OLEH :
NIM 219012766
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah akhir
ners yang berjudul “Pemberian Hipnoterapi untuk Menurunkan Tekanan Darah
Pada Ibu Hamil Dengan Preeklampsia Di Puskesmas 1 Klungkung ” tepat pada
waktunya.Karya ilmiah akhir ners ini disusun dalam rangka memenuhi sebagian
persyaratan untuk memperoleh gelar Ners pada Program Profesi, Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali.
Dalam penyusunan karya ilmiah akhir ners ini, penulis banyak mendapat
bantuan sejak awal sampai terselesainya karya ilmiah akhir ners, untuk itu dengan
segala hormat dan kerendahan hati, penulis menyampaikan penghargaan dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. Dewa Agung Ketut Sudarsana, M.M. selaku ketua STIKes Wira
Medika Bali.
2. Ns. Ni Wayan Trisnadewi, S.Kep.,M.Kes. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Profesi Ners STIKes Wira Media Bali yang telah memberikan
izin dalam penggunaan sarana dan prasarana kampus yang sangat
bermanfaat dalam penyusunan karya ilmiah akhir ini.
3. Ns. Ni Ketut Citrawati, S.Kep.,M.Kep,selaku pembimbing yang telah
membimbing, memberikan arahan dan motivasi dalam penyusunan karya
ilmiah akhir ini.
4. Seluruh dosen STIKes Wira Medika Bali yang terlibat dalam pengajaran
riset keperawatan yang telah memberikan ilmunya kepada kami, sehingga
penulis dapat menyusun karya ilmiah akhir dengan baik.
5. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materiil
dalam penyelesaian karya ilmiah akhir ners ini.
6. Teman-teman mahasiswa STIKes Wira Medika Bali dan semua pihak
yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam
penyusunan karya ilmiah akhir ners ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari para
pembaca demi kesempurnaan dalam penyusunan karya ilmiah akhir ners ini.
ii
Denpasar,
Penulis
(Ni Ketut Sri Astuti)
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 5
1.3 Tujuan Studi Kasus ............................................................................. 5
1.4 Manfaat Studi Kasus............................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 7
2.1 Konsep Dasar Preeklampsia................................................................ 7
2.2 Hipnoterapi Pada Ibu Hamil Dengan Preeklampsia............................ 14
BAB III LAPORAN KASUS......................................................................... 41
3.1 Pengkajian .......................................................................................... 41
3.2 Analisis Data........................................................................................ 50
3.3 Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas Masalah...................... 51
3.4 Rencana Keperawatan......................................................................... 52
3.5 Implementasi Keperawatan................................................................. 54
3.6 Evaluasi Keperawatan......................................................................... 59
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 60
3.1 Rancangan Studi Kasus....................................................................... 60
3.2 Subyek Studi Kasus............................................................................. 60
3.3 Fokus Studi Kasus............................................................................... 62
3.4 Definisi Operasional............................................................................ 62
3.5 Tempat dan Waktu............................................................................... 63
3.6 Pengumpulan Data............................................................................... 63
3.7 Analisis Data dan Penyajian Data........................................................ 66
3.8 Etika Studi Kasus................................................................................. 69
BAB V PENUTUP.......................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 80
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan masa transisi, yakni suatu masa antara anak yang
sekarang berada dalam kandungan sampai dengan setelah anak tersebut lahir serta
merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan
ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm dan terdapat janin
dari hasil pembuahan sel telur oleh sperma ( Sukarni dan Wahyu, 2015: 63). Pada
yang merupakan keadaan yang lebih sering ditangani pada bagian obstetri di
rumah sakit umum atau puskesmas ( Farrer, 2001: 52). Komplikasi pada
atau edema, yang terjadi pada kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama
setelah persalinan (Padila, 2015: 147). Ditambahkan oleh Bobak et al. ( 2005 :
hipertensi terjadi pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal
serta merupakan suatu penyakit vasopastik, yang melibatkan banyak sistem dan
organ, termasuk ke utero plasental fatal unit. Vasospasme merupakan dasar dari
1
darah dan timbulnya hipertensi arterial. Vasospasme dapat diakibatkan karena
dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh yang lain. Gangguan perfusi plasenta
ibu dan bayi. Preeklampsia bisa mempredisposisi ibu mengalami komplikasi yang
lebih fatal. Sehingga hal ini merupakan pemicu yang dapat mengakibatkan
permasalahan yang berkaitan dengan ibu dan janin pada ibu hamil dengan
preeklampsia.
( Bobaket al., 2005: 629 ). Berdasarkan survei demografi dan kesehatan Indonesia
(SDKI) pada tahun 2012 angka kematian ibu ( AKI ) menjadi 359 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2007. Penyebab utama kematian ibu terkait kelahiran
yaitu hipertensi dalam kehamilan, hingga kini masih menjadi masalah Obstetri
dunia, preeklampsia dan eklampsia pada ibu hamil mencapai kira-kira 14%
hipertensi kehamilan, 2.577 kasus atau setara 2,67 % dari seluruh penyebab
kematian di rumah sakit (Winarto, 2011). Tahun 2005, Angka Kematian Ibu
2
(AKI) di rumah sakit seluruh Indonesia akibat preeklampsia dan eklampsia
sebesar 4,91% (8.379 dari 170.725), dan merupakan golongan penyakit obstetric
kematian ibu akibat preeklampsia 8,07%. Jumlah kasus preeklampsia berat pada
periode juli 1997 hingga juni 2000 adalah 191 kasus (1, 21%) dengan 55 kasus di
jumlah kasus ibu hamil dengan preeklampsia berdasarkan data Dinas Kesehatan
Kota Denpasar untuk 5 tahun terakhir memperkirakan bahwa terdapat 25% kasus
pada ibu hamil dengan preeklampsia. Dimana insiden ini setiap tahunnya
mengalami peningkatan. Terhitung dari tahun 2012 sampai dengan mei 2017
ada beberapa upaya untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Cara tersebut dapat
bersifat farmakologi maupun non farmakologi. Salah satu upaya non farmakologi
menurunkan tekanan darah pada ibu hamil dengan preeklampsia yaitu dengan
hipnoterapi.
3
Hipnoterapi adalah suatu kondisi relaksasi dan komunikasi bawah sadar.
Di buktikan dari hasil penelitian ( Khuzaiyah et al) pada tahun 2016 yang
yang meneliti efek hipnosis terhadap perubahan tekanan darah ibu hamil
sebelum dan setelah hipnosis dengan p value sistolik 0, 025 dan p value diastolic
0, 002. Ada perbedaan tekanan darah kelompok kontrol dan kelompok perlakuan
kehamilan yang masih belum terpecahkan dan masih menjadi golongan tertinggi
penyakit obstetri di Indonesia. Oleh karena itu perawat sebagai salah satu tenaga
keperawatan pada ibu hamil. Dimana perawat mempunyai bidang keahlian atau
4
spesialisasi dalam keperawatan maternitas untuk melakukan suatu tindakan non
preeklampsia.
Puskesmas I Klungkung
5
d. Mengaplikasikan tindakan keperawatan pada ibu hamil dengan
a. Masyarakat :
preeklampsia.
c. Penulis :
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
melahirkan, dan nifas yang terdiri atas hipertensi, edema, dan proteinuria,
(Pratami, 2016: 102 ). Ditambahkan oleh Bobak et al. ( 2005: 629 ) yang
2.1.2 Etiologi
belum diketahui, namun ada beberapa teori yang dapat menjelaskan tentang
7
a. Bertambahnya frekuensi pada primigravida, kehamilan ganda,
dalam uterus
e. Kenaikan BB yang melebihi 500 gr/ minggu, 2000 gr/ bulan atau 13 gr/
Tanda dan gejala pada ibu hamil dengan preeklampsia timbul dalam
gejala subyektif. Pada preeklampsia berat didapatkan tanda dan gejala seperti,
didaerah epigastrium, serta mual atau muntah ( Sukarni dan Wahyu, 2015:
117).
8
2.1.4 Klasifikasi
1) Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi
2) Edema umum, kaki, jari tangan, dan wajah serta kenaikan berat
b. Preeklampsia Berat
epigastrium
2.1.5 Patofisiologi
9
tropoblastik yaitu akibat hiperoksidase lemak dan pelepasan renin uterus.
koagulapati.
yang dikeluarkan akan mengalir bersama darah sampai organ hati dan bersama
menyempit, hal ini dapat menyebabkan lumen hanya dapat dilewati oleh satu
sel darah merah serta menyebabkan tekananan perifer akan menngkat agar
multi organ.
hati/liver, renal dan plasenta. Pada otak akan menyebabkan terjadinya edema
10
intrakranial yang meningkat dapat menyebabkan terjadinya gangguan perfusi
risiko cedera. Pada darah akan terjadi endtheliosis yang menyebabkan sel
darah merah pecah lalu menyebabkan terjadinya anemia hemolitik. Pada paru-
menyebabkan proteinuria.
11
risiko cedera. Keadaan hipertensi akan mengakibatkan seseorang kurang
terpajan informasi dan hal ini akan menyebabkan ibu hamil dengan hipertensi
2.1.6 Komplikasi
lain :
a. Pada Ibu :
1) Eklampsia
2) Solusio plasenta
platelet count)
6) Ablasio retina
b. Pada Janin :
2) Prematur
3) Asfiksia neonatorum
12
Menurut Hutahaean ( 2013: 211 ), pemeriksaan diagnostik yang sering
hepar
g. Elektrokardiografi (EKG)
h. Echokaerdiografi (EEG)
j. Amniosintesis
k. Seri ultrasongrafi
m. Kreatinin serum
n. Stress kontraksi
penunjang yang dilakukan pada ibu hamil dengan hipertensi yaitu sebagai
berikut :
b. USG
13
c. Laboratorium :
d. Fungsi hati
e. Fungsi ginjal
2.1.8 Penatalaksanaan
sebagai berikut :
dengan USG
2.3.1 Pengertian
14
46). Ditambahkan oleh Aprilia ( 2010: 32 ) yang mendefinisikan hipnoterapi
bahwa hipnoterapi merupakan terapi yang dilakukan pada saat subjek dalam
kondisi hipnosis guna memasukkan informasi serta ide kedalam alam bawah
hamil untuk berdiri dengan kaki rapat dan pandangan mata mengarah ke
atas.
15
Dalam tes ini seorang praktisi hipnosis menginstrusikan ibu hamil untuk
Pada tes ini ibu hamil diinstrusikan duduk rileks dengan tangan
objek agar ibu tampak rileks dan nyaman dengan suasana yang
diinstrusikan.
e. Tes Lemon
Tes ini hampi efektif 100% bila digunakan dengan membimbing ibu
hamil dengan menghirup napas beberapa kali. Setelah rileks, minta ibu
jenis hipnoterapi yang efektif serta optimal hasilnya terhadap tekanan darah
yaitu dengan menggunakan tes pendulum ( bandul ), hal ini dikarenakan tahap
memungkinkan otak ibu berada dalam irama alpha saat diberikan sugesti.
Irama alpha ini yang menggambarkan kondisi ibu bahwa dirinya sudah
merasakan rileks dengan alam bawah sadar tetapi tidak dalam keadaan tidur.
mempengaruhi irama otak yang membuat ibu tidak sadar yaitu pada irama
16
beta, alpha, theta, dan delta. Dimana keempat irama ini beroperasi dalam satu
terhipnosis. Sugesti yang diberikan akan membuat ibu semakin rileks dan
nyaman ketika proses hipnoterapi berlangsung dan saat kondisi ini sirkulasi
uterus tidak terjadi dan akan berpengaruh terhadap perubahan tekanan darah
kelahiran
kontraksi rahim
17
5) Membantu ibu meningkatkan ketenangan diri saat proses persalinan,
6) Membuat ibu hamil dan bersalin tetap dalam kondisi terjaga dan
sadar
11) Membantu menjaga suplai oksigen (O2) kepada janin selama proses
kehamilan
18
16) Membantu janin terhindar dari terlilit tali pusat dan bahkan bisa
1) Getaran tenang dan damai akan dirasakan janin sebagai dasar dari
perkembangan jiwa ( SQ ).
plasenta.
timbul bila salah memberi sugesti atau instruksi. Oleh karena itu, yang
memberikan instruksi yang baik dan benar. Hal ini karena, dalam keadaan
sangat penting bagi terapis untuk selalu menyusun sugesti dengan kata-kata
yaitu:
a. Jelaskan kepada ibu tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
19
b. Ibu dipersilakan untuk bertanya tentang tindakan yang akan dilakukan
c. Pada saat proses hipnoterapi berlangsung, ibu dalam keadaan tenang dan
identitas ibu
ibu, antara lain hal yang diminati dan tidak diminati, apa yang
selanjutnya
20
a) Tujuan uji sugestibilitas adalah untuk menentukan apakah ibu
tidak
hipnoterapi
3) Tahap Induction
otak dari dari ibu akan turun beta, alfa, kemudia theta.
21
5) Tahap Suggestions / Sugesti
berlangsung
secara terus menerus pada pikiran bawah sadar ibu, meskipun ibu
6) Tahap Terminaton
penuh.
perawat dengan ibu hamil, keluarga atau masyarakat umtuk mencapai tingkat
2.2.1 Pengkajian
22
Pengkajian adalah tahap awal dan dasar dalam proses keperawatan.
itu, pengkajian harus dilakukan dengan teliti dan cermat sehingga seluruh
kebutuhan perawatan pada ibu hamil dapat diidentifikasi ( Rohmah dan Walid,
2012: 25 ).
163) Data-data yang dikumpulkan atau dikaji pada ibu hamil dengan
a. Identitas Ibu
Pada ibu hamil berusia kurang dari 25 tahun insiden lebih tinggi tiga kali
lipat. Pada ibu hamil berusia lebih dari 35 tahun dapat terjadi hipertensi
laten.
b. Keluhan Utama
23
analgesic biasa), diplopia, nyeri abdomen atas (epigastrium), oliguria
(<400 ml/24 jam) serta nokturia dan sebagainya. Perlu juga ditanyakan
ortopnea, nokturia, dan sebagainya. Ibu berisiko dua kali lebih besar bila
hamil dari pasangan yang sebelumnya menjadi bapak dari satu kehamilan
keluarga ibu atau saudara perempuan ibu hamil dapat meningkatkan resiko
terjadinya hipertensi empat sampai delapan kali pada ibu hamil tersebut.
f. Riwayat Maternal
Kehamilan ganda memiliki risiko lebih tinggi dari dua kali lipat.
g. Pengkajian Bio-Psiko-Sosio-Spiritual
1) Sirkulasi
24
Adanya peningkatan tekanan darah menetap melebihi dasar setelah 20
2) Eliminasi
3) Makanan/ Cairan
4) Keamanan
5) Seksualitas
6) Penyuluhan/ pembelajaran
kehamilan
7) Neurosensori
spasme vaskuler
8) Nyeri/ ketidaknyamanan
25
Adanya keluhan nyeri epigastrik
9) Pernapasan
krekes.
1) B1 (Breathing)
2) B2 (Blood)
3) B3 (Brain)
Lesi di otak ini sering terjadi karena pecahnya pembuluh darah akibat
hipertensi.
4) B4 (Bladder)
26
Riwayat penyakit ginjal dan diabetes mellitus, riwayat penggunaan
5) B5 (Bowel)
6) B6 (Bone)
sakit kepala subokspital berat, nyeri abdomen, nyeri dada, dan nyeri
2.2.2 Diagnosa
pasien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialami baik yang
ngidentifikasi respons individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang ber
27
dalam uji berjalan 6 menit
9) Pemendekan jarak total
yang ditempuh dalam uji
berjalan 6 menit ( 400-
700 m pada orang dewasa
)
10) Penurunan nadi perifer
11) Perubahan fungsi motorik
12) Perubahan karakteristik
kulit ( mis., warna,
elastisitas, kelembapan,
kuku, sensasi, suhu )
13) Perubahan tekanan darah
di ekstremitas
14) Tidak ada nadii perifer
15) Waktu pengisian kapiler
>3 detik
16) Warna kulit pucat saat
elevasi
17) Warna tidak kembali ke
tungkai 1 menit setelah
tungkai diturunkan
2 Risiko a. Faktor risiko : -
penurunan 1) Perubahan
curah jantung afterload
2) Perubahan
frekuensi
jantung
3) Perubahan
irama jantung
4) Perubahan
kontraktilitas
5) Perubahan
preload
6) Perubahan
volume
sekuncup
3 Risiko a. Fakto risiko : -
penurunan 1) Agens
perfusi farmaseutikal
jaringan 2) Diabetes
jantung mellitus
3) Hiperlipidemia
4) Hipertensi
5) Hipoksemia
6) Hipoksia
7) Hipovolemia
8) Kurang
pengetahuan
tentang faktor
risiko yang
dapat diubah
( mis., merokok,
gaya hidup
kurang gerak,
obesitas )
9) Pembedahan
28
jantung
10) Peningkatan
protein C-reaktif
11) Penyalahgunaan
zat
12) Riwayat
penyakit
kardiovaskuler
pada keluarga
13) Spasme arteri
koroner
14) Tamponade
jantung
4 Risiko cedera a. Faktor risiko : -
pada ibu 1) Besarnya
ukuran janin
2) Malposisi janin
(posisi
posterior)
3) Induksi
persalinan
4) Persalinan lama
kala I, II, dan III
5) Disfungsi uterus
6) Efek metode/
intervensi bedah
selama
persalinan
7) Kurangnya
dukungan
keluarga dan
orang tua
8) Kurang
adekuatnya
observasi dan
antisipasi
9) Keterlambatan
pengambilan
keputusan dan
manajemen
10) Skrining dan
perawatan
prenatal yang
tidak adekuat
11) Kecemasan
berlebihan pada
proses
persalinan
12) Riwayat cedera
pada persalinan
sebelumnya
13) Usia ibu ( <15
tahun atau >35
tahun )
14) Paritas banyak
15) Perubahan
hormonal
16) Perubahan
29
postur tubuh
17) Ketuban pecah
18) Proses infeksi
19) Penyakit
penyerta
20) Masalah
kontraksi
5 Risiko cedera a. Faktor risiko : -
pada janin 1) Besarnya
ukuran janin
2) Malposisi janin
3) Induksi
persalinan
4) Persalinan lama
kala I, II dan III
5) Disfungsi uterus
6) Kecemasan
yang berlebihan
tentang proses
persalinan
7) Riwayat
persalinan
sebelumnya
8) Usia ibu ( <15
tahun atau >35
tahun )
9) Paritas banyak
10) Efek metode/
intervensi bedah
selama
persalinan
11) Nyeri pada
abdomen
12) Nyeri pada jalan
lahir
13) Penggunaan alat
bantu persalinan
14) Kelelahan
15) Merokok
16) Efek agen
farmakologis
17) Pengaruh
budaya
18) Pola makan
yang tidak sehat
19) Faktor ekonomi
20) Konsumsi
alkohol
21) Terpapar agen
teratogen
7 Ansietas a. Penyebab : a. Gejala dan tanda mayor :
1) Krisis 1) Subjektif :
situasional a) Merasa binggung
2) Kebutuhan tidak b) Merasa khawatir
terpenuhi dengan akibat dari
3) Krisis kondisi yang
maturasional dihadapi
30
4) Ancaman c) Sulit berkonsentrasi
terhadap konsep 2) Objektif :
diri a) Tampak gelisah
5) Ancaman b) Tampak tegang
terhadap c) Sulit tidur
kematian b. Gejala dan tanda minor :
6) Kekhawatiran 1) Subjektif :
mengalami a) Mengeluh pusing
kegagalan b) Anoreksia
7) Disfungsi sistem c) Palpitasi
keluarga d) Merasa tidak berdaya
8) Hubungan orang 2) Objektif :
tua-anak tidak a) Frekuensi napas
memuaskan meningkat
9) Faktor b) Frekuensi nadi
keturunan meningkat
( temperamen c) Tekanan darah
mudah teragitasi meningkat
sejak lahir ) d) Diaphoresis
10) Penyalahgunaan e) Tremor
zat f) Muka tampak pucat
11) Terpapar bahaya g) Suara bergetar
llingkungan h) Kontak mata buruk
( mis., toksin, i) Sering berkemih
polutan, dan j) Berorientasi pada
lain-lain ) masa lalu
12) Kurang terpapar
informasi.
3. Intervensi Keperawatan
Tabel 2.2 Intervensi Keperawatan
31
pemasangan tomiquet pada
area yang cedera
Lakukan pencegan infeksi
Lakukan hidrasi
Edukasi
Anjurkan berhenti merokok
Anjurkan olahraga teratur
2 Penuruna Setelah dilakukan Perawatan Jantung (I.02075)
n curah tindakan Observasi
jantung keperawatan.... x24jam
(L.01008 diharapkan Ketidak 1. Identifikasi tanda/gejala
) ade kuatan jantung primer Penurunan curah
memompa darah jantung (meliputi
meningkat dispenea, kelelahan,
adema ortopnea
1. Kekuatan nadi
paroxysmal nocturnal
perifer meningkat
dyspenea, peningkatan
2. palpitasi menurun CPV)
3. Lelah menurun 2.Identifikasi
tanda/gejala sekunder
4. edema menurun penurunan curah jantung
(meliputi peningkatan
berat badan,
hepatomegaly ditensi
vena jugularis, palpitasi,
ronkhi basah, oliguria,
batuk,kulit pucat)
3. Monitor tekanan darah
(termasuk tekanan darah
ortostatik, jika perlu)
4. Monitor intake dan
output cairan
5. Monitor berat badan
setiap hari pada waktu
yang sama
6. Monitor saturasi oksigen
7. Monitor keluhan nyeri
dada (mis. Intensitas,
lokasi, radiasi, durasi,
presivitasi yang
mengurangi nyeri)
8. Monitor aritmia
(kelainan irama
dan frekwensi)
9. Periksa tekanan darahdan
frekwensi nadi sebelum dan sesudah
aktifitas
Terapeutik
32
kaki kebawah atau posisi
nyaman
2. Berikan diet
jantung yang sesuai (mis.
Batasi asupan kafein,
natrium, kolestrol,
dan
makanan tinggi lemak)
3. Fasilitasi pasien dan
keluarga untuk modifikasi
hidup sehat
4. Berikan terapi
relaksasi untuk mengurangi
stres, jika perlu
5.Berikan dukungan
emosional dan spiritual
Edukasi
1. Anjurkan beraktivitas
fisik sesuai toleransi
2. Anjurkan beraktivitas
fisik secara bertahap
3. Anjurkan berhenti
merokok
4. Ajarkan pasien dan
keluarga mengukur berat
badan harian
5. Ajarkan pasien dan
keluarga mengukur intake
dan output cairan harian
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
antiaritmia,jika perlu
4 Risiko Setelah dilakukan Observasi:
cedera tindakan keperawatan
pada ibu x24 jam keparahan dan Identifikasi obat yang
(D.0137) cedera yang diamati atau berpotensi menyebabkan
dilaporkan menurun cidera
1. Kejadian cedera Identifikasi kesesuaian alas
menurun kaki atau stoking elastis
2. Luka/lecet pada ekstremitas bawah
menurun
3. Pendarahan Terapeutik:
menurun
Sediakan pencahayaan
4. Fraktur menurun
yang memadai
Sosialisasikan pasien dan
keluarga dengan
lingkungan rawat inap
33
Sediakan alas kaki antislip
Sediakan urinal atau urinal
untk eliminasi di dekat
tempat tidur, Jika perlu
Pastikan barang-barang
pribadi mudah dijangkau
Tingkatkan frekuensi
observasi dan pengawasan
pasien, sesuai kebutuhan
Edukasi
Observasi:
Terapeutik:
34
kepala janin dai oksiput
posterior anterior
Lakukan amniotomi selaput
ketuban
Fasilitasi tindakan forceps
atau ekstraksi vakum, jika
perlu
Lakukan resusitasi
neonatal, jika perlu
Fasilitasi ibu pulih dari
anastesi, jika perlu
Motivasi interaksi orang tua
dengan bayi baru lahir
segerra setelah persalinan
Dokumentasikan procedure
(mis.anastesi, forcep,
ekstraksi vakum, tekanan
suprapubik, maneuver
McRobert, resusitasi
neonatal)
Edukasi
Jelaskan procedure
tindakan yang akan
dilakukan
Jelaskan karakteristik bayi
baru lahir yang terkait
dengan kelahiran berisiko
tinggi (mis.memas dan
tanda forceps)
Kolaborasi
35
Periksa DJJ selama 1 menit
Monitor DJJ
Monitor tanda vital ibu
Terapeutik:
Atur posisi pasien
Lakukan manuver leopold
untuk menentukan letak
janin
Edukasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
Pencegahan Cidera
Observasi:
Identifikasi obat yang
berpotensi menyebabkan
cidera
Identifikasi kesesuaian alas
kaki atau stoking elastis
pada ekstremitas bawah
Terapeutik:
Sediakan pencahayaan
yang memadai
Sosialisasikan pasien dan
keluarga dengan
lingkungan rawat inap
Sediakan alas kaki antislip
Sediakan urinal atau urinal
untk eliminasi di dekat
tempat tidur, Jika perlu
Pastikan barang-barang
pribadi mudah dijangkau
Tingkatkan frekuensi
observasi dan pengawasan
pasien, sesuai kebutuhan
Edukasi
Jelaskan alasan intervensi
pencegahan jatuh ke pasien
dan keluarga
Anjurkan berganti posisi
secara perlahan dan duduk
beberapa menit sebelum
berdiri
6 Kesiapan Setelah dilakukan
Persalina asuhan keperawatan Memonitor tanda-tanda vital
n selama ….x24 jam, Timbang berat badan ibu
(D.0070) diharapkankesiapan Umur tinggi fundus
persalinan dapat teratasi Periksa denyut jantung janin
dengan kriteria hasil : Anjurkan menghindari
36
1. Kelekatan emosional kelelahan Edukasi
dengan janin meningkat Identifikasi tingkat
2. Koping dengan pengetahuan
ketidaknyamanan Identifikasi pemahaman ibu
kehamilan menurun tentangpersalinan
3. Tingkat pengetahuan Siapkan materi dan media
Perilaku sesuai anjuran pendidikankesehatan
meningkat Berikan kesempatan untuk
4. Perilaku sesuai bertanya
pengetahuan meningkat Jelaskan metode persalinan
5. Perilaku keliru yang ibuinginkan
terhadap masalah Jelaskan persiapan dan tempat
menurun persalinan
Anjurkan ibu mengikuti
kelas ibu hamil pada usia
kehamilan lebih dari 36
minggu
Ajarkan teknik relaksasi untuk
meredakan Kecemasan dan
ketidak nyamanan persalinan
37
membaik ngenai diagnosis, pengobatan d
Kontak mata membai an prognosis
k Anjurkan keluarga untuk tetap
Pola berkemih memb bersama pasien
aik Anjurkan melakukan kegiatan y
Orientasi membaik ang tidak kompetatif sesuai keb
utuhan
Anjurkan mengungkapkan pera
saan dan persepsi
Latih kegiatan pengalihan untu
k mengurangi ketegangan
Latih penggunaan mekanisme p
ertahanan diri yang tepat
Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat anti
ansietas
Terapi Relaksasi
Observasi
Identifikasi penurunan tingkat e
nergy, ketidakmampuan berkon
sentrasi atau gejala lain yang m
engganggu kemampuan kogniti
f
Identifikasi teknik relaksasi yan
g pernah digunakan
Identifikasi kesediaan, kemamp
uan dan penggunaan teknik seb
elumnya
Periksa ketegangan otot, frekue
nsi nadi, tekanan darah dan suh
u sebelum dan sesudah latihan
Monitor respons terhadap terapi
relaksasi
Terapeutik
Ciptakan lingkungan tenang da
n gangguan dengan pencahayaa
n dan suhu ruang nyaman
Berikan informasi tertulis tenta
ng persiapan dan prosedur tekni
k relaksasi
Gunakan pakaian longgar
Gunakan nada suara lembut den
gan irama lambat dan berirama
Gunakan relaksasi sebagai strat
egi penunjang dengan analgetik
atau tindakan medis lain
Edukasi
Jelaskan tujuan, manfaat, batasa
n dan jenis relaksasi yang terse
dia (mis. Music, meditasi, napa
s dalam, relaksasi otot proggres
if)
38
Jelaskan secara rinci intervensi
relaksasi yang dipilih
Anjurkan mengambil posisi nya
man
Anjurkan rileks dan merasakan
sensasi relaksasi
Anjurkan sering mengulangi ata
u melatih teknik yang dipilih
a) Demonstrasikan dan
latih teknik relaksasi
(mis. Napas dalam,
peregangan atau
imajinasi)
ujuan yang spesifik. Tahap implementasi dimulai setelah rencana intervensi disus
un dan ditunjukkan pada nursing orders untuk membantu pasien mencapai tujuan
yang diharapkan. Tujuan dari implementasi adalah membantu pasien dalam menc
apai tujuan yang telah ditetapkan yang mencangkup peningkatan kesehatan, pence
7).
2.2.5 Evaluasi
i keperawatan terdiri dari dua tingkat yaitu evaluasi sumatif dan evaluasi formatif.
Evaluasi sumatif yaitu evaluasi respon (jangka panjang) terhadap tujuan, dengan k
ata lain, bagaimana penilaian terhadap perkembangan kemajuan kea rah tujuan ata
u hasil akhir yang diharapkan. Evaluasi formatif atau disebut juga dengan evaluasi
39
proses yaitu evaluasi terhadap respon yang segera timbul setelah intervensi kepera
itu pertanyaan atau keluhan dari pasien, O (Obyektif) yaitu data yang diobservasi
oleh perawat atau keluarga, A (Analisys) yaitu kesimpulan dari obyektif dan suby
ektif, P (Planning) yaitu rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan analis
BAB III
LAPORAN KASUS
3.1. Pengkajian
3.1.1. Identitas Pasien
Nama : Ny.W Nama : Tn.S
Umur : 30 th Umur : 35 Th
40
Pendidikan : Sarjana Pendidikan : Diploma
Suku : Indonesia
Alamat : dawan
1. Keluhan Utama
tekanan darah tinggi dan tidak ada komplikasi apapun saat kehamilan.
1. Riwayat Menstruarsi :
Menarche : 13 tahun
41
Siklus : teratur () tidak (-)
Banyaknya : 20-25 ml
2. Riwayat pernikahan
Anak pertama berjenis kelamin laki- laki dengan BBLR 3500 gram, aterm,
Status Obstetrikus :
G2P2A0 UK : 38 minggu
TP : 9 November 2022
UK : 13 minggu
BB : 44,20
LILA : 23
TD : 88/61
TFU :16 cm
42
Mendapatkan informasi kesehatan tentang:
Asupan nutrisi yang baik dan dianjurkan untuk USG minimal 1x/
Trimester.
UK : 24 minggu
BB : 48
LILA : 23
TD : 110/80
TFU :27 cm
Asupan nutrisi yang baik, pemeriksaan Lab, dan dianjurkan untuk USG
UK : 33 minggu
BB : 55,1
LILA : 24
TD : 120/80
TFU :31 cm
43
Kontrol untuk asupan nutrisi yang baik dan dianjurkan untuk USG.
Akseptor KB : -
Jenis :-
Lama :-
Masalah :-
n laki bidan
seperti
44
3.1.5. POLA FUNGSIONAL KESEHATAN
a. Ibu mengatakan teratur memeriksakan kehamilannya dan pasien selalu menjaga kesehatan
Ibu mengatakan saat hamil sekarang tidak mengalami masalah pada nafsu
makannya, kecuali pada awal kehamilan hanya sering mual sehingga masalah nafsu
makannya sedikit terganggu. Namun, saat ini ibu makan 2-3 kali sehari, setiap
makan habis 1 porsi makanan dan lebih banyak mengkonsumsi lauk serta sayur, ibu
Ibu mengatakan biasanya BAK 5-6 kali sehari terutama pada malam hari
dengan warna kecing jernih dan bau khas serta tidak ada keluhan, BAB 1
Makan / minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Ambulasi ROM
1. Oksigenasi:
45
a. Pasien mengatakan tidak pernah mengalami masalah atau gangguan dalam
a. Pasien mengatakan tidur kurang teratur karena harus terbangun beberapa kali
dimalam hari untuk menyusui dan menggantikan popok anaknya. Tidur 8 jam
3. Pola perseptual
a. Kognitif:
ini, yaitu ibu saat ini memiliki riwayat tekanan darah tinggi pada kehamilannya
yang kedua dan ibu sering bertanya-tanya mengenai cara- cara penanganan
yang harus dilakukan karena ibu khawatir akan kondisi kehamilannya saat
ini.Perseptual:
Ibu mengatakan bahwa kehamilannya saat ini tidak seperti sebelumnya, ibu
kondisi kehamilannya setelah di diagnosis oleh dokter pada saat ibu melakukan
pemeriksaan kehamilan, tetapi ibu berusaha untuk tegar dan kuat untuk menghadapi
Pasien engatakan ini adalah kelahiran anak keduannya dan sejak hamil pasien
Pasien mengatakan didalam keluarga berperan sebagai seorang istri dan ibu dari dua
anaknya serta memiliki hubungan yang baik dengan suami, anak, keluarga, kerabat,
dan tetangganya..
46
7. Pola manajemen koping stress
Ibu mengatakan jika dirinya memiliki masalah ibu selalu terbuka dengan bercerita
Keadaan umum :
S: 36,3oC
- Kepala
Wajah : simetris
Sklera : an ikterik
- Kulit
47
Striae gravidarum ( Tidak Ada )
- Dada
Payudara
Areola : kehitaman
Putting : menonjol
vesikuler
- Abdomen
Striae : Gravidarum
Luka bekas operasi: terdapat luka insisi pada bagian abdomen sepanjang -+10
Kebersihan : bersih
Lochea : rubra
Hemoroid :-
- Ekstremitas
48
Atas : Hangat
Oedema : (-)
Varises : (-)
Bawah : Hangat
Oedema : (-)
Varises : (-)
Refleks : (+)
49
PCT 0.108-0.282 % 0.229
Ansietas
50
( otak, paru, liver, renal, plasenta )
DO:
- Ibu tampak khawatir
Pada otak menyebabkan edema
- Sering berkemih serebri & peningkatan TIK
-Ibu tampak gelisah
Asupan 02 ke plasenta dan janin
terhambat
ibu mengatakan khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi, ibu
mengeluh pusing, ibu tampak gelisah, ibu sering berkemih, tekanan darah
2. Risiko cedera pada janin berhubungan dengan kelelahan pada ibu hamil
51
3.4. Rencana Keperawatan
Tabel 3.4
Intervensi Keperawatan
Standar
Diagnosa Tujuan dan Kriteria
Intervensi Keperawatan Paraf/
NO Keperawatan Hasil
(SIKI) Nama
Indonesia (SLKI)
(SDKI)
52
Anjurkan mengungka
pkan perasaan dan per
sepsi
Latih kegiatan pengali
han untuk mengurangi
ketegangan
Latih penggunaan me
kanisme pertahanan di
ri yang tepat
Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
obat antiansietas
Terapi Relaksasi
Observasi
Identifikasi penurunan
tingkat energy, ketida
kmampuan berkonsent
rasi atau gejala lain ya
ng mengganggu kema
mpuan kognitif
Identifikasi teknik rela
ksasi yang pernah dig
unakan
Identifikasi kesediaan,
kemampuan dan peng
gunaan teknik sebelu
mnya
Periksa ketegangan ot
ot, frekuensi nadi, tek
anan darah dan suhu s
ebelum dan sesudah la
tihan
Monitor respons terha
dap terapi relaksasi
Terapeutik
Ciptakan lingkungan t
enang dan gangguan d
engan pencahayaan da
n suhu ruang nyaman
Berikan informasi tert
ulis tentang persiapan
dan prosedur teknik re
laksasi
Gunakan pakaian long
gar
Gunakan nada suara le
mbut dengan irama la
mbat dan berirama
Gunakan relaksasi seb
agai strategi penunjan
g dengan analgetik ata
u tindakan medis lain
53
Edukasi
Jelaskan tujuan, manf
aat, batasan dan jenis r
elaksasi yang tersedia
(mis. Music, meditasi,
napas dalam, relaksasi
otot proggresif)
Jelaskan secara rinci i
ntervensi relaksasi ya
ng dipilih
Anjurkan mengambil
posisi nyaman
Anjurkan rileks dan m
erasakan sensasi relak
sasi
Anjurkan sering meng
ulangi atau melatih te
knik yang dipilih
Demonstrasikan dan latih
atau imajinasi)
54
tanda-tanda vital. DS :
2. resusitasi (janin ) Ibu mengatakan bersedia
- Monitor tanda-tanda vital dan mau untuk dilakukan
janin dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah
auskultasi dan palpasi atau
DO :
monitor janin elektronik
dengan tepat
TD = 140/ 80 mmHg
R/mengetahui normal detak
jantung janin yang Membantu ibu untuk
dipengaruhi akibat meningkatkan koping
kecemasan yang dialami dengan cara memberikan
ibu. informasi aktual mengenai
3. monitor janin secara diagnosis, penangganan,
elektronik: antepartum dan prognosis mengenai
- Lakukan tindakan komplikasi kehamilannya
pemeriksaan Leopold untuk DS :
menentukan posisi janin
Ibu mengatakan mau untuk
R/ mengetahui apakah letak
janin sudah sesuai dengan diberikan penyuluhan
usia kehamilan yang kesehatan mengenai
merupakan efek dari hipertensi pada kehamilan
kecemasan dapat DO :
berpengaruh terhadap Ibu tampak masih sulit
janin. memahami penyuluhan
4. pengurangan kecemasan yang diberikan, ibu tampak
- Kaji tanda verbal dan non bertanya-tanya.
verbal kecemasan ibu
R/mengetahui respon ibu
Kolaborasi dalam
terhadap kecemasan yang
dialami
pemberian terapi relaksasi
terapi relaksasi non farmakologi
- Berikan terapi relaksasi non ( Pemberian Hipnoterapi )
farmakologi ( hipnoterapi ) DS :
R/dengan memberikan Ibu mengatakan bersedia
teknik relaksasi non untuk diberikan terapi
farmakologi relaksai ( hipnoterapi )
( hipnoterapi ) dapat DO :
mengurangi kecemasan , Ibu tampak kooperatif
ibu merasa rileks dan selama tindakan hipnoterapi
bermanfaat serta
diberikan, ibu tampak
berpengaruh terhadap
janin dan dapat sedikit rileks, ibu masih
menurunkan tekanan tampak khawatir.
darah ibu
- Bantu ibu untuk Mengukur tekanan darah
meningkatkan koping ibu ( Setelah pemberian
dengan cara memberikan hipnoterapi )
informasi aktual mengenai DS :
diagnosis, penangganan, dan Ibu mengatakan mau untuk
prognosis diperiksa tekanan darahnya
R/dengan memberikan penyuluhan
DO :
melalui pendidikan kesehatan
Ibu tampak kooperatif, TD
= 140/80 mmHg.
kepada ibu, ibu dapat memahami
Memonitor tanda-tanda
tentang kondisinya saat ini. Hal vital janin
DS:
55
ini dapat mengurangi Ibu mengatakan bersedia
untuk dilakukan
kekhawatiran dan kegelisahan pemeriksaan detak jantung
janin
pada ibu serta pengaruhnya
DO:
terhadap janin.
Ibu tampak kooperatif,
Selasa, 5. monitor tanda-tanda vital Mengkaji tanda verbal dan non SRI
- Observasi tekanan darah verbal kecemasan ibu
24 dengan tepat DS :
R/peningkatan tekanan darah Ibu mengatakan masih merasa
dapat disebabkan karena khawatir dengan akibat dari
Oktobe
faktor kecemasan kondisi yang dihadapi
- Identifikasi kemungkinan DO :
r 2022 penyebab perubahan tanda- Ibu tampak tegang, ibu tampak
tanda vital. binggung
R/mengetahui penyebab atau
hal yang dapat Mengukur tekanan darah ibu
mengakibatkan perubahan DS:
tanda-tanda vital. Ibu mengatakan bersedia
6. resusitasi (janin ) untuk dilakukan pemeriksaan
- Monitor tanda-tanda vital tekanan darah
janin dengan melakukan DO :
auskultasi dan palpasi atau 140/90 mmhg
monitor janin elektronik
dengan tepat Menjelaskan pada ibu tentang
R/mengetahui normal detak proses penyakitnyadan terapi
jantung janin yang yang akan diberikan untuk
dipengaruhi akibat mengurangi rasa cemas dan
kecemasan yang dialami khawatir yang berpengaruh
ibu. terhadap perubahan tekanan
7. monitor janin secara darah ibu
elektronik: antepartum DS :
- Lakukan tindakan Ibu mengatakan mengerti,
pemeriksaan Leopold untuk tetapi ibu masih tetap bertanya
menentukan posisi janin mengenai komplikasi selama
R/ mengetahui apakah letak proses kehamilan
janin sudah sesuai dengan DO :
usia kehamilan yang Ibu tampak sudah mengerti,
merupakan efek dari kegelisahan ibu tampak
kecemasan dapat berkurang
berpengaruh terhadap
janin. Kolaborasi dalam pemberian
8. pengurangan kecemasan terapi relaksasi non
- Kaji tanda verbal dan non farmakologi
verbal kecemasan ibu ( Pemberian Hipnoterapi )
R/mengetahui respon ibu DS :
terhadap kecemasan yang Ibu mengatakan bersedia dan
56
dialami mau untuk mengikuti instruksi
terapi relaksasi yang akan diberikan
- Berikan terapi relaksasi non DO :
farmakologi ( hipnoterapi ) Ibu tampak rileks, ibu tampak
R/dengan memberikan mengikuti instruksi yang telah
teknik relaksasi non diberikan
farmakologi Mengukur tekanan darah ibu
( hipnoterapi ) dapat ( Setelah pemberian
mengurangi kecemasan , hipnoterapi )
ibu merasa rileks dan DS :
bermanfaat serta Ibu mengatakan mau untuk
berpengaruh terhadap dilakukan pemeriksaan
janin dan dapat tekanan darah
menurunkan tekanan DO :
darah ibu Ibu tampak kooperatif, TD =
- Bantu ibu untuk 140/ 80 mmHg
meningkatkan koping
dengan cara memberikan Mengkaji tingkat cemas Ibu
informasi aktual mengenai DS :
diagnosis, penangganan, dan Ibu mengatakan cemas yang
prognosis dirasakan sudah mulai
R/dengan memberikan penyuluhan berkurang setelah diberikan
penjelasan dan tindakan
melalui pendidikan kesehatan relaksasi ( hipnoterapi )
DO :
kepada ibu, ibu dapat memahami Ibu tampak sudah mulai
tenang serta kegelisahan ibu
tentang kondisinya saat ini. Hal berkurang
57
janin dengan melakukan DS :
auskultasi dan palpasi atau Ibu mengatakan mau untuk
monitor janin elektronik dilakukan pengukuran tekanan
dengan tepat darah
R/mengetahui normal detak DO :
jantung janin yang TD = 130/80 mmHg
dipengaruhi akibat
kecemasan yang dialami Kolaborasi dalam pemberian
ibu. terapi relaksasi non
11.monitor janin secara farmakologi
elektronik: antepartum ( Pemberian Hipnoterapi )
- Lakukan tindakan DS :
pemeriksaan Leopold untuk Ibu mengatakan bersedia
menentukan posisi janin untuk diberikan tindakan
R/ mengetahui apakah letak hipnoterapi, ibu mengatakan
janin sudah sesuai dengan rileks dan nyaman, sudah tidak
usia kehamilan yang khawatir lagi.
merupakan efek dari DO :
kecemasan dapat Ibu tampak rileks, tampak
berpengaruh terhadap tidak gelisah dan cemas
janin.
12. pengurangan kecemasan Mengukur tekanan darah ibu
- Kaji tanda verbal dan non setelah pemberian hipnoterapi
verbal kecemasan ibu DS :
R/mengetahui respon ibu Ibu mengatakan bersedia
terhadap kecemasan yang diukur tekanan darahnya
dialami DO :
terapi relaksasi 130/70 mmHg
- Berikan terapi relaksasi non
farmakologi ( hipnoterapi ) Memonitor tanda-tanda vital
R/dengan memberikan janin
teknik relaksasi non DS:
farmakologi Ibu mengatakan bersedia
( hipnoterapi ) dapat untuk dilakukan pemeriksaan
mengurangi kecemasan , detak jantung janin
ibu merasa rileks dan DO:
bermanfaat serta Ibu tampak kooperatif, DJJ :
berpengaruh terhadap 155 x/ menit
janin dan dapat
menurunkan tekanan
darah ibu
- Bantu ibu untuk
meningkatkan koping
dengan cara memberikan
informasi aktual mengenai
diagnosis, penangganan, dan
prognosis
R/dengan memberikan penyuluhan
58
pada ibu serta pengaruhnya
terhadap janin.
Evaluasi
Hari
No Dx
Tgl / Evaluasi Akhir Paraf
Kep.
Jam
Rabu, I S: SRI
Ibu mengatakan sudah tidak khawatir, dan cemas
25 yang dirasakan sudah berkurang setelah diberikan
tindakan hipnoterapi
Oktober
2022
O:
Ibu tampak rileks, nyaman, ibu tampak menerima
perubahan fisiologis dari kehamilannya saat ini, TD
= 130/70 mmHg, DJJ = 155 x/ menit
A:
Tujuan tercapai, Masalah teratasi
P:
Pertahankan kondisi ibu
BAB IV
PEMBAHASAN
59
Pengkajian dilakukan pada tanggal 25 oktober 2022 bertempat di Poliklinik
pengkajian terhadap 2 kasus yang sama yaitu, ibu hamil dengan preeklampsia.
melalui ibu, rekam medis, bidan, dokter dan perawat yang bertugas di Poliklinik
hipnoterapi selama 3 kali kunjungan rumah.Pada bab ini akan diuraikan tentang
metode penulisan yang diterapkan dalam studi kasus yang akan dilaksanakan
Desain yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah adalah studi
kasus, yaitu satu jenis rancangan penelitian yang mencangkup satu unit penelitian
secara intensif. Studi kasus dibatasi oleh waktu dan tempat, serta kasus yang
Penelitian pada studi kasus ini tidak mengenal populasi dan sampel, namun
lebih mengarah kepada istilah subyek studi kasus oleh karena yang menjadi
60
digunakan dalam studi kasus ini adalah 2 orang klien (2 kasus) dengan pemberian
b. Ibu preeklampsia dengan tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan
minum obat atau setelah 24 jam obat diminum, kontra indikasi ini dilakukan
d. Ibu hamil dengan preeklampsia yang bersedia mengikuti penelitian ini dengan
2013). Dalam hal ini yang termasuk dalam kriteria eksklusi adalah :
kelainan vaskuler.
61
Fokus studi kasus adalah kajian utama yang akan dijadikan titik acuan studi
kasus. Fokus studi kasus pada penelitian ini adalah penerapan prosedur
Pada bagian ini berisi tentang penjelasan atau definisi yang dibuat oleh
peneliti tentang fokus studi yang dirumuskan secara operasional yang akan
digunakan pada studi kasus dan bukan merupakan definisi konseptual berdasarkan
literature.
a. Hipnoterapi
ibu. Setelah ibu fokus dengan instruksi yang telah diberikan selanjutnya
secara rutin, ibu hamil yang dinyatakan terdiagnosis preeklampsia, serta ibu
hamil yang tercatat dalam rekam medis yang di diagnosis oleh Dokter di
Puskesmas I Klungkung.
c. Tekanan Darah
62
hipnoterapi dan 5 menit setelah pemberian hipnoterapi, yang diukur
Klungkung ) lama waktu sejak klien pertama kali ANC sampai pulang dan
dilanjutkan dalam bentuk home care. Lama waktu bisa menyesuaikan dengan
target keberhasilan dari tindakan, bisa 2 sampai dengan 3 minggu ( dengan jumlah
tentang status kesehatan ibu ( Kozier et al., 2010: 356 ). Prosedur pengumpulan
data dan instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam studi kasus,
karakteristik responden : umur, pekerjaan, sosial ekonomi, jenis kelamin, dll serta
dengan melihat rekam medis ibu dan mengkaitkannya sesuai dengan tanda gejala
ibu hamil dengan preeklampsia. Jenis instrument yang sering digunakan pada
63
Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan pengamatan langsung
diteliti ( Hidayat, 2009 ). Observasi pada umumnya dibagi menjadi dua yaitu
pengkajian.
3) Daftar cek list : menggunakan daftar yang memuat nama, observe disertai
1) Inspeksi
al., 2010: 718 ). Pada kasus ibu hamil dengan preeklampsia inspeksi
2) Auskultasi
seperti bunyi bising usus atau bunyi katup jantung dan tekanan darah ( Kozier
64
et al., 2010: 723 ). Pada auskultasi yang terdengar pada tekanan darah ibu
kali pemeriksaan dengan jarak pemeriksaan 1 jam, atau sebaliknya 6 jam. Hal
ini menandakan adanya perubahan tekanan darah pada ibu hamil dengan
preeklampsia.
3) Palpasi
konsistensi, dan mobilisasi organ atau massa, distensi, pulsasi, dan adanya
nyeri saat penekanan ( Kozier et al., 2010: 718 ). Pada ibu hamil dengan
4) Perkusi
menggunakan jari ) pada bagian tubuh pasien untuk menghasilkan suara yang
dibagian tubuh tertentu dari pasien ( Kozier et al., 2010: 722 ). Pada ibu hamil
dahulu – keluarga, dll.). Sumber data dari klien, keluarga, perawat lainnya.
65
d. Studi dokumentasi dan angket (hasil dari pemeriksaan diagnostik seperti hasil
laboratorium, hasil pemeriksaan radiologi ( USG ), dan data lain yang relevan.
Instrumen penelitian ini adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah alat: kertas, alat
tulis, arloji/jam, tensi meter air raksa, thermometer, stetoskop, format pengkajian
menggunakan pedoman format askep stikes wira medika bali ( Format Pengkajian
catatan medis/ rekam medis. Analisis data ini dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Editing ( seleksi data ): setelah data terkumpul peneliti melakukan seleksi data
b. Koding merupakan kegiatan memberi kode setiap data yang diperoleh, dengan
menganalisis data.
66
Penyajian data laporan studi kasus Pemberian Hipnoterapi Untuk Menurunkan
pemberian tindakan hipnoterapi ini dibantu oleh seorang psikolog Nena Mawar
Sari, S.Psi, M.Si dan studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk
dalam bentuk narasi serta dapat disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dari
data sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara
a. Pengumpulan Data
keluarga, observasi dilakukan oleh peneliti yaitu sejak data didapatkan sampai
67
dengan menganalisis dan selanjutnya pasien mengobservasi ibu dengan cara
melalui hasil dokumen peneliti mendapatkan melalui rekam medis ibu. Hasil
b. Mereduksi Data
c. Penyajian Data
Penyajian data pada kasus ini data disajikan secara tekstular atau narasi dan
dapat disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dari subyek studi kasus yang
table, gambar, grafik, flip chart, dan lain sebagainya. Kerahasiaan dari klien
d. Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan
68
3.8. Etika Studi Kasus
Pada bagian ini dicantumkan etika yang mendasari penyusunan studi kasus,
c. Confidentially ( kerahasiaan)
BAB V
PENUTUP
69
Pada bagian ini penulis akan membahas tentang kesenjangan-kesenjangan
antara teori dengan kenyataan yang terjadi pada kasus, argumentasi pada
kesenjangan yang terjadi dan solusi yang diambil untuk mengatasi masalah yang
1. Pengkajian
09.30 wita, didapatkan keluhan kedua ibu sama dengan data subjektif kedua ibu
mengeluh khawatir serta cemas dengan kondisi kehamilannya saat ini yang
kunang serta mengeluh bengkak pada tangan dan kaki sedangkan Data objektif
yang didapatkan pada kedua ibu yaitu Ny.W tampak gelisah, khawatir,
mmHg
Data yang diperoleh oleh penulis pada kasus dan pada teori terdapat
Hutahaean ( 2013: 212 ) data yang didapatkan pada keluhan utama ibu dengan
hipertensi pada kehamilan didapatkan keluhan seperti, sakit kepala terutama pada
70
proteinuria ( protein dalam urin ), pada riwayat penyakit sekarang pada ibu hamil
dengan hipertensi, biasanya akan diawali dengan tanda-tanda mudah letih, nyeri
kepala ( tidak hilang dengan analgesic biasa ) serta nokturia ( berkemih di malam
bagaimana perilaku ibu terhadap tindakan yang dilakukan terhadap dirinya dan
akibat hipertensi.
kasus sudah sesuai dengan teori yang ada. Hal ini didukung oleh teori menurut
Padila ( 2015: 149 ) klasifikasi pada ibu hamil dengan preekalmpsia yang
termasuk preeklampsia ringan yaitu tekanan darah 140/90 mmHg, edema umum
kesenjangan antara kasus dengan teori yang ada. Pada pengkajian yang telah
keluhan berdasarkan data subjektif dan objektif yang didapat sudah sesuai dengan
keperawatan.
2. Diagnosis Keperawatan
71
Dari data yang diperoleh saat pengkajian pada kedua ibu hamil dengan
dianalisa menghasilkan suatu diagnosa keperawatan. Pada kasus kedua ibu hamil
diagnosa keperawatan yang muncul sesuai dengan data subjektif dan data objektif
dari kedua ibu yaitu pada Ny. W diagnosa keperawatan yang muncul, risiko
gangguan hubungan ibu-janin dan ansietas . Dari ibu hamil yang muncul diagnosa
yaitu: data subyektif pada Ny. W Ibu mengeluh khawatir akan kondisinya saat ini,
ibu mengeluh cemas dengan kehamilannya saat ini Ny. W. Tampak gelisah dan
Diagnosa keperawatan ini menjadi prioritas karena ansietas pada ibu hamil
ibu dan ansietas merupakan pengaruh terhadap perubahan tekanan darah pada ibu
diagnosa ini harus segera ditangani agar tidak menganggu psikososial ibu
terhadap kehamilan.
Menurut Hutahean ( 2013 : 214 ) dan Padila ( 2015 : 153 ) diagnosis keperawatan
yang mungkin muncul pada ibu dengan hipetensi kehamilan berdasarkan Standar
72
risiko penurunan perfusi jaringan jantung, risiko cedera pada ibu, risiko cedera
pada janin, risiko gangguan hubungan ibu-janin, ansietas. Tetapi, pada tinjauan
kasus diagnosa keperawatan yang muncul sesuai dengan teori yaitu: risiko cedera
pada janin, risiko gangguan hubungan ibu-janin, ansietas. Diagnosa ini ditegakkan
berdasarkan data yang didapat sesuai dengan penyebab ( Etiology ) dan tanda
( sign ), gejala ( symptom ) pada gejala tanda mayor serta minor yang sesuai
3. Perencanaan
kebutuhan pasien. Intervensi yang dilakukan pada kasus Ny.W yaitu 3 kali
yaitu cemas ibu berkurang/ teratasi dengan kriteria hasil yang telah disesuikan
dengan tingkat kecemasan dan Ibu dapat mengontrol kecemasan diri dengan baik,
Koping ibu efektif, Ibu tidak gelisah, khawatir, TTV dalam batas normal ( TD =
100-120/ 70-80 mmHg ), koordinasi pergerakan janin baik, DJJ dalam batas
peningkatan tekanan darah dapat disebabkan karena faktor kecemasan, kaji tanda
73
verbal dan non verbal kecemasan ibu dengan rasional mengetahui respon ibu
tanda-tanda vital dengan rasional mengetahui penyebab atau hal yang dapat
kecemasan , ibu merasa rileks dan bermanfaat serta berpengaruh terhadap janin,
bantu ibu untuk menngkatkan koping dengan cara memberikan informasi aktual
kegelisahan pada ibu serta pengaruhnya terhadap janin, monitor tanda-tanda vital
janin dengan melakukan auskultasi dan palpasi atau monitor janin elektronik
dengan tepat dengan rasional mengetahui normal detak jantung janin yang
Pada kasus Ny. W intervensi yang sering diterapkan yaitu pemberian terapi
( SOP ).
Intervensi yang telah dilakukan pada kasus sudah sesuai dengan teori yang
ada menurut Hutahaean ( 2013: 215 ) dan Padila ( 2015: 155 ), rencana asuhan
SIKI dan SLKI. Pada tingkat kecemasan yang terdiri dari kontrol kecemasan diri
74
ibu baik, koping ibu efektif, tanda-tanda vital dalam batas normal sedangkan pada
Intervensi yang dilakukan pada Ny. W sudah dapat berjalan sesuai dengan
rasionalnya. Perencanaan yang terdapat pada kasus sudah dilakukan sesuai dengan
Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan yang terdapat pada kasus dan
teori sudah terdapat beberapa kesenjangan dan hampir sebagian besar sudah
sesuai dengan kriteria hasil yang diharapkan, sehingga sudah mantap untuk
diimplementasikan.
4. Pelaksanaan
pasien secara optimal. Secara umum untuk tindakan keperawatan pada kasus
sudah dapat dilaksanakan dengan baik dan sudah disesuaikan dengan rencana
Implementasi yang telah dilakukan secara mandiri oleh perawat pada Ny.
W yaitu mengkaji tanda verbal dan non verbal kecemasan ibu guna untuk
tekanan darah ibu sebelum terapi relaksasi ( hipnoterapi ) diberikan hal ini
75
dilakukan untuk mengetahui tekanan darah ibu sebelum tindakan hipnoterapi
dan rasa gelisah serta khawatir ibu berkurang, kolaborasi dalam pemberian terapi
relaksasi non farmakologi ( Pemberian Hipnoterapi ) terapi ini diberikan pada ibu
hamil dengan preeklampsia yang bertujuan untuk menurunkan tekanan darah ibu,
guna untuk mendapatkan hasil apakah ada tidaknya perubahan pada kedua ibu
perubahan yang bagus terhadap tekanan darah kedua ibu dengan perlakuan yang
sama, dimana tekanan darah pada Ny. W sudah menurun menjadi 130/70 mmHg,
dimana sebelumnya tekanan darah Ny. W mencapai 140/80 mmHg dan setelah
Meskipun demikian hampir semua tindakan berjalan dengan baik. Hal ini
karena adanya kerja sama antara tim kesehatan yang lain, dalam pemberian
tindakan hipnoterapi penulis dibantu oleh seorang psikologi Nena Mawar Sari,
S.Psi, M.Si yang memiliki keahlian dalam memberikan terapi hipnosis yang telah
76
memiliki keahlian tentang pemberian hipnoterapi serta keberhasilan dari tindakan
ini karena adanya sarana yang memadai dan yang tidak kalah penting yaitu
dukungan dan kerja sama dari ibu dan keluarga. Sehingga kombinasi dari semua
proses selama pelaksanaan memberikan efek yang positif untuk membawa kondisi
Implementasi pada kasus Ny. W sudah sesuai dengan teori yang ada.
bagi ibu dan janin, manfaat bagi ibu diantarany seperti, mampu menciptakan rasa
nyaman, rileks, dan aman, menghilangkan rasa takut, tegang dan panik, mampu
bagi janin seperti, pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan
dilakukan hal ini dikarenakan fokus ibu terhadap benda yang dilihat akan
Hal ini dikarenakan irama otak beta, alpha, theta, dan delta akan berpengaruh
terhadap alam bawah sadar ibu saat di sugesti, dimana keempat irama ini
kesadaran ibu saat terhipnosis. Sugesti yang diberikan akan membuat ibu semakin
rileks dan nyaman ketika proses hipnoterapi berlangsung dan saat kondisi ini
uterus tidak terjadi dan akan berpengaruh terhadap perubahan tekanan darah ibu
77
5. Evaluasi
pertemuan dengan terapi relaksasi ( hipnoterapi ) untuk masalah ansietas pada Ny.
W tujuan yang diharapkan sudah tercapai dan masalah teratasi sebagian, seperti
keluhan cemas berkurang, ibu mengatakan tidak khawatir, ibu tampak tidak
gelisah, tekanan darah sudah mendekati normal ( 130/70 mmHg ). Hanya saja
masih terdapat kiteria hasil yang belum tercapai yaitu tekanan darah masih belum
bisa dalam batas normal hanya saja terapi yang diberikan menurunkan tekanan
darah ibu. Sehingga planning selanjutnya bisa dilanjutkan oleh perawat atau bidan
penelitian yang ada sebelumnya, menurut Khuzaiyah et., al ( 2016 ) dimana telah
meneliti efek perubahan tekanan darah ibu hamil preeklampsia dengan pemberian
hipnosis didapatkan hasil, ada perbedaan tekanan darah sebelum dan setelah
hipnosis dengan p value sistolik 0, 025 dan p value diastolic 0, 002. Ada
tekanan darah setelah hipnosis mencapai 20 mmHg ( sistole ) dan 7,5 mmHg
( diastole ).
Jadi dapat disimpulkan, evaluasi pada kasus diatas sudah sesuai dengan
hasil penelitian yang ada dan sudah menunjukkan hasil yang baik, dimana
masalah sudah dapat diatasi serta sudah menunjukkan perubahan ke arah yang
78
4.3 Keterbatasan
Pada bagian ini penulis akan menguraikan lebih lanjut letak keterbatasan
dan hambatan penelitian yang dilakukan, yang akan menjadi salah satu landasan
untuk menyarankan perbaikan bagi penelitian sejenis dimasa yang akan datang.
79
DAFTAR PUSTAKA
Pudiastuti, Ratna Dewi. 2011. Penyakit Pemicu Stroke. Yogyakarta: Nuha Medika
Langelo, dkk. (2015). Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia Di RSKD Ibu Dan
Anak Siti Fatimah Makassar. Jurnal. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Leveno, et al. (2009). Obstetri Williams Panduan Ringkas. Edisi ke-21.
Jakarta: EGC
80
Purwantini D. 2018. Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada Ibu
Preeklamsi di RSUD Caruban di Kabupaten Madiun. Skripsi. Jombang:
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika.
81