Anda di halaman 1dari 6

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan

II Agenda : Agenda 2 ( Nilai – Nilai Dasar PNS )


Mata Pelatihan : Nasionalisme
Pengampu Materi : Dr. Ni Made Suciani, M.Pd
Nama Peserta : I Gede Rayu Surya Nugraha, A.Md.Kom
No Daftar Hadir : 15

MENJAWAB PERTANYAAN DALAM MODUL

1. Bagaimana cara mengimplementasikan nilai-nilai ketuhanan dalam menjalankan tugas dan


fungsi ASN?

Pengimplementasian nilai-nilai ketuhanan dapat dilakukan ASN dengan cara menumbuhkan


rasa percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menumbuhkan kesadaran bahwa agama
dan kepercayaan bangsa Indonesia yang majemuk, seorang ASN tidak dapat memaksakan
agama kepada orang lain. Menumbuhkan sikap untuk saling menghormati dan bekerjasama
antar umat beragama sehingga dapat mengiringi perjalanan bangsa menuju kemajuan.
Dalam menjalankan tugas dan fungsi ASN, nilai ketuhanan dapat diwujudkan dengan :
1) Mendorong nilai – nilai ketuhanan mendasari kehidupan bermasyarakat yang majemuk dan
berpolitik tanpa mementingkan salah satu agama saja
2) Menjamin kemerdekaan masyarakat dalam memeluk agama dan kepercayaan
3) Membentuk pemikiran mereka dalam memandang persoalan
4) Menjadikan nilai ketuhanan sebagai sumber motivasi dan landasan rohani serta moral
dalam kehidupan sehari – hari

2. Bagaimana cara mengimplementasikan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari?

Dalam kehidupan sehari-hari, nilai kemanusiaan diwujudkan dengan memiliki pengakuan


persamaan derajat, hak dan kewajiban antar sesama manusia, saling mencintai, memupuk rasa
tenggang rasa, kekeluargaan, tidak semena mena terhadap orang lain serta gemar melakukan
kegiatan kemanusiaan seperti berdonasi kepada panti asuhan, atau orang yang sedang
membutuhkan. Sebagai bentuk implementasi nilai kemanusiaan, aparatur negara dan seluruh
komponen bangsa perlu bahu membahu menghapuskan masalah tersebut dari kehidupan
berbangsa.
Implementasi nilai-nilai kemanusiaan tedapat 2 macam, yaitu :
1) Implementasi ke luar :
a. menentang penjajahan dan perbudakan
b. melaksanakan ketertiban dunia
c. politik bebas aktif (non blok)
2) Implementasi ke dalam :
a. penghargaan terhadap kemanusiaan, kebudayaan dan kepemilikan
b. penegakan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM)
c. etika dan budaya
d. penetapan hak warga negara seperti yang tercantum dalam UUD 1945 Pasal 28

3. Sebutkan beberapa contoh dalam mengimplementasikan nilai-nilai persatuan dan kesatuan


dalam tugas dan fungsi Anda sebagai ASN!

Contoh pengimplementasian nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam tugas dan fungsi saya
sebagai ASN yaitu:
1) Melaksanakan tugas dengan bekerja sama untuk kepentingan bersama. Misalnya gotong
royong membersihkan lingkungan sekolah untuk membantu petugas kebersihan. Atau
bekerja sama untuk mempersiapkan suatu acara yang akan diselenggarakan di lingkungan
sekolah.
2) Menjaga keharmonisan dengan rekan kerja di lingkungan unit kerja. Contohnya saing
menghargai rekan yang memiliki suku, agama dan ras yang berbeda. Memberikan ucapan
selamat hari raya kepada rekan dengan berbeda agama juga dapat dilakukan sebagai wujud
toleransi bahwa kita adalah satu. Seperti semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Dan sumpah
pemuda yang menyebutkan bahwa kita bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu
yaitu Indonesia.
3) Mengembangkan pendidikan kewarganegaraan serta kurturalisme untuk ketentraman,
keamanan dan kedamaian kehidupan berbangsa dan bernegara. Memupuk adanya kehendak
hidup bersama, rasa memiliki satu nyawa, satu akal yang tumbuh dalam jiwa rakyat
sebelumnya yang menjalani satu kesatuan riwayat, yang membangkitkan persatuan karakter
dan kehendak untuk hidup bersama dalam suatu wilayah.
4. Jelaskan pengamalan nilai permusyawaratan pada saat perumusan Pancasila!

Pengamalan nilai permusyawaratan pada saat perumusan Pancasila jelas terlihat dengan
diadakannya musyawarah untuk menampung aspirasi dan gagasan para tokoh untuk dibahas
bersama sehingga mendapatkan kesepakatan yang mufakat untuk kepentingan umum. Jadi
tidak ada tokoh pemegang kekuasaan yang memaksakan aspirasinya. Hal tersebut diwujudkan
melalui sidang BPUPKI, Pidato Soekarno dan usulan dari anggota BPUPKI yang lain tentang
permusyawaratan kemudian dirumuskan oleh Panitia Sembilan yang menyusun rancangan
UUD pada 22 Juni 1945. Hasilnya, prinsip demokrasi, yang pada pidato Soekarno berada di
urutan ke- 3, mengalami pergeseran men jadi sila ke-4 dari dasar negara (Pancasila).
Redaksinya disempurnakan menjadi, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan”.

5. Bagaimanakah peran Negara dalam mewujudkan konsep kesejahteraan umum sesuai dengan
amanat undang-undang?

Peran Negara dalam mewujudkan rasa keadilan sosial, setidaknya ada dalam empat kerangka;
1) Perwujudan relasi yang adil disemua tingkat sistem kemasyarakatan
2) Pengembangan struktur yang menyediakan kesetaraan kesempatan
3) Proses fasilitasi akses atas informasi, layanan dan sumber daya yang diperlukan
4) ukungan atas partisipasi bermakna atas pengambilan keputusan bagi semua orang. Tujuan
gagasan keadilan tidak terbatas hanya semata pada tujuan ekonomis, tapi juga terkait
dengan usaha emansipasi dalam rangka pembebasan manusia dari pemberhalaan terhadap
benda, pemuliaan martabat kemanusiaan, pemupukan solidaritas kebangsaan dan
penguatan daulat rakyat.
Perwujudan Negara kesejahteraa sangat ditentukan oleh integritas dan mutu penyelenggara
Negara, disertai dukungan rasa tanggung jawab dan rasa kemanusiaan yang terpancar dari
setiap warga. Dalam visi Negara yang hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, berlaku prinsip” berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
6. Sebutkan beberapa contoh penerapan ASN Sebagai Pelaksana Kebijakan Publik dalam tugas
dan fungsi Anda dalam organisasi dimana Anda bekerja saat ini!

Contoh penerapan ASN sebagai pelaksana kebijakan publik dalam tugas dan fungsi saya di
SMK Negeri 1 Abang yaitu :
1) Menjalankan tugas inventarisasi barang dengan menjunjung nilai-nilai kejujuran, keadilan,
tidak korupsi, transparan, akuntabel. Jadi pencatatan dilakukan dengan kenyataan,
kesesuaian dengan dokumen pendukung dengan barang yang ada.
2) Dalam menjalankan tugas selalu berpedoman pada Peraturan Perundangan yang berlaku.
Dalam hal ini saya sebagai pengurus barang, berpedoman pada Peraturan Pemerintah
Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Serta kode etik ASN seperti yang tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014

7. Bagaimana cara Anda untuk tetap dapat berpegang teguh pada nilai integritas dalam
menjalankan tugas dan fungsi Anda sebagai Pelaksana Kebijakan Publik?

Untuk tetap berpegang teguh pada nilai integritas dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik setiap pegawai ASN harus menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran,
keadilan, tidak korupsi, transparan, akuntabel, dan memuaskan publik. Memiliki nilai-nilai
kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa menempatkan kepentingan
publik, bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya, mengedepankan kepentingan nasional
ketimbang kepentingan sektoral dan golongan. Bersikap adil dan tidak diskriminasi dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tidak boleh mengejar keuntungan pribadi atau
instansinya belaka, tetapi pelayanan harus diberikan dengan maksud memperdayakan
masyarakat, menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

8. Bagaimana bentuk implementasi pasal 18 UU Pelayanan Publik yang secara eksplisit dapat
Anda lakukan sebagai ASN?

Implementasi pasal 18 UU Pelayanan Publik yang dapat saya lakukan sebagai ASN yaitu
melaksanakan beban tugas di unit kerja yang berkaitan dengan pelayanan dengan cepat, tidak
berbelit-belit, dan tidak melakukan KKN dalam memberikan pelayanan publik. Sebagai contoh
salah seorang orang tua siswa datang ke ruang tata usaha untuk membayar uang komite, dan
kebetulan petugas sedang keluar. Maka kita sebagai pegawai di sekolah tersebut, memberikan
pelayanan dengan memastikan orang tua siswa tersebut nyaman menunggu sampai petugas
dating dan memberikan keterangan bahwa petugas sedang istirahat dan mempersilahkan untuk
menunggu.
Sehingga menjamin pemenuhan hak-hak masyarakat sebagai konsumen dalam pelayanan
publik sesuai dengan Standar Minimum Pelayanan (SPM) dan terwujud pelayanan prima dan
memberikan kepuasan terhadap konsumen.
Hak-hak masyarakat sebagai konsumen dalam pelayanan public dalam pasal UU Pelayanan
Publik yaitu :
1) Mengetahui kebenaran standar isi pelayanan.
2) Mengawasi pelaksanaan standar pelayanan.
3) Mendapat tanggapan terhadap pengaduan yang diajukan.
4) Mendapat advokasi, perlindungan, dan/atau pemenuhan pelayanan.
5) Memberitahukan kepada pimpinan penyelenggara untuk memperbaiki pelayanan apabila
pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar pelayanan.
6) Memberitahukan kepada pelaksana untuk memperbaiki pelayanan apabila pelayanan yang
diberikan tidak sesuai dengan standar pelayanan.
7) Mengadukan pelaksana yang melakukan penyimpangan standar pelayanan dan/atau tidak
memperbaiki pelayanan kepada penyelenggara dan ombudsman.
8) Mengadukan penyelenggara yang melakukan penyimpangan standar pelayanan dan/atau tidak
memperbaiki pelayanan kepada pembina penyelenggara dan ombudsman.
9) Mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas dan tujuan pelayanan.
10) Dengan berpegang pada prinsip-prinsip tersebut, maka persoalan birokrasi dan birokratisasi
yang selama ini dikesankan lamban, berbelit-belit, berbiaya tinggi, tidak efisien, dan penuh
KKN dapat diatasi.

9. Seperti apakah konsep PNS sebagai perekat dan pemersatu bangsa sesuai dengan UU ASN No
5 Tahun 2014?

Konsep PNS sebagai perekat dan pemersatu bangsa sesuai dengan UU ASN No 5 Tahun 2014
yaitu menjungjung asas, prinsip, nilai dasar dan kode etik dan kode perilaku untuk menjalankan
tugas-tugasnya senantiasa mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa.
PNS, Pancasila, UUD 1945 dan NKRI adalah sesuatu yang final dan harga mati. Dia siap
mengorbankan jiwa dan raganya untuk mempertahankan keutuhan Negara Indonesia. PNS
senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah.
Seorang PNS tidak boleh memiliki pemikiran, pandangan dan melakukan tindakan yang
bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. PNS juga senantiasa menjunjung tinggi
martabat
PNS serta senantiasa mengutamakan kepentingan Negara dari pada kepentingan diri sendiri,
seseorang dan golongan”.
PNS dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah air Indonesia, dan mengedepankan
kepentingan nasional ditengah tengah persaingan dan pergaulan global. Ersikap adil dan netral
sehingga tercipta kondisi yang aman, damai, dan tentram dilingkung an kerjanya dan di
masyarakatnya. Hal ini berarti, seorang PNS atau ASN dalam Kepentingan kelompok,
individu, golongan harus disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan
bangsa dan Negara diatas segalanya

10. Jelaskan apa yang seharusnya dapat Anda lakukan sebagai seorang ASN dalam mengatasi
konflik dalam lingkungan masyarakat !

Dalam mengatasi konflik di masyarakat, sebagai seorang ASN yang dapat saya lakukan adalah
menghadapinya dengan sikap adil dan netral tidak memihak golongan manapun yang sedang
mengalami konflik. Menemukan akar permasalahan dan bersama-sama melalui diskusi, untuk
menemukan solusi pemecahan yang tidak merugikan atau menguntungkan salah satu golongan.
Dalam menghadapi sebuah konflik, saya lebih mendukung solusi damai karena toleransi
penting dalam kehidupan bermasyarakat dan menjaga hubungan kekeluargaan antar
masyarakat sehingga dapat saling memaafkan. Kemudian membuat kesepakatan antar pihak
yang mengalami konflik agar dikemudian hari, tidak terulang hal yang sama dan menjadikan
itu sebagai pelajaran masyarakat bersama. Negara juga telah menyerukan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika dan Sumpah Pemuda, bawasannya kita bertanah air satu, berbangsa satu dan
berbahasa satu. Maka sudah menjadi kewajiban kita dalam menghadapi konflik masyarakat
selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa untuk kebaikan bersama.

Anda mungkin juga menyukai