Anda di halaman 1dari 48

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Landasan Teori / Kajian Pustaka


1. Nilai-nilai Dasar ANEKA
Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi
berdasarkan nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Kelima nilai dasar
tersebut wajib ditanamkan kepada setiap ASN yang menjalankan
tugas dan tanggung jawab di tempat kerja masing-masing, maka
perlu diketahui indikator-indikator dari kelima nilai dasar tersebut,
yaitu :
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban
yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban
setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang
PNS adalah terwujudnya nilai-nilai publik antara lain,
mengambil pilihan yang tepat dan benar, pemahaman dan
kesadaran menghindari politik praktis, memperlakukan warga
negara secara sama dan adil serta menunjukkan sikap dan
perilaku yang konsisten.
Akuntabilitas seorang ASN sangat penting karena
menjadi sifat dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap
level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam
memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada
atasannya. Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada
alat akuntabilitas. Alat akuntabilitasnya berupa perencanaan
strategis (strategic plans), kontrak kinerja, dan laporan kinerja.
Dalam menciptakan lingkungan kerja akuntabel, ada beberapa
nilai dasar yang harus diperhatikan yaitu: kepemimpinanan,

15
16

transparansi, integritas, tanggung jawab, keadilan,


kepercayaaan, keseimbangan, kejelasan dan konsistensi.
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai nilai pancasila, sehingga senantiasa menempatkan
persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan
bangsa diatas kepentingan pribadi dan golongan.
PNS yang memiliki Nasionalisme yang kuat adalah
PNS yang memahami dan memiliki kesadaran
mengaktualisasikan wawasan kebangsaan dan jiwa
nasionalisme dalam menjalankan profesinya sebagai pelayan
publik yang berintegritas. Adapun nilai dasar Nasionalisme
yaitu:

Sila 1: Ketuhanan Yang Maha Esa


1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan YME
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan
YME, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab
3) Mengembankan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayan yang berbeda-beda terhadap Tuhan YME.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesame umat
beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan YME.
17

6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan


menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan YME kepada orang lain.
8) Memiliki etos kerja yang tinggi

Sila 2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan YME.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa memebeda-
bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa
selira
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap
orang lain
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
8) Berani membela kebenaran dan keadilan
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.

Sila 3: Persatuan Indonesia


1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
18

sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi


dan golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara
dan bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kepada
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
bangsa

Sila 4: Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan


dalam Permusyawaratan Perwakilan
1) Sebagai warga Negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan
yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentungan bersama
diatas kepentingan pribadi dan golongan.
19

8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat sesuai hati


nurani yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
YME, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan
persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melakukan persmusyawaratan.

Sila 5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
20

c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarah
pada nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, dan kesetaraan
yang dipraktekkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian
terhadap kesejahteraan masyarakat. Etika publik menjadi
standar atau norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik yang berkompetensi teknis dan kepemimpinan.
ASN memiliki nilai-nilai dasar etika publik yang
tercantum dalam Undang-Undang ASN, antara lain;
memegang teguh nilai-nilai ideologi Negara Pancasila, setia
dan mempertahankan UUD Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945, menjalankan tugas secara profesional dan
tidak berpihak, membuat keputusan berdasarkan prinsip
keahlian, menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif,
menjunjung tinggi standar etika luhur,
mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya pada
publik, kemampuan melaksanakan kebijakan program
pemerintah, memberikan layanan secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun,
mengutamakan komunikasi, konsultasi dan kerjasama,
mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai, mendorong kesetaraan pekerjaan serta
meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai sistem karir.
d. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah fokus terhadap pelayanan
publik dengan berorientasi pada pencapaian hasil dengan
kualitas yang memuaskan. Pelayanan publik yang dimaksud
adalah pemenuhan kebutuhan publik sesuai dengan norma
21

dan aturan yang berlaku yang diselenggarakan oleh


pemerintah sebagai penyelenggara negara. Pentingnya
komitmen mutu dalam memberikan pelayanan yang prima
dapat mencakup nilai-nilai dasar orientasi mutu sebagai
berikut; efektifitas dan efisiensi, inovasi, mengedepankan
komitmen terhadap kepuasan customers/clients, memberikan
layanan yang menyentuh hati untuk menjaga dan memelihara
agar customers/clients tetap setia, menghasilkan produk/jasa
yang berkualitas tinggi, tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan
tidak ada pemborosan, beradaptasi pada perubahan yang
terjadi baik berkaitan dengan pergeseran tuntutan kebutuhan
customers/clients maupun perkembangan teknologi,
menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, serta
melakukan upaya secara berkelanjutan melalui berbagai cara
antara lain seperti pendidikan, pelatihan, pengembangan ide
kreatif, kolaborasi dan benchmark.
e. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang
dilakukan sebagai wujud nyata untuk memberantas segala
tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, serta
merugikan negara. Kesadaran anti korupsi akan memberikan
makna kehidupan jika kesadaran tersebut terbukti atau telah
diikuti dengan upaya dan tindakan nyata dalam menghindari
korupsi. ASN hendaknya dalam menjalankan tugas
pelayanannya dapat menerapkan nilai-nilai anti korupsi antara
lain jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
sederhana dan berani.
22

2. Peran dan Kedudukan PNS dalam Negara Kesatuan Republik


Indonesia
PNS wajib mengetahui peran dan kedudukannya dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar dapat
memahami peran dan kedudukan PNS dalam NKRI.
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Berikut beberapa
konsep yang ada dalam UU No.5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara.
1) Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
a) PNS, merupakan pegawai berstatus tetap dan
memiliki Nomor Induk Pegawai (NIP)
b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),
merupakan pegawai dengan perjanjian kerja sesuai
kebutuhan instansi dalam jangka waktu tertentu.
2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara
yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan instansi pemerintah dan serta harus bebas dari
pengaruh dan intervensi semua golongan dan politik.
3) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri.
Namun demikian merupakan satu kesatuan.
4) Fungsi pegawai ASN adalah: pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, serta perekan dan pemersatu bangsa.
5) Pegawai ASN bertugas:
a) Melaksanakan kebijakan dari Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
23

b) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan


berkualitas
c) Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab
dengan baik, dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN
diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga
berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
b. Whole of Goverment
Whole of Government (WoG) adalah sebuah
pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup kordinasi yang lebih
luas guna mencapai tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program, dan pelayanan publik. WoG juga dikenal
sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang
melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan
urusan-urusan yang relevan (Suwarno. & Sejati, 2016).
Praktek WoG dalam Pelayanan Publik, yaitu:
1) Berdasarkan jenis: pelayanan yang bersifat administratif,
pelayanan jasa, pelayanan barang, dan pelayanan
regulatif
2) Berdasarkan pola: pelayanan teknis fungsional,
pelayanan satu atap, pelayanan satu pintu, pelayanan
terpusat, dan pelayanan elektronik.
3) Prasyarat Best Practice dan penerapan WoG: budaya
dan filosofi, cara kerja yang baru, akuntabilitas dan
insentif, serta cara baru pengembangan kebijakan,
mendesain program dan pelayanan collegate approach.
24

c. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan penyelenggara pelayanan
publik. Unsur penting pelayanan adalah:
1) Unsur pertama, adalah organisasi penyelenggara
pelayanan.
2) Undur kedua, adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu
orang atau masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan.
3) Unsur ketiga, adalah kepuasan yang diterima oleh
penerima layanan (pelanggan).
Menurut Purwanto, dkk., (2016), terdapat 12 unsur
pelayanan publik, yaitu: 1). Kepentingan umum; 2). Kepastian
hukum; 3). Kesamaan hak; 4). Keseimbangan hak dan
kewajiban; 5). Keprofesionalan; 6). Parsitipatif; 7). Persamaan
perlakuan atau tidak diskriminatif; 8). Keterbukaan; 9).
Akuntabilitas; 10). Fasilitas dan perlakuan khusus bagi
kelompok rentan; 11). Ketepatan waktu; 12). Kecepatan,
kemudahan dan keterjangkauan.
Dimensi pelayanan publik yaitu: 1). Ketepatan waktu;
2). Akurasi; 3). Kesopanan dan keramahan; 3). Tanggung
jawab; 4). Kelengkapan; 5). Kemudahan; 6). Variasi model; 7).
Pelayanan pribadi; 8). Kenyamanan.
3. Teori tentang Bebas Asap Rokok di Dalam Rumah
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 2269 Tahun 2011 tentang Pedoman Pembinaan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
adalah sekumpulan perilaku yang diprakekkan atas dasar
25

kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan


seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu
menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Dengan
demikian, PHBS mencakup beratus-ratus bahkan mungkin beribu-
ribu perilaku yang harus diprakekkan dalam rangka mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Di bidang pencegahan dan penanggulangan penyakit
serta penyehatan lingkungan harus diprakekkan perilaku mencuci
tangan dengan sabun, pengelolaan air minum dan makanan yang
memenuhi syarat, menggunakan air bersih, menggunakan jamban
sehat, pengelolaan limbah cair yang memenuhi syarat,
memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di dalam rumah, dan
lain-lain.
Merokok merupakan kegiatan yang berbahaya bagi
kesehatan tubuh karena menurut badan kesehatan dunia (WHO)
rokok merupakan zat adiktif yang memiliki kandungan kurang lebih
4000 elemen, dimana 200 elemen di dalamnya berbahaya bagi
kesehatan tubuh menambahkan bahwa racun yang utama dan
berbahaya pada rokok antara lain tar, nikotin, dan karbon
monoksida. Racun itulah yang kemudian akan membahayakan
kesehatan si perokok.
Dampak rokok tidak hanya mengancam si perokok tetapi
juga orang disekitarnya atau perokok pasif. Analisis WHO,
menunjukkan bahwa efek buruk asap rokok lebih besar bagi
perokok pasif dibandingkan perokok aktif. Ketika perokok
membakar sebatang rokok dan menghisapnya, asap yang dihisap
oleh perokok disebut asap utama, dan asap yang keluar dari ujung
rokok (bagian yang terbakar) dinamakan side stream smoke atau
asap samping. Asap samping ini terbukti mengandung lebih
banyak hasil pembakaran tembakau dibanding asap utama. Asap
26

ini mengandung karbon monoksida 5 kali lebih besar, tar dan


nikotin 3 kali lipat, amonia 46 kali lipat, nikel 3 kali lipat,
nitrosamine sebagai penyebab kanker kadarnya mencapai 50 kali
lebih besar asap sampingan dibanding dengan kadar asap utama.
Kebiasaan merokok orang tua di dalam rumah menjadikan
balita sebagai perokok pasif yang selalu terpapar asap rokok.
Rumah yang orang tuanya mempunyai kebiasaan merokok
berpeluang meningkatkan kejadian ISPA sebesar 7,83 kali
dibandingkan dengan rumah balita yang orang tuanya tidak
merokok di dalam rumah. Sementara itu jumlah perokok dalam
suatu keluarga cukup tinggi. Dengan jumlah perokok yang cukup
tinggi dapat meningkatkan angka kejadian ISPA.
Perilaku merokok tidak hanya berdampak buruk bagi
kesehatan kesehatan perokok aktif, tetapi juga terbukti
memengaruhi status kesehatan perokok pasif. Pada tahun 2011,
The Tobacco Atlas mencatat bahwa setidaknya 600.000 perokok
pasif meninggal dunia dan 75% di antaranya adalah perempuan
dan anak-anak. Dalam rangka mengurangi besaran dampak
akibat perilaku merokok, diperlukan suatu upaya inisiasi kawasan
tanpa asap rokok tingkat rumah tangga.
Rumah seharusnya menjadi tempat yang nyaman bagi
keluarga untuk beristirahat, namun karena adanya asap rokok
yang ditimbulkan oleh salah satu anggota keluarga terutama para
suami, anggota keluarga yang lain merasa terganggu. Selain itu,
faktor terbesar dari kebiasaan mengonsumsi rokok adalah faktor
sosial dan faktor lingkungan. Lingkungan rumah tangga masih
menjadi sumber utama paparan asap rokok para wanita perokok
pasif khususnya ibu hamil. Beberapa regulasi sudah ada terkait
pelarangan merokok di tempat-tempat umum untuk mengurangi
pencemaran udara dari asap rokok, namun berbeda dengan
perilaku merokok dalam rumah, dimana tidak ada larangan
27

merokok di kawasan tempat tinggal. Hal ini menjadikan rumah


masih menjadi sumber cemaran asap rokok pada anggota
keluarga terutama ibu hamil yang ada di dalam rumah.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 36
Tahun 2009 Tentang Kesehatan, khususnya pada bagian ketujuh
belas tentang pengamanan zat adiktif, pada pasal 115 ayat 2
mewajibkan pemerintah daerah untuk menetapkan adanya
Kawasan Tanpa Rokok di wilayahnya. Setiap orang yang berada
di Kawasan Terbatas Merokok dilarang melakukan kegiatan
merokok terkecuali melakukannya di tempat khusus yang telah
disediakan. Selanjutnya, masyarakat yang ingin berhenti merokok
dan menerapkan kampungnya menjadi kawasan tanpa rokok
harus melalui kesadaran masyarakat itu sendiri. Maka dari itu
dibutuhkan adanya proses pemberdayaan masyarakat agar warga
menjadi berdaya.
28

B. Rancangan Aktualisasi
Profesi : Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama
Unit Kerja : UPT. Puskesmas Rawat Inap Danau Panggang
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya penggunaan jamban sehat pada perilaku hidup bersih dan sehat di
wilayah kerja UPT. Puskesmas Rawat Inap Danau Panggang Kecamatan Danau
Panggang Kabupaten Hulu Sungai Utara
2. Belum optimalnya kepatuhan makan buah dan sayur pada perilaku hidup bersih dan
sehat di wilayah kerja UPT. Puskesmas Rawat Inap Danau Panggang Kecamatan
Danau Panggang Kabupaten Hulu Sungai Utara
3. Belum optimalnya kepatuhan tidak merokok di dalam rumah pada perilaku hidup bersih
dan sehat di wilayah kerja UPT. Puskesmas Rawat Inap Danau Panggang Kecamatan
Danau Panggang Kabupaten Hulu Sungai Utara
Isu Yang Diangkat : Belum optimalnya kepatuhan tidak merokok di dalam rumah pada perilaku hidup bersih dan
sehat di wilayah kerja UPT. Puskesmas Rawat Inap Danau Panggang Kecamatan Danau
Panggang Kabupaten Hulu Sungai Utara
Judul : Optimalisasi Kepatuhan Tidak Merokok di Dalam Rumah Pada Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat dengan Penyuluhan Kesehatan tentang Bebas Asap Rokok di Dalam Rumah Pada
Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Rawat Inap Danau Panggang Kecamatan Danau
Panggang Kabupaten Hulu Sungai Utara
29

Gagasan pemecah isu :


1. Membuat media penyuluhan berupa leaflet tentang Bebas Asap Rokok di Dalam Rumah
2. Membuat media cetak dalam bentuk stiker “Alhamdulillah Rumah Ini Sudah Bebas Asap Rokok” dan “Bismillah
Rumah Ini Akan Segera Bebas Asap Rokok”
3. Melaksanakan kegiatan penyuluhan kelompok dengan media power point, media leaflet, stiker dan video
kesehatan di Desa Manarap
4. Melaksanakan kegiatan kunjungan rumah dengan media leaflet dan stiker di Desa Manarap
5. Melaksanakan kegiatan penyuluhan dalam gedung di ruang tunggu rawat jalan dengan pembagian leaflet dan
pemutaran video kesehatan
6. Melakukan evaluasi kegiatan melalui laporan hasil kegiatan dan rekapitulasi monitoring kepatuhan tidak merokok
di dalam rumah
30

Table 3.1 Rancangan Aktualisasi

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 Membuat 1. Konsultasi dengan 1. Lembar Pada tahapan kegiatan Kegiatan membuat Penguatan
media Kepala Konsultasi konsultasi dengan Kepala media penyuluhan nilai
penyuluhan Puskesmas 2. Leaflet tentang Puskesmas nilai ANEKA yang bentuk leaflet organisasi
berupa leaflet 2. Mengumpulkan, Bebas Asap terkait yaitu : tentang Bebas dalam
tentang Bebas menyusun materi, Rokok di Dalam - Nasionalisme, Asap Rokok di kegiatan ini
Asap Rokok di dan mendesain Rumah Implementasi sila ketiga Dalam Rumah sesuai
Dalam Rumah leaflet dengan 3. Dokumentasi mengembangkan sikap merupakan dengan tata
semenarik hormat menghormati kontribusi terhadap nilai yaitu
mungkin serta Sesuai dengan dan bekerjasama : visi UPT. wawasan
memakai bahasa Kepmenkes RI No. Melakukan koordinasi Puskesmas Rawat dan
yang mudah 585 Tahun 2007 dengan kepala Inap Danau akuntabel
dipahami dengan tentang Pedoman puskesmas dalam Panggang yaitu:
menggunakan Pelaksanaan menentukan informasi
Microsoft Promosi Kesehatan yang akan diberikan. ”Terwujudnya
Publisher di Puskesmas - Etika Publik, pelayanan
3. Mencetak, Menghargai komunikasi, kesehatan yang
memprint dan konsultasi, dan bermutu dan
memperbanyak kerjasama : Sebelum terjangkau menuju
leaflet membuat leaflet, saya masyarakat sehat
melakukan konsultasi dan mandiri”
dengan kepala
puskesmas untuk Serta mendukung
meminta pendapat terkait misi Puskesmas
isi leaflet. yaitu :
31

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
Pada tahapan kegiatan “Mengembang
mengumpulkan, menyusun pelayanan
materi, dan mendesain leaflet kesehatan yang
dengan semenarik mungkin bermutu dan
serta memakai bahasa yang terjangkau” dan
mudah dipahami dengan “Mendorong
menggunakan Microsoft masyarakat dalam
Publisher nilai ANEKA yang menciptakan
terkait yaitu : GERMAS”
- Akuntabilitas, Kejelasan
dan Integritas : Materi
yang dikumpulkan dan
disusun atau digunakan
harus yang reliable dari
sumber yang terpercaya
seperti buku, web resmi,
jurnal ilmiah.
- Akuntabilitas, Tanggung
jawab : Penyusunan dan
pembuat media
penyuluhan berupa leaflet
sesuai dengan tanggung
jawab Penyuluh
Kesehatan Masyarakat
menurut Kepmenkes-
Kesos No. 66 Tahun 2001
Tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan
32

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
Fungsional Penyuluh
Kesehatan Masyarakat
dan Angka Kreditnya.
- Etika Publik, Santun :
Dalam penyusunan media
leaflet saya akan
menggunakan bahasa
dan tulisan yang mudah
dipahami, sopan dan tidak
menyinggung perasaan si
pembaca.
- Anti Korupsi, Mandiri :
Dalam pembuatan leaflet
saya bekerja sendiri
dalam pembuatan dan
desain leaflet tersebut.

Pada tahapan kegiatan


mencetak, memprint dan
memperbanyak leaflet nilai
ANEKA yang terkait yaitu :
- Akuntabilitas, Tanggung
jawab : Untuk
memperbanyak leaflet
(fotocopy) saya akan
menggunakan dana dari
Puskesmas yang akan
dipertanggung jawabkan
33

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
nantinya dan merupakan
bentuk tanggung jawab
saya dalam usaha
meningkatkan
pemahaman masyarakat
tentang rumah yang
bebas asap rokok.
- Komitmen Mutu,
Efektifitas dan
Efisiensi : Leaflet untuk
kegiatan penyuluhan
diprint sendiri
menggunakan kertas hvs
agar lebih ekonomis.
Penyuluhan dengan
menggunakan media
leaflet membantu
penyuluh agar pesan
kesehatan tersampaikan
dengan jelas.
- Anti Korupsi, Jujur :
Leaflet dicetak dan
diperbanyak dengan
fotocopy menggunakan
dana dari puskesmas
sehingga harus jujur
mengenai berapa jumlah
leaflet yang akan
34

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
diperbanyak.
2 Membuat 1. Konsultasi dengan 1. Lembar Pada tahapan kegiatan Kegiatan membuat Penguatan
media cetak Kepala Puskesmas Konsultasi konsultasi dengan Kepala media cetak dalam nilai
dalam bentuk 2. Mendesain stiker 2. Stiker Puskesmas nilai ANEKA yang bentuk stiker organisasi
stiker dengan semenarik “Alhamdulillah terkait yaitu : “Alhamdulillah dalam
“Alhamdulillah mungkin dengan Rumah Ini - Nasionalisme, Rumah Ini Sudah kegiatan ini
Rumah Ini menggunakan Sudah Bebas Implementasi sila ketiga Bebas Asap sesuai
Sudah Bebas Microsoft Publisher Asap Rokok” mengembangkan sikap Rokok” dan dengan nilai
Asap Rokok” 3. Memprint dan dan “Bismillah hormat menghormati “Bismillah Rumah organisasi
dan “Bismillah mencetak stiker Rumah Ini Akan dan bekerjasama : Ini Akan Segera yaitu
Rumah Ini Segera Bebas Melakukan koordinasi Bebas Asap wawasan
Akan Segera Asap Rokok” dengan kepala Rokok” merupakan dan
Bebas Asap 3. Dokumentasi puskesmas dalam kontribusi terhadap akuntabel.
Rokok” menentukan pesan pada visi UPT.
stiker Puskesmas Rawat
- Etika Publik, Inap Danau
Menghargai komunikasi, Panggang yaitu:
konsultasi, dan
kerjasama : Sebelum ”Terwujudnya
membuat leaflet, saya pelayanan
melakukan konsultasi kesehatan yang
dengan kepala bermutu dan
puskesmas untuk terjangkau menuju
meminta pendapat terkait masyarakat sehat
isi pesan pada stiker dan mandiri”

Pada tahapan kegiatan Serta mendukung


mendesain stiker dengan misi Puskesmas
35

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
semenarik mungkin dengan yaitu :
menggunakan Microsoft
Publisher nilai ANEKA yang “Mengembang
terkait yaitu : pelayanan
- Akuntabilitas, Kejelasan kesehatan yang
: Membuat stiker yang bermutu dan
berisi tentang terjangkau” dan
“Alhamdulillah Rumah Ini “Mendorong
Sudah Bebas Asap masyarakat dalam
Rokok” dan “Bismillah menciptakan
Rumah Ini Akan Segera GERMAS”
Bebas Asap Rokok”
secara jelas.
- Etika Publik,
Menghargai komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama : Dalam
pembuatan media stiker
saya akan berkomunikasi
dan berkonsultasi kepada
Kepala Puskesmas agar
media yang dibuat dapat
berdaya guna sesuai
dengan kebutuhannya.

Pada tahapan kegiatan


mencetak, memprint dan
memperbanyak leaflet nilai
36

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
ANEKA yang terkait yaitu :
- Komitmen Mutu,
Efektifitas dan
Efisiensi : Stiker yang
dibuat sudah didesain
terlebih dahulu sehingga
pada saat pencetakan
dapat menghemat waktu
dan tenaga. Stiker
digunakan penyuluh agar
pesan kesehatan
tersampaikan dengan
jelas.
- Anti Korupsi, Mandiri :
Stiker akan saya buat
dengan teknik mandiri,
maksudnya memakai
dana saya sendiri dan
dibagikan secara gratis,
tanpa pungutan biaya
apapun kepada
masyarakat.
3 Melaksanakan 1. Membuat Satuan 1. Satuan Acara Pada tahapan kegiatan Kegiatan Penguatan
kegiatan Acara Penyuluhan Penyuluhan membuat SAP dan melaksanakan nilai
penyuluhan (SAP) dan (SAP) mempersiapkan materi serta kegiatan organisasi
kelompok mempersiapkan 2. Power point, media nilai ANEKA yang penyuluhan pada
dengan media materi serta media leaflet, stiker terkait yaitu : kelompok dengan kegiatan ini
power point, 2. Koordinasi dengan dan video - Akuntabillitas, media power point, yaitu
37

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
media leaflet, Kepala Puskesmas kesehatan Tanggung Jawab, media leaflet, stiker wawasan
stiker dan 3. Koordinasi dengan 3. Lembar Kejelasan dan dan video dan
video Bidan Desa konsultasi Konsistensi : Membuat kesehatan di Desa akuntabel
kesehatan di 4. Membuat dan 4. Surat undangan materi penyuluhan dan Manarap
Desa Manarap membagikan 5. Daftar hadir membuat SAP secara merupakan
Undangan kegiatan jelas agar peserta yang kontribusi terhadap
5. Koordinasi dengan 6. Dokumentasi diberikan penyuluhan visi UPT.
Kepala Desa kegiatan dapat mengerti apa yang Puskesmas Rawat
6. Membuat daftar disampaikan merupakan Inap Danau
hadir kegiatan Sesuai dengan tanggung jawab dari Panggang yaitu:
penyuluhan Kepmenkes RI No. penyuluh.
7. Melaksanakan 585 Tahun 2007 - Etika Publik, ”Terwujudnya
penyuluhan tentang Pedoman Menghargai komunikasi, pelayanan
kelompok Pelaksanaan konsultasi, dan kesehatan yang
Promosi Kesehatan kerjasama : Dalam bermutu dan
di Puskesmas pembuatan SAP saya terjangkau menuju
akan berkomunikasi dan masyarakat sehat
berkonsultasi kepada dan mandiri”
kepala puskesmas
tentang materi dan SAP Serta mendukung
misi Puskesmas
Pada tahapan kegiatan yaitu :
koordinasi dengan Kepala “Mengembang
Puskesmas nilai ANEKA yang pelayanan
terkait yaitu : kesehatan yang
- Akuntabilitas, Tanggung bermutu dan
jawab : Berkoordinasi terjangkau” dan
dengan kepala “Mendorong
38

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
puskesmas adalah bentuk masyarakat dalam
tanggung jawab yang menciptakan
harus dilakukan sebelum GERMAS”
pelaksanaan kegiatan
- Nasionalisme,
Implementasi sila ketiga
mengembangkan sikap
hormat menghormati
dan bekerjasama :
Melakukan koordinasi
dengan kepala
puskesmas dalam
pelaksanaan penyuluhan
kelompok
- Etika Publik,
Menghargai komunikasi,
konsultasi, kerjasama,
dan sopan santun :
Sebelum melaksanakan
kegiatan, saya melakukan
konsultasi dengan kepala
puskesmas dan meminta
izin untuk melakukan
penyuluhan kelompok

Pada tahapan kegiatan


koordinasi dengan Bidan
Desa nilai ANEKA yang
39

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
terkait yaitu :
- Akuntabilitas, Tanggung
jawab : Berkoordinasi
dengan bidan desa
adalah bentuk tanggung
jawab yang harus
dilakukan sebelum
pelaksanaan kegiatan
- Nasionalisme,
Implementasi sila ketiga
mengembangkan sikap
hormat menghormati
dan bekerjasama :
Melakukan koordinasi
dengan bidan desa dalam
pelaksanaan penyuluhan
kelompok
- Etika Publik, Menghargai
komunikasi, konsultasi,
kerjasama, dan sopan
santun : Sebelum
melaksanakan kegiatan
aktualisasi di desa, saya
melakukan konsultasi
dengan bidan desa dan
meminta izin untuk
melakukan penyuluhan
kelompok
40

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi

Pada tahapan kegiatan


membuat dan membagikan
undangan nilai ANEKA yang
terkait yaitu :
- Akuntabilitas, Tanggung
jawab : meminta tanda
tangan Kepala Puskesmas
pada surat undangan
sebagai bentuk tanggung
jawab kegiatan yang akan
dilaksanakan
- Etika Publik,
Komunikasi, kerjasama,
dan sopan santun :
memberikan undangan
terlebih dahulu kepada
kepala desa diwakili oleh
bidan desa dan aparat
sebelum melaksanakan
kegiatan penyuluhan
- Anti korupsi, Jujur :
undangan merupakan
bukti sah rencana
pelaksanaan kegiatan

Pada tahapan kegiatan


koordinasi dengan Kepala
41

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
Desa nilai ANEKA yang
terkait yaitu :
- Akuntabilitas, Tanggung
jawab : Berkoordinasi
dengan kepala desa
adalah bentuk tanggung
jawab yang harus
dilakukan sebelum
pelaksanaan kegiatan
- Nasionalisme,
Implementasi sila ketiga
mengembangkan sikap
hormat menghormati
dan bekerjasama :
Melakukan koordinasi
dengan kepala desa
dalam pelaksanaan
penyuluhan kelompok,
kunjungan rumah dan
pemantauan kepatuhan
tidak merokok di dalam
rumah.
- Etika Publik, Menghargai
komunikasi, konsultasi,
kerjasama, dan sopan
santun : Sebelum
melaksanakan kegiatan
aktualisasi di desa, saya
42

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
meminta izin untuk
melakukan penyuluhan
kelompok.

Pada tahapan kegiatan


membuat daftar hadir
kegiatan nilai ANEKA yang
terkait yaitu :
- Akuntabilitas, Tanggung
jawab : membuat daftar
hadir merupakan tanggung
jawab penyuluh sebagai
salah satu bukti kegiatan
yang akan dipertanggung
jawabkan nantinya
- Anti korupsi, Jujur :
daftar hadir merupakan
bukti sah kegiatan telah
dilaksanakan

Pada tahapan kegiatan


melaksanakan penyuluhan
kelompok nilai ANEKA yang
terkait yaitu :
- Akuntabilitas, Tanggung
jawab : Melaksanakan
kegiatan penyuluhan
kelompok dengan media
43

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
leaflet tentang Bebas
Asap Rokok di Dalam
Rumah sesuai dengan
tanggung jawab Penyuluh
Kesehatan Masyarakat
menurut Kepmenkes-
Kesos No. 66 Tahun 2001
Tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Penyuluh
Kesehatan Masyarakat
dan Angka Kreditnya
- Nasionalisme,
Implementasi Sila ke 5
Memberikan Pelayanan
Terbaik Kepada
Masyarakat Tanpa
Membeda-bedakan :
penyuluhan ini bertujuan
untuk membantu
masyarakat dalam hal
peningkatan pengetahuan
tentang Bebas Asap
Rokok di Dalam Rumah
dan kepatuhan
melaksanakan PHBS.
Pada saat penyuluhan
berlangsung saya juga
44

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
akan membagikan leaflet
dan stiker kepada seluruh
peserta yang hadir tanpa
membeda-bedakan serta
membagikan leaflet
secara gratis/tanpa
pungutan biaya ke seluruh
peserta penyuluhan yang
datang.
- Etika Publik,
komunikasi, kerjasama,
dan sopan santun :
sebelum melaksanakan
kegiatan penyuluhan
meminta izin kepada
bidan desa dan kepala
desa serta saat
memberikan penyuluhan
saya akan berkata dan
berperilaku sopan tidak
menyinggung perasaan
peserta juga
menggunakan pakaian
yang rapi.
- Komitmen Mutu, Upaya
Perbaikan Secara
Berkelanjutan : Kegiatan
penyuluhan yang
45

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
dilaksanakan ini
diharapkan dapat
memperbaiki perilaku
peserta menjadi lebih
baik.
- Anti Korupsi, Jujur :
Daftar hadir kegiatan
penyuluhan disebarkan
saat penyuluhan sebagai
bukti pelaksanaan
kegiatan
4 Melaksanakan 1. Memperisapkan 1. Leaflet dan Pada tahapan Kegiatan Penguatan
kegiatan alat dan bahan stiker mempersiapkan alat dan melaksanakan nilai
kunjungan untuk melakukan 2. Daftar bahan untuk melakukan kegiatan kunjungan organisasi
rumah dengan kunjungan rumah Kunjungan kunjungan rumah nilai rumah dengan pada
media leaflet 2. Koordinasi dengan Rumah ANEKA yang terkait yaitu : media leaflet dan kegiatan ini
dan stiker di Kepala Puskesmas 3. Lembar - Akuntabillitas, stiker di Desa yaitu
Desa Manarap 3. Koordinasi dengan Konsultasi Tanggung Jawab : Manarap wawasan
Bidan Desa 4. Lembar Ceklist mempersiapkan alat dan merupakan dan
4. Koordinasi dengan 5. Dokumentasi bahan untuk melakukan kontribusi terhadap akuntabel
Kepala Desa Kegiatan kunjungan rumah visi UPT.
5. Melaksanakan meruapakan tanggung Puskesmas Rawat
kunjungan rumah Sesuai dengan jawab dari penyuluh Inap Danau
pada 10 rumah Kepmenkes RI No. supaya kunjungan rumah Panggang yaitu:
masyarakat yang 585 Tahun 2007 berjalan dengan lancar.
indikator tidak tentang Pedoman - Anti korupsi, Jujur : ”Terwujudnya
merokok di dalam Pelaksanaan membuat daftar pelayanan
rumah belum Promosi Kesehatan kunjungan rumah sebagai kesehatan yang
46

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
tercapai dengan di Puskesmas bukti sah kegiatan telah bermutu dan
melakukan dilaksanakan terjangkau menuju
konseling pada Pada tahapan kegiatan masyarakat sehat
anggota keluarga koordinasi dengan Kepala dan mandiri”
menggunakan Puskesmas nilai ANEKA yang
media leaflet dan terkait yaitu : Serta mendukung
stiker - Akuntabilitas, Tanggung misi Puskesmas
6. Memberikan jawab : Berkoordinasi yaitu :
lembar ceklist dengan kepala “Mengembang
untuk memantau puskesmas adalah bentuk pelayanan
kepatuhan anggota tanggung jawab yang kesehatan yang
keluarga tidak harus dilakukan sebelum bermutu dan
merokok di dalam pelaksanaan kegiatan terjangkau” dan
rumah - Nasionalisme, “Mendorong
Implementasi sila ketiga masyarakat dalam
mengembangkan sikap menciptakan
hormat menghormati GERMAS”
dan bekerjasama :
Melakukan koordinasi
dengan kepala
puskesmas dalam
pelaksanaan kunjungan
rumah
- Etika Publik,
Menghargai komunikasi,
konsultasi, kerjasama,
dan sopan santun :
Sebelum melaksanakan
47

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
kegiatan, saya melakukan
konsultasi dengan kepala
puskesmas dan meminta
izin untuk melakukan
kunjungan rumah

Pada tahapan kegiatan


koordinasi dengan Bidan
Desa nilai ANEKA yang
terkait yaitu :
- Akuntabilitas, Tanggung
jawab : Berkoordinasi
dengan bidan desa
adalah bentuk tanggung
jawab yang harus
dilakukan sebelum
pelaksanaan kegiatan
- Nasionalisme,
Implementasi sila ketiga
mengembangkan sikap
hormat menghormati
dan bekerjasama :
Melakukan koordinasi
dengan bidan desa
kunjungan rumah dan
pemantauan kepatuhan
tidak merokok di dalam
rumah.
48

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
- Etika Publik,
Menghargai komunikasi,
konsultasi, kerjasama,
dan sopan santun :
Sebelum melaksanakan
kegiatan aktualisasi di
desa, saya melakukan
konsultasi dengan bidan
desa dan meminta izin
untuk melakukan
kunjungan rumah dan
pemantauan kepatuhan
tidak merokok di dalam
rumah.

Pada tahapan kegiatan


koordinasi dengan Kepala
Desa nilai ANEKA yang
terkait yaitu :
- Akuntabilitas, Tanggung
jawab : Berkoordinasi
dengan kepala desa
adalah bentuk tanggung
jawab yang harus
dilakukan sebelum
pelaksanaan kegiatan
- Nasionalisme,
Implementasi sila ketiga
49

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
mengembangkan sikap
hormat menghormati
dan bekerjasama :
Melakukan koordinasi
dengan kepala desa
dalam pelaksanaan
kunjungan rumah dan
pemantauan kepatuhan
tidak merokok di dalam
rumah.
- Etika Publik,
Menghargai komunikasi,
konsultasi, kerjasama,
dan sopan santun :
Sebelum melaksanakan
kegiatan aktualisasi di
desa, saya meminta izin
untuk melakukan
kunjungan rumah dan
pemantauan kepatuhan
tidak merokok di dalam
rumah. Saya juga
melakukan konsultasi
terkait kunjungan rumah
yang akan saya lakukan.

Pada tahapan kegiatan


melaksanakan kunjungan
50

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
rumah pada 10 rumah
masyarakat yang indikator
tidak merokok di dalam rumah
belum tercapai dengan
melakukan konseling pada
anggota keluarga
menggunakan media leaflet
dan stiker nilai ANEKA yang
terkait yaitu :
- Akuntabilitas, Tanggung
Jawab : Melaksanakan
kegiatan kunjungan
rumah sesuai dengan
Kepmenkes RI No. 585
Tahun 2007 tentang
Pedoman Pelaksanaan
Promosi Kesehatan di
Puskesmas
- Nasionalisme,
Implementasi Sila ke 5
Memberikan Pelayanan
Terbaik Kepada
Masyarakat Tanpa
Membeda-bedakan :
Kunjungan rumah ini
bertujuan untuk
membantu masyarakat
dalam hal peningkatan
51

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
pengetahuan tentang
Bebas Asap Rokok di
Dalam Rumah dan
memberikan leaflet dan
stiker pada semua rumah
yang dikunjungi tanpa
membeda-bedakan
- Etika Publik, Sopan
Santun : Pada saat saya
melakukan kunjungan
rumah dan memberikan
konseling saya akan
berkata dan berperilaku
sopan, tidak menyinggung
perasaan masyarakat
juga menggunakan
pakaian yang rapi.
- Komitmen Mutu, Upaya
Perbaikan Secara
Berkelanjutan Melalui
Pedidikan : Kegiatan
kunjungan rumah yang
dilaksanakan dapat
memperbaiki perilaku
masyarakat menjadi lebih
baik.
- Anti Korupsi, Jujur :
Daftar kunjungan rumah
52

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
disebarkan saat
melakukan kunjungan
sebagai bukti
pelaksanaan kegiatan
Pada tahapan kegiatan
memberikan lembar ceklist
untuk memantau kepatuhan
anggota keluarga tidak
merokok di dalam rumah nilai
ANEKA yang terkait yaitu :
- Akuntabilitas, Tanggung
Jawab : memberikan
pemantauan terhadap
keluarga yang indikator
tidak merokok di dalam
rumah belum tercapai
sebagai bentuk tanggung
jawab pekerjaan
- Komitmen Mutu, Inovasi
dan Upaya Perbaikan
Secara Berkelanjutan :
Pemantauan kepatuhan
tidak merokok di dalam
rumah sebagai inovasi
yang dilaksanakan dan
diharapkan dapat
memperbaiki perilaku
masyarakat menjadi lebih
53

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
baik.
- Anti Korupsi, Jujur :
Lembar ceklist
pemantauan sebagai bukti
pelaksanaan kegiatan dan
kepatuhan anggota
keluarga terhadap
indikator PHBS tidak
merokok di dalam rumah.
5 Melaksanakan 1. Mempersiapkan 1. Leaflet dan Pada tahapan kegiatan Kegiatan Penguatan
penyuluhan alat dan bahan video mempersiapkan alat dan melaksanakan nilai
dalam gedung penyuluhan kesehatan bahan penyuluhan nilai penyuluhan dalam organisasi
di ruang 2. Melaksanakan 2. Daftar Hadir ANEKA yang terkait yaitu : gedung di ruang pada
tunggu rawat penyuluhan dalam 3. Dokumentasi - Akuntabillitas, tunggu rawat jalan kegiatan ini
jalan dengan gedung dengan kegiatan Tanggung Jawab : dengan pembagian yaitu
pembagian pembagian leaflet Mempersiapkan alat dan leaflet dan wawasan
leaflet dan dan pemutaran bahan penyuluhan pemutaran video dan
pemutaran video kesehatan merupakan tanggung kesehatan akuntabel
video jawab dari penyuluh. merupakan
kesehatan - Anti korupsi, Jujur : kontribusi terhadap
membuat daftar hadir visi UPT.
sebagai bukti sah Puskesmas Rawat
kegiatan telah Inap Danau
dilaksanakan Panggang yaitu:

Pada tahapan kegiatan ”Terwujudnya


melaksanakan penyuluhan pelayanan
dalam gedung dengan kesehatan yang
54

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
pembagian leaflet dan bermutu dan
pemutaran video kesehatan terjangkau menuju
nilai ANEKA yang terkait yaitu masyarakat sehat
: dan mandiri”
- Akuntabilitas, Tanggung
Jawab : Melaksanakan Serta mendukung
penyuluhan sesuai dengan misi Puskesmas
tanggung jawab Penyuluh yaitu :
Kesehatan Masyarakat “Mengembang
menurut Kepmenkes- pelayanan
Kesos No. 66 Tahun 2001 kesehatan yang
Tentang Petunjuk Teknis bermutu dan
Pelaksanaan Jabatan terjangkau” dan
Fungsional Penyuluh “Mendorong
Kesehatan Masyarakat masyarakat dalam
dan Angka Kreditnya menciptakan
- Nasionalisme, GERMAS”
Implementasi Sila ke 5
Memberikan Pelayanan
Terbaik Kepada
Masyarakat Tanpa
Membeda-bedakan :
penyuluhan dalam
gedung ini bertujuan
untuk membantu
masyarakat dalam hal
peningkatan pengetahuan
tentang Bebas Asap
55

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
Rokok di Dalam Rumah
dan kepatuhan
melaksanakan PHBS.
Pada saat penyuluhan
berlangsung saya juga
akan membagikan leaflet
kepada seluruh pasien
yang ada tanpa
membeda-bedakan serta
membagikan leaflet
secara gratis/tanpa
pungutan biaya.
- Etika Publik, sopan
santun : Saat
memberikan penyuluhan
dalam gedung saya akan
berkata dan berperilaku
sopan tidak menyinggung
perasaan pasien juga
menggunakan pakaian
yang rapi.
- Komitmen Mutu, Upaya
Perbaikan Secara
Berkelanjutan : Kegiatan
penyuluhan yang
dilaksanakan ini
diharapkan dapat
memperbaiki perilaku
56

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
peserta menjadi lebih
baik.
- Anti Korupsi, Jujur :
Daftar hadir kegiatan
penyuluhan sebagai bukti
pelaksanaan kegiatan
6 Melakukan 1. Melakukan 1. Laporan Hasil Pada tahapan kegiatan Kegiatan Penguatan
evaluasi evaluasi dengan Kegiatan melakukan evaluasi dengan melakukan nilai
kegiatan bertanya kembali 2. Rekapitulasi bertanya kembali kepada evaluasi kegiatan organisasi
melalui kepada peserta Monitoring peserta tentang materi melalui laporan pada
laporan hasil tentang materi Kepatuhan penyuluhan nilai ANEKA hasil kegiatan dan kegiatan ini
kegiatan dan penyuluhan Tidak Merokok yang terkait yaitu : rekapitulasi yaitu
rekapitulasi 2. Membuat laporan di Dalam - Akuntabilitas, Kejelasan monitoring wawasan
monitoring tertulis hasil Rumah : Evaluasi menunjukkan kepatuhan tidak dan
kepatuhan kegiatan 3. Dokumentasi kejelasan dalam merokok di dalam akuntabel
tidak merokok 3. Melakukan kegiatan penyampaian materi. rumah
di dalam evaluasi pada - Nasionalisme, Sila merupakan
rumah lembar ceklist Kelima, kontribusi terhadap
yang telah Mengembangkan Sikap visi UPT.
diberikan pada Adil Terhadap Sesama : Puskesmas Rawat
kunjungan rumah Bertanya kepada seluruh Inap Danau
peserta tanpa membeda- Panggang yaitu:
bedakan sehingga tidak
menyinggung perasaan ”Terwujudnya
orang. pelayanan
- Etika Publik, Santun : kesehatan yang
Pada saat evaluasi tetap bermutu dan
bersikap sopan dan tidak terjangkau menuju
57

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
merendahkan peserta. masyarakat sehat
- Komitmen Mutu, dan mandiri”
Efektifitas dan Serta mendukung
Efisiensi : Evaluasi yang misi Puskesmas
dilakukan yaitu untuk yaitu :
melihat kualitas “Mengembang
pelaksanaan penyuluhan. pelayanan
kesehatan yang
Pada tahapan kegiatan bermutu dan
membuat laporan tertulis hasil terjangkau” dan
kegiatan nilai ANEKA yang “Mendorong
terkait yaitu : masyarakat dalam
- Akuntabilitas, Tanggung menciptakan
jawab : membuat laporan GERMAS”
hasil kegiatan merupakan
pertanggung jawaban
pelaksanaan kegiatan
- Anti Korupsi,
Transparan : Dalam
pembuatan laporan
sesuai hasil kegiatan
dilapangan.

Pada tahapan kegiatan


melakukan evaluasi pada
lembar ceklist yang telah
diberikan pada kunjungan
rumah nilai ANEKA yang
58

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
terkait yaitu :
- Akuntabilitas, Tanggung
Jawab : melakukan
evaluasi pemantauan
kepatuhan anggota
keluarga yang indikator
tidak merokok di dalam
rumah sebagai bentuk
tanggung jawab pekerjaan
- Komitmen Mutu, Inovasi
dan Upaya Perbaikan
Secara Berkelanjutan :
Evaluasi pemantauan
kepatuhan tidak merokok
di dalam rumah sebagai
inovasi yang dilaksanakan
dan diharapkan dapat
memperbaiki perilaku
masyarakat menjadi lebih
baik.
- Anti Korupsi,
Transparan dan Jujur :
Lembar ceklist
pemantauan sebagai bukti
pelaksanaan kegiatan dan
kepatuhan anggota
keluarga terhadap
indikator PHBS tidak
59

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
merokok di dalam rumah.
60

Tabel 3.2 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

No. Kegiatan Pelaksanaan Tempat


1 Membuat media penyuluhan berupa leaflet 27 Februari s/d 29 UPT. Puskesmas Rawat Inap
tentang Bebas Asap Rokok di Dalam Rumah Februari 2020 Danau Panggang Kec. Danau
Panggang
2 Membuat media cetak dalam bentuk stiker 27 Februari s/d 29 UPT. Puskesmas Rawat Inap
“Alhamdulillah Rumah Ini Sudah Bebas Asap Februari 2020 Danau Panggang Kec. Danau
Rokok” dan “Bismillah Rumah Ini Akan Segera Panggang
Bebas Asap Rokok”
3 Melaksanakan kegiatan penyuluhan kelompok 4 Maret 2020 Desa Manarap Kec. Danau
dengan media power point, media leaflet, stiker Panggang Kab. Hulu Sungai Utara
dan video kesehatan di Desa Manarap
4 Melaksanakan kegiatan kunjungan rumah dengan 5 dan 7 Maret 2020 Desa Manarap Kec. Danau
media leaflet dan stiker di Desa Manarap Panggang Kab. Hulu Sungai Utara
5 Melaksanakan kegiatan penyuluhan dalam 9 Maret 2020 UPT. Puskesmas Rawat Inap
gedung di ruang tunggu rawat jalan dengan Danau Panggang Kec. Danau
pembagian leaflet dan pemutaran video Panggang
kesehatan
6 Melakukan evaluasi kegiatan melalui laporan hasil 4 Maret s/d 15 Maret UPT. Puskesmas Rawat Inap
kegiatan dan rekapitulasi monitoring kepatuhan 2020 Danau Panggang Kec. Danau
tidak merokok di dalam rumah Panggang
61

Tabel 3.3 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi

FEBRUARI Maret
MINGGU KE 1 MINGGU KE 2 MINGGU KE 3 MINGGU KE 4
No. KEGIATAN
S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S
22 23 24 25 26 27 28 29 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
PERENCANAAN
1 Konsultasi atau
koordinasi dengan
coach
2 Konsultasi atau
koordinasi dengan
mentor
PELAKSANAAN
KEGIATAN
1 Membuat media
penyuluhan berupa
leaflet tentang
Bebas Asap Rokok
di Dalam Rumah

2 Membuat media
cetak dalam bentuk
stiker “Matikan
Rokok Anda di Sini!
Stop Merokok”
3 Melaksanakan
kegiatan penyuluhan
kelompok dengan
media power point
atau media leaflet
dan video kesehatan
atau stiker di Desa
Manarap
4 Melaksanakan
kegiatan kunjungan
rumah dengan
media leaflet dan
stiker di Desa
Manarap
62

FEBRUARI Maret
MINGGU KE 1 MINGGU KE 2 MINGGU KE 3 MINGGU KE 4
No. KEGIATAN
S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S
22 23 24 25 26 27 28 29 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
5 Melaksanakan
kegiatan penyuluhan
dalam gedung di
ruang tunggu rawat
jalan dengan
pembagian leaflet
dan pemutaran
video kesehatan
6 Melakukan evaluasi
kegiatan melalui
laporan hasil
kegiatan dan
rekapitulasi
monitoring
kepatuhan tidak
merokok di dalam
rumah
EVALUASI
1 Penyusunan laporan
2 Pelaporan kepada
coach
3 Evaluasi
Pelaksanaan
Aktualisasi

Anda mungkin juga menyukai