Anda di halaman 1dari 18

BAB II

2.1 NILAI-NILAI MATA PELATIHANNilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) Nilai dasar

Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai agenda II meliputi mata pelatihan yang diakronimkan

ANEKA yang merupakan kepanjangan dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang akan diaktualiasasikan saat habituasi di Puskesmas

Bontosunggu Kota Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI sebagai agenda III terdiri dari

mata pelatihan Pelayanan Publik, Whole of Government (WoG) dan Manajemen ASN I

yang digunakan dalam mengidentifikasi isu. Nilai dasar PNS tersebut dijabarkan ke dalam

indikator-indikator atau butirbutir yang sebagian besar diambil dari 45 butir nilai-nilai

Pancasila sebagai berikut:

Adapun penjelasan tentang nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara adalah sebagai berikut:

1. Akuntabilitas Akuntabilitas merupakan prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada

setiap level atau unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan

pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya. Akuntabilitas merujuk pada

kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang

menjadi amanahnya. Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau

organisasi untuk memenuhi tanggung jawab. Aspek-aspek akuntabilitas 10 mencakup

beberapa hal antara lain akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi

pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan

konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja. Nilai-nilai akuntabilitas antara lain:

a. Kepemimpinan: lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana

pimpinan memainkan peranan penting dalam menciptakan lingkungannya


b. Transparansi: tujuan dari adanya transparansi adalah mendorong komunikasi internal

dan eksternal, memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan

korupsi dalam pengambilan keputusan, meningkatkan akuntabiltas dalam keputusan

serta meningkatkan kepercayaan kepada pimpinan secara keseluruhan

c. Integritas: dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk dijunjung dan

mematuhi semua hukum dan aturan yang berlaku. Integritas akan membrikan

kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan stakeholders.

d. Tanggung jawab: tanggung jawab akan memberikan kewajiban bagi setiap individu

dan lembaga bahwa ada konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan,

e. Keadilan: keadilan harus menjadi landasan utama akuntabilitas karena akan

berdampak pada kepercayaan serta optimal atau tidaknya suatu kinerja

f. Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Lingkungan

akuntablitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya

g. Keseimbangan: keseimbangan diperlukan antara kewenangan, harapan dan kapasitas.

Setiap indibidu harus menggunakan wewewenang untuk peningkatan kinerja sesuai

kapasitas sumber daya dan keahlian yang dimiliki.

h. Kejelasan: fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui wewenang, peran dan

tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem

pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.

i. Konsistensi: konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari

sebuah kebijakan, prosedur dan sumber daya kan memiliki konsekuensi terhadap

tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel.


2. Nasionalisme

Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan

negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme pun bisa diartikan sebagai

cara yang digunakan untuk menyatukan beberapa perbedaan karena mengutamakan

kepentingan umum di atas kepentingan individu.Secara politis nasionalisme berarti

pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya

yang disdasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang meliputi:

1) Ketuhanan Yang Maha Esa

2) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

3) Persatuan Indonesia

4) Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/

Perwakilan

5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

3. Etika Publik

Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,

benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam

rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.Nilai-nilai dasar etika publik yang

tercantum dalam undang-undang ASN adalah:

1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila

2) Setia dan mempertahankan UUD 1945

3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak

4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian

5) Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif


6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur

7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada public

8) Mampudalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah

9) Memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat tepat akurat, berdaya guna,

dan santun

10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi

11) Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.

12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai

13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan

14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat

sistim karir

4. Komitmen Mutu

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih sudah menjadi keniscayaan di

era reformasi saat ini. Pun dengan penyelenggaraan pemerintah yang berorientasi pada

layanan prima. Itu adalah sesuatu yang sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga

pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik. Apabila pemerintah dapat

memberikan layanan prima kepada masyarakat, maka akan menimbulkan kepuasan bagi

pihak-pihak yang dilayani. Pelayanan publik yang bermutu akan menciptakan

kepercayaan publik kepada pemerintah. Komitmen mutu adalah janji pada diri kita

sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu

kinerja pegawai. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang

komitmen pada mutu melaui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan
berorientasi mutu. Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima

sekurang-kurangnya akan mecakup hal berikut:

1) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan costumer/klien

2) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara agar

customer/klien tetap setia

3) Menghasilkan pekerjaan yang bekualitas tinggi tanpa cacat, tanpa kesalahan dan

tanpa pemborosan

4) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran tunttan

kebutuhan customer/klien maupun perkembangan teknologi

5) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan

pengambilan keputusan

6) Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara lain

pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi dan benchmark.

5. Anti Korupsi

Korupsi berasal dari kata latin Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan, dan

kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagi kejahatan luar

biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan

kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, dan masyarakat.Kerusakan

tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak

jangka panjang.Korupsi merupakan kegiatan yang merugikan keuangan negara demi

menguntungkan diri sendiri maupun orang lain. Korupsi digolongkan sebagai kejahatan

luar biasa karena dampaknya yang sangat besar bagi pribadi, keluarga maupun

masyarakat. Nilai dasar anti korupsi antara lain


1. Kejujuran: merupakan kelurusan hati, tidak berbohong dan tidak curang

2. Kepedulian: memperhatikan, mengindahkan dan menghiraukan

3. Kemandirian: melaksanakan kegiatan tanpa bergantung kepada pihak lain

4. Kedisiplinan: mencapai suatu tujuan dengan waktu yang lebih efisien

5. Tanggung jawab: perwujudan dari kewajiban mesnyelesaikan sesuatu hal yang

dilakukan

6. Kerja keras: kemauan untuk melaukan sesuatu dengen ketekunan dan ketahann demi

tercapainya suatu tujuan

7. Sederhana : prinsip ini akan mengatasi adanya kesenjangan sosial serta sidat iri dengki

8. Adil: tidak berat sebelah, tidak memihak

9. Berani: tidak takut untuk melakukan sesuatu yang benar

2.2 Sikap dan Perilaku Disiplin ASN

Berdasarkan kode etik dan perilaku ASN sebagaimana yang dimaksud dalam UU No 5

Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara antara lain:

1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas tinggi

2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin

3) Melayani dengan sikap hormat, santun, dan tanpa tekanan

4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan

5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau jabatan yang berwenang

sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangundangan dan etika

pemerintah

6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara


7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan

efisien

8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya

9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang

memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan

10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan

jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau

untuk orang lain.

11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN, dan

12) Melaksanakan ketentuan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN

(Sumber UU No 5 Tahun 2014)

2.3 Peran dan Kedudukan ASN

1. Whole of Government Whole of Goverment (WOG) merupakan sebuah pendekatan

penyelenggaraan pemeritahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan

dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai

tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.

WOG juga dikenal sebagai pendekatan intraagency yaitu pendekatan yang melibatkan

sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.WOG

menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas sektor atau lintas batas

guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu

tertentu.

2. Pelayanan Publik Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang

diselenggarakan oleh instansi pemerintahan di pusat dan di daerah, dan di lingkungan


BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa dalam pemenuhan kebutuhan

masyarakat. Pelayanan publik adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan

cara-cara tertentu yang memerlukaan kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta

kepuasan dan keberhasilan. Setiap pelayanan menghasilkan produk baik berupa barang

dan jasa. Menurut UU Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan

bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap

warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang

disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dengan demikian diperlukan 3 unsur

penting dalam pelayanan publik yaitu unsur pertama organisasi penyelenggara pelayanan

publik, unsur kedua penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau

organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga kepuasan yang diberikan atau diterima

oleh penerima layanan (pelanggan)

3. Manajemen ASN Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan

pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi

politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.Manajemen ASN lebih

menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu

tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan

jaman.Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap

belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk dapat

membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN

tersebut harus jelas.Berdasarkan jenisnya ASN terdiri atas Pegawai negeri sipil dan

pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.PNS merupakan warga negara Indonesia


yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat

pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk

pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara Indonesia yang

memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan

perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam

rangka melaksanakan tugas pemerintahan . Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan

luar negeri.Namun pegawai ASN merupakan satu kesatuan.Dalam menjalankan

kedudukannya tersebut ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan

publik dan perekat dan pemersatu bangsa.


BAB III

PENETAPAN ISU DAN RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Deskripsi Isu

3.1.1 Sumber Isu Sumber isu yang diangkat oleh penulis berasal dari pengamatan yang

dilakukan oleh penulis selama melaksanakan tugas di Organisasi Perangkat Daerah

kurang lebih selama 4 bulan yang kemudian di konsultasikan ke atasan langsung sebagai

mentor. Salah satu isu tersebut menjadi core issue untuk kemudian dicarikan gagasan

pemecahan isunya dalam bentuk rancangan berupa beberapa kegiatan dan tahap kegiatan

3.1.2 Identifikasi Isu Dari hasil observasi selama bertugas di Puskesmas Bontosunggu Kota

Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto penulis menemukan 3 isu yang berkaitan

dengan tugas pokok dan fungsi penulis sebagai penyuluh Kesehatan Masyarakat. Isu

tersebut antara lain:

1. Belum optimalnya sistem pelaporan bulanan promkes di Puskesmas ……….

2. Kurangnya media promosi kesehatan untuk program/kegiatan inovasi di Puskesmas

……….

3. Kurangnya pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi peserta didik

di wilayah kerja Puskesmas…………….

NO ISU Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI


Whole of Pelayanan Manajemen
goverment publik ASN
Belum optimalnya system Sebagai Untuk dapat Sebagai petugas
pelaporan bulanan Promkes di Penyuluh mencapai tujuan kesehatan kita
Puskesmas kesehatan dalam harus bersifat
masyarakat di mengoptimalkan profesional untuk
Puskesmas yang pelaporan, melaporkan
bekerjasama penyuluh segala kegiatan
dengan Dinas diharapkan yang kita lakuka
Kesehatan mampu
memiliki tugas memberikan
untuk pelayanan berupa
melaporkan penyajian data
semua kegiatan hasil pelaporan
promosi sesuai dengan
kesehatan ke yang ditetapkan
dinas kesehatan,
laporan
penyuluhan
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
adalah salah satu
kegiatan yang
wajib dilaporkan.
Kurangnya media promosi Sebagai Untuk dapat Sebagai ASN
kesehatan di wilayah kerja Penyuluh mencapai tujuan yang bergelut di
Puskesmas ……….. Kesehatan dalam dunia kesehatan
masyarakat, meningkatkan kita sebaiknya
media adalah kesadaran dan memiliki sifat
salah satu hal pengetahuan professional
penting yang siswa akan dalam
harus dimiliki pentingnya memberikan
guna berperilaku pelayanan
mempermudah hidup bersih dan kepada pasien
masyarakat sehat maka bukan hanya
untuk memahami penyuluh dalam bentuk
materi kesehatan penindakan tetapi
penyuluhan yang masyarakat juga
disampaikan. diharapkan berkewajiban
Pembuatan mampu dalam
media memberikan memberikan
penyuluhan pelayanan public informasi dengan
biasanya bekerja dalam bentuk menggunakan
sama dengan edukasi media yang
Dinas Kesehatan menggunakan mudah
dan bekerja sama media yang dimengerti oleh
dengan menarik masyarakat
kelurahan dan khusunya peserta
sekolah untuk didik.
membagikan
media informasi
Kurangnya pengetahuan Sebagai Penyuluh Sebagai
Perilaku Hidup Bersih dan Penyuluh kesehatan penyuluh
Sehat bagi peserta didik di kesehatan yang masyarakat kesehatan, harus
wilayah kerja Puskesmas memiliki diharapkan bekerja secara
……… kewenangan mampu professional dan
dalam memberikan mengabdikan diri
mempromosikan pelayanan public pada pekerjaan,
kesehatan dalam bentuk salah satu
masyarakat, penyuluhan – bentuknya adalah
perlu melakukan penyuluhan untuk menambah
kerja sama lintas berkaitan dengan pengetahuan
sector. kesehatan masyarakat
mengenai
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
(PHBS)
3.2 Penetapan Isu

3.2.1 Analisis kualitas Isu menggunakan USG

Bobot Penetapan Kriteria Kualiatas ISU USG

Bobot Keterangan
5 Sangat (Penting/Serius/Berkembang)
4 Penting/Serius/Berkembang
3 Cukup (Penting/Serius/Berkembang)
2 Tidak (Penting/Serius/Berkembang)
1 Sangat tidak (Penting/Serius/Berkembang)

Pokok Bahasan Kriteria TOTAL


No RANGKING
Isu U S G NILAI
Belum optimalnya
system pelaporan
bulanan promkes di
Puskesmas
…………..
Kurangnya Media
Promosi Kesehatan
di Puskesmas ……
Kurangnya
pengetahuan
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
bagi peserta didik
di wilayah kerja
Puskesmas ………
3.3 Rancangan Aktualisasi

Unit kerja Puskesmas …………………..


1. Kurangnya pengetahuan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat bagi peserta didik
2. Belum semua program/ kegiatan inovasi di
Identifikasi Isu Puskesmas memiliki media untuk promosi
kesehatan
3. Belum optimalnya system pelaporan
bulanan promkes
Kurangnya pengetahuan Perilaku Hidup Bersih
Isu yang Diangkat
dan Sehat bagi peserta didik
Meningkatkan pengetahuan peserta didik
terhadap perilaku hidup bersih dan sehat
melalui metode ceramah, permainan dan senam
Gagasan Pemecahan Isu
guna mempermudah peserta didik memahami
materi atau informasi tentang Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat.

Gagasan pemecahan isu dari dampak yang dapat ditimbulkan dari isu di atas sekaligus menjadi
judul aktualisasi, yakni: “ Peningkatan pengetahuan peserta didik terhadap Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat “.

TABEL RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Puskesmas ……………..

Isu yang diangkat : Kurangnya pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi peserta didik

Judul Aktualisasi : Peningkatan Pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi Peserta

Didik

Konstribusi
Keterkaitan Penguatan
N Output/ terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Subtansi Mata terhadap nilai
o Hasil dan Misi
Pelatihan organisasi
Organisasi
Konsultasi 1. Meyiapkan bahan 1. Foto 1. Etika Publik: Dengan Santun : Dengan
dengan konsultasi bersama Konsultasi terlaksananya melakukan
mentor 2. Melakukan Mentor mentor koordinasi dan konsultasi
konsultasi dengan 2. Catatan dilakukan persetujuan kepada mentor
mento hasil dengan dari Mentor harus memiliki
3. Mancatat hasil konsultasi bersikap maka dapat nilai yang
konsultasi ramah, sopan, mewujudkan santun, sopan,
4. Dokumentasi dan hormat misi : dan ramah
2. Akuntabilitas: memberikan
Melakukan pelayanan
konsultasi yang bermutu,
adalah bentuk merata dan
tanggungjawab terjagkau
saya dalam
upaya
memberikan
penyuluhan
pada peserta
didik
3. Nasionalisme:
Melakukan
musyawarah
dengan
pimpinan
dalam
melaksanakan
aktualisasi saat
habituasi
Pemberian 1. Membuat bahan 1. Foto 1. Komitmen Dengan Inovatif :
Pre Test pretest 2. membuat Mutu: pembuatan Dengan
tentang Menyebarkan pretest bahan Memberikan pretest yang dibuatnya pretest
Perilaku pretest 2. pretest sebelum berguna untuk dalam membantu
Hidup Foto penyuluhan membantu kegiatan
Bersih dan menyebarka adalah inovasi pserta didik penyuluhan
Sehat n pretest saya di OPD dalam sesuai dengan
(PHBS) untuk memahami nilai inovatif
mengetahui materi dengan tujuan
tingkat merupakan mengukur
pengetahuan salah satu pengetahuan
responden bentuk peserta didik
sebelum pengamalan sebelum
dilakukan misi “ dilakukan
penyuluhan 2. memberikan penyuluhan
Nasionalisme : pelayanan
Dalam yang bermutu,
memberikan merata, dan
pretest kepada terjangkau“
responden saya
harus bersikap
adil, pada semua
responden saat
mengisi
lembaran pretest
3. Anti Korupsi:
Dalam proses
pemberian
pretest saya
harus bekerja
Keras sebagai
wujud
keseriusan saya
dalam
mengetahuai
tingkat
pengetahuan
awal mengani
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
(PHBS)
Pengeduka 1. Mempersiapkan 1. Foto 1. Etika Publik: Dengan Santun
sian bahan edukasi berupa pembuatan Saya melakukan pemberian Pemberian
Perilaku power point 2. materi edukasi PHBS edukasi penyuluhan di
Hidup Melakukan powerpoint dengan sopan mengenai sekolah
Bersih dan pengedukasian 3. 2. Video dan santun dan Perilaku Hidup menggunakan
Sehat Mengecek daftar hadir melakukan tidak membeda Bersih melalui bahasa yang
(PHBS) 4. Dokumentasi pengedukas bedakan peserta kegiatan sopan dan
melalui ian 3. Bukti didik dari sudut penyuluhan, santun.
media daftar hadir pandang sesuai dengan
powerpoint peserta ekonomi, sosial visi organisasi
dan strata “Menjadikan
pendidikan. 2. Puskesmas
Komitmen Bontosunggu
Mutu: Saya Kota sebagai
melakukan Pusat
persiapan yang Pelayanan
matang serta Kesehatan
memilih materi Terbaik dalam
yang sesuai Mewujudkan
dengan judul Indonesia
dan Sehat”
menyampaikan
melalui media
power point
akan
memberikan
strategi efektif
dan efisien
dalam proses
edukasi. 3.
Akuntabilitas:
Menyampaikam
materi edukasi
kepada peserta
didik dibutuhkan
integritas,
keseuaian antara
materi edukasi
dengan tindakan
semestinya
Pengeduka 1. Mempersiapkan 1. Print out 1. Etika Publik: Mengedukasi Inovatif
sian bahan edukasi game ulartangg Saya peserta didik Mengedukasi
Perilaku ular tangga a PHBS Melakukan melalui senam peserta didik
Hidup 2. Melakukan edukasi 2. Video edukasi cuci tangan agar mudah
Bersih dan melalui game ular edukasi dengan cara pakai sabun mengerti
Sehat tangga bermain santun dan dapat dibutuhkan
(PHBS) 3. Mengecek daftar ulartangg tidak menambah inovasi yang
melalui hadir a PHBS membeda pengetahuan membuat peserta
permainan 4. Dokumentasi 3. Daftar bedakan peserta didik didik senang
ular tangga hadir peserta didik sehingga sehingga dengan
kesehatan dari sudut mampu mudah
pandang “meningkatkan memahami
ekonomi, kemampuan materi yang
sosial dan SDM yang disampaikan
strata lebih
pendidikan professional”
2. Komitmen dan
Mutu: Melalui “Menciptakan
permainan lingkungan
ulartangga kelurahan
diharapkan yang
saya dapat berwawasan
menyampaika kesehatan”
n informasi
tentang
Perilaku
Hidup Bersih
dan Sehat
(PHBS) secara
efektif dan
efisien. 3.
Akuntabilitas:
Saya
Menyampaika
n materi
edukasi
kepada peserta
didik secara
berintegritas,
yaitu
kesesuaian
antara materi
edukasi dan
perilaku yang
sesungguhnya
Pengeduka 1. Mengumpulkan 1. Foto 1. Etika Publik: Mengedukasi Inovatif:
sian peserta didik peserta Saya Melakukan peserta didik Kemampuan
Perilaku dilapangan 2. didik di edukasi senam melalui senam dalam
Hidup Memberikan contoh lapangan 2. dengan sopan cuci tangan mendayagunakan
Bersih dan senam Foto dan dan santun dan pakai sabun ide kreatif dalam
video tidak membeda dapat
senam bedakan menambah
CTPS

Anda mungkin juga menyukai