Anda di halaman 1dari 10

JURNAL

MASSIVE OPEN ONLINE COURSE (MOOC)


PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

Nama : Sussi Yunnirani Setyaningrum, S.Pd.


NIP : 198106222023212015
Pangkat : Ahli Pertama Manajemen Perkantoran dan
Layanan Bisnis
Instansi : SMKN 7 Mataram

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
2023
1. AGENDA 1
A. WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI- NILAI BELA NEGARA

Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka


mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa
(nation character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang
bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,
guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai
masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera. Ada 4 konsensus dasar Berbangsa
dan bernegara, yaitu:
(1) Pancasila,
Pentingnya kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga gagasan dasar yang berisi
konsep, prinsip dan nilai yang terkandung dalam Pancasila harus berisi kebenaran
nilai yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia.
(2) Undang-Undang Dasar 1945,
Naskah Undang-Undang Dasar 1945 dirancang sejak 29 Mei 1945 sampai 16 Juli
1945 oleh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Dimana Ir Soekarno menyampaikan gagasan dasar pembentukan negara yang
beliau sebut Pancasila. Gagasan itu disampaikan di hadapan panitia BPUPKI pada
sidang perdana mereka tanggal 28 Mei 1945 dan berlangsung hingga tanggal 1
Juni 1945. Pada tanggal 18 Agustus 1945 sehari setelah Proklamasi kemerdekaan
dikumandangkan Piagam Jakarta disahkan menjadi Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 oleh PPKI. Dan kalimat Mukadimah adalah rumusan kalimat yang
diambil dari Piagam Jakarta, “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya” diganti dengan kalimat “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
(3) Bhinneka Tunggal Ika,
Sesuai makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang bila diuraikan Bhinna-Ika-
Tunggal- Ika berarti walaupun berbeda-beda tetapi pada hakekatnya satu juga yaitu
Indonesia.
(4) Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat
dipisahkan dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Hari Bela Negara ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 28 tahun 2006 tentang Hari Bela Negara tanggal 18 Desember 2006 dengan
pertimbangan bahwa tanggal 19 Desember 1948 merupakan hari bersejarah bagi
bangsa Indonesia. Pada tanggal tersebut terbentuk Pemerintahan Darurat Republik
Indonesia dalam rangka mengisi kekosongan kepemimpinan Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dalam rangka bela Negara serta bahwa dalam upaya
lebih mendorong semangat kebangsaan dalam bela Negara dalam rangka
mempertahankan kehidupan berbangsa dan bernegara yang menjunjung tinggi
persatuan dan kesatuan.

B. ANALISIS ISU KONTEMPORER

Perubahan adalah sesuatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari, menjadi bagian
yang selalu menyertai perjalanan peradaban manusia. Cara kita menyikapi terhadap
perubahan adalah hal yang menjadi faktor pembeda yang akan menentukan seberapa
dekat kita dengan perubahan tersebut, baik pada perubahan lingkungan individu,
keluarga (family), Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/ Culture),
Nasional (Society), dan Dunia (Global). Dengan memahami penjelasan tersebut, maka
yang perlu menjadi fokus perhatian adalah mulai membenahi diri dengan segala
kemampuan, kemudian mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki dengan
memperhatikan modal insani yang tercermin dalam bentuk pengetahuan. gagasan,
kreativitas, keterampilan, dan produktivitas kerja.
Terdapat beberapa isu-isu strategis kontemporer yang telah menyita ruang publik
harus dipahami dan diwaspadai serta menunjukan sikap perlawanan terhadap isu-isu
tersebut. Isu-isu strategis kontemporer yang dimaksud yaitu: korupsi, narkoba,
terorisme dan radikalisasi, tindak pencucian uang (money laundring), dan proxy war
dan isu Mass Communication dalam bentuk Cyber Crime, Hate Speech, dan Hoax.
Strategi bersikap yang harus ditunjukan adalah dengan cara-cara objektif dan dapat
dipertanggungjawabkan serta terintegrasi/komprehensif. Oleh karena itu dibutuhkan
kemampuan berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap satu persoalan, sehingga
dapat merumuskan alternatif pemecahan masalah yang lebih baik dengan dasar analisa
yang matang.
C. KESIAP SIAGAAN BELA NEGARA
Pembinaan Kesadaran Bela Negara adalah segala usaha, tindakan, dan kegiatan
yang dilaksanakan dalam rangka memberikan pengetahuan, pendidikan, dan / atau
pelatihan kepada warga negara guna menumbuh kembangkan sikap dan perilaku serta
menanamkan nilai dasar Bela Negara. Pembinaan Kesadaran Bela Negara lingkup
pekerjaan yang ditujukan bagi Warga Negara yang bekerja pada : lembaga Negara,
kementerian/ lembaga pemerintah non kementerian dan pemerintah daerah, Tentara
Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, badan usaha milik Negara
badan usaha milik daerah, badan usaha swasta, dan badan lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Aksi nasional bela Negara Adalah sinergi setiap warga negara guna mengatasi
segala macam ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan dengan berlandaskan
nilai-nilai luhur bangsa untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan makmur.
2. NILAI-NILAI DASAR PNS
A. BERORIENTASI PELAYANAN
Pelayanan publik yang prima dan memenuhi harapan masyarakat merupakan
muara dari reformasi birokrasi, sebagaimana tertulis dalam peraturan presiden nomor
81 tahun 2010 tentang grand design reformasi birokrasi 2010-2025, yang menyatakan
bahwa visi reformasi birokrasi adalah pemerintahan berkelas dunia yang ditandai
dengan pelayanan publik yang berkualitas. Adapun beberapa nilai dasar ASN yang
dapat diwujudkan dengan panduan perilaku berorientasi pelayanan yang kedua ini
diantaranya: 1) memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur; 2)
memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah; dan 3)
memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun.

B. AKUNTABEL
Merupakan pertanggungjawaban atas kepercayaan yang diberikan. Mampu
melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, berintegritas
tinggi, dengan menggunakan kekayaan milik Negara secara efektif dan efisien serta
tidak menyalahgunakan jabatan. Indikatornya : Integritas, Konsisten, Dapat dipercaya,
dan Transparan.
ASN tidak akan mengungkapkan informasi resmi atau dokumen yang diperoleh
selain seperti yang dipersyaratkan oleh hukum atau otoritas yang diberikan oleh
institusi. ASN tidak akan menyalahgunakan informasi resmi untuk keuntungan pribadi
atau komersial untuk diri mereka sendiri atau yang lain.
Keberhasilan pembangunan suatu etika perilaku dan kultur organisasi yang anti
kecurangan dapat mendukung secara efektif penerapan nilai-nilai budaya kerja, yang
sangat erat hubungannya dengan hal-hal atau faktor-faktor penentu keberhasilannya
yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya, yaitu : 1) komitmen dari top
manajemen dalam organisasi; 2) membangun lingkungan organisasi yang kondusif: 3)
perekrutan dan promosi pegawai; 4) pelatihan nilai- nilai organisasi atau entitas dan
standar-standar pelaksanaan; 5) menciptakan saluran komunikasi yang efektif; dan 6)
penegakan kedisiplinan. Setiap orang dapat memberikan pandangan-pandangan dalam
pengembangan dan pembaharuan etika dan aturan perilaku (code of conduct) yang
berlaku dalam organisasi; berperilaku yang sesuai dengan code of conduct; memberikan
masukan kepada pimpinan sebelum mengambil keputusan penting atau yang
berhubungan dengan masalah hukum dan implementasinya terhadap pelaksanaan
sanksi pelanggaran etika dan aturan perilaku organisasi.
C. KOMPONEN
Meningkatkan kompetensi diri dalam menghadapi tantangan yang selalu berubah,
membantu orang lain belajar dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. Terus
belajar dan mengembangkan kapasitas. Indikatornya : Kinerja Terbaik, Sukses,
Keberhasilan, Ahli dibidangnya. Contoh : Mengikuti seminar atau diklat dalam rangka
pengembangan diri.
Perilaku ASN untuk masing-masing aspek BerAkhlak sebagai berikut:
Berorientasi Pelayanan:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
Akuntabel:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
b. Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien.
Kompeten:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
b. Suka mendorong orang lain
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
Loyal:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan Negara
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adaptif:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
c. Bertindak proaktif.
Kolaboratif:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
Prinsip pengelolaan ASN yaitu berbasis merit, yakni seluruh aspek pengelolaan
ASN harus memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja. Terdapat 8
(delapan) karakteristik yang dianggap relevan bagi ASN dalam menghadapi tuntutan
pekerjaan saat ini dan kedepannya. Kedelapan karakteristik tersebut meliputi:
integritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, IT dan Bahasa asing,
hospitality, networking, dan entrepreneurship. Konsepsi kompetensi adalah meliputi
tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku kompetensi meliputi aspek pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar
Kompetensi ASN, kompetensi meliputi: 1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang
spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan; 2) Kompetensi Manajerial adalah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur,
dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan 3)
Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman. Salah satu
kebijakan penting dengan berlakunya Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
ASN adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) Jam
Pelajaran bagi PNS dan maksimal 24 (dua puluh empat) Jam Pelajaran bagi Pegawai
Pemerintah dengan Kerja (PPPK).
D. HARMONIS
Merupakan sikap saling peduli dan menghargai perbedaan. Peduli dan menghargai
setiap orang apapun latarbelakangnya, suka menolong orang lain, dan membangun
lingkungan kerja yang kondusif. Indikatornya : Peduli, Perbedaan, Selaras Contoh :
Menghargai pendapat rekan sejawat dalam rangka pengambilan keputusan.
Keberagaman bangsa Indonesia selain memberikan banyak manfaat juga menjadi
sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan kebhinekaan tersebut mudah
menimbulkan perbedaan pendapat dan lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan
kedaerahan yang amat sempit yang sewaktu-waktu bisa menjadi ledakan yang akan
mengancam integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa.
E. LOYAL
Sikap loyal seorang ASN dapat tercermin dari komitmennya dalam melaksanakan
sumpah/ janji yang diucapkannya ketika diangkat menjadi ASN sebagaimana ketentuan
perundang- undangan yang berlaku. Disiplin ASN adalah kesanggupan ASN untuk
menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan
perundang- undangan. Hanya ASN yang memiliki loyalitas yang tinggilah yang dapat
menegakkan ketentuan-ketentuan kedisiplinan ini dengan baik.
Sikap berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Negara. Memegang teguh
ideologi Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada
NKRI, serta pemerintahan yang sah, menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan,
instansi, dan Negara, serta menjaga rahasia jabatan dan Negara.
F. ADAPTIF

Merupakan sikap terus berinovasi dan antusias terhadap perubahan yang lebih
baik. Mampu menyesuaikan diri secara cepat dalam menghadapi perubahan, terus
berinovasi dan mengembangkan kreativitas dan bertindak proaktif
a. Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi dan
individu di dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk hidup,
untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya.
b. Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang
ditumbuh kembangkan dalam diri individu maupun organisasi
c. Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk memastikan
keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
d. Dan budaya adaptif sebagai budaya ASN merupakan kampanye untuk membangun
karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu yang menggerakkan organisasi
untuk mencapai tujuannya
G. KOLABORATIF
Mampu memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi,
terbuka dalam bekerjasama dan memanfaatkan berbagai sumber daya untuk mencapai
tujuan bersama. Indikatornya : Kerjasama dan sinergi yang lebih baik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga
pemerintah :
o Kepercayaan
o Pembagian kekuasaan
o Gaya kepemimpinan
o Strategi manajemen dan
o Formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien efektif antara entitas publik.
Sementara Faktor-faktor yang menghambat keberhasilan dalam kolaborasi antar
Lembaga pemerintah yaitu : Ketidakjelasan batasan masalah karena perbedaan
pemahaman dalam kesepakatan kolaborasi dan Dasar hukum kolaborasi juga tidak
jelas.
3. AGENDA 3
A. SMART ASN
1. Literasi Digital
Literasi digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber
daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan
gawai. Kerangka kerja literasi digital untuk kurikulum terdiri dari digital skill,
digital culture, digital ethics, dan digital safety. Kerangka kurikulum literasi digital
digunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif
masyarakat dalam menguasai teknologi digital.
Digital skill merupakan Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami,
dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi
digital dalam kehidupan sehari-hari.
Digital culture merupakan Kemampuan individu dalam membaca,
menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan,
nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dan
digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK. Digital ethics merupakan
Kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri,
merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital
(netiquette) dalam kehidupan sehari-hari. Digital safety merupakan Kemampuan
User dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan
meningkatkan kesadaran pelindungan data pribadi dan keamanan digital dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Implementasi Literasi Digital dan Implikasinya
Arus informasi yang datang dapat mempengaruhi pola pikir dalam diri
seseorang. Salah satu tantangan masyarakat pada masa saat ini adalah dengan
kemampuannya untuk mencerna informasi yang masuk dari lingkungan yang ada
di sekitarnya. Hak digital adalah hak asasi manusia yang menjamin tiap warga
negara untuk mengakses, menggunakan, membuat, dan menyebarluaskan media
digital. Hak Digital meliputi hak untuk mengakses, hak untuk berekspresi dan hak
untuk merasa nyaman. Hak harus diiringi dengan tanggung jawab. Tanggung jawab
digital, meliputi menjaga hak-hak atau reputasi orang lain, menjaga keamanan
nasional atau ketertiban masyarakat atau kesehatan atau moral publik
B. MANAJEMEN ASN
1. Peran dan Tugas ASN
Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pemerintah serta harus bebas
dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Menurut UU No 5
Tahun 2014 tentang ASN, disebutkan bahwa berdasarkan jenisnya pegawai ASN
terdiri dari ASN PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan PPPK (Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja). Kedudukan ASN Guru dalam UU No 14 tahun 2005
adalah sebagai pendidik yang profesional dengan tugas utama yaitu mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik.
Peran dan Tugas ASN
1. Pelaksana Kebijakan Publik
Tugasnya : melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
2. Pelayanan Publik
Tugasnya : Memberikan pelayanan public yang profesional dan berkualitas.
3. Perekat dan Pemersatu Bangsa
Tugasnya : Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
2. Hak dan Kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh
hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun
umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak
diterima. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik
dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak ASN PPPK dan PPPK yang
diatur dalam UU ASN sebagai berikut :
Hak ASN PPPK memperoleh:
1. Gaji, tunjangan, dan fasilitas
2. Cuti
3. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
4. Perlindungan
5. Pengembangan kompetensi
Sedangkan PPPK berhak memperoleh:
1. gaji dan tunjangan
2. cuti
3. perlindungan
4. pengembangan kompetensi Fungsi kode etik ASN
3. Whole of goverment (WOG)

Whole Of Goverment (WoG) adalah Sebuah pendekatan fungsi dalam ruang


lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan bersama dalam :

• Pembangunan Kebijakan
• Manajemen Program dan
• Pelayanan Publik.

WoG diperlukan karena :

• Dorongan Publik untuk kinerja Good Goverment


• Keberagaman
• Perkembangan Teknologi dan Informasi
• Ego Sentral dan Siloisa

Anda mungkin juga menyukai