADI, DENGAN DEMIKIAN JIKA SALAH SATU ASPEK DIAMENDEMEN, MAKA ASPEK
YANG LAIN JUGA TERAMENDEMENKAN, SEHINGGA MPR TIDAK BERKEHENDAK
MENGAMANDEMEN PEMBUKAAN UUD NRI TAHUN 1945.
HUBUNGAN ANTARA PANCASILA DASAR NEGARA DENGAN UUD
NRI TAHUN 194
TEORI STUFFENBAU GRUDNORM = NORMA DASAR
DARI HANS KELSEN PANCASILA
KONSTITUSI = HUKUM
DASAR
AZAS HUKUM: UUD NRI TAHUN 1945
GARIS-GARIS BESAR
LEX SUPERIORI HALUAN NEGARA
TAP MPR
DEROGAT LEX
INFERIORI = UU / PERPU HUKUM
HUKUM YANG
LEBIH TINGGI
PP POSITIF

MENGGESER/ NEGARA
PERPRES
MENGABAIKAN KESATUAN
HUKUM YANG PERDA PROVINSI
REPUBLIK
LEBIH RENDAH
PERDA KABUPATEN/KOTA INDONESIA

PERDES (UU NO. 6 TAHUN 2014)

 PENJELASAN
A) Semua peraturan hukum (termasuk peraturan perundang-
undangan) yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan
peraturan hukum yang lebih tinggi = jika bertentangan, maka aturan
hukum yang lebih rendah itu batal dengan sendirinya (otomatis)
B) Semua peraturan hukum di bawah Pancasila, agar sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila, maka peraturan hukum itu harus bersumber
pada nilai-nilai Pancasila
C) Pancasila bukan hukum, tetapi falsafah bangsa (dasar negara)
D) Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila, maka Nilai-nilai
Pancasila itu harus diderivasi/diturunkan (melahirkan atau
membentuk) aturan-aturan hukum mulai dari: UUD – Peraturan
Desa.
E) UUD juga tidak dapat langsung diterapkan. Agar supaya UUD dapat
diterapkan/diaplikasikan, maka Pasal-pasal dalam UUD itu harus
diwujudkan kedalam bentuk GBHN, UU – Perdes
 PENUTUP
I. KESIMPULAN

A) KEBERLAKUAN HUKUM BAIK SECARA SOSIOLOGIS, YURIDIS, DAN FILOSOFIS HARUS DIAWALI
DENGAN HARMONISASI ANTAR SUMBER HUKUM BAIK SUMBER HUKUM FORMAL MAUPUN
SUMBER HUKUM MATERIEL

B) HARMONISASI HUKUM DIMAKSUD BAIK SECARA VERTIKAL MAUPUN SECARA HORISONTAL WAJIB
DILAKUKAN SEBAGAI KEWAJIBAN NEGARA, HAL INI BERKENAAN DENGAN HAK WARGA NEGARA

C) DISHARMONI ANTAR SUMBER HUKUM MEMPENGARUHI KEBERLAKUAN NORMA-NORMA HUKUM

DIBAWAHNYA.
D) DISHARMONI KEBERLAKUAN NORMA HUKUM ITU MEMPENGARUHI PENGETAHUAN HUKUM
MASYARAKAT DAN KETAATAN MEREKA TERHADAP HUKUM NEGARA SEBAGAI HUKUM POSITIF.

E) HARMONISASI ANTARA PENGETAHUAN DAN KETAATAN HUKUM INI BERKENAAN DENGAN

KEWAJIBAN WARGA NEGARA DALAM MENJUNJUNG TINGGI HUKUM DAN PEMERINTAHAN

F) JADI, HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA DAN WARGA NEGARA DIMULAI DARI HARMONISASI HUKUM
BAIK SECARA VERTIKAL MAUPUN SECARA HORISONTAL
 DAFTAR BACAAN
DIRJEN BELMAWA KEMENRISTEK DIKTI, 2016, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
UNTUK PERGURUAN TINGGI. BUKU AJAR MATA KULIAH WAJIB UMUM PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN. CETAKAN I. JAKARTA: DIRJEN BELMAWA KEMENRISTEK DIKTI
RI.
KAELAN, 2007, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. YOGYAKARTA:
PRIMAGAMA
KELSEN, HANS, 1973, GENERAL THEORY OF LAW AND STATE, NEW YORK, RUSSELL &
RUSSELL
MUHAMMAD RAKHMAT, 2015, PENDIDIKAN PANCASILA & KEWARGANEGARAAN.
CETAKAN I. BANDUNG: WARTA BAGJA.
SHARMA, P., 2004, SISTEM DEMOKRASI YANG HAKIKI. JAKARTA : YAYASAN MENARA
ILMU
UMAR KAYAM, TT, KESELARASAN DAN KEBERSAMAAN: SUATU PENJELAJAHAN AWAL",
DALAM KEBUDAYAAN DAN PEMBANGUNAN, NAT J. COLLETTA DAN UMAR KAYAM
(EDS.), YAYASAN OBOR INDONESIA, JAKARTA