RAWAT INAP
RUMAH SAKIT PARU
SURABAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat-Nya
sehingga Buku Pedoman Pengorganisasian Rawat Inap RS Paru Surabaya ini dapat kami
selesaikan.
Buku Pedoman Pengorganisasian Rawat Inap RS Paru Surabaya ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk mengetahui berbagai macam informasi tentang struktur organisasi, uraian
tugas, prosedur / alur, tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan lain-lain dalam kegiatan
Instalasi Rawat Inap. Bahan buku Pedoman ini merupakan bahan acuan yang digunakan oleh
Instalasi Rawat Inapdan Instalasi yang terkait di RS Paru Surabaya.
Manajemen Rumah Sakit mengharapkan semoga dengan adanya Buku Pedoman ini para
staf Instalasi Rawat Inap dapat mengetahui serta mempraktekkan dalam kegiatan sehari-hari di
Rumah Sakit.
Besar harapan kami semoga buku Pedoman ini dapat memberikan manfaat yang
maksimal untuk semua staf Rumah Sakit pada umumnya dan staf Instalasi Rawat Inap pada
khususnya dalam melakukan pengorganisasian Rawat Inap di RS Paru Surabaya
Kami menyadari bahwa banyak kekurangan yang ada dalam buku pedoman ini. Oleh
karena itu, saran dan kritik konstruktif sangat kami harapkan untuk penyempurnaan di masa yang
akan datang.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku ini, yang
banyak memberikan saran dan masukannya, kami ucapkan banyak terima kasih.
Wassalam,
TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. -
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………. -
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………………. -
BAB II. GAMBARAN UMUM RS PARU SURABAYA …………… -
BAB III. VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS -
BAB IV. STRUKTUR ORGANISASI RS PARU SURABAYA …….. -
BAB V. STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA INSTALSI RAWAT INAP……
BAB VI. URAIAN JABATAN……………………………………………………………. -
BAB VII. TATA HUBUNGAN KERJA……………………………………………… -
BAB VIII. POLA KETERNAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL………….. -
BAB IX. KEGIATAN ORIENTASI………………………………………………….. -
BAB X. PERTEMUAN / RAPAT……………………………………………………… -
BAB XI. PELAPORAN DAN FOLLOW UP……………………………………………..
-
BAB XII. PENUTUP……………………………………………………………………… -
BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan rumah sakit di era sekarang tidak terlepas dari perkembangan ekonomi
masyarakat. Hal ini tercermin pada perubahan fungsi klasik rumah sakit yang pada awalnya
hanya memberi pelayanan yang bersifat kuratif (penyembuhan) saja terhadap pasien melalui
rawat inap dan rawat jalan bergeser ke pelayanan yang lebih komprehensif meliputi promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 983/SK/XI/1992 rumah sakit
umum memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sedangkan untuk rumah sakit khusus
memberikan pelayanan sesuai dengan spesialisasinya. Pelayanan rumah sakit mencakup
pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan itu sendiri meliputi
pelayanan medis, pelayanan penunjang medis, rehabilitasi medis dan pelayanan asupan
keperawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat darurat, unit rawat jalan dan
unit rawat inap.
Oleh karena itu, Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Paru Surabaya sebagai salah satu
penyelengara pelayanan kesehatan terhadap masyarakat akan kesembuhan penyakit secara
komprehensif mempunyai peranan penting memberikan pelayanan kesehatan untuk pasien yang
perlu perawatan di rumah sakit dengan mengedepankan kualitas pelayanan terhadap pasien,
fasilitas instalasi rawat inap yang nyaman dan sumber daya manusia baik medis maupun non
medis yang ramah, professional dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Dengan pentingnya peran pelayanan Instalasi Rawat Inap terhadap proses kesembuhan
pasien, maka diperlukan suatu buku pedoman pengorganisasian instalasi rawat inap sebagai
dasar untuk menentukan dan melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan di instalasi rawat inap.
BAB II
GAMBARAN UMUM RS PARU SURABAYA
Rumah Sakit Paru Surabaya merupakan rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur
yang awalnya didirikan sejak tahun 1952 yang bernama BP4 (TB center) di Jl. Panglima
Sudirman no.59-61 Surabaya di bawah pimpinan dr SH Shahab. Pada tahun 1980 BP 4 baru
menempati gedung di Jl. Karang Tembok no.39 Surabaya. Dengan makin berkembangnya
kualitas pelayanan operasional , pelayanan BP4 Surabaya tidak terbatas pada pelayanan sebuah
Balai Pengobatan namun sudah setara dengan pelayanan RSU tipe C. Setelah melalui perjalanan
perjalanan panjang akhirnya pada tanggal 5 Februari 2013 dengan adanya perturan Gubernur
Jawa Timur BP-4 Surabaya resmi berubah nama menjadi Rumah Sakit Paru Surabaya.
Rumah sakit ini terletak pada lokasi permukiman padat pendududuk yang memiliki
penghasilan menengah kebawah yang dekat dengan perdagangan. Walaupun demikian rumah
sakit menyediakan berbagai fasilitas untuk perawatan kesehatan dengan dukungan teknologi
kesehatan yang sederhana serta tim medis yang profesional dan memiliki keahlian di bidangnya
sesuai dengan motto Rumah Sakit Paru Surabaya “ Pelayanan selangkah lebih maju”.
Pelayanan Rawat Inap di Rumah sakit Paru Surabaya siap merawat penderita baik Paru
maupun Non Paru selama 24 jam sehari dengan dukungan dokter serta tenaga medis yang
terlatih, dimana penderita akan dilayani dengan ramah dan penuh perhatian.
Kapasitas 65 tempat tidur yang terdiri dari kelas I, II Isolasi dan non Isolasi , III Isolasi dan
non Isolasi, merupakan pilihan alternatif yang dapat disesuaikan sesuai dengan kemampuan
pasien, dan sesuai dengan jenis penyakit Paru ataupun Non Paru. Rumah sakit ini menyediakan
15 dokter spesialis yang terdiri dari Spesialis Paru, Penyakit Dalam, Bedah Umum, Bedah
Orthopedi, Anastesi, Obstetri dan Ginekologi, THT, Mata, Kulit dan Kelamin, Patologi Klinik,
Radiologi, dan dengan dukungan 300 tenaga baik medis, para medis maupun non medis.
Fasilitas pelayanan rawat jalan meliputi Poliklinik Umum, Poliklinik Paru, Poliklinik
DOTS, Poliklinik Asma /PPOK, Poliklinik Penyakit Dalam, Poliklinik Geriatri, Poliklinik
Kebidanan dan Kandungan, Poliklinik Bedah Umum, Poliklinik Orthopedi, Poliklinik THT,
Poliklinik Mata, Poliklinik Kulit dan Kelamin, Laboratorium, Pemeriksaan Radiologi, Pelayanan
Farmasi , dan pelayanan Instalansi Gawat Darurat (IGD) 24 jam.
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DASAR,
DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS PARU SURABAYA
DIREKTUR
Drg. F. Henry Christyanto, M.Kes
SATUAN PENGAWAS
INTERNAL
KOORD KOORD
Elisabet L.N., SKM,
KEUANGAN
M.Kes
Hetty S., SKM.
KOORD
KOORD
PERENCANAAN
KEPEGAWAIAN
Ratna D., SKM.,
Lilyastuti P., ST,
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI RAWAT INAP
RS PARU SURABAYA
KOORDINATOR PELAYANAN
MEDIS
Dr. Sri Berthalina T., Sp. THT
ADMINISTR
ASIBAB VI
URAIAN JABATAN
ANGGOTA
Devvi
Uraian Tugas : 1. Membantu Kepala Sub. Pelayanan Medis dalam manajemen
pelayanan rawat inap.
2. Memimpin kegiatan pelayanan medis di ruangan rawat inap.
3. Menyusun pedoman pelayanan dan Standar Prosedur
Operasional pelayanan rawat inap.
4. Melaksanakan perencanaan, monitoring dan evaluasi
terhadap sarana dan mutu pelayanan di unit rawat inap.
5. Melaksanakan program keselamatan pasien dan
pengendalian infeksi di rumah sakit.
6. Membuat laporan rutin tentang kegiatan yang dilaksanakan
di Unit Rawat Inap.
7. Merencanakan kebutuhan Sumber Daya Manusia di Unit
Rawat Inap.
8. Membuat uraian tugas staf di Unit Rawat Inap.
9. Melakukan penilaian kinerja dari staf di Unit Rawat Inap.
10. Melakukan koordinasi dengan unit lain yang terkait dalam
rangka pelaksanaan kegiatan pelayanan rawat inap.
11. Mengadakan pertemuan berkala dengan staf di Unit Rawat
Inap.
Tanggung : 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan visi dan misi
Jawab 2. Bertanggungjawab dalam segala aspek yang terjadi dalam
penyelenggaraan pelayanan rawat inap.
3. Merencanakan, melaksanakan, membina dan memantau
semua kegiatan pelayanan rawat inap sesuai dengan
peraturanperundang-undanganyang berlaku, garis kebijakan
rumah sakit dan peraturan lain yang dibuat dalam rangka
mempertegas dan membantu tugas serta tanggungjawab
masing-masing staf.
4. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dan
evaluasi
5. Bertanggung jawab kepada Direktur
Wewenang : 1. Mendelegasikan tugas apabila berhalangan hadir.
2. Meminta data dan informasi kepada staf yang terkait dengan
pelayanan rawat inap.
3. Memeriksa hasil-hasil kegiatan atau tata laksana
sebagaimana telah ditetapkan oleh rumah sakit.
4. Memberikan bimbingan dan arahan kepada staf berkenaan
dengan tata laksana yang telah ditetapkan.
5. Mengkoordinasi,mengawasi dan mengendalikan
pelaksanaan dan penggunaan peralatan medis di Unit Rawat
Inap.
6. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan
menjadi wewenang Kepala Unit Rawat Inap.
Syarat Jabatan : 1. Dokter tetap Rumah Sakit Paru Surabaya.
2. Mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
BAGIAN PENUNJANG
MEDIS
BAGIAN PELAYANAN
UNIT PELAYANAN
INTENSIF
BAGIAN KEUANGAN
BAGIAN UMUM
BAGIAN
ADMINISTRASI
Dalam tata hubungan kerja ini Unit Rawat Inap bekerja sama dengan unit lain yang terkait.
1. Tata hubungan kerja Unit Rawat Inap dengan Bidang Penunjang Medis
a. Unit Rekam Medis
1) Unit Rawat Inap bekerja sama dengan rekam medis dalam hal pendaftaran,
pencatatan, pelaporan, pengiriman dan penyimpanan status pasien.
2) Pencatatan di buku register rawat inap
3) Pelaporan setiap akhir bulan sesuai dengan format yang diberikan oleh rekam medis,
jumlah pasien, morbiditas dan indikator mutu.
b. Unit Laboratorium
1) Bekerja sama dengan Unit Laboratorium selama jam kerja, berdasarkan permintaan
dokter dengan memberi tanda jenis pemeriksaan dan menandatangani.
2) Petugas laboratorium datang ke ruangan rawat inap untuk sampling.
3) Hasil pemeriksaan diserahkan kepada dokter.
c. Unit Radiologi
1) Bekerja sama dengan Unit Radiologi selama jam kerja, berdasarkan permintaan
dokter dengan memberi tanda jenis pemeriksaan dan menandatangani.
2) Penderita datang ke ruang radiologi dengan surat permintaan.
3) Hasil pemeriksaan diserahkan kepada dokter.
d. Unit Farmasi
1) Bekerja sama dengan Unit Farmasi guna memenuhi permintaan obat tertulis dalam
resep oleh dokter pemeriksa.
e. Unit Sterilisasi Sentral
1) Bekerja sama dalam hal permintaan dan penyediaan alat medis yang dipakai didalam
pelayanan seperti rawat luka dan untuk tindakan steril
2) Dengan format dan prosedur permintaan yang telah tersedia.
2. Tata hubungan kerja Unit Rawat Inap dengan Unit Rawat Jalan
Tata hubungan ini diperlukan apabila pasien memerlukan rawat inap karena sesuatu hal yang
berhubungan dengan sakitnya, meliputi:
a. Memberitahu kepada Tempat Penerimaan Pasien (TPP) tentang ketentuan rawat inap
beserta diagnosa penderita untuk selanjutnya diproses di TPP.
b. Dokter melengkapi dalam formulir atau halaman RM 2, menuliskan resep bila
diperlukan dan permintaan pemeriksaan penunjang.
3. Tata hubungan kerja Unit Rawat Inap dengan Unit Gawat Darurat
a. Berhubungan dengan kondisi gawat darurat.
b. Memberi pertolongan sementara, menghubungi TPP sehubungan dengan rencana
pemindahan pasien dari UGD ke rawat inap.
4. Tata hubungan kerja Unit Rawat Inap dengan Unit Pelayanan Intensif
a. Bila penderita segera memerlukan pelayanan intensif
b. Menghubungi Unit Pelayanan Intensif untuk diagnosa, serta dokter yang merawat,
pertolongan yang telah dilakukan.
c. Menghubungi TPP untuk proses rawat inap selanjutnya.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Minimal care - - - -
Rata-rata
kunjungan per
hari = 35
Rata-rata
kunjungan per
hari = 6
Rata-rata
kunjungan per
hari = 6
Rata-rata
kunjungan per
hari = 3
B. Kualifikasi Personil
1. Kepala Instalasi Rawat Inap RS Paru Surabaya adalah seorang dokter yang
bekerja purna waktu.
2. Kepala Ruangan Rawat Inap adalah seorang perawat DIII yang bekerja purna
waktu.
3. Perawat Pelaksana adalah perawat lulus D III Keperawatan dan SPK dengan masa
kerja 5 tahun.
4. Koordinator Logistik adalah Pembantu Perawat dengan masa kerja lebih dari 5
tahun.
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
I. PENDAHULUAN
- Rincian kegiatan :
1 2 3 4 5 6
Kepala Unit
1. Unit kerja wajib mencatat dan melaporkan hasil kegiatan ke bagian Diklat
Sistim pelaporan ini dilakukan analisa setiap bulan oleh internal Instalasi Rawat
Inap dan setiap 3 (tiga) bulan dilakukan oleh pejabat struktural yang terkait dengan
Instalasi Rawat Inap
BAB XII
PENUTUP
Buku Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat inap mencakup berbagai hal berkaitan
dengan sistim pengorganisasian di rawat inap meliputi struktur organisasi, uraian jabatan,
tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi personil, kegiatan orientasi,
pertemuan/rapat dan pelaporan. Dengan disusunnya pedoman ini dapat menjadi acuan
bagi tenaga teknis yang melaksanakan berbagai macam kegiatan di unit rawat inap
sehingga didapatkan hasil bermutu.