Anda di halaman 1dari 6

Program pelatihan : PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR

Angkatan : I / 2021

Nama Mata Pelatihan : Wawasan Kebangsaan Kepemimpinan Pancasila

Nama Peserta : Dr. Freddi Seventry Sibarani 

Nomor Daftar Hadir :   PKA B19

Lembaga Penyelenggara
: BPSDM Kementerian Dalam Negeri
Pelatihan

Nama Fasilitator : Wawan Hermawan KN

A.POKOK PIKIRAN

Wawasan kebangsaan kepemimpinan Pancasila


4 Konsensus dasar bangsa indonesia:
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. Bhinneka Tunggal Ika 

Negara Indonesia dibangun atas dasar kesefakatan hukum dari para pendiri bangsa yaitu Pancasila
Para pendiri bangsa telah menyefakati bahwa Pancasila sebagai dasar negara Ideologi dan Falsafah.
Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara ,sebagai falsafah atau Pandangan hidup bangsa dan
sebagai ideologi negara.
Pembumian Pancasila setelah para pendiri bangsa mengangkat dan merumuskan nilai-niai Pancasila
sebagai Nilai dasar dan nilai Instrumental serta nilai praktis yang merupakan penjabaran nilai dasar
dan nilai instrumental berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia berdasarka Sila ketiga
Persatuan Indonesia yang merupakan Jangkar dari sila-sila lainnya.
UUD 1945 merupakan konstitusi dan hukum dasar tertulis yang tertinggi yang patut dipatuhi oleh
segenap bangsa Indonesia.
Cita-cita Negara yang tertuang dalam alinea kedua pembukaan UUD 1945 "Dan Pergerakan
kenerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa
menghantarkan rakyat indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan negara indonesia yang
merdeka , bersatu , berdaulat, adil dan makmur."
3 unsur utama Bhinneka Tunggal Ika: ada Keanekaragaman dan kemajemukan, Keanekaragaman dan
kemajemukan merupakan kenyataan yang tidak dapat ditolak,alamiah., Terintegrasi dalam satu negara
bangsa indonesia.
Fakta bahwa Negara kesatuan Republik Indonesia adalah suatu negara yang besar yang terdiri dari
berbagai suku bangsa dengan keanekaragaman budaya dan bahasa. Maka dibutuhkan langkah awal
untuk bersatu memperkuat wawasan kebangsaan melalui gerakan 5 S:
1. Saling senyum ketika bertemu
2. Saling salam/sapa dengan santun
3. Saling mengenal satu sama lain
4. saling menghormati/menghargai(toleransi)
5. Saling kerjasama (gotongroyong).
Tantangan bangsa kita saat ini:
1. Pemahaman dan penghayatan terhadap 4 konsensus dasar bangsa masih rendah
2. Rasa memiliki terhadap bangsa dan negara masih lemah
3. Sebagian generasi muda masih cenderung terpengaruh gaya hidup hedonisme, individualistik, dan
materialistis
4. Pembelaaan terhadap negara belum optimal
Wawasan kebangsaan ialah cara pandang bangsa indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
tentang diri dan lingkungannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa indonesia ditengah-
tengah lingkungan nusantara itu. maka perlu adanya wadah dan isi wawasan itu sehingga tampak
adanya bidang-bidang usaha untuk mencapai kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang: satu
kesatuan bangsa, satu kesatuan budaya, satu kesatuan wilayah, satu kesatuan ekonomi dan satu
kesatuan hankam.
Konsep Pembukaan UUD yang dikenal dengan Piagam Jakarta mendapat tanggapan dari Latuharhary
ayng keberatan dengan tujuh kata setelah kata Ketuhanan , Namun Soekarno meredamnya dengan
mengatakan bahwa pembukaan UUD tersebut merupakan hasil kompromi antara golongan kebangsaan
dan golongan Islam. Pada sidang PPKI 18 agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta dipilih
sebagai presiden dan wakil presiden.Pada saat itulah PPKI menyetujui naskah Piagam Jakarta.
Salah seorang tokoh yang cukup dikenang dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia terkait
perjuangannya dalam memuliakan harkat kemanusiaan kaum terjajah adalah Oto Iskandar Dinata.
Ketika menjdi guru beliau aktif dalam pergerakan Budi utomo dan Oto dikenal sebagai pejuang
kemanusiaan yang sangat kritis.
Keteladanan dalam pengamalan nilai-nilai kerakyatan , M.Natsir dikenal sebagai tokoh dan Ketua
partai Masyumi dalam gagasannya dalam Mosi Integral yaitu Mosi penyatuan Negara Indonesia dari
Model RIS kembali menjadi NKRI.
Upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD NRI tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara.
Dalam Penyelenggaraan Pemerintah saat ini yang merupakan ada beberapa permasalahan : KKN,
Penegakan Hukum , Monopoli ekonomi, Kualitas pelayanan, Konflik.
Masalah yang existing saat ini adalah Korupsi. ada beberapa faktor penyebab korupsi:
1. Faktor sejarah
2. Faktor ekonomi
3. Budaya
4. Faktor kelembagaan/ birokrasi (birokrasi).
Mohammad Hatta dalam catatannya mengatakan " Setiap Perbuatan adalah demi negara yang
dicintai,janganlah berkhianat.

B. PENERAPAN

Wawasan Kebangsaan mengandung tuntutan suatu bangsa untuk mewujudkan jati diri, serta
mengembangkan perilaku sabagai bangsa yang meyakini nilai-nilai budayanya yang lahir dan tumbuh
sebagai penjelmaan kepribadiannya. Wawasan kebangsaan akan luntur dan bahkan hancur jika
anggota atau warga bangsa tidak peduli dan membiarkannya berkembang tanpa arah dan pegangan.
Seperti yang diungkapkan oleh Paul Kennedy (dalam Wantanas,2018) dalam bukunya yang berjudul
Preparing for the twenty -first century (bersiap untuk abad ke-21),justru akibat globalisasi,masing-
masing negara-bangsa berusaha untuk mewujudkan jati dirinya. Bagi negara-bangsa Indonesia,
Memperkokoh wawasan kebangsaaan dalam menyikapi gerakan globalisasi secara tepat dan
menguntungkan bagi perkembangan negara-bangsa,ditujukan untuk membentuk warga negara yang :
Sadar bahwa dirinya adalah warga negara dari suatu negara-bangsa yang memiliki hak dan kewajiban
sesuai UU negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berdasarkan Pancasila, serta mampu
mengimplementasikan nya dalam berbagai segi kehidupan sehari-hari, terutama dalam membina
kehidupan bermasyarakat ,berbangsa dan bernegara yang Demokratis dan menjunjung tinggi nilai-nilai
Hak Azasi Manusia.
Sebagai warga negara yang memiliki profesi ASN, Nilai-nilai yang senangtiasa berorientasi pada
kepentingan publik (masyarakat) menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oeh setiap ASN. Maka ASN
perlu memahami dan mengaktualisasikan Pancasila dan semangat Nasionalisme serta wawasan
kebangsaan dalam setiap pelaksanaan Fungsi dan tugasnya sesuai bidangnya masing-masing.   Kita
sebagai Pelayan publik harus mampu mengaktualisasikan sial demi sila dalam Pancasila dan
keteladanan dari kisah tokoh bangsa.
Sebagai Pelayan publik hendaknya senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminasi dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. kita harus profesioal dan berintegritas dalam memberikan pelayanan.
Tidak hanya mengejar keuntungan pribadi atau instansi kita saja tetapi pelyanan harus diberikan untuk
memberdayakan masyarakat, menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
Maka integritas menjadi penting serta senantiasa menjunjung nilai-nilai kejujuran ,keadilan, tidak
korupsi, transparan, akuntabel, dan memuaskan publik.
Adapun funsinya adalah sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan negara, setiap pelayan publik/ASN
harus memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, memiliki kesadaran sebagai penjaga kedaulatan negara,
menjadi pemersatu bangsa mengupayakan situasi damai diseluruh wilayah Indonesia dan menjaga
keutuhan NKRI.

C. KONTRIBUSI TERHADAP GAGASAN INOVASI

Prinsip dalam bela Negara harus dimiliki oleh setiap individu terutama sebagai pelayan publik/ASN.
5 nilai bela negara wajib dipedomani antara lain:
1. Cinta tanah air
2. Sadar berbangsa dan bernegara
3. Yakin Pancasila sebagai ideologi negara
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
5. Memiliki kemampuan awal untuk bela negara
Kuncinya adalah keteladanan (Raw Model).
Maka dalam setiap pelaksanaan kegiatan di pemerintahan maupun ditempat tugas masing-masing ,
untuk menghindarkan terjadinya praktek korupsi maka perlu melibatkan berbagai pihak:
1. Masyarakat
2. Lembaga Hukum/ aparat hukum
Mulai dari proses perencanaan hingga Evaluasi hasil pekerjaan.
Perlu adanya suatu upaya untuk meningkatkan SQ (Spiritual Quotion) sehingga rakyat memilikiIman
yang cukup, sehingga ketika melakukan pekerjaan merasa diawasi oleh Tuhan pasti tidak ada korupsi.
Sebagai ASN/pelayan Publik berdasarkan pasal 10 Undang-undang no.5 tahun 2014 tentang
ASN,salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik.
Thomas R Dye dalam bukunya berjudul Undersstanding Public Polcy tahun 1981 mengatakan bahwa
kebijakan publik adalah apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan .
Maka perlu pelibatan seluruh elemen masyarakat dalam penentuan kebijakan publik dimulai dari
Musyawarah mufakat dari tingkat Desa/kelurahan (Musrenbang) hingga ke Nasional. Dalam
pengambilan keputusan kebijakan hendaknya mengacu kepada kebutuhan masyarakat secara real.
ASN harus memahami betul tugas pengabdiannya bukanlah untuk kepentingan atasan atau
kelompoknya melainkan untuk kepentingan publik dan masyrakat luas.
Penanaman nilai Integritas dapat juga dilakukan dengan berbagai cara: 1. Kesediaan, 2. Identifikasi, 3.
Internalisasi. Berbagai jenis bentuk sistem integritas agar suatu organisasi dapat mencapai tujuannnya:
1. Kebijakan perekrutan dan Promosi
2. Pengukuran kinerja
3. Sistem dan kebijakan pengembangan SDM
4. Pengadan barang dan jasa
5. Kode etik dan pedoman perilaku
6. Laporan harta kekayaan penyelenggara negara
7. Program pengendalian gratifikasi
Sebagai Warga negara Indonesia yang memiliki kesadaran bahwa bangsa -negara indonesia bersifat
Pluralistik ditinjau dari banyak sekali aspek yang antara lain meliputi ras/suku, adat budaya, dan
agama yang dianut sehingga harus memiliki solidaritas yang tinggi,serta mampu bersikap Inklusif
(menyatu dan bersatu) dalam menghadapi keanekaragaman, sadar bahwa Indonesia sebagai suatu
negara-bangsa sewajarnya memiliki keunggulan dan kekurangan maka tidak perlu malu namun justru
harus bersyukur dan terus mau memperbaiki kekurangan yang ada dan mau mengembangkan
keunggulan-keunggulan dan potensi yang dimiliki sebagai bagian dari jati diri anak bangsa.
Sadar bahwa negara-bangsa Indonesia adalah tanah air yang menjadi tempat mengembangkan diri dan
kehidupan nya yang harus dipertahankan dengan kerelaan berkorban atas segala kelebihan dan
kekurangannya, serta atas segenap potensi dan modal yang harus diolah dengan baik dan seksama
untuk mewujudkan kesejahteraan bagi hidupnya secara pribadi maupun bersama-sama.
Menanamkan integritas dan membangun sistem integritas merupakan suatu kinerja yang simultan
sampai terbentuk budaya integritas di tengah keluarga, Organisasi/lingkungan kerja maupun di
masyarakat umum. Wawasan kebangsaan tidak akan terwujud dengan sendirinya,tetapi harus dengan
usaha oleh seluruh warga negara diatas usaha negara dan pemerintah semata agar setiap warga negara
sadar bahwa dirinya adalah merupakan bagian dari suatu negara-bangsa yang kelahirannya
diperjuangkan sengan hebat ,dimana keberadaan negara-bangsa tersebut harus disyukuri ,diinsyafi dan
dicintai dengan kesiapan berkorban demi negara-bangsa. Hanya dengan demikian maka wawasan
kebangsaan akan menjadi kokoh dan mampu mengantisipasi segala AGHT
(ancaman,gangguan,hambatan,tantangan) yang akan dihadapi negara-bangsa.

Anda mungkin juga menyukai