Anda di halaman 1dari 14

Peran Kelembagaan Sosial

(TKSM) dalam Penanganan


Kesejahteraan Sosial
Oleh
KEPALA DINAS SOSIAL
KOTA PASURUAN
DISAMPAIKAN DALAM KEGIATAN
PEMBERDAYAAN TKSM

Selasa, 2 Oktober 2018


Dasar Hukum
1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG
KESEJAHTERAAN SOSIAL
Pasal 24 menegaskan bahwa penyelenggaraan kesejahteraan sosial menjadi
tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah (Provinsi dan
Kabupaten/Kota).
2. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2012
TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
3. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL
KECAMATAN (TKSK)
4. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT (PSM)

5. DAN PERATURAN YANG LAIN TERKAIT LEMBAGA SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN


SOSIAL
Lembaga Sosial/TKSM (PSM, TKSK, PEKSOS)
dalam melaksanakan tugas mempunyai
fungsi :
a. penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat;
b. penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan
masyarakat dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
c. peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah
kepada masyarakat;
d. penyusunan rencana, pelaksana, dan pengelola pembangunan
serta pemanfaat, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil
pembangunan secara partisipatif;
e. penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa dan partisipasi,
serta swadaya gotong royong masyarakat;
f. penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi
sumberdaya serta keserasian lingkungan hidup;
g. pengembangan kreatifitas, pencegahan kenakalan,
penyalahgunaan obat terlarang (narkoba) bagi remaja;
h. pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan
keluarga;
i. pemberdayaan dan perlindungan hak politik
masyarakat; dan
j. pendukung media komunikasi, informasi, sosialisasi
antara pemerintah dan masyarakat.
HAKEKAT PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN
SOSIAL (KESOS)
1. Pembangunan Kesos pada hakekatnya
merupakan pembangunan manusia seutuhnya
2. Pembangunan Kesos dilaksanakan bersama
sama masyarakat dan pemerintah secara
selaras terpadu dan terencana
3. Pembangunan Kesos diselenggarakan sebagai
upaya membangun ketahanan sosial dalam
rangka mewujudkan integritas dan stabilitas
sosial
Makna Pengertian

suatu keadaan
- terpenuhi kebutuhan

- aman sentosa
- adil dan makmur Kesejahteraan Sosial
- terhindar dari segala bahaya
- sehat walafiat

suatu kegiatan
- Usaha kesejahteraan sosial
- Pelayanan kesejahteraan sosial
- Program kesejahteraan sosial
- Jaminan kesjahteraan sosial
FUNGSI PEMBANGUNAN KESOS
1. Pencegahan, sebagai upaya untuk
menghambat / membatasi tumbuh
kembangnya permasalahan sosial
2. Rehabilitasi sosial
3. Perlindungan dan Jaminan sosial
4. Pemberdayaan dan pengembangan, upayah
peningkatan PMKS
SASARAN PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

1. PSKS terdiri dari : pekerja sosial profesional, PSM,


tagana, LKS, karang taruna, LK3, Keluarga pioner, Wahana Kesos
berbasis masyarakat, wanita pemimpin kesos, penyuluh sosial,
TKSK, dunia usaha

2. PMKS terdiri dari : balita terlantar, anak terlantar, anak


berhadapan hukum, anak jalanan, anak kedisabilitas, anak
korban kekerasan, anak butuh perlindungan khusus, lanjut usia
terlantar, penyandang disabilitas, tuna susila, gelandangan,
pengemis, pemulung, orang dengan HIV AIDS, korban NAPZA,
korban trafficking, korban tindan kekerasan, korban bencana
alam, korban bencana sosial, WRSE, fakir miskin.
MENGACU PADA SASARAN PSKS DAN PMKS

DENGAN KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI ..


PSKS (PSM, TKSK, PEKSOS DLL)
SUPAYA MENGOPTIMALKAN PEMANFAATAN IT
SALAH SATUNYA .... GRUP WA... GUNA
MEMBERIKAN PELAYANAN TERBAIK CEPAT DAN
TEPAT KEPADA PMKS.
TUJUAN PEMBANGUNAN KESOS
1. Terjaminnya perlindungan sosial masyarakat
2. Meningkatnya kualitas kuantitas pelayanan
sosial
3. Meningkatnya aksesibilitas PMKS terhadap
pelayanan dasar sosial
4. Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam
pelayanan kesos
5. Meningkatnya ketahanan sosial individu dan
masyarakat
KEGIATAN DINAS SOSIAL
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2011
TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

Pasal 11
(1) Data fakir miskin yang telah diverifikasi dan divalidasi yang
disampaikan kepada Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
ayat (9) dan Pasal 9 ayat (4) ditetapkan oleh Menteri.
(2) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan dasar
bagi Pemerintah dan pemerintah daerah untuk memberikan bantuan
dan/atau pemberdayaan.
(3) Setiap orang dilarang memalsukan data fakir miskin baik yang
sudah diverifikasi dan divalidasi maupun yang telah ditetapkan oleh
Menteri.
MENGACU DARI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 13 TAHUN 2011
TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

1. Setiap penerima pemberdayaan dan bantuan sosial


harus masuk dalam BDT (Basik Data Terpadu)
Kemiskinan
2. Dan yang belum masuk BDT, warga miskin harus di
MPM kan di Kelurahan yang sudah diverifikasi oleh
PSM dan di entry ke server TNP2K Pusat Oleh
Bapelitbangda.
BERDASARKAN UU 13 TAHUN 2011 WUJUD KEGIATAN
BERUPA :

1. PEMBERDAYAAN (BERUPA PENDIDIKAN,


PELATIHAN Dll)
2. BANTUAN SOSIAL
APBN
BPNT, PKH DAN JKN PBI PUSAT
APBD
SANKEM, SPM, JKN PBD DAERAH,
BANTUN UANG PEMBELIAN BAHAN
PANGAN, YATIM DHUAFA, WRSE, LANSIA
TERLANTAR, DLL.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai