RENCANA AKTUALISASI
masyarakatlah yang menjadi tujuan utama. Sebagai aparatur negara kita harus
Nilai diartikan sebagai sesuatu yang dianggap baik, penting, bermanfaat dan
menyenangkan. Sedangkan nilai dasar profesi ASN dapat diartikan sebagai hal-hal yang
dijadikan konsepsi dasar dalam berperilaku sesuai dengan profesi ASN. ASN harus berpegang
teguh pada nilai- nilai dasar profesi ASN yang disebut sebagai ANEKA, yaitu akuntabilitas,
Berdasarkan Undang-undang ASN No. 5 Tahun 2014, nilai-nilai dasar profesi ASN
yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi yang
3.1.1. Akuntabilitas10
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara
15
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Pada akuntabilitas, nilai yang dapat diterapkan pada kegiatan aktualisasi ini adalah
memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelengaraan pemerintahan dan
pelayanan publik dalam hal ini dalam pelayanan sebagai dokter, dan juga menunjukkan sikap
dan perilaku yang konsisten dalam melakukan kegiatan setiap harinya, seperti pendataan,
3.1.2. Nasionalisme11
Nasionalisme adalah pandangan rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan Negara
dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme pancasila adalah paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah air yang didasarkan pada nilai-nilai pancasila.
Nilai yang terkandung dalam sila pertama diantaranya beriman, menghormati dan
berkerja sama antar umat beragama serta tidak memaksakan agama ke orang lain. Selain
itu, sila pertama juga mengandung nilai percaya dan taqwa, hormat menghormati dan
bekerja sama antar pemeluk agama, saling menghormati dalam kebebasan menjalankan
ibadah, tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan pada orang lain.
16
2. Sila II Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Sila kedua menyangkut persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antar sesama
manusia. Nilai yang terkandung yaitu saling mencintai, sikap tenggang rasa, tidak semena-
Sila ketiga mengandung nilai kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan
pribadi dan golongan, rela berkorban untuk kepentingan bangsa, cinta tanah air dan
Permusyawaratan/Perwakilan
Sila keempat mengandung nilai bahwa masyarakat harus mengawasi wakil rakyat,
Nilai yang terkandung pada sila kelima yaitu mengutamakan perbuatan luhur, bersikap
adil, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, menghormati hak orang lain, suka
memberi pertolongan, tidak bergaya hidup mewah, suka bekerja keras, menghargai karya
orang lain.
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai bagian dari pemerintah atau sebagai aparatur
sipil negara memiliki kewajiban melaksanakan kebijakan publik. ASN adalah aparat
17
kebijakan publik di berbagai bidang dan sektor pemerintah. Selain itu ASN juga mengemban
Dalam nasionalisme ini yang dapat diterapkan dalam kegiatan aktualisasi ini adalah
pada Sila ke dua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradap dengan melakukan penyuluhan ke
posyandu sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat, sila ketiga yaitu persatuan Indonesia
dengan melakaukan pengabdian kepada bangsa dan negara dalam bentuk pelayanan sebagai
dokter sehari-hari, Sila ke empat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
kepentingan bersama, Sila ke lima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yaitu
berlaku adil tanpa diskriminatif kepada setiap pasien dalam melakukan pelayanan.
Pelayan publik yang profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi teknis dan
leadership, namun juga kompetensi etika. Tanpa memiliki kompetensi etika, pejabat
cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan bahkan seringkali diskriminatif, terutama
Adapun kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/ etika suatu
Dalam setiap aktivitas seseorang baik sebagai aparatur sipil Negara maupun sebagai
anggota masyarakat selalu melekat di dalamnya nilai-nilai etika. Oleh karena itu, setiap
aparatur sipil Negara dalam setiap kegiatan dan aktifitasnya harus selalu berhati-hati dan agar
tidak bertentangan dengan nilai-nilai etika yang harus selalu dijunjung dan ditegakkan.
18
Adapun nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang ASN,
10. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
15. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem
karir.
Untuk etika publik yang dapat diterapkan pada kegiatan aktualisasi ini adalah
mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia dengan melakukan pelayanan setiap harinya,
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak sebagai dokter, Membuat keputusan
19
berdasarkan prinsip keahlian berdasarkan dengan ilmu kedokteran, Memberikan layanan
kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance)
sudah menjadi keniscayaan di era reformasi saat ini. Berbagai upaya telah dilakukan untuk
dengan harapan. Penyelengaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan prima sudah
tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik.
inovasi, dan mutu penyelenggaraan Pemerintah. Ekeftivitas merupakan sejauh mana sebuah
organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Sementara efisien merupakan jumlah
sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisien ditentukan oleh
berapa banyak bahan baku, biaya, dan tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah tujuan.
Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakterisitik utama yang dijadikan
dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberikan
kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan
pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Sementara inovasi, muncul karena adanya dorongan
disekitarnya. Di sisi lain, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk,
20
jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen
atau pengguna.
Dalam komitmen mutu nilai yang dapat diterapkan ke dalam aktualisasi adalah
pemeriksaan lebih baik hasilnya, inovasi dengan menggunakan hal yang baru dalam
Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan kerugian keuangan Negara namun
dapat menimbulkan kerusakan kehidupan yang tidak hanya bersifat jangka pendek tetapi
dapat pula bersifat jangka panjang. Membahas fenomena dampak korupsi sampai pada
kerusakan kehidupan dan dikaitkan dengan tanggung jawab manusia sebagai yang diberi
amanah untuk mengelolanya dapat menjadi sarana untuk memicu kesadaran diri para ASN
Kesadaran diri anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan selalu
ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia dimuka bumi, dan selalu ingat bahwa
seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus dipertanggungjawabkan, dapat menjadi benteng
kuat untuk anti korupsi. Untuk menjauhkan diri dari korupsi, seorang ASN harus memiliki
integritas tinggi pada diri sendiri dan hidup atau bekerja dalam lingkungan yang menjalankan
sistem integritas dengan baik. Penanaman nilai integritas dapat dilakukan dengan pendekatan
1. Kesediaan
2. Identifikasi
3. Internalisasi
21
Identifikasi nilai dasar anti korupsi memberikan nilai-nilai dasar anti korups yang
prioritas dan memiliki signifikan yang tinggi bagi seorang ASN. Dengan jumlah nilai yang
semakin sedikit maka proses internalisasinya juga menjadi lebih mudah karena seorang ASN
1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin
5. Tanggung jawab
6. Kerja keras
7. Sederhana
8. Berani
9. Adil.
Pada anti-korupsi yang dapat diterapkan pada aktualisasi adalah, jujur dalam
pemeriksaan dan tidak direkayasa, peduli terhadap kesehatan masyarakat, disiplin dalam
pelayanan, tanggung jawab dalam melakukan pelayanan, dan adil dalam memberikan
pelayanan.
bentuk. Bentuk pendekatan bisa dilakukan dalam pelembagaan formal atau informal yang
22
dalam mencapai tujuan bersama. WoG juga dipandang sebagai bentuk kerja sama antar
a. Koordinasi
b. Kerja sama
c. Kolaborasi
d. Sharing
Pada WoG ini yang dapat diterapkan dalam kegiatan aktualisasi ini adalah dalam
berkoordinasi saat rapat dan menentukan kegiatan yang akan diikuti, kemudian kolaborasi
bersama lintas pemegang program yang ada di Puskesmas dan kerjasama antar profesi yang
ada di Puskesmas
Bank Dunia tahun 1993 melaporkan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah
intervensi yang cost effective untuk mengatasi masalah kematian balita yang disebabkan oleh
ISPA, diare, campak, malaria, kurang gizi, yang sering merupakan kombinasi dari keadaan
tersebut. MTBS yang diperkenalkan WHO dan UNICEF di Indonesia pada tahun 1997.
Penerapan MTBS diharapkan tenaga kesehatan dibekalli cara untuk mengenali seecara dini
dan cepat semua gejala anak sakit sehingga dapat ditentukan apakah anak sakit ringan berat
dan perlu rujukan. Jika penyakitnya tidak parah petugas dapat memberikan
pengobatan/tindakan sesuai pedoman MTBS dan diuraikan juga tentang konseling dan tindak
lanjut.
Perubahan dalam tatalaksana MTBS untuk umur 2 bulan sampai 5 tahun secara
23
penggunaan tablet Zinc dan oralit osmolaritas rendah pada diare, tatalaksana malaria,
penentuan status gizi dengan berat badan menurut tinggi/panjang badan antara anak laki-laki
dan perempuan, penggunaan Albendazole sebagai obat kecacingan, tatalaksana masalah gizi
dan anemia dan perubahan jadwal imunisasi. Penerapan MTBS akan efektif jika ibu/keluarga
pengobatan yang tepat. Jika ibu dan keluarga tidak membawa anaknya kefasilitas kesehatan
sampai sakitnya menjadi parah mungkin anak itu akan meninggal karena penyakitnya. Oleh
karena itu pesan mengenai kapan ibu perlu mencari pertolongan bila anak sakit merupakan
penentuan apakah anak sakit atau alasan lain misalkan kunjungan anak sehat, kunjungan
imunisasi atau kunjungan untuk perawatan cedera akibat kecelakaan. Pemilihan bagan
tergantung dari pengelompokan umur dan kunjungan pertama atau lanjutan. Tentukan anak
dalam kelompok mana umur 2 bulan sampai 5 tahun (sebelum ulang tahun ke 5) atau bayi
Proses manajemen kasus disajikan dalam bagan yang memperlihatkan urutan langkah-langkah
24
Pemahaman tentang :
1. Penilaian berarti melakukan penilaian dengan cara anamnesis dan pemeriksaan fisik
tingkat keparahannya dan merupakan suatu kategori untuk menentukan tindakan bukan
jawaban ibu, memuji, memberi nasehat relevan, membantu memecahkan masalah dan
mengecek pemahaman
4. Pelayanan tindak lanjut berarti menentukan tindakan dan pengobatan pada saat anak
Dalam pendekatan MTBS tersedia “Formulir Pencatatan” untuk Bayi umur 2 bulan
sampai 5 tahun
a. Memeriksa tanda bahaya umum kemungkinan tidak bisa minum atau menyusui,
b. Menanyakan empat keluhan utama yaitu batuk atau sukar bernapas, diare, demam dan
masalah telinga
e. Memeriksa status imunisasi dan pemberian Vitamin A dan menentukan apakah anak
25
3.4. Penilaian dan Klasifikasi Bayi Umur 2 Bulan sampai 5 Tahun3
Langkah- langkah pada bagan penilaian dan klasifikasi menggambarkan apa yang
harus dilakukan apabila seorang anak dibawa keklinik dan bagan ini tidak digunakan bagi
anak sehat yang imunisasi atau bagi anak dengan keracunan, kecelakaan atau luka bakar.
Lajur Hijau : kondisi yang tidak memerlukan tindakan khusus tetapi penyuluhan pada ibu
Tanyakan umur anak untuk menentukan bagan penilaian dan klasifikasi sesuai dengan
kelompok umur, lakukan pemeriksaan BB, PB/TB dan suhu. Catat apa yang dikatakan
ibu mengenai masalah anaknya dan tentukan ini kunjungan pertama atau ulang
b. Apakah anak selalu memuntahkan semua sama sekali tidak dapat menelan apapun.
c. Apakah anak kejang, pada saat kejang lengan dan kaki anak menjadi kaku karena
otot-ototnya berkontraksi
26
d. Apakah anak letargis atau tidak sadar tidak bereaksi ketika disentuh, digoyangkan
Infeksi saluran pernapasan dapat terjadi pada bagian mana saja dari saluran
pernapasan seperti hidung, tenggorokan, laring, trakea, saluran udara atau paru
Anak dengan batuk atau sukar bernapas mungkin menderita Pneumonia atau infeksi
a. Apakah anak sukar bernapas dimana pola pernapasan yang tidak biasa cepat atau
berbunyi atau terputus-putus dan sudah berapa lama ; jika lebih 3 minggu berarti
Jika umur anak 2 sampai 12 bulan dikatakan bernapas cepat jika frekuensi 50
kali permenit atau lebih dan jika umur anak 12 bulan sampai 5 tahun dikatakan
c. Amati gerak napas pada dada atau perut anak itu, dinding dada bagian bawah masuk
d. Dengar adanya stridor bunyi yang kasar saat anak menarik napas dan stridor terjadi
27
Gambar 3.1 Klasifikasi balita batuk16
4. Diare
Ibu mudah mengenal diare karena perubahan bentuk tinja yang tidak seperti biasanya
dan frekuensi beraknya lebih sering dibandingkan biasanya. Diare terjadi apabila tinja
mengandung air yang lebih banyak dari normal. Sebagian besar diare yang menyebabkan
dehidrasi berat adalah diare karena kolera. Jika diare berlangsung selama 1 hari atau lebih
disebut diare persisten dan diare dengan darah dalam tinja dengan atau tanpa lendir
Biasanya bayi dehidrasi rewel dan gelisah dan jika berlanjut bayi menjadi letargis atau
tidak sadar, karena bayi kehilangan cairan matanya menjadi cekung anak malas minum
jika ia lemah dan tidak bisa minum tanpa dibantu dan jika dicubit kulit akan kembali
dengan lambat atau sangat lambat. Cubit kulit perut dengan menggunakan ibu jari dan
telunjuk lihat apakah kulit itu kembali lagi dengan sangat lambat (lebih dari 2 detik),
28
Gambar 3.2 Klasifikasi balita diare16
5. Demam
Anak dengan demam mungkin menderuta malaria, campak, demam berdarah atau
a. Malaria
Demam merupakan tanda utama malaria dan anak dengan malaria mungkin
menderita anemia kronis. Malaria berat adalah malaria dengan komplikasi seperti
malaria serebral atau anemia berat.Harus mengetahui risiko malaria di daerah anda
tinggi, rendah, atau tanpa resiko.Pada risiko rendah tanyakan apakah anak dapat
dilakukan dengan alat diagnostik cepat, praktis dan tepat. Ambil sediaan darah
periksa RDT jika belum dalam 28 hari dan periksa mikroskopis darah jika pernah
dilakukan RDT dalam 28 hari terakhir (tidak dilakukan untuk daerah tanpa resiko
malaria)
29
Apakah anak menderita campak dalam 3 bulan terakhir
Lihat ada tanda campak yaitu ruam kemerahan yang menyeluruh dan salah satu
b. Campak
Demam dan ruam kemerahan yang menyeluruh adalah tanda utama campak. Campak
disebabkan oleh virus yang merusak sistem kekebalan. Jika anak sedang sakit
campak saat ini atau dalam 3 bulan terakhir periksa adanya gejala komplikasi
campak seperti : luka dimulut, nanah pada mata dan kekeruhan pada kornea
DBD adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah
kasus maupun daerah yang terjangkit cenderung meningkat. DBD disebabkan oleh
virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Lakukan
penilaian untuk DBD hanya jika demam 2 hari sampai dengan 7 hari.
disebabkan DBD
30
Apakah ada tanda syok ujung ekstermitas teraba dingin, nadi teraba lemah atau
tidak teraba.
Uji torniket (+) ditemukan sebanyak 10 /lebih petekie pada daerah seluas
31
Gambar 3.3 Klasifikasi balita demam16
6. Masalah telinga
telinga yang menyebabkan nyeri dan sering kali demam dan jika tidak diobati
Tanyakan apakah telinga anaknya sakit jika sakit ada infeksi telinga
Adakah nanah /cairan yang keluar dari telinga merupakan tanda infeksi dan
32
Gambar 3.4 Klasifikasi balita sakit telinga16
Anak yang kurang gizi mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk berbagai
Apakah anak kurus nampak tidak berlemak, seperti tulang dibungkus kulit
(marasmus)
Raba pembengkakan pada kedua punggung kaki akibat dari sejumlah besar
- BB/PB <-3 SD
- BB/PB ≥ -3 SD - <-2 SD
- BB/PB -2 SD - +2 SD
Menggunakan indikator
- > +3 SD : obesitas
- >+ 2 SD : gemuk
33
Gambar 3.5 Klasifikasi gizi balita16
8. Anemia
Kekurangan zat besi pada makanan dapat menyebabkan anemia atau dari
penyakit malaria yang dapat menghancurkan sel darah merah dan parasit seperti
34
Cara menilai Anemia
Lihat tanda kepucatan pada telapak tangan yang merupakan tanda anemia dan
bandingkan telapak tangan anak dengan telapak tangan anda dikatakan agak
pucat jika kulit telapak tangan anak itu pucat dan dikatakan sangat pucat jika
telapak tangan kelihatan putih. Kepucatan dapat dilihat juga melalui konjungtiva
untuk kelahiran di rumah dan sarana kesehatan dimana vaksin DPT dan Hepatitis B
35
Gambar 3.7 Status Imunisasi balita16
anak yang berumur 6 bulan – 5 tahun dan catat pada kolom KMS, tidak ada kontra
indikasi
Sangat penting menyediakan waktu untuk menasehati ibu dengan cermat dan
mudah dimengerti dan mengecek pemahaman ibu. Konseling yang dapat diberikan:
36
c. Mengajari ibu cara mencampur dan memberi oralit
Untuk kunjungan ulang gunakan kotak pelayanan tindak lanjut yang sesuai klasifikasi
sebelumnya. Jika anak mempunyai masalah baru, lakukan penilaian klasifikasi dan tindakan
terhadap masalah baru tersebut seperti pada bagan “PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN
a. Pneumonia
b. Diare persisiten
c. Disentri
37
- Infeksi telinga kronis
- Anak kurus
- Anemia
dari 2 bulan baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Umur 2 tahun tidak termasuk pada Bayi
Muda tapi ke dalam kelompok 2 bulan sampai 5 tahun. Bayi Muda mudah sekali menjadi
sakit, cepat menjadi berat dan serius bahkan meninggal terutama pada satu minggu pertama
kehidupan bayi. Penyakit yang terjadi pada 1 minggu pertama kehidupan bayi hampir selalu
terkait dengan masa kehamilan dan persalinan. Keadaan tersebut merupakan karakteristik
khusus yang harus dipertimbangkan pada saat membuat klasifikasi penyakit. Pada bayi yang
lebih tua pola penyakitnya sudah merupakan campuran dengan pola penyakit pada
anak.Sebagian besar ibu mempunyai kebiasaan untuk tidak membawa Bayi Muda ke fasilitas
kesehatan. Guna mengantisipasi kondisi tersebut program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
memberikan pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir melalui kunjungan rumah oleh petugas
kesehatan.
Melalui kegiatan ini bayi baru lahir dapat dipantau kesehatannya dan didekteksi dini.
Jika ditemukan masalah petugas kesehatan dapat menasehati dan mengajari ibu untuk
melakukan Asuhan Dasar Bayi Muda di rumah, bila perlu merujuk bayi segera.
Proses penanganan Bayi Muda tidak jauh berbeda dengan menangani balita sakit umur
38
3.8. Pelaksanaan MTBM pada Bayi Umur Kurang 2 Bulan3
Proses manajemen kasus disajikan dalam bagan yang memperlihatkan urutan langkah-
Dalam pendekatan MTBS tersedia “Formulir Pencatan” untuk Bayi Muda dan untuk
kelompok umur 2 bulan sampai 5 tahun. Kedua formulir pencatatan ini mempunyai cara
Penilaian berarti melakukan penilaian dengan cara anamnesis dan pemeriksaan fisik
tingkat keparahannya dan merupakan suatu kategori untuk menentukan tindakan bukan
Konseling juga merupakan menasehati ibu yang mencakup bertanya, mendengar jawaban
ibu, memuji, memberi nasehat relevan, membantu memecahkan masalah dan mengecek
pemahaman
Pelayanan tindak lanjut berarti menentukan tindakan dan pengobatan pada saat anak
39
Menanyakan kepada ibu mengenai masalah Bayi Muda. Tentukan pemeriksaan ini
merupakan kunjungan atau kontak pertama dengan Bayi Muda atau kunjungan ulang untuk
masalah yang sama. Jika merupakan kunjungan ulang akan diberikan pelayanan tindak lanjut
2) Menanyakan pada ibu apakah bayinya DIARE, jika diare periksa tanda dan
gejalanya yang terkait. Klasifikasikan Bayi Muda untuk DEHIDRASI nya dan
3) Periksa semua Bayi Muda untuk IKTERUS dan klasifikasikan berdasarkan gejala
yang ada
8) Menanyakan kepada ibu keluhan atau masalah yang terkait dengan kesehatan
bayinya.
40
Jika Bayi Muda membutuhkan RUJUKAN SEGERA lanjutkan pemeriksaan
secara cepat. Tidak perlu melakukan penilaian pemberian ASI karena akan
memperlambat rujukan.
3.9. Penilaian dan Klasifikasi Bayi Muda Umur Kurang dari 2 Bulan 3
Infeksi pada Bayi Muda dapat terjadi secara sistemik atau lokal. Infeksi sistemik
gejalanya tidak terlalu khas, umumnya menggambarkan gangguan fungsi organ seperti :
gangguan kesadaran sampai kejang, gangguan napas, bayi malas minum, tidak bisa
Pada infeksi lokal biasanya bagian yang terinfeksi teraba panas, bengkak, merah. Infeksi
lokal yang sering terjadi pada Bayi Muda adalah infeksi pada tali pusat, kulit, mata dan
telinga. Memeriksa gejala kejang dapat dilakukan dengan cara (TANYA, LIHAT,
RABA)
1. Kejang
Kejang merupakan gejala kelainan susunan saraf pusat dan merupakan kegawat
daruratan. Kejang pada Bayi Muda umur ≤ 2 hari berhubungan dengan asfiksia,
trauma lahir, dan kelainan bawaan dan jika lebih dari 2 hari dikaitkan dengan tetanus
neonatorium.
Tanya : adakah riwayat kejang? Tanyakan ke ibu dan gunakan bahasa atau
41
Lihat : apakah bayi tremor dengan atau tanpa kesadaran menurun? Tremor atau
gemetar adalah gerakan halus yang konstan, tremor disertai kesadran menurun
Lihat : apakah ada gerakan yang tidak terkendali? Dapat berupa gerakan
berulang pada mulut, gerakan bola mata cepat, gerakan tangan dan kaki berulang
Lihat dan raba : apakah bayi kaku seluruh tubuh dengan atau tanpa rangsangan.
Mulut mencucu seperti mulut ikan merupakan tanda yang cukup khas pada
tetanus neonatorum
Biasanya menunjukkan ada proses tekanan intra kranial atau kerusakan susunan
Bayi menunjukkan tanda tidak bisa minum atau menyusu jika bayi terlalu lemah
Bayi mempunyai tanda memuntahkan semua jika bayi sama sekali tidak dapat
menelan apapun.
3. Gangguan Napas
Pola napas Bayi Muda tidak teratur (normal 30-59 kali/menit) jika <30 kali/menit
tanda atau gejala bayi biru(sianosis), tarikan dinding dada yang sangat kuat (dalam
42
sangat kuat mudah terlihat dan menetap), pernapasan cuping hidung serta terdengar
4. Hipotermia
Suhu normal 36,5 -37,5 C jika suhu < 35,5C disebut hipotermi berat yang
Infeksi bakteri lokal yang sering terjadi adalah infeksi pada kulit, mata dan pusar.
Pada kulit apakah ada tanda gejala bercak merah, benjolan berisi nanah dikulit. Pada
mata terlihat bernanah, berat ringannya dilihat dari produksi nanah dan mata
bengkak. Pusar kemerahan atau bernanah (kemerahan meluas ke kulit daerah perut
43
Gambar 3.9 Klasifikasi infeksi pada bayi 16
b. Menilai Diare
Ibu mudah mengenal diare karena perubahan bentuk tinja yang tidak seperti biasanya
dan frekuensi beraknya lebih sering dibandingkan biasanya. Biasanya bayi dehidrasi
rewel dan gelisah dan jika berlanjut bayi menjadi letargis atau tidak sadar, karena bayi
kehilangan cairan matanya menjadi cekung dan jika dicubit kulit akan kembali dengan
lambat atau sangat lambat. Cubit kulit perut dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk
lihat apakah kulit itu kembali lagi dengan sangat lambat (lebih dari 2 detik), lambat atau
segera.
44
Gambar 3.10 Klasifikasi diare pada bayi 16
c. Ikterus
Ikterus merupakan perubahan warna kulit atau selaput mata menjadi kekuningan
sebagian besar(80%) akibat penumpukan bilirubin (hasil pemecahan sel darah merah)
sebagian lagi karena ketidak cocokan gol.darah ibu dan bayi. Peningkatan kadar bilirubin
dapat diakibatkan oleh pembentukan yang berlebihan atau ada gangguan pengeluaran.
saraf pusat). Sangat penting mengetahui kapan ikterus timbul, kapan menghilang dan
bagian tubuh mana yang kuning. Timbul setelah 24 jam dan menghilang sebelum 14 hari
tidak memerlukan tindakan khusus hanya pemberian ASI. Ikterus muncul setelah 14 hari
berhubungan dengan infeksi hati atau sumbatan aliran bilirubin pada empedu. Lihat tinja
pucat seperti dempul menandakan adanya sumbatan aliran bilirubin pada sistem empedu.
Kramer 2 : kuning sampai dengan badan bagian atas (dari pusar ke atas)
Kramer 3 : kuning sampai badan bagian bawah hingga lutut atau siku
45
Gambar 3.11 Klasifikasi kuning pada bayi 16
Pemberian ASI merupakan hal yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan
pada bayi 6 bulan pertama kehidupannya, jika ada masalah pemberian ASI maka bayi
Tanyakan : apakah IMD dilakukan, apakah ada kesulitan menyusui, apakah bayi diberi
ASI dan berapa kali dalam 24 jam, apakah bayi diberi selain ASI.
Lihat : apakah ada bercak putih dimulut, adakah celah bibir /dilangit-langit
Timbang dan menentukan BB menurut umur dipakai standar WHO 2005 yang berbeda
untuk laki-laki dan perempuan. Bayi muda dengan berat badan rendah yang memiliki BB
menurut umur < -3 SD (dibawah garis merah), antara -2 SD dan -3 SD (BB pada pita
Penilaian Cara pemberian ASI (jika ada kesulitan pemberian ASI/ diberi ASI kurang dari
1. Apakah bayi diberi ASI dalam 1 jam terakhir jika tidak sarankan ibu untuk
menyusui, jika iya menunggu bayi mau menyusu lagi, amati pemberian ASI.
2. Lihat bayi menyusu dengan baik (posisi bayi benar, melekat dengan baik, mengisap
dengan efektif).
46
Gambar 3.11 Klasifikasi berat bayi 16
Karena sistem pembekuan darah pada bayi baru lahir belum sempurna maka semua
bayi yang berisiko untuk mengalami perdarahan (HDN= haemorrhagic Disease of the
Newborn). Perdarahn bisa ringan atau berat berupa perdarahan pada kejadian ikutan
pasca imunisasi ataupun perdarahan intrakranial dan untuk mencegah diatas maka semua
bayi diberikan suntikan vit K1 setelah proses IMD dan sebelum pemberian imunisasi Hb
47
Penularan Hepatitis pada bayi dapat terjadi secara vertikal (ibu ke bayi pada saat
persalinan) dan horizontal (penularan orang lain). Dan untuk mencegah terjadi infeksi
Imunisasi HB 0 diberikan (0-7 hari) di paha kanan selain itu bayi juga harus
mendapatkan imunisasi BCG di lengan kiri dan polio diberikan 2 tetes oral yang
Adalah kelainan pada bayi baru lahir bukan akibat trauma lahir dan untuk mengenali
meningomielokel dll).
Merupakan perlukaan pada bayi baru lahir yang terjadi pada proses persalinan (kaput
Perdarahan terjadi karena ikatan tali pusat longgar setelah beberapa hari dan bila
dengan Bayi Muda untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu. Masalah yang
- Bagaimana keadaan ibu dan apakah ada keluhan (misalkan : demam, sakit kepala,
pusing, depresi)
48
- Apakah ada masalah tentang (pola makan-minum, waktu istirahat, kebiasaan BAK
dan BAB)
- Apakah ibu minum tablet besi, vit A dan menggunakan alat kontrasepsi
Bayi muda yang termasuk klasifikasi merah memerlukan rujukan segera ke fasilitas
pelayanan yang lebih baik dan sebelum merujuk lakukan pengobatan pra rujukan dan minta
terlambat
Ikterus berat
a. Kejang
0,6 ml IM, pilihan 2 diazepam 0.25 ml dengan berat <2500 gr dan 0,5 ml
49
Jangan memberi minum pada saat kejang akan terjadi aspirasi
rujukan
b. Gangguan Nafas pada penyakit sangat berat atau infeksi bakteri berat
Posisikan kepala bayi setengah mengadah jika perlu bahu diganjal dengan
gulungan kain
c. Hipotermi
Cegah penurunan gula darah (berikan ASI bila bayi masih bisa menyusu dan
beri ASI perah atau air gula menggunakan pipet bila bayi tidak bisa menyusu)
Nasehati ibu cara menjaga bayi tetap hangat selama perjalanan rujukan
Rujuk segera
d. Ikterus
Rujuk segera
50
Cegah turunnya gula darah dengan infus
Rujuk segera
f. Diare
Rehidrasi melalui pipa nasogastrik 20 ml/kg BB/jam selama 6 jam (120 ml/kg
BB)
Rujuk segera
umur dan atau masalah pemberian ASI, Berat badan tidak rendah dan tidak
51
Dibawah ini beberapa tindakan /pengobatan pada Bayi Muda yang tidak
memerlukan rujukan :
Konseling diberikan pada Bayi Muda dengan klasifikasi kuning dan hijau
Mengajari ibu cara pemberian obat oral di rumah (macam obat, dosis, cara
pemberian )
Mengajari ibu cara mengobati infeksi bakteri lokal (tetes mata /salep
meningkatkan produksi ASI, posisi yang benar saat meneteki, cara menyimpan
ASI
52
Mengajari ibu cara merawat tali pusat dan menjelaskan jadwal pemberian
imunisasi
Menasehati ibu kapan harus segera membawa bayi ke petugas kesehatan dan
Pada kunjungan ulang petugas dapat menilai apakah anak membaik setelah diberi obat
atau tindakan lainnya. Apabila anak mempunyai masalah lain gunakan penilaian awal lengkap
a. Dua hari
- Hipotermi sedang
b. 14 hari
Sesuai dengan yang dipaparkan dalam mata diklat habituasi, bahwa sumber kegiatan
53
yang akan dilaksanakan berdasarkan isu yang yang diangkat berdasarkan tiga hal yaitu
bersumber dari SKP, penugasan dari atasan dan atas inisiatif sendiri. Berdasarkan hal tersebut,
maka isu yang diangkat penulis yaitu berdasarkan penugasan pimpinan yang dikoordinasikan
bersama yaitu:
a. Kurang optimalnya penerapan Metode Terpadu Balita Sakit di UPT Puskesmas Tahai.
Berdasarkan identifikasi isu yang dibuat, maka penulis melakukan analis isu untuk
permasalahannya menggunakan kriteria analisis USG dengan menetapkan rentang (1-5) dari
mulai sangat USG atau tidak sangat USG. Dengan keterangan U yaitu Urgency: seberapa
mendesak suatu harus dibahas, dianalisa, dan ditindak lanjuti; S yaitu Seriousness: seberapa
serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan; dan G yaitu
Growth: seberapa kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Teknik Analisis
No. Identifikasi Isu U S G Total
1. Kurang optimalnya penerapan Metode 4 4 5 14
Terpadu Balita Sakit di UPT Puskesmas
Tahai.
2. Kurangnya penanganan pasien home 3 3 3 9
care di UPT Puskesmas Tahai.
3. Kurangnya kunjungan lansia di 3 4 4 11
Posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Tahai
Keterangan : U = Urgency
54
S = Seriousness Nilai 2 = Rendah
Nilai 4 = Tinggi
Berdasarkan identifikasi isu maka penulis memilih isu anaisis dampak yang memiliki
nilai skala yang tinggi yaitu “Kurang optimalnya penerapan Metode Terpadu Balita Sakit di
UPT Puskesmas Tahai.” Penulis memilih isu ini karena di wilayah kerja UPT Puskesmas
Tahai didapatkan tingginya angka kesakitan balita, terutama penyakit ISPA menjadi penyakit
terbanyak di Puskesmas Tahai. Selain itu, keterampilan petugas, serta pengetahuan dan
kesadaran orangtua maupun pengasuh menjadi kendala dalam penanganan balita sakit di
1. Analisis Dampak
b. Resiko komplikasi ISPA, gizi buruk dan diare pada balita meningkat
2. Rencana Kegiatan
Berdasarkan hasil identifikasi dan analis isu serta analisis dampak yang dilakukan,
a. Melakukan sosialisasi tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit kepada staff puskesmas
55
d. Melakukan pelayanan kesehatan sesuai Metode yang diterapkan meliputi anamnesis,
g. Melakukan penyuluhan tentang perawatan balita dan penanganan balita sakit pada kelas
balita di Posyandu
h. Membuat leaflet/ kartu edukasi mengenai perawatan balita dan penanganan balita sakit
56