Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RESUME WEBINAR AKAPI

TENTANG
PERAN PEMERINTAH DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TENTANG
DISABILITAS

Nama : HARNANI
Nim : 2346000049
Kelas : Etika dan Akuntabilitas Publik, MAP Reguler 1 A
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hj. Sjamsiar Sjamsuddin Indradi

MATERI 1:
Peran Komisi Nasional Disabilitas RI: Implementasi Kebijakan dalam Perlindungan dan
Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas
Dr. Rachmita Maun Harahap, ST., M.Sn (Komisioner Komisi Nasional Disabilitas RI)

Adapun hal-hal yang menjadi urgensinya adalah:


1. Pembentukan Peraturan daerah tentang penyandang disabilitas
2. Komite daerah disabilitas
3. Rencana aksi daerah penyandang disabilitas

Pembentukan Perda penyandang disabilitas dan Komite Daerah Disabilitas (KDD)


merupakan konsekuensi logis yang harus menjadi konsensus bersama dalam upaya mempercepat
proses penghormatan perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas. KDD akan
menjadi perpanjangan tangan dari Komisi Nasional disabilitas RI dalam menjalankan tugasnya
seperti pemantauan evaluasi dan advokasi dalam penghormatan perlindungan dan pemenuhan
hak penyandang disabilitas (P3 HAM PD). Peran KDD akan sangat strategis untuk memangkas
stigma buruk dan negatif dan mendorong terwujudnya pola pikir yang bersandar pada hak asasi
manusia yakni memandang penyandang disabilitas sebagai manusia memiliki hak dan
kesempatan yang sama dengan manusia lainnya.
Adapun 7 sasaran strategis pemenuhan HAM disabilitas:
1. pendataan dan perencanaan yang inklusif bagi penyandang disabilitas
2. penyediaan lingkungan tanpa hambatan bagi penyandang disabilitas
3. perlindungan hak dan akses politik dan keadilan bagi penyandang disabilitas
4. pemberdayaan dan kemandirian penyandang disabilitas
5. perwujudan ekonomi inklusif bagi penyandang disabilitas
6. pendidikan dan keterampilan bagi penyandang disabilitas
7. akses dan pemerataan pelayanan kesehatan bagi penyandang disabilitas
Penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik intelektual mental
atau sensorik dalam jangka waktu yang lama dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat
mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga
negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
REKOMENDASI:
1. Mendorong pemerintah daerah segera membentuk Perda tentang penyandang disabilitas
2. Dalam pembentukan Perda tentang penyandang disabilitas wajib mengatur mengenai
pembentukan KDD
3. Membentuk rencana aksi daerah penyandang disabilitas (RAD-PD)

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan perda tentang penyandang disabilitas
1. Dalam proses penyusunan latar belakang tujuan sasaran pokok pikiran lingkup objek
yang akan diatur jangkauan dan arah pengaturan harus merujuk pada undang-undang
nomor 9 tahun 2011 dan undang-undang nomor 8 tahun 2016 beserta aturan turunannya
2. Pihak yang terlibat dalam proses penyusunan harus melibatkan akademisi yang ahli
tentang penyandang disabilitas melibatkan organisasi penyandang disabilitas serta para
pemerhati penyandang disabilitas
3. Dalam upaya mempercepat penghormatan perlindungan dan pemenuhan hak penyandang
disabilitas, maka Perda harus mengatur mengenai pembentukan komite daerah disabilitas.
Hal yang harus diperhatikan dalam pembentukan KDD
1. Regulasi mengenai pembentukan KDD harus jelas dan sesuai dengan ketentuan
peraturan daerah yang berlaku maka dari itu perlu dipastikan pembentukan KDD ini
memiliki landasan yuridis yang kuat
2. pembentukan KDD harus melibatkan organisasi penyandang disabilitas sebab secara
sosiologis mereka dianggap akan lebih paham akan kebutuhan dan tantangan yang
dihadapi oleh penyandang disabilitas
3. Secara struktural, KDD Harus mengedepankan Prinsip inklusi, artinya lembaga ini harus
mengutamakan pemberdayaan dan penyerapan tenaga penyandang disabilitas.
4. Pembentukan KDD harus memperhatikan potensi, tantangan, sumber daya, dan kearifan
lokal serta menyesuaikan dengan anggaran daerah
5. Terkait Dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis terkait pembentukan KDD
diatur dalam peraturan kepala daerah
Penjelasan struktur KDD:
1. KDD berada langsung dibawah kepala daerah
2. KDD berkoordinasi dengan kepala daerah dan bermitra dengan seluruh stakeholder
pemerintah daerah
3. KDD menjadi perpanjangan tangan organisasi penyandang disabilitas media perguruan
tinggi dan masyarakat dalam mempercepat pemenuhan hak penyandang disabilitas
4. Anggaran KDD berasal dari pemerintah daerah dan dana lainnya yang diatur dalam
perundang-undangan.

MATERI 2:
Peran Pemerintah Kota Batu dalam Implementasi Kebijakan Tentang Disabilitas
Aries Agung Paewai, S.STP., M.M
(Pejabat Wali Kota Batu dan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur)
Negara mempunyai tanggung jawab untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dalam
memajukan kesejahteraan umum dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. untuk mewujudkan kehidupan yang layak dan bermartabat serta memenuhi hak atas
kebutuhan dasar warga negara demi tercapainya Kesejahteraan Sosial negara menyelenggarakan
pelayanan dan pengembangan Kesejahteraan Sosial secara terencana terarah dan berkelanjutan.
Kesejahteraan sosial yang terarah terpadu dan berkelanjutan memiliki prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. Rehabilitasi sosial, revolusionalisasi dan pengembangan untuk memungkinkan seseorang
mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat
2. Pemberdayaan sosial, semua upaya yang diarahkan untuk menjadikan warga negara yang
mengalami masalah sosial mempunyai daya sehingga mampu memenuhi kebutuhan
dasarnya
3. Jaminan sosial, skema yang melembaga untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat
memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak
4. Perlindungan sosial, semua upaya yang diarahkan untuk mencegah dan menangani risiko
dari guncangan dan kerentanan sosial

a. Tujuan strategisnya adalah meningkatkan kesejahteraan pemerlu pelayanan Kesejahteraan


Sosial
b. Sasaran strategis: Meningkatnya validasi DTKS yaitu meningkatnya jumlah PPKS yang
mendapatkan pembinaan dan efektif dalam penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial dan
meningkatnya indeks penanganan masalah kesejahteraan sosial
c. Indikator kinerja: persentase dtks yang tervalidasi dan indeks penanganan masalah
kesejahteraan sosial
d. Program: perlindungan dan jaminan sosial dan rehabilitasi sosial

Disabilitas menjadi salah satu dari jenis-jenis PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan
Sosial). disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik intelektual mental dan
atau sensorik dalam jangka waktu lama dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami
hambatan dan kesulitan untuk beradaptasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya
berdasarkan kesamaan hak. Adapun kebijakan pemerintah kota Batu terkait penyandang
disabilitas yaitu rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, serta jaminan dan perlindungan sosial.

Rehabilitasi Sosial untuk penyandang disabilitas di Kota Batu:


1. pemberian insentif untuk penyandang disabilitas di Kota Batu
2. pemberian alat bantu penyandang disabilitas
3. residential bagi penyandang disabilitas
4. pelayanan rehabilitas sosial melalui TRC Ratu Sima
Pemberdayaan Sosial untuk penyandang disabilitas di Kota Batu:
Upaya peningkatan kemampuan dan potensi penyandang disabilitas agar dapat bertahan dan
berkembang secara mandiri di masyarakat. Adapun contohnya:
1. bantuan sosial berupa hibah
2. bantuan pengembangan kompetensi disabilitas
3. bekerja sama dalam berbagai event yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta
4. bekerja sama dengan SLB Negeri di Kota Batu untuk peran serta dalam kegiatan
kedisabilitasan
Jaminan dan Perlindungan Sosial untuk penyandang disabilitas di Kota Batu:
1. Berupa program yang bersifat contributory dari Pemerintah berupaya menerima BPJS
Kesehatan pbid (Penerima Bantuan Iuran Daerah) adalah peserta jaminan kesehatan
untuk penyandang disabilitas yang tidak mampu
2. Memberikan kesempatan untuk bekerja pada sektor pemerintahan 1% dari jumlah
pegawai. setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk
memperoleh pekerjaan.

MATERI 3:
Kota Malang Sebagai Pelopor Kebijakan Inklusif
Tabrani, S.H., M.Hum.
(Staf Ahli Walikota Bidang Hukum, Pemerintahan dan Politik)

Kota Malang seperti kota-kota lain di Indonesia pada umumnya baru tumbuh dan
berkembang setelah hadirnya pemerintahan kolonial Belanda. pada masa itu tata ruang kota
dirancang sedemikian rupa oleh pemerintahan kolonial dengan tujuan utama memenuhi
kebutuhan keluarga-keluarga Belanda dan bangsa Eropa lainnya sementara penduduk pribumi
harus puas bertempat tinggal di pinggiran kota dengan fasilitas yang kurang memadai. adapun
gelar-gelar yang diberikan kepada kota Malang antara lain kota wisata, Kota Pendidikan, Kota
industri jasa dan ekonomi kreatif, kota peristirahatan, kota sejarah dan Kota Bunga.
Peran pemerintah kota Malang dalam implementasi kebijakan fasilitas masyarakat inklusi
salah satunya adalah pelopor pendidikan inklusi. peraturan daerah Kota Malang nomor 2 tahun
2004 tentang perlindungan dan pemberdayaan penyandang disabilitas. penyelenggaraan
perlindungan dan pemberdayaan penyandang disabilitas bertujuan untuk mewujudkan
kemandirian kesamaan hak dan kesempatan serta meningkatkan kemampuan penyandang
disabilitas dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan.
A. Sekolah Inklusi: Tercatat sebagai sekolah inklusi di kedinasan memiliki guru
pendamping khusus memiliki program khusus inklusi dan bekerjasama dengan ahli
psikologi
B. Sekolah iman dan adab: fokus pada penanaman pondasi keimanan khususnya aspek
penguatan aqidah dan ibadah serta membiasakan penerapan adab Islami dalam
pembelajaran dan kehidupan sehari-hari
C. Sekolah UKS: memiliki ruang tenaga SDM khusus program penunjang layanan
kesehatan bekerja sama dengan layanan kesehatan

Contoh layanan disabilitas di Kota Malang:


1. UPT layanan pendidikan ABK Kota Malang
Pusat layanan autis kota Malang mulai beroperasi pada bulan Mei tahun 2012
perkembangan pusat layanan autis kota dan telah berganti nama menjadi UPT layanan
pendidikan ABK Kota Malang
2. Guiding block Kota Malang, sekitar 90% trotoar atau pedestrian di kota Malang sudah
dilengkapi dengan guiding block atau jalur pemandu bagi tunanetra.
3. Stasiun Kota Baru Malang dilengkapi fasilitas ramah difabel
4. Hampir semua pedestrian ramah disabilitas. setiap pengadaan sarana dan prasarana
umum yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah wajib menyediakan aksesibilitas
untuk difabel
5. Kantor Kecamatan Klojen dilengkapi fasilitas disabilitas
6. Ramah disabilitas 16 puskesmas di Kota Malang lengkapi fasilitas inklusi, antara lain
guiding block untuk penyandang tunanetra, kursi roda, papan petunjuk huruf braille,
ruang bermain anak, dan ruang ibu menyusui.
MATERI 4:
Inovasi dan Solusi untuk Mengatasi Tantangan Disabilitas di Ruang Publik
Teknologi Tepat Guna Sebagai Solusi?
Drs. Slamet Thohari (Akademisi Universitas Brawijaya Malang dan Aktivis Difabel)
Pemateri fokus dalam mengkritisi kebijakan pemerintah tentang penyendang disabilitas.
Pemerintah telat 2 tahun dalam mengeluarkan peraturan pemerintah tentang penyandang
disabilitas. Selain itu pemerintah juga belum mengimplementasikan dengan baik amanat undang-
undang nomor 8 tahun 2016 karena pemerintah difokuskan dengan penanganan Covid-19. Hal
ini menyebabkan indeks inklusivitas Global Indonesia tergolong rendah dibandingkan negara-
negara ASEAN lainnya seperti Filipina Vietnam, Singapura dan Thailand. Rendahnya urutan
indeks inklusivitas Global ini menunjukkan bahwa Indonesia ketinggalan untuk menjadi negara
yang bermasyarakat terbuka yang memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang.
Masalah lain dalam penyandang disabilitas adalah adanya tarik menarik antara pemerintah pusat
dan daerah. Misalnya dalam konteks pendidikan banyak perdebatan antara pemerintah pusat dan
daerah misal tidak ada yang menaungi SLB sehingga anggaran dan tanggung jawabnya juga
tidak jelas.
Salah satu upaya terhadap aksesibilitas penyandang disabilitas dalam teknologi adalah
misalnya penyediaan website terutama website website Pemerintah Daerah atau pemerintah
pusat yang ramah disabilitas. Adapun upayanya seperti:
1. Kontras untuk mengganti kontras tampilan website agar menghasilkan visibilitas warna
yang lebih tinggi
2. sorotan untuk melihat teks mana saja yang dapat diklik
3. teks lebih besar untuk membesarkan teks pada website
4. spasi teks untuk melebarkan jarak spasi antar kata
5. animasi di jeda untuk menghentikan sementara animasi pada website
6. ramah disleksia untuk mengganti huruf menjadi tebal agar lebih mudah dibaca
7. kursor untuk membesarkan kursor jika tidak terlihat
8. tinggi garis untuk mengubah tinggi garis antar kalimat
9. perataan teks untuk mengatur posisi teks rata kanan rata kiri atau Tengah agar lebih
mudah dibaca
10. kejenuhan untuk mengatur tingkat terang atau gelapnya warna penampilan website
11. Responsif voice, untuk mengubah teks menjadi suara caranya dengan memilih atau
menyeleksi teks atau kalimat yang akan didengarkan dengan menggunakan kursor Mouse
untuk beberapa saat sampai sistem pembacaan teks berjalan sehingga akan terdengar
suara dari narator berdasarkan teks yang dipilih.

Masalah selanjutnya dalam pemenuhan hak penyandang disabilitas adalah Tersedianya


sarana dan prasarana aksesibilitas yang tidak berguna. Misalnya masih banyak trotoar yang tidak
ramah disabilitas, transportasi umum yang tidak ramah disabilitas. Minimnya partisipasi juga
menjadi masalah yang serius dalam pemenuhan hak penyandang disabilitas, karena seringkali
dalam pengambilan kebijakan tidak melibatkan penyandang disabilitas. Pelibatan akademisi dan
difabel sebagai ahli juga masih belum maksimal dalam perumusan kebijakannya.

Anda mungkin juga menyukai