KEBIJAKAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DALAM PELIBATAN PERAN SERTA ORMAS
DALAM PEMBANGUNAN
Disampaikan
Pada Rapat Kerja Teknis Kementrian Sosial
Garden Palace Hotel, Tanggal 10 April 2013
1
NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA (NKRI)
membentang dari
Sabang (Aceh, Pulau
Sumatera) sampai
Merauke (Papua), terdiri
lebih dari 17.667 pulau.
Letak geografisnya di
antara dua benua (Asia
dan Australia) dan dua
Samudera
(Hindia/Indonesia dan
Pasifik). Negeri yang
dilalui garis
Kathulistiwa
berpenduduk sekitar
234 juta jiwa, 33
Provinsi,
498 Kab/Kota
+ 7000 Kecamatan dan 1. MELINDUNGI SEGENAP BANGSA
77000 Kelurahan/Desa INDONESIA DAN SELURUH TUMPAH
DARAH INDONESIA;
2. MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM;
3. MENCERDASKAN KEHIDUPAN
BANGSA; DAN
4. IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN
DUNIA 2
KORIDOR PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA
BHIN-
PANCA- NEKA
UUD ‘45 NKRI
SILA TUNGGAL
IKA
UU 25/1992 UU 8/1985
Perkoperasian Ormas
UU 1/ 1995 UU 2/2012
Perseroan Terbatas Partai Politik
UU 16/ 2001
Yayasan
5
KEBEBASAN BERSERIKAT
6
POSISI DAN PERAN ORMAS
MENURUT UU NO. 8 TAHUN 1985
1. Terwujudnya Ormas yang mampu memberikan pendidikan kepada masyarakat
Warga Negara RI:
- Makin mantapnya kesadaran kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945;
- Tumbuhnya gairah dan dorongan yang kuat pada manusia dan masyarakat
Indonesia untuk ikut serta secara aktif dalam pembangunan nasional.
2. Terwujudnya Ormas yang mandiri dan mampu berperan secara berdaya guna
sebagai sarana untuk berserikat atau berorganisasi bagi masyarakat Warga
Negara Republik Indonesia guna menyalurkan aspirasinya dalam pembangunan
nasional, yang sekaligus merupakan penjabaran Pasal 28 UUD 1945.
7
ARAH PERUBAHAN KEBIJAKAN DALAM RANGKA
PENGUATAN POSISI DAN PERAN ORMAS
1. Ormas/LSM adalah bagian dari “social political governance”
(tata kelola sosial politik) dari, oleh dan untuk masyarakat
guna memantapkan masyarakat madani (civil society);
2. Pemberdayaan Ormas/LSM sebagai sosial capital bagi
pembangunan (civic engagement, kelembagaan masyarakat,
service delivery);
3. Hubungan yang demokratis antara negara dan masyarakat
dapat tumbuh lewat perkembangan Ormas/LSM yang sehat
dan kredibel;
4. Perlu ada keseimbangan antara kebebasan individu dengan
kebutuhan perlindungan kepentingan publik;
5. Setiap regulasi yang telah ditetapkan, tidak se-mata-mata
hanya dimplementasikan oleh Pemerintah, akan tetapi harus
bersama-sama dengan Ormas/LSM dan elemen bangsa
lainnya.
8
FUNGSI DAN TUJUAN ORMAS/LSM
FUNGSI
1. WADAH PENYALUR KEGIAT SESUAI KEPENTINGAN ANGGOTANYA;
2. WADAH PEMBINAAN & PENGEMBANGAN ANGGOTA DLM USAHA
MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN NASIONAL ;
3. WADAH PERANSERTA DLM USAHA MENSUKSESKAN PEMBANGUNAN
NASIONAL, DAN MENCARI SOLUSI BAGI BERBAGAI PERMASALAHAN
NASIONAL ;
4. SARANA PENYALUR ASPIRASI ANGGOTA , & SEBGI SARANA
KOMUNIKASI SOSIAL TIMBAL BALIK ANTAR ANGGOTA/ATAU ANTAR
ORGANISASI KEMASYA, ANTAR ORGANISASI KEMASYA DGN
ORGANISASI KEKUATAN SOSIAL POLITIK, BADAN
PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN RAKYAT DAN PEMERINTAH .
TUJUAN
ORGANISASI KEMASYA MENETAPKAN TUJUAN MASING2 SESUAI DGN
SIFAT KEKHUSUSANNYA DLM RANGKA MENCAPAI TUJUAN NASIONAL
SBGMN TERMAKTUB DLM PEMBUKAAN UUD 1945 DALAM WADAH NKRI.
9
PERAN ORMAS
FASILITATOR
PENYAMPAIAN
ASPIRASI
FASILITATOR
PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
10
FASILITATOR
PENYAMPAIAN ASPIRASI,
KEKUATAN SOSIAL melakukan kegiatan2
KONTROL KONSTRUKTIF, pelatihan, diskusi-diskusi
memfasilitasi yg dpt meningkatkan
pembangunan nasional. kualitas sumberdaya
untuk pembangunan
nasional.
11
KONDISI AKTUAL
Partisipasi politik masyarakat sangat meningkat dan menyebar.
12
Berbagai Upaya Yang Dilaksanakan Kemdagri cq.
Ditjen Kesbangpol Dalam Rangka Pemberdayaan
Ormas Bagi Kepentingan Pembangunan Nasional
13
Sejak Tahun 2006 Kemdagri Sudah Mulai Melibatkan Peran
Serta Masyarakat Melalui Program Kerjasama dan
Kemitraan Dengan Ormas/LSM dan Lembaga Nirlaba
lainnya.
Pelibatan Peran Serta Masyarakat Tersebut Meliputi
Kegiatan-Kegiatan yang antara lain adalah :
• Peningkatan Pemahaman Ideologi dan Politik,
Wasbang, Bela Negara, Pembauran Bangsa, Pembinaan
Masyarakat Perbatasan antar Negara, Penanganan
Konflik Pemerintahan, Penanganan Konflik Sosial ,
Peningkatan Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan
Kepercayaan, Penanganan Masalah Sosial
Kemasyarakatan (Anak Jalanan, Penyakit Masyarakat
dan Narkotika), Pendidikan Budaya Politik, Ketahanan
Sumber Daya Alam, Ketahanan Lembaga Usaha
Ekonomii, dsb.
14
LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS
15