Anda di halaman 1dari 20

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. LANDASAN TEORI
1. Nilai – Nilai Dasar ANEKA
Berdasarkan pada nilai-nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang
harus diterapkan dan ditanamkan pada Aparatur Sipil Negara
(ASN), maka perlu diketahui indikator-indikator dari kelima dasar
tersebut yaitu:
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban yang
harus dicapai. Akuntabilitas merujuk kepada kewajiban setiap
individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat
akuntabilitas. Alat akuntabilitasnya berupa perencanaan strategis
(strategic plans), kontrak kinerja, dan laporan kinerja. Dalam
menciptakan lingkungan kerja akuntabel, ada beberapa nilai
dasar yang harus diperhatikan, yaitu:
1) Kepemimpinan: Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas
ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang
penting dalam menciptakan lingkungannya.
2) Transparansi: Keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/instansi.
3) Integritas: adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.

16
17

4) Tanggung Jawab: adalah kesadaran manusia akan tingkah


laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak
di sengaja tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan: adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan: Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan
akuntabilitas.
7) Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
8) Kejelasan: Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab
harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang
menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
9) Konsistensi: adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

b. Nasionalisme
Nasionalisme, adalah dasar bagi ASN untuk mengaktualisasikan
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi
mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan. Nilai dasar dari nasionalisme
antara lain;
1. Implementasi nilai-nilai Pancasila
2. ASN sebagai pelaksana kebijakan public
a. Berintegritas Tinggi;
b. Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Kejujuran, Keadilan, Tidak
Korupsi, Transparan, Akuntabel, Dan Memuaskan Publik;
c. Mengutamakan Kepentingan Publik Dan Masyarakat
Luas;
18

d. Mengutamakan Pelayanan Yang Berorientasi Pada


Kepentingan Publik.
3. ASN sebagai pelayan public
a. Profesional
b. Yang Melayani Publik
c. Berdasarkan SPP
d. Memenuhi Hak-hak Pelanggan (Pasal 18 Undang-
Undang No 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik.
e. Berintegritas Tinggi
4. ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa
a. Pemersatu Bangsa (Dilandasi Nilai-nilai Semangat
Sumpah Pemuda dan Bhineka Tunggal Ika);
b. Menjaga Kondisi Damai.

c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar atau
norma yang mentukan baik-buruk, benar-salah perilaku, tindakan
dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah
laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui
ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang
teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum
dalam undang-undang ASN, memiliki indikator sebagai berikut :
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila.
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
19

6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.


7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.

d. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu, merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas dari hasil pelayanan. Adapun
nilai-nilai komitmen mutu diantaranya mengedepankan komitmen
terhadap kepuasan klien dan menghasilkan produk/jasa yang
berkualitas tinggi: tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada
pemborosan. Komitmen mutu menghargai efektivitas, efisiensi,
inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
Nilai dasar komitmen mutu antara lain;
1. Efektivitas dan efisiensi;
2. Inovasi ;
3. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers
4. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga
dan memelihara agar customers/clients tetap setia;
20

5. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi: tanpa


cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan;
6. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients
maupun perkembangan teknologi;
7. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan;
8. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui
berbagai cara, antara lain: pendidikan, pelatihan,
pengembangan ide kreatif, kolaborasi, dan benchmark.

e. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan negara, masyarakat baik secara langsung
ataupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari
kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan,
perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan
kepentingan dalam pengadaan atau gratifikasi.
Nilai dasar anti-korupsi antara lain;
1) Integritas
2) Nilai dasar hasil identifikasi oleh KPK; jujur, peduli, mandiri,
disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan
adil.

II. Peran dan Kedudukan PNS dalam Negara Kesatuan Republik


Indonesia
PNS wajib mengetahui peran dan kedudukannya dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar dapat memahami peran
dan kedudukan PNS dalam NKRI.
21

a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU
No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
1) Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas: Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK)
2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
instansi pemerintah dan serta harus bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan dan politik.
3) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri.
Namun demikian merupakan satu kesatuan.
4) Fungsi pegawai ASN adalah: pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, serta perekan dan pemersatu bangsa.
5) Pegawai ASN bertugas:
a) Melaksanakan kebijakan dari Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
b) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas
c) Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab
dengan baik, dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan
hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya (Fatimah & Irawati,
2016).
22

b. Whole of Government
Whole of Governement (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup kordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan
publik. WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency,
yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan (Suwarno. & Sejati,
2016). Praktek WoG dalam Pelayanan Publik, yaitu:
1) Berdasarkan jenis: pelayanan yang bersifat administrative,
pelayanan jasa, pelayanan barang, dan pelayanan regulative
2) Berdasarkan pola: pelayanan teknis fungsional, pelayanan
satu atap, pelayanan satu pintu, pelayanan terpusat, dan
pelayanan elektronik.
3) Prasyarat Best Practice dan penerapan WoG: budaya dan
filosofi, cara kerja yang baru, akuntabilitas dan insentif, serta
cara baru pengembangan kebijakan, mendesain program dan
pelayanan collegate approach.

c. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan penyelenggara pelayanan publik. Unsur penting
pelayanan adalah:
1) Unsur pertama, adalah organisasi penyelenggara pelayanan.
2) Undur kedua, adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu
orang atau masyarakat atau organisasi yang berkepentingan.
3) Unsur ketiga, adalah kepuasan yang diterima oleh penerima
layanan (pelanggan).
23

Menurut Purwanto, dkk., (2016), terdapat 12 unsur


pelayanan publik, yaitu: 1). Kepentingan umum; 2). Kepastian
hukum; 3). Kesamaan hak; 4). Keseimbangan hak dan
kewajiban; 5). Keprofesionalan; 6). Parsitipatif; 7). Persamaan
perlakuan atau tidak diskriminatif; 8). Keterbukaan; 9).
Akuntabilitas; 10). Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok
rentan; 11). Ketepatan waktu; 12). Kecepatan, kemudahan dan
keterjangkauan.

III. Konsep Oral Hygiene


a. Pengertian Oral Hygiene
Oral Hygiene dalam kesehatan gigi dan mulut sangatlah
penting, beberapa masalah mulut dan gigi bisa terjadi karena
kita kurang menjaga kebersihan mulut dan gigi. Kesadaran
menjaga oral hygiene sangat perlu dan merupakan obat
pencegah terjadinya masalah gigi dan mulut yang paling
manjur Oral hygiene merupakan tindakan untuk
membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi,juga
merupakan tindakan yang ditujukan untuk
1. Menjaga kontiunitas bibir, lidah danmukosa membran
mulut.
2. Mencegah terjadinya infeksi rongga mulut.
3. Melembabkan mukosa membran mulut dan bibir.
4. Mencegah penyakit gigi dan mulut.
5. mencegah penyakit yang penularannya melalui mulut.
Klien yang tidak sadar lebih rentan terkena kekeringan
sekresi air liur pada mukosanya karena mereka tidak mampu
untuk makan, minum, bernapas melalui mulut dan seringkali
memperoleh terapi oksigen. Klien yang tidak sadar juga tidak
bisa menelan sekresi air liur yang mengumpul dalam mulut.
Sekresi ini terdiri dari bakteri gram negatif yang bisa
menyebabkan pneumoni jika jika dihembuskan keparu paru.
24

b. SOP Oral hygiene


Tujuan :
1. Memberikan rasa nyaman
2. Mempertahankan kebersihan gigi dan mulut pasien
3. Mencegah infeksi pada mulut dan saluran nafas
Ruang Lingkup : Dilakukan oleh perawat pada pasien-
pasien yang menggunakan ventilator dengan cairan
clorhexidine gluconat 0,2 %

Prosedur/Teknis Pelaksanaan :
1. Persiapan alat
2. Handuk/ pengalas
3. Oral hygiene set
4. Sikat gigi lembut/depper
5. Cairan pembersih mulut (chlorhexidine gluconate 0,2%)
6. Suction catheter no 12
7. Syringe 20cc
8. Spatel lidah/ laryngoscope
9. APD (sarung tangan bersih)

Persiapan pasien
1. Kaji kebutuhan pasien akan perawatan mulut : kondisi
ETT, bibir, sudut mulut, lidah, langit- langit dan sekret
yang berlebihan
2. Kaji faktor-faktor yang dapat mengakibatkan komplikasi
(perubahan posisi ETT, trauma tube atau cuff)
3. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
termasuk tujuan dan manfaat tindakan yang akan
dilakukan
25

Langkah-Langkah

1. Cuci tangan sesuai prosedure dan gunakan APD


2. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan
3. Pasang pengalas
4. Suction, jika ada indikasi, dan tandai batas tube pada
bibir. Bila pasien sadar anjurkan membuka mulut, bila
tidak gunakan spatel mulut atau laryngoscope.
5. Bersihkan mulut dengan menggunakan depper / sikat gigi
lembut yang telah dibasahi dengan cairan clorhexidine
gluconate 0,2 %, mulai dari gigi, lidah, langit-langit dan
terakhir bibir. Sambil melakukan pembersihan pada mulut,
lakukan penghisapan cairan yang ada di dalam mulut
dengan menggunakan suction catheter.
6. Selama melakukan perawatan mulut perhatikan agar
batas ETT di bibir tidak berubah
7. Setelah selesai bersihkan sekitar mulut, leher dan wajah
klien. Lakukan pencukuran kumis dan jenggot pada pria
bila diperlukan
8. Rapihkan alat-alat dan atur kembali posisi tidur klien
9. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
10. Lakukan auskultasi untuk meyakinkan bahwa ETT tepat
pada posisinya
11. Dokumentasikan tindakan di lembar observasi dan
implementasi harian ICU
26

IV. RANCANGAN AKTUALISASI

Profesi : Perawat Ahli Pertama


Unit kerja : RSUD Pangeran Jaya Sumitra
Belum Optimalnya Oral Hygiene pada pasien
Isu yang terpasang Ventilator di Ruang ICU (Intensif Care
:
diangkat Unit) RSUD Pangeran Jaya Sumitra Kabupaten
Kotabaru
Optimalisasi Oral Hygiene pada pasien di Ruang
Judul : ICU (Intensif Care Unit) RSUD Pangeran Jaya
Sumitra Kabupaten Kotabaru
1. Melakukan pengkajian Keperawatan tentang
Oral Hygiene Pasien
2. Membuat Standar operasional prosedur (SOP)
oral hygiene pasien terpasang ventilator
3. Melakukan diskusi dengan atasan dan teman
sejawat mengenai SOP Oral Hygiene pada
pasien terpasang ventilator
4. Membuat lefleat tentang kebersihan oral
hygiene pada pasien penurunan kesadaran dan
pasien yang terpasang ventilator
5. Melakukan kerja sama dengan teman sejawat
mengenai kegiatan oral hygiene
6. Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang
prosedur oral hygiene
7. Melakukan evaluasi mengenai kebersihan oral
hygiene pada pasien terpasang ventilator.
27

3.1 Tabel Rancangan Aktualisasi

N Kegiatan Tahapan Output/ Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan


o Kegiatan Hasil Pelatihan Terhadap VIsi Misi Nilai-Nilai
Kegiatan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1. Memberi salam Setelah Dalam melakukan pengkajian Melakukan
pengkajian 2. Menyiapkan Alat meakukan keperawatan tentang pemenuhan Pada tahap melakukan pengkajian
keperawatan tulis pengkajian kebutuhan pemenuhan oral hygine pengkajian tentang keperawatan
tentang Oral 3. Mengkaji keperawatan pasien, pertama-tama saya akan pemenuhan kebutuhan tentang oral
Hygine pasien kebersihan oral tentang oral memberikan salam saat pasien pemenuhan oral hygine hygiene
hygien pasien hygiene, pertama kali datang merupakan wujud pasien, perawat berkontribusi
4. Mengidentifikasi akan melayani dengan sepenuh hati berkontribusi besar pada tata nilai
masalah didapatkan (Komitmen Mutu) dalam pelayanan. dalam melaksanakan visi organisasi
kesehatan yang data Saat mengkaji data pasien saya akan organisasi yaitu yang
potensi akan pengkajian mencatat setiap data pasien dengan Menjadikan RSUD dilakukan
muncul sehingga jujur (Anti Korupsi) dan menerangkan Pangeran Jaya Sumitra pada saat
dapat hasil pengkajian dengan prinsip sebagai Institusi habituasi
melakukan kejelasan (Akuntabilitas) hasil dari Pelayanan Kesehatan dengan
intervensi pemeriksaan tersebut. Pada saat Terdepan Dengan 5S( senyum,
guna mengidentifikasi masalah kesehatan Pelayanan Yang salam,
memenuhi pasien bekerjasama (Nasionalisme) Berkualitas dan sopan,
kebutuhan dengan teman sejawat dalam Terstandar” santun,
oral hygiene menganalisis masalah yang Misi Organisasi yaitu segera)dalam
dikeluhkan pasien. Dari hasil analisis a) Memberikan memberikan
tersebut dapat diperoleh hasil pelayanan yang baik pelayanan
pemeriksaan dengan Tepat (Etika dan bermutu.
Publik)

2 Membuat 1. Melakukan Setelah Sebelum melakukan kegiatan Kegiatan pembuatan Membuat


standar diskusi dengan membuat aktualisasi saya meminta ijin kepada SOP berkontribusi standar
operasional kabid Standar kepala bidang keperawatan dengan terhadap visi rumah sakit operasional
(SOP) oral keperawatan operasional ramah dan sopan (Etika Publik) yaitu organisasi yaitu (SOP) oral
hygiene pasien tentang prosedur Pembuatan SOP dilakukan dengan Menjadikan RSUD hygiene
yang penyusunan (SOP) oral diskusi (Nasionalisme) bersama Pangeran Jaya Sumitra pasien yang
terpasang SOP hygiene mentor dengan menjunjung sila ke-4 sebagai Institusi terpasang
ventilator 2. Menyusun SOP diharapkan Pancasila “Kerakyatan yang dipimpin Pelayanan Kesehatan ventilator,
dengan cermat 1. Terarahnya oleh hikmat kebijaksanaan dalam Terdepan Dengan berkontribusi
dan teliti pembuatan permusyawaratan perwakilan dan Pelayanan Yang dalam nilai
28

3. Mengusulkan SOP keadilan” Berkualitas dan organisasi


rancangan 2. Dokumenta Diskusi (Nasionalisme) bersama Terstandar . yaitu
susunan SOP si Kegiatan mentor dilakukan dengan sikap sopan Yang terdapat pada misi tanggung
3. Tersusunn dan hormat (etika publik). ke 1 yaitu: menjalankan jawab
ya SOP tata kelola rumah sakit
yang baik SOP yang disusun harus bisa di yang terakreditasi
4. Rancangan pertanggungjawabkan dengan dukungan
SOP (Akuntabilitas) dan dalam sumber daya manusi
disetujui penyusunannya harus yang profesional
oleh cermat dan teliti (Akuntabilitas)
Kepala serta sistematis mulai dari pasien
Puskesma datang sampai pasien pulang
s

Pengusulan rancangan susunan SOP


yang telah dibuat kepada mentor
dilakukan dengan sikap sopan (Etika
Publik). SOP dibuat ringkas dan
mencakup segala yang dibutuhkan
agar efektif dan efisien (komitmen
mutu)

3 Melakukan 1. Berdoa Setelah Saya akan melakukan koordinasi Melakukan


diskusi dengan sebelum melakukan dengan atasan dan teman sejawat Melakukan diskusi diskusi
atasan dan melakukan diskusi Akuntabilitas (Transparansi) dengan atasan dan dengan
sejawat kegiatan dengan sejawat mengenai SOP atasan dan
mengenai 2. Menyiapkan atasan dan Melakukan koordinasi dengan oral hygiene perawat sejawat
SOP oral SOP teman menggunakan komunikasi yang efektif berkontribusi besar mengenai
hygien pada 3. Melakukan sejawat dan memperhatikan sopan santun dalam melaksanakan visi SOP oral
pasien diskusi dengan mengenai etika publik organisasi yaitu hygiene
penurunan atasan dan SOP oral (menghargai komunikasi, Menjadikan RSUD perawat
kesadaran teman sejawat hygiene pada konsultasi, dan kerjasama) Pangeran Jaya Sumitra berkontribusi
yang mengenai pasien akan sebagai Institusi dalam nilai
terpasang petunjuk SOP Mengetaui Dalam melakukan kegiatan Pelayanan Kesehatan Penguatan
ventilator. prosedur Oral hygien perawat telah melayani Terdepan Dengan organisasi
oral hygien dengan pasien sepenuh hati ( Pelayanan Yang yaitu saling
sesuai komitmen mutu) Berkualitas dan bekerja sama
standar Terstandar” dan
prosedur Misi Organisasi yaitu menghargai
yang a. Memberikan pendapat
29

ditetapkan ayanan yang baik dan orang lain


bermutu.
b. Memenuhi kebutuhan
pelanggan dengan
menyediakan layanan
keperawatan yang
berkualitas

4 Membuat 1. Menentukan isi Setelah Membuat leaflet dengan isi yang jelas Membuat
lefleat tentang leaflet membuat mengandung nilai Akuntabilitas Membuat leflet lefleat tentang
kebersihan 2. Meminta lefleat oral (kejelasan) berkontribusi besar kebersihan
oral hygiene kepala ruangan hygiene dalam melaksanakan visi oral hygiene
pada pasien untuk menilai Tersedianya Cermat dan bertanggung jawab dalam organisasi yaitu memberikan
terpasang isi dari media lefleat pembuatan media berupa leaflet yang Menjadikan RSUD kontribusi
ventilator yang dibuat tentang akan dibagikan kepada keluar/ Pangeran Jaya Sumitra Penguatan
apakah sudah orang penunggu pasien mengandung nilai sebagai Institusi nilai
jelas serta hygiene Akuntabilitas Pelayanan Kesehatan organisasi
layak atau tidak berkontribusi (tanggung jawab) Terdepan Dengan yang dapat
3. Mencetak sebagai Etika publik Pelayanan Yang diambil pada
leaflet bahan (mempertanggung jawabkan Berkualitas dan saat habituasi
4. Membagikan pembelajara tindakan dan kinerjanya kepada Terstandar” adalah
leaflet n bagi publik) Misi Organisasi yaitu Meningkatkan
perawat dan Anti korupsi (tanggung jawab) Memberikan Kualitas
keluarga pelayanan yang baik dan Pengelolaan
pasien Menghargai pendapat kepala ruangan bermutu. Pelayanan
saat melakukan uji kelayakan media Memenuhi kebutuhan Kesehatan
mengandung nilai Nasionalisme pelanggan dengan
(sila ke 4) menyediakan layanan
keperawatan yang
Membuat media leaflet sendiri yang berkualitas:
sederhana (tidak memerlukan biaya
yang banyak) mengandung nilai Anti
korupsi (sederhana) Komitmen
mutu (efisien)

5 Melakukan a. Membuat Setelah Melakukan koordinasi dengan sejawat Kegiatan yang


kerjasama perencanaan melakukan Akuntabilitas (Transparansi) Melakukan kerjasama dilakukan
dengan teman yang matang kerjasama dengan teman sejawat memberikan
sejawat b. Melakukan dengan Melakukan koordinasi dengan memberikan kontribusi penguatan
mengenai koordinasi teman nilai
30

kegiatan oral dengan teman sejawat menggunakan komunikasi yang efektif organisasi
hygien pada sejawat mengenai dan memperhatikan sopan santun besaar dalam visi rumah rumah sakit
pasien mengenai kegiatan oral etika publik sakit yaitu Menjadikan yaitu 5 S
penurunan tindakan hygiene (menghargai komunikasi, RSUD Pangeran Jaya (salam,
kesadaran dan pemberian oral akanmember konsultasi, dan kerjasama) Sumitra sebagai Institusi senyum,
pasien hygien dengan ikan Pelayanan Kesehatan sopan,
terpasang menggunakan Pemenuhan Dalam melakukan kegiatan Terdepan Dengan santun,
ventilator komukasi yang Kebutuhan Oral hygien perawat telah melayani Pelayanan Yang segera)
efektif, dengan oral hygien dengan pasien sepenuh hati ( Berkualitas dan
memperhatikan sesuai komitmen mutu) Terstandar”
sikap sopan dan standar Misi Organisasi yaitu
santun prosedur Menghargai pendapat sejawat yang Memberikan
c. Menyiapakan yang memberikan feedback mengandung pelayanan yang baik dan
alat dan barang ditetapkan nilai Nasionalisme bermutu.
yang diperlukan (sila ke 4) Memenuhi kebutuhan
untuk tindakan pelanggan dengan
pemberian oral menyediakan layanan
hygiene keperawatan yang
d. Melakukan berkualitas:
tindakan oral
hygiene
e. Meminta
feedback
Untuk menjamin
pelaksanaan
sesuai dengan
yang diharapkan

6 Menjelaskan 1. Mengucapkan Keluarga / Untuk membekali pengetahuan orang Kegiatan yang


kepada salam penunggu tua/ penunggu pasien tentang Melakukan kerjasama dilakukan
keluarga/penu 2. Memperkenalka pasien dapat prosedur tindakan oral hygien dengan teman sejawat memberikan
nggu pasien n diri memahami Akuntabilitas (Transparansi) memberikan kontribusi penguatan
mengenai 3. Membagikan tentang Etika Publik (memiliki kemampuan besaar dalam visi rumah nilai
prosedur oral leaflet prosedur dalam melaksanakan kebijakan dan sakit yaitu Menjadikan organisasi
hygien 4. Menjelaskan yang akan program pemerintah) RSUD Pangeran Jaya rumah sakit
tentang dilakukan Sumitra sebagai Institusi yaitu 5 S
prosedur yang Dalam menyampaikan informasi saya Pelayanan Kesehatan (salam,
akan dilakukan akan memberikan kesempatan Terdepan Dengan senyum,
bertanya untuk mengetahui respon Pelayanan Yang sopan,
keluarga/penunggu pasien Berkualitas dan santun,
31

Nasionalisme (sila ke-4 segera)


Terstandar”
menyampaikan informasi dengan Misi Organisasi yaitu
media leaflet dengan bahasa yang Memberikan
mudah dipahami pelayanan yang baik dan
Komitmen mutu (melakukan upaya bermutu.
perbaikan secara berkelanjutan Memenuhi kebutuhan
melalui cara pendidikan dan pelanggan dengan
pengembangan ide kreatif) menyediakan layanan
keperawatan yang
berkualitas:

7 Melakukan 1. mengobservasi Perawat Dari segala yang telah dilaksanakan Kegiatan yang
. evaluasi pelaksanaan dapat oleh perawat, mampu Peran perawat dilakukan
mengenai oral hygiene melakukan mempertanggung jawabkan berkontribusberkontribusi memberikan
kebersihan 2. Perawat oral hygiene (Akuntabel) besar dalam penguatan
oral hygien mengetahui secara melaksanakan visi nilai
pada pasien kapan pasien optimal organisasi yaitu organisasi
terpasang memerlukan dan keluarga Menjadikan RSUD rumah sakit
ventilator oral hygiene memhami Pangeran Jaya Sumitra yaitu 5 S
3. Rekan sejawat prosedur oral sebagai Institusi (salam,
memhami SOP hygiene Pelayanan Kesehatan senyum,
oral hygiene Terdepan Dengan sopan,
4. Melakukan feed Pelayanan Yang santun,
back pada klg Berkualitas dan segera)
pasien untuk Terstandar”
mengetahui
apakan klg
pasien
memahami
tentang oral
hygiene
32

V. JADWAL RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI

Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi yang akan dilakukan dapat dilihat pada tabel dibawah ini, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.2 Jadwal Rencana Kegiatan

NO. Kegiatan Jadwal Kegiatan


1 Melakukan pengkajian keperawatan tentang 5 Februari 2020
Oral hygiene pasien
2 Membuat standar operasional prosedur (SOP) 5 Februari 2020
oral hygiene pasien dengan ventilator
3 Melakukan diskusi dengan atasan dan teman 6 Februari 2020 – 12 februari
sejawat mengenai SOP Oral Hygiene pada 2020
pasien dengan ventilator
4 Membuat lefleat tentang kebersihan oral 6 Februari 2020 – 12 februari
hygiene pada pasien yang terpasang ventilator 2020
5 Melakukan koordinasi dengan teman sejawat 6 Februari 2020 – 12 februari
mengenai kegiatan oral hygiene 2020
6 Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang 6 Februari 2020 – 12 februari
prosedur oral hygiene 2020
7 Melakukan evaluasi mengenai kebersihan oral 6 Februari 2020 – 12 februari
hygiene pada pasien terpasang ventilator. 2020
33

Tabel 3.3 Matrik Rencana Pelaksanaan Aktualisasi Mingguan


Bulan
No. Kegiatan Januari Februari Maret
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Melakukan pengkajian keperawatan tentang pemenuhan
1
oral hygiene
Membuat standar operasional prosedur (SOP) oral
2
hygiene pasien dengan ventilator
Melakukan diskusi dengan atasan dan sejawat mengenai
3
SOP oral hygiene pada pasien tidak sadar.
Membuat media penyuluhan berupa leflet tentang oral
4
hygiene
Melakukan Kerjasama dengan teman sejawat mengenai
5
kegiatan oral hygiene pada pasien terpasang ventilator
Menjelaskan kepada keluarga/ penunggu psien mengenai
6
prosedur oral hygiene
Melakukan evaluasi mengenai oral hygiene pasien
7
terpasang ventilator
34
35

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Golongan I/II dan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi:Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara: Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Anda mungkin juga menyukai