Anda di halaman 1dari 8

MOOC

(Massive Open Online Course)


Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)

JURNAL
Disusun oleh :

NAMA : BINTA NUR KHOTIRO, S.Pd

NIP : 199502232022212013

TEMPAT, TANGGAL LAHIR : BANYUMAS, 23 FEBRUARI 1995

GOLONGAN : IX

JABATAN : AHLI PERTAMA – GURU MATEMATIKA

INSTANSI : PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS

SEKOLAH : SMP NEGERI 3 AJIBARANG

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA (LAN)


TAHUN 2022
JURNAL

MOOC (MASSIVE OPEN ONLINE COURSE)

PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA (PPPK)

SAMBUTAN

AGENDA 1

1. WAWASAN KEBANGSAAN DAN BELA NEGARA


2. ANALISIS ISU KONTEMPORER
3. KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

AGENDA 2

NILAI-NILAI DASAR PNS, dengan materi :

1. BERORIENTASI PELAYANAN
2. AKUNTABEL
3. KOMPETEN
4. HARMONIS
5. LOYAL
6. ADAPTIF
7. KOLABORATIF

AGENDA 3

1. MANAGEMEN ASN
2. SMART ASN
Senin, 14 November 2022

SAMBUTAN

 Sambutan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN)


Dr.Adi Suryanto, M.Si.

Indonesia sedang berbenah menyongsong era baru menuju Idonesia Emas 2045, era industri serta
tantangan global yang lainnya, oleh karena itu kita dituntur untuk cepat beradaptasi dengan
perkembangan teknologi, salah satunya adalah mempersiapkan sumber daya Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang kompeten dan profesional, sebagai aktor strategis dalam pelayanan publik
dan edukasi. MOOC dapat dimanfaatkan untuk belajar secara tidak terbatas yang nantinya akan
mencetak ASN yang bersih dan kompeten serta profesional. MOOC dapat dilakukan secara
mandiri dan dikembangkan dalam skema pembelajaran kolaboratif, aktualisasi dan penguatan
secara klasikal. MOOC diharapkan dapat menjadi learning platform bagi ASN secara nasional
untuk mencetak ASN yang unggul dan kompeten untuk menuju birokrasi berkelas dunia dan
menuju Indonesia Emas 2045.

 Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN


Dr. Muhammad Taufiq, DEA
(Deputi Bidang Kebijakan BANGKOM ASN LAN RI)

Tantangan sebagai ASN dalam melayani bangsa Indonesia yang merupakan bangsa yang besar
adalah untuk terus mengembangkan diri terutama di era perubahan pada saat ini. Dalam
kurikulum baru pelatihan dasar ini terdapat penguasaan Core Value bagi ASN yang dikenal
dengan singkatan BerAKHKLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Serta penguasaan pada literasi digital atau yang biasa
disebut dengan Smart ASN. Diharapkan Core Value dan literasi digital ini dapat mencetak ASN
yang unggul dan mendukung daya saing bangsa.

 Manajemen Penyelenggara PPPK


Erna Irawati, S.Sos, M.Pol., Adm.
(Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi
ASN LAN RI)

Pada MOOC PPPK dituntuk untuk belajar secara mandiri dengan pembelajaran yang terbagi
menjadi 3, yaitu :
1. Sikap perilaku Bela Negara
2. Nilai-nilai rol value dalam penyelenggaraan pemerintahan
3. Kedudukan dalam penyelenggaraan pemerintahan
Selasa, 15 November 2022
AGENDA 1

1. WAWASAN KEBANGSAAN DAN BELA NEGARA

Adalah Cara Pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga negara akan
diri dan lingkungan didalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Managemen Pemerintahan Negara


• Berfungsi untuk Melayani, Mengayomi dan Memperdayakan Masyarakat.
• Bertugas untuk melindungi segenap Bangsa dan Tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia.
 Memiliki Cita-cita untuk menjadi Negara Indonesia yang Merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur.

Bela Negara adalah Tekat, Sikap dan Prilaku serta tindakan warga negara, baik
secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga Kedaulatan, Keutuhan Wilayah dan
Keselamatan Bangsa dan Negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI.

Nilai-Nilai Bela Negara Meliputi :

• Cinta Tanah Air


• Sadar Berbangsa dan Bernegara
• Setia Pada Pancasila Sebagai Ideologi Negara
• Rela Berkorban Untuk Bangsa dan Negara
• Kemampuan Awal Bela Negara

2. ANALISIS ISU KONTEMPORER

Perubahan adalah sesuatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari, menjadi bagian
yang selalu menyertai perjalanan peradaban manusia. Cara kita menyikapi terhadap
perubahan adalah hal yang menjadi faktor pembeda yang akan menentukan seberapa
dekat kita dengan perubahan tersebut, baik pada perubahan lingkungan individu, keluarga
(family), Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/ Culture), Nasional
(Society), dan Dunia (Global)
Memahami Isu Kritikal dipandang sebagai topik yang berhubungan dengan masalah-
masalah sumberdaya yang memerlukan pemecahan disertai dengan kesadaran publik.
Analisis Isu Kontemporer
1. Modal untuk menghadapi Perubahan lingkungan Strategis :
• Modal Intelektual
• Modal Emosional
• Modal Sosial
• Modal Ketabahan
• Modal Etika/Moral
• Modal Kesehatan.
2. Isu-Isu Strategis Kontemporer
• Korupsi
• Narkoba
• Terorisme dan Radikalisme
• Money Loundring
• Proxy War
• Kejahatan Mass Communication
3. KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
Suatu keadaan siap siaga yang dimiliki seseorang baik secara fisik, mental maupun
sosial dalam menghadapi situasi kerja yang beragam.

Aksi Nasional Bela Negara


adalah Sinergi setiap warga negara guna mengatasi segala macam ancaman,
gangguan, hambatan dan Tantangan dengan berlandaskan nilai-nilai luhur bangsa untuk
mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan makmur.

Kemampuan Awal Bela Negara :


• Kesehatan Jasmani dan Mental.
• Kesiapsiagaan Jasmani dan Mental
• Etika, Etiket dan Mental

Rabu, 16 November 2022

AGENDA 2

NILAI-NILAI DASAR PNS, dengan materi :

1. BERORIENTASI PELAYANAN

Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik


adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi
Pelayanan yang kedua ini diantaranya:
1) memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
2) memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
3) memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

2. AKUNTABEL

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau instansi untuk
memenuhi tanggjung jawab yang menjadi amanahnya.
Aspek-Aspek Akuntablitias
• Hasrat untuk mencapai Kesatuan
• Hasrat untuk mencapai Kemerdekaan
• Hasrat untuk mencapai Keaslian
• Hasrat untuk mencapai Kehormatan Bangsa

3. KOMPETEN

Perilaku kompeten, diharapkan menjadi bagian ecosystem pembangunan budaya


instansi pemerintah sebagai instansi pembelajar (organizational learning). Pada ujungnya,
wujudnya pemerintahan yang unggul dan kompetitif, yang diperlukan dalam era global
yang amat dinamis dan kompetitif, sejalan perubahan lingkungan strategis dan teknologi
yang berubah cepat.
Perilaku ASN dalam hal kompeten adalah :
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang selalu berubah;
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

Kamis, 17 November 2022

4. HARMONIS

Keharmonisan dapat tercipta secara individu, dalam keluarga, lingkungan bekerja


dengan sesama kolega dan pihak eksternal, serta dalam lingkup masyarakat yang lebih
luas.
Membangun budaya harmonis tempat kerja yang harmonis sangat penting dalam
suatu organisasi. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga berdampak bagi
berbagai bentuk organisasi. Identifikasi potensi disharmonis dan analisis strategi dalam
mewujudkan susasana harmonis harus dapat diterapkan dalam kehidupan ASN di
lingkungan bekerja dan bermasyarakat.

5. LOYAL

Sikap loyal seorang PNS dapat tercermin dari komitmennya dalam melaksanakan
sumpah/janji yang diucapkannya ketika diangkat menjadi PNS sebagaimana ketentuan
perundang- undangangan yang berlaku. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Seorang ASN memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa. Kemampuan ASN dalam
melaksanakan ketiga fungsi tersebut merupakan perwujudan dari implementai nilai-nilai
loyal dalam konteks individu maupun sebagai bagian dari Organisasi Pemerintah.

Jum’at, 18 November 2022

6. ADAPTIF

Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk memastikan


keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penerapan budaya
adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya tujuan organisasi
tingkat kepercayaan, perilaku tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan lainnya.
Budaya adaptif sebagai budaya ASN merupakan kampanye untuk membangun
karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu yang menggerakkan organisasi untuk
mencapai tujuannya.

7. KOLABORATIF

Sebuah pendekatan pengambilan keputusan, tata kelola kolaboratif, serangkaian


aktivitas bersama di mana mitra saling menghasilkan tujuan dan strategi dan berbagi
tanggung jawab dan sumber daya.
Organisasi yang memiliki collaborative culture indikatornya sebagai berikut:
a. Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu terjadi;
b. Organisasi menganggap individu (staf) sebagai aset berharga dan membutuhkan
upaya yang diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan mereka;
c. Organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba dan
mengambil risiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka (bahkan ketika
terjadi kesalahan);
d. Pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi (universitas)
Setiap kontribusi dan pendapat sangat dihargai;
e. Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik;
f. Kolaborasi dan kerja tim antar divisi adalah didorong; dan
g. Secara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran terhadap kualitas layanan
yang diberikan.
Factor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar Lembaga
pemerintah :
a. Kepercayaan
b. Pembagian kekuasaan
c. Gaya kepemimpinan
d. Strategi manajemen
e. Formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien efektif antara entitas public.

Factor-faktor yang menghambat keberhasilan dalam kolaborasi antar Lembaga


pemerintah yaitu :

a. Ketidakjelasan batasan masalah karena perbedaan pemahaman dalam


kesepakatan kolaborasi
b. Dasar hukum kolaborasi juga tidak jelas

Sabtu, 19 November 2022

AGENDA 3

1. MANAGEMEN ASN

Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen PPPK. Manajemen
PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan
jabatan,pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian
dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan
perlindungan
Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan; pengadaan; penilaian kinerja;
penggajian dan tunjangan; pengembangan kompetensi; pemberian penghargaan; disiplin;
pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan perlindungan. Pengisian jabatan pimpinan
tinggi utama dan madya pada kementerian, kesekretariatan lembaga negara, lembaga
nonstruktural, dan Instansi Daerah dilakukan secara terbuka dan kompetitif di kalangan
PNS dengan Manajemen ASN 68 memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi,
kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak, jabatan, dan integritas serta
persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia.
Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia memiliki tujuan: menjaga kode etik
profesi dan standar pelayanan profesi ASN; dan mewujudkan jiwa korps ASN sebagai
pemersatu bangsa. Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan
keputusan dalam Manajemen ASN diperlukan Sistem Informasi ASN. Sistem Informasi
ASN diselenggarakan secara nasional dan terintegrasi antar- Instansi Pemerintah
Sengketa Pegawai ASN diselesaikan melalui upaya administratif. Upaya administratif
terdiri dari keberatan dan banding administratif.

2. SMART ASN

Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai fasilitas dan
aplikasi yang tersedia pada gawai sering kita gunakan untuk mencari informasi bahkan
solusi dari permasalahan kita sehari-hari. Durasi penggunaan internet harian masyarakat
Indonesia hingga tahun 2020 tercatat tinggi, yaitu 7 jam 59 menit (APJII, 2020). Angka
ini melampaui waktu rata-rata masyarakat dunia yang hanya menghabiskan 6 jam 43
menit setiap harinya. Bahkan menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) tahun 2020, selama pandemi COVID-19 mayoritas masyarakat
Indonesia mengakses internet lebih dari 8 jam sehari. Pola kebiasaan baru untuk belajar
dan bekerja dari rumah secara daring ikut membentuk perilaku kita berinternet. Literasi
Digital menjadi kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh masyarakat untuk saling
melindungi hak digital setiap warga negara

Senin, 21 November 2022

Penugasan membuat ringkasan mata pelatihan

Anda mungkin juga menyukai