Anda di halaman 1dari 39

TIADA HARI TANPA PENGABDIAN

IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI


BANTEN
PENINGKATAN KAPASITAS
PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT
H. DANI SAMIUN, SH
Ketua Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat Provinsi Banten

2
Bio data pribadi
Ketua IPSM Prov. Banten 2020 – 2025
Ketua IPSM Kota Tangerang 2013 – 2018
Ketua Forum TKSK Prov. Banten 2018 - 2021

Ketua DPW HPN Banten 2021- 2026


BIO DATA NARASUMBER

Nama : H. DANI SAMIUN, SH

 Jabatan : KETUA IPSM PROVINSI BANTEN

Alamat : KOMPLEK PASIR INDAH


JL. MANGGA BLOK B NO. 27/49
KEL. LAIGANDU KOTA SERANG

NOMOR KONTAK : HP. 08119009115


Tujuan Berbangsa dan Bernegara
UUD Negara RI Tahun 1945 Alinea
IV :
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia.
Mewujudkan kesejahteraan umum.
Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
Ikut melaksanakan ketertiban dunia

IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI


BANTEN
Tugas Pemerintah RI
UUD Negara RI Tahun
1945 :
 Pasal 27 (2) : Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusian.
 Pasal 28 H (3) : Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai
manusia yang bermartabat.
 Pasal 34 (1) : Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara
oleh negara.
 Pasal 34 (2) : Negara mengembangkan sistim jaminan sosial
bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang
lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.

IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI


BANTEN
UU No. 11/2009 : Kesejahteraan Sosial
Kesejahteraan Sosial
Kondisi terpenuhinya kebutuhan material,
spiritual, dan sosial warga negara agar dapat
hidup layak dan mampu mengembangkan diri,
sehingga dapat melaksanakan fungsi
sosialnya.

IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI


BANTEN
UU No. 11/2009 : Kesejahteraan Sosial
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
Upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang
dilakukan pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna
memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang
meliputi :
 Rehabilitasi Sosial
 Jaminan Sosial
 Pemberdayaan Sosial
 Perlindungan Sosial

IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI


BANTEN
Sasaran Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial
Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial
1. Organisasi Sosial / Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS)
2. Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)
3. Karang Taruna
4. Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM).

Nomenklatur lainnya :
• Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)
• Kemitraan Dunia Usaha (CSR)
• Pendamping Sosial (PKH, KAT, KUBE, Sakti Peksos /
PKSA)
• TAGANA (Taruna Siaga Bencana)

IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI


BANTEN
APA ITU LKS
 Lembaga Kesejahteraan Sosial yang selanjutnya disebut LKS
adalah Organisasi Sosial atau perkumpulan sosial yang
melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang
dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum
maupun yang tidak berbadan hukum.
 LKS yg berbadan hukum adalah organisasi sosial atau
perkumpulan sosial yang yg bergerak dibidang
penyelenggaraan kesejahteraan sosial yg berbentuk Yayasan
atau bentuk lainnya yg dinyatakan sebagai badan hukum.
 LKS yg tidak berbadan hukum adalah LKS yg belum
dinyatakan sebagai badan hukum.
Apa itu TKSK

 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan atau


disebut TKSK adalah Seseorang yang diberi
tugas, fungsi dan kewenangan oleh
Kementrian Sosial dan/atau Dinas/instansi
sosial Provinsi, Dinas/instansi Sosial
Kab/Kota untuk melaksanakan dan/atau
membantu penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial sesuai wilayah penugasan di
Kecamatan (Permensos No. 24 tahun 2013)
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
adalah seseorang, keluarga atau kelompok
masyarakat yang karena suatu hambatan,
kesulitan, atau gangguan tidak dapat
melaksanakan fungsi sosialnya sehingga tidak
terpenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani,
rohani, maupun sosial secara memadai dan wajar.
Hambatan, kesulitan, atau gangguan tersebut
dapat berupa kemiskinan, ketelantaran,
kecacatan, ketunaan sosial, keterbelakangan,
keterasingan/ketertinggalan, dan bencana alam
maupun bencana sosial.

IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI


BANTEN
Berdasarkan Permensos Nomor 08 Tahun 2012
Tentang Pedoman Pendataan dan Pengelolaan data PMKS dan PSKS

1. Anak Balita Terlantar.


2. Anak Terlantar.
3. Anak yang Berhadapan Dengan Hukum.
4. Anak Jalanan.
5. Anak Dengan Disabilitasan (ADK).
6. Anak Korban Tindak kekerasan.
7. Anak Yang memerlukan perlindungan khusus.
8. Lanjut Usia Terlantar.
9. Penyandang Disabilitas.
10. Tuna Susila.
11. Gelandangan.
12. Pengemis.
13. Pemulung.
14. Kelompok Minoritas.
15. Berkas Warga Binaan Lembaga Permasakatan

IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI


BANTEN
Lanjutan
PMKS...
16. Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).
17. Korban Penyalahgunaan NAPZA.
18. Korban Trafficking.
19. Korban Tindak Kekerasan.
20. Pekerja Migran Terlantar.
21. Korban Bencana Alam.
22. Keluarga Rentan.
23. Perempuan Rawan Sosial Ekonomi.
24. Fakir Miskin.
25. Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis
26. Komunitas Adat Terpencil.

IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI BANTEN


Dari 26 PMKS
Dikelompokkan menjadi 4 sasaran ;
1. Perseorangan
2. Keluarga
3. Kelompok
4. Masyarakat

Dari 4 PSKS
Dikelompokkan menjadi 3 sasaran ;
1. Perseorangan (PSM, TKSK, Pendamping, Tagana)
2. Keluarga (Keluarga Pioneer)
3. Kelompok (Orsos/LKS, Karang Taruna, WKSBM,
KDU)

IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI


BANTEN
PENGERTIAN PSM :

PSM adalah

Seseorang sebagai warga masyarakat


yang mempunyai jiwa pengabdian
sosial, kemauan dan kemampuan
dalam penyelenggaraan kesejahteraan
sosial, serta telah mengikuti
Bimbingan atau Pelatihan di bidang
Kesejahteraan Sosial.

IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI


BANTEN
Bedanya PSM dan IPSM

 Wadah berhimpun PSM sebagai media koordinasi, konsultasi,


pertukaran, informasi dan pengalaman serta pengembangan
kemampuan administrasi dan teknis di bidang kesos.
 Dapat dibentuk di tingkat desa/kelurahan, kecamatan,
kebupaten/kota, provinsi maupun nasional.
 Bersifat tidak hirarkis, otonom, terbuka, mandiri dan
koordinatif
 Rapat kerja untuk menyusun dan mengevaluasi program
 Musyawarah untuk memilih kepengurusan IPSM, menetapkan
peraturan IPSM, rekomendasi, menyusun dan evalusi program.
 Hubungan antara IPSM desa/kelurahan, kecamatan,
kabupaten/kota dan nasional bersifat koordinatif dan
konsultatif.
JATIDIRI PSM :
1. Warga masyarakat secara
perseorangan
2. Sebagai relawan sosial
3. Sudah mendapatkan bimbingan
dan/atau pelatihan dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial
dan melaksanakan tugas
pengabdiannya dilingkungan
masyarakat.

IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI


BANTEN
SIAPA SAJA YANG
BISA MENJADI PSM :

Setiap orang dewasa


yang mempunyai jiwa
kesetiakawanan sosial,
ingin mengabdi dalam
penyelenggaraan
kesejahteraan sosial di
lingkungan tempat
tinggal.

IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI


ABNTEN
KEPRIBADIAN PSM :

IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI


BANTEN
PERSYARATAN PSM :
1. Warga Negara Republik Indonesia

2. Setia dan taat kepada Pancasila dan UUD Negara RI 1945

3. Telah berumur 18 tahun keatas.

4. Sehat jasmani dan rohani.

5. Atas kemauan dan inisiatif sendiri tanpa paksaan dari pihak manapun

6. Memperlihatkan itikad baik dlm penyelenggaraan kesos

7. Terus menerus menunjukkan karya nyata dlm penyelenggaraan kesos

di lingkungan masyarakat

8. Telah mengikuti bimbingan/pelatihan di bidang kesos dan

9. Memiliki sumber penghidupan yang memadai.

IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI


BANTEN
TOKOH MASYARAKAT MITRA PSM :

Karena banyak pimpinan-pimpinan masyarakat yang perlu didekati, maka PSM


perlu memilih pimpinan-pimpinan yang karena status maupun peranannya
mempunyai pengaruh besar terhadap masyarakat sekitarnya.

IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI


BANTEN
TUGAS POKOK PSM :
• Menginisiasi penanganan
masalah sosial.
• Mendorong, menggerakkan
dan mengembangkan keg
penyelenggaraan kesos.
• Sbg pendamping sosial bagi
warga masyarakat penerima
manfaat dlm penyelenggaraan
kesos.
• Sbg mitra pemerintah/institusi
dlm penyelenggaraan kesos
dan
• Memantau program
penyelenggaraan
kesejahteraan sosial ’
IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI
BANTEN
FUNGSI PSM :

• Perencana dan inisiator program


dlm penyelenggaraan kesos

• Pelaksana & pengorganisasi prog. dlm


penyelenggaraan kesos

• Pengembang kemitraan &


peningkatan kerjasama dlm
penyelenggaraan kesos

• Pengendali program dlm


penyelenggara kesos

IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI


BANTEN
PERAN PSM :

IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI


BANTEN
Apa yang dilakukan PSM dalam pendampingan ?

1. Pendampingan adalah upaya PSM melalui


inter aksi sosial dgn PMKS/PPKS utk meru
bah sikap dan perilaku mereka, sehingga memiliki
kemandirian dlm mengatasi masa lahnya dan
dapat mengembangkan kehidup an yg lebih
baik.
PSM memiliki dua tugas pokok pendampingan,
yaitu :
a. Pendampingan warga masyarakat yang membutuhkan
layanan sosial,
# mendampingi PMKS secara mandiri
b. Pendampingan program Kesos di tingkat
desa atau kelurahan,
# Pendampingan sesuai program, pelatihan
sebagai pendamping program

Pendampingan PSM bertujuan :


a. Memecahkan masalah
b. Memperkuat dukungan
c. Mendayagunakan sumber
Posisi PSM dalam pendampingan PMKS
a. Hadir disamping PMKS sebagai teman bicara
b. Dukungan moril dan material pada saat
mendesak/darurat
c. Tuntunan aktif menemukan solusi
d. Pemandu ke arah yang dituju

Prinsip-Prinsip Pendampingan PSM :


a. Kesepakatan yang demokratis
b. Partisipasi pihak-pihak terkait
c. Keswadayaan
d. Non diskriminatif
e. Kerahasiaan
APA PERAN PSM DALAM PENDAMPINGAN ?

1. INISIATOR
Menginisiasi pendampingan PMK, baik sebagai
pendamping mandiri maupun program

2. MOTIVATOR
a. Mendorong sesama PSM agar bersedia dan mau
meningkatkan kemampuan menjadi pendamping
mandiri dan pendamping program
b. Mendorong fungsionaris Desa/Kelurahan agar
mendukung program pendampingan PMKS
menjadi program Desa/Kelurahan
c. Mendorong keterlibatan PMKS dan mantan PMKS
agar aktif mendukung keberhasilan progran
pendampingan
3. DINAMISATOR
a. Membangkitkan kepedulian fungsionaris Desa
/Kelurahan terhadap program pendampingan
b. Menyadarkan Pengurus IPSM Kecamatan akan
perlunya pertemuan reguler penanganan kasus
sebagai media evalusi keberhasilan pendampingan
c. Menyadarkan TKSK akan peran
mengkoordinasikan program pendampingan di
wilayahnya dan menjembatani PSM dengan Dinas
Sosial dalam distribusi peran sebagai pendamping
program
d. Merevitalisasi kembali penguasaan PSM terhadap
enam tugas pokok PSM dan penerapannya
4. ADMINISTRATOR
a. Mengembangkan budaya mencatat pada PSM
b. Membuat dan mengisi buku catatan harian
setiap berkegiatan
c. Membuat catatan kasus yang ringkas, padat
dan sistematik
d. Membuat catatan keuangan dan sarana yang
digunakan
e. Membuat catatan surat-surat yang diterima dan
yang dikeluarkan
f. Mengarsipkan bukti-bukti administratif dan
dokumentasi kegiatan
IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI
BANTEN
BAGAIMANA MENGENALI MASALAH
SOSIAL DALAM MASYARAKAT ?
1. Mengamati kejadian sehari-hari dan
mencatat jika ada sesuatu yang
khusus atau berbeda
2. Mendiskusikan hal-hal tersebut
dengan para PSM
3. Menanyakan pada tokoh
masyarakat apakah kejadian yang
ditemui itu dapat dianggap sebagai
suatu masalah yang harus cepat
diselesaikan
4. Mendiskusikan masalah tersebut
kedalam rapat Desa

IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI


BANTEN
IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI
BANTEN
KETRAMPILAN DALAM MEMBENTUK RELASI
Perlukah orang yang mampu dilingkungan kita diajak untuk
memecahkan permasalahan sosial yang ada dilingkungan kita
Ya, Tentu !
Orang yang mampu sebaiknya dilibatkan dalam
pemecahan masalah sosial didesa/kelurahan kita.
Dengan demikian kesejangan ekonomi antara
yang mampu dan tidak mampu dapat
terjembatani melalui partisipasi mereka dalam
masyarakat sehingga orang mampu bukan
musuh dari orang miskin/kurang mampu tetapi
menjadi sahabat yang dapat dimintai
pertolongan.
Disamping itu masyarakat tidak semata-mata
tergantung pada pemerintah. Karena
pembangunan akan lebih sempurna apabila
masyarakat turut aktif membangun masyarakat
lingkungan sendiri.

IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI


BANTEN
Setelah melakukan Pengumpulan data, wawancara apa
yang perlu dilakukan ?

Pengumpulan data, Wawancara dan


Penyuluhan perlu ditindak lanjuti
dengan suatu tindakan.
Hal ini biasa disebut dengan istilah
Bimbingan Sosial. Untuk beberapa
masalah barangkali cukup hanya
dikunjungi rumahnya tetapi jika
masalah itu perlu dipecahkan bersama
maka hendaknya disusun suatu rencana
kerja yang meliputi :

IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI


BANTEN
1. Siapa saja yang akan terlibat dalam
kegiatan tersebut
2. Masing-masing orang bertugas apa.
3. Kegiatan apa yang perlu dilakukan
dalam waktu dekat.
4. Apakah perlu melibatkan Instansi lain.
5. Pertanggung jawaban pekerjaan harus
terbuka terutama yang menyangkut
soal dana
6. Jika ada bantuan dari pemerintah harus
dibicarakan secara terbuka, terutama
jika akan menentukan orang yang akan
diberi bantuan.
7. Mencatat seluruh hasil pekerjaan dan
melaporkan kepada desa/lurah

IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI


BANTEN
Bagaimana PSM Berbicara/Menyampaikan Informasi di Masyarakat ?
Penyampaian Informasi diawali dengan hasil temuan PSM
tentang permasalahan yang ada di dalam masyarakat itu
sendiri.

Permasalahan yang ditemukan dijadikan topik bahasan


atau disampaikan dalam penyuluhan.

Dengan cara demikian penyuluhan yang dilakukan sesuai


dengan kebutuhan masyarakat.

Agar penyuluhan ini didengar oleh masyarakat maka


mintalah bantuan para tokoh masyarakat untuk
mengundang masyarakat kemudian membuka pertemuan
tersebut

Penjelasan teknis dapat dilakukan oleh PSM

Forum yang dapat digunakan untuk pertemuan ini


misalnya Majelis Taklim, Gereja, Kelurahan, Arisan dll.

IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI


BANTEN
Terima
Kasih

Tiada hari tanpa pengabdian

Anda mungkin juga menyukai