Anda di halaman 1dari 10

A.

Kode Etik & Kode Perilaku adl pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan


pegawai dlm melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pergaulan hidup sehari-
hari yang bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan pegawai, bangsa,
dan negara.

B. komitmen merupakan bentuk dedikasi atau kewajiban yang mengikat kepada


orang lain, hal tertentu, atau tindakan tertentu. 

A. 1. komitmen merupakan bentuk dedikasi atau kewajiban yang mengikat kepada


orang lain, hal tertentu, atau tindakan tertentu. Komitmen sendiri bisa dilakukan
dengan cara suka rela atau tanpa unsur paksaan. Banyak orang
menjalani komitmen pada sesuatu karena mencintai apa yang mereka lakukan.

bentuk sikap dan perilaku ... Loyalitas berarti setiap tindakan dan perbuatan harus bisa
memberikan kontribusi ...

2. Mutu adalah: Apapun yg menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.


= Tdk ada cacat, kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyratan.
= kesesuai terhadap spesifikasi.

(Standar produk/jasa untuk memenuhi ekpetasi masyarakat untuk


memperoleh kepuasan ).

3. Komitmen mutu merupakan wujud layanan bagi Aparatur kepada masyarakat dan


pekerjaan tersebut harus berdasarkan internalisasi konsep ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi). .. karena
bersentuhan langsung dengan penerima manfaat layanan yaitu masyarakat

B. bahwa prinsip-prinsip dalam sistem TQM harus dibangun atas dasar 5 pilar sistem yaitu;
Produk, Proses, Organisasi, Kepemimpinan, dan Komitmen. Produk adalah titik pusat
untuk tujuan dan pencapaian organisasi. Mutu dalam produk tidak mungkin ada
tanpa mutu di dalam proses

C. = Observasi adalah aktivitas pengamatan terhadap sebuah objek secara langsung


dan mendetail guna untuk menemukan informasi mengenai objek tersebut.

= Deskripsi adalah: memaparkan atau menggambarkan dengan kata-kata secara jelas


dan terperinci;.... Contoh: penelitian ini bertujuan mendeskripsikan....

= Identifikasi adalah suatu tindakan proses meneliti, mencari, menemukan, mencatat


informasi dan data mengenai sesuatu, fakta, atau seseorang.

Proses suatu indentifikasi dapat dilakukan dengan dua jenis


(1) proses meniru sumber atau orang lain, dan
(2) proses mengumpulkan suatu data.

D. Kode Etik & Kode Perilaku adl pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan pegawai


dlm melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pergaulan hidup sehari-hari yang
bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan pegawai, bangsa, dan negara.
SOAL AKUNTABEL

1. Pengambilan keputusan secara akuntabel dan beretika berarti dapat membuat


keputusan dan tindakan yang tepat dan akurat. Sebuah keputusan yang akuntabel dan
beretika sangat penting dalam menjaga kepercayaan dan keyakinan terhadap masyarakat
dalam pekerjaan pemerintahan. Dalam prakteknya, seorang PNS penempatan
kepentingan umum diatas kepentingan pribadi/golongan.
Bagaimana Mengambil Keputusan yang Akuntabel bagi seorang PNS…? Dan hal-hal apa
yang wajib diperhatikan, jelaskan.

1. Memastikan tindakan dan keputusan yang berimbang dan tidak bias;


2. Bertindak adil dan mematuhi prinsip-prinsip due process (proses yang benar/ adil);
3. Akuntabel dan transparan;
4. Melakukan pekerjaan secara penuh, efektif dan efisien;
5. Berperilaku sesuai dengan standar sektor publik, kode sektor publik etika sesuai
dengan organisasinya;
6. Mendeklarasikan secara terbuka bila terjadi adanya potensi konflik kepentingan.
1. Komitmen kerja adalah suatu keadaan seorang karyawan yang memihak organisasi
tertentu, serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan
keanggotaannya dalam organisasi (Robbins dan Judge, 2008).

1. Mutu adalah ukuran relatif dari kebendaan. Mendefinisikan mutu dalam rangka


kebendaan sangat umum sehingga tidak menawarkan makna oprasional. Secara
oprasional mutu produk atau jasa adalah sesuatu yang memenuhi atau melebihi
ekspektasi pelanggan. Sebenarnya mutu adalah kepuasan pelanggan.
EFEKTIVITAS : Sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan,
atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakan.

2. Mutu adalah Secara oprasional mutu produk atau jasa adalah sesuatu yang memenuhi


atau melebihi ekspektasi pelanggan. Sebenarnya mutu adalah kepuasan pelanggan.

EFEKTIVITAS : Sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan,


atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakan.

. Menurut Garvin,
  Mutu/kwalitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan atau konsumen.
Perbedaan akuntabilitas dan responsibilitas adalah  
Akuntabilitas merupakan tanggung jawab pimpinan yang berkaitan
dengan keputusan dan hasil yang diraih dalam tugasnya.
Responsibiltas merupakan pengejawantahan tanggung jawab oleh
suatu perusahaan sebagai anggota masyarakat dalam mematuhi
hukum dan bertindak sesuai dengan nilai nilai masyarakat.

1. Menjadi PNS yang akuntabel

Kemampuan berperilaku secara akuntabel dalam ranah dan kasus umum yang terkait dengan
penegakan akuntabilitas

• Prinsip-prinsip profesi ASN


• Perilaku individu yang akuntabel
• Perilaku akuntabel dalam transparansi dan akses informasi
• Menghindari perilaku yang curang dan koruptif
• Perilaku akuntabel dalam penggunaan sumber daya negara
• Perilaku akuntabel dalam penyimpanan dan penggunaan data serta informasi pemerintah
• Menghindari konflik kepentingan
• Mengambil keputusan secara akuntabel

2. ….Soal Latihan 1. Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel,
maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi Akuntabilitas Kejujuran dan
Hukum, Akuntabilitas Proses, Akuntabilitas Program, serta Akuntabilitas Kebijakan. Ada Studi
Kasus Seperti Berikut :

Pemerintah Pusat maupun daerah sudah memulai program pengadaan barang dan jasa
dengan mekanisme secara elektronik yang disebut e-procurement. Tujuannya adalah
pertama, agar tidak ada main mata antara pengada proyek dan pihak yang mengadakan
proyek (Meminimalisir Kasus KKN). Kedua, agar pelaksanaan pengadaan barang dan jasa
dapat dilaksanakan dengan cepat dan teratur

Pertanyaannya, termasuk dimensi akuntabilitas apakah studi kasus tersebut? Jelaskan.

3. pengambilan keputusan secara akuntabel dan beretika berarti dapat membuat keputusan
dan tindakan yang tepat dan akurat. Sebuah keputusan yang akuntabel dan beretika sangat
penting dalam menjaga kepercayaan dan keyakinan terhadap masyarakat dalam pekerjaan
pemerintahan. Dalam prakteknya, penempatan kepentingan umum berarti bahwa:
Memastikan tindakan dan keputusan yang berimbang dan tidak bias; Bertindak adil dan
mematuhi prinsip-prinsip due process; Akuntabel dan transparan; Melakukan pekerjaan
secara penuh, efektif dan efisien; Berperilaku sesuai dengan standar sektor publik, kode
sektor publik etika sesuai dengan organisasinya serta Mendeklarasikan secara terbuka bila
terjadi adanya potensi konflik kepentingan.
Bagaimana Mengambil Keputusan yang Akuntabel bagi PNS? Pengambilan keputusan secara
akuntabel dan beretika berarti dapat membuat keputusan dan tindakan yang tepat dan akurat.
Sebuah keputusan yang akuntabel dan beretika sangat penting dalam menjaga kepercayaan dan
keyakinan terhadap masyarakat dalam pekerjaan pemerintahan. Dalam prakteknya, penempatan
kepentingan umum berarti bahwa: 1. Memastikan tindakan dan keputusan yang berimbang dan
tidak bias; 2. Bertindak adil dan mematuhi prinsip-prinsip due process; 3. Akuntabel dan transparan;
4. Melakukan pekerjaan secara penuh, efektif dan efisien; 5. Berperilaku sesuai dengan standar
sektor publik, kode sektor publik etika sesuai dengan organisasinya; 6. Mendeklarasikan secara
terbuka bila terjadi adanya potensi konflik kepentingan.

SOAL AKUNTABEL

2. Pengambilan keputusan secara akuntabel dan beretika berarti dapat membuat


keputusan dan tindakan yang tepat dan akurat. Sebuah keputusan yang akuntabel dan
beretika sangat penting dalam menjaga kepercayaan dan keyakinan terhadap masyarakat
dalam pekerjaan pemerintahan. Dalam prakteknya, seorang PNS penempatan
kepentingan umum diatas kepentingan pribadi/golongan.
Bagaimana Mengambil Keputusan yang Akuntabel bagi seorang PNS…? Dan hal-hal apa
yang wajib diperhatikan, jelaskan.

1. Memastikan tindakan dan keputusan yang berimbang dan tidak bias;


2. Bertindak adil dan mematuhi prinsip-prinsip due process (proses yang benar/ adil);
3. Akuntabel dan transparan;
4. Melakukan pekerjaan secara penuh, efektif dan efisien;
5. Berperilaku sesuai dengan standar sektor publik, kode sektor publik etika sesuai
dengan organisasinya;
6. Mendeklarasikan secara terbuka bila terjadi adanya potensi konflik kepentingan.

2. Dengan kata lain, komitmen merupakan bentuk dedikasi atau kewajiban yang


mengikat kepada orang lain, hal tertentu, atau tindakan tertentu. Komitmen sendiri
bisa dilakukan dengan cara suka rela atau tanpa unsur paksaan. Banyak orang
menjalani komitmen pada sesuatu karena mencintai apa yang mereka lakukan.3 Jan

2021
3. Komitmen kerja adalah suatu keadaan seorang karyawan yang memihak organisasi
tertentu, serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan
keanggotaannya dalam organisasi (Robbins dan Judge, 2008).

3. Mutu adalah ukuran relatif dari kebendaan. Mendefinisikan mutu dalam rangka


kebendaan sangat umum sehingga tidak menawarkan makna oprasional. Secara
oprasional mutu produk atau jasa adalah sesuatu yang memenuhi atau melebihi
ekspektasi pelanggan. Sebenarnya mutu adalah kepuasan pelanggan.
4. EFEKTIVITAS : Sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang
ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakan.
Efektivitas organisasi berarti memberikan barang atau jasa yang dihargai
oleh pelanggan. (Ricard L. Daft)
5. EFISIENSI :
Jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
organisasional. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan
baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah
keluaran tertentu. Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya
yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa. (Richard L.Daft)
6. INOVASI :
Cara utama di mana suatu organisasi beradaptasi terhadap perubahan-
perubahan di pasar, teknologi, dan persaingan. (Ricard L. Daft)

1. Raw input adalah kualitas siswa yang akan mengikuti proses pendidikan. Kualitas tersebut
dapat berupa potensi kecerdasan, bakat, minat belajar, kepribadian siswa, dan sebagainya.
Faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah faktor individu siswa bisa
berupa kondisi fisiologis maupun psikologis anak.28 Jun 2013

Dari beberapa pengertian tersebut dapat diasumsikan bahwa standar adalah kesepakatan


mengenai satuan ukuran mengenai spesifikasi teknis atau
kriteria yang akurat yang digunakan sebagai pembanding kuantitas, kualitas, nilai hasil
karya, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, ...

Pengawasan atau controlling adalah proses melalui manajer berusaha memperoleh


keyakinan bahwa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaannya.1 Feb 2021

Work culture/Budaya kerja merupakan sikap hidup yang didasari oleh nilai pandangan
hidup yang telah menjadi sifat, kebiasaan dan kekuatan pendorong yang
membudaya dalam kehidupan suatu kelompok/masyarakat/organisasi yang
tercermin dalam perilaku, kepercayaan yang terwujud sebagai kerja atau bekerja.

Reka baru atau inovasi (bahasa Inggris: innovation) dapat diartikan sebagai proses
dan/atau hasil pengembangan pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan
(termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki
produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang ...

Permintaan pasar (market demand) adalah jumlah permintaan individu di pasar pada harga
tertentu.

2. Diagram tulang ikan atau fishbone adalah salah satu metode / tool di dalam meningkatkan
kualitas. Sering juga diagram ini disebut dengan diagram Sebab-Akibat atau cause effect
diagram. ... Sehingga sering juga disebut dengan diagram ishikawa. Metode tersebut
awalnya lebih banyak digunakan untuk manajemen kualitas.
3. Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai efektivitas, efisiensi, inovasi,
dan mutu penyelenggaraan Pemerintah. ... Di sisi lain, mutu merupakan suatu kondisi
dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau
bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna

4. Komitmen mutu merupakan wujud layanan bagi Aparatur kepada masyarakat dan


pekerjaan tersebut harus berdasarkan internalisasi konsep ANEKA ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi). .. karena bersentuhan
langsung dengan penerima manfaat layanan yaitu masyarakat

5. oba amati dan renungkan kegiatan selama Anda mengikuti Diklat Prajabatan ini. Identifikasi dan
diskusikan, hal-hal apa yang menurut penilaian Anda belum memenuhi harapan mutu?
Kemukakan argumentasinya! Apa saran yang dapat Anda sampaikan untuk menyempurnakan
hal tersebut?

6. Deskripsi
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance)
sudah menjadi keniscayaan di era reformasi saat ini. Berbagai upaya telah dilakukan
untuk mewujudkan keniscayaan tersebut, namun dalam implementasinya masih belum
sesuai harapan. Hal ini ditandai dengan banyaknya keluhan masyarakat atas buruknya
layanan aparatur pemerintahan, misalnya:
(1) terkait dengan maraknya kasus korupsi, sebagai cerminan penyelenggaraan
pemerintahan yang tidak efisien;
(2) banyaknya program pembangunan sarana fisik yang terbengkalai, sebagai cerminan
ketidak-efektifan roda pemerintahan;
(3) kecenderungan pelaksanaan tugas yang lebih bersifat rule driven dan sebatas
menjalankan rutinitas kewajiban, sebagai cerminan tidak adanya kreativitas untuk
melahirkan inovasi; serta
(4) masih banyaknya keluhan masyarakat karena merasa tidak puas atas mutu layanan
aparatur, sebagai cerminan penyelenggaraan layanan yang kurang bermutu.
7.
Deskripsi Akuntabilitas
Dalam Mata Diklat Akuntabilitas PNS, secara substansi pembahasan berfokus pada
fasilitas pembentukan nilai-nilai dasar akuntabilitas. Peserta diklat akan dibekali dengan
pembelajaran mengenai nilai-nilai dasar dan konsep akuntabilitas publik, konflik
kepentingan dalam masyarakat, netralitas PNS, keadilan dalam pelayanan publik,
transparan dalam memberikan informasi dan data yang dibutuhkan oleh publik, serta
sikap dan perilaku yang konsisten. Mata diklat ini disajikan dengan proses experiential
learning, yang memberikan penekanan-penekanan pada proses internalisasi nilai-nilai
dasar, kombinasi metode ceramah interaktif, diskusi, studi kasus, simulasi, film pendek,
studi lapangan dan demonstrasi. Melalui mata diklat ini, peserta akan dinilai
kemampuannya dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar akuntabilitas guna
pelaksanaan tugas jabatannya.

C. Aspek - Aspek Akuntabilitas


1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship) Hubungan yang dimaksud
adalah hubungan dua pihak antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat.
Pemberi kewenangan bertanggung jawab memberikan arahan yang memadai, bimbingan, dan
mengalokasikan sumber daya sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results oriented) Dalam konteks ini, setiap
individu/kelompok/ institusi dituntut untuk bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya, serta selalu bertindak dan berupaya untuk memberikan kontribusi untuk mencapai
hasil yang maksimal.
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires reporting) Laporan kinerja
adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan memberikan laporan kinerja berarti mampu
menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh individu/kelompok/institusi, serta
mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang telah dilakukan.
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without consequences)
Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggung jawab, dan tanggung jawab
menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa penghargaan atau sanksi.
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance) Tujuan utama dari
akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Dalam pendekatan akuntabilitas yang bersifat proaktif (proactive accountability),
akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang direncanakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sejak awal, penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja.
D. Pentingnya Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit organisasi
sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada
atasannya. Dalam beberapa hal, akuntabilitas sering diartikan berbedabeda. Adanya norma yang
bersifat informal tentang perilaku PNS yang menjadi kebiasaan (“how things are done around here”)
dapat mempengaruhi perilaku anggota organisasi atau bahkan mempengaruhi aturan formal yang
berlaku. Seperti misalnya keberadaan PP No. 53 Tahun 2010 tentang Akuntabilitas Publik Disiplin
Pegawai Negeri Sipil, belum sepenuhnya dipahami atau bahkan dibaca oleh setiap CPNS atau pun
PNS. Oleh sebab itu, pola pikir PNS yang bekerja lambat, berdampak pada pemborosan sumber daya
dan memberikan citra PNS berkinerja buruk. Dalam kondisi tersebut, PNS perlu merubah citranya
menjadi pelayan masyarakat dengan mengenalkan nilai-nilai akuntabilitas untuk membentuk sikap,
dan perilaku PNS dengan mengedepankan kepentingan publik, imparsial, dan berintegritas.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu:
1. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi); dengan membangun suatu sistem
yang melibatkan stakeholders dan users yang lebih luas (termasuk masyarakat, pihak swasta,
legislatif, yudikatif dan di lingkungan pemerintah itu sendiri baik di tingkat kementrian, lembaga
maupun daerah);
2. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional);
3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar). E. Tingkatan Dalam Akuntabilitas
Gambar . Tingkatan dalam akuntabilitas Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu
akuntabilitas personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, dan
akuntabilitas stakeholder. 1) Akuntabilitas Personal (Personal Accountability) Akuntabilitas personal
mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika.
Pertanyaan yang digunakan untuk mengidentifikasi apakah seseorang memiliki akuntabilitas
personal antara lain “Apa yang dapat saya lakukan untuk memperbaiki situasi dan membuat
perbedaan? 2) Akuntabilitas Individu Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu
dan lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dengan instansinya sebagai pemberi kewenangan.
Pemberi kewenangan bertanggung jawab untuk memberikan arahan yang memadai, bimbingan, dan
sumber daya serta menghilangkan hambatan kinerja, sedangkan PNS sebagai aparatur negara
bertanggung jawab untuk memenuhi tanggung jawabnya. 3) Akuntabilitas Kelompok Kinerja sebuah
institusi biasanya dilakukan atas kerjasama kelompok. Dalam hal ini tidak ada istilah “Saya”, tetapi
yang ada adalah “Kami”. Dalam kaitannya dengan akuntabilitas kelompok, maka pembagian
kewenangan dan semangat kerjasama yang tinggi antar berbagai kelompok yang ada dalam sebuah
institusi memainkan peranan yang penting dalam tercapainya kinerja organisasi yang diharapkan. 4)
Akuntabilitas Organisasi Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah
dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap organisasi/institusi maupun kinerja
organisasi kepada stakeholders lainnya. 5) Akuntabilitas Stakeholder Stakeholder yang dimaksud
adalah masyarakat umum, pengguna layanan, dan pembayar pajak yang memberikan masukan,
saran, dan kritik terhadap kinerjanya. Jadi akuntabilitas stakeholder adalah tanggung jawab
organisasi pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsif dan
bermartabat.

Anda mungkin juga menyukai