BerAKHLAK
1. Berorientasi Pelayanan
Mata Pelatihan ini diberikan untuk memfasilitasi pembentukan nilai
Berorientasi Pelayanan pada peserta melalui substansi pembelajaran yang terkait
dengan bagaimana memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat; ramah,
cekatan, solutif, dan dapat diandalkan; serta melakukan perbaikan tiada henti.
Secara lebih operasional, Berorientasi Pelayanan dapat dijabarkan dengan beberapa
kriteria, yakni:
a. ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk menjabarkan pedoman
perilaku sesuai dengan tujuan yang terkandung dari masing-masing nilai. Kode
etik juga terkadang dibuat untuk mengatur hal-hal apa saja yang secara etis
boleh dan tidak boleh dilakukan, misalnya yang terkait dengan konflik
kepentingan. Dalam menyelenggarakan pelayanan publik jika terjadi konflik
kepentingan maka aparatur ASN harus mengutamakan kepentingan publik dari
pada kepentingan dirinya sendiri.
b. Untuk mendetailkan kode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah kode perilaku
(code of conducts) yang berisi contoh perilaku spesifik yang wajib dan tidak boleh
dilakukan oleh pegawai ASN sebagai interpretasi dari kode etik tersebut. Contoh
perilaku spesifik dapat juga berupa bagaimana penerapan SOP dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
Pelayanan publik yang prima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga
pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik, karena dapat menimbulkan
kepuasan bagi pihak-pihak yang dilayani. Dalam Pasal 10 UU ASN, pegawai ASN
berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai perekat
dan pemersatu bangsa. Untuk menjalankan fungsi tersebut, pegawai ASN bertugas
untuk:
2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah
untuk dipahami. Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas
adalah sesuatu yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara
mencapainya.
3. Kompeten
Arti kompeten dalam asn adalah terus belajar dan mengembangkan kapasitas:
✓ Mengembangkan kompetensi diri
✓ Membantu orang lain belajar
✓ Melaksanakan tugas terbaik
Sesuai dengan kebijakan Undang Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014, prinsip
dasar dalam pengelolaan ASN yaitu berbasis merit. Dalam hal ini seluruh aspek
pengelolaan ASN harus memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja.
Pembinaan dan penempatan pegawai pada jabatan pimpinan tinggi, jabatan
administrasi maupun jabatan fungsional didasarkan dengan prinsip merit, yaitu
kesesuaian kualfikasi, kompetensi, kinerja, dengan perlakuan tidak diskriminatif dari
aspek-aspek subyektif, seperti kesamaan latar belakang agama, daerah, dan aspek
subjektivitas lainnya.
Sekurangnya terdapat 8 (delapan) karakateristik yang dianggap relevan bagi
ASN dalam menghadapi tuntutan pekerjaan saat ini dan kedepan. Kedelapan
karakterisktik tersebut meliputi: integritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan
global, IT dan Bahasa asing, hospitality, networking, dan entrepreneurship.
Kedelapan karakteristik ini disebut sebagai smart ASN
Karakter lain yang diperlukan dari ASN untuk beradapatasi dengan dinamika
lingkungan strategis, yaitu: inovatif dan kreatif, agility dan flexibility, persistence dan
perseverance serta teamwork dan cooperation.
4. Harmonis
harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa
hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.
Ada tiga hal yang dapat menjadi acuan untuk membangun budaya tempat kerja
nyaman dan berenergi positif. Ketiga hal tersebut adalah:
a. Membuat tempat kerja yang berenergi Sebagian besar karyawan atau orang
dalam organisasi menghabiskan separuh hidupnya di tempat kerja. Untuk itu
tempat kerja harus dibuat sedemikian rupa agar karyawan tetap senang dan
nyaman saat bekerja. Tata ruang yang baik dan keberadaan ruang terbuka
sangat disarankan. Desain ruang terbuka dapat meningkatkan komunikasi,
hubungan interpersonal dan kepuasan kerja, sekaligus optimal mengurangi
terjadinya disharmonis yang disebabkan kurangnya komunikasi.
b. Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi Selalu ingat
dalam sebuah organisasi Anda bukan satu-satunya orang yang menjalankan alur
produktivitas. Ketika Anda sudah "mentok", ada baiknya Anda mencari ide dari
orang-orang yang berada dalam tim. Hal tersebut mampu meningkatkan
keterlibatan dan rasa memiliki karyawan dalam sebuah bisnis atau organisasi.
c. Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi Tak dapat dielakkan
jika pendapatan adalah salah satu motivator terbaik di lingkungan kerja.
Demikian juga rasa memiliki. dengan membagi kebahagiaan dalam organisasi
kepada seluruh karyawan dapat meningkatkan rasa kepemilikan dan
meningkatkan antusiasme para karyawan.
upaya menciptakan suasana kondusif yang harmonis bukan usaha yang dilakukan
sekali dan jadi untuk selamanya. Upaya menciptalkan dan menjaga suasana
harmonis dilakukan secara terus menerus
5. Loyal
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang
dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
6. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan
hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul.
Perilaku adaptif merupakan tuntutan yang harus dipenuhi dalam mencapai tujuan
baik individu maupun organisasi – dalam situasi apa pun. Salah satu tantangan
membangun atau mewujudkan individua dan organisasi adaptif tersebut adalah situasi
VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity). Hadapi Volatility dengan
Vision, hadapi uncertainty dengan understanding, hadapi complexity dengan clarity,
dan hadapi ambiguity dengan agility. Organisasi adaptif yaitu organisasi yang memiliki
kemampuan untuk merespon perubahan lingkungan dan mengikuti harapan
stakeholder dengan cepat dan fleksibel. Budaya organisasi merupakan faktor yang
sangat penting di dalam organisasi sehingga efektivitas organisasi dapat ditingkatkan
dengan menciptakan budaya yang tepat dan dapat mendukung tercapainya tujuan
organisasi. Bila budaya organisasi telah disepakati sebagai sebuah strategi perusahaan
maka budaya organisasi dapat dijadikan alat untuk meningkatkan kinerja. Dengan
adanya pemberdayaan budaya organisasi selain akan menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas.
7. Kolaboratif
Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh CPNS. Sekat-sekat
birokrasi yang mengkungkung birokrasi pemerintah saat ini dapat dihilangkan. Calon
ASN muda diharapkan nantinya menjadi agen perubahan yang dapat mewujudkan
harapan tersebut. Pendekatan WoG yang telah berhasil diterapkan di beberapa negara
lainnya diharapkan dapat juga terwujud di Indonesia. Semua ASN Kementerian/Lembaga
/Pemerintah Daerah kemudian akan bekerja dengan satu tujuan yaitu kemajuan bangsa dan
negara
ia.