“BERORIENTASI PELAYANAN,
AKUNTABEL DAN KOMPETEN”
Disusun oleh:
AMALIA IVADA
NIP. 199507262022042002
(Gelombang 3 Angkatan XXIII Kelompok 1 sub-Kelompok 1)
Pelayanan publik harus akuntabel karena akuntabilitas publik merupakan landasan utama
dalam proses penyelenggaraan pemerintahan yang baik. untuk itu, aparatur pemerintah
harus mempertanggungjawabkan seluruh aktivitas dan pelaksanaan kerjanya kepada
publik.
Penekanan utama akuntabilitas publik adalah pemberian informasi kepada publik dan
konstituen lainnya yang menjadi pemangku kepentingan (stakeholder).
Adapun payung hukum yang tertuang dalam pelayanan publik adalah UU No. 25 Tahun
2009 tentang Layanan Publik. Undang-undang ini mengatur tentang prinsip-prinsip
pemerintahan yang baik yang merupakan efektivitas fungsi-fungsi pemerintahan itu
sendiri.
Menurut Permen PAN-RB No. 36 Tahun 2012 menetapkan bagian dari pelayanan publik,
yakni :
1. Penyusunan
2. Penetapan
3. Penerapan
Dalam mengatasi tantangan itu, sebagai ASN harus menjaga dan berpartisipasi dalam
proses menjaga dan meningkatkan pelayanan tersebut. Bisa jadi secara
aturan dan payung hukum memang sudah memadai, namun secara pola pikir dan mental
masih butuh usaha keras dan komitmen.
Konsep Akuntabilitas
1. Kepemimpinan
2. Transparansi
3. Integritas
4. Tanggung jawab
5. Keadilan
6. Kepercayaan
7. Keseimbangan
8. Kejelasan
9. Konsistensi
Sebagai contoh di kantor pertanahan : Pemimpin selalu menjadi role model, tidak hanya
memberikan contoh tetapi juga memberikan support.
Leader dan kepala kantor selalu memberikan akses komunikasi 2 arah dari pegawai
sebagai pelaksana langsung yang berhubungan dengan masyarakat. terdapat briefing dan
coffee morning dengan satu seksi.
KOMPETEN
HARMONIS
Saling peduli dan menghargai perbedaan apapun latar belakangnya. Hal ini
bertujuan untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif. Sehingga membuat tempat
kerja berenergi, memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi, serta
berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi.
LOYAL
Dapat dimaknai sebagai kesetiaan, terhadap cita-cita organisasi dan kepada NKRI. ASN
harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
Faktor eksternal :
1. Memegang tegus ideologi Pancasila, UUD 1945, dan setia kepada NKRI serta
Pemerintahan yang sah.
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi, dan negara. Dengan selalu
melakukan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan.
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara. Dengan tidak menyalahgunakan informasi
internal negara yakni tugas, status, dan jabatan untuk mendapatkan keuntungan
bagi diri sendiri dan orang lain.
1. ASN pelaksana kebijakan publik, yakni berorientasi pada kepentingan publik dan
senantiasa menempatkan kepentingan publik, bangsa, dan negara di atas
kepentingan lainnya.
2. Fungsi ASN sebagai pelayan publik, ASN harus senantiasa berorientasi kepada
kepentingan publik dan memiliki kapasitas untuk memberikan pelayanan kepada
publik sebagai bagian dari unit kerja publik untuk memenuhi kepentingan
masyarakat umum.
3. ASN sebagai perekat pemersatu bangsa.
ADAPTIF
Perkembangan teknologi yang sangat cepat memaksa individu dan organisasi harus
beradaptasi dengan cepat pula. Bagi ASN nilai-nilai adaptif perlu dijalankan karena :
VUCA sebagai keadaan atau situasi yang tidak pasti dan kompleks, perubahan situasi
yang sangat cepat tetapi sebab akibatnya belum jelas.
V : Volatility
U : Uncertainty
C : complexcity
A : Ambiguity
Studi kasus adaptif berdasarkan pencapaian impian dan visi indonesia 2045 :
Dalam mewujudkannya pasti akan ada banyak yang akan kita hadapi, untuk itu dengan
adaptasi sangat perlu diterapkan.
KOLABORATIF
Kolaborasi adalah suatu proses dimana pihak-pihak dengan keahlian yang berbeda dapat
melihat aspek yang berbeda dari suatu masalah, dapat secara konstruktif mengeksplorasi
perbedaan dan menemukan solusi baru untuk masalah yang akan lebih sulit untuk
dipecahkan tanpa perspektif pihak lain.
Interaksi stakeholders antara organisasi lain dan individu berperan sebagai bagian strategi
kebijakan. Collaborative governance menekankan semua aspek yang memiliki
kepentingan dalam kebijakan membuat persetujuan bersama.