JURNAL
Disusun oleh :
NIP : 199502232022212013
GOLONGAN : IX
SAMBUTAN
AGENDA 1
AGENDA 2
1. BERORIENTASI PELAYANAN
2. AKUNTABEL
3. KOMPETEN
4. HARMONIS
5. LOYAL
6. ADAPTIF
7. KOLABORATIF
AGENDA 3
1. MANAGEMEN ASN
2. SMART ASN
Senin, 14 November 2022
SAMBUTAN
Indonesia sedang berbenah menyongsong era baru menuju Idonesia Emas 2045, era industri serta
tantangan global yang lainnya, oleh karena itu kita dituntur untuk cepat beradaptasi dengan
perkembangan teknologi, salah satunya adalah mempersiapkan sumber daya Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang kompeten dan profesional, sebagai aktor strategis dalam pelayanan publik
dan edukasi. MOOC dapat dimanfaatkan untuk belajar secara tidak terbatas yang nantinya akan
mencetak ASN yang bersih dan kompeten serta profesional. MOOC dapat dilakukan secara
mandiri dan dikembangkan dalam skema pembelajaran kolaboratif, aktualisasi dan penguatan
secara klasikal. MOOC diharapkan dapat menjadi learning platform bagi ASN secara nasional
untuk mencetak ASN yang unggul dan kompeten untuk menuju birokrasi berkelas dunia dan
menuju Indonesia Emas 2045.
Tantangan sebagai ASN dalam melayani bangsa Indonesia yang merupakan bangsa yang besar
adalah untuk terus mengembangkan diri terutama di era perubahan pada saat ini. Dalam
kurikulum baru pelatihan dasar ini terdapat penguasaan Core Value bagi ASN yang dikenal
dengan singkatan BerAKHKLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Serta penguasaan pada literasi digital atau yang biasa
disebut dengan Smart ASN. Diharapkan Core Value dan literasi digital ini dapat mencetak ASN
yang unggul dan mendukung daya saing bangsa.
Pada MOOC PPPK dituntuk untuk belajar secara mandiri dengan pembelajaran yang terbagi
menjadi 3, yaitu :
1. Sikap perilaku Bela Negara
2. Nilai-nilai rol value dalam penyelenggaraan pemerintahan
3. Kedudukan dalam penyelenggaraan pemerintahan
Selasa, 15 November 2022
AGENDA 1
Adalah Cara Pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga negara akan
diri dan lingkungan didalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bela Negara adalah Tekat, Sikap dan Prilaku serta tindakan warga negara, baik
secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga Kedaulatan, Keutuhan Wilayah dan
Keselamatan Bangsa dan Negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI.
Perubahan adalah sesuatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari, menjadi bagian
yang selalu menyertai perjalanan peradaban manusia. Cara kita menyikapi terhadap
perubahan adalah hal yang menjadi faktor pembeda yang akan menentukan seberapa
dekat kita dengan perubahan tersebut, baik pada perubahan lingkungan individu, keluarga
(family), Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/ Culture), Nasional
(Society), dan Dunia (Global)
Memahami Isu Kritikal dipandang sebagai topik yang berhubungan dengan masalah-
masalah sumberdaya yang memerlukan pemecahan disertai dengan kesadaran publik.
Analisis Isu Kontemporer
1. Modal untuk menghadapi Perubahan lingkungan Strategis :
• Modal Intelektual
• Modal Emosional
• Modal Sosial
• Modal Ketabahan
• Modal Etika/Moral
• Modal Kesehatan.
2. Isu-Isu Strategis Kontemporer
• Korupsi
• Narkoba
• Terorisme dan Radikalisme
• Money Loundring
• Proxy War
• Kejahatan Mass Communication
3. KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
Suatu keadaan siap siaga yang dimiliki seseorang baik secara fisik, mental maupun
sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam.
AGENDA 2
1. BERORIENTASI PELAYANAN
2. AKUNTABEL
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau instansi untuk
memenuhi tanggjung jawab yang menjadi amanahnya.
Aspek-Aspek Akuntablitias
• Hasrat untuk mencapai Kesatuan
• Hasrat untuk mencapai Kemerdekaan
• Hasrat untuk mencapai Keaslian
• Hasrat untuk mencapai Kehormatan Bangsa
3. KOMPETEN
4. HARMONIS
5. LOYAL
Sikap loyal seorang PNS dapat tercermin dari komitmennya dalam melaksanakan
sumpah/janji yang diucapkannya ketika diangkat menjadi PNS sebagaimana ketentuan
perundang- undangangan yang berlaku. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Seorang ASN memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa. Kemampuan ASN dalam
melaksanakan ketiga fungsi tersebut merupakan perwujudan dari implementai nilai-nilai
loyal dalam konteks individu maupun sebagai bagian dari Organisasi Pemerintah.
6. ADAPTIF
7. KOLABORATIF
AGENDA 3
1. MANAGEMEN ASN
Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen PPPK. Manajemen
PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan
jabatan,pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian
dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan
perlindungan
Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan; pengadaan; penilaian kinerja;
penggajian dan tunjangan; pengembangan kompetensi; pemberian penghargaan; disiplin;
pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan perlindungan. Pengisian jabatan pimpinan
tinggi utama dan madya pada kementerian, kesekretariatan lembaga negara, lembaga
nonstruktural, dan Instansi Daerah dilakukan secara terbuka dan kompetitif di kalangan
PNS dengan Manajemen ASN 68 memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi,
kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak, jabatan, dan integritas serta
persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia.
Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia memiliki tujuan: menjaga kode etik
profesi dan standar pelayanan profesi ASN; dan mewujudkan jiwa korps ASN sebagai
pemersatu bangsa. Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan
keputusan dalam Manajemen ASN diperlukan Sistem Informasi ASN. Sistem Informasi
ASN diselenggarakan secara nasional dan terintegrasi antar- Instansi Pemerintah
Sengketa Pegawai ASN diselesaikan melalui upaya administratif. Upaya administratif
terdiri dari keberatan dan banding administratif.
2. SMART ASN
Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai fasilitas dan
aplikasi yang tersedia pada gawai sering kita gunakan untuk mencari informasi bahkan
solusi dari permasalahan kita sehari-hari. Durasi penggunaan internet harian masyarakat
Indonesia hingga tahun 2020 tercatat tinggi, yaitu 7 jam 59 menit (APJII, 2020). Angka
ini melampaui waktu rata-rata masyarakat dunia yang hanya menghabiskan 6 jam 43
menit setiap harinya. Bahkan menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) tahun 2020, selama pandemi COVID-19 mayoritas masyarakat
Indonesia mengakses internet lebih dari 8 jam sehari. Pola kebiasaan baru untuk belajar
dan bekerja dari rumah secara daring ikut membentuk perilaku kita berinternet. Literasi
Digital menjadi kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh masyarakat untuk saling
melindungi hak digital setiap warga negara