2
Bio data pribadi
Ketua IPSM Prov. Banten 2020 – 2025
Ketua IPSM Kota Tangerang 2013 – 2018
Ketua Forum TKSK Prov. Banten 2018 - 2021
Nomenklatur lainnya :
• Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)
• Kemitraan Dunia Usaha (CSR)
• Pendamping Sosial (PKH, KAT, KUBE, Sakti Peksos /
PKSA)
• TAGANA (Taruna Siaga Bencana)
Dari 4 PSKS
Dikelompokkan menjadi 3 sasaran ;
1. Perseorangan (PSM, TKSK, Pendamping, Tagana)
2. Keluarga (Keluarga Pioneer)
3. Kelompok (Orsos/LKS, Karang Taruna, WKSBM,
KDU)
PSM adalah
5. Atas kemauan dan inisiatif sendiri tanpa paksaan dari pihak manapun
di lingkungan masyarakat
1. INISIATOR
Menginisiasi pendampingan PMK, baik sebagai
pendamping mandiri maupun program
2. MOTIVATOR
a. Mendorong sesama PSM agar bersedia dan mau
meningkatkan kemampuan menjadi pendamping
mandiri dan pendamping program
b. Mendorong fungsionaris Desa/Kelurahan agar
mendukung program pendampingan PMKS
menjadi program Desa/Kelurahan
c. Mendorong keterlibatan PMKS dan mantan PMKS
agar aktif mendukung keberhasilan progran
pendampingan
3. DINAMISATOR
a. Membangkitkan kepedulian fungsionaris Desa
/Kelurahan terhadap program pendampingan
b. Menyadarkan Pengurus IPSM Kecamatan akan
perlunya pertemuan reguler penanganan kasus
sebagai media evalusi keberhasilan pendampingan
c. Menyadarkan TKSK akan peran
mengkoordinasikan program pendampingan di
wilayahnya dan menjembatani PSM dengan Dinas
Sosial dalam distribusi peran sebagai pendamping
program
d. Merevitalisasi kembali penguasaan PSM terhadap
enam tugas pokok PSM dan penerapannya
4. ADMINISTRATOR
a. Mengembangkan budaya mencatat pada PSM
b. Membuat dan mengisi buku catatan harian
setiap berkegiatan
c. Membuat catatan kasus yang ringkas, padat
dan sistematik
d. Membuat catatan keuangan dan sarana yang
digunakan
e. Membuat catatan surat-surat yang diterima dan
yang dikeluarkan
f. Mengarsipkan bukti-bukti administratif dan
dokumentasi kegiatan
IKATAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT PROVINSI
BANTEN
BAGAIMANA MENGENALI MASALAH
SOSIAL DALAM MASYARAKAT ?
1. Mengamati kejadian sehari-hari dan
mencatat jika ada sesuatu yang
khusus atau berbeda
2. Mendiskusikan hal-hal tersebut
dengan para PSM
3. Menanyakan pada tokoh
masyarakat apakah kejadian yang
ditemui itu dapat dianggap sebagai
suatu masalah yang harus cepat
diselesaikan
4. Mendiskusikan masalah tersebut
kedalam rapat Desa