Anda di halaman 1dari 6

RESUME MOOC PPPK/ HALUMMA FADHILAH/ 199503152022212002

1. SIKAP PERILAKU BELA NEGARA


A. WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI NILAI BELA NEGARA
NILAI BELA NEGARA:
1.Rasa Cinta Tanah Air
2. Sadar Berbangsa dan Bernegara
3. Setia kepada Pancasila Sebagai Ideologi Negara
4. Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara
5. Mempunyai Kemampuan Awal Bela Negara
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 , diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan
bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tujuan nasional seperti tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Peran, tugas dan fungsi ASN menempatkan ASN sebagai bagian dari penyelenggara
pemerintahan yang secara langsung bertanggungjawab untuk menjamin
terselenggaranya roda pemerintahan, memiliki tanggungjawab untuk ikut serta secara
langsung mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.

B. ANALISIS ISU KONTEMPORER


analisis isu-isu dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis. Di samping itu, juga
dibutuhkan instrument untuk menganalisis isu-isu kritikal. Perubahan adalah sesuatu
yang tidak bisa dihindari dan menjadi bagian dari perjalanan peradaban
manusia. Perubahan yang diharapkan terjadi bukannya sesuatu yang berbeda
saja, namun lebih dari pada itu, perubahan yang diharapkan terjadi adalah perubahan ke
arah yang lebih baik untuk memuliakan manusia/humanity.
C. KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
Implementasi nilai nilai dasar ASN :
1. memegang teguh ideologi Pancasila
2. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia
3. menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
4. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif
5. mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada public
6. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karier.

1.NILAI-NILAI DASAR PNS

A. BERORIENTASI PELAYANAN

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


mengamanatkan bahwa tujuan didirikan Negara Republik Indonesia, antara lain adalah
untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Amanat
tersebut mengandung makna negara berkewajiban memenuhi kebutuhan setiap warga
negara melalui suatu sistem pemerintahan yang mendukung terciptanya penyelenggaraan
pelayanan publik yang prima dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar dan hak sipil setiap
warga negara atas barang publik, jasa publik, dan pelayanan administrative, sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan atas Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik.

B. AKUNTABEL

Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral
individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/ organisasi yang memberikan amanat.
Dalam hal pelayanan publik, masih sering diketemukan keluhan dari masyarakat terhadap
kinerja pelayan publik. Masyarakat merasakan kinerja yang lambat, berbelit-belit, maupun
tidak efisien ketika berhadapan dengan pelayan publik ataupun birokrasi publik.
D. KOMPETEN
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan.
Kompetensi ASN
1. Kompetensi Teknis: yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan
teknis fungsional dan pengalaman bekerja secara teknis
2. Kompetensi Manajerial: yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural
atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan.
3. Kompetensi Sosial Kultural: diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki
wawasan kebangsaan.
E. HARMONIS
Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga
faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Suasana
harmoni dalam lingkungan bekerja akan membuatkan kita secara individu tenang,
menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja sama,
meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan.
Peran ASN Harmonis yaitu ASN sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral
dan adil Netral dalam artian tidak memihak kepada salah satu kelompok atau
golongan yang ada. Adil, berarti PNS dalam melaksanakna tugasnya tidak boleh
berlaku diskriminatif dan harus obyektif, jujur, transparan. ASN juga harus bisa
mengayomi kepentingan kelompok kelompok minoritas, dengan tidak membuat
kebijakan, peraturan yang mendiskriminasi keberadaan kelompok tersebut. ASN
menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya.
F. LOYAL
Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Panduan Perilaku
(Kode Etik)
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
G. ADAPTIF
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu maupun
organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Terdapat alasan
mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas
jabatan di sektor publik, seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis,
kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan
teknologi dan lain sebagainya. Lingkungan strategis di tingkat global, regional maupun
nasional yang kompleks dan terus berubah adalah tantangan tidak mudah bagi
praktek-praktek administrasi publik, proses-proses kebijakan publik dan
penyelenggaraan pemerintahan ke depan.
Adaptif sebagai Nilai dan Budaya ASN
1. Pegawainya harus terus mengasah pengetahuannya hingga ke tingkat mahir (personal
mastery)
2. Pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi yang sama atau
gelombang yang sama terhadap suatu visi atau citacita yang akan dicapai bersama
(shared vision)
3. Pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang organisasi ingin
wujudkan (mental model)
4. Pegawainya perlu selalu sinergis dalam melaksanakan kegiatankegiatan untuk
mewujudkan visinya (team learning)
5. Pegawainya harus selalu berpikir sistemik, tidak kaca mata kuda, atau bermental silo
(systems thinking).
H. KOLABORATIF
a. Kolaboratif
Ansan dan Gash Organisasi menganggap Menurutnya starting condition
mempengaruhi proses kolaborasi yang terjadi, dimana proses tersebut terdiri dari
membangun kepercayaan, face to face dialogue, commitment to process,
pemahaman bersama, serta pengambangan outcome antara desain kelembagaan
yang salah satunya proses transparansi serta faktor kepemimpinan juga
mempengaruhi proses kolaborasi menghasilkan outcome yang diharapkan.
1. KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI
a. Smart ASN
Media digital digunakan oleh siapa saja yang berbeda latar pendidikan dan
tingkat kompetensi. Karena itu, dibutuhkan panduan etis dan kontrol diri (self-
controlling) dalam menghadapi jarak perbedaanperbedaan tersebut dalam
menggunakan media digital, yang disebut dengan Etika Digital. Empat prinsip etika
tersebut menjadi ujung tombak self-control setiap individu dalam mengakses,
berinteraksi, berpartisipasi, dan berkolaborasi di ruang digital, sehingga media digital
benar-benar bisa dimanfaatkan secara positif.
Etika Bermedia Digital
Tiga tantangan dalam menimbang urgensi penerapan etika bermedia digital :
1. Penetrasi internet yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
Indonesia. Bukan hanya jumlah dana aksesnya yang bertambah, durasi
penggunaannya pun meningkat drastic
2. Perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari madia konvensional ke
media digital. Karakter media digital yang serba cepat dan serba instan,
menyediakan kesempatan tak terbatas dan big data, telah mengubah perilaku
masyarakat dalam segala hal, mulai dari belajar, bekerja, bertransaksi, hingga
berkolaborasi.
3. Intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi. Situasi pandemi
COVID-19 yang menyebabkan intensitas orang berinteraksi dengan gawai
semakin tinggi, sehingga memunculkan berbagai isu dan gesekan. Semua ini tak
lepas dari situasi ketika semua orang berkumpul di media guna melaksanakan
segala aktivitasnya, tanpa batas.
Hak & Kewajiban dalam Dunia Digital (Council of Europe, n.d) yaitu Akses dan
tidak diskriminatif, Kebebasan berekspresi dan mendapatkan informasi,
Kebebasan berkumpul, berkelompok, dan partisipasi, Perlindungan privasi dan
data, Pendidikan dan literasi, Perlindungan terhadap anak dan Hak mendapatkan
pertolongan.

b. Manajemen ASN

Memberikan
pelayanan publik yang
professional dan berkualitas.
Tujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN melaksanakan tugasnya dengan
jujur, melaksanakan tugasnya melayani dengan sikap melaksanakan tugasnya sesuai
dengan perintah bertanggungjawab, dan dengan cermat hormat, sopan, atasan atau
sejauh tidak berintegritas tinggi dan disiplin dan tanpa tekanan bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan, tidak
menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya
untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk
oranglain. Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan
latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur, atau kondisi kecatatan. Ketentuan lebih lanjut mengenai upaya
administratif dan badan pertimbangan ASN diatur Pegawai ASN berkedudukan dengan
Peraturan Pemerintah sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari 17 Manajemen
ASN pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Anda mungkin juga menyukai